Disusun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2021
A. Perubahan Air Pangan Akibat Iradiasi
Perubahan air pangan yang terbentuk akibat iradiasi terjadi karena pengaruh langsung
melalui eksitasi dan ionisasi berbagai komponen yang terdapat di dalam bahan
pangan. Interaksi radiasi – air menyebabkan terbentuknya berbagai spesies dalam
radiolisisnya. Radiolisis air oleh sinar gamma dan reaksi selanjutnya yang mungkin
terjadi dengan berbagai senyawa diperkirakan terdapat dalam bahan pangan. Molekul
air yang tereksitasi dan terionisasi dapat membentuk lagi pasangan ion yang baru dan
radikal yaitu:
H2O terkena radiasi menjadi H2O+ dan e-
H2O+ terdisosiasi menjadi H+ dan OH.
e- berinteraksi dng air membentuk ion air negatif (H2O-)
2 OH. berinteraksi membentuk H2O2 (hidrogen peroksida) dan O2
H2O- terdisosiasi menjadi H. dan OH-
H. berinteraksi dng O2 membentuk .HO2
2 .HO2 berinteraksi membentuk H2O2 dan O2
Daya tembus energi sinar gamma sangat besar, proses iradiasi dilakukan
langsung terhadap produk dalam kemasan atau bulky.
Karena iradiasi sebagai proses dingin maka tidak menyebabkan kehilangan zat
gizi dari bahan (karbohidrat, protein, lemak hanya mengalami sedikit
perubahan selama proses iradiasi dengan dosis > 10 kGy ; vit B 1, C, A dan E
sensitif terhadap iradiasi, namun vitamin B1 lebih sensitif terhadap panas
dibanding iradiasi).
Sehingga, menurut kami prospek iridiasi di Indonesia belum terlalu menjadi fokus
utama dalam pengawetan pangan. Namun sejatinya Indonesia memiliki prospek yang
bagus dalam hal iradiasi untuk sterilisasi produk kesehatan dan herbal, hanya saja
masih terkendala dengan ketersediaan fasilitas iradiasi yang saat ini dirasa masih
kurang.