Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Sholawat dan Salam kepada Rasulullah SAW.
Berkat limpahan Rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini. Dalam
makalah ini akan membahas tentang dampak globalisasi terhadap kehidupan. Semoga
makalah ini bermanfaat untuk memberikan kita pengetahuanterhadap dampak glogalisasi.
Dan tentunya makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Maka dari itu kami mohon kritik
dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................................3
1. Latar Belakang.......................................................................................................................3
2. Rumusan Masalah..................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................................5
1. Pengertian Globalisasi...........................................................................................................5
2. Sejarah Globalisasi................................................................................................................6
3. Faktor-Faktor Munculnya Globalisasi...................................................................................7
4. Proses Globalisasi..................................................................................................................7
5. Pengaruh Globaliasai.............................................................................................................9
6. Pancasila Dalam Menghadapi Globaliasasi.........................................................................16
BAB III................................................................................................................................................19
PENUTUP.......................................................................................................................................19
1. Kesimpulan..........................................................................................................................19
2. Saran....................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak
terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses
globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi
menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan
dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Di era globalisasi
ini dapat mempengaruhi perkembangan sosial budaya pada suatu bangsa.
Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun
yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun
terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat
seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia
secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para
pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu
pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar
negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan
terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa,
tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain.
Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan
dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin
meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini
penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi
kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya.
Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang
menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia
sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa
globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan
budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah
bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang
semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam
kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global Globalisasi
adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang
satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di
belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992).
Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi
informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari
kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi
internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita
dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat
dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada
kebudayaan daerah, seperti kebudayaan gotong royong, menjenguk tetangga sakit dan
lain-lain. Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari,
seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya.

2. Rumusan Masalah
Dalam malah ini rumusan maslah yang diangkat adalah temtang pengaruh globaliasasi
terhadap nilai-nilai pancasila saat ini, terutama diindonesia. Tujuan utama pendidikan
pancasila adalah untuk menunbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta
perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara
serta ketahanan warga Negara Republik Indonesia yang sedang mengkaji dan akan
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni. Setiap warga Negara Republik
Indonesia harus menguasai ilmu pengetahuan serta seni yang merupakan misi atau
tanggungjawab Pendidikan Pancasila untuk menumbhkan wawasan warga Negara dalam
hal persahabatan, pengertian antar bagsa, perdamaian dunia, kesadaran bela negara, dan
sikap serta perilaku yang beersendikan neialai-nilai budaya bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Globalisasi
Dibawah ini beberapa pengertian globalisasi menurut para ahli sebagai berikut:

a. Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis
pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam
kesadaran orang
b. Emanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat
yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan
persatuan dunia.
c. Thomas L. Friedman
Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi teknologi yaitu
kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi
informasi yang telah menyatukan dunia.
d. Princenton N. Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan
hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
e. Leonor Briones
Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga
mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis, pembangunan sosial, hak asasi
manusia, dan pergerakan wanita.

Globalisasi mengacu pada keberagaman dan keterkaitan antara warga Negara dan
masyarakat yang membentuk sistem dunia modern. Menjelaskan tentang perubahan-
perubahan dalam masyarakan dan dalam perkonomian yang dihasilkan menigkat
pesatnya perdagangan dan pertukaran kebudayaan. Menurut IMF, globalisasi berarti
meningkatnya salaing ketergantungan ekonomi antar negara-negara didunia yang
ditandai oleh menigkat dan beragamnya volume transasksi baramg dan jasa lintas Negara
dan penyebaran teknologi yagn telah maluas dan cepat.
Globalisasi mengacu pada proses dimana perdangangan informasi dan budaya
semakin bergerak melintasi batas-batas Negara. Proses meningkatkan aliran barang, jasa,
dan uang melintas batas-batas Negara dan sebagai akibatnya terjandinya integrasi
ekonimi global. Globalisasi berarti proses menigkatnya lingkup, skala, dan integritas-
integritas anatar manusisa dan pertukanan gagasan barang dan manusia secara global,
kecenderungan ekonomi atau inisiatif bisnis untuk berekspansi melintasu batas benua.

2. Sejarah Globalisasi
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini
yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan
globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang
lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai
mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para
pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat
(seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena
berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah
terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan
Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi
Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut
Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang
muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial
dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa
Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini.
Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan
antar bangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar
perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu,
berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi
kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga
memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak
politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di
Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British
Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini
tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin
berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi
pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan
dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang
bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan
transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur

3. Faktor-Faktor Munculnya Globalisasi


a. Berkembang Pesatnya Teknologi Komunikasi
Berkembang pesatnya teknilogi komunikasi dimungkinkan oleh berkembangka
infastruktur teknoligi dan kominikasi dunia, setiap rumah dan kantir dilengkapi
dengan tipe, mesin fax, televisi kabel, dan dihital mail elektronik dan internet.
Penguna internet dan tipe genggam mempercepat dan memperdalam proses
globaliasai, semakin banyak orang menjadi terhubungkan memalui pengguna
teknologi ini bahkan sampai kekampung-kampung terpencil yang sebelumnya
hampit tidak bisa dibayangkan bisa menggunakan teknoligo ini. Dewassa ini
semakin banyak Negara mengakses jaringan komunikasi internasional yang pada
dekade-dekade sebelumnya ha,pir mustahil diwujudkan.
b. Adanya integritas ekonomi dunia
Globalisasi juga semakin mungkin terjadi oleh adanya integritas ekonomi dunia,
perekonomian dunia tidak lagi didasarkan pada pertanian atau industru. Melainkan
semakin didominasi oleh kegiatan perkonomian tanpa bobot. Adapun perekonomian
tanta bobot merupakan perekonomian yang produknya adakah informasi, seperti
prangkat lunak komputer, produk media dan huburan, dan jasa berbasis internet.
Perkonomian berbasis perngetahunan ditandai dengan munculnya banyak konsumen
yang cakap teknologi dan yang mudah menguasai. Kemajuan-kemajuan terbaru
dalam bidang komputerisasi, hiburan danteknollagi serta mempraktekkan dalam
kehidupan keseharian mereka. Demikianpun partisipasi dalam jaringan distribusi
dunia yagnsangat penting dalam berbisnis ditengah pasar global uang yang
berkembang bgitu cepat.

4. Proses Globalisasi
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses
globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.Di akhir abad ke-19 dan
awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika
mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi.Loncatan teknologi
yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah
menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya.Bagi Indonesia,
proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan.
Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan
datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang berupa
pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan
kondisi di Indonesia.Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota
yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur
telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan- perusahaan berskala internasional
serta cabang-cabangnya
Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah globalisasi
informasi, demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup. Serta hal ini dapat
dipicu dari adanya penunjang arus informasi global melalui siaran televise baik langsung
maupun tidak langsung, dapat menimbulkan rasa simpati masyarakat namun bisa juga
menimbulkan kesenjangan sosial. Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada
masyarakat, sehingga memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada
dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya punk, cara bergaul. Berikut ini beberapa ciri
yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
a. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barangbarang seperti
telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi
global terjadi demikian cepatnya,sementara melalui pergerakan massa semacam
turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
b. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan
pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization (WTO).
c. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama
televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita
dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal
yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur,
dan makanan.
d. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis
multinasional, inflasi regional dan lain-lain. Kennedy dan Cohen menyimpulkan
bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan
pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan
dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia
yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa
ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang
mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai
zaman transformasi sosial.

5. Pengaruh Globaliasai
5.1. Pengaruh Globalisasi terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Bangsa Indonesia merupakan bagian dari bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita
tidak hidup sendiri melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia (world
society). Kita semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu, manusia
secara alam, sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak dapat saling
terpisah melainkan saling ketergantungan dan mempengaruhi.
Era globalisasi yang merupakan era tatanan kehidupan manusia secara global
telah melibatkan seluruh umat manusia. Secara khusus gelombang globalisasi itu
memasuki tiga arena penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena ekonomi, arena
politik, dan arena budaya.Jika masyarakat atau bangsa tersebut tidak siap menghadapi
tantangan-tantangan global yang bersifat multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan
peluang, maka akan menjadi korban yang tenggelam di tengah-tengah arus
globalisasi.
Dari sisi politik, gelombang globalisasi yang sangat kuat yakni gelombang
demokratisasi. Sesudah perang dingin dan rontoknya komunisme, umat manusia
menyadari bahwa hanya prinsip- prinsip demokrasi yang dapat membawa manusia
kepada taraf kehidupan yang lebih baik. Angin demokratisasi telah merasuk ke dalam
hati rakyat di setiap negara. Mereka melakukan gerakan sosial dengan menggugat dan
melawan sistem pemerintahan diktator atau pemerintahan apapun yang tidak
memihak rakyat.Kasus serupa juga terjadi di Indonesia, yaitu dengan runtuhnya rezim
pemerintahan Orde Lama dan runtuhnya rezim pemerintahan Orde Baru. Di Indonesia
sejak bergulirnya reformasi, gelombang demokratisasi semakin marak dan tuntutan
akan keterbukaan politik semakin terlihat.
Dari sisi budaya, era globalisasi ini membawa beraneka ragam budaya yang
sangat dimungkinkan mempengaruhi pola pikir, tingkah laku, dan sistem nilai
masyarakat suatu negara. Oleh karena itu, kita seharusnya waspada dan pandai
menyiasati pengaruh budaya silang sehingga bangsa kita dapat mengambil nilai
budaya yang positif yaitu mengambil nilai budaya yang bermanfaat bagi kehidupan
dan pembangunan bangsa serta tidak terjebak pada pengaruh-pengaruh budaya yang
negatif. Kita juga harus belajar melihat dunia dari perspektif yang berbeda sesuai
dengan kepentingan dan tujuan masing-masing tanpa melunturkan nilai identitas
budaya bangsa kita. Dengan memahami perbedaan dan persamaan kebudayaan tadi
akan menumbuhkan saling pengertian dan saling menghargai antar kebudayaan yang
ada
5.1.1. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kebudayaan Indonesia
Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat,
termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilainilai
(values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga
masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan
dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam
pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa
tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran
orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan
seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu
keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat
semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari
perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W.
Pye, 1966 ). Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi
pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui
media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa.
Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan,
hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. Ciri
- ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan sebagai berikut:
a. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
b. Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan
akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
c. Berkembangnya turisme dan pariwisata.
d. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
e. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain
lain.
f. Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia
Globalisasi telah menimbulkan dampak yang begitu besar dalam dimensi
kehidupan manusia, karena globalisasi merupakan proses internasionalisasi seluruh
tatanan masyarakat modern sehingga terjadi dampak yang beragam terutama pada
aspek sosial dampak positifnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
mempermudah manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya.
Sedangkan dampak negatifnya, banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang
mengalami perubahan dengan cara meniru atau menerapkannya secara selektif,
salah satu contoh dengan hadirnya modernisasi disegala bidang kehidupan, terjadi
perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai
gotong royong menjadi individual. Selain itu juga timbulnya sifat ingin serba
mudah dan gampang (instant) pada diri seseorang.
Pada hakekatnya bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang
karena adanya pengaruh-pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi
dengan pihak luar, hal inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu,
globalisasi bukan hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu
makna budaya dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap
berarti.. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam
berbagai hal, seperti anekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah
geografisnya. Keanekaragaman masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan pula
dalam berbagai ekspresi keseniannya. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan pula
bahwa berbagai kelompok masyarakat di Indonesia dapat mengembangkan
keseniannya yang sangat khas. Kesenian yang dikembangkannya itu menjadi
model-model pengetahuan dalam masyarakat.
5.1.2. Pengaruh Globaliasasi Terhadap Perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan
perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar
yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan
hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi
kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional
akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang
pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya
juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain
terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
a. Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan
sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena
upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang
memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal
ini menjadi lokasi manufaktur global. Kehadiran tenaga kerja asing merupakan
gejala terjadinya globalisasi tenaga kerja.
b. Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh
pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun
langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam
memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam
memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan
pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
c. Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga
kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional
diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau
buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi
maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
d. Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi,
antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang
semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk
barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger
melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang
berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
e. Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan
penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan
demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan
fair.
Adapun pengaruh positif globalisasi ekonomi sebagai berikut :
a. Produksi global dapat ditingkatkan. Pandangan ini sesuai dengan teori
'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan
perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien,
output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari
spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang
selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
b. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara. Perdagangan yang
lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih
banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai
pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati
barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
c. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri. Perdagangan luar negeri yang lebih
bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari
pasar dalam negeri.
d. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik. Modal
dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara
berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga
terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara
berkembang.
e. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi. Pembangunan sektor
industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan
asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan
swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari
bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju
yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu
menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
Adapun pengaruh negatif globalisasi ekonomi adalah sebagai berikut :
a. Menghambat pertumbuhan sektor industri. Salah satu efek dari globalisasi adalah
perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan
ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif
yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang
(infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas
menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor
industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-
industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
b. Memperburuk neraca pembayaran. Globalisasi cenderung menaikkan barang-
barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka
ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca
pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah
pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung
mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran
pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin
meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca
pembayaran.
c. Sektor keuangan semakin tidak stabil. Salah satu efek penting dari globalisasi
adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini
terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham
sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah
bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di
pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca
pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik
merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk
kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
d. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal
yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek
pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang
pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi.
5.1.3. Pengaruh Globaliasasi Terdahap Nilai-Nilai Nasionalisme
Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi
informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi.
Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi
dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.
Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya. Kehadiran
globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh
negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan
politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai-
nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
a. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan
demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika
pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat
tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa
nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
b. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut
akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan
nasional bangsa.
c. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti
etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju
untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa
dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme.
a. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat
membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan
berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut
terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
b. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola,
Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme
masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
c. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat
yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
d. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut
dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat
mengganggu kehidupan nasional bangsa.
e. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian
antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak
akan peduli dengan kehidupan bangsa. Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak
secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme
Globalisasipun mampengaruhi nilai nasionalisme di kalangan generasi muda,
arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan
muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh
globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian
diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang
muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang. Dari cara berpakaian
banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke
budaya Barat. Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi
tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet
sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Bukan hanya internet saja, ada lagi
pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi
tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan
santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena
globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak
sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan
tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan
muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada
rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat.
Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.

6. Pancasila Dalam Menghadapi Globaliasasi


Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang sudah ditentukan oleh parapendiri
bernegara,berbagai tantangan dalam menjalankan ideologi pancasila jugatidak mampu
untuk menggantikankan pancasila sebagai ideologi bangsaIndonesia,pancasila terus
dipertahankan oleh segenap bangsa Indonesia sebagaidasar negara,itu membuktikan
bahwa pancasila merupakan ideologi yang sejatiuntuk bangsa Indonesia.
Oleh karena itu tantangan di era globalisasi yang bisa mengancameksistensi
kepribadian bangsa,dan kini mau tak mau,suka tak suka ,bangsaIndonesia berada di
pusaran arus globalisasi dunia. Tetapi harus diingat bahwa bangsa dan negara Indonesia
tak mesti kehilangan jatidiri,kendati hidup ditengah-tengah pergaulan dunia.Rakyat yang
tumbuh di atas kepribadian bangsa asingmungkin saja mendatangkan kemajuan,tetapi
kemajuan tersebut akan membuatrakyat tersebut menjadi asing dengan dirinya
sendiri.Mereka kehilangan jatidiriyang sebenarnya sudah jelas tergambar dari nilai-nilai
luhur pancasila.
Dalam arus globalisasi saat ini dimana tidak ada lagi batasan-batasan yang jelas
antar setiap bangsa Indonesia,rakyat dan bangsa Indonesia harus membukadiri.
Dahulu,sesuai dengan tangan terbuka menerima masuknya pengaruh
budayahindu,islam,serta masuknya kaum barat yang akhirnya melahirkan
kolonialisme.pengalaman pahit berupa kolonialisme tentu sangat tidak menyenangkan
untuk kembali terulang. Patut diingat bahwa pada zaman modern sekarang ini wajah
kolonialisme dan imperialisme tidak lagi dalam bentuk fisik,tetapi dalam wujud lain
seperti penguasaan politik dan ekonomi. Meski tidak berwujud fisik, tetapi penguasaan
politik dan ekonomi nasional oleh pihak asingakan berdampak sama seperti penjajahan
pada masa lalu, bahkan akan terasa lebihmenyakitkan.
Dalam pergaulan dunia yang kian global, bangsa yang menutup diri rapat-rapat dari
dunia luar bisa dipastikan akan tertinggal oleh kemajuan zaman dankemajuan bangsa-
bangsa lain. Bahkan, negara sosialis seperti Uni Soviet yang terkenal anti dunia luar
tidak bisa bertahan dan terpaksa membuka diri. Maka,kini, konsep pembangunan modern
harus membuat bangsa dan rakyat Indonesia membuka diri. Dalam upaya untuk
meletakan dasar-dasar masyarakat modern,bangsa Indonesia bukan hanya menyerap
masuknya modal, teknologi, ilmupengetahuan, dan ketrampilan, tetapi juga terbawa
masuk nilai-nilai sosial politik yang berasal dari kebudayaan bangsa lain.
Yang terpenting adalah bagaimana bangsa dan rakyat Indonesia mampu menyaring
agar hanya nilai-nilai kebudayaan yang baik dan sesuai dengankepribadian bangsa saja
yang terserap. Sebaliknya, nilai-nilai budaya yang tidak sesuai apalagi merusak tata nilai
budaya nasional mesti ditolak dengan tegas. Kunci jawaban dari persoalan tersebut
terletak pada Pancasila sebagai pandanganhidup dan dasar negara. Bila rakyat dan
bangsa Indonesia konsisten menjaga nilai-nilai luhur bangsa, maka nilai-nilai atau
budaya dari luar yang tidak baik akan tertolak dengan sendirinya. Cuma, persoalannya,
dalam kondisi yang serbaterbuka seperti saat ini justru jati diri bangsa Indonesia tengah
berada pada titik nadir.
Bangsa dan rakyat Indonesia kini seakan-akan tidak mengenal dirinya sendiri
sehingga budaya atau nilai-nilai dari luar baik yang sesuai maupun tidak sesuai terserap
bulat-bulat. Nilai-nilai yang datang dari luar serta-merta dinilaibagus, sedangkan nilai-
nilai luhur bangsa yang telah tertanam sejak lama dalamhati sanubari rakyat dinilai
usang. Lihat saja sistem demokrasi yang kini tengahberkembang di Tanah Air yang
mengarah kepada faham liberalisme. Padahal,negara Indonesia seperti ditegaskan dalam
pidato Bung Karno di depan SidangUmum PBB menganut faham demokrasi Pancasila
yang berasaskan gotongroyong, kekeluargaan, serta musyawarah dan mufakat.
Sistem politik yang berkembang saat ini sangat gandrung dengan faham liberalisme
dan semakin menjauh dari sistem politik berdasarkan Pancasila yangseharusnya
dibangun dan diwujudkan rakyat dan bangsa Indonesia. Terlihat jelas betapa demokrasi
diartikan sebagai kebebasan tanpa batas. Hak asasi manusia(HAM) dengan keliru
diterjemahkan dengan boleh berbuat semaunya dan tak peduli apakah merugikan atau
mengganggu hak orang lain. Budaya dari luar,khususnya faham liberalisme, telah
merubah sudut pandang dan jati diri bangsadan rakyat Indonesia. Pergeseran nilai dan
tata hidup yang serba liberal memaksabangsa dan rakyat Indonesia hidup dalam
ketidakpastian. Akibatnya, sepertiterlihat saat ini, konstelasi politik nasional serba tidak
jelas. Para elite politik tampak hanya memikirkan kepentingan dirinya dan kelompoknya
semata.
Dalam kondisi seperti itu sakali lagiperan Pancasila sebagai pandangan hidup dan
dasar negara memegang peranan penting. Pancasila akan menilai nilai-nilai mana saja
yang bisa diserap untuk disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu,
nilai-nilai baru yang berkembang nantinya tetap berada diatas kepribadian bangsa
Indonesia. Pasalnya, setiap bangsa di dunia sangatmemerlukan pandangan hidup agar
mampu berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan tujuan yang hendak dicapai.
Dengan pandangan hidup, suatu bangsamempunyai pedoman dalam memandang setiap
persoalan yang dihadapi sertamencari solusi dari persoalan tersebut
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Setelah membahas latar belakang dan pembahasan dapat disimpulkanbahwa
bangsa dan negara Indonesia tidak bisa menghindari akan adanya tantangan
globalisasi,dengan menjadikan pancasila sebagai pedoman dalammenghadapi globalisasi
bangsa Indonesia akan tetap bisa menjaga eksistensi dan jatidiri bangsa Indonesia. Dan
dengan adanya pendidikan pancasila saya harap para pemuda penerusbangsa ini tidak
akan terlalu terpengaruh dengan budaya luar yang akanmempengaruhi budaya di
Indonesia yang telah turun termurun di wariskan oleh pendahulu kita.

2. Saran
Rakyat Indonesia diharapkan bisa tetap menjaga kepribadian bangsa
dalammenghadapi tantangan globalisasi,serta bisa mengambil hal-hal positif dari efek
globalisasi dengan tetap berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negarasehingga
bisa membantu pembangunan dan perkembangan negara.
DAFTAR PUSTAKA

Shingwa, Riya. “Peran Pancasila di Era Globaliasasi”. 01 Mei 2012


Https://Id.Scribd.Com/Doc/91949596/Makalah-Pendidikan-Pancasila-Peranan-Pancasila-
Di-Era-Globalisasi.Html

Andra Yani, Yunita. ”Globaliasasi dan Hubungannya Dengan Kewarganegaraam”.


https://www.slideshare.net/aghasatucintaselamanya/makalah-kewarganegaraan-tentang-
globalisasi-dan-hubungannya-dengan-kewarganegaraan

Roni.”Makalah Globaliasi”.
https://libroncom.blogspot.com/2016/09/makalah-globalisasi-kata-pengantar.html
21

Anda mungkin juga menyukai