Oleh :
1. KADEK LISTIANINGSIH (2217041236)
2. PUTU INDI SARI RIWAYATI (2215101043)
3. KADEK WIWIN ASITA DEWI (2214101048)
4. ANAK AGUNG LISKA DIANA PUTRI (2217051256)
3. Asas Kekeluargaan
Asas yang satu ini bersikap keadilan, kesamaan, kebersamaan, gotong royong,
tenggang rasa, dan juga tanggung jawab di dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Dalam hal itu, hidup dengan asas kekeluargaan telah diakui
adanya perbedaan. Kenyataan real tersebut dikembangkan secara serasi dalam
kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat destruktif atau tidak
merusak.
Kondisi dinamis Bangsa Indonesia meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang
terintegrasi.Tannas berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dalam dan untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mencapai tujuan nasionalnya. Ketahanan Nasional merupakan gambaran dari tata kehidupan
nasional dalam berbagai aspek. Setiap aspek, terutama aspek dinamis di dalam tata kehidupan
nasional relatif berubah menurut waktu, ruang, dan lingkungan sehingga interaksinya
menciptakan kondisi umum yang sangat kompleks dan sangat sulit dipantau. Tata kehidupan
Nasional pada dasarnya meliputi : Aspek alamiah (tiga gatra) yaitu geografi, keadaan alam,
serta penduduk dan Aspek sosial ( lima gatra) yang merupakan aspek dinamis yaitu
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Aspek - aspek tersebut
disebut sebagai elemen kekuatan nasional dalam kepustakaan Barat. Menurut Morgenthau
(1963) dalam teori politiknya menyebutkan adanya sembilan elemen yang sangat
berpengaruh terhadap kekuatan suatu bangsa ( nine element of national power) yang
meliputi : (1) geografis, (2) sumber alam (makanan dan bahan baku), (3) kapasitas industri,
(4) kesiapan militer, (5) penduduk, (6) karakter nasional, (7) semangat nasional, (8) kualitas
diplomasi, dan (9) kualitas pemerintah. Sementara itu, Alfred Thayer Mahan dalam bukunya
The Influence Of Sea Power Upon History menyatakan terdapat enam elemen yang
mempengaruhi kekuatan suatu bangsa (six element of sea power), yaitu : (1) letak geografi,
(2) bentuk/wujud bumi, (3) luas wilayah, (4) jumlah penduduk, (5) watak bangsa, dan (6)
sifat pemerintah.
H. Tinjauan terhadap Ketahanan Nasional dari Aspek Trigatra.
Trigatra adalah aspek alamiah yang bersifat statis meliputi posisi serta lokasi geografis
negara, keadaan dan kekayaan alam, serta keadaan dan kemampuan penduduknya yang
dimana menjadi sebuah modal dan potensi bagi bangsa Indonesia dalam melaksanakan
pembangunan.
1. Geografi
Bentuk, keadaan dan lokasi geografi suatu negara sangat mempengaruhi kehidupan bangsa
yang mendiaminya, dalam menyelenggarakan pengaturan kesejahteraan dan keamanan.
Lokasi dan posisi geografis suatu negara memberikan gambaran tentang bentuknya baik ke
dalam dan bentuknya keluar. Bentuk ke dalam menampakan corak, wujud, isi, dan tata
susunan wilayah negara. Sedangkan bentuk ke luar menentukan situasi dan kondisi
lingkungan serta hubungan timbal balik antara Negara dan lingkungannya.Lokasi dan posisi
geografi wilayah Indonesia dalam peta dunia merupakan Negara kepulauan, yang terdiri dari
perairan dan daratan dengan perbandingan 3:2 serta letaknya diapit oleh dua benua (Asia dan
Australia) dan dua samudra (Hindia dan Pasifik).Negara kepulauan dalam membina
ketahanan nasionalnya akan lebih banyak memanfaatkan potensi lautnya. Dengan luas
wilayah sebesar wilayah negara eropa dan Amerika tersebut, wilayah Indonesia tentu
membutuhkan pengembangan konsep wawasan nasional dan ketahanan nasional yang
menyeluruh dan utuh dalam mengelola keterbukaan wilayah berdasar corak dan sifat sebagai
negara dengan laut luas yang ditaburi oleh pulau-pulau di atasnya.Selain itu secara
klimatologi, Indonesia mengenal dua musim (hujan dan kemarau) sehingga terbebas dari
bahaya typhoon yang merugikan. Namun begitu, di wilayah timur Indonesia sangat
berpengaruh pada angin kering dari benua australia sehingga daerah-daerah ini sering
mengalami kekeringan. Pengaruh musim ini menyebabkan beberapa perbedaan satwa di
Indonesia timur dan di Barat. Bentang alam negara Indonesia yaitu sebagian merupakan
tanah berpegunungan yang dilalui oleh dua rantai pegunungan, yang pertama dimulai dari
Myanmar, melintang ke arah Tenggara sampai Timor , kemudian menuju Seram, Ambon
baru sampai ke Sulawesi. Sedangkan pegunungan yang kedua dimulai dari Jepang, melintang
ke arah barat daya, Filipina dan ke kepulauan Indonesia sebelah timur. Keduanya bertemu di
Sulawesi dan Halmahera. Indonesia memiliki perbatasan, di utara berbatasan dengan
Malaysia, Thailand, Vietnam, Laut Cina Selatan, Filipina dan Lautan Pasifik. Di selatan
berbatasan dengan Australia dan Lautan Hindia. Di barat berbatasan dengan Lautan Hindia
dan India. Di timur berbatasan dengan Papua Nugini dan Lautan Pasifik.
Kekayaan alam suatu negara adalah segala sumber dan potensi alam yang didapatkan di
bumi, di laut, di udara yang berada di wilayah suatu negara. Oleh karena itu, setiap negara
berhak untuk memanfaatkan kekayaan alamnya berdasarkan asas maksimal, lestari, dan
berdaya saing.Dari segi jenisnya, kekayaan alam dapat dikelompokkan menjadi 8 yaitu :
● Hewani
● Nabati/flora
● Tanah
● Mineral (bijih besi, minyak bumi, dll)
● Udara (sinar matahari, oksigen, CO2)
● Potensi ruang angkasa
● Energi alam (has alam, air geotermis)
● Air dan laut
Jika digolongkan dari segi sifatnya, kekayaan alam dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :
● Kekayaan alam yang dapat diperbaharui
● Kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui
● Kekayaan alam yang tetap
Sifat kekayaan alam di bumi didistribusikan tidak merata, tidak teratur sehingga ada negara
kaya
sumber daya alam, dan miskin sumber daya alam. Hal demikian menyebabkan
ketergantungan antar negara
yang dapat menimbulkan problem hubungan internasional yang kompleks. Apabila
kebutuhan suatu negara tidak terpenuhi, maka negara tersebut dengan berbagai cara akan
berusaha memenuhinya, sehingga dapat menimbulkan masalah ekonomi, politik, sosial,
budaya dan Hankam. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor kekayaan alam
apabila dikelola dengan baik,dapat meningkatkan ketahanan nasional.Namun jika tidak dapat
mengelolanya akan mengganggu
ketahanan nasional.
3. Penduduk
Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah negara. Manusia adalah faktor
penentu dalam melakukan suatu tindakan, dengan demikian manusia menentukan apa yang
harus dilakukan untuk meningkatkan ketahanan nasional.Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi kependudukan yaitu :
a. Jumlah dan komposisi penduduk setiap saat dapat berubah, ini disebabkan karena
bekerjanya 3 variabel utama, yaitu : fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Tetapi,
perubahan jumlah dan komposisi penduduk secara nasional lebih banyak dipengaruhi
oleh benernya fertilitas dan mortalitas dibandingkan dengan migrasi. Berikut
merupakan pengaruh kerja fertilitas fan mortalitas terhadap jumlah dan komposisi
penduduk :
● Jika tingkat fertilitas dan mortalitas tinggi, maka jumlah komposisi penduduk
akan lambat perubahannya
● Jika tingkat fertilitas dan mortalitas rendah, maka jumlah dan komposisi
penduduk tidak banyak mengalami perubahan
● Jika fertilitas tinggi dan mortalitas menurun dengan cepat, maka jumlah dan
komposisi penduduk akan mengalami perubahan cepat.
● Jika fertilitas rendah dan mortalitas tinggi, maka jumlah komposisi penduduk
akan mengalami perubahan besar.
Pancagatra merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk melihat aspek-aspek penting
yang ada di dalam negara, Pancagatra ini memiliki aspek-aspek yang berupa ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, hingga pertahanan dan keamanan.
1. Gatra Ideologi
Ketahanan Ideologi adalah sikap mental bangsa Indonesia akan fondasi ideologi
Pancasila. Pancasila sebagai dasar dari pemersatu bangsa tentu memiliki peran yang sangat
penting dalam menghadapi tantangan-tantangan kehidupan, terutama di era globalisasi
informasi saat ini. Dengan keterbukaan informasi di segala aspek kehidupan, globalisasi telah
membuat sekat-sekat nasional yang dulu tertutup rapi sekarang terbuka secara luas. Hal ini
menyebabkan bangsa Indonesia tidak hanya merupakan warga Indonesia, melainkan juga
bagian warga dunia yang terbuka dengan informasi-informasi mancanegara yang
membanjirinya namun juga terbuka dengan dampak-dampak perubahan dari luar yang juga
ikut mempengaruhinya. Sentimen global telah menjadi kesadaran warga suatu bangsa sebagai
bagian dari warga dunia.
Ketahanan nasional Indonesia di bidang ideologi adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia
yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,
serta gang yang dari luar maupun dalam yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan hidup ideologi bangsa dan negara Republik Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara memiliki lima unsur, yaitu sila-sila
sebagaimana dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945.Kelima nilai ini merupakan kesatuan
yang bulat dan utuh karena setiap nilai tidak dapat dipahami dan diberi arti secara terpisah
dari keseluruhan nilainya.
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang bersumber dari segala sumber
hukum yang berlaku di Indonesia. Untuk mencapai ketahanan nasional di bidang ideologi
diperlukan penghayatan dan pengamalan Pancasila secara Konsekuen, baik objektif maupun
subjektif. Yang dimaksud pelaksanaan objektif yaitu bagaimana pelaksanaan nilai-nilai
ideologi itu dalam UUD dan peraturan-peraturan perundang-undangan di bawahnya dan
segala kegiatan penyelenggaraan negara. Sedangkan pelaksanaan subjektif yaitu bagaimana
nilai-nilai tersebut dilaksanakan oleh pribadi masing-masing dalam kehidupan sehari-hari,
baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara. Adapun berbagai faktor yang
mempengaruhi ketahanan nasional di bidang ideologi, yaitu :
a. Kemajemukan masyarakat Indonesia dengan segala latar sosial-budaya yang
meliputinya.
b. Perkembangan dunia yang menuju era keterbukaan informasi global dalam segala
aspek kehidupan bangsa Indonesia
c. Kepemimpinan dalam menghayati nilai-nilai Pancasila yang memiliki pengaruh besar
terhadap masyarakat lingkungan
d. Pembangunan nasional yang sangat mempengaruhi ketahanan nasional Indonesia
2. Gatra Politik
Ketahanan Indonesia dalam bidang politik diartikan sebagai kondisi dinamik bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan dalam
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman,
hambatan, serta gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam yang membahayakan
kehidupan politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.Negara yang berdasarkan Demokrasi, muncul persoalan utama, yaitu bagaimana
pemerintah memenuhi keinginan dan tuntutan rakyat, tetapi tetap dalam kerangka pencapaian
nasional.Sistem politik mencakup suprastruktur politik, yaitu lembaga dan badan eksekutif,
legislatif, dan yudikatif, badan pengawasan dan badan pertimbangan. Sedangkan infrastruktur
politik meliputi partai dan organisasi politik, golongan kepentingan (inters group) dan
kelompok penekan ( pressure group).
Politik dalam negeri merupakan kehidupan politik dan kenegaran berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945,yang disebut sebagai Demokrasi Pancasia. Sistem pemerintahan politik dalam
negeri didasarkan atas hukum dan tidak bersifat absolut. Sementara itu, politik luar negeri
merupakan salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam hubungan antarbangsa.
Politik luar negeri sebagai komponen strategi bangsa yang merupakan proyeksi kepentingan
ke dalam kehidupan antarbangsa dalam rangka pencapaian tujuan nasiona, sehingga politik
luar negeri diabdikan untuk kepentingan nasional serta garis politik luar negeri dalam
kerangka kepentingan nasional ini adalah politik bebas aktif.
3. Gatra Ekonomi
Kegiatan ekonomi merupakan salah satu kegiatan yang berkaitan dengan produksi, distribusi
dan konsumsi barang dan jasa, usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara
individu ataupun kelompok. Munculnya perbedaan aspek alamiah dan sosial yang dimiliki
oleh setia megara telah menimbulkan kondisi, situasi, dan akibat yang berbeda terhadap
kehidupan ekonomi suatu negara. Berikut merupakan beberapa faktor eksternal maupun
Internal yang secara subjektif berpengaruh adalah
a. Sifat keterbukaan ekonomi. Sistem ekonomi yang dianut suatu negara sangat
dipengaruhi oleh ideologi negara tersebut. Sistem ekonomi liberal dengan orientasi
secara murni akan sangat peka dengan pengaruh-pengaruh dari luar. Sedangkan
sistem ekonomi sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian terpusat oleh
pemerintah kurang peka terhadap pengaruh dari luar, namun belum tentu sistem ini
tetap stabil dan mampu menciptakan perekonomian yang maju.
b. Struktur ekonomi. Struktur ekonomi sebuah negara menjadu tolak ukur seberapa jauh
negara dapat menghadapi pengaruh yang muncul baik dari dalam maupun luar.
Apabia struktur ekonomi suatu negara memiliki orientasi struktur ekonomi ke luar,
maka negara tersebut kan peka terhadap pengaruh luar. Demikian pula apabila
struktur ekonominya bergantung pada satu atau beberapa sumber alam baik
pengolahan ataupun pengadaanya tergantung pada perkembangan yang ada di luar
negeri, maka negara itu kan menghadapi ATHG yang berat, yang dimana akan terjadi
di negara berkembang yang struktur ekonominya lebih banyak didominasi oleh sektor
industri (pertanian).
c. Potensi da pengelolaan sumber alam. Negara yang memiliki potensi sumber alam
yang besar dan beraneka ragam dan didukung oleh potensi dan kemampuan sumber
daya lain, yaitu seperti modal,tenaga manusia serta teknologi akan mampu
menghadapi ATHG
d. Potensi dan pengelolaan sumber daya manusia. SDM yang berkualitas dan berjiwa
swasta tinggi memiliki nilai positif dalam pembinaan dan pengembangan ketahanan
ekonomi.
e. Teknologi. Teknologi merupakan faktor terpenting dalam upaya peningkatan berbagai
kegiatan ekonomi. Tetapi di satu sisi, teknologi juga dapat menimbulkan kerawanan
karena keteketergantungan yang besar terhadap teknologi dari luar yang disebabkan
karena kurangnya kemampuan menguasai teknologi serta pemanfaatannya.
f. Birokrasi dan sikap masyarakat. Hal ini sangat memiliki pengaruh terhadap ketahanan
ekonomi. Sistem birokrasi yang tidak efisien akan berdampak negatif pada
perkembangan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan sistem birokrasi yang baik akan
memberi dampak baik bagi kondisi dan kehidupan ekonomi suatu bangsa karena
mampu menciptakan iklim usaha yang sehat dan dinamis.
g. Manajemen. Kegiatan manajemen sangat diperlukan di negara manapun dalam
menerapkan manajemen yang tepat dan memadai untuk peningkatan produktivitas
dan mutu produksi barang dan jasa.
h. Infrastuktur. Infrastuktur dikatakan penting karena dapat memperlancar arus barang
dan jasa
i. Hubungan ekonomi luar negeri. Dengan adanya sistem ekonomi terbuka, maka akan
muncul interdependensi antara banga dan negara dalam bidang ekonomi dan
perdagangan
j. Diversifikasi pemasaran.Di era pasar bebas ini, persaingan tidak dapat dihindari
sehinga diperlukan diverifikasi pemasaran atas barang dan jasa.
Sosial budaya dalam arti luas memvakup segala aspek kehidupan, sedangkan dalam arti
sempit sosial budaya sering ditempatkan di samping ideologi, politik, ekonomi, dan
pertahanan Keamanan. Kehidupan sosial budaya bangsa dan negara Indonesia adalah
kehidupan yang menyangkut aspek kemasyarakatan dan kebudayaan yang dijiwai oleh
falsafah pancasila. Esensi pengaturan dan penyelenggaraan sosial budaya bangsa Indonesia
dengan demikian adalah mengembangkan kondisi sosial budaya sehingga setiap warga
masyarakat dpaaterealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawi yang yang dilandasi
nilai Pancasila.
a. Kebudayaan nasional. Nilai-nilai kebudayaan nasional harus berkembang sejalan
dengan proses pertumbuhan dan kemajuan dengan tetap berpijak pada kepribadian
bangsa. Ke luar, ia dapat membuka diri terhadap kebudayaan asing sepanjang dapat
mengembangkan dan meperkaya kebudayaan bangsa sendiri, sedangkan ke dalam, ia
memandang corak ragam nilai kebudayaan yang telah berkembang sepanjang sejarah
sebagai kekayaan nilai yang dapat dijadikan modal dan landasan pengembangan
kebudayaan bangsa seluruhnya.
b. Integrasi nasional. Pancasila dijadikan titik tolak tujuan integrasi nasional.
Masyarakat Indonesia yang majemuk merupakan kebukatan yang utuh dlam satu
wadah NKRI.
c. Identitas nasional. Identitas nasional merupakan resultan dari sejarah nasional dan
tujuan nasional yang berintikan falsafah dan ideologi Pancasila. Menurut orientasi
Pancasila, manusia dan masyarakat Indonesia memeiliki sifat kepribadian religius,
kekeluargaan, dan bersifat hidup mengutamakan keselarasan.
Berikut merupakan faktor-faktorbyang dapat mempengaruhi ketahanan di bidang sosial
budaya yang bersumber dari aspek-aspek diluar sosial budaya antara lain :
a. Agama. Faktor ini sangat mempengaruhi Tannas di bidang sosial budaya, karena
peranan budaya sangat besar dalam Pancasila yang dimana setiap umat beragama
diakui sepenuh nya akan haknya untuk memeluk agamanya dan menjalankan
ibadahnya menurut agama dan kepercayaannya itu. Apabila setiap umat benar-benar
menjalankan kemurnian ajaran agamanya, maka masyarakat dan negara berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 akan bertambah kuat.
b. Tradisi. Nilai norma yang terkandung dalam suatu tradisi sangat mempengaruhi
Tannas Indonesia di bidang sosial budaya, karena bergantung pada pangkal tolak
tradisi pada ukuran dan pengejawantahan nilai-nilai luhur dlaam falsafah dan ideologi
Pancasila dan UUD 1946
c. Pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Ketiga faktor ini sangat mempengaruhi
Tannas di Indonesia karena akan berdampak pada sikap dan pengembangan tingkah
laku dalam wijud nyata nilai-nilai falsafah/ideologi Pancasila sehingga akan sangat
mepunyai pengaruh, baik positif maupun negatif terhadap Tannas Indonesia di bidang
sosial budaya.
J. Hubungan Antargatra
Sifat hubungan antar Trigatra dan Pancagatra tersebut saling terkait, saling mengisi dan
saling bergantung sehingga Ketahanan Nasional Indonesia adalah suatu pengertian
keseluruhan, utuh, dimana terdapat saling hubungan erat antara gatra didalam keseluruhan
kehidupan nasional. Kelemahan disalah satu bidang dapat mengakibatkan kelemahan
dibidang lain dan mempengaruhi kondisi keseluruhan. Ketahanan Nasional Indonesia bukan
merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap gatranya, melainkan ditentukan oleh
struktur konfigurasi aspeknya secara struktur fungsional. Ketahanan Nasional Indonesia
hakekatnya bergantung kepada kemampuan bangsa/negara Indonesia di dalam
mempergunakan aspek alamiahnya sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan nasional
disegala bidang.
Geografi Indonesia sebagai faktor statis maupun dinamis mempengaruhi gatra- gatra lainnya.
Bentuk topografis, letak astronomis, iklim dan posisi silang memberikan pengaruh pada
pandangan hidup, wawasan dan sikap hidup dan perikehidupan penduduk Indonesia.
Geografis sebagai faktor statis juga memberikan kemudahan dan hambatan dan nilai tambah
bagi pendayagunaan serta kelestarian sumber alam. Penduduk Indonesia dalam dimensi
jumlah, komposisi, penyebaran dan tingkat kenaikan jumlahnya serta mutunya akan
berpengaruh pada pemanfaatan kekayaan alam. Mata pencaharian penduduk dipengaruhi oleh
keadaan geografi sekelilingnya serta kekayaan alam yang dikandungnya. Penyebaran
penduduk erat hubungannya dengan usaha transmigrasi dan pusat-pusat pertumbuhan
kekayaan alam baru mempunyai manfaat nyata jika telah diolah oleh penduduk yang
memiliki kemampuan dan teknologi untuk itu. Sebaliknya, letak geografis serta jenis, mutu
dan penyebaran kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan penduduk akan memberikan tata
dan perikehidupan serta pola budaya penduduknya. Tingkat pengetahuan dan teknologi
penduduk serta tingkat kebutuhan untuk pemenuhan hidup, menentukan tingkat pemanfaatan
serta pelestarian kekayaan alam tersebut.
Tingkah laku politik seseorang dipengaruhi oleh bermacam hal yang satu dengan
lainnya saling berkaitan, la dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan kesadaran berpolitik,
tingkat kemakmuran ekonomi, ketaatan beragama, keakraban sosial dan rasa keamanannya.
Karena saling berkaitan, maka perubahan di salah satu aspek akan mempunyai pengaruh
terhadap aspek lain. Situasi politik yang kacau yang memungkinkan terjadinya pertikaian dan
pemberontakan merupakan suatu kerawanan yang membahayakan Tannas, sebaliknya
keadaan politik stabil dan dinamis memungkinkan pembangunan disegala bidang dan
memberikan rasa aman serta memperkokoh Tannas. Ketahanan ekonomi berhubungan erat
dengan ketahanan dibidahg ideologi politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan yang
berfungsi sebagai penunjang. Sebaliknya keadaan ekonomi stabil dan maju menjangkau
stabilitas dan peningkatan di bidang lain. Keadaan sosial yang serasi, stabil dinamis,
berbudaya dan berkepribadian hanya dapat berkembang didalam suasana aman dan damai.
Kemegahan sosial budaya suatu bangsa biasanya mencerminkan tingkat kesejahteraan
nasionalnya, baik fisik materi maupun mental kejiwaan. Keadaan sosial yang timpang dengan
segala kontradiksi, tanpa budaya dan kepribadian memungkinkan timbul ketegangan sosial
yang dapat berkembang menjadi revolusi sosial yang jelas membahayakan Ketahanan
Nasional. Ketahanan pertahanan keamanan memerlukan juga penunjang gatra lain. Keadaan
stabil, maju dan berkembang dibidang ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya
memperkokoh pertahanan keamanan nasional. Sebaliknya dapat dikatakan bahwa tanpa
pertahanan keamanan nasional yang memcdai Tannas kita akan menjadi lemah.
1.1 Kesimpulan
. Negara Indonesia merupakan negara yang super unik diantara keunikan tersebut
adalah letak geografi sangat strategis, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang
terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Hindia dan Pasifik)
sehingga tepat dikatakan Nusantara, artinya pulau diantara pulau dan keunikan lain bahwa
wilayah nusantara berada digaris khatulistiwa yang dilewati oleh Geostationary Satellite
Orbit (GSO) sehingga negara Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim
panas.
1.2 Saran
Diharapkan dengan adanya penulisan makalah ini, anak dan orang tua dapat
mengetahui tentang Ciri -ciri dari ketahanan nasional merupakan hal yang sangat penting,
karena ciri -ciri dan asas-asas nasional yang terdapat di Indonesia merupakan pondasi
agar indonesi lebih baik.