Anda di halaman 1dari 7

KOMUNIKASI KELUARGA, KOMUNIKASI INTERNASIONAL, DAN

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

Disusun Oleh:
Aditya Widodo
Afifah Zahra Gunawan
Azriel Toriq Yudistira

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


PERIKLANAN
STIKOM Interstudi
2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas batuan dari rekan sekelompok maupun pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan masukan materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk kedepannya kami akan memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini.Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membaangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
1. Komunikasi Keluarga

A. Pengertian
Menurut Supratiknya ( 1995 : 31 ) komunikasi adalah adanya dialog dan
kerjasama dalam segala hal dan hubungan timbal balik antar anggota keluarga.
Misalnya, anatar orang tua dan anaknya.

Menurut Soelaeman dalam Moh. Schohib ( 1998 : 17 ) keluarga adalah


sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing –
masing anggotanya merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadinya saling
mempengaruhi dan saling memperhatikan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian


komunikasi keluarga adalah komunikasi/interaksi yang terjadi diantara orangtua
dengan anaknya dalam rangka memberikan kesan, sikap, pendapat, dan pengertian
yang dilandasi rasa kasih saying, kerjasama, penghargaan, kejujuran, kepercayaan dan
keterbukaan diantara mereka.

B. Unsur – unsur Komunikasi Dalam Keluarga


Beberapa ahli menyebutkan unsur-unsur komunikasi dalam keluarga sama
dengan unsur – unsur komunikasi pada umumnya. Hafied Cangara ( 2002 : 24 )
merangkum pendapat para ahli, beberapa unsur komunikasi yang dapat diterapkan
untuk komunikasi dalam keluarga :

a. Sumber Komunikasi
Sumber Komunikasi adalah pembuatan atau pengiriman informasi dalam
komunikasi keluarga. Dalam komunikasi keluarga sumber bisa berasal dari ayah,
ibu, adik, bahkan lebih luas lagi seperti, kakek, nenek, bibi, paman, dan
sebagainya,
b. Pesan
Pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi dalam keluarga dapat
disampaikan dengan cara tatap muka di dalam rumah atau melalui media
komunikasi bila tidak bertemu di rumah. Isi pesan bisa berupa ilmu pengetahuan
(misalnya, ketika anak menanyakan isi PR), hiburan (misalnya orangtua
menyanyikan lagu untuk si kecil), informasi (misalnya tentang berbagi berita lokal
maupun nasional), ataupun nasihat yang berguna (misalnya dalam memilih
temban bergaul).

c. Media
Media yang di maksud ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
sumber kepada penerima. Terdapat beberapa saluran atau media komunikasi.
Media komunikasi utama untuk komunikasi dalam keluarga adalah pancaindra
manusia, pada saat anggota dapar bertemu langsung. Selain indera manuisa, ada
juga saluran komunikasi yang dapat digunakan pada saat anggota keluarga tidak
dapat bertemu muka. Yaitu, melalui surat, telepon, telegram, ponsel maupun
internet.

d. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan. Di dalam keluarga, penerima
pesan adalah semua anggota keluarga. Unsur lain adalah pengaruh atau efek pesan
baik dari pengetahuan, sikap ataupun tingkah laku seseorang.
2. Komunikasi Antarbudaya

A . Pengertian
Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-
orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda bisa beda ras, etnik, atau sosio
ekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini. Kebudayaan adalah cara hidup
yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi
ke generasi.

Menurut Hamid Mowland juga berpendapat bahwa komunikasi antar budaya


sebagai human flow across national boundaries. Asumsi tersebut merupakan
sekelompok manusia yang menyebrangi lintas budaya. Seperti adanya keterlibatan
suatu konferensi internasional di mana bangsa-bangsa dari berbagai negara berkumpul
dan berkomunikasi satu sama lain.

Keluarga adalah tempat pertama bagi anak-anak untuk belajar beradaptasi dan
menerima perbedaan budaya. Misalnya, orang tua mengizinkan anak-anaknya
mengembangkan pertemanan dengan orang-orang yang berbeda agama, ras, dan kelas
sosial.

Contoh komunikasi antarbudaya:


 Komunikasi antara orang Jawa dan orang Batak;
 Komunikasi antara pemeluk agama Islam dan pemeluk agama Kristen;
 Komunikasi antara warga negara Indonesia dan Jerman;
 Komunikasi antara guru dengan polisi, ATC dan pilot, atau fotografer dengan
modelnya
 Komunikasi antara wanita dan pria.
Sedangkan komunikasi lintas budaya (cross cultural communication)
merupakan kajian komunikasi yang berfokus pada perbandingan praktik-praktik
komunikasi yang terjadi di berbagai budaya. Salah satu dimensi yang digunakan
untuk menjelaskan persaamaan dan perbedaan tersebut dalam level kultural dan
individual adalah dimensi individual dan kolektif (individualism-collectivism).
Bentuk-bentuk komunikasi lintas budaya kemudian memiliki perbandingan
berdasarkan peran individu dalam budaya vertikal dan horizontal. Budaya horizontal
(horizontal cultures) merupakan budaya yang bersifat sejajar di antara orang-orang
yang memiliki posisi yang setara. Budaya vertikal (vertical cultures) merupakan
budaya yang bersifat dari atas ke bawah, dari orang yang memiliki posisi lebih tinggi
kepada orang yang posisinya lebih rendah.

3. Komunikasi Internasional

A. Pengertian
Komunikasi Internasional adalah komunikasi yang dilakukan oleh
komunikator yang mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan-pesan yang
berkaitan dengan kepentingan negaranya kepada komunikan yang mewakili negara
lain.

B. Fokus dan fungsi komunikasi internasional


Pada awal perkembangannya, komunikasi internasional berfokus pada kajian
terhadap informasi dan arus pesan yang disampaikan dari satu negara kepada negara
lain. Namun seiring berkembangnya jaman, fokus kajian komunikasi internasional
mulai bergerak ke arah propaganda dan muncul paradigma internasional yang
bernama Free and Flow Information. Paradigma ini banyak membahas isu dan kajian
mengenai globalisasi, privatisasi, imperalisme media, serta era informasi dalam ranah
internasional dan banyak terjadi pada berbagai negara.
C. Perspekftif komunikasi internasional
Perspektif komunikasi internasional yang pertama adalah perspektif
diplomatik, yang sesuai dengan namanya berarti diplomasi yang dilakukan antar
negara. Diplomasi memang bukan hal yang baru lagi dalam hubungan internasinoal
atau antar negara, karena banyaknya kebutuhan kerjasama yang melibatkan satu
negara dengan satu atau beberapa negara lain. Perspektif diplomatik biasanya
dilakukan dalam kelompok yang berukuran kecil dan berfokus pada tingkat
interpersonal, misalnya oleh masing-masing perwakilan pejabat negara yang
membahas kerjasama atau menyelesaikan konflik yang terjadi.

Perspektif diplomatik biasanya dilakukan untuk mempererat hubungan antar


negara, memperkuat posisi negara di mata negara lain atau dunia secara global, atau
bahkan memperbaiki dan meningkatkan reputasi sebuah negara. Pertemuan yang
mencakup perspektif diplomatik dapat dilakukan dalam berbagai format, baik yang
bersifat formal maupun semi formal. Misalnya dilakukan melalui konfrensi pers,
pertemuan politik, forum besar di PBB, forum tingkat regional negara, atau yang lebih
bersifat semi formal seperti perjamuan dan makan malam negara.

Anda mungkin juga menyukai