Anda di halaman 1dari 23

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3
Lisa andriani (170140136)
Dewi lestari (170140122)
Paramita utari (170140142)
Sinta dwiyanti (170140154)
Nyimas yurisa (170140135)
Dosen pembimbing :
Ummi kalsum, SH, MH

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

LHOKSEUMAWE

2017/2018
KATA PENGANTAR

\Assalamualaikum Wr... Wb...

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami, kelompok 3 selaku penyusun telah menyelesaikan pembuatan makalah
yang berjudul GEOSTRATEGI INDONESIA. Makalah ini dibuat sebagai salah satu
tugas dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Dan kami susun bertujuan untuk
memberikan pembahasan tentang geostrategi Indonesia, beserta konsepsi
konsepsinya, dan sifat geostrategi itu sendiri.
Mungkin dalam penyusunan makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan
yang tidak kami sadari. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas segala kekurangan
yang ada dalam makalah ini, dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun
sebagai pembelajaran selanjutnya.
Akhir kata, penulis mengucapakan terima kasih kepada semua pihak. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Wassalamualaikum Wr... Wb...

Lhokseumawe, 23 September 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Tujuan ........................................................................................................2

1.3 Manfaat .......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geostrategi ...............................................................................3

2.2 Fungsi Geostrategi ......................................................................................4

2.3 Sifat-sifat Geostrategi .................................................................................6

2.4 Konsep Dasar Geostrategi ..........................................................................8

2.5 Komponen Strategi Astagatra ..................................................................11

2.6 Hubungan Komponen Strategi Astagatra .................................................18

2.7 Implementasi Ketahanan Naional ............................................................ 22

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 25

3.2 Saran .........................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Reformasi di bidang hukum dan politik telah banyak dilakukan, namun


kenyataannya tidak membawa perubahan yang berarti dalam kehidupan rakyat,
terutama menyangkut kesejahteraan, baik lahir maupun batin. Dalam perkembangan
kehidupan kenegaraan, nampak arah prinsip konstitusionalisme dan demokrasi sangat
dominan.

Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dilakukan dan dikembangkan di


seluruh dunia, meskipun dengan berbagai macam istilah atau nama. Matakuliah tersebut
sering disebut sebagai civic education, citizenship education, dan bahkan ada yang
menyebut sebagai democracy education. Matakuliah ini memiliki peran yang strategis
dalam mempersiapkan warga negara yang cerdas, bertanggung jawab dan berkeadaban.
Berdasarkan rumusan Civic International (1995), disepakati bahwa pendidikan
demokrasi penting untuk pertumbuhan civic culture, untuk keberhasilan pengembangan
dan pemeliharaan pemerintahan demokrasi (Mansoer, 2005).

1.2 TUJUAN

1. Menguraikan dengan jelas pengertian Geostrategi

2. Menjelaskan apa saja sifat-sifat Geostrategi

3. Menjelaskan perkembangan konsep Geostrategi di Indonesia

4. Memenuhi tugas yang di berikan oleh dosen mata kuliah Pendidikan


Kewarganegaraan

1.3 MANFAAT

1. Menambah pengetahuan mengenai geostrategi di Indonesia

2. Memberikan pngetahuan lebih lanjut mengenai fungsi Geostrategi di Indonesia

3. Mengetahui Bagaimana Perkembangan Konsep Geostrategi di Indonesia

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN GEOSTRATEGI

Geostrategi berasal dari kata Geo yang berarti bumi, secara cermat kondisi
geografis Indonesia terletak pada persilangan dan berbagai aspek kehidupan yang
secara objektif menjadi pertimbangan mendasar, seperti contoh ditinjau dari geografi
Indonesia terletak diantara 2 benua (Asia dan Australia) dan 2 samudra (Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik). Dan strategi diartikan sebagai ilmu dan seni
menggunakan segala kemampuan sumber daya untuk melaksanakan kebijaksanaan
yang telah ditetapkan.

Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi geografis


negara dalam menentukan kebijakan, tujuan dan sarana untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi dan tujuan nasional. Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang
bagaimana merancang strategi pembangunan dalam rangka mewujudkan masa depan
yang lebih baik, aman, dan sejahtera. Geostrategi Indonesia bukanlah merupakan
geopolitik untuk kepentingan politik dan perang tetapi untuk kepentingan kesejahteraan
dan keamanan. Dalam bangsa Indonesia, geostrategi diartikan sebagai metode untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD
1945, melalui proses pembangunan nasional.

Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan setelah alinea IV tentang pernyataan


proklamasi, ...kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan
bangsa... pernyataan dalam pembukaan UUD 1945 tersebut sebagai landasan
fundamental geostrategi Indonesia.

Geostrategi Indonesia diperlukan dan dikembangankan untuk mewujudkan dan


mempertahankan integrasi bangsa dan wilayah tumpah darah negara Indonesia,
mengingat kemajemukan bangsa Indonesia serta sifat khas wilayah tumpah darah
negara Indonesia, maka geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan
Nasional

2
2.2 FUNGSI GEOSTRATEGI

Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan


geostrategi Indonesia ditunjukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan,
hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan negara
Indonesia dalam aspek:

Ketahanan pada aspek ideologi: ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi


ancaman dari luar maupun dari dalam, dalam rangka menjamin kelagsungan
kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia. Dalam Ideologi terkandung
konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan
ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi
serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia. Suatu ideologi
bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari
sistem falsafah itu sendiri.

Ketahanan pada aspek politik: Untuk mengejar ketinggalan dari negara maju kita
perlu mengadakan proses perubahan atau modernisasi, penegakan hukum, dan
menegakan disiplin nasional. Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik
diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila UUD 45.
a. Ketahanan pada aspek politik dalam negeri. Sistem pemerintahan yang
berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya
perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan
aspirasi yang hidup dalam masyarakat.
b. Ketahanan pada aspek politik luar negeri. Meningkatkan kerjasama
internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif
Indonesia.
Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional.
Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan
seksama. Memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara
industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan
diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.

3
Ketahanan pada aspek ekonomi: ketangguhan kekuatan nasional dalam kegiatan
yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa, usaha
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat baik secara individu maupun
kelompok.
Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal
yang menunjang, antara lain:
Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan
yang adil dan merata.
Ekonomi Kerakyatan Menghindari:
a. Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat.
b. Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor
negara.
c. Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita
keadilan sosial.
Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor
pertanian, perindustrian dan jasa.
Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah
pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran
serta masyarakat secara aktif.
Pemerataan pembangunan.
Kemampuan bersaing.
Ketahanan pada aspek sosial budaya: Ketangguhan kekuatan nasional dalam
menghadapiancaman dari luar maupun dari dalam, dalam rangka menjamin
kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negra Republik Indonesia.
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya
bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan
membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang
serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya
asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.

4
Ketahanan pada aspek pertahanan keamanan: Ketangguhan ketahanan kekuatan
nasional dan upaya untuk melindungi kepentingan bangsa dan negara demi tetap
terwujudnya kondisi kelangsungan hidup bangsa. Wujud ketahanan keamanan
tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara
seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan
keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan
hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan
menangkal segala bentuk ancaman

2.3 SIFAT - SIFAT GEOSTRATEGI

Berdasarkan pengertian sifat-sifat dasar ketahanan nasional adalah:

1. Manunggal: Dalam membangun ketahanan Nasional adanya kesatuan yang


bersifat komprehensif integral antara trigatra dan pancagatra. Sifat integratif
tidak mempunyai arti mencampur adukkan semua aspek sosial secara begitu
saja, tetapi integrasi dilaksanakan secara serasi, seimbang, dan harmonis.
2. Mawas kedalam: Ketahanan nasional diarahkan kepada diri bangsa dan negara
itu sendiri, untuk mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya.
3. Kewibawaan: Ketahanan nasional sebagai hail pandangan yang bersifat
integratif mewujudkan suatu kewibawaan nasional serta memiliki deterrent
effect yang harus diperhitungkan pihak lain.
4. Tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan: Konsepsi
ketahanan nasional dapat dipandang sebagai suatu alternatif lain dari konsepsi
yang mengutamakan penggunaan adu kekuasaan dan adu kekuatan yang masih
dianut oleh negara-negara maju pada umumnya
5. Berubah menurut waktu: Ketahanan nasional suatu bangsa pada hakkatnya
tidak bersifat tetap, melainkan sangat dinamis. Ketahanan nasional dapat
meningkatkan atau bahkan dapat juga menurun, dan hal ini sangat tergantung
kepada situasi dan kondisi.
6. Percaya pada diri sendiri: Ketahanan nasional dikembangkan dan ditingkatkan
berdasarkan sikap mental percaya pada diiri sendiri. Suatu bangsa yang merdeka
dan berdaulat harus percaya dan yakin, bahwa ia dapat mengurus dan mengatur
rumah tangga sendiri dan tidak bergantung kepada bantuan luar. Andai kata
diperlukan bantuan, maka hal tersebut bersifat komplementer.

5
7. Tidak tergantung pada pihak lain: Ketahanan nasional diibangun dan
dikembangkan atas dasar kemmpua diri sendiri dengan memanfaatkan segenap
aspek kehidupan nasional. Pengembangan kemampuan nasional dalam
meningkatkan daya saing bangsa diupayakan untuk tidak tergantung pada pihak
lain. Walau kebanyakan negara berkembang merupakan bekas daerah jajahan
yang masih dipengaruhi mental kolonial dan rasa tergantung pada bekas
penjajahan
8. Bersifat developmental/pengembangan: Yaitu pengembangan potensi kekuatan
bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hankam sehingga
tercapai kesejahteraan rakyat.

2.4 KONSEPSI DASAR GEOSTRATEGI

Konsepsi adalah teori atau model yang merupakan pedoman dalam


menciptakan ketahanan Nasional melalui pembangunan seluruh aspek ketahanan
nasional. Seluruh aspek yang dimaksud adalah meliputi trigatra (tiga gatra) dan aspek
pancagatra (lima gatra) yang keduanya dikenal dengan astragatra (delapan gatra).

Model-model yang ada dalam konsepsi ketahanan nasional meliputi:

1. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Astagatra,


Merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang
berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang
dapat dicapai menggunakan kemampuannya. Model ini menyimpulkan adanya 8
unsur aspek kehidupan nasional : Gatra letak dan kedudukan geografi Gatra
keadaan dan kekayaan alam Gatra keadaan dan kemampuan penduduk Gatra
ideologi Gatra politik Gatra ekonomi Gatra sosial budaya Gatra pertahanan
keamanan. Antara trigatra dan pancagatra ada korelasi atau hubungan dan
interpedensi atau saling ketergantungan. Juga keduanya bersifat komprehensif
integral didalam Astagatra.

2. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Morgenthau


Morgenthau mengadakan observasi atas tata kehidupan nasional secara mikro
dilihat dari luar sehingga ketahanan masyarakat bangsa ditampilkan sebagai
kekuatan. model ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah gatra yang cukup

6
banyak. Menekankan pentingnya kekuatan nasional dibina dalam kaitannya dengan
negara-negara lain. Model ini menganggap pentingnya perjuangan untuk
mendapatkan power position dalam satu kawasan. Sebagai konsekuensinya maka
terdapat advokasi untuk memperoleh power position sehingga muncul strategi ke
arah balanced power. Secara matematis, model ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
3. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Alfred Thayer Mahan
Menganggap kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila bangsa
tersebut memenuhi unsur-unsur sebagai berikut : Letak geografi Bentuk atau
wujud bumi Luas wilayah Jumlah penduduk Watak nasional atau bangsa
Sifat pemerintahan. Menurut Mahan, kekuatan negara tidak hanya tergantung pada
luas wilayah daratan, akan tetapi sanat tergantung juga pada faktor luasnya akses
kelaut dan bentuk pantai dari wilayah negara. Mahan juga berpendapat bahwa ada
4 faktor yang membentuk kekuatan laut suatu negara yaitu:
a. Situasi geografi, khususnya mengenai morfologi topografinya yang dikaitkan
dengan akses kelaut dan penyebaran penduduk.
b. Kekayaan alam yang dikaitkan dengan kemampun industri serta kemandirian
dalam penyediaan pangan
c. Konfigurasi wilayah negara yang akan memengaruhi karakter rakyat dan
orientasinya.
d. Jumlah penduduk

4. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Cline


Hubungan antar negara pada hakekatnya amat dipengaruhi oleh persepsi suatu
negara terhadap negara lainnya termasuk di dalamnya persepsi atau sistem
penangkalan dari negara lainnya. Model ini menyatakan bahwa negara akan
muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki potensi geografi besar atau atau
negara secara fisik yang wilayahnya besar dan memiliki sumber daya manusia yang
besar.Menurut Cline bahwa suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar
apabila ia memiliki potensi geografi besar (wilayah besar) dan SDA yang besar
pula.

7
2.5 KOMPONEN STRATEGI ASTAGATRA
Komponen strategi Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang
kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan
memanfaatkan dan menggunakan secara memadai segala komponen strategi tersebut
dapat dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional. Komponen ini
terdiri atas delapan gatra (aspek). Delapan gatra (aspek) ini dapat diklasifikasikan dalm
dua bagian yang meliputi:
1. Trigatra
Adalah komponen yang bersifat alamiah (tetap). Komponen ini meliputi tiga unsur
yaitu:
a. Aspek Geografi
Aspek geografi adalah aspek yang berkaitan dengan letak kondisi bumi dimana
negara berada. Pengaruh letak geografi terhadap politik melahirkan geopolitik
(wawasan nusantara) dan geostrategi (ketahanan nasional). Beberapa wawasan
Nasional yang tumbuh karena pengaruh geografi adalah:
Wawasan benua, adalah cara pandang negara yang dilandasi lingkungan
negara yang serba daratan (benua) atau yang dikenal dengan Land
Locked Country.
Wawasan bahari, cara pandang negara yang dipengaruhi oleh kondisi
negara yang bersifat archipelago, tetapi negaranya sendiri bersifat daratan.
Wawasan dirgantara, cara pandang negara yang dipengaruhi oleh kondisi
wilayah dirgantara yang strategis bagi penempatan GSO (Geo Stationary
Orbit).
Wawasan kombinasi, cara pandang negara yang dipengaruhi oleh kondisi
gografis negara yang memiliki wilayah daratan, lautan, dan udara yang
strategis (relatif imbang).
Indonesia terletak pada 6 LU 11 LS, 95 BT 141 BT, dilalui garis khatulistiwa
yang ditengah-tengahnya terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2
musim yaitu musim hujan dan kemarau. Dalam kaitan dan Wawasan Nasional diatas,
negara Indonesia dapat dikategorikan sebagai negara kesatuan yang menganut wawasan
kombinasi atau Wawasan Nusantara.

8
b. Sumber Daya Alam
Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas dan penyebarannya
tidak merata. Sehingga menimbulkan ketergantungan dari dan oleh negara dan
bangsa lain.
Bentuk sumber daya alam ada dua :
Dapat diperbarui
Tidak dapat diperbarui
Kekayaan alam yang terkandung dalam sumber daya (SDA) Indonesia dapat
dibagi tiga golongan, yaitu:
Hewani (fauna) adalah sumber daya alam yang menjadi sumber bahan makanan
yang berasal dari binatang (hewan).
Nabati (flora) adalah sumber daya alam yang menjadi sumber bahan makanan yang
berasal dari unsur tumbuh-tumbuhan.
Mineral (tambang) adalah sumber daya alam yang memiliki nilai tambah bagi
devisa negara yang berasal dari eksplorasi dalam bumi.

Sumber daya alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan prinsip atau asas:

Asas maksimal
Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus betul-betul
menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Asas lestari
Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan
lingkungan, menjaga keseimbangan alam.
Asas Berdaya saing
Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan sumber
daya alam negara lain.
c. Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk ialah semua orang yang menempati suatu daerah atau wilayah
tertentudengan tanpa melihat status kewarganegaraan yang dianut oleh orang
tersebut. Kemampuan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan
penduduk dapat menimbulkan ancaman-ancaman terhadap pertahanan nasional.
Adapun faktor penduduk yang mempengaruhi ketahanan Nasional adalah sebagai
berikut :

9
Faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk
Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran, pendatang baru, dan orang
yang meninggalkan wilayahnya. Segi positif dari pertambahan penduduk ialah
pertambahan angkatan kerja (man power) dan pertambahan tenaga kerja (labour
force). Dan dari segi negatifnya ialah apabila pertumbuhan penduduk tidak
seimbang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan tidak diikuti dengan usaha
peningkatan kualitas penduduk.
Faktor yang mempengaruhi komposisi penduduk
Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin, agama, suku
bangsa, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Susunan penduduk itu dipengaruhi
oleh mortalitas, fertilitas, dan migrasi. Fertilitas sangat berpengaruh besar
terhadap umur dan jenis penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan
persoalan penyediaan fasilitas pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan
sebagainya.
Faktor yang mempengaruhi distribusi penduduk
Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat memenuhi
persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu penyebaran merata. Oleh karena
itu diperlukan kebijakan pemerintah yang mengatur penyebaran penduduk,
misalnya dengan cara transmigrasi, pusat-pusat pengembangan (growth centers),
pusat-pusat industri, dan sebagainya.
Adapun tiga faktor lain yang kependudukannya sangat berpengaruh yakni:
Kelahiran (Natalitas), Kematian (Mortalitas), Perpindahan (Migrasi)
2. Pancagatra
Komponen pancagatra adalah komponen yang meliputi lima aspek Ketahanan
Nasional dalam kehidupan sosial (intangible). Komponen pancagatra meliputi:
a. Ketahanan Nasional di Bidang Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang
dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita.
Ideologi merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-
citakan serta yang ingin diiperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat
dijabarkan kedalam sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun
secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam strategi
pembinaan ideologi ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu :

10
Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI, Ideologi
sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI.
Aktualisasi dalam arti dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan.
Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.
Ideologi pancasila mengakui keaneragaman dalam hidup berbangsa dandijadikan
alat untuk menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat.
Kalangan elit eksklusif, legislatif, yudikatif harus mewujudkan cita-cita bangsa
dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan bangsa.
Mensosialisasikan pancasila sebagai ideologi humanis, religius, demokratis,
nasionalis, dan berkeadilan
Tumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan meningkatkan motivasi
untuk mewujudkan cita-cita bangsa

b. Ketahanan Nasional dibidang Politik


Adalah ketahanan Nasional yang berintikan kehidupan politik yang damai,
tertib, adil, jujur, dan demokratis, serta tercipta stabilitas politik yang dapat
mengatasi segala ATHG. Dalam hal ini politik diartikan sebagai asas, haluan, atau
kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan
politik dapat dibagi kedalam dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan
input dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output. Sistem politik yang
diterapkan dalam suatu negara sangat menentukan kehidupan politik di negara yang
bersangkutan. Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang
politik adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan
masukan berdasarkan pancasila dan merupakan pencerminan dari demokrasi
pancasila.

c. Ketahanan Nasional dibidang Ekonomi


Ketahanan yang berintikan tersedianya pangan, sandang, lapangan kerja,
perumahanan, menurunnya angka kemiskinan sehingga dapat mengatasi segala
ATHG, baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri yang membahayakan
kelangsungan kehidupan ekonomi bangsa dan negara Indonesia. Upaya
meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi

11
untuk kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara. Upaya
untuk menciptakan ketahanan ekonomi yaitu dengan cara berikut:
Sistem ekonomi diarahkan untuk kemakmuran rakyat.
Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dantidak
dibenarkan adanya monopoli.
Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan selaras antar sektor.
Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar kekeluargaan.
Pemerataan pembangunan dan hasilnya harus dilaksanankan secara selaras dan
seimbang antar wilayah dan antars ektor.
Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirian
ekonomi. Ketahanan dibidang ekonomi dapat ditingkatkan melalui pembangunan
nasional yang berhasil, namun tidak dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis dapat
mempengaruhi karena saling terkait dan berhubungan.

d. Ketahanan Nasional dibidang Sosial dan Budaya


Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa yang
berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalm menghadapi dan
mengatasi ATHG, baik dari dalam maupun luar, baik yanglangsung maupun yang
tidak langsung, yang membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan
pancasila dan UUD 1945.Sedangkan esensi ketahanan budaya adalah pengaturan
dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya dengan tersedianya pendidikan
murah dan berkualitas, hormat menghormati, sopan santun, beretika dan bangga
menjadi anak Indonesia. Dengan demikian, ketahanan budaya merupakan
pengembangan sosial budaya dimana setiap warga masyarakat dapat
mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensinya berdasarkan
nilai-nilai pancasila.

e. Ketahanan Nasional dibidang Pertahanan dan Keamanan


Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi aman, damai, tidak sengketa
dengan bangsa dan negara lain, percaya dengan kemampuan diri sendiri. Melalui
hal itu, diharapkan mampu menghadapi dan mengatasi ATHG yang
membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan
pancasila dan UUD 1945. Ketahanan dibidang keamanan adalah ketangguhan suatu

12
bangsa dalam upaya bela negara, dimana seluruh Petahanan dan Keamanan
disusun, dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi, terorganisasi untuk menjamin
terselenggaranya Sistem Ketahanan Nasional. Prinsip-prinsip Sistem Ketahanan
Nasional antara lain:
Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
Pertahanan keamanan dilandasi dengan landasan ideal pancasila, landasan
konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara.
Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap
potensi dan kekuatan nasional.
Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan Sishankamnas (Sishankamrata).

2.6 HUBUNGAN KOMPONEN STRATEGI ASTAGATRA


Hubungan komponen strategi antargatra dalam trigatra dan pancagatra, scrta
antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut
hubungan (korelasi) dan ketergantunga (inter dependency). Oleh karena itu, hubungan
komponen strategi dalam trigatra dan pancagatra tersusun secara utuh menyeluruh
(komprehens integral) di dalam komponen strategi astagatra. Unsur-unsur kekuatan
nasional di Indonesia diistilahakan dengan gatra dalam ketahanan nasional Indonesia.
Sedangkan unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia dikenal dengan nama Astagatra
yang terdiri atas komponen Trigatra dan komponen Pancagatra.
1. Hubungan antara komponen strategi Trigatra
Yaitu aspek alamiah yang terdiri atas penduduk, sumber daya alam, dan wilayah.
a. Gatra Geografi dan Sumber Kekayaan Alam
Hubungan Gatra dengan SDA dapat menjadi sumber/tempat bagi tumbuh dan
berkembangnya potensi sumber kekayaan alam yang dapat memberi nilai
tambah bagi kesejahteraan keseluruhan rakyat Indonesia. Hal-hal yang
berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai elemen ketahanan nasional,
meliputi:
Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencakup sumber
daya alam hewani, nabati, dan tambang.
Kemauan mengeksplorasi sumber daya alam.
Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa depan dan
lingkungan hidup.

13
Kontrol atas sumber daya alam

b. Gatra Geografi dan Penduduk


Hubungannya adalah gatra geografi dapat menjadi sumber/tempat bagi
penduduk untuk memperoleh nilai tambah dalam meningkatkan taraf hidup,
pendapatan perkapita, dan lingkungan hidup yang sehat bagi kesejahteraan
seluruh rakyat negara Indonesia. Sebaliknya, potensi penduduk (demografi)
dapat memberi nilai tambah (nilai ekonomis) bagi pengembangan dan
pelestarian kondisi geografis Indonesia. Penduduk suatu negara menentukan
kekuatan atau ketahanan nasional negara yang bersangkutan. Faktor yang
bersangkutan dengan penduduk negara meliputi dua hal berikut:

Aspek kualitas mencakup tingkat pendidikan, ketrampilan, etos


kerja, dan kepribadian.
Aspek kuantitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan,
persebaran, perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah.

c. Gatra Kekayaan Alam dan Penduduk


Hubungannya adalah gatra kekayaan alam dapat menjadi sumber bagi
penduduk untuk memperoleh nilai tambah dan mengingatkan taraf hidup,
pendapatan perkapita, dan lingkungan hidup yang sehat bagi kesejahteraan
keseluruhan rakyat Indonesia. Sebaliknya, potensi penduduk (demografi) dapat
memberi nilai tambah (nilai ekonomis) bagi pengembangan dan pelestarian
kondisi kekayaan alam agar tidak habis atau rusak bagi kelangsungan
kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
2. Hubungan antar komponen dalam pancagatra
a. Gatra Ideologi
Sebagai filsafah hidup bangsa dan landasan idiologi negara, bernilai penentu
dalam pemeliharaan kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian tujuan Nasionalnya.
Membina ideologi pada hakikatnya adalah merupakan upaya meningkatkan ketahanan
Nasional. Hubungan antara gatra ideologi memengaruhi aspek politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan (POLEKSOSBUDHANKAM) Karna itu mutlak
perlu untuk diamankan terhadap tiap ancaman, hambatan, dan gangguan yang akan

14
mengubah atau meniadakan ideologi nasional itu. Ideologi mendukung ketahanan suatu
bangsa oleh karena ideologi bagi suatu bangsa memiliki dua fungsi pokok, yaitu:
Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang bersangkutan, artinya
nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi itu menjadi cita-cita yang hendak dituju.
Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan, artinya masyarakat
yang banyak dan beragam itu bersedia menjadikan ideologi sebagai milik bersama
dan menjadikannya bersatu

b. Gatra politik
Tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh bermacam-macam hal yang satu dengan
yang lainnya saling berkaitan, karna saling berkaitan maka perubahan disalah satu
aspek akan mempunyai pengaruh terhadap aspek lain. Situasi politik yang kacau
memungkinkan terjadi pertikaian dan pemberontakan merupakan suatu kerawanan yang
membahayakan ketahanan Nasional. Politik penyelenggaraan kenegaraan sangat
mempengruhi kekuatan nasional suatu negara. Sebaliknya keadaan politik stabil dan
dinamis memungkinkan pembangunann disegala bidang dan memberikan rasa aman
serta memperkokoh ketahanan nasional. Penyelenggaraan bernegara dapat ditinjau dari
beberapa aspek, yaitu:
Sistem politik yang dipakai yaitu apakah sistem demokrasi atau non demokrasi
Sistem pemerintahan yang dijalankan apakah sistem presidensial atau parlementer
Bentuk pemerintahan yang dipilih adalah republik atau kerajaan
Susunan negara yang dibentuk apakah sebagai negara kesatuan atau negara serikat

c. Gatra Ekonomi
Ketahanan ekonomi berhubungan dengan ketahanan dalam bidang ideologi, politik,
sodial budaya, dan pertahanan keamanan yang berfungsi sebagai penunjang. Sebaliknya
keadaan ekonomi stabil dan maju menunjang stabilitas dan peningkatan ketahanan
dibidang lain. Bidang ekonomi berperan langsung dalam upaya pemberian dan
distribusi kebutuhan warga negara.

d. Gatra Sosial dan Budaya


Keadaan sosial yang serasi, stabil dinamik, berbudaya, dan berkepribadian hanya
dapat berkembang didalam suasana aman dan damai. Kemegahan sosial suatu bangsa

15
biasanya mencerminkan tingkat kesejahteraan nasionalnya, baik fisik, materi, maupun
mental kejiwaan. Keadaan sosial yang timpang dengan segala kontradiksi, dan
kepribadian yang tidak terpuji. Unsur budaya dimasyarakat juga menentukan kekuatan
nasional suatu negara. Hal-hal yang dialami sebuah bangsa yang homogen tentu saja
akan berbeda dengan yang dihadapi bangsa yang heterogen (plural) dari segi sosial
budaya masyarakatnya.

e. Gatra Ketahanan dan Keamanan


Ketahanan dan keamanan memerlukan juga penunjang gatra lain. Keadaan stabil
maju, maju, dan berkembang dibidang deologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya
memperkokoh pertahanan keamanan nasional. Sebaliknya dapat dikatakan bahwa tanpa
pertahanan keamanan nasional yang memadai akan melemahkan ketahanan nasional
suatu bangsa.

2.7 IMPLEMENTASI KETAHANAN NASIONAL


Implementasi Ketahanan Nasional diartikan melaksanakan atau menggunakan
kemampuan berupa pengetahuan, ketrampilan yang dilandasi sikap ulet dan tangguh
untuk mengembangkan daya saing bangsa sehingga menjadi bangsa yang kompetitif
dan dihormati di dunia. Untuk menjadikan bangsa yang berdaya saing, maka bangsa
Indonesia harus mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi dengan efesien,
transparan, dan accountable. Beberapa permasalahan besar adalah masa politik yang
terkait dengan kesiapan menghadapi globalisasi, politik luar negri yang bebas aktif,
masalah disintegrasi. Banyaknya kasus disintegrasi karna banyaknya ketidakadilan, dan
otonomi, sistem partai politik dan birokrasi.
1. Implementasi ketahanan Nasional dalam bidang Politik
Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang politik, maka sejumlah
tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta situasi politik yang kondusif bagi
peningkatan daya saing bangsa. Beberapa hal yang harus dilaksanakan adalah:
a. Dalam rangka mengahadapi globalisasi, maka perlu diambil langkah-langkah
menghadapi proses perubahan atau modernisasi. Peningkatan kompetensi diplomat
diperlukan dalam rangka menghadapi berbagai perundingan internasional seperti
ASEAN, AFTA, APEC, PBB, dan WTO, sehingga kondisi Indonesia memperoleh

16
keuntungan. Peningakatan anggaran dalam bidang pendidikan dan pertahanan
merupakan salah satu implementasi dalam bidang politik.
b. Mengembangkan politik luar negeri yang bebas aktif. Hal ini dilakukan dengan
berperan serta dalam proses perdamaian dunia internasional dan berpartisipasi aktif
dalam peristiwa yang bersifat global.
c. Masalah disintegrasi dan otonomi. Masalah disintegrasi bangsa harus diselseikan
dengan baik. Pemberlakuan ekonomi harus terus disempurnakan, yaitu memberi
kebebasan sesuai dengan kebutuhan lokal, dan menghindari kebanggaan daerah
yang sempit yang justru menjadi bibit disintegrasi.
d. Penataan sistem politik yang menjamin kestabilan pemerintahan hal ini
menunjukan bahwa kedewasaan warga negara semakin tinggi dan merupakan
kekuatan bangsa dimasa depan. Contohnya: pengembangan demokrasi berupa
pemilihan umum langsung ternyata berjalan damai, baik DPR, Presiden, maupun
Kepala Daerah.
e. Sistem birokrasi yang efisien. Efesien birokrasi dilakukan dengan penataan
tanggung jawap yang sesuai dengan fungsinya, sistem penilaian kinerja yang adil
dan terbuka serta sistem numerasi yang memadai dan layak.
2. Implementasi ketahanan Nasional dalam bidang Ekonomi
Untuk mengahadapi permasalahan ekonomi, maka sejumlah tindakan harus
dilaksanakan, sehingga tercipta kondisi perekonomian yang kondusif untuk
menunjang pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil pembangunan. Beberapa
hal yang harus dilaksanakan:
a. Menata kebijakan fisikal terutama yang terkait dengan pajak serta restribusi.
Kebijakan fisikal harus mampu membuat dunia industri efesien dan efektif serta
berdaya saing untuk ekspor.
b. Mengembangan industri yang berorientasi pada produk dalam negeri, karna kondisi
Indonesia sangat cocok untuk pertanian dan hampir 50% penduduknya hidup dari
pertanian.
c. Menggiatkan swasembada pangan. Pangan adalah kebutuhan pokok, oleh karna itu
program swasembada pangan harus dikembangan dengan memberikan harga yang
memadai bagi petani.
3. Implementasi Ketahanan Nasional dalam bidang Sosial Budaya
Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang sosial dan budaya, maka
sejumlah tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta kondisisosial budaya yang

17
mendukung daya saing bangsa dengan terciptanya sumber daya manusia yang
kompeten, kondisi sosial yang stabil, dan berkembangnya budaya sebagai hasil
karya manusia Indonesia. Beberapa hal yang harus dilaksanakan:
a. Meningkatkan HDI Indonesia dengan melakukan: Peningkatan mutu pendidikan
dengan penerapan standardisasi pendidikan, meningkatkan wajib belajar sembilan
tahun, meningkatkan daya saing perguruan tinggi, peningkatan kesehatan ibu dan
anak, serta peningkatan fasilitas lingkungan.
b. Meningkatkan pendidikan dari 60% lulusan SD menjadi lebih tinggi dengan
memberikan dana pendidikan minimal 20% dari APBN.
c. Meningkatkan perbaikan lingkungan dengan upaya: Penataan daerah industri
melalui tata guna laha, pengendalian konversi hutan, pengelolaan sampah dan
pengendalian pencemaran udara, air, dan tanah.
d. Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh warga negara untuk
memberikan perlindungan terhadap kecelakaan, kematian, dan pelayanan hari tua.
4. Implementasi ketahanan Nasional dalam bidang Hukum
Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang hukum, maka sejumlah
tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta kondisi tertib hukum dan menjamin
kepastian hukum, sehingga tercipta tertib sosial dan kondusif bagi investasi dalam
mendukung perkembangan bangsa Indonesia. Beberapa hal yang harus
dilaksanakan adalah:
a. Meningkatkan profesionalitas aparat penegak hukum dan dukungan sarana
penunjang yang memadai.
b. Meningkatkan pemberantasan korupsi, beberapa lembaga pemberantasan korupsi
seperti KPK, Timtastipikor, dan Peradilan korupsi dibentuk dengan maksud
menurunkan tingkat korupsi
c. Meningkatkan kesadaran HAM
d. Mengembangkan budaya hukum disemua lapisan masyarakat. Dengan menaa
sistem hukum yang menyeluruh dan terpadu, dengan melakukan reorganisasi
sistem peradilanyang dibawah satu payung MA, dan mengembangkan mahkamah
konstitusi untuk mengujiperundangan mahkamah yudisial untuk memberikan
pengawasan kinerja aparat peradilan dalam menjamin kepastian hukum dan
keadilan.

18
BAB III

PENUTUP

2.1 KESIMPULAN

Ketahanan nasional atau yang disebut juga juga geostrategi merupakan metode
atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan
yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan
keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik,
lebih aman, dan bermartabat.

Ketahanan Indonesia diperlukan dan dikembangkan untuk mewujudkan dan


mempertahankan integritas bangsa dan wilayah tumpah darah negara Indonesia,
megingat kemajemukan bangsa Indonesia serta sifat khas wilayah tumpah darah negara
Indonesia, maka geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional.
Ketahanan Nasional berisi tentang keuletan dan ketangguhan.

Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa,
terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara
ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus
memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh,
karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD
1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan
visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.

3.2 SARAN

Geostrategi hendaknya dipelajari disetiap bangsa agar dapat mempertahankan


keamanan bangsa tersebut dari berbagai gangguan baik gangguan yang berasal dari
dalam negeri maupun gangguan dari luar negeri. Untuk memperkuat ketahanan
nasional, setiap bangsa hendaknya menegakan hukum dan menertibkan kekuatan yang
terealisasikan untuk menjaga ketahanan dan keamanan negara.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795

http://kutukuliah.blogspot.com/2012/06/makalah-geostrategi.html

http://ferarita.wordpress.com/2012/05/30/geostrategi-indonesia/

http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795

http://ferarita.wordpress.com/2012/05/30/geostrategi-indonesia/

http://kutukuliah.blogspot.com/2012/06/makalah-geostrategi.html

http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795

http://sahlanazwar.blogspot.com/2013/04/pengertian-astagatra-dalam-ketahanan.html

http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795

http://udhermansyah.blogspot.com/2013/06/makalah-ketahanan-nasional-sebagai.html

https://www.scribd.com/doc/152918847/Geostrategi-Indonesia-doc

20

Anda mungkin juga menyukai