Anda di halaman 1dari 20

KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

Oleh :
1. KADEK LISTIANINGSIH (2217041236)
2. PUTU INDI SARI RIWAYATI (2215101043)
3. KADEK WIWIN ASITA DEWI (2214101048)
4. ANAK AGUNG LISKA DIANA PUTRI (2217051256)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


. Negara Indonesia merupakan negara yang super unik diantara keunikan tersebut adalah
letak geografi sangat strategis, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak
diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Hindia dan Pasifik) sehingga tepat
dikatakan Nusantara, artinya pulau diantara pulau dan keunikan lain bahwa wilayah nusantara
berada digaris khatulistiwa yang dilewati oleh Geostationary Satellite Orbit (GSO) sehingga
negara Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim panas. Disamping
wilayah, juga jumlah penduduk terbesar di dunia setelah Amerika serikat dengan masyarakat
yang sangat majemuk begitu pula dengan sumber daya alamnya, baik didalam perut bumi
maupun di atas bumi menjadi potensi yang besar dapat dipergunakan untuk kemakmuran
rakyat sebesarbesarnya sesuai dengan amanah konstitusi. Realita kehidupan berbangsa dan
bernegara tidak terlepas dari sejarah masa lalu, realita yang terjadi saat ini merupakan
kelanjutan dari sejarah masa lalu dan yang akan terjadi di masa mendatang, merupakan
kelanjutan dari apa yang terjadi saat ini. Bangsa Indonesia sudah berabad-abad hidup dalam
kebersamaan dengan keberagaman dan perbedaan. Perbedaan warna kulit, bahasa, adat
istiadat, agama, dan perbedaan lainnya. Perbedaan tersebut dijadikan para leluhur sebagai
modal untuk membangun bangsa ini menjadi suatu bangsa yang besar. Sejarah mencatat
bahwa seluruh anak bangsa yang berasal dari berbagai suku semua terlibat dalam
memperjuangan kemerdekaan Indonesia, semua ikut berjuang mengambil peran masing-
masing. Oleh karena itu diperlukan wawasan nusantara atau geopolitik sebagai cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya dengan mengutamakan kesatuan
dan persatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Untuk merealisasikan hal ini, maka diperlukan
strategi dalam menjaga dan mempertahankannya melalui ketahanan nasional sebagai
geostrategi Indonesia. Geosrategi Indonesia pada dasarnya adalah strategi nasional bangsa
Indonesia dalam memanfaatkan wilayah negara republik Indonesia, sebagai suatu ruang
hidup nasional untuk merancang arah kebijakan, sarana, serta sasaran pembangunan untuk
mencapai kepentingan dalam tujunan nasionalnya yang dirumuskan dalam wujud konsepsi
ketahanan nasional. Oleh karena itu, geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang
bagaimana merancang strategi pembangunan untuk menwujudkan masa depan yang lebih
baik, aman dan sejahtera. Dengan demikian geostrategi Indonesia bukanlah geopolitik untuk
kepentingan politik dan perang, melainkan untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan,
sehingga wawasan nusantara atau geopolitik Indonesia tidak menganut teori ekspansionisme,
kekerasan, dan okopasi. Mengapa? Karena tidak ada keinginan bangsa Indonesia
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan ketahanan nasional indonesia?
2. Apa saja ciri – ciri ketahanan nasional ?
3. Apa asas- asas ketahanan nasional?
4. Bagaimana pendekatan kesejahteraan dan keamanan dalam konsepsi ketahanan
nasional?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memeberikan pengertian yang bener mengenai ketahanan nasional indonesia
2. Memberikan pengetahun ciri-ciri dari ketahanan nasional
3. Memberikan pengetahuan tentang asas-asas ketahanan nasional
5. Memberikan pengetahun tentang pendekatan kesejahteraan dan keamanan dalam
konsepsi ketahanan nasional
1.4 Manfaat Penulisan
1. Pembaca mengetahui pengertian dari ketahanan nasional Indonesia
2. Pembaca mengetahui ciri-ciri dari ketahanan nasional
3. Pembaca mengetahui dampak dari asas-asas ketahanan nasional
4. Pembaca mengetahui tentang pendekatan kesejahteraan dan keamanan dalam
konsepsi ketahanan nasional
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ketahanan Nasional merupakan Geostrategi Indonesia


Pembangunan nasional dicapai melalui strategi Indonesia yang disebut “geostrategi”.
Yaitu suatu metode pencapaian dengan menggunakan tujuan rencana yang telah ditetapkan.
Untuk setiap negara di masa lalu, sekarang dan masa depan, geostrategi merupakan masalah
penting. Geostrategi sangat diperlukan sebab negara yang penuh menjadi negara
membutuhkan strategi untuk menggunakan jangkauan nasional dalam ruang lingkup nasional
dalam menentukan kebijakan, sarana dan tujuan pencapaian kepentingan dan cita-cita
nasional lewat pembangunan dengan demikian, negara dapat terus berkembang di ideologi,
politik, ekonomi, masyarakat, budaya dan HanKam. Geostrategi diartikan sebagai cara atau
aturan untuk mencapai cita-cita suatu bangsa dan tujuaan pembangunan, dengan memberi
arahan untuk merumuskan metode dalam keputusan pembangunan yang terukur dapat
dibayangkan demi mencapai kehidupan yang lebih baik, dan lebih bermartabat. Indonesia
mengartikan geostratgi sebagai salah satu cara untuk mewujudkan deklarasi ideal yang
tertuang pada pembukaan UUD 1945 dengan proses pembangunan nasional. Pernyataan
pembukaan UUD 1945 menjadi dasar geostrategi Indonesia. Hal ini sesuai dengan status
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 di Indonesia. Pancasila adalah landasan negara, atau
disebut “staatsfundamentalnom” dalam UndangUndang, atau subjek dari peraturan dasar
nasional sebagai sumber hukum dasar negara. Oleh karena itu geostrategi Indonesia adalah
cara menggunakan seluruh konstelasi dalam menentukan kebijakan seluruh negara
berdasarkan asas kemanusiaan dan keadilan sosial. Perwujudan ketahanan ekonomi tercermin
dari keadaan kehidupan negara yang dapat menjaga kestabilan perekonomian dalam rangka
untuk menciptakan kemakmuran dan keadilan seluruh rakyat. Oleh karena itu, pembangunan
ekonomi bertujuan untuk menjaga kelenturan perekonomian melalui suasana bisnis yang
stabil dan penggunaan iptek, ketersediaan faktor produksi, dan peningkatan persaingan dalam
ekonomi global. Sistem ekonomi Indonesia yang bertujuan untuk mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan, menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara melalui pembangunan
ekonomi rakyat dan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, sehingga menjamin keadilan
di seluruh wilayah Indonesia.
A. Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan berasal dari asal kata “tahan” ; tahan menderita, tabah kuat, dapat
menguasai diri, tidak kenal menyerah. Ketahanan berarti berbicara tentang peri hal
kuat, keteguhan hati, atau ketabahan. Jadi Ketahanan Nasional adalah peri hal kuat,
teguh, dalam rangka kesadaran, sedang pengertian nasional adalah penduduk yang
tinggal disuatu wilayah dan berdaulat. Dengan demikian istilah ketahanan nasional
adalah peri hal keteguhan hati untuk memperjuangkan kepentingan
nasional.Pengertian Ketahanan Nasional dalam bahasa Inggris yang mendekati
pengertian aslinya adalah national resilience yang mengandung pengertian dinamis,
dibandingkan pengertian resistence dan endurence. Ketahanan nasional merupakan
kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang
dari luar dan dalam yang secara langsung dan tidak langsung membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar
Tujuan Nasionalnya. Ketahanan nasional adalah keadaan negara dinamis, mencakup
semua kehidupan negara serta menyeluruh, selain aspek-aspek kehidupan lainnya.
Ketahanan nasional mempunyai ketangguhan untuk memperkuat Negara secara
langsung dan tidak langsung dapat mengatasi berbagai permasalahan dan kegiatan
yang membahayakan kedaulatan negara dari internal maupun eksternal untuk
menjamin kelangsungan perekonomian nasional Indonesia dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia sesuai dengan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945.
Ketahanan ekonomi tercemin dari keadaan kehidupan ekonomi negara, yang meliputi
kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis, serta kemampuan
untuk mewujudkan kemandirian ekonomi nasional yang berdaya saing tinggi dan
menciptakan kemampuan yang adil dalam menciptakan kemakmuran yang adil dan
setara dengan rakyat. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi dapat mencapai
fleksibilitas ekonomi yang stabil dengan menciptakan perekonomian yang sehat
dengan menggunakan iptek, ketersediaan sumber daya, melindungi fungsi
lingkungan, dan menaikkan persaingan dalam lingkup global. Ekonomi merupakan
salah satu aspek yang terkait dengan memenuhi kebutuhan social masyarakat dalam
kehidupan, termasuk produksi, distribusi, dan konsumsi produk dan layanan. Upaya
harus dilakukan demi meningkatkan standar kehidupan seluruh orang dalam
masyarakat, dan untuk meningkatkan metode pemenuhan kebutuhan kesejahteraan
dalam kehidupan sosial. Untuk mewujudkan kesejahteraan warganya, negara
memegang peranan penting dalam konsep nasional. Dalam hal ini pemerintah sedang
melaksanakan perumusan kebijakan yang mempengaruhi setiap orang terkait
perolehan penghasilan, keamanan dalam hal pendidikan serta layanan kesehatan.
Suatu negara yang sejahtera berperan penting dalam melindungi dan memprioritaskan
ekonomi dan kesejahteraan sosial warganya, maka negara kesejahteraan adalah
konsep pemerintah. Hal ini berdasar pada prinsip kesetaraan kesepakatan, pemerataan
pendapatan, dan tanggung jawab sosial bagi mereka yang tidak mencapai kebutuhan
minimum untuk penghidupan yang layak. Pembangunan ekonomi merupakan salah
satu kehidupan yang paling mendesak di luar negeri dan kehidupan bernegara, bagian
penting untuk mendukung keuletan dan mencapai taraf hidup yang lebih baik dan
metode pengamanan adalah kelulusan negara Indonesia untuk melindungi seluruh
negeri. Bebas dari gangguan eksternal dan internal. Sebagaimana dikatakan Alinea IV
dalam pembukaan UUD 1945, kedua cara ini pada hakikatnya adalah untuk
memajukan kesejahteraan masyarakat. Tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk
peningkatan pendapatan, memberikan peluang pendidikan yang seluas-luasnya, serta
berupaya untuk meningkatkan layanan kesehatan yang adil, akan tetapi mengingat
kondisi geografis dan keragaman etnis dan budaya yang besar, upaya untuk mencapai
tujuan tersebut tidaklah mudah. Oleh karena itu, geostrategi Indonesia perlu
diperhatikan, yaitu pemanfaatan kondisi geografis bukan merupakan halangan untuk
mencapai tujuan tersebut, tetapi merupakan tantangan. Perencanaan pembangunan
harus didasarkan pada skala prioritas dan penggunaan sumber daya lain yang wajar.
Dengan kata lain, kita harus secara efektif mempertimbangkan pemakaian sumber
daya yang tersedia untuk keberhasilan tujuan pembangunan terbaik. Pencapaian
tujuan yang dicanangkan merupakan faktor pendukung ketahanan ekonomi negara
untuk kemakmuran semua orang, oleh sebab itu pentingnya pengkajian indikator
kedaruratan terhadap kesejahteraan. Pada dasarnya, penelitian tersebut difokuskan
untuk mengintegrasikan kebebasan ekonomi ke dalam sektor ekonomi geostrategi
Indonesia melalui metode kesejahteraan.
B. Ciri-Ciri Ketahanan Nasional
1. Kondisi yang dijadikan syarat utama bagi negara berkembang
2. Fokus untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan perkembangan warga
negara dalam mengembangkan kehidupan.
3. Adanya solusi dan keinginan untuk mengatasi segala macam tantangan dan
hambatan yang membahayakan kelangsungan hidup bernegara.
4. Berdasarkan pada metode astagatra
5. Pedoman mengacu pada wawasan nasional.

C. Asas-asas Ketahanan Nasional


1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Asas yang pertama adalah kebutuhan yang paling mendasar dan wajib dipenuhi
untuk individu ataupun masyarakat dan juga kelompok. Dengan begitu, kesejahteraan
dan juga keamanan adalah asa di dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa adanya
kesejahteraan dan juga keamanan, maka sistem kehidupan nasional tidak akan bisa
berlangsung. Pada dasarnya, kesejahteraan dan keamanan adalah nilai intrinsik yang
ada di dalam sistem kehidupan nasional itu sendiri. Kesejahteraan ataupun keamanan
harus selalu ada, berdampingan dengan kondisi apapun. Di dalam kehidupan nasional,
tingkat keamanan dan kesejahteraan nasional yang bisa dicapai adalah salah satu tolok
ukur keberhasilan ketahanan nasional.
2. Asas Mawas Kedalam dan Mawas ke Luar
Sistem kehidupan nasional adalah perpaduan seluruh aspek kehidupan bangsa
yang saling berkomunikasi. Selain itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi
dengan lingkungan sekitar. Dalam proses interaksi itu, bisa timbul berbagai dampak,
baik berupa sifat yang positif ataupun negatif. Dengan begitu, dibutuhkan sikap
mawas, baik itu kedalam ataupun keluar.

3. Asas Kekeluargaan

Asas yang satu ini bersikap keadilan, kesamaan, kebersamaan, gotong royong,
tenggang rasa, dan juga tanggung jawab di dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Dalam hal itu, hidup dengan asas kekeluargaan telah diakui
adanya perbedaan. Kenyataan real tersebut dikembangkan secara serasi dalam
kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat destruktif atau tidak
merusak.

4. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu


Sistem kehidupan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa dalam
bentuk persatuan dan perpaduan yang simbang, selaras, serta serasi pada seluruh
aspek kehidupan nasional, berbangsa, dan bernegara. Ketahanan nasional sendiri
mencakup ketahanan seluruh aspek kehidupan secara menyeluruh, utuh, dan terpadu.
D. Sifat-sifat Ketahanan Nasional
1. Sifat manunggal.
Setiap bangsa yang berusaha mencapai cita-citanya tidak dapat lepas dari segenap
aspek kehidupan nsionalnya, baik alamiah maupun yang sosial. Setiap aspek
kehidupan tadi saling pengaruh-mempengaruhi dan saling berkaitan, sehingga
dengan sendirinya terdapat hubungan interdependensi dan korelasi.
Dengan demikian maka segenap aspek kehidupan Nasional tersebut harus
merupakan suatu kesatuan yang bulat/utuh sehingga mewujudkan suatu yang
menunggal.
2. Sifat mawas ke dalam
Mawas ke dalam berarti bahwa suatu bangsa harus lebih memperhatikan ke dalam
dirinya daripada keluar, oleh karena ketahanan nasional terutama diarahkan
kepada diri bangsa dan negara itu sendiri dengan tujuan mewujudkan hakekat dan
sifat nasionalnya sendiri. Hal ini tidak berarti bahwa bangsa itu harus menutup
atau mengisolasikan diri dari dunia luar, juga tidak berarti bahwa bangsa itu harus
menjadi bangsa yang hanya mementingkan diri sendiri. Jadi mawas kedalam
merupakan kemampuan dan kesanggupan untuk terus-menerus meneliti kekuatan
dan kemampuan dan sanggupan untuk terus menerus meneliti kekuatan Dn
kemampuannya yang konkrit selanjutnya bersedia/berusaha untuk menghilangkan
atau setidak-tidaknya mengurangi kelemahan atau kerawanan memanfaatkan dan
meningkatkan kekuatannya demi ketahanan nasionalnya. Sifat mawas ke dalam
ini harus dimiliki oleh seluruh bangsa itu terutama oeh pimpinan-pimpinannya
baik pimpinan formal maupun informal
3. Sifat berwibawa
Seperti diuraikan di atas, bahwa ketahanan Nasional akan terwujud apabila suatu
bangsa dapat mengembangkan semua unsur kekuatan nasionalnya yang mencakup
aspek alamiah maupun sosial, menjadi suatu kesatuan yang bulat. Ketahanan
Nasional suatu bangsa yang mampu menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, dan hambatan baik yang dating dari luar maupun dari dalam, yang
langsung maupun tidak langsung akan dapat menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara tersebut.
4. Sifat berubah menurut waktu
Konsepsi ketahanan nasional adaah bersifat obyektif umum, maka secara teoritis
konsepsi tersebut harus dapat diterapan dinegara manapun saja. Satu hal tidak
boleh kitalupakan adalah bahwa faktor situasi dan kondisi negara yang
bersangkutan adalah sangat menentukan dominan. Situasi dunia internasional
akan selalu berubah dan berkembang terus sesuai dengan kepentingan masing-
masing negara berdasarkan aspirasi nasionalnya masing-masing negara tersebut
di dalam necapai tujuannya.
5. Sifat tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan kekuatan
Konsepsi ketahanan Nasional tidak bertujuan untuk menanamkan rasa
permusuhan terhadap sesuatu negara ataupun sekelompok negara tertentu, serta
tidak menyetujui konfrontasi dan dominasi dalam bentuk apapun. Pada dasarnya ,
dengan konsepsi ketahanan nasional hendak dibina daya, kekuatan dan
kemampuan sesuatu bangsa dan negara demi terjaminnya kemerdekaan,
kesejahteraan Dan kebahagiaan serta keamanan bangsa Dan negara itu sendiri.

G. Aspek Ketahanan Nasional Indonesia

Kondisi dinamis Bangsa Indonesia meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang
terintegrasi.Tannas berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dalam dan untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mencapai tujuan nasionalnya. Ketahanan Nasional merupakan gambaran dari tata kehidupan
nasional dalam berbagai aspek. Setiap aspek, terutama aspek dinamis di dalam tata kehidupan
nasional relatif berubah menurut waktu, ruang, dan lingkungan sehingga interaksinya
menciptakan kondisi umum yang sangat kompleks dan sangat sulit dipantau. Tata kehidupan
Nasional pada dasarnya meliputi : Aspek alamiah (tiga gatra) yaitu geografi, keadaan alam,
serta penduduk dan Aspek sosial ( lima gatra) yang merupakan aspek dinamis yaitu
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Aspek - aspek tersebut
disebut sebagai elemen kekuatan nasional dalam kepustakaan Barat. Menurut Morgenthau
(1963) dalam teori politiknya menyebutkan adanya sembilan elemen yang sangat
berpengaruh terhadap kekuatan suatu bangsa ( nine element of national power) yang
meliputi : (1) geografis, (2) sumber alam (makanan dan bahan baku), (3) kapasitas industri,
(4) kesiapan militer, (5) penduduk, (6) karakter nasional, (7) semangat nasional, (8) kualitas
diplomasi, dan (9) kualitas pemerintah. Sementara itu, Alfred Thayer Mahan dalam bukunya
The Influence Of Sea Power Upon History menyatakan terdapat enam elemen yang
mempengaruhi kekuatan suatu bangsa (six element of sea power), yaitu : (1) letak geografi,
(2) bentuk/wujud bumi, (3) luas wilayah, (4) jumlah penduduk, (5) watak bangsa, dan (6)
sifat pemerintah.
H. Tinjauan terhadap Ketahanan Nasional dari Aspek Trigatra.
Trigatra adalah aspek alamiah yang bersifat statis meliputi posisi serta lokasi geografis
negara, keadaan dan kekayaan alam, serta keadaan dan kemampuan penduduknya yang
dimana menjadi sebuah modal dan potensi bagi bangsa Indonesia dalam melaksanakan
pembangunan.
1. Geografi
Bentuk, keadaan dan lokasi geografi suatu negara sangat mempengaruhi kehidupan bangsa
yang mendiaminya, dalam menyelenggarakan pengaturan kesejahteraan dan keamanan.
Lokasi dan posisi geografis suatu negara memberikan gambaran tentang bentuknya baik ke
dalam dan bentuknya keluar. Bentuk ke dalam menampakan corak, wujud, isi, dan tata
susunan wilayah negara. Sedangkan bentuk ke luar menentukan situasi dan kondisi
lingkungan serta hubungan timbal balik antara Negara dan lingkungannya.Lokasi dan posisi
geografi wilayah Indonesia dalam peta dunia merupakan Negara kepulauan, yang terdiri dari
perairan dan daratan dengan perbandingan 3:2 serta letaknya diapit oleh dua benua (Asia dan
Australia) dan dua samudra (Hindia dan Pasifik).Negara kepulauan dalam membina
ketahanan nasionalnya akan lebih banyak memanfaatkan potensi lautnya. Dengan luas
wilayah sebesar wilayah negara eropa dan Amerika tersebut, wilayah Indonesia tentu
membutuhkan pengembangan konsep wawasan nasional dan ketahanan nasional yang
menyeluruh dan utuh dalam mengelola keterbukaan wilayah berdasar corak dan sifat sebagai
negara dengan laut luas yang ditaburi oleh pulau-pulau di atasnya.Selain itu secara
klimatologi, Indonesia mengenal dua musim (hujan dan kemarau) sehingga terbebas dari
bahaya typhoon yang merugikan. Namun begitu, di wilayah timur Indonesia sangat
berpengaruh pada angin kering dari benua australia sehingga daerah-daerah ini sering
mengalami kekeringan. Pengaruh musim ini menyebabkan beberapa perbedaan satwa di
Indonesia timur dan di Barat. Bentang alam negara Indonesia yaitu sebagian merupakan
tanah berpegunungan yang dilalui oleh dua rantai pegunungan, yang pertama dimulai dari
Myanmar, melintang ke arah Tenggara sampai Timor , kemudian menuju Seram, Ambon
baru sampai ke Sulawesi. Sedangkan pegunungan yang kedua dimulai dari Jepang, melintang
ke arah barat daya, Filipina dan ke kepulauan Indonesia sebelah timur. Keduanya bertemu di
Sulawesi dan Halmahera. Indonesia memiliki perbatasan, di utara berbatasan dengan
Malaysia, Thailand, Vietnam, Laut Cina Selatan, Filipina dan Lautan Pasifik. Di selatan
berbatasan dengan Australia dan Lautan Hindia. Di barat berbatasan dengan Lautan Hindia
dan India. Di timur berbatasan dengan Papua Nugini dan Lautan Pasifik.

2. Keadaan Alam dan Sumber Kekayaan Alam

Kekayaan alam suatu negara adalah segala sumber dan potensi alam yang didapatkan di
bumi, di laut, di udara yang berada di wilayah suatu negara. Oleh karena itu, setiap negara
berhak untuk memanfaatkan kekayaan alamnya berdasarkan asas maksimal, lestari, dan
berdaya saing.Dari segi jenisnya, kekayaan alam dapat dikelompokkan menjadi 8 yaitu :
● Hewani
● Nabati/flora
● Tanah
● Mineral (bijih besi, minyak bumi, dll)
● Udara (sinar matahari, oksigen, CO2)
● Potensi ruang angkasa
● Energi alam (has alam, air geotermis)
● Air dan laut

Jika digolongkan dari segi sifatnya, kekayaan alam dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :
● Kekayaan alam yang dapat diperbaharui
● Kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui
● Kekayaan alam yang tetap

Sifat kekayaan alam di bumi didistribusikan tidak merata, tidak teratur sehingga ada negara
kaya
sumber daya alam, dan miskin sumber daya alam. Hal demikian menyebabkan
ketergantungan antar negara
yang dapat menimbulkan problem hubungan internasional yang kompleks. Apabila
kebutuhan suatu negara tidak terpenuhi, maka negara tersebut dengan berbagai cara akan
berusaha memenuhinya, sehingga dapat menimbulkan masalah ekonomi, politik, sosial,
budaya dan Hankam. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor kekayaan alam
apabila dikelola dengan baik,dapat meningkatkan ketahanan nasional.Namun jika tidak dapat
mengelolanya akan mengganggu
ketahanan nasional.

3. Penduduk

Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah negara. Manusia adalah faktor
penentu dalam melakukan suatu tindakan, dengan demikian manusia menentukan apa yang
harus dilakukan untuk meningkatkan ketahanan nasional.Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi kependudukan yaitu :
a. Jumlah dan komposisi penduduk setiap saat dapat berubah, ini disebabkan karena
bekerjanya 3 variabel utama, yaitu : fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Tetapi,
perubahan jumlah dan komposisi penduduk secara nasional lebih banyak dipengaruhi
oleh benernya fertilitas dan mortalitas dibandingkan dengan migrasi. Berikut
merupakan pengaruh kerja fertilitas fan mortalitas terhadap jumlah dan komposisi
penduduk :
● Jika tingkat fertilitas dan mortalitas tinggi, maka jumlah komposisi penduduk
akan lambat perubahannya
● Jika tingkat fertilitas dan mortalitas rendah, maka jumlah dan komposisi
penduduk tidak banyak mengalami perubahan
● Jika fertilitas tinggi dan mortalitas menurun dengan cepat, maka jumlah dan
komposisi penduduk akan mengalami perubahan cepat.
● Jika fertilitas rendah dan mortalitas tinggi, maka jumlah komposisi penduduk
akan mengalami perubahan besar.

b. Jumlah dan Komposisi penduduk dipengaruhi oleh bekerjanya variabel demografis.


c. Masalah kependudukan di Indonesia dewasa ini pada dasarnya dibedakan menjadi
2,yaitu :
● Persebaran penduduk Indonesia yang tidak merata. Dapat dilihat bahwa pulau
Jawa dan Bali memiliki penduduk yang begitu padat dibandingkan dengan
pulau luar Jawa dan bali. Sehingga ini dapat berdampak pada kesejahteraan
ekonomi dan sosial penduduk
● Laju pertumbuhan penduduk yang sangat pesat yang disebabkan menurunnya
tingkat mortalitas dengan pesat, sehingga membawa konsekuensi dalam
berbagai aspek kehidupan ekonomi, sosial, politik, dan hankam.
Jika kita hubungkan dengan ketahanan nasional, maka laju pertumbuhan penduduk berlaku
positif bila dikaitkan dengan kesediaan tenaga kerja sehingga dapat memperkuat ketahanan
nasional. Tetapi jika pertumbuhan tenaga kerja tidak dapat dimanfaatkan secara penuh, maka
ini akan menjadi ancaman bagi ketahan nasional

I. Tinjauan terhadap Ketahanan Nasional dari Aspek Pancagatra

Pancagatra merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk melihat aspek-aspek penting
yang ada di dalam negara, Pancagatra ini memiliki aspek-aspek yang berupa ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, hingga pertahanan dan keamanan.
1. Gatra Ideologi
Ketahanan Ideologi adalah sikap mental bangsa Indonesia akan fondasi ideologi
Pancasila. Pancasila sebagai dasar dari pemersatu bangsa tentu memiliki peran yang sangat
penting dalam menghadapi tantangan-tantangan kehidupan, terutama di era globalisasi
informasi saat ini. Dengan keterbukaan informasi di segala aspek kehidupan, globalisasi telah
membuat sekat-sekat nasional yang dulu tertutup rapi sekarang terbuka secara luas. Hal ini
menyebabkan bangsa Indonesia tidak hanya merupakan warga Indonesia, melainkan juga
bagian warga dunia yang terbuka dengan informasi-informasi mancanegara yang
membanjirinya namun juga terbuka dengan dampak-dampak perubahan dari luar yang juga
ikut mempengaruhinya. Sentimen global telah menjadi kesadaran warga suatu bangsa sebagai
bagian dari warga dunia.
Ketahanan nasional Indonesia di bidang ideologi adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia
yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,
serta gang yang dari luar maupun dalam yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan hidup ideologi bangsa dan negara Republik Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara memiliki lima unsur, yaitu sila-sila
sebagaimana dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945.Kelima nilai ini merupakan kesatuan
yang bulat dan utuh karena setiap nilai tidak dapat dipahami dan diberi arti secara terpisah
dari keseluruhan nilainya.
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang bersumber dari segala sumber
hukum yang berlaku di Indonesia. Untuk mencapai ketahanan nasional di bidang ideologi
diperlukan penghayatan dan pengamalan Pancasila secara Konsekuen, baik objektif maupun
subjektif. Yang dimaksud pelaksanaan objektif yaitu bagaimana pelaksanaan nilai-nilai
ideologi itu dalam UUD dan peraturan-peraturan perundang-undangan di bawahnya dan
segala kegiatan penyelenggaraan negara. Sedangkan pelaksanaan subjektif yaitu bagaimana
nilai-nilai tersebut dilaksanakan oleh pribadi masing-masing dalam kehidupan sehari-hari,
baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara. Adapun berbagai faktor yang
mempengaruhi ketahanan nasional di bidang ideologi, yaitu :
a. Kemajemukan masyarakat Indonesia dengan segala latar sosial-budaya yang
meliputinya.
b. Perkembangan dunia yang menuju era keterbukaan informasi global dalam segala
aspek kehidupan bangsa Indonesia
c. Kepemimpinan dalam menghayati nilai-nilai Pancasila yang memiliki pengaruh besar
terhadap masyarakat lingkungan
d. Pembangunan nasional yang sangat mempengaruhi ketahanan nasional Indonesia

2. Gatra Politik

Ketahanan Indonesia dalam bidang politik diartikan sebagai kondisi dinamik bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan dalam
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman,
hambatan, serta gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam yang membahayakan
kehidupan politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.Negara yang berdasarkan Demokrasi, muncul persoalan utama, yaitu bagaimana
pemerintah memenuhi keinginan dan tuntutan rakyat, tetapi tetap dalam kerangka pencapaian
nasional.Sistem politik mencakup suprastruktur politik, yaitu lembaga dan badan eksekutif,
legislatif, dan yudikatif, badan pengawasan dan badan pertimbangan. Sedangkan infrastruktur
politik meliputi partai dan organisasi politik, golongan kepentingan (inters group) dan
kelompok penekan ( pressure group).
Politik dalam negeri merupakan kehidupan politik dan kenegaran berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945,yang disebut sebagai Demokrasi Pancasia. Sistem pemerintahan politik dalam
negeri didasarkan atas hukum dan tidak bersifat absolut. Sementara itu, politik luar negeri
merupakan salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam hubungan antarbangsa.
Politik luar negeri sebagai komponen strategi bangsa yang merupakan proyeksi kepentingan
ke dalam kehidupan antarbangsa dalam rangka pencapaian tujuan nasiona, sehingga politik
luar negeri diabdikan untuk kepentingan nasional serta garis politik luar negeri dalam
kerangka kepentingan nasional ini adalah politik bebas aktif.

3. Gatra Ekonomi

Kegiatan ekonomi merupakan salah satu kegiatan yang berkaitan dengan produksi, distribusi
dan konsumsi barang dan jasa, usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara
individu ataupun kelompok. Munculnya perbedaan aspek alamiah dan sosial yang dimiliki
oleh setia megara telah menimbulkan kondisi, situasi, dan akibat yang berbeda terhadap
kehidupan ekonomi suatu negara. Berikut merupakan beberapa faktor eksternal maupun
Internal yang secara subjektif berpengaruh adalah
a. Sifat keterbukaan ekonomi. Sistem ekonomi yang dianut suatu negara sangat
dipengaruhi oleh ideologi negara tersebut. Sistem ekonomi liberal dengan orientasi
secara murni akan sangat peka dengan pengaruh-pengaruh dari luar. Sedangkan
sistem ekonomi sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian terpusat oleh
pemerintah kurang peka terhadap pengaruh dari luar, namun belum tentu sistem ini
tetap stabil dan mampu menciptakan perekonomian yang maju.
b. Struktur ekonomi. Struktur ekonomi sebuah negara menjadu tolak ukur seberapa jauh
negara dapat menghadapi pengaruh yang muncul baik dari dalam maupun luar.
Apabia struktur ekonomi suatu negara memiliki orientasi struktur ekonomi ke luar,
maka negara tersebut kan peka terhadap pengaruh luar. Demikian pula apabila
struktur ekonominya bergantung pada satu atau beberapa sumber alam baik
pengolahan ataupun pengadaanya tergantung pada perkembangan yang ada di luar
negeri, maka negara itu kan menghadapi ATHG yang berat, yang dimana akan terjadi
di negara berkembang yang struktur ekonominya lebih banyak didominasi oleh sektor
industri (pertanian).
c. Potensi da pengelolaan sumber alam. Negara yang memiliki potensi sumber alam
yang besar dan beraneka ragam dan didukung oleh potensi dan kemampuan sumber
daya lain, yaitu seperti modal,tenaga manusia serta teknologi akan mampu
menghadapi ATHG
d. Potensi dan pengelolaan sumber daya manusia. SDM yang berkualitas dan berjiwa
swasta tinggi memiliki nilai positif dalam pembinaan dan pengembangan ketahanan
ekonomi.
e. Teknologi. Teknologi merupakan faktor terpenting dalam upaya peningkatan berbagai
kegiatan ekonomi. Tetapi di satu sisi, teknologi juga dapat menimbulkan kerawanan
karena keteketergantungan yang besar terhadap teknologi dari luar yang disebabkan
karena kurangnya kemampuan menguasai teknologi serta pemanfaatannya.
f. Birokrasi dan sikap masyarakat. Hal ini sangat memiliki pengaruh terhadap ketahanan
ekonomi. Sistem birokrasi yang tidak efisien akan berdampak negatif pada
perkembangan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan sistem birokrasi yang baik akan
memberi dampak baik bagi kondisi dan kehidupan ekonomi suatu bangsa karena
mampu menciptakan iklim usaha yang sehat dan dinamis.
g. Manajemen. Kegiatan manajemen sangat diperlukan di negara manapun dalam
menerapkan manajemen yang tepat dan memadai untuk peningkatan produktivitas
dan mutu produksi barang dan jasa.
h. Infrastuktur. Infrastuktur dikatakan penting karena dapat memperlancar arus barang
dan jasa
i. Hubungan ekonomi luar negeri. Dengan adanya sistem ekonomi terbuka, maka akan
muncul interdependensi antara banga dan negara dalam bidang ekonomi dan
perdagangan
j. Diversifikasi pemasaran.Di era pasar bebas ini, persaingan tidak dapat dihindari
sehinga diperlukan diverifikasi pemasaran atas barang dan jasa.

4. Ketahanan Sosial Budaya

Sosial budaya dalam arti luas memvakup segala aspek kehidupan, sedangkan dalam arti
sempit sosial budaya sering ditempatkan di samping ideologi, politik, ekonomi, dan
pertahanan Keamanan. Kehidupan sosial budaya bangsa dan negara Indonesia adalah
kehidupan yang menyangkut aspek kemasyarakatan dan kebudayaan yang dijiwai oleh
falsafah pancasila. Esensi pengaturan dan penyelenggaraan sosial budaya bangsa Indonesia
dengan demikian adalah mengembangkan kondisi sosial budaya sehingga setiap warga
masyarakat dpaaterealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawi yang yang dilandasi
nilai Pancasila.
a. Kebudayaan nasional. Nilai-nilai kebudayaan nasional harus berkembang sejalan
dengan proses pertumbuhan dan kemajuan dengan tetap berpijak pada kepribadian
bangsa. Ke luar, ia dapat membuka diri terhadap kebudayaan asing sepanjang dapat
mengembangkan dan meperkaya kebudayaan bangsa sendiri, sedangkan ke dalam, ia
memandang corak ragam nilai kebudayaan yang telah berkembang sepanjang sejarah
sebagai kekayaan nilai yang dapat dijadikan modal dan landasan pengembangan
kebudayaan bangsa seluruhnya.
b. Integrasi nasional. Pancasila dijadikan titik tolak tujuan integrasi nasional.
Masyarakat Indonesia yang majemuk merupakan kebukatan yang utuh dlam satu
wadah NKRI.
c. Identitas nasional. Identitas nasional merupakan resultan dari sejarah nasional dan
tujuan nasional yang berintikan falsafah dan ideologi Pancasila. Menurut orientasi
Pancasila, manusia dan masyarakat Indonesia memeiliki sifat kepribadian religius,
kekeluargaan, dan bersifat hidup mengutamakan keselarasan.
Berikut merupakan faktor-faktorbyang dapat mempengaruhi ketahanan di bidang sosial
budaya yang bersumber dari aspek-aspek diluar sosial budaya antara lain :
a. Agama. Faktor ini sangat mempengaruhi Tannas di bidang sosial budaya, karena
peranan budaya sangat besar dalam Pancasila yang dimana setiap umat beragama
diakui sepenuh nya akan haknya untuk memeluk agamanya dan menjalankan
ibadahnya menurut agama dan kepercayaannya itu. Apabila setiap umat benar-benar
menjalankan kemurnian ajaran agamanya, maka masyarakat dan negara berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 akan bertambah kuat.
b. Tradisi. Nilai norma yang terkandung dalam suatu tradisi sangat mempengaruhi
Tannas Indonesia di bidang sosial budaya, karena bergantung pada pangkal tolak
tradisi pada ukuran dan pengejawantahan nilai-nilai luhur dlaam falsafah dan ideologi
Pancasila dan UUD 1946
c. Pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Ketiga faktor ini sangat mempengaruhi
Tannas di Indonesia karena akan berdampak pada sikap dan pengembangan tingkah
laku dalam wijud nyata nilai-nilai falsafah/ideologi Pancasila sehingga akan sangat
mepunyai pengaruh, baik positif maupun negatif terhadap Tannas Indonesia di bidang
sosial budaya.

5. Gatra Pertahanan Keamanan

Pertahanan Keamanan dilalaksanakam dengan cara mengerahkan, menyusun, dan


menggerakkan seluruh potemsi dan kekuatan masyarakat di seluruh bidang kehidupan
nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi
ketahanan pertahanan dan keamanan adalah :
a. Doktrin. Doktrin hankam merupakan asas dan pedoman perwujudan sistem
pertahanan Keamanan dengan pembidangan sebagai berikut : masalah pertahanan
terhadap invasi dari luar, masalah pemeliharaan Keamanan, masalah akinat perang
Dingin (psywar, subversi, sabotase, spionase) ; masalah perwujudan dan pemeliharan
kestabilan seta Keamanan wilayah/regional; masalah pastisipasi angkatan bersenjata
di luar bidang hankam
b. Wawasan Nasional. Wawasan yang dianut dalam Doktrin pertahann Keamanan yaitu
wawasan nasionak negara yang bersangkutan.
c. Sistem pertahanan Keamanan. Sistem pertahanan Keamanan merupakan perpaduan
antara sistek (senjata teknologi) dan sissos ( senjata sosial) yang mampu
menumbuhkan daya tangkal. Kedua sistem Pertahanan ini tidk hanya digunakan oleh
negara berkembang untuk menunjang keamanan saja, melainkan negara maju juga
oleh negara maju yang memiliki industri nasional mutakhir dan kuat sebagai
penunjang sisteknya.
d. Geografi. Untuk dapat mempertahankan negata sesuai dengan situasi dan kondisi
geografinya, diperlukan kekuatan pertahanan Keamanan yang memadai
e. Manusia. Manusia merupakan faktor yang sangat menentukan karena manusia
memiliki jasmani dan rohani yang sehat, motivator, dispilin, etos kerja, serta jiwa
kejuangan
f. Kesemestaan upaya pertahanan Keamanan. Tannas umumnya dan ketahanan hankam
khususnya merupakan usaha integral secara keseluruhan. Sifat kesemestaannya
ditentukan oleh falsafah bangsa dan ideologi negara sebagai landasan nasional.
g. Pendidikan pendahuluan bela negara. Pertahanan Keamanan diproyeksikan maksimal
kepada perang rakyat semesta sehingga diperlukan pendidikan yang memiliki mis
bela negara dalam lembaga pendidikan nasional
h. Materiil. Pertahanan negara memerlukan peningkatan kordinasi dan sinkronasi
antarangkatan, serta industri pertahanan dengan industri sipil. Ketergantungan logistik
kepada luar negeri tidak memungkinkan akan menimbulkan persoalan dalam
penggunaan alat tersebut
i. Ilmu pengetahuan dan teknologi. Penguasaan iptek sangat diperlukan dalam rangka
mendukung ketahana di bidang pertahanan dan keamanan ini.
j. Manajemen. Kemampuan dan keterampilan manajemen sngat diperlukan, terutama
terkait dengan kordinasi, sinkronasi, integrasi.Melalui kepemimpinan ini, pertahanan
dan keamanan negara senantiasa dapat ditingkatkan melalui rencana pembangunan
hankamnas yang realistis, progmatis, dalam manajemen manusia, materiik maupun
keuangan.

J. Hubungan Antargatra

Sifat hubungan antar Trigatra dan Pancagatra tersebut saling terkait, saling mengisi dan
saling bergantung sehingga Ketahanan Nasional Indonesia adalah suatu pengertian
keseluruhan, utuh, dimana terdapat saling hubungan erat antara gatra didalam keseluruhan
kehidupan nasional. Kelemahan disalah satu bidang dapat mengakibatkan kelemahan
dibidang lain dan mempengaruhi kondisi keseluruhan. Ketahanan Nasional Indonesia bukan
merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap gatranya, melainkan ditentukan oleh
struktur konfigurasi aspeknya secara struktur fungsional. Ketahanan Nasional Indonesia
hakekatnya bergantung kepada kemampuan bangsa/negara Indonesia di dalam
mempergunakan aspek alamiahnya sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan nasional
disegala bidang.

1. Hubungan Antargatra dalam trigatra

Geografi Indonesia sebagai faktor statis maupun dinamis mempengaruhi gatra- gatra lainnya.
Bentuk topografis, letak astronomis, iklim dan posisi silang memberikan pengaruh pada
pandangan hidup, wawasan dan sikap hidup dan perikehidupan penduduk Indonesia.
Geografis sebagai faktor statis juga memberikan kemudahan dan hambatan dan nilai tambah
bagi pendayagunaan serta kelestarian sumber alam. Penduduk Indonesia dalam dimensi
jumlah, komposisi, penyebaran dan tingkat kenaikan jumlahnya serta mutunya akan
berpengaruh pada pemanfaatan kekayaan alam. Mata pencaharian penduduk dipengaruhi oleh
keadaan geografi sekelilingnya serta kekayaan alam yang dikandungnya. Penyebaran
penduduk erat hubungannya dengan usaha transmigrasi dan pusat-pusat pertumbuhan
kekayaan alam baru mempunyai manfaat nyata jika telah diolah oleh penduduk yang
memiliki kemampuan dan teknologi untuk itu. Sebaliknya, letak geografis serta jenis, mutu
dan penyebaran kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan penduduk akan memberikan tata
dan perikehidupan serta pola budaya penduduknya. Tingkat pengetahuan dan teknologi
penduduk serta tingkat kebutuhan untuk pemenuhan hidup, menentukan tingkat pemanfaatan
serta pelestarian kekayaan alam tersebut.

2. Hubungan Antargatra dalam pancagatra

Tingkah laku politik seseorang dipengaruhi oleh bermacam hal yang satu dengan
lainnya saling berkaitan, la dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan kesadaran berpolitik,
tingkat kemakmuran ekonomi, ketaatan beragama, keakraban sosial dan rasa keamanannya.
Karena saling berkaitan, maka perubahan di salah satu aspek akan mempunyai pengaruh
terhadap aspek lain. Situasi politik yang kacau yang memungkinkan terjadinya pertikaian dan
pemberontakan merupakan suatu kerawanan yang membahayakan Tannas, sebaliknya
keadaan politik stabil dan dinamis memungkinkan pembangunan disegala bidang dan
memberikan rasa aman serta memperkokoh Tannas. Ketahanan ekonomi berhubungan erat
dengan ketahanan dibidahg ideologi politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan yang
berfungsi sebagai penunjang. Sebaliknya keadaan ekonomi stabil dan maju menjangkau
stabilitas dan peningkatan di bidang lain. Keadaan sosial yang serasi, stabil dinamis,
berbudaya dan berkepribadian hanya dapat berkembang didalam suasana aman dan damai.
Kemegahan sosial budaya suatu bangsa biasanya mencerminkan tingkat kesejahteraan
nasionalnya, baik fisik materi maupun mental kejiwaan. Keadaan sosial yang timpang dengan
segala kontradiksi, tanpa budaya dan kepribadian memungkinkan timbul ketegangan sosial
yang dapat berkembang menjadi revolusi sosial yang jelas membahayakan Ketahanan
Nasional. Ketahanan pertahanan keamanan memerlukan juga penunjang gatra lain. Keadaan
stabil, maju dan berkembang dibidang ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya
memperkokoh pertahanan keamanan nasional. Sebaliknya dapat dikatakan bahwa tanpa
pertahanan keamanan nasional yang memcdai Tannas kita akan menjadi lemah.

3. Hubungan Antara Trigatra dan Pancagatra


a. Ketahanan nasional hakekatnya hakekatnya bergantung. kepada kemampuan
bangsa/negara di dalam mempergunakan aspek alamiahnya sebagai dasar
penyelenggaraan kehidupan nasional disegala bidang.
b. Ketahanan Nasional adalah suatu pengertian holistik dimana terdapat saling
hubungan erat antara gatr§ di dalam keseluruhan kehidupan nasional.
c. Kelemahan disalah satu bidang dapat mengakibatkan kelemahan bidang lain
dan mempengaruhi kondisi keseluruhan.
d. Ketahanan nasional bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap
gatranya, melainkan ditentukan oleh struktur atau konfigurasi aspek-aspek
secara struktural fungsional (resultante).

K. Pendekatan kesejahteraan dan Keamanan Dalam Konsepsi Ketahanan Nasional.

Penyelenggaraan ketahanan nasional menggunakan pendekatan kesejahteraan dan


Keamanan ada pada setiap saat dalam kehidupan nasionak dan tergantung dari kondisi yang
dihadapi pada satu saat (nasional dan internasional) sehingga pada suatu saat titik beratnya
bisa kepada Keamanan, namun di dukung oleh kesejahteraan. Penyelenggaraan kesejahteraan
memerlukan tingkat Keamanan tertentu, sebaliknya pula, penyelenggaraan Keamanan
memerlukan tingkat kesejahteraan tertentu. Sehingga penyelenggaraan ketahanan nasional
menghasilkan gambaran kesejahteraan dan sekaligus gambaran Keamanan. Berikut
merupakan peran-peran tiap gatra untuk kesejahteraan maupun Keamanan tergantung dari
sifat masing-masing gatra, antara alain sebagai berikut :
1. Gatra yang mempunyai peransn sama besar untuk kesejahteraan maupun Keamanan.
2. Gatra yang mempunyai peransn lebih besar untuk kesejahteraan
3. Gatra yang mempunyai peransn lebih besar untuk Keamanan.
Aspek-aspek ideologi dan politiivmemounyai peransn sama besar untuk kesejahteraan
daripada untuk Keamanan. Aspek pertahan Keamanan mempunyaubperanan lebih besar
untuk Keamanan daripada untuk kesejahteraan.
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
. Negara Indonesia merupakan negara yang super unik diantara keunikan tersebut
adalah letak geografi sangat strategis, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang
terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Hindia dan Pasifik)
sehingga tepat dikatakan Nusantara, artinya pulau diantara pulau dan keunikan lain bahwa
wilayah nusantara berada digaris khatulistiwa yang dilewati oleh Geostationary Satellite
Orbit (GSO) sehingga negara Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim
panas.
1.2 Saran
Diharapkan dengan adanya penulisan makalah ini, anak dan orang tua dapat
mengetahui tentang Ciri -ciri dari ketahanan nasional merupakan hal yang sangat penting,
karena ciri -ciri dan asas-asas nasional yang terdapat di Indonesia merupakan pondasi
agar indonesi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai