Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DIINDONESIA

DISUSUN OLEH:

LUCKY FIRMANSYAH

20.56.2056

TEKNIKA CHARLIE

POLITEKNIK BUMI AKPELNI SEMARANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Bahasa Indonesia tentang “Perkembangan
Pendidikan di Indonesia”

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak, bagi kami khususnya
dan bagi teman-teman mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya pada umumnya. Kami sadar bahwa
makalah ini belum sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan.

Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang
membaca.

Semarang,30 Desember 2020

LUCKY FIRMANSYAH
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN


o Latar belakang
o Rumusan masalah
o Manfaat pembahasan

BAB II : PEMBAHASAN


o Pendidikan di Indonesia Masa Kolonial Belanda Sampai Pendudukan Jepang
o Perkembangan Pendidikan di Indonesia Pasca Kemerdekaan
o Peran Pendidikan & Jenis Pendidikan di Indonesia

BAB III : PENUTUP


o Simpulan

Dafar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan di masyarakat, bangsa, maupun negara. Setiap
negara mempunyai sistem pendidikan tersendiri dengan berbagai aturan dan kewajiban, termasuk di
Indonesia. Begitu pula setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang layak termasuk juga
fasilitasnya.

Dalam perjalanannya, pendidikan di Indonesia sudah mengalami cukup banyak perubahan mulai sejak
masa kolonialisme Belanda hingga pasca kemerdekaan sampai saat ini.

Sejalan dengan hal itu adanya pendidikan tidak hanya bertujuan untuk menghilangkan kebodohan,
namun juga untuk mencetak generasi bangsa yang cerdas dan berkualitas serta mampu bersaing di
dengan dunia luar.

Salah satu saran pendidikan tersebut adalah sekolah dengan segala aspek dan sistemnya. Sebab,
sekolah dinilai sebagai tempat belajar yang efektif dan tertata serta ideal.

Karena itu di Indonesia terdapat banyak sekali jenis sekolah, khususya di dasarkan pada jenjangnya
seperti Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas dan
Kejuruan (SMA dan SMK).

Semua itu sudah tersebar ke berbagai daerah di Indonesia hingga pelosok desa. Oleh sebab itu,
semakin lama semakin banyak anak bangsa yang bisa menempuh pendidikan bahkan sampai di
perguruan tinggi.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah

1. Bagaimana perkembangan pendidikan di Indonesia sejak masa kolonialisme Belanda hingga


Jepang?
2. Bagaimana perkembangan pendidikan di Indonesia pasca kemerdekaan?
3. Apa peran dan manfaat pendidikan?

C. Manfaat pembahasan

1. Untuk mengetahui perkembangan pendidikan di Indonesia masa kolonial Belanda dan Jepang
2. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai pendidikan di Indonesia pasca kemerdekaan
3. Untuk mengetahui peran dan manfaat pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN

Setiap masa pendidikan di Indonesia mengalami perubahan sedikit ataupun banyak. Perubahan
tersebut berupa penerapan kurikulum, sistem pendaftaran, hingga penambahan atau pembukaan
sekolah baru.

Tujuan perubahan tersebut umumnya hanya satu yaitu demi kemajuan serta kualitas pendidikan
Indonesia. Selain itu juga untuk menyesuaikan perkembangan zaman modern dengan semua
kemudahannya.

A. Pendidikan di Indonesia Masa Kolonial Belanda Sampai Pendudukan Jepang

Pada masa kolonial Belanda belum banyak sekolah yang tersedia dan hanya  ada di kota-kota besar
atau kota keresidenan dan kabupaten. Sedikit pula anak-anak Indonesia yang mampu menempuh
pendidikan di sekolah karena kondisi sosial dan ekonomi jauh dari kata layak.

Faktor lainnya adalah jarak atau akses menuju sekolah cukup jauh khususnya untuk sekolah
menengah.

Hanya anak-anak kalangan tertentu seperti keturunan bangsawan dan anak pejabat lokal saja yang
mampu mengenyam pendidikan formal secara layak hingga tingkat menengah atas. Hal itu
menunjukkan jurang antara kelas bawah dengan kalangan elit tampak begitu mencolok.

Terlebih sebelum abad ke-20 masih sedikit sekali sekolah yang ada di Indonesia dan baru setelah
mengalami perkembangan yang pesat.

Pemerintah kolonial membuka lebih banyak sekolah-sekolah untuk anak-anak Indonesia seperti
halnya Sekolah Rakyat di berbagai pelosok desa. Hal itu bertujuan mengurangi angka buta huruf.

Semakin lama, perkembangan pendidikan di Indonesia masa kolonial semakin pesat dengan
banyaknya murid yang mendaftar sekolah. Seiring dengan hal itu pula banyak sekolah yang dibuka
lagi oleh pemerintah. Namun, saat masa genting dan masuknya Jepang di Indonesia banyak sekolah-
sekolah yang ditutup.

Setelah Belanda mengangkat kakinya dari wilayah Indonesia dan berganti di bawah pendudukan


Jepang, sekolah Indonesia yang dulunya ditutup dibuka kembali. Bahasa Indonesia dijadikan sebagai
bahasa pengantar dalam setiap jenjang dan jenis sekolah tidak seperti masa kolonial Belanda yang
begitu diskriminatif.

B. Perkembangan Pendidikan di Indonesia Pasca Kemerdekaan

Pasca perang revolusi dan disusul dengan agresi militer Belanda di Indonesia pendidikan belum
berjalan dan berkembang dengan baik. Banyak fasilitas sekolah seperti gedung, perpustakaan, alat
tulis, buku dan sebagainya rusak dan hancur.

Selain itu juga banyak tenaga pengajar yang gugur saat peperangan, sehingga pemerintah Indonesia
harus memulai kembali dari dasar.

Pembagian jenjang sekolah pasca kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan masa kolonial yaitu
Sekolah Rakyat atau Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, dan Sekolah Menangah
Tingkat Atas.
Hanya saja sistem pengajaran dan kurikulum yang diterapkan berbeda. Pemerintah lebih menekankan
pada pendidikan penanaman nilai-nilai pancasila di setiap jenjang sekolah.

Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman pemerintah lebih banyak membuka
sekolah-sekolah negeri.

Selain itu juga ada pihak swasta yang mempunyai sekolah tersendiri seperti halnya organisasi
keagamaan hingga lembaga tertentu. Ada lembaga pendidikan Muhammadiyah yang mencakup
berbagai jenjan, begitu pula lembaga maarif NU.

Meskipun bukan sekolah negeri, namun sekolah-sekolah swasta tetap menggunakan aturan dari
pemerinhah seperti kalender pendidikan dan kurikulum. Hanya saja ada beberapa mata pelajaran
tambahan secara khusus.

C. Peran dan Manfaat Pendidikan

Pendidikan bukan hanya untuk menghilangkan kebodohan atau mengurangi angka buta huruf saja,
namun lebih dari itu.

Mengingat era modern yang semakin maju dengan berbagai kemudahan, akses yang luas akan
informasi, dan kecanggihan teknologi. Sehingga, sekolah-sekolah yang ada juga semakin maju
dengan berbagai fasilitasnya.

Sudah banyak sekolah-sekolah yang berbasis teknologi seperti halnya metode pembelajaran
menggunakan layar proyektor sebagai papan tulis hingga ujian menggunakan komputer. Meskipun
tidak semuanya telah menerapkan, namun cukup banyak yang sudah menggunakan metode tersebut.

Secara umum ada beberapa peran dan manfaat pendidikan yaitu sebagai berikut:


o Perolehan pengetahuan dan keterampilan untuk memenuhi permintaan pasar
o Pandangan humanistik
o Menjawab tantangan sosial, ekonomi, politik, hukum, dan budaya
o Kemajuan ilmu pengetahuan

BAB III

KESIMPULAN

Perkembangan pendidikan di Indonesia sangat dinamis dan mengalami berbagai perubahan. Hal itu
meluputi sistem hingga kebijakan sesuai dengan eranya masing-masing.
Meskipun begitu sejatinya adanya pendidikan mempunyai peran dan mafaat yang sama yaitu
mencetak generasi bangsa yang lebih baik dan berkualitas dalam rangka memenuhi permintaan pasar
dan menjawab tantang yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Ary H. Gunawan. Kebijakan-Kebijakan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bina Aksara, 1986.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan di Indonesia dari Jaman ke Jaman. Jakarta:


Badan Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Kebudayaan, 1979.
M. Said. Pendidikan Abad ke Duapuluh Dengan Latar Belakang Kebudayaannya. Jakarta: Penerbit
Mutiara, 1981.

M. Nasution. Sejarah Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Sutari Imam B. Sejarah Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset, 1983.

Anda mungkin juga menyukai