Anda di halaman 1dari 15

GEOSTRATEGI INDONESIA

Sella Novita
Nim: 20053119

Abstrak
Untuk mempertahankan kehidupan setiap bangsa dan mewujudkan cita-cita serta
tujuan nasional perlu lah memiliki pemahaman mengenai geopolitik dan dalam
implementasinya diperlukan suatu strategi yang bersifat nasional. Geostrategi ini
nantinya akan menjadi sebuah metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-
cita dan tujuan melalui proses pembangunan, keputusan yang terukur, dan
terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan
bermartabat. Terbentuknya berbagai macam etnis, suku, ras, golongan, serta
agama sangat dipengaruhi oleh perkembangan geostrategi Indonesia. Upaya-
upaya antisipasi juga dilakukan oleh pemerintah guna mengamankan geostrategi
Indonesia dalam dinamika politik global dan regional yang dapat menjadi bahan
masukan dan pertimbangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
rangka melindungi kepentingan nasional Indonesia, agar proses perjuangan
mewujudkan tujuan nasional dalam rangka mencapai cita-cita nasional Indonesia
dapat berlangsung aman dan lancar.

Setiap bangsa dalam rangka mempertahankan eksistensiya dan untuk mewujudkan


cita-cita dan tujuan nasionalnya harus memiliki suatu ketahanan nasional, jika
dilihat negara Indonesia adalah suatu negara yang memiliki letak geografis yang
sangat strategis di Asia Tenggara. Oleh karena itu dikawasan Asia Tenggara
Indonesia memiliki posisi yang sangat penting, sehingga tidak menutup
kemungkinan di era global dewasa ini menjadi perhatian banyak negara di dunia.
Berdasarkan peranan dan posisi negara Indonesia, maka tidak menutup
kemungkinan juga akan menjadi ajang perebutan kepentingan kekuatan
transnasional. Oleh karena itu sebagai suatu negara, Indonesia harus
memperhatikan dan mengembangkan ketahanan nasionalnya.

1. PENDAHULUAN
Dinamika perkembangan politik global dan regional merupakan keniscayaan, dan
dampaknya secara langsung maupun tidak langsung dapat membawa tekanan
yang bisa merugikan dan membahayakan kepentingan nasional. Oleh karena itu
diperlukan strategi pembangunan dengan mencermati, memperhatikan, dan
mempertimbangkan kondisi geostrategi Indonesia dihadapkan dengan dinamika
perkembangan lingkungan strategis terkini.
Geostrategi Indonesia sebagai suatu cara atau metode dalam
memanfaatkan segenap konstelasi geografi negara Indonesia dalam menentukan
kebijakan, arahan, serta sarana-sarana dalam mencapai tujuan seluruh bangsa
dengan berdasar asas kemanusiaan dan keadilan sosial. Kemudian ketahanan
nasional sangat lah penting di jalankan guna mempertahankan negara Indonesia
dari ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan dari bangsa lain. Mapping
global strategy kedepan sangat diperlukan bagi setiap bangsa, dan bagi bangsa
Indonesia Wawasan Nusantara merupakan konsep nasional dan ilmu geopolitik
mengenai persatuan dan kesatuan dalam berbagai bidang kehidupan, sebagai
perekat bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya antisipasi dari pemerintah guna
mengamankan geostrategi Indonesia dalam dinamika politik global dan regional
yang dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dalam rangka melindungi kepentingan nasional
Indonesia, agar proses perjuangan mewujudkan tujuan nasional dalam rangka
mencapai cita-cita nasional Indonesia dapat berlangsung aman dan lancar.

2. PEMBAHASAN
A. Pengertian Geostrategi
Pada dasarnya Geostrategi merupakan rumusan strategi nasional dengan
memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor utama. Dalam
merumuskan geostrategi perlu memperhatikan berbagai faktor internal dan
eksternal yang akan mempengaruhinya, yaitu geografi, demografi, sumber
kekayaan alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan
keamanan, disamping faktor lainnya seperti kedaan global dan regional. Sir
Balford Mackinder (1861-1947) guru besar geostrategi Universitas London teori
yang dikembangkannya tentang "geostrategi continental" , merupakan teori yang
saat ini digunakan oleh negara-negara maju maupun negara-negara berkembang
(Suradinata, 2005: 10).
Dengan kata lain, Geostrategi Indonesia merupakan metode yang
digunakan untuk menganalisa bentuk, luas dan lokasi negara dengan
memanfaatkan segenap konstelasi geografi Negara Indonesia sebagai Negara
kepulauan terbesar di dunia dalam menentukan kebijakan, arahan serta sarana-
sarana dalam mencapai tujuan seluruh bangsa berdasarkan asas kemanusiaan dan
keadilan sosial.
Bagi bangsa Indonesia, geostrategi dipandang sebagai suatu strategi atau
cara terbaik yang ditempuh dalam mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 melalui pembangunan
nasional. Karena tujuan itulah maka hal itu sebagai pegangan atau bahkan doktrin
pembangunan dan hal ini lazim disebut sebagai suatu ketahanan nasional. Dalam
Pembukaan UUD 1945 pada alinea ke IV tentang pernyataan proklamasi, …..
"Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,....."
Pernyataan dalam Pembukaan UUD 1945 tersebut sebagai landasan
fundamental geostrategi Indonesia. Hal ini sejalan dengan kedudukan pembukaan
UUD 1945 dalam Negara Indonesia merupakan suatu dasar fundamental negara,
atau dalam ilmu hukum disebut sebagai 'staatsfundamental-norm', atau pokok
kaidah negara yang fundamental, yang merupakan sumber hukum dasar negara.
Berdasarkan pengertian tersebut maka berkembangnya geostrategi
Indonesia sangat terkait erat dengan hakikat terbentuknya bangsa Indonesia yang
terbentuk dari berbagai macam etnis, suku, ras, golongan, agama bahkan terletak
dalam teritorial yang terpisahkan oleh pulau-pulau dan lautan. Selain itu hal
terwujud karena adanya proses sejarah, nasib serta tujuan untuk mencapai
martabat kehidupan yang lebih baik. Dengan lain perkataan menurut Notonagoro
terbentuknya bangsa Indonesia merupakan proses persatuan 'monopluralis'. Oleh
karena itu prinsip-prinsip nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan sejarah, yaitu bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dalam
suatu proses sejarah.
2. Kesatuan nasib, yaitu segenap unsur bangsa berada dalam suatu proses
sejarah yang sama dan mengalami nasib yang sama, yaitu dalam
penderitaan penjajahan dan kebahagiaan bersama.
3. Kesatuan kebudayaan, yaitu beraneka ragam kebudayaan tumbuh dan
berkembang dan secara bersama-sama membentuk puncak-puncak
kebudayaan nasional Indonesia.
4. Kesatuan wilayah, yaitu segenap unsur bangsa Indonesia berdiam di
segenap wilayah teritorial yang dalam wujud berbagai pulau, dengan
lautannya, namun merupakan satu kesatuan wilayah tumpah darah negara
dan bangsa Indonesia.
5. Kesatuan asas kerokhanian, yaitu adanya kesatuan ide, tujuan, cita-cita
dan nilai-nilai kerokhanian yang secara keseluruhan tersimpul dalam dasar
filosofis negara Indonesia Pancasila (Notonegoro, 1975: 106).

Dapat pula dikatakan bahwa geostrategi Indonesia adalah memanfaatkan


segenap kondisi geografi Indonesia untuk tujuan politik, dan hal itu secara rinci
dikembangkan dalam pembangunan nasional (Lihat Suradinata, 2005: 33;
Armawi, 2005: 1). Berdasarkan pengertian tersebut, maka geostrategi Indonesia
diperlukan dan dikembangkan untuk mewujudkan dan mempertahankan integritas
bangsa dan wilayah tumpah darah Indonesia, mengingat kemajemukan bangsa
Indonesia serta sifat khas wilayah tumpah darah negara Indonesia, maka
geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional.
Selain itu geostrategi Indonesia dapat juga digunakan sebagai pedoman
ketahanan nasional dalam menganalisa aspek Astagatra yang disesuaikan dengan
perkembangan situasi dan kondisi bangsa. Dengan diketahuinya tingkat ketahanan
nasional, akan diketahui pula sampai sejauh mana pencapaian tujuan nasional
dapat dicapai. Selanjutnya, dapat dibedakan anasir disintegrasi bangsa, baik anasir
luar, yaitu pemaksaan kehendak golongan tertentu melalui berbagai aspek
kehidupan, maupun anasir dalam, yaitu adanya upaya melupakan sejarah bangsa
dengan mengabaikan kesepakatan-kesepakatan berdirinya Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

B. Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional sebagai istilah sebenarnya belum lama dikenal. Istilah
ketahanan nasional mulai dikenal dan dipergunakan pada permulaan tahun 1960-
an. Istilah ketahanan nasional untuk pertama kali dikemukakan oleh presiden
pertama republik Indonesia Soekarno. Kemudian pada tahun 1962 mulai di
upayakan secara khusus untuk mengembangkan gagasan ketahanan nasional
disekolah staf dan komando angkatan Barat Bandung (Armawi, 2005: 2).
Pengertian ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa,
yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, baik yang datang dari luar maupun
dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
dalam mengejar tujuan nasional Indonesia (Suradinata, 2005: 47).
Dalam hubungan dengan realisasi pelaksanaan dan penyelenggaraan
negara, maka filsafat Pancasila merupakan esensi dari 'staatsfundamentalnorm'
atau pokok kaidah negara yang fundamental. Konsekuensinya Pancasila
merupakan suatu pangkal tolak derivasi dari seluruh peraturan perundangan
undangan di Indonesia, termasuk hukum dan seluruh sistem hukum positif lainnya
(Kaelan, 2004). Sementara itu dalam hubungannya dengan ketahanan nasional,
dalam konsepsi dan seluruh pelaksanaannya harus memiliki landasan yuridis yang
jelas. Atas dasar pengertian inilah maka konstitusional atau landasan yuridis
ketahanan nasional Indonesia adalah UUD 1945, yang bersumber pada dasar
falsafah Pancasila.

1. Konsepsi Ketahanan Nasional


Sebagai konsepsi, Ketahanan Nasional merupakan landasan konsepsional strategis
yang sekaligus merupakan pisau analisis untuk memecahkan berbagai
permasalahan strategis bangsa melalui pendekatan 8 (delapan) aspek kehidupan
nasional (asta gatra) yang terdiri dari 3 (tiga) aspek alamiah (tri gatra) yang
bersifat statis dan 5 (lima) aspek kehidupan (panca gatra) yang bersifat dinamis.
Konsepsi Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah konsepsi
pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh
aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila,
UUD NRI 1945 dan Wawasan Nusantara. Dengan kata lain, Konsepsi Ketahanan
Nasional Indonesia merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metoda)
keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, dengan pendekatan kesejahteraan dan
keamanan.
Kondisi ketahanan nasional suatu bangsa dipengaruhi oleh berbagai
macam variabel yang saling berkaitan. Kestabilan ekonomi, keamanan dalam
negeri, politik dalam dan luar negeri adalah beberapa variabel yang
mempengaruhi kondisi ketahanan nasional. Permasalahan yang timbul dalam
setiap variabel akan saling mempengaruhi dan berimplikasi baik langsung
maupun tidak langsung terhadap kondisi ketahanan nasional. Konsepsi ketahanan
nasional juga diartikan sebagai konsepsi nasional dalam pencapaian tujuan
nasional yang pada intinya tercapainya keamanan dan kesejahteraan bagi seluruh
rakyat Indonesia, yang menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintahan negara.
Berdasarkan konsep pengertiannya maka yang dimaksud dengan
ketahanan adalah suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan negara dapat
bertahan, kuat menghadapi ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan.
Identitas merupakan ciri khas suatu negara dilihat sebagai suatu totalitas, yaitu
suatu negara yang dibatasi oleh wilayah, penduduk, sejarah, pemerintahan dan
tujuan nasionalnya serta peran yang dimainkan didunia internasional. Adapun
pengertian lain yang berkaitan dengan baik sosial maupun alamiah, potensial
ataupun tidak potensial. Tantangan adalah suatu usaha yang bersifat menggugah
kemampuan, adapun ancaman adalah suatu usaha untuk mengubah atau
merombak kebijaksanaan atau keadaan secara konsepsional dari sudut kriminal
maupun politis. Adapun hambatan adalah suatu kendala yang bersifat atau
bertujuan melemahkan yang bersifat konseptual yang berasal dari dalam sendiri.
Apabila hal tersebut berasal dari luar maka dapat disebut sebagai kategori
gangguan.
Berdasarkan pengertian sifat-sifat dasarnya maka ketahanan nasional adalah :
a. Integratif
Mengandung pengertian segenap aspek kehidupan kebangsaan dalam
hubungannya dengan lingkungan sosialnya
b. Mawas ke dalam
Ketahanan nasional terutama diarahkan kepada diri bangsa dan negara itu
sendiri, untuk mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya.
c. Menciptakan kewibawaan
Ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat integratif
mewujudkan suatu kewibawaan nasional serta memiliki deterrent effect,
yang harus diperhitungkan pihak lain.
d. Berubah menurut waktu
Ketahanan nasional suatu bangsa pada hakikatnya tidak bersifat tetap,
melainkan sangat dinamis. Ketahanan nasional dapat meningkatkan atau
bahkan dapat juga menurun, dan hal itu sangat tergantung pada situasi dan
kondisi.

2. Ketahanan Nasional Sebagai Kondisi


Sebagai kondisi, Ketahanan Nasional merupakan kondisi kehidupan nasional yang
harus diwujudkan dan dibina secara dini, terus menerus, terpadu dan sinergis.
Sebagai suatu kondisi, Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis bangsa
yang berisi ketangguhan serta keuletan dan kemampuan bangsa untuk
mengembangkan kekuatan nasional.
Oleh karena itu, berkaitan dengan kondisi ketahanan nasional Indonesia
adalah kondisi dinamis bangsa dan negara Indonesia. Sesuai dengan konsepsi
ketahanan nasional, maka kondisi tersebut mengandung suatu kemampuan untuk
menyusun kekuatan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kekuatan ini diperlukan
untuk mengatasi dan menanggulangi berbagai bentuk ancaman yang ditujukan
terhadap bangsa dan negara Indonesia.

C. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Berbangsa


dan Bernegara.
Berdasarkan rumusan pengertian ketahanan nasional dan kondisi kehidupan
nasional Indonesia sesungguhnya ketahanan nasional merupakan gambaran dari
kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu.
Tiap aspek didalam tata kehidupan nasional relatif berubah menurut waktu, ruang
dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya
menciptakan kondisi umum yang amat sulit dipantau, karena sangat kompleks.
Dalam era reformasi dewasa ini dan dalam rangka bangsa Indonesia
menyongsong era global, maka tidak mengherankan jikalau berbagai aspek akan
mempengaruhi ketahanan nasional baik dalam aspek ideologi, politik, sosial,
budaya, serta aspek pertahanan dan keamanan. Kondisi krisis yang melanda
bangsa Indonesia pada era reformasi dewasa ini sangat mempengaruhi berbagai
kebijakan dalam negeri maupun luar negeri Indonesia. Pengaruh ideologi dunia
menjadi semakin kuat melalui isu demokrasi dan penegakkan HAM dalam wujud-
wujud kekuatan yang ada pada elemen-elemen masyarakat terutama Lembaga
Swadaya Masyarakat yang banyak mendapat dukungan kekuatan internasional
serta berbagai elemen infrastuktur politik.
Dilain pihak kondisi krisis yang melanda bangsa Indonesia menimbulkan
berbagai pengangguran serta penderitaan rakyat, terlebih lagi kurangnya kepekaan
moralitas politik kalangan elit politik kita untuk mendahulukan perbaikan nasib
bangsa dari pada mengembangkan sentimen politik, balas dendam serta
kecurigaan dengan berebut predikat tokoh reformasi total.
Dalam rangka pemahaman dan pembinaan tata kehidupan nasional itu
diperlukan penyederhanaan tertentu dari berbagai aspek kehidupan nasional dalam
bentuk model yang merupakan hasil pemetaan dari keadaan nyata, melalui suatu
kesepakatan dari hasil analisa mendalam yang dilandasi teori hubungan antara
manusia dengan Tuhan, dengan manusia/masyarakat dan dengan lingkungan.

1 . Pengaruh Aspek Ideologi


Istilah ideologi berasal dari kata'idea' yang berarti gagasan, konsep, pengertian
dasar dan 'logos' yang berarti 'ilmu'. Kata 'idea' berasal dari bahasa Yunani yaitu
'eideos' yang berarti 'bentuk'. Disamping itu ada kata 'idein' yang berarti 'melihat'.
Maka secara harfiah, ideologi berarti ilmu tentang pengertian-pengertian dasar.
Ideologi adalah suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang
memberikan motivasi. Dalam ideologi juga terkandung konsep dasar tentang
kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Keampuhan suatu ideologi
tergantung kepada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi
serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia baik sebagai
perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat. Secara teori suatu ideologi
bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari
sistem falsafah itu sendiri.
Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan
gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan, yang
menyeluruh dan sistematis yang menyangkut:
a. Bidang politik
b. Bidang sosial
c. Bidang kebudayaan
d. Bidang keagamaan (soemargono : 8).
Dalam panggung politik dunia terdapat berbagai macam ideologi namun
yang sangat besar peranannya pada era reformasi dewasa ini adalah ideologi
Liberalisme, Komunisme serta ideologi Keagamaan. Dalam masalah inilah bangsa
Indonesia menghadapi berbagai benturan kepentingan ideologis yang saling tarik
menarik agar bangsa Indonesia memiliki visi yang jelas bagi masa depan bangsa
maka harus membangun ketahanan ideologi yang berbasis pada falsafah bangsa
sendiri yaitu ideologi Pancasila yang bersifat demokratis, nasionalistis,
religiusitas, humanistis, dan berkeadilan sosial. Pada era reformasi dewasa ini
yang sekaligus era global tarik-menarik kepentingan ideologi akan sangat
mempengaruhi postur ketahanan nasional dalam bidang ideologi bangsa
Indonesia, terutama banyak kalangan aktivis politik yang justru menjadi budak
ideologi asing, sehingga berbagai aktivitasnya akan berpengaruh bahkan sering
melakukan tekanan terhadap ketahanan ideologi bangsa Indonesia.
a. Ideologi Dunia
1) Liberalisme
Paham liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme yaitu paham yang
mendasar pada rasio sebagai sumber kebenaran tertingg, materialisme yang
meletakkan materi sebagai nilai tertinggi. Berpangkal dari dasar ontologis bahwa
manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu yang bebas, manusia
menurut paham liberalisme sebagai pribadi yang utuh dan lengkap yang terlepas
dari manusia lainnya.
Aliran pikiran perseorangan atau individualistik mengajarkan bahwa
negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua
orang (individu) dalam masyarakat itu (kontrak sosial). Menurut aliran ini,
kepentingan harkat dan martabat manusia (individu) dijunjung tinggi sehingga
masyarakat tiada lebih dari jumlah para anggotanya saja tanpa ikatan nilai
tersendiri. Hak dan kebebasan orang seorang dibatasi hanya oleh hak yang sama
yang dimiliki orang lain bukan oleh kepentingan mastarakat seluruhnya.
Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak
lahir dan tdak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa, terkecuali
atas persetujuan yang bersangkutan. Faham ini mempunyai nilai-nilai dasar
(intrinsik) yaitu kebebasan dan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan
individu secara mutlak yaitu kebebasan mengejar kebahagiaan hidup ditengah-
tangah kekayaan materiil yang melimpah dan dicapai dengan bebas. Faham ini
juga selalu mengaitkan aliran pikirannya dengan hak asasi manusia yang menarik
minat/daya tarik yang kuat untuk kalangan masyarakat tertentu. Aliran ini
diajarkan oleh Thomas Hobbes, John Locke, Jean Jaques Rousseau, Herbert
Spencer dan Harold J.Laski.

2) Komunisme
Berbagai macam konsep dan paham sosialisme di dunia ini sebenarnya hanya
kominismelah sebagai suatu paham yang paling jelas dan lengkap. Paham ini
adalah sebagai bentuk reaksi atas perkembangan masyarakat kapitalis yang
merupakan produk masyarakat liberal. Berkembangnya paham individualisme
liberalisme di barat berakibat munculnya masyarakat kapitalis menurut paham
komunisme, mengakibatkan penderitaan rakyat. Komunisme muncul sebenarnya
sebagai reaksi atas penindasan rakyat kecil oleh kalangan kapitalis yang didukung
oleh pemerintah.
Aliran ini beranggapan bahwa negara adalah susunan golongan (kelas)
untuk menindas kelas lain. Kelas atau golongan ekonomi kuat menidas ekonomi
lemah. Golongan borjuis menindas golongan proletar (kaum buruh). Aliran ini
juga menonjolkan adanya kelas/penggolongan, pertentangan antar golongan,
konflik dan jalan kekerasan dan perebutan kekuasaan negara. Ajaran komunisme
adalah atheis dan didasarkan pada kebendaan (materialistis) dan tidak percaya
akan adanya tuhan yang maha esa, bahkan agama dinyatakan sebagai racun bagi
kehidupan masyarakat. Masyarakat komunis bercorak internasional. Masyarakat
yang dicita-citakan komunis adalah masyarakat komunis dunia yang tidak dibatasi
oleh kesadaran nasional. Masyarakat komunis yang dicita-citakan adalah
masyarakat tanpa kelas. Masyarakat tanpa kelas dianggap masyarakat yang dapat
memberikan suasana hidup yang aman dan tenteram, tidak ada pertentangan, tidak
adanya hak milik pribadi atas alat produksi dan hapusnya pembagian kerja.

3) Ideologi Keagamaan
Ideologi keagamaan pada hakikatnya memiliki perspektif dan tujuan berbeda
dengan ideologi liberalisme dan komunisme. Secara keseluruhan terdapat suatu
ciri bahwa ideologi keagamaan senantiasa mendasarkan pemikiran, cita-cita serta
moralnya pada suatu ajaran agama tertentu. Ideologi bersumber pada falsafah
agama yang termuat dalam kitab suci agama. Negara membina kehidupan
keagamaan umat dengan sifat spiritual religius. Dalam bentuk lain negara
melaksanakan hukum/ketentuan agama dalam kehidupan dunia, negara
berdasarkan agama. Gerakan-gerakan politik yang mendasarkan pada suatu
ideologi Keagamaan lazimnya sebagai suatu reaksi atas ketidakadilan,
penindasan-penindasan, serta pemaksaan terhadap suatu bangsa, etnis ataupun
kelompok yang mendasarkan pada suatu agama.

b. Ideologi Pancasila
Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai-nilai dasar budaya bangsa
Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu tumbuh berkembang dalam
masyarakat di Indonesia. Kelima sila Pancasila merupakan kesatuan yang bulat
dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai
yang terkandung didalamnya.
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung arti spiritual, memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua pemeluk agama dan
penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk berkembang
di Indonesia. Nilai ini berfungsi sebagai kekuatan mental spiritual dan
landasan etik dalam ketahanan nasional, dengan demikian atheisme tidak
berhak hidup di bumi Indonesia dalam kerukunan dan kedamaian hidup
beragama.
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, mengandung nilai sama
derajat, sama kewajiban dan hak, cinta-mencintai, hormat-menghormati,
keberanian membela kebenaran dan keadilan, toleransi dan nilai gotong
royong.
3. Sila Persatuan Indonesia, mengandung arti bahwa pluralisme masyarakat
Indonesia memiliki nilai persatuan bangsa dan kesatuan wilayah yang
merupakan faktor pengikat, dan menjamin keutuhan nasional atas dasar
Bhineka Tunggal Ika. Nilai ini menempatkan kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan,
sebaliknya kepentingan pribadi dan golongan diserasikan dalam rangka
kepentingan bangsa dan negara.
4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, mengandung nilai kedaulatan berada di
tangan rakyat (demokrasi) yang dijelmakan oleh persatuan nasional yang
riil dan wajar. Nilai ini mengutamakan kepentingan negara dan bangsa
dengan tetap menghargai kepentingan pribadi dan golongan, musyawarah
untuk mufakat dan menjunjung tunggi harkat dan martabat serta nilai-nilai
kebenaran dan keadilan.
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung nilai
sikap adil, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati
hak orang dan sikap gotong royong,dalam suasana kekeluargaan, suka
memberi pertolongan kepada orang, suka bekerja keras dan bersama-sama
mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

c. Ketahanan Nasional Bidang Ideologi


Pancasila sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia, kecuali sebagai
prinsip persatuan dan kesatuan bangsa, juga berfungsi mengarahkan perjuangan
bangsa Indonesia untuk mencapai cita-citanya sehingga peranannya sangat
penting dalam kehidupan negara. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa
secara politis persatuan dan kesatuan itu merupakan suatu syarat mutlak
berdirinya suatu negara dan juga merupakan syarat mutlak bagi terwujudnya
tujuan bangsa secara keseluruhan. Oleh karena itu membina ideologi dalam
kehidupan negara, pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk meningkatkan
ketahanan nasional, dalam arti mempersatukan tekad dan semangat untuk menjaga
kelestarian hidup bangsa dan negara serta konsistensi bangsa terhadap cita-
citanya.

2. Pengaruh Aspek politik


a. Pengertian
Sejalan dengan pengertian ketahanan nasional secara umum, maka pengertian
ketahanan nasional bidang politik adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa,
yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan potensi nasional menjadi kekuatan nasional, sehingga dapat
menangkal dan mengatasi segala kesulitan dan gangguan yang dihadapi oleh
negara baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri.

b. Politik Dalam Negeri


Politik dalam negeri adalah kehidupan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi
masyarakat dalam suatu sistem. Unsur-unsurnya terdiri atas struktur politik,
proses politik, budaya politik, komunikasi politik, dan partisipasi politik.
c. Politik Luar Negeri
Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional
dalam pergaulan antar bangsa. Politik luar negeri Indonesia yang berlandaskan
pada pembukaan UUD 1945, yaitu melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta anti
penjajahan bangsa satu terhadap bangsa lainnya karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan.

3. Pengaruh Aspek Ekonomi


a. Pengertian Perekonomian
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengatur dan mengalokasikan sumber daya, layanan dan barang yang dimilikinya
baik kepada individu maupun organisasi dinegara tersebut.

b. Perekonomian Indonesia
Di Indonesia, sistem ekonomi yang diterapkan adalah sistem ekonomi Pancasila.
Landasaan idiil dari sistem ekonomi Pancasila tentu saja adalah Pancasila. Tidak
hanya itu, sistem ekonomi Pancasila juga disebutkan dalam UUD 1945 dalam
Pasal 33 ayat 1-4. Sistem ekonomi Pancasila merupakan sebuah sistem ekonomi
yang dijalankan dengan nilai dan moral yang terkandung dalam Pancasila sebagai
dasarnya. Sistem ekonomi ini dipilih karena mengandung makna demokrasi
ekonomi. Karena itu, sistem ekonomi Pancasila juga sering disebut sebagai sistem
ekonomi demokrasi. Sistem ekonomi Pancasila adalah identitas ekonomi
Indonesia.

c. Ketahanan Pada Aspek Ekonomi


Ketahanan Ekonomi adalah kondisi dinamik kehidupan perekonomian bangsa
yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan dalam
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala
ancaman, rintangan, gangguan, hambatan serta tantangan yang berasal dari luar
negeri dan dari dalam negeri secara langsung maupun tidak langsung untuk
menjamin kelangsungan hidup perekonomian bangsa dan negara Republik
Indonesia yang berdasarkan kepada Pancasila dan UUD 1945. Salah satu upaya
dalam meningkatkan ketahanan ekonomi dengan menggerakan roda ekonomi
melalui ekonomi kreatif yakni sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang
mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan menciptakan ide dan gagasan
yang bisa dikembangkan guna meningkatkan perekonomian.
Wujud ketahanan nasional di bidang ekonomi adalah kemampuan
memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan
menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan
mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata, terciptanya kondisi usaha
yang sehat serta daya saing global baik.
4. Pengaruh Aspek Sosial Budaya
a. Pengertian Budaya
Budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok orang,
dan diwariskan turun temurun untuk generasi ke generasi. Budaya terdiri dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, bahasa, adat
istiadat, bangunan, alat, pakaian, dan karya seni.

b. Kondisi Budaya di Indonesia


Budaya Indonesia , seperti yang kita ketahui Indonesia memiliki budaya yang
sangat banyak dan beragam. Dari keberagaman budaya di negara kita ini tetapi
kurangnya masyarakat untuk melindungi dan melestarikannya. Seperti contohnya
kebudayaan kita di claim oleh Negara tetangga, yang paling menjadi pusat
perhatian belum lama ini “Batik” yang di claim oleh malaysia, setiap kejadian
pasti ada hikmahnya yaa, terlihat dari hebohnya mengenai fenomena ini
memberikan kesadaran diri bagi masyarakat untuk lebih melestarikan budaya kita
bahkan pemerintah sempat membuat kabijakan “kamis batik” bagi seluruh
masyarakat indonesia agar mau memakai batik guna menjaga kelestarian budaya
batik di indonesia.
Selain peran masyarakat dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk
melestarikan budaya Indonesia, menurut saya “Pendidikan” tidak kalah penting ,
karena dunia pendidikan sebagai fasilitator guna memperkenalkan budaya-budaya
indonesia kepada anak-anak (generasi) muda indonesia, dan jadikan pelajaran
budaya itu sebuah kewajiban tidak hanya sebagai pelajaran tambahan hal ini tidak
menutup kemungkinan semua masyarakat akan megenal budaya yang kita miliki.
Selanjutnya bagaimana kita menyadarkan diri kita sendiri dan orang lain tentang
bagaimana pentingnya melestarikan budaya Indonesia. Ada suatu pepatah bijak
mengatakan: “ Suatu Negara tidak akan menjadi Negara yang besar jika tidak
mengetahui jati diri dari budaya Negara tersebut ”.

c. Struktur Sosial di Indonesia


Pengertian sosial pada hakikatnya merupakan interaksi dalam pergaulan hidup
manusia dalam bermasyarakat. Dalam proses ini terkandung didalamnya nilai-
nilai kebersamaan, solidaritas, kesamaan nasib sebagai unsur pemersatu
kelompok. Untuk menjamin keberadaan dan keberlangsungan hidup masyarakat,
terhadap 4 unsur penting yaitu:
1. Struktur sosial, artinya hidup berkelompok
2. Pengawasan sosial, yaitu mengatur kegiatan dan tindakan anggota
masyarakat
3. Media sosial, yaitu didalam suatu masyarakat diperlukan hubungan/relasi
4. Standar sosial.
d. Ketahanan pada Aspek Sosial Budaya
Ketahanan dibidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman,gangguan,
hambatan dan tantangan baik yang datang dari dalam maupun luar. Yang
langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial
budaya bangsa dan Negara RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Kebudayaan merupakan gambaran seluruh cara hidup yang melembaga
dalam suatu masyarakat yang manifetasinya tampak dalam tingkah laku dan
tingkah laku tersebut dapat dipelajari. Dengan demikian ketahanan sosial yang
dibentuk oleh kekuatan kebudayaan tertentu bisa dipelajari dan diupayakan untuk
meningkatkan kualitasnya. Ternyata kebudayaan mampu mengikat individu untuk
mewujudkan kesatuan dan melakukan aktivitas bersama dalam rangka
mempertahankan kehidupannya

5. Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan


a. Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan
Berikut aspek-aspek ketahanan nasional yang wajib diketahui :
1. Aspek alamiah – yaitu aspek yang sifatnya statis, mencakup aspek
geografis, kependudukan dan sumber daya alam.
2. Aspek sosial – yaitu aspek yang sifatnya lebih dinamis, mencakup aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan-keamanan.
Dari dua kategori di atas, berikut ini adalah penjelasan untuk masing-masing
aspek ketahanan nasional serta bagaimana semuanya saling mempengaruhi:
> Aspek Geografis
Kondisi geografis sebuah negara akan memberi petunjuk mengenai lokasi negara
tersebut di atas permukaan bumi. Kondisi Indonesia yang juga termasuk negara
kepulauan, membuat Indonesia memiliki banyak keberagaman, baik dari segi
karakteristik daerahnya maupun dari segi kebudayaannya.
> Aspek Kependudukan
Indonesia termasuk negara yang memiliki jumlah penduduk yang besar. Hal ini
bisa jadi merupakan kekuatan bagi Indonesia karena penduduk merupakan unsur
yang sangat penting dalam kehidupan dan perkembangan suatu negara, terutama
berkaitan dengan pembangunan nasional.
> Aspek Kekayaan Alam
Kekayaan negara, yang merupakan salah satu contoh dari trigatra dan pancagatra,
adalah segala sumber dan potensi alam, baik di darat, laut maupun udara, yang
ada di dalam wilayah kekuasaan negara tersebut. Kekayaan alam yang ada di
muka bumi ini bisa dibilang tidak tersebar merata.
> Aspek Ekonomi
Ketahanan nasional juga mencakup ketahanan ekonomi, yang bisa diartikan
sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang ulet dan tangguh
dalam menghadapi serta mengatasi segala hambatan, ancaman dan tantangan
untuk menjamin kelangsungan perekonomian negara dengan landasan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.
> Aspek Sosial-Budaya
Aspek sosial pada dasarnya berhubungan dengan bagaimana interaksi manusia
dalam kehidupan bermasyarakat yang di dalamnya terkandung nilai-nilai
kebersamaan, senasib, sepenanggungan dan solidaritas.
> Aspek Pertahanan dan Keamanan
Aspek pertahanan dan keamanan ini berkaitan dengan bagaimana ketahanan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan hambatan yang
datang dari luar maupun dalam, baik langsung maupun tidak langsung, berbahaya
bagi identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Aspek yang
satu ini merupakan upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem pertahanan
dan keamanan, dengan cara menyusun, mengerahkan dan menggerakkan potensi
yang dimiliki.
> Aspek Politik
Politik berasal dari kata policy yang berarti kekuasaan atau pemerintahan atau
kebijaksanaan. Aspek politik ini berhubungan dengan bagaimana ketahanan
nasional menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman
pada kehidupan politik bangsa dan negara. Ketahanan nasional dengan aspek
politik ini mencakup ketahanan pada aspek politik dalam negeri dan ketahanan
pada aspek politik luar negeri.
> Aspek Ideologi
Aspek yang terakhir adalah aspek ideologi. Ideologi adalah sebuah sistem nilai
yang merupakan ajaran yang bulat untuk memberi motivasi bagi warga negara. Di
dalam ideologi juga terdapat konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-
citakan oleh sebuah bangsa dan negara.

b. Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia


Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman
yangmembahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia
mampumempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan
mampumenegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis. Hal ini
secaralangsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap
segenap aspek kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan membahayakan
kelangsungan hidup daneksitensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus
memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasilmengatasi setiap bentuk
tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapundatangnya. Hal inilah
yang dinamakan ketahanan nasional.
3. SIMPULAN
Geostrategi di Indonesia diwujudkan dalam bentuk ketahanan nasional yang
mampu menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang
membahayakan keutuhan Negara kesatuan republik Indonesia. Seperti yang telah
dijelaskan dalam bab sebelumnya bahwa konsepsi ketahanan nasional merupakan
suatu konsepsi di dalam pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan yang mencangkup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan
ASTAGATRA yang meliputi aspek alamiah (TRIGATRA), dan aspek social
(PANCAGATRA). Trigatra meliputi : posisi dan lokasi geografi Negara, keadaan
dan kekayaan alam, keadaan dan kemampuan penduduk sedangkan pancagatra
meliputi : Ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan HANKAM. Hal tersebut
ditujukan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu Indonesia juga ikut serta dalam upaya mencapai perdamaian
dunia. Hal tersebut sebagaiman tercantum dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia tahun 1945 alenia ke IV yang berbunyi “mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia”. Pembukaan UUD
1945 tersebut menjadi acuan dasar pelaksanan politik luar negeri indonesi yaitu
politik luar negeri bebas aktif, dimana Indonesia selalu ikut serta dalam usaha-
usaha perdamaian dunia seperti seperti pengiriman pasukan garuda ke timur
tengah (jalur Gaza), selain itu Indonesia juga aktif dalaml organisasi internasional
yang bertujuan menjaga ketertiban dan perdamaian dunia.

Daftar Pustaka
Kaelan. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.
https://osf.io/smh34/download#:~:text=Konsepsiketahanannasionaljugadiartikan
http://lib.lemhannas.go.id/public/media/catalog
https://www.kemhan.go.id/belanegara/opini
http://a4creatio.blogspot.com/2017/05/pengaruh-aspek-ketahanan-nasional.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian#.
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/ekonomi/sistem-perekonomian-
indonesia-ekonomi-kelas-10
https://pahamify.com/blog/pengertian-dan-fungsi-struktur-sosial-di-masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai