Anda di halaman 1dari 10

KETAHANAN NASIONAL DI BIDANG

SOSIAL BUDAYA
Setiap bangsa dalam rangka mempertahankan eksistensi dan mewujudkan cita-citanya perlu
memiliki pemahaman mengenai geopolitik dan geostrategi. Geopolitik adalah caramencapai
tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografis. Sedangkan geostrategiadalah
salah satu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi lingkungan untukmewujudkan
cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa baik pada masa lampau,kini,
manapun mendatang. Geostrategi menjadi sangat penting karena setiap bangsa yangtelah
menegara membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebagai ruanghidup
nasional untuk menentukan kebijakan, sarana dan sasaran perwujudan kepentingan dantujuan
nasional melalui pembangunan sehingga bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis, politis,
ekonomis, sosial budaya dan Hankam.
Geostrataegi Indonesia pada dasarnyanya adalah strategi nasional bangsa Indonesiadalam
memanfaatkan wilayah negara republik Indonesia sebagai ruang hidup nasional
gunamerancang arahan tentang kebijakan, sarana dan sasaran pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan tujuan nasional tersebut diatas.
Geostrataegi Indonesia dirumuskan dalam wujud Konsepsi Ketahanan Nasional. Ketahanan
nasional sebagai geostrategi bangsa Indonesia memiliki pengertian bahwa konsepketahanan
nasional merupakan pendekatan yang digunakan bangsa Indonesia dalammelaksanakan
pembangunan dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya.Ketahanan nasional
sebagai suatu pendekatan merupakan salah satu pengertian dan konsepsiketahanan nasional
itu sendiri.
Adapun pengertian ketahanan nasional itu sendiri merupakan kondisi dinamis
bangsaIndonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi.
Ketahanannasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
untukmengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan,ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam
dan untukmenjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta
perjuanganmencapai tujuan nasionalnya.
Terdapat pula tiga perspektif atau sudut pandang terhadap konsepsi ketahanannasional.
Ketiga perspektif tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ketahanan nasional sebagai kondisi, perspektif ini melihat ketahanan nasionalsebagai suatu
penggambaran atas keadaan yang seharusnya dipenuhi.
2.Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan, metode atau cara dalammenjalankan suatu
kegiatan khususnya dalam pembangunan negara.
3. Ketahanan nasional sebagai doktrin. Ketahanan nasional merupakan salah satukonsepsi
khas Indonesia yang berupa ajaran konseptual tentang pengaturan dan penyelenggaraan
bernegara. Sebagai doktrin dasar nasional, konsep ketahanannasional dimasukkan dalam
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) agar setiaporang, masyarakat dan penyelenggara
negara menerima dan menjalankannya.
Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, sering kita jumpai istilah perubahan social budaya.
Dan bahkan disebut-sebut perubahan ini telah merusak moral anakmuda zaman sekarang.

Perubahan ini dapat dirasa kan oleh hamper semua orangdalam masyarakat. Ada beberapa
pengertian dari perubahan social budaya ini.
W. Kornblum
dalam buku Sociology in Changing World berpendapat bahwa perubahan social budaya
adalah perubahan suatu budaya dalam masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama.
Max Weber
dalam buku Sociological Writings mengemukakan bahwa perubahan social budaya adalah
perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibatadanya ketidak sesuaian unsur-unsur.
Budaya identik dengan ciri khas suatu negara. Negara Indonesia memiliki banyak ragam
corak budaya. Wujud ketahanan social budaya bangsa yang di jiwaikepribadian nasional,
yang mengandung kemampuan membentuk danmengembangkan kehidupan social budaya
manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME,
bersatu, cintatanah air, berkualitas,maju. Dan sejahtera dalam kehidupan yang serbaselaras,
serasi dan seimbang sertakemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai
dengan kebudayaan nasional.
Pengaruh social budaya pada ketahanan nasional meliputi bidang :
Sosial :Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandungnilai-nilai
kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakanunsur pemersatu.
Budaya :Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan ciptarasa dan karsa
yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakankekuatan pendukung penggerak
kehidupan.
Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yangmemiliki sifat-sifatdasar:
Religius
Kekeluargaan
Hidup serbaselaras
Kerakyatan
Wujud ketahanan social budaya tercermin dalam kondisi kehidupan social budaya bangsa
yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuanmembentuk dan
mengembangkan kehidupan social budaya manusia danmasyarakat Indonesia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cintatanah air, berkualitas, maju dan
sejahtera dalam kehidupan yang serbaselaras, serasi dan seimbang serta kemampuan
menangkal penetrasi budaya asingyang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Pertahanan Nasional merupakan gambaran suatu negara yang berisi tentangkeuletan dan
ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,hambatan dan ancaman baik
langsung mau pun tidak langsung yang dating daridalam maupun dari luar negeri tersebut,
yang bias membahayakan integritas,identitas dan kelangsungan hidup bangsa.Pertahanan
Nasional sangat di perlukan oleh negri kita, karena banyaknya ancamanyang dihadapi yang
dapat menyebabkan kondisi dan situiasi negri kita selalu berubah-ubah. Karena itu
pertahanan nasional harus dibina dan ditingkatkan,sesuai dengan kondisi dan ancaman yang
akan dihadapi oleh negeri kita.
Cara meningkatkan pertahanan nasional secara dinamis yaitu dengan cara :
1. Mandiri
Ketahanan Nasional harus mandiri supaya tidak tergantung kepada negara lain.Dan tidak
gampang putus asa dalam menjalankan tugasnya. Kemandirian(idenpendency) ini merupakan
prasyarat untuk menjalin kerjasama yang salingmenguntungkan dalam perkembangan global
(interdependent).
2. Dinamis
Ketahanan Nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun, tergantung pada situasi
dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan strategisnya. Karena itu,upaya peningkatan

Ketahanan Nasional harus senantiasa diorientasikan ke masadepan dan dinamikanya diarah


kanuntuk pencapaian kondisi kehidupan nasionalyang lebih baik.
3. Wibawa
Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara lanjut dan berkesinambungan
akan meningkatkan kemampuan dan keseimbangan akanmeningkatkan kemampuan dan
kekuatan bangsa. Semakin tinggi tingkatKetahanan Nasional Indonesia semakin tinggi pula
nilai kewibawaan dan tingkatdaya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.
4. Konsultasi dan Kerjasama
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidakmengutamakan sikap konfrontatifdan
antagonistis, tidakmengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapilebih
mengutamakan sikap konsultatif, kerja sama serta saling menghargai denganmengandalkan
kekuatan, moral dan kepribadian bangsa.
Pertahanan Nasional juga dapat berjalan dengan baik apabila kita sebagaimasyarakat bangsa
Indonesia saling bekerjasama untuk mewujudkan negara yang berdaulat adil dan makmur
tanpa ada pengecualian dan kita tidak bolehmenyimpang dari Ideologi bangsa kita sendiri
yaitu pancasila.
Ketahanan social budaya diartikan sebagai kondisi dinamis budaya Indonesia yang berisi
keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi sertamengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang dating dariluar maupun dari dalam secara
langsung maupun tidak langsung membahayakankelangsungan kehidupan social budaya.
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan social budaya warganegaraIndonesia perlu
Kehidupan social budaya bangsa dan masyarkat Indonesia yang beriman dan bertakwa
kepada TuhanYang MahaEsa, rukun, bersatu, cintatanah air, maju, dan sejahtera
dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi
budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh
budaya asing (local genuis). Local genius itulah pangkal segala kemampuan budaya daerah
untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing. Kebuadayaan nasional merupakan hasil
(resultante) interaksi dari budaya- budayas uku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar)
yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus
berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya
lainnya.
Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia. Identitas
bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar:
1. Religius
2. Kekeluargaan
3. Hidup serba selaras
4.Kerakyatan
Wujud ketahanan social budaya tercermin dalam kondisikehidupan social budaya bangsa
yang dijiwai kepribadian nasional, yangmengandung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan social budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman
dan bertakwa kepadaTuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan
sejahteradalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta
kemampuanmenangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan
nasional.
Pengaruh Sosial Budaya Terhadap Ketahanan Nasional Indonesia
Pengaruh Sosial Budaya Terhadap Ketahanan Nasional Indonesia

Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang


berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan,
Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga
secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas,
identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dalam perjuangan
mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari
berbagai
ancaman-ancaman
yang
kadang-kadang
membahayakan
keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut,
bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang
dinamakan
ketahanan
nasional.
Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubahubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya
maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan
ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan
inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.
PENGARUH ASPEK SOSIAL BUDAYA.
Istilah sosial budaya mencakup dua segi :
1.

Segi Sosial, dimana manusia demi kelangsungan hidupnya harus mengadakan


kerjasama dengan sesama manusia.

2.

Segi Budaya, merupakan keseluruhan tata nilai dan cara hidup yang
manifestasinya tampak dalam tingkah laku dan hasil tingkah laku yang
terlembagakan.
Pengertian Sosial pada hakekatnya adalah pergaulan hdiup manusia dalam
bermasyarakat
yang
mengandung
nilai-nilai
kebersamaan,
senasib
sepenanggungan dan solidaritas yang merupakan unsur pemersatu. Pengertian
Budaya pada hakekatnya adalah sistem nilai yang merupakan hasil hubungan
manusia dengan cipta, rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan
utama, serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
Dengan demikian kebudayaan merupakan seluruh cara hidup masyarakatyang
manifestasinya dalam tingkah laku dan hasil dari tingkah laku yang dipelajari
dari berbagai sumber. Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis
manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis dan lingkungan sejarah.
Masyarakat budaya membentuk pola budaya sekitar satu atau beberapa fokus
budaya, misalnya nilai terutama yang mengintegrasikan semua unsur
kebudayaan menjadi satu konfigurasi kultural. Fokus budaya dapat berupa nilai
dan norma religius, ekonomis atau nilai sosial kultural lain seperti misalnya
ideologi modern, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kondisi Budaya Di Indonesia.
Pengaruh Terhadap Kebudayaan Daerah.
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan sub etnis, yang masingmasing memiliki kebudayaannya sendiri. Oleh karena suku-suku bangsa tersebut

mendiami daerah-daerah tertentu maka kebudayaannya sering disebut sebagai


Kebudayaan Daerah.
Dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan daerah sebagai suatu sistem nilai
yang menuntun sikap, perilaku dan gaya hidup, merupakan identitas dan
menjadi kebanggaan dari suku bangsa yang bersangkutan. Dalam setiap
kebudayaan daerah terdapat nilai-nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi
oleh budaya asing atau sering disebut sebagai local genius. Local genius inilah
pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif
budaya asing. Kebudayaan suku-suku yang mendiami wilayah Nusantara ini telah
lama saling berkomunikasi dan berintegrasi dalam kesetaraan. Dalam kehidupan
bernegara saat ini, dapat dikatakan bahwa kebudayaan daerah merupakan
kerangka dari kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia. Dengan demikian
kehidupan sosial budaya bangsa tidak akan terlepas dari perkembangan sosial
budaya daerah.
a. Kebudayaan Nasional.
Mengingat bangsa Indonesia dibentuk dari persatuan suku-suku bangsa yang
mendiami bumi Nusantara, maka kebudayaan bangsa Indonesia (kebudayaan
nasional) merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya suku
bangsa (budaya daerah) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh
bangsa. Kebudayaan nasional juga dapat merupakan hasil interaksi dari nilainilai budaya yang telah ada dengan budaya luar (asing), yang kemudian diterima
sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Hal yang penting adalah, bahwa interaksi
budaya tersebut harus berjalan secara wajar dan lamiah, tidak ada unsur
pemaksaan dan dominasi budaya satu daerah tertentu terhadap budaya daerah
lainnya. Dengan demikian kebudayaan nasional akan tumbuh dan berkembang
sejalan
dengan
berkembangnya
budaya
daerah.
Kebudayaan nasional, merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia.
Mengingat bangsa Indonesia telah sepakat menggunakan Pancasila sebagai
falsafah hidupnya maka nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila akan
menjadi tuntunan dasar dari segenap sikap, perilaku dan gaya hidup bangsa
Indonesia. adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar
sebagai
berikut:
Secara umum, gambaran identitas bangsa Indonesia berdasarkan tuntunan
Pancasila
Bersifat Religius.
Bersifat Kekeluargaan.
Bersifat Hidup serba selaras.
Bersifat Kerakyatan.
b. Integrasi Nasional.
Komunikasi dan interaksi yang dilakukan oleh suku-suku bangsa yang mendiami
bumi Nusantara ini, pada tahun 1928 telah mampu menghasilkan aspirasi
bersamauntuk hidup bersama sebagai satu bangsa di satu tanah air. Aspirasi ini

terwujud secara hukum dan diakui oleh bangsa-bangsa lain di dunia melalui
proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Kenyataan sejarah
menunjukkan bahwa keanekaragaman budaya justru merupakan hikmah bagi
bangsa Indonesia dan di masa lalu telah memunculkan faktor-faktor perekat
persatuan dan integrasi bangsa. Di masa depan upaya melestarikan keberadaan
faktor perekat persatuan bangsa yaitu keinginan dan semangat untuk hidup
bersama dan meraih cita-cita bersama, akan menjadi tugas seluruh warga
bangsa.
c. Kebudayaan Dan Alam Lingkungan.
Sejak jaman dulu suku-suku bangsa yang mendiami kepulauan Nusantara ini
sudah terbiasa hidup dekat dengan alam, apakah sebagai petani ladang atau
sebagai pelaut. Namun kedekatan ini terbatas hanya sampai pada pemanfaatan
alam beserta kekayaannya yang ada dengan pengetahuan yang terbatas.
Pemanfaatan alam belum dibarengi dengan budaya untuk melestarikan alam
demi kepentingan masa depan. Kebiasaan untuk membuka hutan tanpa
pemikiran untuk penghijauan, kebiasaan untuk menjadikan sungai sebagai
tempat pembuangan limbah manusia, merupakan budaya yang tidak ramah
terhadap lingkungan.Demi kepentingan masa depan harus ditumbuhkan budaya
melestarikan alam. Bangsa Indonesia harus disadarkan bahwa mereka adalah
bagian dari alam, sehingga mereka tidak boleh memanfaatkan alam tanpa batas.
Apabila alam lingkungan rusak maka manusia Indonesia akan rusak
kehidupannya.

Ketahanan Pada Aspek Sosial Budaya.


Ketahanan di bidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik budaya
bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan
mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang
dari dalam dan dari luar, yang langsung maupun tidak langsungmembahayakan
kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara RI berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Wujud Ketahanan Sosial Budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial
budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila, yang
mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial
budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan
sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta
kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan
kebudayaan nasional.
Esensi pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya bangsa
Indonesia dengan demikian adalah pengembangan kondisi sosial budaya dimana
setiap warga masyarakat dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi

manusiawinya yang dilandasi nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung


dalam Pancasila yang akan diwujudkan sebagai ukuran tuntunan sikap dan
tingkah laku bangsa dan negara Indonesia akan memberikan landasan,
semangat dan jiwa yang secara khas merupakan ciri pada elemen-elemen sosial
budaya bangsa dan negara RI.

Salah satu contoh lemahnya ketahanan nasional Indonesia pada aspek social
budaya adalah klaim Negeri Jiran Yang Serumpun Telah beberapa kali negeri Jiran
Malaysia membuat panas hati sebagian besar masyarakat Indonesia. Negara
yang mengusung slogan Truly Asia itu telah berulang kali mengklaim
kebudayaan Indonesia sebagai miliknya. Seperti :

1.

Agustus 2007

Malaysia mengklaim dan mempatenkan batik motif Parang Rusak, angklung,


wayang kulit hingga rendang. Sehingga Sekjen Departemen Kebudayaan dan
Pariwisata, Sapta Nirwandar menyatakan bahwa pemerintah telah mendaftarkan
batik dan angklung ke UNESCO, sebagai masterpiece world heritage. Langkah
ini merupakan reaksi setelah munculnya klaim tersebut.

2.

Oktober 2007

Lagu yang sangat mirip Rasa Sayang menjadi soundtrack iklan pariwisata
Malaysia yang dicurigai diambil dari lagu Rasa Sayange. Lagu ini pernah diupload di situs resmi pariwisata Malaysia, http://www.rasasayang.com.my dan
disiarkan oleh televisi-televisi di Malaysia. Klaim ini menuai kecaman hebat dari
masyarakat Indonesia hingga DPR. Tapi Malaysia sempat berdalih lagu tersebut
sudah terdengar di Kepulauan Nusantara sebelum lahirnya Indonesia. Sehingga
tak bisa diklaim sendiri oleh Indonesia. Demikian juga lagu Indang Bariang
yang merupakan lagu asal daerah Sumatera tersebut.

Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan sosial budaya warga negara


Indonesia perlu, kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarkat Indonesia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah
air, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan
seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai
dengan kebudayaan nasional.Ketahanan Sosial budaya terbentuk karena
manusia (termasuk yang dikategorikan Komunitas Adat terpencil) adalah
makhluk sosial. Manusia melalui pergaulan, interaksi dan interelasi sosial dapat
menemukan keluhuran budaya yang dapat menghasilkan cipta karyanya yang
lebih lanjut dikenal sebagai kebudayaan.
Indonesia sebagai negara kesatuan dengan Sosial budayanya-pun
beraneka ragam. Keaneka-ragaman suku dan budaya yang kokoh adalah sebagai

akar-akardari ketahanan sosial. Demikian seterusnya, dengan kuat dan kokohnya


ketahanan sosial akan menjamin terwujudnya ketahanan nasional.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kokohnya ketahanan sosial budaya :
Suatu ketahanan sosial budaya pada hakekatnya diciptakan dan dibentuk serta
dipelihara oleh suatu kelompok masyarakat itu sendiri. Faktor-faktor yang
mempengaruhi dipertahankannya ketahan sosial budaya suatu masyarakat
adalah:
1. Struktur Sosial
Struktur sosial atau pengelompokan masyarakat, dilakukan untuk memudahkan
pelaksanaan tugas-tugas dalam kemasyarakatan. Pengelompokkan dapat
dilakukan berdasarkan status sosial, kedudukan, dan bidang kerjanya. Dari
Struktur sosial tersebut, maka fungsi masing-masing dalam mewujudkan
ketahan untuk tetap eksisnya suatu masyarakat akan lebih terjamin. Ada dua
kajian khusus dalam faktor Struktur tersebut, sebagaimana diungkapkan oleh
Jusdistira Garna ( 1999:54) yang mengarah kepada Struktur dan fungsi
masyarakat. Dengan demikian status sosial seseorang bukan hanya akan
menempatkan dirinya pada tingkat Struktur tertentu, akan tetapi ia akan
mempunyai fungsi tetentu dalam lingkungan masyarakat, yang dalam hal ini
berfungsi dalam memperkuat ketahanan sosial masyarakat di mana mereka
berada.Begitu pula dengan kedudukan dan bidang kerja anggota sosial
masyarakat lainnya akan menentukan pula fungsinya dalam memperkuat
ketahanan sosialnya.
2. Pengawasan Sosial
Pengawasan sosial atau sosial kontrol, merupakan sistem dan prosedur yang
mengatur kegiatan dan tindak-tindakan anggota masyarakat. Dalam praktek
kehidupan masyarakat tertentu kontrol sosial ini dijadikan pula sebagai suatu
sistem ilmu pengetahuan dan pengalaman teknik empiris yang digunakan
sebagai penangkal ATM (Ancaman Tantangan Halangan) pada lingkungan
sosialnya. Dalam kondisi tertentu juga bisa digunakan dalam mengontrol sikap
dan perilaku anggota masyarakat yang berkaitan dengan aspek kehidupan
beragama, idiologi, sitem hukum, yang berlaku/ dianut.
3. Media sosial
Media sosil atau perantara interelasi antar angggota masyarakat dalam upaya
mewujudkan ketahanan sosial bersama yang dilakukan oleh struktur sosial
tertentu dalam kondisi yang terintegrasi. Secara faktual media sosial juga dapat
dipandang sebagai alat, materiil maupun spritual yang mampu membentuk
bahasa dan isyarat dalam rangka komunikasi antar anggota masyarakat.
4. Standar Sosial
Standar sosial yaitu menunjukan kepada suatu ukuran dalam meneliti,
menyeleksi sikap dan cara hidup yang mengandung sistem nilai. Sistem nilai
tersebut menyangkut kualitas suatu obyek yang dipandang berguna dalam
memanfaatkan cara untuk mencapai tujuan dalam kehidupan bermasyarakat.
Faktor-faktor tersebut secara bersama-sama akan dijalankan oleh semua
anggota masyarakat menurut struktur dan fungsinya masing- masing dalam

rangka membentuk kesatuan kebudayaan tertentu. Tidak menutup kemungkinan


faktor- faktor di atas, walaupun kedudukkannya bergeser fungsinya secara ganda
menjadi fungsi dasar dalam membentuk kebudayaan.
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan sub-etnis, yang masingmasing memiliki kebudayaannya sendiri karena mereka biasanya hidup di
daerah/wilayah tertentu sehingga disebut kebudayaan daerah. Dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan daerah sebagai suatu sistem nilai yang menuntun sikap,
perilaku dan gaya hidup, merupakan identitas dan menjadi kebanggan dari suku
bangsa yang bersangkutan. Local genius adalah nilai-nilai budaya yang tidak
dapat dipengaruhi oleh budaya asing. Oleh karena itu, local genius biasanya
menjadi titik pangkal kemampuan budaya daerah untuk menangkal dan atau
menetralisir pengaruh negatif budaya asing.
Kebudayaan yang ada di nusantara telah lama saling berkomunikasi dan
berintegrasi dalam kesetaraan. Dalam kehidupan bernegara saat ini, dapat
dikatakan bahwa kebudayaan daerah merupakan kerangka dari kehidupan sosial
budaya bangsa Indonesia. Dengan demikian, perkembangan kehidupan sosial
budaya bangsa tidak akan terlepas dari perkembangan sosial budaya daerah.
Kebudyaan nasional juga bisa merupakan interaksi antara budaya yang ada
dengan budaya asing yang diterima bersama seluruh bangsa. Hal yang penting
dari interaksi itu adalah inetraksi budaya harus berjalan wajar dan alamiah tanpa
paksaan dan dominasi budaya satu daerah terhadap budaya lainnya.

Ketahanan dibidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman,gangguan, hambatan dan tantangan baik yang
datang dari dalam maupun luar. Yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan Negara RI yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945. Kebudayaan merupakan gambaran seluruh cara hidup yang melembaga
dalam suatu masyarakat yang manifetasinya tampak dalam tingkah laku dan tingkah laku
tersebut dapat dipelajari. Dengan demikian ketahanan sosial yang dibentuk oleh kekuatan
kebudayaan tertentu bisa dipelajari dan diupayakan untuk meningkatkan kualitasnya.
Ternyata kebudayaan mampu mengikat individu untuk mewujudkan kesatuan dan melakukan
aktivitas bersama dalam rangka mempertahankan kehidupannya. Menurut Koentjaraningrat
nilai budaya bangsa Indonesia mengandung empat konsep yaitu : 1).Manusia itu hidup
sendiri di dunia ini, tetapi dikelilingi oleh komunitasnya, masyarakat, dan alam semesta
sekitarnya. 2).Segala aspek kehidupan manusia pada hakikatnya tergantung kepada
sesamanya. 3).Manusia harus selalu berusaha untuk sedapat mungkin memelihara hubungan
baik dengan sesamanya, yang terdorong oleh jiwa sama rata-sama rasa. 4).Manusia sedapat
mungkin untuk bersifat konform, berbuat sama dan bersama dalam komunitasnya, yang
terdorong oleh rasa sama tinggi dan sama rendah. Serta mempunyai 2 bentuk ancaman, ialah :
1. Ancaman di dalam negeri Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal
atau terbentuk dari masyarakat Indonesia 2. Ancaman dari luar negeri Contohnya adalah
infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi
dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri. Untuk mendukung semua itu. Semangat
kebangsaan, kepedulian berbudaya, kemauan menjadi masyarakat global yang berbudaya dan
bermartabat, mengembangkan tanggungjawab, reaktualisasi terwujudnya budaya malu,
keuletan, kemandirian dan hal-hal semacam Itu merupakan fitur-fitur budaya dan kebudayaan

yang perlu terus ditumbuhkembangkan, mulai dari diri sendiri, lingkungan, sampai pada
tatanan nasional. Jadi untuk mendukung sebuah ketahanan nasional kita harus bisa menjaga
budaya itu dan melestarikan budaya itu sendiri agar tidak punah dan di ambil negara lain.
Misal dengan membuat hak paten atau membuat hak cipta, mengumumkan kepada dunia
bahwa itu hasil karya kita.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ronijohnmartin/ketahanan-nasional-dalambidang-sosial-budaya_552fc5d16ea834ae378b4581

Anda mungkin juga menyukai