Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“PARAGRAF”

Disusun oleh :
1. Idlal Huda Ar Rafif ( 20.56.2053 )
2. Jupri Mustofa ( 20.56.2055)
3. Lucky Firmansyah ( 20.56.2056 )
4. Luvis figo Pebri Anang ( 20.56.2057 )
5. Machfudz bachtiar( 20.56.2058 )
6. M. Ali Murtadho ( 20.5 6.2063 )
Teknika Charlie

Politekni Bumi Akpelni Semarang


Tahun Ajaran 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul
“ PARAGRAF “ pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Kehidupan yang layak dan sejahtera
merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha
mencarinya dan tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat
buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt  atas petunjuk
dan risalahNya, yang telah membawa zaman kegelaapan ke zaman terang benderang, dan atas
doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu saya memberikan
referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine google yang ikut
berperan besar dalam pembuatan makalah ini.

Saya dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
oleh karena itu saya sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini
lebih baik lagi. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Bandarlampung,28 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………. i

Daftar isi ................................................................................................................. ii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang ……………………………………………………………. 1


B. Rumusan Masalah ………………………………………………………… 2
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………….. 2
D. Manfaat Penulisan ………………………………………………………… 2

Bab II Pembahasan

1. Pengertian Paragraf …………………………………………………… 3


2. Kegunaan Paragraf ……………………………………………………. 5
3. Jenis-Jenis Paragraf …………………………………………………… 5
4. Syarat- Syarat Paragraf ………………………………………………. 8
5. Pola Pengembangan Paragraf ………………………………………… 11

Bab III Penutup

A. Kesimpulan ……………………………………………………………….. 13
B. Saran ……………………………………………………………………… 14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Media cetak atau dengan kata lain melalui tulisan adalah salah satu media yang banyak
digunakan untuk menyebarluaskan hasil pemikiran, baik konseptual maupun yang disertai bukti
empiris. Makin efektif tulisan yang dibuat, makin tinggi kemungkinan tulisan dipahami oleh
pembaca.

Untuk menghasilkan tulisan yang efektif, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah
mengenai paragraf. Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau
topik. Seluruh isi paragraf memperbincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian
erat dengan masalah itu. Hal ini menjadi penting agar yang membaca tulisan tersebut dapat
menangakap ide yang disampaikan dengan benar.

Selain pemahaman mengenai apa itu paragraf/alinea,kita juga diharuskan memahami hal-
halyang berkaitan dengan paragraf/alinea itu sendiri.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang paragraf/alinea dan hal-hal yang berhubungan
dengan paragraf/alinea, makalah sederhana ini mencoba menguraikan semua point-point yang
ada dan disajikan pada bab II pembahasan masalah.

1
B. Rumusan Masalah
6. Apa pengertian dari paragraf ?
7. Apa saja kegunaan dari paragraf ?
8. Apa saja jenis-jenis dari paragraf ?
9. Apa saja syarat-syarat dari paragraf ?
10. Apa saja pola pengembangan dari paragraf ?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut , maka tujuan penulisan
makalah ini adalah :

     1.      Untuk mengetahui mengenai paragraf atau alinea secara umum yang sering digunakan
dalam kegiatan karya tulis.

     2.      Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan paragraf atau alinea itu sendiri.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat yamg diharapkan dari penulisan ini adalah :

1. Mahasiswa dan mahasiswi mampu memahami pengertian paragraf atau alinea yang
sering digunakan dalam penulisan karya ilmiah.
2. Mampu memahami  hal-hal berkaitan dengan paragraf atau alinea yang sering digunakan
dalam penulisan karya ilmiah.
3. Dapat menjadi tambahan referensi contoh-contoh makalah yang dapat dijadikan acuan
atau pedoman dipembuatan makalah-makalah baik tugas-tugas mata pelajaran Bahasa
Indonesia maupun mata pelajaran yang lainnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Paragraf

Paragraf disebut juga alinea. Kata tersebut merupakan serapan dari bahasa Inggris
paragraph. Kata Inggris “paragraf” terbentuk dari kata Yunani para yang berarti “sebelum” dan
grafein “menulis atau menggores”. Sedangkan kata alinea dari bahasa Belanda dengan ejaan
yang sama. Alinea berarti “mulai dari baris baru” (Adjad Sakri,1992).

Paragraf atau alinea tidak dapat dipisah-pisahkan seperti sekarang, tetapi disambung
menjadi satu. Menurut Lamuddin Finoza, paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya
merupakan gabungan beberapa kalimat, sedangkan dalam bahasa Yunani, sebuah paragraf
(paragraphos, “menulis di samping” atau “tertulis di samping”) adalah suatu jenis tulisan yang
memiliki tujuan atau ide. Jadi, paragraf atau alinea adalah suatu bagian dari bab pada sebuah
karangan yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru dan kalimat yang
membentuk paragraf atau alinea harus memperlihatkan kesatuan pikiran. Selain itu, kalimat-
kalimat dalam sebuah paragraf atau alinea harus saling berkaitan dan hanya membicarakan satu
gagasan. Bila dalam sebuah paragraf atau alinea terdapat lebih dari satu gagasan, paragraf atau
alinea itu tidak baik dan perlu dipecah menjadi lebih dari satu paragraf atau alinea. Perhatikan
contoh paragraf atau alinea di bawah ini.

Sampah yang setiap hari kita buang sebenarnya bisa disederhanakan menjadi dua macam,
yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang mudah
membusuk, seperti sisa makanan dan daun-daunan yang biasanya basah. Sampah anorganik
adalah sampah yang sulit atau yang tidak bisa membusuk, umpamanya plastik, kaca, logam,
kain, dan karet.

3
Dalam contoh paragraf atau alinea di atas terdapat satu pokok pembicaraan, yaitu sampah
(organik dan  anorganik). Masalah tersebut diungkapkan dengan menggunakan tiga kalimat,
bobot ide/gagasan yang dihasilkan oleh paragraf atau alinea itu tentu lebih tinggi atau lebih luas
jika dibandingkan dengan ide sebuah kalimat.

a) Ciri-Ciri Paragraf, Diantaranya Sebagai Berikut :


 Yang pertama, kalimat awalnya terletak agak kedalam lima ketukan spasi untuk jenis
karangan yang biasa.
 Lalu yang kedua, paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
 Yang ketiga setiap paragraf memakai sebuah kalimat topik dan juga selebihnya
merupakan kalimat pengembang yang mempunyai fungsi menjelaskan, menguraikan
ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat dalam kalimat topik.
 Dan yang keempat, paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat
penjelas. Kalimat tersebut berisi mengenai detail-detail kalimat topik. Paragraf bukanlah
kumpulan kalimat topik. Paragraf hanya berisikan satu kalimat topik dan juga beberapa
kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi mengenai detail yang sangat spesifik serta
tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.
b) Fungsi Paragraf, Diantaranya Sebagai Berikut :
 Yang pertama, mengekspresikan gagasan yang tertulis dengan memberikan bentuk suatu
pikiran dan juga perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam
suatu kesatuan.
 Yang kedua, untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa
paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran juga.
 Yang ketiga, untuk memudahkan pengorganisasian gagasan bagi yang menulis dan
memudahkan pemahaman bagi yang membacanya.
 Yang keempat, memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan unit pikiran
yang lebih kecil.
 Yang kelima, untuk memudahkan pengendalian variabel, terutama pada karangan yang
terdiri dari beberapa variabel.

4
2. Kegunaan Paragraf

Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per
paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:

a. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
b. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
c. Penanda bahwa pikiran baru dimulai,
d. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
e. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan
penutup.

3. Jenis-Jenis Paragraf

Paragraf dapat dibagi berdasarkan isi dan letak kalimat utamanya. adapun penjelasannya
sebagai berikut

a. Jenis Paragraf Berdasarkan Isi


1) Narasi adalah paragraf yang menceritakan atau mengisahkan suatu kejadian atau
perisiwa, bentuk ini mementingkan urutan kejadian, dan tokoh (Sudarso, 1997:117).

Contoh :

Amir berjalan cepat menuju pintu rumahnya karna merasa khawatir seseorang akan
memergoki kedatangannya. Dengan pelan-pelan ia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika
daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa
berpikir panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia
semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin
menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang
kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.

5
2) Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca
seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek
yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat. Ciri-cirinya: ada objek
yang digambarkan.

Contoh:
Penataan kota yang rapi selalu terasa di sini, setiap jalan selalu dihiasi tempat sampah
yang bagus. Suara delman setiap hari berkeliling membawa penumpang untuk menikmati
keindahan kota. Saat berada di pasar tradisional Bringharjo, tidak pernah ketinggalan untuk
membeli oleh-oleh batik yang indah, karena keindahannya dan harganya yang terjangkau.
Keramahan warga di kota ini pun tidak akan terlupakan, apalagi melihat kendaraan beroda tiga
yang tinggi dan berbeda dengan daerah lainnya. Keindahan kota Yogyakarta selalu ingin
dinikmati oleh wisatawan.

3) Eksposisi adalah paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau


petunjuk sehingga orang membacanya akan bertambah wawasannya. Ciri-cirinya: ada
informasi.
a) Teknik pengembangan Eksposisi
 Teknik Identifikasi, sebuah teknik pengembangan eksposisi yang menyebutkan
ciri-ciri atau unsur-unsur yang membentuk suatu hal atau objek sehingga pembaca
dapat mengenal objek itu denngan tepat dan jelas.
   Teknik perbandingan, Teknik yang digunakan untuk mengungkapkan
kesamaan-kesamaan atau perbedaan-perbedaan antara satu hal dengan hal lain.
Dalam menyampaikan uraian dengan teknik perbandingan, hal yang harus kita
perhatikan adalah tujuan penggunaannya. Teknik yang dapat digunakan untuk
menyampaikan perbandingan adalah: perbandingan langsung, Analogi,
perbandingan kemungkinan.
 Teknik Ilustrasi, teknik ini berusaha memberikan gambaran, contoh-contoh atau
penjelasan yang khusus atau nyata.

6
 Teknik Klasifikasi, teknik ini merupakan suatu metode untuk menempatkan
barang-barang atau mengelompokan bermacam-macam subjek dalam suatu sistem
kelas.
   Teknik Definisi, definisi adalah penjelasan terhadap arti kata atau pengertian dari
suatu kata, frasa atau kalimat.
   Teknik Analisis, teknik ini merupakan cara memecahkan suatu pokok masalah.

4) Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta


alasannya. Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.
5) Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca
agar melakukan sesuatu. Ciri-cirinya ada bujukan atau ajakan berbuat sesuatu.

b. Jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya.


1) Paragraf Deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan
pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
2) Paragraf Induktif adalah paragraf yang mulai dengan mengemukakan penjelasan-
penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke
dalam tiga jenis yaitu:
 Generalisasi adalah pola pengembangan paragraf yang menggunakan beberapa
fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum.
 Anologi adalah pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal
yang memiliki sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada
persamaan pula dalam bidang yang lain.
 Hubungan Kausal adalah pola penysunan paragraf dengan menggunakan
  

fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat.


3) Paragraf Campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan
pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri
dengan kalimat topik. Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan
penegasan dari awal paragraf.

7
4. Syarat-Syarat Paragraf

Suatu paragraf/alinea dianggap bermutu dan efektif mengkomunikasikan gagasan yang


didukungnya apabila paragraf/alinea itu lengkap, artinya mngandung pikiran utama dan pikiran-
pikiran penjelas. Di samping itu sama halnya dengan kalimat, paragraf/alinea harus memenuhi
persyaratan tertentu.(Keraf, 1980:67) Adapun syarat-syarat tersebut antara lain.

a. Kesatuan

Yang dimaksud dengan kesatuan adalah bahwa paragraf/alinea tersebut harus


memperlihatkan dengan jelas suatu maksud atau sebuah tema tertentu.Jadi kesatuan di sini bukan
berarti satu atau singkat kalimatnya, melainkan berarti kalimat-kalimat yang ada dalam
paragraf/alinea tersebut menyatu untuk mendukung pikiran utama sehingga merupakan satu
kesatuan yang utuh. Contoh paragraf/alinea yang memenuhi persyaratan kesatuan.

Masalah mahasiswa di Indonesia umum sekali. Mereka kebanyakan sulit untuk


sepenuhnya memusatkan perhatian pada studi mereka. Kebanyakan dari mereka adalah pemuda-
pemuda dari keluarga biasa yang kurang mampu. Para mahasiswa itu pun mencari pekerjaan.
Oleh karena itu selama belajar mereka kadang-kadang terganggu oleh keadaan ekonomi.

Apabila paragraf/alinea di atas kita analisis, akan kita temukan.

Pikiran utama : masalah umum dalam dunia mahasiswa

Pikiran penjelas : sulit memusatkan perhatian

berasal dari keluarga biasa

terganggu oleh ekonomi

Unsur-unsur penunjang pada paragraf/alinea di atas benar-benar mendukung gagasan


utama. Dengan perkataan lain, unsur-unsur penunjang paragraf/alinea tersebut membentuk
kesatuan ide.

8
b. Kepaduan (Koherensi)

Syarat kedua yang harus dipenuhi sebuah paragraf/alinea adalah bahwa


paragraf/alinea tersebut harus mengandung koherensi atau kepaduan yang baik. Kepaduan yang
baik itu terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina
paragraf/alinea tersebut, baik, wajar, dan mudah dipahami tanpa kesulitan. Pembaca dengan
mudah mengikuti jalan pikiran penulis, tanpa merasa bahwa ada sesuatu yang menghambat atau
semacam jurang yang memisahkan sebuah kalimat dari kalimat lainnya, tidak terasa loncatan-
loncatan pikiran yang membingungkan (Keraf, 1980:75). Koherensi suatu paragraf dapat
ditunjukkan oleh.

 Pengulangan kata/kelompok kata kunci atau disebut repetisi


 Penggantian kata/kelompok kata atau subtitusi
 Pengulangan kata/kelompok kata atau transisi
 Hubungan implisit atau penghilangan kata/kelompok kata tertentu atau ellipsis.

Berikut ini dikemukakan kata-kata atau frase transisi, seperti dikemukakan oleh Keraf
(1980:80-81).

1) Hubungan yang menyatakan tambah terhadap sesuatu yang telah disebut, misalnya: lebih
lagi, tambahan, lagi pula, selanjutnya, di damping itu, akhirnya, dan sebagainya.
2) Hubungan yang menyatakan pertentangan, misalnya: tetapi, namun, bagaimanapun juga,
sebaliknya, walaupun, demikian, biarpun, meskipun.
3) Hubungan yang menyatakan perbandingan, misalnya: sama halnya, seperti, dalam hal
yang sama, dalam hal yang demikian, sebagaimana.
4) Hubungan yang menyatakan akibat, misalnya; sebab itu, oleh sebab itu, oleh karena itu,
jadi, maka, akibatnya, karena itu.
5) Hubungan yang menyatakan tujuan, misalnya: untuk maksud itu, untuk maksud tertentu,
untuk maksud tersebut, supaya.
6) Hubungan yang menyatakan singkatan, misalnya contoh intensifikasi: singkatnya,
ringkasnya, secara singkat, pendeknya, pada umumnya, dengan kata lain, yakni, yaitu,
sesungguhnya.

9
7) Hubungan yang menyatkn waktu, misalnya: sementara itu, segera, beberapa saat
kemudian, sesudah, kemudian.
8) Hubungan yang menyatakan tempat, misalnya: di sini, di situ, dekat, di seberang,
berdekatan dengan, berdampingan dengan.

c. Kejelasan

Suatu paragraf/alinea dikatakan lengkap, apabila kalimat topik ditunjang oleh sejumlah


kalimat penjelas. Tentang kalimat-kalimat penjelas ini sudah dibicarakan di bagian awal tulisan
ini, yaitu pada unsur-unsur paragraf. Kalimat-kalimt penjelas penunjang utama atau penunjang
kedua harus benar-benar menjelaskan pikiran utama. Cara mengembangkan pikiran utama
menjadi paragraf serta hubungan antar kalimat utama dengan kalimat penjelas (detil-detil
penunjang) dapat dilihat dari urutan rinciannya. Rincian itu dapat diurut secara urutan waktu
(kronologis), urutan logis, terdiri atas sebab-akibat, akibat-sebab, umum-khusus, khusus-umum,
urutan ruang (spasial), urutan proses, contoh-contoh dan dnegan detail fakta.

Pengait Paragraf/Alinea Agar paragraf/alinea menjadi padu digunakan pengait paragraf,


yaitu berupa:

 Ungkapan penghubung transisi.


 Kata ganti.
 Kata kunci (pengulangan kata yang terpenting).

10
5. Pola Pengembangan Paragraf

Paragraf pengembang ialah paragraf yang terletak di antara paragraf pembuka dan
paragraf terakhir, Paragraf ini  berfungsi untuk mengembangkan pokok pembicaraan yang telah
di rancang dalam sebuah karangan dengan mengemukakan inti persoalan yang akan di
kemukakan.

Dalam hal mengembangkan sebuah paragraf atau alinea, (Gorys Keraf 2016) menegaskan
bahwa, setidaknya terdapat dua persoalan yang harus di pegang oleh seorang penulis. Pertama,
kemampuan memperinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan
bawahan, dan kedua, kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan
yang teratur. Dengan demikian, keberadaan satu paragraf dengan paragraf lainnya harus
memperlihatkan hubungan yang serasi dan logis.

Kedua teknik di atas dalam prakteknya dapat di perinci lagi menjadi beberapa cara yang
lebih praktis, di antaranya:

a. Dengan Memberikan Contoh/Fakta

Pembaca biasanya senang membaca paragraf-paragraf yang di kembangkan dengan cara


ini. Perhatikan contoh paragraf berikut.

     Kegiatan koperasi unit desa (KUD) di desa-desa yang belum dewasa seringkali di
campuri oleh tengkulak-tengkulak, seperti yang terjadi di daerah Kioro. Semua kegiatan KUD
selalu di pantau oleh tengkulak-tengkulak. Kadang-kadang bukan memantau lagi namanya,
tetapi langsung ikut serta menentukan harga gabah penduduk yang akan di jual ke koperasi.
Akhirnya tengkulak itulah yang mengatur pembagian uang yang di tangani oleh ketua koperasi,
mengatur pembelian padi, dan sebagainya. Demikina pula halnya dalam menjual kembali ke
masyarakat, harga padi selalu di tentukan oleh tengkulak itu. Dari hasil penjualan ini tengkulak
meminta upah yang cukup besar dari ketua koperasi.

Penggunaan cara ini, penulis hendaknya pandai memilih contoh-contoh yang umum,
representatif yang dapat mewakili keadaan yang sebenarnya, dan bukan contoh yang terlalu di
cari-cari.

11
b. Dengan memberikan alasan-alasan

Dalam cara ini, kalimat topik dianalisis berdasarkan logika, di buktikan dengan uraian-
uraian yang logis dengan menjelaskan sebab-sebab mengapa terjadi kasus demikian. Perhatikan
contoh di bawah ini;

Membiasakan diri berolahraga setiap pagi banyak manfaatnya bagi seorang pegawai.
Olahraga itu sangat perlu untuk mengimbangi kegiatan duduk berjam-jam di belakang meja
kantor. Kalau tidak demikian, pegawai itu akan menderita beberapa penyakit karena tidak ada
keseimbangan kerja otak dan kerja fisik. Kalau pegawai itu menderita sakit, berarti dia
membengkalaikan pekerjaan kantor yang berarti pula melumpuhkan kegiatan negara.

c. Dengan bercerita

Mengenai cara ini, Penulis atau pengarang apabila mengambangkan paragraf tulisannya
biasanya mengungkapkan kembali peristiwa-peristiwa yang sedang atau sudah berlalu, penulis
berusaha membuat tulisannya untuk hidup kembali. Perhatikan contoh paragraf di bawah ini;

Kota wonosobo telah mereka lalui. Kini jalan lebih menanjak dan sempit berliku-liku.
Bus meraung-raung ke dataran tinggi Dieng. Di samping kanan jurang menganga, tetapi
pemandangan di kejauhan adalah hutan pinus menyelimuti punggung bukit dan bekas-bekas
kawah memutih. Pemandangan itu melalaikan guncangan bus yang tak henti-hentinya berkelok-
kelok. Sesekali atap rumah berderet kelihatan di kejauhan.

Membuat Karya tulis atau karangan ialah usaha mengembangkan beberapa kalimat topik,
dalam membuat karangan kita di tuntut untuk mengembangkan beberapa paragraf demi paragraf.
Namun, dalam proses mengarang ini kita juga harus hemat menempatkan kalimat topik.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Paragraf/alinea adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan yang mana cara
penulisannya harus dimulai dengan garis baru. Secara umum paragraf/alinea diperlukan untuk
mengungkapkan ide yang lebih luas dari kalimat

     Syarat-syarat paragraf/alinea yang baik harus memiliki dua ketentuan yaitu kesatuan,
kepaduan,dan kejelasan paragraf/alinea. Pembagian paragraf/alinea menurut jenisnya yaitu
paragraf/alinea pengembang, paragraf/alinea pembuka, dan paragraf/alinea penutup.
Paragraf/alinea dapat ditandai dengan memulai kalimat pertama agak menjorok ke dalam atau
memberikan jarak agak renggang dari paragraf sebelumnya.

    Rangka atau struktur sebuah paragraf/alinea terdiri atas sebuah kalimat topik dan
beberapa kalimat penjelas. Ada empat macam cara untuk menempatkan kalimat topik atau
kalimat pokok dalam sebuah paragraf/alinea, yaitu pada awal paragraf/alinea, pada akhir
paragraf/alinea, pada awal dan akhir paragraf/alinea, dan pada seluruh paragraf/alinea.

    Mengarang itu adalah usaha mengembangkan beberapa kalimat topik. Pada umumnya
ada enam metode yang dugunakan untuk pengembangan alinea, yaitu generalisasi, analogi,
klasifikasi, perbandingan, sebab akibat, akibat sebab, metode definisi, metode alamiah, dan
metode bergambar.

    Paragraf menurut teknik pemapanrannya dapat dibagi dalam empat macam, yaitu
deskriptif, ekspositoris, argumentatif, dan naratif.

13
B. Saran

Sebaiknya dalam penyusunan paragraf harus menggunakan aturan-aturan yang sudah


disepakati, karena masih banyak orang yang menulis sebuah paragraf bahkan wacana tidak
mengikuti aturan-aturan dalam penulisan paragraf yang baik dan benar.

14
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009.  Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi.  Jakarta : Akademika Pressindo.

Finoza, Lamuddin . 2000.  Komposisi  Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Non Jurusan Bahasa.
Jakarta: Mawar Gempita.

Wardani, I.G.A.K, dkk. 2008.  Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Universitas Terbuka

Departemen Pendidikan Nasional.

15

Anda mungkin juga menyukai