Anda di halaman 1dari 12

KEWARGANEGARAAN

Geostrategi Indonesia

Disususn Oleh:
Edo Mandias
(16021102 )
Bony Surya Rauf
(16021102003)
Arif Abubakar Sidik
(16021102027)
Naldy
(16021102 )
GEOSTRATEGI INDONESIA

A. Pengertian Geostrategi
Setiap bangsa dalam rangka memperthankan kehidupannya,eksistensinya dan untuk
mewujudkan cita-cita serta tujuan nasionalnya perlu memiliki pemahaman tentang geopolitik
dan dalam implementasinya diperlukan suatu strategi yang bersifat nasional , dan hal inilah
yang disebut sebagai geostrategi.Mapping global strategy ke depan sangat diperlukan bagi
setiap bangsa , dan bagi bangsa Indonesia Wawasan Nusantara merupakan konsep nasional
dan ilmu geopolitik mengenai persatuan dan kesatuan dalam berbagai bidang
kehidupan,sebagai perekat bangsa Indinesia dalam kehidupan bermasyarakat ,berbangsa dan
bernegara. Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkungan
didalam upaya mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Dan Geostrategi
Indonesia adalah merupakan strategi dalam memanfaatk konstelasi geografi negara Indonesia
untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana dalam mencapai tujuan nasional
bangsa Indonesia. Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang bagaimana merancang
strategi pembangunan dalam rangka mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman, dan
sejahtera. Oleh karena itu, geostrategi Indonesia bukanlah merupak geopolitik untuk
kepentingan politik dan perang, melainkan untuk kepenting kesejahteraan dan keamanan.
Geostrategi berasal dari geo kata yang berarti bumi, dan didefinisikan sebagai strategi bisnis
dengan menggunakan semua keterampilan atau sumber daya sumber daya manusia dan alam
untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.

Sehubungan dengan kehidupan suatu negara, geostrategis didefinisikan sebagai metode atau
aturan untuk tujuan dan sasaran mewujdkan melalui proses pembangunan yang memberikan
arahan tentang bagaimana membuat strategi dan keputusan yang terukur dan terimajinasi untuk
masa depan yang lebih baik, lebih aman dan bermartabat pembangunan .

Bagi bangsa Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi ,sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dijelaskan setelah alinea
III tentang pernyataan Proklamasi,.....Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu
Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan
kehidupan bangsa.. Pernyataan dalam Pembukaan UUD 1945 tersebut sebagai landasan
fundamental geostrategi Indonesia. Hal ini sejalan dengan kedudukan Pembukaan UUD 1945
dalam Negara Indonesia merupakan suatu dasar fundamental negara, atau dalam ilmu hukum
disebut sebagai `staatsfundamentalnorm` ,atau pokok kaidah negara yang fundamental ,yang
merupakan sumber hukum dasar negara.
Berdasarkan pengertian tersebut maka berkembangnya geostrategi Indonesia sangat terkait
erat dengan hakikat terbentuknya bangsa Indonesia yang terbentuk dari berbagai macam
etnis ,suku ,ras ,golongan, agama bahkan terletak dalam teritorial yang terpisahkan oleh
pulau-pulau dan lautan . Selain itu terwujud karena adanya proses sejarah, nasib serta tujuan
untuk mencapai martabat kehidupan yang lebih baik .Dengan lain perkataan menurut
Notonagoro terbentuknya bangsa Indonesia merupakan proses persatuan monopluralis`.Oleh
karena itu prinsip-prinsip nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan sejarah ,yaitu bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dalam suatu
proses sejarah,sejak zamanpra-sejarah,Sriwijaya, Majapahit, Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928 dan sampai Proklamasi 17 Agustus 1945, dan kemudian membentuk
bangsa dan Negara Indonesia.
2. Kesatuan nasib ,yaitu segenap unsur bangsa berada dalam suatu proses sejarah yang
sama dan mengalami nasib yang sama yaitu dalam penderitaan penjajahan dan
kebahagiaan bersama.
3. Kesatuan kebudayaan ,yaitu beraneka ragam kebudayaan tumbuh dan berkembang
dan berkembang secara bersama-sama membentuk puncak-puncak kebudayaan
nasional Indonesia.
4. Kesatuan wilayah ,yaitu segenap unsur bangsa Indonesia berdiam di segenap wilayah
teritorial yang dalam wujud berbagai pulau, dengan lautannya, namun merupakan
satu kesatuan wilayah tumpah darah negara dan bangsa Indonesia.
5. Kesatuan asas kerokhanian , yaitu adanya kesatuan ide , tujuan ,cita-cita, dan nilai-
nilai kerokhanian yang secara keseluruhan tersimpul dalam dasar filosofis negara
Indonesia Pancasila.
(Notonagoro, 1975 ; 106) .

Berbeda dengan prinsip-prinsip geostrategi yang dikembangkan oleh Rudolf Kjelle , Karl
Haushoffer, Frederich Ratzel yang menggambarkan geostrategi demi kepentingan militer,
bagi bangsa Indonesia geostrategi dikembangkan demi tujuan bangsa dang Negara Indonesia
yang bersifat mulia , yaitu kesehjatraan dalam kehidupan Bersama.
KETAHANAN NASIONAL

1. Pengertian secara Umum


Ketahanan nasional adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang mampu mengembangkan
kekuatan atau potensi nasional dalam rangka untuk menghadapi ancaman, tantangan,
hambatan, gangguan, dari luar maupun dari dalam, baik langsung maupun tidak langsung,
yang membahayakan eksistensi negara kita.

2. Pengertian secara Konstitusional (GBHN)


Ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis bentuk integritas kondisi tiap aspek
kehidupan bangsa dan negara.

3. Pengertian secara Operasional


Secara operasional ketahanan nasional hakekatnya adalah kondisi dinamis suatu bangsa
mengandung keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional dan
ketahanan nasional yang tangguh akan lebih mendorong dan berhasilnya pembangunan
nasional.

4. Pengertian sebagai Doktrin Dasar


Sebagai doktrin ketahanan nasional diartikan sebagai suatu pandangan yang diyakini
kebenarannya, dihayati dan ditanamkan dalam bentuk pola pikir, pola sikap, pola tindak dan
tingkah laku, sehingga akan terbentuk pola tindak dan tingkah laku pengelolaan sistem
kehidupan nasional yang memiliki kemampuan dan kekuatan nasional yang dibutuhkan
dalam upaya mempertahankan dan mengembangkan kehidupan nasional.

5. Pengertian sebagai Metode


Metode yang digunakan ketahanan nasional dalam pengelolaan sistem kehidupan nasional
adalah metode
Astagatra yang terdiri dari Trigatra dan Pancagatra.
Trigatra
Geografi, sumber alam, dan penduduk (jumlah, distribusi/penyebaran, kualitas).
Pancagatra
Ideologi, politik, ekonomi (globalisasi, strukruk, pembinaan sumber daya manusia dan dana,
kemampuan manajemen, penyediaan infrastruktur, hubungan ekonomi luar negeri,
pemasaran, peranan birokrasi dan pemerintah), sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Pada hakikatnya ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan bangsa untuk dapat
menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Penyelenggaraan
ketahanan nasional menggunakan pendekatan kesejahteraan nasional dan keamanan nasional
di dalam kehidupan nasionalnya. Kesejahteraan intuk mencapai ketahanan nasional dapat di
gambarkan sebagai kemampuan bangsa menumbuhkan dan menyumbangkan nilai-nilai
nasionalnya menjaadi kemakmuran sebesar-besarnya yang adil dan merata. Sedangkan
keamanan yang mewujudkan ketahanan nasional adalah kemmpuan bangsa melindungi
eksistensinya dan nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari dalam maupun luar.
-Latar Belakang Pentingnya Ketahanan Nasional

Hakekatnya tidak ada satu negara pun di dunia ini yang bebas dari gangguan yang dapat
mengancam eksistensinya sebagai bangsa dan negara yang merdeka. Setiap bangsa berbeda
dalam membina kewaspadaan nasionalnya.
Kewaspadaan nasional adalah sikap mental yang peka terhadap kemungkinan datangnya
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang membahayakan eksistensinya sebagai
bangsa dan negara, mencakup masalah-masalah: kualitas pemahaman pancasila sebagai
ideologi negara, cara pandang wawasan nusantara, ketahanan nasional dan pembangunan
nasional.
Untuk memahami ketahanan nasional dibutuhkan pemahaman dengan baik dan benar
hubungan antara pancasila dan wawasan nusantara dengan ketahanan nasional.
Pancasila adalah ideologi negara yang diyakini kebenarannya berakar dan bersumber pada
budaya bangsa.
Wawasan nusantara adalah acuan menuju tujuan, pedoman mewujudkan kesatuan seluruh
aspek kehidupan, saling terkait, secara komprehensif terpadu pada semua tahap kegiatan
manajerial.
Ketahanan nasional adalah upaya pengembangan kekuatan dan kekuasaan nasional secara
ilmiah membutuhkan tingkat ketahanan yang nyata, membutuhkan data sebagai gambaran
obyektif, diperlukan teori untuk memahami data tersebut, selanjutnya dibutuhkan nilai-nilai
yang berkemampuan meninjau dan memberi kritik terhadap gambaran yang diberikan oleh
data dan membutuhkan nilai-nilai dan konsep teoritis untuk mengkonstruksikan gambaran
masa yang akan datang yang dicita-citakan. Realitas kehidupan bangsa dalam konteks dengan
ketahanan nasional dan anatomi dengan ketegangan.
Kemampuan suatu bangsa mengatasi segala bentuk dan jenis ancaman, gangguan, hambatan
dan tantangan titik beratnya pada keuletan dan ketangguhan bangsa sebagai suatu kekuatan
nasional dalam menegakkan integritas dan kelangsungan hidup bangsa.
Pengalaman perjalanan sejarah bangsa indonesia menunjukkan telah terjadinya
penyimpangan-penyimpangan, akan tetapi NKRI tetap mampu mempertahankan eksistensi
dan integritasnya
Penyimpangan-penyimpangan yang pernah terjadi terhadap bangsa indonesia:
Maklumat X tanggal 16 oktober 1945 yang menyatakan bahwa komite nasional pusat diberi
kekuasaan legislatif dan menetapkan GBHN selama MPR dan DPR belum terbentuk.
Maklumat pemerintah tanggal 14 nopember 1945 yang menyatakan bahwa menteri negara
sebagai pembantu presiden bertanggung jawab kepada komite nasional pusat.
Konferensi meja bundar (KMB, Den Haag 2 maret 1949) terbentuk RIS kemudian disusul
dengan pergolakan-pergolakan di daerah sebagai gerakan separatisme (APRA, ANDI AZIS,
RMS, PRRI, PERMESTA, DI/TII 1947-1962, G.30.S/PKI).
Dekrit presiden tanggal 5 juli 1959 dan surat perintah 11 maret 1966.
Anatomi ketegangan berkaitan dengan sikap pandangan terhadap perang.
KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL
Secara konseptual, ketahanan nasional suatu bangsa dilatarbelakangi oleh :
Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga ia mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Kekuatan apa yang harus dumiliki oleh suatu bangsa dan negara sehingga ia selalu
mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya , meskipun mengalami berbagai
gangguan , hambatan dan ancaman bai dari dalam maupun dari luar
Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya , mengandung makna
keteraturan (regular) dan stabilitas, yang di dalamnya terkandung potensi untuk
terjadinya perubahan (the stability idea of changes) (Usman, 2003:5) .

Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan


kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan wawasan
nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk
meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan
mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan
merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa
melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan politik bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun
dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan kehidupan
politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar,
untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :
1. Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita
atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
2. Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan
tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
3. Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam
pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk,
sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
4. Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun
alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
5. Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
6. Hambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

Pokok-Pokok Pikiran Dasar Ketahanan Nasional


Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan Negara dalam mencapai tujuan nasional. Sedangkan hakikat
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan nasional. Keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional
yang disebut Ketahanan Nasional itu didasari pada pokok-pokok pikiran berikut:
a).Manusia Berbudaya.
Sebagai salah satu makhluk Tuhan, manusia dikatakan sebagai makhluk yang
sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal dan berbagai keterampilan.
Manusia senantiasa berjuang mempertahankan eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan
hidupnya serta berupaya memenuhi kebutuhan materil maupun spiritualnya. Karena itu
manusia berbudaya akan selalu mengadakan hubungan;
a. Dengan Tuhan, disebut Agama.
b. Dengan cita-cita, disebut Ideologi.
c. Dengan kekuatan/kekuasaan, disebut Politik.
d. Dengan pemenuhan kebutuhan, disebut Ekonomi.
e. Dengan manusia, disebut Sosial.
f. Dengan pemanfaatan alam, disebut Ilmu Pengetahuan Teknologi, dan
g. Dengan rasa aman, disebut Pertahanan dan Keamanan.
b) Tujuan Nasional, Falsafah dan Ideologi.
Tujuan Nasional menjadi pokok pikiran dalam Ketahanan Nasional karena suatu
organisasi; apa pun bentuknya, akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan
eksternal dalam proses mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Demikian pula halnya
dengan negara dalam mencapai tujuannya. Karena itu, perlu ada kesiapan untuk menghadapi
masalah-masalah tersebut.
Falsafah dan ideology juga menjadi pokok pikiran. Hal ini tampak dari makna
falsafah dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut:
Alinea pertama menyebutkan: Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa
dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Maknanya: Kemerdekaan adalah hak asasi
manusia.
Alinea kedua menyebutkan: dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan
makmur. Maknanya: adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).
Alinea ketiga menyebutkan: Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini Kemerdekaannya. Maknanya: bila Negara ingin mencapai
cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridlo Allah yang
merupakan dorongan spiritual.
Alinea keempat menyebutkan: Kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk suatu
pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan social, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dan berdasarkan: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh bagi
seluruh rakyat Indonesia. Alinea ini mempertegas cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa
Indonesia melalui wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Asas Asas Ketahanan Nasional


Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun
berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah
sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 11).
Asas kesejahteraan dan keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapa dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan
merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Tanpa kesejahteraan dan keamanan, system kehidupan nasional tidak akan
berlangsung. Dalam kehidupan nasional tingkat kesejahteraan dan keamanan yang dicapai
merupakan tolak ukur ketahanan nasional. Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat
mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok.
Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek
tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan
seimbang.
Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa
dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal
hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini
dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat
merusak/destruktif.

Beberapa Ancaman Dalam dan Luar Negeri


Dalam menghadapi masalah ketahanan nasional suatu negara, permasalahan
ketahanan nasional yang dihadapi Indonesia diantaranya berasal dari dua sumber, yaitu dalam
negeri dan luar negeri. Contoh kasus permasalahan ketahanan nasional dari dalam negeri
yaitu adanya pemberontakan dari berbagai daerah, seperti ancaman gerakan RMS, GAM,
maupun Papua Merdeka. Minimnya nasionalisme masyarakat dan adanya unsur
ketidakpercayan masyarakat dapat menyebabkan masyarakat tidak segan segan melakukan
pemberontakan.
Sedangkan permasalahan dari luar yaitu adanya unsur-unsur campur tangan pihak lain dalam
menguasai kedaulatan NKRI, sebagai contoh kasus sipadan dan ligitan, yang kemudian
dimenangkan oleh pihak Malaysia. Bukan hanya kewajiban pemerintah, masyarakat sebagai
bagian dari sishankamrata tentunya wajib ikut andil dalam pelaksanaan menjaga ketahanan
nasional yang baik dan kokoh.
Contoh bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka karma)
1. Ancaman di dalam negeri
Contohnya adalah pemberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat
Indonesia
2. Ancaman dari luar negeri
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan
imperialisme serta invasi darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negeri
Ciri-Ciri Ketahanan Nasional
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan, maka suatu
negara perlu pertahanan menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman dari luar maupun
dari dalam negeri. Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional
tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra) yang
meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial (pancagatra)
yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

Aspek-Aspek Ketahanan Nasional


Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam
sistematika astagarata yang terdiri atas 2 aspek yaitu :
a. Aspek alamiah (Trigatra)

Geografi

Posisi letak geografis Indonesia terletak pada posisi silang dunia, antara dua benua, yaitu
Asia dan Australia, serta dua samudra, yaitu Samudra hindia dan Samudra Pasifik. Dengan
demikian, Indonesia terletak pada jalur lalu lintas perdagangan. Namun, aspek geografis
Indonesia juga menggambarkan negara Indonesia sebagai negara kepulauan yang berkisar
17.000 pulau kecil yang dipisahkan oleh laut.
Dengan ditetapkannya Indonesia sebagai negara kepulauan, maka karakteristik setiap pulau
satu dengan lainnya mempunyai ciri khas, budaya, adat-istiadat, keindahan yang berbeda-
beda. Dengan kondisi yang demikian diperlukan adanya ketahanan nasional untuk menjaga
kesejahteraan dan keamanan bangsa. Dari kondisi tersebut, melahirkan adanya geopolotik
dan geografis. Geopolitik merupakan kebijakan politik suatu negara yang memperhitungkan
posisi geografis, sedangkan geografis merupakan pelaksanaan dari geopolitik.

Kekayaan Alam

Sebagaimana kita ketahui bahwa kekayaan alam yang terdapat di muka bumi tidak tersebar
secara merata. Dalam artian bahwa kekayaan alam antara daerah satu dengan daerah lainnya
berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengelolaan pemanfaatan alam agar
kekayaan alam yang ada dapat termanfaatkan secara merata dan optimal. Adapun
pemanfaatan kekayaan alam tersebut sebaiknya dimanfaatkan berdasarkan asas maksimal,
lestari, dan berdaya saing. Maksimal memiliki arti memberi manfaat yang optimal untuk
pembangunan dan menjaga ketimpangan antar daerah. Lestari berarti pemanfaatan kekayaan
alam harus didasari kebijakan yang memperhatikan aspek kelestarian alam demi kepentingan
generasi yang akan datang dan kesinambungan pembangunan.

Kependudukan

merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan dan perkembangan suatu negara.
Jumlah penduduk yang besar juga sering dikatakan sebagai salah satu modal dasar
pembangunan nasional. Ungkapan seperti itu memang ada benarnya, namun harus diingat
bahwa penduduk dapat menjadi modal dasar pembangunan apabila penduduk tersebut
memiliki kualitas tertentu, sehingga dapat mendukung kualitas tertentu,sehingga dapat
mendukung pembangunan.
Ketahanan nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi kependudukan. Oleh sebab itu, dalam
rangka pembangunan kita harus dapat melihat persoalan-persoalan apa yang ada dalam
kependudukan kita dan bagaimana pengaruhnya dalam terhadap ketahanan nasional.
Persoalan-persoalan tersebut kalau tidak ditangani secara tepat akan menimbulkan masalah-
masalah sosial, seperti pengangguran, kekurangan pangan/gizi, munculnya kawasan kumuh,
dan sebagainya. Kondisi yang demikian itu pada akhirnya akan memicu timbulnya sikap dan
perilaku yang menyimpang seperti kekerasan sosial, kejahatan, prostitusi dan semacamnya
yang akan mengganggu ketahan nasional. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus bangsa
harus memikirkan pemecahan masalah dari masalah-masalah yang di atas.
b. Aspek Sosial (Pancagatra)

Ideologi

Ketahanan Nasional di bidang ideologi dapat diartikan sebagai kondisi dinamik suatu bangsa,
berisi keuletan dan keteguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi suatu bangsa dan negara.

Politik

Ketahanan aspek politik dalam negeri = Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum,
mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan
nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat
Ketahanan pada aspek politik luar negeri yaitu meningkatkan kerjasama internasional yang
saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai
dengan kemampuan dan demi kepentingan politik. Perkembangan, perubahan, dan gejolak
dunia terus diikuti dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi
ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban
dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari
kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.

Ekonomi

Peranan Negara dalam system ekonomi kerakyatan sesuai dengan pasal 33 lebih ditekankan
bagi segi penataan kelembagaan melalui pembuatan peraturan perundang-undangan.
Penataan itu baik menyangkut cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang
banyak, maupun sehubungan dengan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya. Tujuannya adalah untuk menjamin agar kemakmuran masyarakat
senantiasa lebih diutamakan daripada kemakmuran orang seorang, dan agar tampuk produksi
tidak jatuh ke tangan orang seorang yang memungkinkan ditindasnya rakyat banyak oleh
segelintir orang yang berkuasa.
Ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup meliputi kegiatan produksi
barang dan jasa serta mendistribusikannya kepada konsumen atau pemakai.

Sosial Budaya

Manusia mengembangkan kebudayaan tidak lain sebagai upaua mempertahankan


kelangsungan hidupnya menghadapi berbagai tantangan yang muncul dari lingkungannya
untuk kemudian mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Karena itulah dapat dikatakan
bahwa kebudayaan merupakan wujud tanggapan aktif manusia terhadap tantangan yang
datang dari lingkungan.
Aspek social biasanya mengacu pada masalah struktur social dan pola hubungan social yang
ada di dalamnya, sedangkan kalau kita bicara aspek budaya, mengacu pada kondisi
kebudayaan yang ada dalam masyarakat yang bersangkutan.

Pertahanan Keamanan

Pertahanan keamanan adalah daya upaya rakyat semesta dengan angkatan bersenjata sebagai
inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah dalam menegakkan ketahanan
nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan negara serta keamanan
perjuangannya. Hal itu dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan dan menggerakkan
seluruh potensi dan kekuatan masyarakat dalam seluruh bidang kehidupan nasional secara
terintegrasi dan terkoordinasi.
Pertanyaan :

1. Mengapa Indonesia lebih memilih mengambil investor luar negeri daripada


dalam negeri? (Rexvan Podung) Kelompok 5
2. Bagaimana cara menanggulangi jika pemberontakan pada jaman Soeharto
terjadi kembali? (Cindy Salangka) Kelompok 10
3. Sebutkan metode dan tujuan Geostrategi Proklamasi? (Vicky Durant)
Kelompok 6

Anda mungkin juga menyukai