Disusun oleh :
YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Makalah ini
berisikan tentang Penulisan dan Pengembangan paragraf.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam proses pengerjaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................................3
BAB I. Pendahuluan
Kesimpulan ...........................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam-macam paragraf dan kegunaannya?
2. Apa saja unsur atau struktur paragraf?
3. Apa saja syarat paragraf?
4. Bagaimanakah teknik penulisan paragraf yang baik?
5. Bagaimana cara pengembangan suatu paragraf?
4
4. Mengetahui terknik penulisan paragraf yang baik.
5. Mengetahui cara pengembangan suatu paragraf.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan.
Di dalamnya terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua
kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama
atau topik, kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan
kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah
gagasan.
Paragraf merupakan satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat.
Paragraf suatu tulisan karya ilmiah atau karangan dalam sebuah kalimat dimana
penulisannya diawali dengan baris baru. Dalam sebuah tulisan atau kalimat
paragraf dibuat agak masuk kedalam dengan beberapa ketukan spasi dengan
tujuan dapat memberikan gagasan atau ide-ide dari penulis.
Paragraf dapat disebut juga dengan istilah alinea. Alinea adalah kesatuan
pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Alinea merupakan
himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk
membentuk sebuah ide.
Paragraf dapat juga dikatakan karangan yang paling pendek (singkat).
Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana suatu mulai dan
berakhir.
B. Kegunaan Paragraf
6
C. Macam-macam Paragraf
Berdasarkan sifat dan tujuannya, paragraf dapat dibedakan menjadi :
1. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka memiliki peran sebagai pengantar bagi pembaca untuk
sampai pada masalah yang akan diuraikan oleh penulis. Untuk itu, paragraf
pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup
mempersiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. Paragrap
pembuka ini tidak terlalu panjang agar pembaca tidak merasa bosan. Di samping
untuk menarik perhatian pembaca, paragraf pembuka juga berfungsi untuk
menjelaskan tentang tujuan dari penulisan itu.
2. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berfungsi menguraikan masalah yang akan dibahas
oleh seorang penulis. Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan
dibahas oleh penulis diuraikan dalam paragraf ini. Oleh sebab itu, secara
kuantitatif paragraf ini merupakan paragraf yang paling panjang, paragraph yang
satu dengan yang lain harus saling berhubungan secara logis.
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup bertujuan untuk mengakhiri sebuah karangan/tulisan.
Paragraf ini bisa berisi tentang kesimpulan masalah yang telah dibahas dalam
paragraf penghubung, atau bisa juga berupa penegasan kembali hal-hal yang
dianggap penting dalam uraian-uraian sebelumnya.
7
lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir
panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius
itu. Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut
muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap
menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak
sadarkan diri.
2. Deskripsi
Contoh:
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi
kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik.
Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung
sekali mirip dengan para wanita palestina.
3. Eksposisi
8
bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk
menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama.
4. Argumentasi
5. Persuasi
Paragraf yang mengajak, membujuk, menyarankan atau
mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.
Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu
Contoh:
9
1. Transisi
Transisi adalah penghubungan antar paragraf yang bergungsi untuk
menghubungkan jalan pikiran dari dua paragrafyang berdekatan. Transisi dibagi
dua yakni transisi yang berupa kata dan transisi berupa kalimat.
a. Transisi berupa kata
Transisi berupa kalimat atau kelompok kata. Berdassarkan kelompok kata
dibagi berdasarkan penandaanya yaitu:
1. Penanda hubungan kelanjutan, yaitu : dan, serta, lagi, lagipula,
tambahan
lagi, bahkan, kedua, ketiga,selanjutnya, akhirnya, terakhir.
2. Hubungan waktu, yaitu : dahulu, sekarang, kini, kelak, sebelum,
setelah,
sesudah, sementara itu, sehari kemudian, tahun depan.
3. Penanda klimaks, yaitu : paling…, se….nya, ter…
4. Penanda perbandingan, yaitu : seperti, ibarat, sama, bak.
5. Penanda kontras, yaitu : tetapi, biarpun, walaupun, sebaliknya.
6. Penanda urutan jarak, yaitu : di sana, di sini, di situ, sebelah, dekat,
jauh.
7. Penanda ilustrasi, yaitu : umpama, contoh, misalnya.
8. Penanda sebab-akibat, yaitu : sebab, oleh sebab itu, oleh karena,
akibatnya.
9. Penanda syarat (pengandaian), yaitu : jika, kalau, jikalau, andaikata,
seandainya.
10. Penanda kesimpulan, yaitu : ringkasnya, kesimpulannya, garis
besarnya, atau disebut juga rangkuman
b. Transisi berupa kalimat
Transisi ini berupa kalimat yang juga dikenal dengan sebutan idea in
sentence atau kalimat penuntun yang berfungsi sebagai kalimat transisi
maupun sebagai kalimat pengantar untuk kalimat topik utama. Jika dalam
satu paragraf terdapat kalimat penuntun dan kalimat topik, maka kalimat
penuntun sebelum kalimat topik. Namun kalimat penuntun bukanlah yang
10
berfungsi unuk menggantikan kalimat topik, tetapi hanya kalimat pengantar
menuju kebagian kalimat topik.
c. Transisi berupa paragraf
Ada kalanya transisi berupa paragraf pendek. Transisi ini digunakan untuk
“membelokkan” pembahasan dari suatu pokok pikiran ke pokok pikiran
yang lain. Namun, transisi ini agak jarang digunakan karena transisi ini
biasanya menghubungkkan subbab dalam suatu tulisan.
2. Kalimat Topik/ Kalimat Utama
Kalimat topik atau kalimat utama adalah kalimat yang berisi pokok pikiran
atau inti pembicaraan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
Disinilah tempatnya inti gagasan yang ingin disampaikan pengarang, karena
pada kalimat ini terdapat inti pembicaraan dari keseluruhan bahasan.
3. Kalimat Pengembang
Kalimat pengembang adalah kalimat yang mengembangkan atau
memaparkan secara luas tentang inti pembicaraan dari kalimat topik.
Kalimat penegas atau kalimat penjelas adalah kalimat yang berfungsi untuk
memberikan penegasan atau memperjelas kembali terhadap kalimat utama atau
11
kalimat topik. Kalimat penegas tidak lah mutlak atau wajib untuk digunakan,
misal jika inti pembicaraan sudah jelas pada kalimat utama maka tidak perlu
untuk memperjelasnya kembali.
1. Paragraf terdiri atas transisi , kalimat utama, kalimat penjelas dan kalimat
penegas
2. Paragraf terdiri atas transisi, kalimat utama, dan kalimat penegas
3. Paragraf terdiri atas kalimat utama, kalimat penjelas dan kalimat penegas.
4. Paragraf terdiri atas kalimat utama dan kalimat penjelas
5. Paragraf yang hanya terdiri atas kalimat-kalimat
2. Kepaduan
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh suatu paragraf ialah koherensi atau
kepaduan. Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan atau tumpukan
kalimat-kalimat yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri, tetapi dibangun
oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Urutan pikiran
12
yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan, dan pembaca pun dapat
dengan mudah memahami/mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan
karena adanya perloncatan pikiran yang membingungkan.
3. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang
cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik/gagasan utama. Sebaliknya
suatu paragraf dikatakan tidak lengkap, jika tidak dikembangkan atau
diperluas dengan pengulangan-pengulangan.
Contoh :
Suku Dayak tidak termasuk suku yang suka bertengkar. Mereka tidak suka
berselisih atau bersengketa.
Setiap jenis paragraf tidak terlepas dari tautannya dalam sebuah karangan.
Bagaimana menulis dan merangkai paragraf tersebut secara baik dan benar,
sehingga menjadi karangan yang saling berkesinambungan dalam mewujudkan
paragraf yang menjadi satu kesatuan. Sehingga pembaca mudah memahami apa
yang disajikan penulis dalam mengemukakan gagasan yang disampaikan. Dan
karangan tersebut tidak pendek, melainkan karangan tersebut tidak berboros kata
dan tidak mengulang – ulang butir ide yang sama serta tidak berputar- putar dalam
menyampaikan gagasan.
Dibawah ini adalah hal – hal yang perlu diperhatikan dalam sistem penulisan
paragraf:
13
c) Mengembangkan paragraf dengan menggunakan teknik pengembangan
paragraf sehingga tercipta sebuah paragraf yang baik.
d) Memilih kata atau penyeleksian kata yang akan dibuat dalam penulisan
paragraf dalam karya ilmiah.
G. Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf adalah pemberian keterang-keterangan tambahan
dalam bentuk kalimat-kalimat penjelas atau kalimat pengembang terhadap ide
pokok yang terdapat pada kalimat pokok. Dengan kata lain,pengembangan
paragraf adalah cara yang digunakan penulis dalam menyampaikann gagasannya
dalam membuat paragraf.
Salah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan
membuat kerangka paragraph dahulu sebelum menulis suatu paragraf. Sebagai
contoh dapat dilihat paparan di bawah ini.
Kerangka paragraf:
Pikiran penjelas :
1. manusia telah mengubah segala-galanya
2. hutan, sawah, dan ladang tergusur
3. pohon-pohon tidak ada lagi
4. pagar bunga sudah diganti
5. gedung-gedung mewah dibangun
Pengembangan paragraf:
14
Bernostalgia tentang indahnya alam di Tawangmangu hanya akan
menimbulkan kekecewaan saja. Dalam kurun waktu 25 tahun, dinamika
kehidupan manusia telah mengubah segala-galanya. Hutan, sawah, dan ladang
telah tergusur oleh berbagai bentuk bangunan. Ranting dan cabang pohon
telah berganti dengan jeruji besi. Pagar tanaman dan bunga yang dulu
bermekaran dengan indahnya telah diterjang tembok beton yang kokoh. Batu-
batu gunung telah menghadirkan gedung plaza megah yang menelan biaya
triliunan rupiah. Arus modernisasi dengan angkuhnya telah menelan
kemesraan dan indahnya alam ini.
15
Cara pengungkapan paragraf yang paling banyak digunakan
adalah cara deduktif dan induktif. Dan karya ilmiah umunya berbentuk
deduktif artinya dari umum ke khusus.
2. Berdasarkan Isi
a. Perbandingan dan pertentangan
Untuk menambah kejelasan sebuah paparan, kadang-kadang
penulis berusaha membandingkan atau mempertentangkan. Dalam hal
ini penulis berusaha menunjukkan persamaan dan berbedaan antara dua
hal. Syarat perbandingan/pertentangan adalah dua hal yang
tingkatannya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan sekaligus
perbedaan.
b. Analogi
Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu
yang sudah dikenal umum dengan hal yang belum dikenal. Analogi ini
dimaksudkan untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut.
c. Contoh-contoh
Sebuah karangan generalisasi yang terlalu umum sifatnya agar
dapat memberikan penjelasan kepada pembaca, kadang-kadang
memerlukan contoh-contoh yang konkret.
d. Sebab-Akibat
Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab
akibat. Dalam hal ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan
akibat sebagai pikiran penjelas; atau sebaliknya.
e. Definisi Luas
Untuk memberikan batasan tentang sesuatu, kadang-kadang
penulis terpaksa menguraikan dengan beberapa kalimat, bahkan
beberapa alinea.
f. Klasifikasi
Dalam pengembangan karangan, kadang-kadang kita
mengelompokan hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokan
16
ini biasanya diperinci lagi lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok
yang lebih kecil.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Macam paragraf dibedakan menjadi dua. Paragraf berdasarkan sifat dan
tujuan meliputi paragraf pembuka, paragraf penghubung dan paragraf
penutup. Paragraf berdasarkan isinya meliputi narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi dan persuasi. Kegunaan paragraf yaitu untuk menandai
pembukaan topik baru dan untuk memerinci apa yang sudah diutarakan
dalam paragraf sebelumnya.
2. Unsur-unsur atau truktur paragraf meliputi transisi kalimat, kalimat topik,
kalimat pengembang dan kalimat penegas.
3. Syarat penulisan paragraf adalah memiliki kesatuan, kepaduan,
kelengkapan.
4. Teknik penulisan paragraf meliputi menentukan ide pokok, menguraikan
ide pokok dengan kalimat penjelas, mengembangkan paragraf dengan
menggunakan teknik pengembangan paragraf, dan memilih kata atau
penyeleksian kata yang tepat dalam penulisan paragraf.
5. Pengembangan paragraf dibedakan berdasar teknik dan isi. Berdasar isi
secara meliputi alamiah, klimaks-antiklimaks, deduktif-induktif. Berdasar
isi meliputi analogi, contoh-contoh, klasifikasi, perbandingan-
pertentangan, sebab-akibat, definisi luas.
18
DAFTAR PUSTAKA
Nasucha, Yakub M. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Yogyakarta: Media Perkasa.
Suryati, Maria M. 2017. Unsur Paragraf, Jenis Paragraf, dan Pola Pengembangan
Paragraf pada Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas. Yogyakarta:
Universiatas Sanata Dharma.
19