Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PEMBANGUNAN NASIONAL SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN

KETAHANAN NASIONAL YANG BERLANDASKAN PADA WAWASAN


NUSANTARA DAN GEOSTRATEGI INDONESIA
PENDIDIKAN KEWARGANEGAARAN

DISUSUN OLEH :
FITRIA MIGA SURYANINGSIH
1304620070

DOSEN PENGAMPU :
Drs. AHMAD TIJARI, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan, dengan judul “Pembangunan Nasional Sebagai Upaya Mewujudkan
Ketahanan Nasional Yang Berlandasan Pada Wawasan Nusantara Dan Geostrategi Indonesia”.
Dengan penulisan makalah ini penulis berharap mampu memahami Pembangunan Nasional
Sebagai Upaya Mewujudkan Ketahanan Nasional Yang Berlandasan Pada Wawasan Nusantara
Dan Geostrategi Indonesia. Dalam proses penyusunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun, agar bisa menjadi lebih baik lagi. Penulis berharap tulisan ini dapat memberi
informasi yang berguna bagi pembacanya, terutama untuk penulis sendiri dan mahasiswa UNJ.

Jakarta, 27 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3. Tujuan.......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1. Pengertian Pembangunan Nasional ............................................................................. 3
2.2. Hakikat Pembangunan Nasional ................................................................................. 4
2.3. Tujuan Pembangunan Nasional ................................................................................... 4
2.4. Pengertian Ketahanan Nasional .................................................................................. 5
2.5. Perkembangan Konsep Ketahanan Nasional di Indonesia .......................................... 6
2.6. Ketahanan Nasional sebagai Perwujudan Geostrategi Indonesia ............................. 10
2.7. Pengertian Wawasan Nusantara ................................................................................ 11
2.8. Hubungan Wawasan Nusantara dengan Ketahanan Nasional................................... 12
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 13
3.1. Kesimpulan................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Meningkatkan ketahanan nasional identik dengan pembangunan nasional,
Wawasan Nusantara sebagai landasan visional untuk mengidentifikasi kondisi dalam
rangka menjamin persatuan dan kesatuan, sedang ketahanan nasional menjamin persatuan
dan kesatuan dengan mengantisipasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan
(AGHT). Konsepsi Tannas Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional
melalui pengaturan danpenyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang selaras, serasi,
dan seimbang dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh menyeluruh dan terpadu
berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan wawasan nusantara.
Dengan kata lain, konsepsi Tannas Indonesia merupakan sarana untuk
meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteaan dan keamanan. Bagi
bangsa Indonesia konsep lepas landas tidak hanya berdimensi ekonomis, melainkan juga
mempunyai dimensidimensi sumber daya manusia, budaya, sosial-politik dan lain-lain
yang akhirnya akan bermuara pada budaya bangsa. Istilah lepas landas untuk pertama kali
dipopulerkan oleh Rostow yang dikaitkan dengan tahapan pembangunan ekonomi suatu
negara.

1.2.Rumusan Masalah
1) Apa pengertian dari Pembangunan Nasional ?
2) Bagaimana Hakikat Pembangunan Nasional ?
3) Apa tujuan dari Pembangunan Nasional?
4) Apa pengertian Ketahanan Nasional?
5) Bagaimana konsep Ketahanan Nasional?
6) Bagaimana Ketahanan Nasional sebagai Perwujudan Geostrategi Indonesia?
7) Apa pengertian dari Wawasan Nusantara ?
8) Bagaimana Hubungan Wawasan Nusantara dengan Ketahanan Nasional ?

1
1.3.Tujuan
1) Agar mahasiswa dapat memahami pengertian dari Pembangunan Nasional
2) Agar mahasiswa dapat memahami Hakikat Pembangunan Nasional
3) Agar mahasiswa dapat memahami tujuan dari Pembangunan Nasional
4) Agar mahasiswa dapat memahami pengertian Ketahanan Nasional
5) Agar mahasiswa dapat memahami konsep Ketahanan Nasional
6) Agar mahasiswa dapat memahami Ketahanan Nasional sebagai Perwujudan
Geostrategi Indonesia
7) Agar mahasiswa dapat memahami pengertian dari Wawasan Nusantara
8) Agar mahasiswa dapat memahami Hubungan Wawasan Nusantara dengan Ketahanan
Nasional

2
BAB II
PEMBAHASAN

BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan
masyarakat yakni kesejahteraan yang adil dan makmur. Sejalan dengan tujuan tersebut
berbagai kegiatan pembangunan nasional diarahkan kepada pembangunan yang merata ke
setiap daerah khususnya daerah yang cenderung masih memiliki kelemahan dalam
penerimaan pendapatannya (Azzumar, 2009). Kegiatan pembangunan nasional tidak lepas
dari peran serta pemerintah daerah dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia di
daerah masing-masing sebagai upaya memperbesar kemampuan daerah, untuk itu
peningkatannya harus didukung dengan pembangunan daerah yang dilaksanakan secara
serasi dan terpadu dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional (Arsyad, 1997).
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar,
terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupmanusia atau masyarakat suatu bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan
senantiasa beranjak darisuatu keadaan atau kondisi kehidupan yang kurang baik menuju
suatu kehidupan yang lebih baikdalam rangka mencapai tujuan nasional suatu
bangsa.Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur
yang meratamaterial dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
serta menjalankanroda perekonomian dan mewujudkan kesejahteraan sosial.Sejak
Proklamasi 17 Agustus 1945, pembangunan nasional mengalami pasang surut. Dimulai
pada masa Orde Lama, pembangunan nasional lebih diarahkan pada sektor politik.
Akibatnya pembangunan nasional disektor lain terabaikan.
Masyarakat tetap terkurung dalam belenggu kemiskinan. Selanjutnya pada masa
Orde Baru, dengan tekad memperbaiki kesejahteraan rakyat, pembangunan nasional
diarahkan pada usaha mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Untuk maksud tersebut
semua aspek kehidupan diarahkan untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi
yang tinggi. Akibatnya kehidupan demokrasi menjadi terbelenggu, KKN merajalela dan
sektor pertanian sebagai leading sector masyarakat terabaikan. Sekarang ini, dengan tekad
reformasi disegala bidang, pembangunan nasional diarahkan pada usaha pembangunan
yang berkelanjutan serta berkeadilan.

3
2.2.Hakikat Pembangunan Nasional
Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya
dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti dalam pelaksanaan
pembangunannasional adalah sebagai berikut :
1) Ada keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam seluruh
kegiatan pembangunan. Pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya
manusia untuk pembangunan. Dalam pembangunan dewasa ini dan jangka panjang,
unsur manusia, unsur sosial budaya, dan unsur lainnya harus mendapat perhatian yang
seimbang.
2) Pembangunan adalah merata untuk seluruh masyarakat dan di seluruh wilayah tanah
air.
3) Subyek dan obyek Pembangunan adalah manusia dan masyarakat Indonesia, sehingga
pembangunan harus berkepribadian Indonesia dan menghasilkan manusia dan
masyarakat maju yang tetap berkepriadian Indonesia pula.
4) Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan Pemerintah. Masyarakat
adalah pelakuutama pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan,
membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan
kegiatan Pemerintah saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam
satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional.

2.3.Tujuan Pembangunan Nasional


Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan Tujuan Nasional seperti
termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruhtumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, danikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta mewujudkan cita-cita bangsa
sebagaimana termaktub dalam alinea II Pembukaan UUD 1945. Pernyataan di atas
merupakan cerminan bahwa pada dasarnya tujuan Pembangunan Nasional adalah untuk
mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia yang sejahtera, lahiriah maupun batiniah.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa
Indonesia merupakan pembangunan yang berkesinambungan, yang meliputi seluruh aspek
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.Pembangunan nasional yang dilakukan

4
mengarah pada suatu tujuan. Tujuan ini terbagi atas tujuan jangka pendek dan tujuan jangka
panjang.
1) Tujuan jangka pendek dari pembangunan nasional adalah meningkatkan taraf hidup,
kecerdasan,dan kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan merata serta
meletakkan landasan yangkuat untuk tahap pembangunan berikutnya.
2) Tujuan jangka panjang yaitu untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur
yang merata,material dan spiritual berdasarkan pancasila didalam wadah Negara
Kesatuan Republik

2.4.Pengertian Ketahanan Nasional


Adapun pengertian ketahanan nasional itu sendiri merupakan kondisi dinamis
bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi.
Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam dan untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan
mencapai tujuan nasionalnya.
Terdapat pula tiga perspektif atau sudut pandang terhadap konsepsi ketahanan
nasional. Ketiga perspektif tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ketahanan nasional sebagai kondisi, perspektif ini melihat ketahanan nasional
sebagai suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya dipenuhi.
2. Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan, metode atau cara dalam
menjalankan suatu kegiatan khususnya dalam pembangunan negara.
3. Ketahanan nasional sebagai doktrin. Ketahanan nasional merupakan salah satu
konsepsi khas Indonesia yang berupa ajaran konseptual tentang pengaturan dan
penyelenggaraan bernegara. Sebagai doktrin dasar nasional, konsep ketahanan
nasional dimasukkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) agar setiap
orang, masyarakat dan penyelenggara negara menerima dan menjalankannya.
Terdapat pula ciri dari ketahanan nasional yaitu untuk mempertahankan
kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan, maka suatu negara perlu pertahanan
menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman dari luar maupun dari dalam negeri.

5
2.5.Perkembangan Konsep Ketahanan Nasional di Indonesia
1. Sejarah Lahirnya Ketahanan Negara
Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an pada
kalangan militer angkatan darat di SSKAD yg sekarang bernama SESKOAD (Sunardi,
1997). Masa itu sedang meluasnya pengaruh komunisme yg berasal dari Uni Soviet dan
Cina dalam menguasai daerah-daerah Asia Tenggara, termasuk Indonesia yang ditandai
dengan G 30 S PKI. Berdasarkan pengalaman tersebut, maka SSKAD mulai
memikirkan suatu rencana dalam meningkatkan keamanan di Indonesia. Pada tahun
1968, pemikiran yang ada di SSKAD tersebut dilanjutkan oleh Lemhanas (Lembaga
Pertahanan Nasional). Tantangan dan ancaman terhadap bangsa harus diwujudkan
dalam bentuk ketahanan bangsa yg dimanifestasikan dalam bentuk tameng yang terdiri
dari unsur-unsur ideologi, ekonomi, social, dan militer. Dalam pemikiran Lemhanas
tahun 1968 telah ada kemajuan konseptual berupa ditemukannya unsur-unsur dari tata
kehidupan nasional yg berupa ideologi, politik, ekonomi, social, dan militer. Pada tahun
1969, lahirlah istilah ketahanan nasional yg menjadi pertanda ditinggalkannya konsep
kekuatan, walaupun di ketahanan nasional sendiri memakai konsep kekuatan. Konsepsi
ketahanan nasional tahun 1972 dirumuskan sebagai kondisi dinamis satu bangsa yg
mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi atau mengatasi tantangan, ancaman, dan hambatan dari luar maupun dalam
yang dapat menghancurkan kelangsungan hidup bangsa dan Negara.

2. Ketahanan Nasional dalam GBHN


Konsepsi ketahanan nasional pertama kali dimasukkan dalam GBHN 1973 yaitu
ketetapan MPR No. IV/MPR/1973. Rumusan ketahanan nasional tahun dalam GBHN
1973 adalah sama dengan rumusan ketahanan nasional tahun 1972 dari Lemhanas.
Konsep ketahanan nasional berikut perumusan yang demikian berlanjut pada GBHN
1978, GBHN 1983, dan GBHN 1988.
Dalam GBHN 1993 terjadi perubahan rumusan mengenai konsep ketahanan
nasional. Ketahanan nasional dirumuskan sebagai kondisi dinamis yg merupakan
integrasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan Negara. perumusan ketahanan
nasional pada GBHN 1993 berlanjut pada GBHN 1998. Konsepsi ketahanan nasional
pada GBHN 1998 adalah rumusan yg terakhir. Dari rumusan GBHN 1998 dapat
disimpulkan bahwa ketahanan nasional mempunyai 3 makna, yaitu :

6
1) Ketahanan nasional sebagai metode pendekatan sebagaimana tercermin dalam
rumusan pertama.
2) Ketahanan nasional sebagai kondisi sebagaimana tercermin dari rumusan kedua
3) Ketahanan nasional sebagai donkrin dasar nasional sebagaimana tercermin dari
rumusan ketiga.
Pada wujud pertama, yaitu ketahanan nasional sebagai pendekatan
dimaksudkan konsepsi ketahanan nasional digunakan sebagai strategi atau cara
dalam melaksanakan pembangunan.
Pada wujud kedua, yaitu ketahanan nasional sebagai kondisi yang dimaksud
adalah kondisi yang dinamis yang merupakan integrasi dari tiap aspek kehidupan
bangsa dan negara .
Adapun pada wujud ketiga,yaitu ketahanan nasional sebagai donkrin dasar
nasional menggambarkan kondisi ideal dari bidang pembangunan.

3. Konsep Ketahanan Nasional


Konsepsi Ketahanan Nasional Republik Indonesia adalah konsepsi pengembangan
kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan yang seimbang, serasi, dan selaras pada seluruh aspek kehidupan secara utuh
dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan
Nusantara. Kesejahteraan berarti kemampuan bangsa menumbuhkan dan
mengembangkan nilai-nilai nasional terhadap AGHT dari luar ataupun dari dalam
negeri. Keamanan berarti kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap
AGHT dari luar ataupun dari dalam negeri. Keuletan adalah usaha terus-menerus secara
giat dengan kemauan yang keras di dalam menggunakan segala kemampuan dan
kecakapan untuk mencapai cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
Ketangguhan adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat
bertahan kuat menanggulangi beban. Identitas adalah ciri khas negara Indonesia dilihat
secara holistik, yaitu negara yang dibatasi oleh wilayah, penduduk, sejarah, pemerintah,
dan tujuan nasional serta peranan yang dimainkannya di dalam dunia internasional.
Integritas adalah kesatuan yang menyeluruh di dalam kehidupan nasional Indonesia,
baik alamiah, sosial, potensi, maupun fungsional. Ancaman adalah hal atau usaha yang
bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan dilakukan secara konsepsional,
kriminal, serta politik. Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar bertujuan
melemahkan atau menghalang-halangi secara tidak konsepsional. Hambatan adalah hal

7
atau usaha yang berasal dari dalam, bertujuan melemahkan atau menghalang-halangi
secara tidak konsepsional. Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan menggugah
kemampuan.
Konsep Ketahanan nasional terkandung dalam empat model yaitu :
1) Model Asra Gatra
Merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya
yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam
yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuan Aspek kehidupan Tri Gatra
kehidupan Alam :

 Gatra letak dan kehidupan geografis

 Gatra keadaan dan kekayaan alam

 Gatra keadaan dan kemampuan penduduk Aspek kehidupan Panca gatra


kehidupan sosial : 1. Gatra Idiologi 2. Gatra Politik 3. Gatra Ekonomi 4.
Gatra Sosial Budaya 5. Gatra Pertahanan Keamanan
Antara Tri Gatra dan Panca Gatra serta gatra itu sendiri terdapat hubungan timbal
balik yang erat dan lazim disebut hubungan dan ketergantungan. Oleh karena itu
trigarta dan panca-gatra tergambar dengan jelas secara utuh menyeluruh di dalam
asta gatra.

2) Model Morgenthau
Model ini bersifat deskriftif kualitatif dengan jumlah gatra yang cukup
banyak. Bila model Lembaga Pertahanan Nasional berevolusi empiris perjalanan
perjuangan bangsa, maka model ini diturunkan secara analitis. Observasi atas tata
kehidupan nasional secara makro dilihat dari luar, sehinga ketahanan masyarakat
bangsa akan tampak dari gatra yang cukup banyak. Dalam analisis Morgenthau
menekankan pentingnya kekuatan nasional dibina dalam kaitannya dengan negara-
negara lain.
Artinya Ia mengganggap pentingnya perjuangan untuk mendapatkan power
position dalam satu kawasan. Sebagai konsekuensinya maka terdapat advokasi
untuk memperoleh Power Position,sehingga muncul strategi ke arah balance of
power.

8
3) Model Alfred Thayer Mahan
Ia mengatakan bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila
bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :
a. Letak geografis
b. Bentuk atau wujud bumi
c. Luas wilayah
d. Jumlah penduduk
e. Watak nasional atau bangsa
f. Sifat pemerintahan
Kekuatan suatu negara tidak hanya tergantung luas wilayah daratan, akan
tetapi tergantung pula pada faktor luasnya akses ke laut dan bentuk pantai dari
wilayah dari wilayah negara. Akses laut akan memudahkan akses perdagangan
yang pada gilirannya membawa kesejahteraan dan penguasaan perekonomian,
sedang bentuk pantai yang menguntungkan akan menarik masyarakat lebih
berorientasi ke laut. Negara yang mempunyai akses ke laut secara luas
memudahkan pengembangan pelabuhan-pelabuhan besar, sehingga akan terbentuk
suatu masyarakat maritim yang kosmopolitan.
Oleh karena itu, bentuk dan panjang tepian pantai suatu negara akan menjadi
salah satu indikator kekuatan laut negara yang bersangkutan. Ada empat faktor
alamiah yang mempengaruhi pembentukan kekuatan laut suatu negara.
a. Situasi geografi khususnya mengenai morfologi topografinya yang
dikaitkan dengan akses ke laut serta penyebaran penduduk.
b. Kekayaan alam dan zona iklim faktor ini akan terkait dengan kemampuan
industri serta kemandirian dalam penyediaan pangan.
c. Konfigurasi wilayah negara yang akan mempengaruhi karakter rakyat dan
orientasinya.
d. Jumlah penduduk. Dari ke-empat konfigurasi wilayah Negara sebagaimana
dijelaskan tersebut mempunyai pengaruh terhadap karakter rakyat.

4) Model Cline
Menurut Cline, bahwa melihat suatu negara dari luar sebagaimana dipersepsikan
oleh negara lain. Baginya hubungan antar negara pada hakikatnya termasuk di
dalam persepsi atas sistem penangkalan dari negara lain sebagai berikut:
a. Kekuatan nasional yang dipersepsikan oleh negara lain,

9
b. Sinergi antara potensi demografi,
c. Kemampuan militer,
d. Kemampuan ekonomi,
e. Strategi nasional,
f. Kemauan nasional atau tekad rakyat untuk mewujudkan strategi nasional
Suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki potensi
geografi besar atau negara secara fisik yang wilayahnya besar, dan memiliki
sumber daya manusia yang besar pula. Model ini mengatakan bahwa suatu negara
kecil 9 bagaimanapun majunya tidak akan dapat memproyeksikan diri sebagai
negara besar. Sebaliknya suatu negara dengan wilayah yang besar akan tetapi
jumlah penduduknya kecil juga tidak akan menjadi negara besar walaupun
berteknologi maju

2.6.Ketahanan Nasional sebagai Perwujudan Geostrategi Indonesia


1) Gagasan Tannas oleh Seskoad tahun 1960-an. Tannas adalah pertahanan wilayah oleh
seluruh rakyat
2) Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1963-an.Tannas adalah keuletan dan daya tahan
nasional dalam menghadapi segala kekuatan, baik yang datang dari luar maupun dan
dalam yang langsung ataupun tidak langsung membahayakan kelangsungan negara dan
bangsa Indonesia.
3) Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1969-an. Tannas adalah keuletan dan daya tahan
nasional dalam menghadapi segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari
dalam yang langsung ataupun tidak langsung membahayakan kelangsungan negara dan
bangsa Indonesia.
4) Gagasan Tannas berdasar SK Menhankam/Pangab
No.SKEP/1382/XG/1974.Ketahanan Nasional adalah merupakan kondisi dinamis
suatu bangsa berisi keuletan dan. ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, gangguan, dan tantangan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar yang
langsung ataupun tidak langsung, membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara, serta perjuangan nasional.
5) Gagasan Tannas menurut GBHN 1978-1997.Tannas adalah kondisi dinamis yang
merupakan integrasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.

10
2.7.Pengertian Wawasan Nusantara
Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara.
Wawasan berasal dari kata Wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan dan
penglihatan indrawi. Jadi wawasan adalah pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap
indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang dan cara melihat. Nusantara berasal dari kata
Nusa dan Antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya
menunjukkan letak antara dua unsur.
Jadi Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, ian yaitu
benua Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan
pengertian modern, kata “nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia.
Sedangkan terminologis, Wawasan menurut beberapa pendapat sebagai berikut :
a. Menurut Prof. Wan Usman
“Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah
airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.”

b. Menurut GBHN 1998


Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
dan lingkungannya, dengan dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

c. Menurut kelompok kerja


Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi tap. MPR, yang dibuat Lemhannas
tahun 1999, yaitu “cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional.”

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, secara sederhana wawasan nusantara berarti


cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

11
2.8.Hubungan Wawasan Nusantara dengan Ketahanan Nasional
Diantara kedua hal tersebut terdapat suatu keterkaitan antara satu dengan yang lain.
Wawasan nusantara yang merupakan suatu kesamaan pandangan suatu bangsa mengenai
diri dan lingkungannya yang menjadi dasar pemikiran seluruh warga Negara Indonesia,
tujuannya adalah agar dapat terbentuk ketahanan nasional yang kuat pada bangsa tersebut
yangdidasari kesamaan jati diri bangsa dan lingkungannya. Kemudian dariketahanan
nasional yang kuat otomatis akan memiliki kekuatan politik yang kuat. Dengan adanya
politik yang kuat maka bangsa tersebut telah memiliki suatu pandangan yang jelas
mengenai perencanaan, pengembangan, pemeliharaan serta penggunaan potensi nasional
untuk mencapai tujuan nasional. Pandangan ini mempengaruhi terhadap cara atau yang
disebut sebagai suatu strategi nasional untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan (tujuan
nasional bangsa Indonesia). Selain itu bangsatersebut akan diakui oleh masyarakat
internasional sebagai bangsa yang kuat dan kompak.Wawasan nasional bangsa Indonesia
adalah wawasan nusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional
menuju tujuan nasional.
Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar
proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu,
diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa
Indonesia. Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan
perilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air sertarela berkorban bagi nusa dan bangsa.
Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap wawasan.
nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara lebihmeyakini
dan lebih dalam.

12
BAB III
PENUTUP

BAB III PENUTUP


3.1.Kesimpulan
 Pembangunan nasional merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan
masyarakat yakni kesejahteraan yang adil dan makmur.
 Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan Tujuan Nasional seperti
termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV
 Wawasan Nusantara adalah pandangan untuk menjadi bangsa yang satu dan utuh
dalam satu kesatuan republik Indonesia. Untuk mencapai tujuan nasional maka
diperlukan suatu paham geopolitik dan dikembangkan menjadi wawasan nusantara
dan diwujudkan sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
keamanan. Kesatuan wawasan nusantara ini dilakukan dengan cara desentralisasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan.
 Suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki potensi
geografi besar atau negara secara fisik yang wilayahnya besar, dan memiliki sumber
daya manusia yang besar pula.
 Konsepsi Ketahanan Nasional Republik Indonesia adalah konsepsi pengembangan
kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan yang seimbang, serasi, dan selaras pada seluruh aspek kehidupan secara
utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan
Wawasan Nusantara

13
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Widoyo. .Reformasi Indonesia, Bahasan dari sudut pandang Geografi Politik dan
Geopolitik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Juliarti, Budi. 2014. Pendidikan Kewraganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Petrus Soerjowinoto. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan: Buku Panduan Mahasiswa.
Ppmku: Universitas Katolik Soegijapranata
Sinaga, dkk. 2020. Makalah Geopolitik Dan Geostrategi. Politeknik Kesehatan Medan
Sudjana. 2019. Hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi sebagai Geostrategi
Indonesia melalui Pendekatan Kesejahteraan. Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan
Vol. 4 No.2
Sulisworo, dkk. 2012. Geostrategi Indonesia . Bahan Ajar . Hibah Materi Pembelajaran Non
Konvensional
Tyas, Handayani. 2019. Pembelajaran Kontekstual. Kewarganegaraan Menjadi Warga
Negara Indonesia Yang Baik dan Benar. Penerbit: Yakarsh

14

Anda mungkin juga menyukai