Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

GEOSTRATEGIS DAN KETAHANAN NASIONAL

Disusun Oleh:

Dwi Aprilliani 19050394017


Nashita Lucky Mashura 19050394021
Afifah Nur’aini 19050394033
Rafael Aditya Pangestu 19050394039

S1 PENDIDIKAN TATA BOGA


PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan limpahan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa terselesaikan tepat waktu. Tidak lupa penulis
menyampaikan terima kasih kepada Ibu Kusnul Khotimah selaku dosen mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membimbing dalam pembuatan
makalah ini serta rekan-rekan mahasiswa yang turut serta membantu dalam proses
pembuatan makalah ini.

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul “Geostrategis dan


Ketahanan Nasional” membahas tentang konsep geostrategis dan ketahanan
nasional beserta contoh implementasinya dan unsur-unsur ketahanan nasional.

Dengan terselesaikannya makalah ini, penulis tentu menyadari bahwa


makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat banyak kesalahan
serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis memohon maaf apabila terdapat
banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini serta mengharapkan kritik dan
saran pembaca agar nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Penulis
juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Surabaya, 8 Februari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I “Pendahuluan” ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan dan Manfaat ......................................................................................... 2
BAB II “Pembahasan” ............................................................................................ 3
2.1 Konsep Geostrategis dan Ketahanan Nasional ................................................ 3
2.2 Contoh Implementasi Geostrategis dan Ketahanan Nasional .......................... 6
2.3 Unsur-unsur Ketahanan Nasional .................................................................... 8
BAB III “Penutup” ................................................................................................ 15
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 15
3.2 Saran .............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa, baik pada
masa lampau, kini, maupun masa yang akan datang. Geostrategic menjadi
sangat penting karena setiap bangsa yang beregara membutuhkan strtegi
dalam memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang hidup nasional. Semua
ini dalam rangka menentukan kebijakan, sarana, dan sasaran perwujudan
kepentingan, serta tujuan nasional melalui pembangunan. Dengan demikian,
suatu bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis, sosial,
budaya, dan hankam.

Pembukaan UUD 1945 memberikan amanat kepada para penyelenggara


negara agar dalam hidup berbangsa dan bernegara dalam lingkup nasional
diarahkan untuk mewujudkan upaya melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan anga, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Geostrategi Indonesia pada dasarnya adalah strategi nasonal Bangsa


Indonnesia daam memanfaatkan wilayah negara Republik Indonesia sebagai
ruang hidup nasional untuk merancang arahan tentang kebijakan, sarana, serta
sasaran pembangunan untuk mencapa kepentingan dan tujuan nasional
tersebt. Geostrategic Indonesia dirumuskan dalam wujud “Ketahanan
Nasional”.

Ketahanan Nasionakpada hakikatnya adalah kemampuan dan


ketangguhan suatu bangsa, untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya
menuju kejayaan bangsa dan negara. Dengan demikian ketahanan nasional
tidak sama dengan kekuatan militer elainkan dinamis yang terintegrasi antara
kondisi tiap-tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.

Agar pembangunan nasional dapat berjalan dengan aman dan lancar,


serta agar segala hambatan tantangan, dan gangguan yang timbul dapat

1
dielakkan, ketahanan nasioanl perlu terus menerus dipupuk dan dibina dalam
segala aspe kehidupan bangsa. Karena ketahanan nasional yang tangguh akan
semakin mendorong pembangunan nasional dan sebaliknya keberhasilan
pembangunan nasional akan semakin meningkatkan ketahanan nasional.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep geostrategis dan ketahanan nasional?
2. Apa saja contoh implementasi geostrategis dan ketahanan nasional?
3. Bagaimana dan apa saja unsur-unsur ketahanan nasional?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui konsep geostrategis dan ketahanan nasional.
2. Mengetahui contoh implementasi geostrategis dan ketahanan nasional.
3. Mengetahui unsur-unsur ketahanan nasional.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Geostrategis dan Ketahanan Nasional


2.1.1 Pengertian Geostrategi
Geostrategic merupakan strategi dalam memanfaatkan kontelasi
geografi negara untuk melakukan kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana
untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi dapat pula dikatan sebagai
pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan
politik.

2.1.2 Pengertian geostrategic nasional


Geostrategic berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan
strategi diartikan sebagai usaha dengan menggunakan berbagai
kemampuan atau sumber daya baik SDM maupun SDA untuk
melaksanakan kebijakan yang ditetapkan. juga merupakan strategi
dalam memanfaatkan konstelasi geografi Negara Indonesia untuk
melakukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana untuk mencapai
tujuan nasional bangsa indonesia. Geostrategic indonesia memberikan
arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan untuk
mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman, dan sejahtera. Oleh
karena itu, geostrategi indonesia bukanlah geopolitik untuk kepentikan
politik dan perang, melainkan untuk kepentingan kesejahteraan dan
keamanan.

2.1.3 Konsepsi geostrategi indonesia


Konsepsi geostrategic indonesia pada hakikatnya bukan
pengembangan kekuatan untuk penguasaan terhadap wilayah di luar
indonesia atau untuk ekspansi terhadap negara lain, tetapi konsep
strategi yang didasarkan pada kondisi metode, atau cara untuk
mengembagkan potensi kekuatan nasional yang ditunjukkan untuk
pengamanan dan menjaga keutuhan kedaulatan Negara Indonesian
dan pembangunan nasional dari kemungkinan gangguan yang datang
dari luar negeri. Untuk mewujudkan geostrategis indonesia akhirnya

3
dirumuskan bangsa indonesia dengan ketahanan Nasional Republik
Indonesia.

2.1.4 Ketahanan Nasional


Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa
yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan
ketahanan, kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, hambatan, dan ancaman baik yang datang dari dalam
maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang
dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan
perjuangan nasional. Dalam perjuagan mencapai cita-cita/tujuan
nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari berbagai ancaman-
ancaman yang kadang-kadang membahayakan keseamatannya. Cara
agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia
harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang
dinamakan ketahanan nasional.
2.1.5 Konsepsi ketahanan nasional
Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan
dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang,
serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan
terpadu berlandaskan pancasila dan UUD 1945 dan wawasan
nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan
pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
deengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan
dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan
dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar besarnya
kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah.
Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-
nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.

4
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang
meliputi segenap kehidupan nasioanl yang terintegrasi, berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguaan baik yang datang dari luar
maupun dari dalam, untuk menjamin identitas, integrasi, dan
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai
tujuan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkn seseorang atau sesuatu
dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban
yang dipikulnya
b. Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras
dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai
tujuan
c. Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara
keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu
organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan
penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta
dengan peran internasionalnya.
d. Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam ehidupan nasional suat
bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat
potensional maupun fungsional.
e. Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat
mengubah atau merombak kebjaksanaan dan usaha ini dilakukan
secara konseptual, kriminal dan politis.
f. Hambatan dan gangguan
Adalah hal/usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat

5
dan bertujuan melemahkan atau melindungi secara tidak
konseptual.

2.2 Contoh Implementasi Geostrategis dan Ketahanan Nasional dalam berbangsa


dan bernegara
Implementasi Ketahanan Nasional diartikan melaksanakan atau
menggunakan kemampuanmberupa pengetahuan, ketrampilan yang dilandasi
sikap ulet dan tangguh untuk mengembangkan daya saing bangsa sehingga
menjadi bangsa yang kompetitif dan dihormati di dunia.
Untuk menjadikan bangsa yang berdaya saing, maka bangsa Indonesia
harus mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi dengan efesien,
transparan, dan accountable. Beberapa permasalahan besar adalah masa
politik yang terkait dengan kesiapan menghadapi globalisasi, politik luar
negri yang bebas aktif, masalah disintegrasi. Banyaknya kasus disintegrasi
karna banyaknya ketidakadilan, dan otonomi, sistem partai politik dan
birokrasi.

2.2.1 Implementasi ketahanan Nasional dalam bidang Politik


Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang politik, maka
sejumlah tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta situasi politik
yang kondusif bagi peningkatan daya saing bangsa. Beberapa hal yang
harus dilaksanakan adalah:
a. Dalam rangka mengahadapi globalisasi, maka perlu diambil
langkah-langkah menghadapi proses perubahan atau modernisasi.
Peningkatan kompetensi diplomat diperlukan dalam rangka
menghadapi berbagai perundingan internasional seperti ASEAN,
AFTA, APEC, PBB, dan WTO, sehingga kondisi Indonesia
memperoleh keuntungan. Peningakatan anggaran dalam bidang
pendidikan dan pertahanan merupakan salah satu implementasi
dalam bidang politik.
b. Mengembangkan politik luar negeri yang bebas aktif. Hal ini
dilakukan dengan berperan serta dalam proses perdamaian dunia

6
internasional dan berpartisipasi aktif dalam peristiwa yang
bersifat global.
c. Masalah disintegrasi dan otonomi. Masalah disintegrasi bangsa
harus diselseikan dengan baik. Pemberlakuan ekonomi harus terus
disempurnakan, yaitu memberi kebebasan sesuai dengan
kebutuhan lokal, dan menghindari kebanggaan daerah yang
sempit yang justru menjadi bibit disintegrasi.

2.2.2 Implementasi ketahanan Nasional dalam bidang Ekonomi


Untuk mengahadapi permasalahan ekonomi, maka sejumlah
tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta kondisi perekonomian
yang kondusif untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan hasil pembangunan. Beberapa hal yang harus
dilaksanakan:
a. Menata kebijakan fisikal terutama yang terkait dengan pajak serta
restribusi. Kebijakan fisikal harus mampu membuat dunia industri
efesien dan efektif serta berdaya saing untuk ekspor.
b. Mengembangan industri yang berorientasi pada produk dalam
negeri, karna kondisi Indonesia sangat cocok untuk pertanian dan
hampir 50% penduduknya hidup dari pertanian.

2.2.3 Implementasi Ketahanan Nasional dalam bidang Sosial Budaya


Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang sosial dan
budaya, maka sejumlah tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta
kondisisosial budaya yang mendukung daya saing bangsa dengan
terciptanya sumber daya manusia yang kompeten, kondisi sosial yang
stabil, dan berkembangnya budaya sebagai hasil karya manusia
Indonesia. Beberapa hal yang harus dilaksanakan:
a. Meningkatkan HDI Indonesia dengan melakukan: Peningkatan
mutu pendidikan dengan penerapan standardisasi pendidikan,
meningkatkan wajib belajar sembilan tahun, meningkatkan daya

7
saing perguruan tinggi, peningkatan kesehatan ibu dan anak, serta
peningkatan fasilitas lingkungan.
b. Meningkatkan perbaikan lingkungan dengan upaya: Penataan
daerah industri melalui tata guna laha, pengendalian konversi
hutan, pengelolaan sampah dan pengendalian pencemaran udara,
air, dan tanah.
c. Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh warga negara
untuk memberikan perlindungan terhadap kecelakaan, kematian,
dan pelayanan hari tua.

2.2.4 Implementasi ketahanan Nasional dalam bidang Hukum


Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang hukum, maka
sejumlah tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta kondisi tertib
hukum dan menjamin kepastian hukum, sehingga tercipta tertib sosial
dan kondusif bagi investasi dalam mendukung perkembangan bangsa
Indonesia. Beberapa hal yang harus dilaksanakan adalah:
a. Meningaktan profesionalitas aparat penegak hukum dan
dukungan sarana penunjang yang memadai.
b. Meningkatkan pemberantasan korupsi, beberapa lembaga
pemberantasan korupsi seperti KPK, Timtastipikor, dan Peradilan
korupsi dibentuk dengan maksud menurunkan tingkat korupsi
c. Meningkatkan kesadaran HAM

2.3 Unsur-unsur Ketahanan Nasional Republik Indonesia


Komponen pokok konsep Ketahanan Nasional Indonesia terdiri dari
delapan gatra yang dikelompokkan ke dalam dua aspek, yaitu aspek alamiah
disebut trigatra dan aspek sosial disebut pancagatra.

2.3.1 Trigatra
Gatra geografi negara
Letak geografi Indonesia memberikan gambaran tentang bentuk
ke dalam dan bentuk keluar. Bentuk ke dalam menampakkan corak,
wujud, isi, dan tata susunan wilayah berupa satu kesatuan laut dengan

8
pulau-pulau di dalamnya, sedangkan bentuk ke luar menampakkan
situasi dan kondisi lingkungan yang berhubungan timbal balik antara
negara dan lingkungannya. Kondisi geografi Indonesia merupakan
satu kesatuan laut dengan pulau-pulau yang berada di dalamnya,
sedangkan posisinya terletak di posisi silang dunia, yaitu di antara dua
benua, dua samudera, dan berada di daerah khatulistiwa. Lokasi dan
posisi geografi Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri
atas perairan dan daratan. Kepulauan Indonesia dikelompokkan
menjadi 4 gugusan, yaitu:
 Gugusan Papua
1) Gugusan Kepulauan Maluku
2) Gugusan Kepulauan Sunda Kecil
3) Gugusan Kepulauan Sunda Besar

 Menurut bentang alamnya geografi Indonesia dibagi menjadi tiga


daerah berikut:
1) Dangkalan Sahul
2) Dangkalan Sunda
3) Daerah Peralihan
 Pembagian bentang alam diatas juga meliputi pembagian jenis flora
dan fauna. Alam flora Indonesia dibagi menjadi 3 daerah
lingkungan, yaitu:
1) Alam flora bagian timur
2) Alam flora bagian barat
3) Alam flora bagian tengah
 Alam fauna Indonesia juga dibedakan ke dalam 3 daerah lingkungan
yaitu
1) Fauna daerah Indonesia bagian timur
2) Fauna daerah Indonesia bagian barat
3) Fauna daerah Indonesia bagian tengah

Geografi Indonesia di utara berbatasan dengan Malaysia,


Thailand, Vietnam, Laut Cina Selatan, Filipina, dan Lautan Pasifik; di
selatan berbatasan dengan Australia, Timor Leste, dan Lautan Hindia;

9
di bagian barat berbatasan dengan India dan Lautan Hindia; di timur
berbatasan dengan Papua New Guinea dan Lautan Pasifik.

Gatra Keadaan dan Kekayaan Alam

Keadaan dan kekayaan alam Indonesia meliputi segala sember


dan potensi alam yang terdapat di dirgantara, permukaan bumi,
termasuk laut dan perairan, dan di dalam bumi. Menurut jenisnya
kekayaan alam dibedakan ke dalam 8 golongan, yaitu flora, fauna,
mineral, tanah, atmosfir, potensi ruang angkasa/dirgantara, energy
alam, air, dan laut; sedangkan menurut sifatnya dibedakan ke dalam 3
golongan, yakni kekayaan alam yang dapat diperbaharui, yang tidak
dapat diperbaharui, dan yang tetap.

Gatra Keadaan dan Kemampuan Penduduk


Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa pengertian
penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah negara. Peran
manusia yang hidup dan tinggal di Indonesia sangat penting di dalam
mengusahakan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan, di
dalam menentukan apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan
ketahanan nasional negara Indonesia. Beberapa faktor yang menjadi
masalah penduduk antara lain faktor jumlah, komposisi, persebaran,
dan kualitas penduduk.

2.3.2 Pancagatra
Gatra Ideologi
Ideologi adalah suatu sistem nilai dan kebulatan ajaran yang
memberikan motivasi. Ideologi juga mengandung konsep dasar
tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Secara
teoritis, suatu ideologi bersumber dari suatu falsafah dan merupakan
pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.

Bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan ideologi yang


bersifat final dan tidak dapat ditawar lagi sebagai konsep dasar tentang
kehidupan yang dicita-citakan. Nilai-nilai dasar Pancasila menjadi

10
sumber aspirasi kehidupan politik, ekonomi, sosial-budaya, dan
pertahanan-keamanan bangsa dan negara Indonesia, baik dalam
memberikan gambaran masyarakat yang dicita-citakan maupun dalam
melandasi, memotivasi, mendorong, dan membimbing pencapaiannya.
Keputusan Pancasila sebagai sistem nilai dan konsep dasar yang
bersifat final bagi bangsa dan negara Indonesia setelah melalui proses
perenungan, penggalian, dan hasil perumusan yang dilahirkan oleh
para pendiri bangsa Indonesia di dalam sidang BPUPKI, bersumber
dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah sejak
ratusan tahun telah tumbuh berkembang di bumi Indonesia.

Gatra Politik
Sistem politik negara Indonesia dirumuskan berdasarkan nilai-
nilai yang dikandung dalam sila-sila dari ideologi pancasila dan
konstitusi UUD 1945. Pengertian politik negara Indonesia adalah asas,
haluan, usaha, serta kebijakan negara tentang pembinaan
(perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta
penggunaan potensi nasional baik yang potensial maupun yang efektif
secara totalitas untuk mencapai tujuan nasional.
Sistem politik negara Indonesia menggariskan usaha-usaha
untuk mencapai tujuan nasional yang dalam perumusannya dibagi ke
dalam tahap-tahap utama berupa jangka panjang, jangka menengah,
dan jangka pendek. Politik negara Indonesia meliputi kebijakan politik
pada gatra politik, politik pada gatra ekonomi, politik pada gatra
sosial-budaya, politik pada gatra pertahanan-keamanan. Sistem politik
negara Indonesia pada gatra politik dikelompokkan ke dalam 2 bagian
utama, yaitu politik dalam negeri dan politik luar negeri.

1) Politik dalam negeri


Politik dalam negeri dibina untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, serta mencerdaskan kehidupan bangsa
menuju sifat-sifat bangsa yang terhormat dan dapat dibanggakan.

11
Politik dalam negeri dijalankan untuk menyerap aspirasi dan
mendorong oartisipasi masyarakat dalam satu sistem. Unsur-unsur
politik dalam negeri meliputi struktur politik, proses politik, budaya
politik, dan komunikasi politik.

2) Politik luar negeri


Politik luar negeri dibina untuk melaksanakan ketertiban
dunia berdasarkan kemerdekaaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial. Sistem politik negara Indonesia menetapkan bahwa:
a. Politik luar negeri Indonesia sebagai bagian integral dari strategi
nasional dan secara keseluruhan merupakan sarana mencapai
kepentingan dan tujuan nasional dalam pergaulan antar bangsa.
b. Garis politik luar negeri bebas aktif. Bebas dalam arti tidak
memihak pada kekuatan-kekuatan yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa, sedang aktif berarti peran Indonesia dalam
percaturan (mensiasati politik) internasional tidak bersifat
reaktif, sebaliknya tidak menjadi objek percaturan internasional.

Gatra Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan masyarakat, meliputi pengelolaan faktor
produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa, serta dengan usaha-
usaha untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sistem perekonomian Indonesia dirumuskan berdasarkan nilai-
nilai yang dikandung dalam sila-sila Pancasila dan UUD 1945 Pasal
33 ayat 1-5, yang menyebutkan bahwa perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Maksud
perekonomian disusun sebagai usaha bersama adalah bahwa setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam
menjalankan roda perekonomian dengan tujuan mensejahterakan
bangsa. Bentuk usaha yang dilaksanakan atas dasar asas kekeluargaan
adalah koperasi.
Secara makro, sistem perekonomian Indonesia disebut sistem

12
perekonomian kerakyatan. Negara berkewajiban untuk memakmurkan
rakyat setempat melalui pemanfaatan sumber kekayaan alam yang
berada di daerah mereka masing-masing.
Di era globlalisasi ini negara Indonesia berusaha untuk terbuka
terhadap perkembangan sistem perekonomian dunia. Keterbukaan
negara Indonesia diartikan sebagai upaya integrasi ekonomi nasional
dengan ekonomi global khususnya untuk menjadi bagian integral dari
sistem pasar internasional.

Gatra Sosial-Budaya
Tiap masyarakat memiliki 4 unsur penting bagi eksistensi dan
kelangsungan hidupnya, yaitu: 1) Struktur sosial, 2) Pengawasan
sosial, 3) Relasi sosial, 4) Standar sosial. Oleh karena itu, istilah sosial
pada hakikatnya adalah pergaulan hidup manusia dalam
bermasyarakat yang berisi nilai-nilai kebersamaan, senasib
sepenanggungan, san solidaritas yang merupakan unsur pemersatu.
Adapun istilah budaya pada hakikatnya adalah sistem nilai sebagai
hasil cipta-rasa-karsa manusia yang menumbuhkan gagasan-gagasan
utama dan menjadi kekuatan pendukung dalam menggerakkan
kehidupan.

Gatra Pertahanan-Keamanan
Pertahanan-keamanan adalah bidang kehidupan nasional
Indonesia yang diupayakan untuk melindungi kepentingan bangsa dan
negara demi tetap terwujudnya kondisi kelangsungan hidup dan
perkembangan kehidupan bangsa dan negara serta terpenuhinya hak
dan kewajiban warga negara dalam rangka pencapaian tujuan nasional.
Pertahanan-keamanan NKRI dilaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan, dan menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan
nasional sevara terintegrasi dan erkoordinasi dengan TNI dan Polri
sebagai kekuatan inti.
Pertahanan-keamanan NKRI bertujuan untuk menjamin tetap
tegaknya NKRI berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 terhadap

13
segala ancaman dari dalam negeri demi tercapainya tujuan nasional.
Dengan menyadari bentuk ancaman baik dari luar negeri maupun
dalam negeri, konsep politik atau doktrin pertahanan-keamanan NKRI
defensive aktif dibidang pertahanan dan preventif aktif dibidang
keamanan. Berdasarkan doktrin pertahanan tersebut konsep keamanan
NKRI ditujukan untuk menggagalkan usaha-usaha dan kegiatan-
kegiatan infiltrasi dan subversi di bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial-budaya, dan militer di dalam negeri.
Pertahanan-kemanan NKRI diselenggarakan dengan sistem
pertahanan- keamanan rakyat semesta (sishamkamrata), yaitu suatu
sistem pertahanan- keamanan dengan komponen-komponen yang
terdiri atas seluruh potensi, kemampuan, dan kekuatan nasional yang
bekerja secara total, integral, serta berlanjut dalam rangka mencapai
ketahanan nasional. Sishankamrata diorganisasi dalam satu wadah
tunggal, yaitu TNI dan Polri. Wadah ini dibangun dalam jati diri
sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional yang
mengabdi hanya untuk kepentingan bangsa dan NKRI.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ketahanan nasional atau yang disebut juga juga geostrategi merupakan
metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui
proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat
strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna
mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan bermartabat.
Ketahanan Indonesia diperlukan dan dikembangkan untuk mewujudkan
dan mempertahankan integritas bangsa dan wilayah tumpah darah negara
Indonesia, megingat kemajemukan bangsa Indonesia serta sifat khas wilayah
tumpah darah negara Indonesia, maka geostrategi Indonesia dirumuskan
dalam bentuk ketahanan nasional. Ketahan nasional berisi tentang
ketangguhan dan keuletan.
Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku
dan bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita
sebagai warga negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan
bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan nasional kita.

3.2 Saran
Geostrategi hendaknya dipelajari disetiap bangsa agar dapat
mempertahankan keamanan bangsa tersebut dari berbagai gangguan baik
gangguan yang berasal dari dalam negeri maupun gangguan dari luar negeri.
Untuk memperkuat ketahanan nasional, setiap bangsa hendaknya menegakan
hukum dan menertibkan kekuatan yang terealisasikan untuk menjaga
ketahanan dan keamanan negara.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sulisworo, Dwi dkk. 2012. Hibah Materi Pembelajaran Non Konvensional


Geostrategi Indonesia. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.

Nurdiana, Della dkk. 2015. Geostrategi Indonesia. Lamongan: Universitas


Islam Darul ‘Ulum.

16

Anda mungkin juga menyukai