“GEOSTRATEGI INDONESIA”
”Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan“
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami, kelompok 6 selaku penyusun telah menyelesaikan
pembuatan makalah yang berjudul “GEOSTRATEGI INDONESIA”.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dari mata kuliah
Kewarganegaraan. Dan kami susun bertujuan untuk memberikan
pembahasan tentang geostrategi Indonesia. Mungkin dalam penyusunan
makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan yang tidak kami sadari. Oleh
karena itu, kami memohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam
makalah ini, dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun
sebagai pembelajaran selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
3.1 Kesimpulan..............................................................................................17
3.2 Saran........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3 TUJUAN PENULIS
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Geostrategi berasal dari kata Geo yang berarti bumi, secara cermat
kondisi geografis Indonesia terletak pada persilangan dan berbagai aspek
kehidupan yang secara objektif menjadi pertimbangan mendasar, seperti contoh
ditinjau dari geografi Indonesia terletak diantara 2 benua (Asia dan
Australia) dan 2 samudra (Samudra Hindia dan Samudra Pasifik). Dan
strategi diartikan sebagai ilmu dan seni menggunakan segala kemampuan
sumber daya untuk melaksanakan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
3
2.2 Ketahanan Nasional
4
alam yang banyak. Kenyataanya, ancaman datang tidak hanya dari luar tetapi juga
dari dalam. Ancaman dari luar negeri bisa berupa tindakan terorisme internasional
dan bentuk ancaman dari dalam negeri seperti tumbuhsuburnya korupsi, kolusi,
dan nepotisme serta rendahnya kualitas sumber daya manusia yang memerlukan
penangan yang serius. Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat
diatasi bangsa Indonesia dengan adanya tekad bersama menggalang kesatuan dan
keutuhan bangsa.
1. Manunggal
Dalam membangun ketahanan Nasional adanya kesatuan yang
bersifat komprehensif – integral antara trigatra dan pancagatra.
Sifat iintegratif tidak mempunyai arti mencampur adukkan semua
aspek sosial secara begitu saja, tetapi integrasi dilaksanakan secara
serasi, seimbang, dan harmonis.
2. Mawas kedalam
Ketahanan nasional tama iarahkan kepada diri bangsa dan negara
itu sendiri, untuk mewujudkan hakikayt dan sifat nasionalnya.
5
3. Kewibawaan
Ketahanan nasional sebagai hail pandangan yang bersifat
integratif mewujudkan suatu kewibawaan nasional serta
memiliki deterrent effect yang harus diperhitungkan pihak lain.
4. Tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan
Konsepsi ketahanan nasional dapat dipandang sebagai suatu
alternatif lain dari konsepsi yang mengutamakan penggunaan adu
kekuasaan dan adu kekuatan yang masih dianut oleh negara-negara
maju pada umumnya.
5. Berubah menurut waktu
Ketahanan nasional suatu bangsa pada hakkatnya tidak bersifat
tetap, melainkan sangat dinamis. Ketahanan nasional dapat
meningkatkan atau bahkan dapat juga menurun, dan hal ini sangat
tergantung kepada situasi dan kondisi.
6. Percaya pada diri sendiri
Ketahanan nasional dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan
sikap mental percaya pada diiri sendiri. Suatu bangsa yang
merdeka dan berdaulat harus percaya dan yakin, bahwa ia dapat
mengurus dan mengatur rumah tangga sendiri dan tidak bergantung
kepada bantuan luar. Andai kata diperlukan bantuan, maka hal
tersebut bersifat komplementer.
7. Tidak tergantung pada pihak lain
Ketahanan nasional diibangun dan dikembangkan atas dasar
kemmpua diri sendiri dengan memanfaatkan segenap aspek
kehidupan nasional. Pengembangan kemampuan nasional dalam
meningkatkan daya saing bangsa diupayakan untuk tidak
tergantung pada pihak lain. Walau kebanyakan negara berkembang
merupakan bekas daerah jajahan yang masih dipengaruhi mental
kolonial dan rasa tergantung pada bekas penjajahan.
6
8. Bersifat developmental/pengembangan
Yaitu pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, hankam sehingga tercapai
kesejahteraan rakyat.
7
lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya
interaksi dan pengaruh perkembangan dunia.
D. Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,
kesamaan, gotong royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam
kehidupan beermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
E. Aspek alamiah
Aspek alamiah yaitu letak geografis, keadaan dan kekayaan alam,
keadaan dan kemampuan penduduk.
F. Aspek kemasyarakatan
Aspek kemasyarakatan Seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya dan hankam, pertahanan dan keamanan. Unsur alamiah
tersebut sering disebut sebagai Tri Gatra. Sedangkan, aspek
kemasyarakatan disebut dengan Panca Gatra. Semua aspek adalah
satu kesatuan sehingga senantiasa berhubungan erat.
8
Pembukaan UUD 1945, maka UUD 1945 sendiri merupakan
keputusan politik ini kemudian diturunkan dalam norma-norma
konstitusional (Perundangan) untuk mementukan sistem negara dengan
bentuk-bentuk konsep pelaksanaannya secara spesifik. Oleh karena itu
maka sudah semestinya seluruh penyelenggaraan kehidupan berbangsa
dan bernegara tercakup dalam peraturan perundang-undangan mulai
dari lingkup nasional kebawah, dari yang mengandung pokok-pokok
sampai dengan peraturan yang terinci bahkan sampai petunjuk
teknisnya. Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan pada
aturan konstitusional, berdasar atas hukum. Kekuasaan dan
kewenangan itu jelas ada tetapi tetap dalam kerangka aturan
penyelenggraan negara menurut hukum atau perundangan yang
berlaku. Semua bersamaan kedudukannya di dalam hukum. Hukum
berlaku bagi seluruh rakyat dan bahkan termasuk pemerintah. Oleh
karenanya, pemerintah sebagai institusi yang berwenang mengatur
negara juga tidak boleh melawan hukum, begitupula oknum penguasa
secara pribadi. Hukum akan mengatur seluruh kehidupan bangsa dan
negara untuk menjaga ketertiban hidup di masyarakat.
a. Geografi
Kondisi geografis wilayah Indonesia sebagai jalur lalu-lintas dan
perdagangan internasional, karakteristik wilayahnya yang sangat
9
luas dan terbuka, berbatasan langsung dengan 10 (sepuluh) negara
tetangga, serta dilalui cincin api (ring of fire) memiliki beberapa
kerawanan yang perlu diwasapadai, sebagai berikut :
1. Kemungkinan terjadinya didominasi kepentingan negara
besar yang sedang berebut pengaruh di kawasan Asia di
jalur ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia).
2. Kemungkinan terjadinya spill-over (luapan) dampak
konflik kekerasan di Laut China Selatan, apabila eskalasi
konflik di Laut China Selatan terus meningkat.
3. Kemungkinan terjadinya dorongan pengaruh kepentingan
negara besar yang dapat memicu eskalasi sengketa batas
wilayah negara dengan negaranegara tetangga sesama
anggota ASEAN, apabila proses implementasi ASEAN
Community ternyata tidak dapat berjalan sesuai
kesepakatan.
4. Kemungkinan terjadinya infiltrasi kepentingan negara besar
dengan memanfaatkan isu kejahatan lintas negara
(transnational crime), karena masih kurangnya kemampuan
pengawasan terhadap wilayah perairan dan udara nasional
yang sangat luas dan terbuka.
5. Kemungkinan terjadinya infiltrasi kepentingan negara besar
ketika terjadi bencana alam yang sangat besar.
b. Demografi
Kondisi penduduk Indonesia yang jumlahnya sudah mencapai 254
juta jiwa akan memungkinkan Indonesia menjadi arena persaingan
penguasaan pasar barang-barang yang telah diproduksi oleh negara
besar, apabila pemerintah tidak mampu memberdayakannya.
c. SKA(Sumber Kekayaan Alam)
Kondisi beragam sumber kekayaan alam yang dimiliki bangsa
Indonesia akan memungkinkan Indonesia menjadi arena persaingan
dalam penguasaan dan pengelolaan sumber daya alam negara
10
besar, apabila bangsa Indonesia tidak mampu mengamankan dan
mengelolanya sendiri.
d. Ideologi
Belum konsekuennya implementasi pemahaman, penghayatan dan
pengamalan ideologi Pancasila akan memungkinkan lebih mudah
bagi negara besar untuk memasukan ideologinya di tengah
kehidupan masyarakat Indonesia.
e. Politik
Dengan banyaknya daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam
penerapan sistem otonomi daerah dan sistem demokrasi pemilihan
umum secara langsung akan memungkinkan dimanfaatkan oleh
negara besar melakukan infiltrasi kepentingannya.
f. Ekonomi
Kondisi ekonomi nasional yang belum begitu kokoh akan
memungkinkan mudah dimanfaatkan negara besar untuk
melakukan infiltrasi kepentingannya melalui paket-paket bantuan
ekonominya.
g. Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya nasional dengan keragaman suku, ras,
agama, adat dan budaya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia
akan memungkinkan negara besar mudah melakukan upaya
memecah belah persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat guna
menjatuhkan pemerintah yang kebijakannya tidak sejalan dengan
kepentingannya.
h. Pertahanan dan Keamanan
Kondisi pertahanan dan keamanan Indonesia yang belum
terstruktur dalam sistem keamanan nasional secara komprehensif,
sebagaimana yang sudah dimiliki oleh negara-negara maju akan
memungkinkan negara besar mudah menjatuhkan usaha-usaha
pemerintah dalam mengatasi persoalan keamanannya dengan
11
memperkarakannya sebagai kegiatan ilegal yang melanggar
prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia.
12
c. Masalah disintegrasi dan otonomi. Masalah disintegrasi bangsa
harus diselesaikan dengan baik. Pemberlakuan ekonomi harus
terus disempurnakan yaitu memberi kebebasan sesuai dengan
kebutuhan lokal, dan menghindari kebanggaan daerah yang sempit
yang justru menjadi bibit disintegrasi.
13
c. Menggiatkan swasembada pangan. Pangan adalah kebutuhan
pokok,oleh karna itu program swasembada pangan harus
dikembangan dengan memberikan harga yang memadai bagi
petani.
14
d. Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh warga
negara untuk memberikan perlindungan terhadap kecelakaan,
kematian, dan pelayanan hari tua.
15
BAB 3
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
17
Mayjen TNI Hari Mulyono, S. M. (2007). Geostrategi Indonesia dalam dinamika
politik dan reginal. Jurnal Kajian Lemhannas RI , 19-30.
18