Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH GEOSTRATEGI

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen pengampu: Tri Handayani , SH.,MH.

Dibuat Oleh:

Faiz Aunur Rofiq (21101021046)


Erna Ayu Septiana (21101021049)
Oktavia Tuzachroh (21101021071)

AKUNTANSI A2
FAKULTAS EKONOMII
UNIVERSITAS WAHID HASYIM 2022
KATA PENGANTAR

            Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam juga
disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta sahabat dan keluarganya,
seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah. Dengan kebaikan beliau telah
membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan pada
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi , dengan ini penulis mengangkat
judul “Geostrategi”.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1    Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2     Rumusan Masalah..............................................................................................................5
1.3    Tujuan penulisan.................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
2.1    Pengertian Geostrategi ( Wawasan Nasional )....................................................................5
2.2     Geostrategi Indonesia dan Keadaannya.............................................................................7
2.3    Konsep Geostrategi dan Proses Terbentuknya Geostrategi Setiap Bangsa........................9
2.4    Ketahanan Nasional..........................................................................................................10
BAB III..........................................................................................................................................12
PENUTUP.....................................................................................................................................12
3.1    Kesimpulan.......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
        Sebagai Negara kepulauan dengan masyarakatnya yang beraneka ragam, Negara Indonesia
memiliki unsur - unsur kekuatan dan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan
keadaan geografi yang strategi dan kaya akan sumber daya alam. Sementara kelemahannya
terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu
bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh para pendiri Negara.
        Dalam pelaksanannya bangsa Indonesia tidak bebas dari pengaruh interaksi dan interelasi
dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan regional maupun internasional. Dalam hal ini
bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang-
ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita-cita dan tujuan
nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah wawasan nasional yang berpijak pada
wujud wilayah nusantara.

1.2     Rumusan Masalah
1.   Menjelaskan pengertian geostrategi
2.   Menjelaskan geostrategi  Indonesia dan keadaannya
3.  Menjelaskan konsep geostrategi dan proses terbentuknya geostrategic setiap bangsa
4.    Menjelaskan ketahanan nasional

1.3    Tujuan penulisan
    Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah disamping untuk memenuhi tugas
dalam perkuliahan juga agar kami khususnya dan semua mahasiswa pada umumnya mampu
memahami tentang geostrategi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Geostrategi ( Wawasan Nasional )


              Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisi dan
konstelasi geografi sebagai faktor utamanya. Di samping itu dalam merumuskan strategi perlu
memperhatikan kondisi social, budaya, penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional
maupun internasional. Geostrategi juga merupakan cabang dari geopolitik yang berurusan
dengan strategi. Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan
kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor utamanya.
             Di samping itu dalam merumuskan strategi perlu memperhatikan kondisi sosial, budaya,
penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional maupun internasional. Geostrategi diartikan
sebagai pelaksanaan geopolitik dalam negara (Poernomo, 1972), yang pada awalnya diartikan
sebagai geopolitik untuk kepentingan militer. Hal ini tentunya berkaitan dengan arti strategi itu
sendiri, yaitu ilmu atau seni tentang jenderal (the art of generalship). Strategi itu sendiri semula
banyak dikembangkan oleh kaum militer, yakni bagaimana memenangkan perang. Namun kini
istilah strategi lebih popular pula di kalangan ekonom, industialis, bahkan para ahli pendidikan.
Jadi pemikiran strategi kini diartikan bagaimana kita akan memenangkan pasar untuk keperluan
produk kita dan sekaligus untuk meyakinkan kita bahwa bahan baku lebih terjamin lebih lama
(sampai lebih dari 20 tahun) dari awal perhitungan kita, serta bagaimana kita menggunakannya
seefektif mungkin (Pearson, 1990: 2).
             Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita- cita dan
tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat
strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa
depan yang lebih baik, lebih aman dan bermartabat. Sir Balford Mackinder (1861-1947), guru
besar geostrategi indonesia Universitas London teori yang dikembangkannya tentang
“geostrategi continental”, merupakan teori yang saat ini digunakan oleh negara-negara maju
maupun negara-negara berkembang (Suradinata, 2005:10). Berdasarkan keterangan di atas, maka
lebih lanjut geostrategi didefinisikan sebagai kebijakan untuk menentukan sarana-sarana, untuk
mencapai tujuan politik dengan memanfaatkan konstelasi geografi. Sebagai akibatnya geostrategi
menjadi upaya menguasai sumber daya untuk tujuan kelangsungan hidup bangsa.
Penjelasan Istilah

         Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkungan untuk


mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
         Sistem kehidupan nasional adalah himpunan berbagai kelemba-gaan hidup bangsa sebagai
sistem (ipoleksosbudhankam) seba-gai subsistem yang dilengkapi dengan norma, nilai dan
aturan
    Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan, ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengem-bangkan kekuatan nasional dalam menghadapi ancaman baik
datang dari luar maupun dari dalam
         Cita-cita nasional kondisi yang lebih cerah dimasa depan sesuai dengan keinginan luhur yang
terkandung dalam falsafah bangsa.
     Kepentingan nasional dari aspek keamanan dan kesejahteraan. Kepentingan nasional adalah
kepentingan bangsa dan negara untuk mewujudkan stabilitas nasional bidang politik, sosial
budaya dan pertahanan keamanan.
         Pembangunan nasional adalah semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh negara atau
pemerintah yang bertujuan un-tuk mengadakan pembangunan fisik, sikap mental dan
modernisasi pemikiran bagi seluruh bangsa dan rakyat Indonesia.
    keamanan adalah suatu kondisi yang dirasakan oleh masyarakat, mengenai ketenteraman,
ketertiban, keselamatan dan kemampu-an untuk mengadakan pertahanan.
         Kesejahteraan adalah suatu kondisi yang didapat oleh masyarakat dimana terdapat rasa
kecukupan, kecerdasan, kesehatan dan kemudahan untuk mendapatkan fasilitas pelayanan.

2.2     Geostrategi Indonesia dan Keadaannya


            Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi
negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan
nasional bangsaIndonesia. Konsepsi geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung
Karno pada tanggal 16 Juni 1948 di Kotaraja (kini Banda Aceh) setelah menerima defile
Angkatan Perang (militer) dalam rangka kunjungan kerja ke daerah Sumatra yang belum/tidak
diduduki Belanda (Basry, 1995: 50-51). Namun sayangnya gagasan beliau kurang/tidak
dikembangkan oleh para pejabat bawahan karena seperti kita ketahui wilayah NKRI diduduki
oleh Belanda pada akhir Desember 1948. Setelah pengakuan kemerdekaan pada tahun 1950 garis
besar pembangunan politik kita adalah “nation and character building”, yang sebenarnya
merupakan pembangunan jiwa bangsa. Dapat pula dikatakan bahwa geostrategi indonesia adalah
memanfaatkan segenap kondisi geografi indonesia untuk tujuan politik dan hal itu secara rinci
dikembangkan dalam pembangunan nasional (Suradinata, 2005:33; Armawi, 2005:1)
Sifat-sifat geostrategic Indonesia:
a.       Bersifat daya tangkal.
Dalam kedudukannya sebagai konsep si penangkalan, geostrategi Indonesia ditujukan untuk
menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap identitas,
integritas, eksistensi bangsa dan Negara Indonesia.
b.      Bersifat developmental/pengembangan
Yaitu pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi, social, budaya,
dan hankam sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.
c.       Anatomi ketegangan.
Perbedaan pengembangan pandangan sangat dipengaruhi doktrin politik yang berlaku bagi
masing-masingbangsa.
Keancaman dan letak negara indonesia pada posisi silang memberikan pengaruh terhadap
segenap kehidupan bangsa. Pengaruh-pengaruh tersebut pada satu pihak memang
menguntungkan, namun di sisi lain pengaruh tersebut bisa merugikan, bahkan bisa mengundang
ancaman yang membahayakan negara. Dalam penyusunan strategis untuk menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara, bangsa indonesia justru harus memperhatikan dan
memperhitungkan akan faktor-faktor yang tidak menguntungkan. Dalam waktu berabad-abad,
posisi silang telah menimbulkan proses akulturasi. Gelombang-gelombang, bangsa-bangsa serta
kebudayaan-kebudayaan yang masuk telah menjadikan bangsa indonesia dalam wujud
kebhinekaannya dewasa ini. Posisi silang dengan segala akibatnya, memaksa kita memilih satu
diantara dua alternatif :
a.       Membiarkan diri terus menerus menjadi objek lalu lintas kekuatan-kekutaan dan pengaruh-
pengaruh, serta setiap kali condong dan menguntungkan diri pada kekuatan/pengaruh yang
terbesar atau,
b.    Turut serta mengatur lalu lintas kekuatan-kekuatan atau pengaruh-pengaruh tersebut dengan ikut
serta berperan sebagai subyek.
    Alternatif yang kedua menuntut kemampuan bangsa indonesia menciptakan kekuatan
sentrifugal. Kuncinya ialah kemampuan untuk mengubah pengaruh atau kekuatan dari luar
menjadi kekuatan nasional yang dijadikan sebagai kekuatan sentrifugal. Kekuatan yang
dimaksud disini ialah kekuatan yang berisikan sifat-sifat fisik dan mental yang tidak ekspansif.
Pengaruh-pengaruh buruk akibat posisi silang dapat segera menimbulkan ancaman-ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan yang membahayakan identitas dan integritas bangsa.
Pengaruh tersebut dapat dari dalam maupun dari luar, secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk mengatasi semua itu mutlak dilakukannya konsep ketahanan sosial yang berpedoman
pada wawasan nusantara.

2.3    Konsep Geostrategi dan Proses Terbentuknya Geostrategi Setiap Bangsa


Bila diperhatikan lebih jauh kepulauan Indonesia yang duapertiga wilayahnya adalah laut
membentang ke utara dengan pusatnya di pulau Jawa membentuk gambaran kipas. Sebagai satu
kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu
doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. sedangkan
geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada
perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar
(grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian
terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah
mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas
wilayah dari berbagai ancaman.
          Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah
kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah negara
kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut
memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia, karena telah melahirkan konsep Wawasan
Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Laut Nusantara bukan lagi sebagai pemisah,
akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan
mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada bangsa yang secara eksplisit mempunyai cara
bagaimana ia memandang tanah airnya beserta lingkungannya. Cara pandang itu biasa
dinamakan wawasan nasional.
                        Sebagai contoh, Inggris dengan pandangan nasionalnya berbunyi: "Britain rules
the waves". Ini berarti tanah Inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya. Tetapi
cukup banyak juga negara yang tidak mempunyai wawasan, seperti: Thailand, Perancis,
Myanmar dan sebagainya. Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang
disingkat Wanus. Wanus ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa
nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-
tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wasantara itu ialah: wadah
(contour atau organisasi), isi, dan tata laku. Dari wadah dan isi wasantara itu, tampak adanya
bidang-bidang usaha untuk mencapai kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang:
         Satu kesatuan wilayah
         Satu kesatuan bangsa
         Satu kesatuan budaya
         Satu kesatuan ekonomi
         Satu kesatuan hankam
                     Jelaslah disini bahwa Wanus adalah pengejawantahan falsafah Pancasila dan UUD
1945 dalam wadah negara Republik Indonesia. Kelengkapan dan keutuhan pelaksanaan Wanus
akan terwujud dalam terselenggaranya ketahanan nasional Indonesia yang senantiasa harus
ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman. Ketahanan nasional itu akan dapat meningkat jika
ada pembangunan yang meningkat, dalam "koridor" Wanus.

2.4    Ketahanan Nasional
                   Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas
ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang
datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam
dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Kondisi atau keadaan selalu berkembang,
sementara bahaya dan ancaman selalu berubah-ubah. Oleh karena itu ketahanan nasional tidak
boleh statis, melainkan dinamis selalu dikembangkan dan dibina agar memadai dengan
perkembangan keadaan. Ketahanan nasional adalah tingkat keuletan dan ketangguhan bangsa
dalam menghimpun dan mengambangkan segala kekuatan yang ada menjadi kekuatan nasional
untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang
membahayakan bangsa dan bernegara.
          Konsepsi ketahanan nasional adalah keseimbangan dan keserasian dalam kehidupan sosial
melingkupi seluruh aspek kehidupan secara utuh menyeluruh berlandaskan falsafat bangsa,
ideologi negara, konstitusi dan wawasan nasional dengan metode Astagatra. Ketahanan Nasional
mempunyai aspek utama, yaitu Kesejahteraan dan Keamanan. Kesejahteraan dan Keamanan
adalah dua aspek dari Ketahanan Nasional yang dapat dibedakan tetapi tak dapat dipisahkan.
Sebab itu, mengusahakan terwujudnya Ketahanan Nasional hakikatnya merupakan satu proses
membentuk Kesejahteraan dan Keamanan buat negara dan bangsa. Ketahanan Nasional hanya
dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi kehidupan bangsa yang biasanya kita namakan aspek
sosial kehidupan, meliputi Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Hankam. Juga
meliputi aspek alam , yaitu Geografi, Penduduk dan Kekayaan Alam. Di lingkungan Lembaga
Ketahanan Nasional seluruh segi kehidupan bangsa itu dinamakan Asta Gatra, terdiri dari Panca
Gatra (Sosial) dan Tri Gatra (Alam).
a.       Bentuk-bentuk Ancaman Ketahanan Nasional
Ancaman di dalam negeri contohnya adalah pemberontakan dan subversi yang berasal atau
terbentuk dari masyarakat Indonesia.
Ancaman dari luar negeri contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan
kolonialisme dan imperialisme serta invansi dari arat, udara dan laut oleh musuh dari luar negeri.
         Ancaman di dalam negeri
Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat
indonesia.
         Ancaman dari luar negeri
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme
serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negeri.
b.      Asas-asas Ketahanan Nasional
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan
Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut meliputi :
       Asas kesejahtraan dan keamanan
Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini
biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap atau tidaknya ketahanan nasional.
        Asas menyeluruh terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan
dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.
         Asas kekeluargaan
Bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab
dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
Kita harus bersama-sama mewujudkan ketahanan nasional karena dengan ketahanan nasional
kita telah berhasil mengatasi semua ancaman di masa lampau sehingga Republik Indonesia
selamat dari segala ancaman. Dan di masa depan ketahanan nasional harus selalu kita pelihara
agar dapat mencegah timbulnya ancaman baru. Meskipun begitu tantangan-tantangan baru terus
timbul dan harus kita atasi.
Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka karma) :

Konsepsi dasar Ketahanan Nasional


          Model Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya
yang berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan segala kekayaan alam. Terdiri 8 aspek
kehidupan nasional, yaitu :
1.      Tiga aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu :
a.      Gatra letak dan kedudukan geografi
b.      Gatra keadaan dan kekayaan alam
c.      Gatra keadaan dan kemampuan penduduk

2.      Lima aspek (panca gatra) kehidupan social, yaitu :


a.      Gatra ideology
b.      Gatra Politik
c.      Gatra ekonomi
d.     Gatra social budaya
e.      Gatra pertahanan dan keamanan.

Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara komprehensif dan
integral.
Implementasi Ketahanan Nasional
Implementasi Ketahanan Nasional diartikan melaksanakan atau menggunakan
kemampuanmberupa pengetahuan, ketrampilan yang dilandasi sikap ulet dan tangguh untuk
mengembangkan daya saing bangsa sehingga menjadi bangsa yang kompetitif dan dihormati di
dunia.
1. Implementasi ketahanan Nasional dalam bidang Politik Untuk menghadapi permasalahan
dalam bidang politik, maka sejumlah tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta situasi
politik yang kondusif bagi peningkatan daya saing bangsa. Beberapa hal yang harus
dilaksanakan adalah:
a. Dalam rangka mengahadapi globalisasi, maka perlu diambil langkah langkah
menghadapi proses perubahan atau modernisasi. Peningkatan kompetensi diplomat
diperlukan dalam rangka menghadapi berbagai perundingan internasional seperti
ASEAN, AFTA, APEC, PBB, dan WTO, sehingga kondisi Indonesia memperoleh
keuntungan. Peningakatan anggaran dalam bidang pendidikan dan pertahanan merupakan
salah satu implementasi dalam bidang politik.
b. Mengembangkan politik luar negeri yang bebas aktif. Hal ini dilakukan dengan
berperan serta dalam proses perdamaian dunia internasional dan berpartisipasi aktif
dalam peristiwa yang bersifat global.
c. Masalah disintegrasi dan otonomi. Masalah disintegrasi bangsa harus diselseikan
dengan baik. Pemberlakuan ekonomi harus terus disempurnakan, yaitu memberi
kebebasan sesuai dengan kebutuhan lokal, dan menghindari kebanggaan daerah yang
sempit yang justru menjadi bibit disintegrasi.
d. Penataan sistem politik yang menjamin kestabilan pemerintahan hal ini menunjukan
bahwa kedewasaan warga negara semakin tinggi dan merupakan kekuatan bangsa dimasa
depan.
e. Sistem birokrasi yang efisien. Efesien birokrasi dilakukan dengan penataan tanggung
jawap yang sesuai dengan fungsinya, sistem penilaian kinerja yang adil dan terbuka serta
sistem numerasi yang memadai dan layak.

2. Implementasi ketahanan Nasional dalam bidang Ekonomi


Untuk mengahadapi permasalahan ekonomi, maka sejumlah tindakan harus dilaksanakan,
sehingga tercipta kondisi perekonomian yang kondusif untuk menunjang pertumbuhan ekonomi
dan pemerataan hasil pembangunan. Beberapa hal yang harus dilaksanakan:
a. Menata kebijakan fisikal terutama yang terkait dengan pajak serta restribusi Kebijakan
fisikal harus mampu membuat dunia industri efesien dan efektif serta berdaya saing untuk
ekspor.
b. Mengembangan industri yang berorientasi pada produk dalam negeri, karna kondisi
Indonesia sangat cocok untuk pertanian dan hampir 50% penduduknya hidup dari
pertanian.
c. Menggiatkan swasembada pangan. Pangan adalah kebutuhan pokok, oleh karna itu
program swasembada pangan harus dikembangan dengan memberikan harga yang
memadai bagi petani.

3. Implementasi Ketahanan Nasional dalam bidang Sosial Budaya


Beberapa hal yang harus dilaksanakan:
a. Meningkatkan HDI Indonesia dengan melakukan: Peningkatan mutu pendidikan
dengan penerapan standardisasi pendidikan, meningkatkan wajib belajar sembilan tahun,
meningkatkan daya saing perguruan tinggi. peningkatan kesehatan ibu dan anak, serta
peningkatan fasilitas lingkungan
b. Meningkatkan pendidikan dari 60% lulusan SD menjadi lebih tinggi dengan
memberikan dana pendidikan minimal 20% dari APBN.
c. Meningkatkan perbaikan lingkungan dengan upaya: Penataan daerah industri melalui
tata guna laha, pengendalian konversi hutan, pengelolaan sampah dan pengendalian
pencemaran udara, air, dan tanah. d. Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh
warga negara untuk memberikan perlindungan terhadap kecelakaan, kematian, dan
pelayanan hari tua

4. Implementasi ketahanan Nasional dalam bidang Hukum


Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang hukum, maka sejumlah tindakan harus
dilaksanakan, sehingga tercipta kondisi tertib hukum dan menjamin kepastian hukum, sehingga
tercipta tertib sosial dan kondusif bagi investasi dalam mendukung perkembangan bangsa
Indonesia. Beberapa hal yang harus dilaksanakan adalah:
a. Meningaktan profesionalitas aparat penegak hukum dan dukungan sarana penunjang
yang memadai.
b. Meningkatkan pemberantasan korupsi, beberapa lembaga pemberantasan korupsi
seperti KPK, Timtastipikor, dan Peradilan korupsi dibentuk dengan maksud menurunkan
tingkat korupsi
c. Meningkatkan kesadaran HAM
d. Mengembangkan budaya hukum disemua lapisan masyarakat. Dengan menaa sistem
hukum yang menyeluruh dan terpadu, dengan melakukan reorganisasi sistem peradilan
yang dibawah satu payung MA, dan mengembangkan mahkamah konstitusi untuk
mengujiperundangan mahkamah yudisial untuk memberikan pengawasan kinerja aparat
peradilan dalam menjamin kepastian hukum dan keadilan
BAB III

PENUTUP

3.1    Kesimpulan
                 Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisi dan
konstelasi geografi sebagai faktor utamanya. Di samping itu dalam merumuskan strategi perlu
memperhatikan kondisi social, budaya, penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional
maupun internasional. Geostrategi juga merupakan cabang dari geopolitik yang berurusan
dengan strategi. Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan
kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor utamanya.
               Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi
negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan
nasional bangsaIndonesia. Konsepsi geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung
Karno pada tanggal 16 Juni 1948 di Kotaraja (kini Banda Aceh) setelah menerima defile
Angkatan Perang (militer) dalam rangka kunjungan kerja ke daerah Sumatra yang belum/tidak
diduduki Belanda (Basry, 1995: 50-51).
                Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas
ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang
datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam
dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
DAFTAR PUSTAKA

Sumarsono, dkk. 2006. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.


Makarim, N.A. 2004. Geostategi. [Online]. Tersedia:
http://www.kompas.com/kompas-cetak/041228/utama [19 September 2011].
Poerwowidagdo, S.J. 1999. Geoekonomi, Abstraksi ekonominya di kepulauan RI. 

[Online]. Tersedia: — [19 September 2011].

Srijanti, A. Rahman H. I., Purwanto S. K. 2008. Etika Berwarga Negara. Jakarta: Salemba Empat.
Wikipedia Internasional. 2007. Geostrategi. [Online]. Tersedia:

Anda mungkin juga menyukai