Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TUGAS BAHASA INDONESIA

PENULISAN DAN PENGEMBANGAN PARAGRAF

Disusun oleh :

1. Deni Lestari (1708067050)


2. Dewi Puspaningrum (1708067051)
3. Dheanissa Galuh P. (1708067052)
4. Diah Lintangati (1708067053)
5. Dianita Ulfi A. (1708067054)

AKADEMI FARMASI INDONESIA

YOGYAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Makalah ini
berisikan tentang Penulisan dan Pengembangan paragraf.

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca


untuk mendapatkan informasi terbaru dan memudahkan dalam pembelajaran mata
kuliah Bahasa Indonesia. Serta sebagai acuan untuk membantu penulisan Karya
Ilmiah pada tugas akhir. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
pembuatan makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
kami harapkan.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam proses pengerjaan makalah ini.

Yogyakarta, Desember 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................2

Daftar Isi..................................................................................................................3

BAB I. Pendahuluan

a. Latar Belakang ............................................................................................4


b. Rumusan masalah .......................................................................................4
c. Tujuan .........................................................................................................4

BAB II. Pembahasan

a. Pengertian Paragraf .....................................................................................6


b. Kegunaan Paragraf ......................................................................................6
c. Macam-macam Paragraf .............................................................................7
d. Unsur atau Struktur Paragraf ......................................................................9
e. Syarat-syarat Pembentukan Paragraf ........................................................12
f. Teknik Penulisan Paragraf ........................................................................13
g. Pengembangan Paragraf ...........................................................................14

BAB III. PENUTUP

Kesimpulan ...........................................................................................................18

Daftar Pustaka .......................................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Paragraf merupakan suatu karangan yang paling singkat. Dengan
adanya paragraf, kita dapat membedakan dimana suatu gagasan mulai dan
berakhir. Dalam menulis,orang perlu memperhatikan kaidah penulisan yang
berlaku, termasuk kaidah penulisan paragraf. Kalimat-kalimat dalam paragraf
itu harus disusun secara runtut dan sistematis sehingga hubungan antara
kalimat satu dengan lainnya dalam paragraf itu dapat dijelaskan. Selain itu
paragraf itu harus merupakan satu kesatuan yang padu dan utuh. Artinya
paragraf itu harus mengandung pertalian yang logis antarkalimatnya.
(Rahadi,2009)
Pada umumnya masih banyak yang kurang memahami pengetahuan
dalam menulis paragraf. Kelemahan seperti ini sering dijumpai pada karangan
yang terdiri dari rangkaian paragraf baik dalam penulisan makalah,karya
ilmiah,skripsi ataupun tesis. Oleh karena itu, kami menyajikan makalah ini,
agar para pembaca mampu mengembangkan penulisan paragraf secara baik
dan benar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam-macam paragraf dan kegunaannya?
2. Apa saja unsur atau struktur paragraf?
3. Apa saja syarat paragraf?
4. Bagaimanakah teknik penulisan paragraf yang baik?
5. Bagaimana cara pengembangan suatu paragraf?

C. Tujuan Penulisan Masalah


1. Mengetahui macam-macam paragraf dan kegunaanya.
2. Mengetahui unsur atau struktur paragraf.
3. Mengetahui syarat paragraf.

4
4. Mengetahui terknik penulisan paragraf yang baik.
5. Mengetahui cara pengembangan suatu paragraf.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan.
Di dalamnya terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua
kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama
atau topik, kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan
kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah
gagasan.
Paragraf merupakan satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat.
Paragraf suatu tulisan karya ilmiah atau karangan dalam sebuah kalimat dimana
penulisannya diawali dengan baris baru. Dalam sebuah tulisan atau kalimat
paragraf dibuat agak masuk kedalam dengan beberapa ketukan spasi dengan
tujuan dapat memberikan gagasan atau ide-ide dari penulis.
Paragraf dapat disebut juga dengan istilah alinea. Alinea adalah kesatuan
pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Alinea merupakan
himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk
membentuk sebuah ide.
Paragraf dapat juga dikatakan karangan yang paling pendek (singkat).
Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana suatu mulai dan
berakhir.

B. Kegunaan Paragraf

Kegunaan paragraf antara lain sebagai berikut:

1. Untuk menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lanjut


topik sebelumnya.
2. Untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang
sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya atau paragraf yang terdahulu.

6
C. Macam-macam Paragraf
Berdasarkan sifat dan tujuannya, paragraf dapat dibedakan menjadi :
1. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka memiliki peran sebagai pengantar bagi pembaca untuk
sampai pada masalah yang akan diuraikan oleh penulis. Untuk itu, paragraf
pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup
mempersiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. Paragrap
pembuka ini tidak terlalu panjang agar pembaca tidak merasa bosan. Di samping
untuk menarik perhatian pembaca, paragraf pembuka juga berfungsi untuk
menjelaskan tentang tujuan dari penulisan itu.
2. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berfungsi menguraikan masalah yang akan dibahas
oleh seorang penulis. Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan
dibahas oleh penulis diuraikan dalam paragraf ini. Oleh sebab itu, secara
kuantitatif paragraf ini merupakan paragraf yang paling panjang, paragraph yang
satu dengan yang lain harus saling berhubungan secara logis.
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup bertujuan untuk mengakhiri sebuah karangan/tulisan.
Paragraf ini bisa berisi tentang kesimpulan masalah yang telah dibahas dalam
paragraf penghubung, atau bisa juga berupa penegasan kembali hal-hal yang
dianggap penting dalam uraian-uraian sebelumnya.

Berdasarkan isinya , paragraf dibedakan menjadi lima macam, yaitu :


1. Narasi
Paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa.
Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.
Contoh:
Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa
khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah
dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang

7
lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir
panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius
itu. Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut
muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap
menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak
sadarkan diri.

2. Deskripsi

Paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa


melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang
dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.

Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan

Contoh:
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi
kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik.
Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung
sekali mirip dengan para wanita palestina.

3. Eksposisi

Paragraf yang memaparkan, menjelaskan, menyampaikan,


menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang
membacanya akan bertambah wawasannya.

Ciri-cirinya: ada informasi


Contoh:
Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang
sudah mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalan-
persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara
ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik
yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat
tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan

8
bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk
menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama.

4. Argumentasi

Paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya.

Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.


Contoh:
Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab,
domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan
''meta penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak kelihatan. Membentuk
karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang
dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia.
Mereka bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.

5. Persuasi
Paragraf yang mengajak, membujuk, menyarankan atau
mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.
Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu
Contoh:

Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini,


pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru
serta membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga
selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat
tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang
dimiliki tidak cukup untuk itu.

D. Unsur-unsur atau Struktur Paragraf


Wijayanto (2004), mengemukakan bahwa untuk membuat paragraf yang
sistematis dan logis ada empat unsur yang mendukung meliputi:

9
1. Transisi
Transisi adalah penghubungan antar paragraf yang bergungsi untuk
menghubungkan jalan pikiran dari dua paragrafyang berdekatan. Transisi dibagi
dua yakni transisi yang berupa kata dan transisi berupa kalimat.
a. Transisi berupa kata
Transisi berupa kalimat atau kelompok kata. Berdassarkan kelompok kata
dibagi berdasarkan penandaanya yaitu:
1. Penanda hubungan kelanjutan, yaitu : dan, serta, lagi, lagipula,
tambahan
lagi, bahkan, kedua, ketiga,selanjutnya, akhirnya, terakhir.
2. Hubungan waktu, yaitu : dahulu, sekarang, kini, kelak, sebelum,
setelah,
sesudah, sementara itu, sehari kemudian, tahun depan.
3. Penanda klimaks, yaitu : paling…, se….nya, ter…
4. Penanda perbandingan, yaitu : seperti, ibarat, sama, bak.
5. Penanda kontras, yaitu : tetapi, biarpun, walaupun, sebaliknya.
6. Penanda urutan jarak, yaitu : di sana, di sini, di situ, sebelah, dekat,
jauh.
7. Penanda ilustrasi, yaitu : umpama, contoh, misalnya.
8. Penanda sebab-akibat, yaitu : sebab, oleh sebab itu, oleh karena,
akibatnya.
9. Penanda syarat (pengandaian), yaitu : jika, kalau, jikalau, andaikata,
seandainya.
10. Penanda kesimpulan, yaitu : ringkasnya, kesimpulannya, garis
besarnya, atau disebut juga rangkuman
b. Transisi berupa kalimat
Transisi ini berupa kalimat yang juga dikenal dengan sebutan idea in
sentence atau kalimat penuntun yang berfungsi sebagai kalimat transisi
maupun sebagai kalimat pengantar untuk kalimat topik utama. Jika dalam
satu paragraf terdapat kalimat penuntun dan kalimat topik, maka kalimat
penuntun sebelum kalimat topik. Namun kalimat penuntun bukanlah yang

10
berfungsi unuk menggantikan kalimat topik, tetapi hanya kalimat pengantar
menuju kebagian kalimat topik.
c. Transisi berupa paragraf
Ada kalanya transisi berupa paragraf pendek. Transisi ini digunakan untuk
“membelokkan” pembahasan dari suatu pokok pikiran ke pokok pikiran
yang lain. Namun, transisi ini agak jarang digunakan karena transisi ini
biasanya menghubungkkan subbab dalam suatu tulisan.
2. Kalimat Topik/ Kalimat Utama
Kalimat topik atau kalimat utama adalah kalimat yang berisi pokok pikiran
atau inti pembicaraan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
Disinilah tempatnya inti gagasan yang ingin disampaikan pengarang, karena
pada kalimat ini terdapat inti pembicaraan dari keseluruhan bahasan.
3. Kalimat Pengembang
Kalimat pengembang adalah kalimat yang mengembangkan atau
memaparkan secara luas tentang inti pembicaraan dari kalimat topik.

Jika kalimat topiknya bersifat kronologis, biasanya akan berhubungan


dengan benda atau kejadian dan waktu; dan urutan kalimat pengembangannya
dimulai dari masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.

Jika kalimat topiknya berhubungan dengan jarak yang biasanya akan


berhubungan dengan benda, peristiwa atau suatu hal, dan ukuran jarak;
sedangkan urutan kalimat pengembangannya dimulai dari jarak yang paling
dekat, lebih jauh, dan paling jauh.

Jika kalimat topiknya berhubungan dengan sebab akibat, maka urutan


kalimat pengembangannya bisa dinyatakan sebabnya terlebih dahulu, lalu diikuti
oleh akibat, bisa juga sebaliknya, akibatnya terlebih dahulu lalu diikuti dengan
sebab.

4. Kalimat Penegas atau Kalimat Penjelas

Kalimat penegas atau kalimat penjelas adalah kalimat yang berfungsi untuk
memberikan penegasan atau memperjelas kembali terhadap kalimat utama atau

11
kalimat topik. Kalimat penegas tidak lah mutlak atau wajib untuk digunakan,
misal jika inti pembicaraan sudah jelas pada kalimat utama maka tidak perlu
untuk memperjelasnya kembali.

Menurut Wijayanto (2004) ,unsur-unsur paragraf yang meliputi transisi,


kalimat utama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas, tidak selalu ada dalam
sebuah paragraf. Sebuah paragraf sering memiliki empat unsur, tiga unsur, dua
unsur, atau hanya satu unsur. Contoh-contohnya seperti dibawah ini. Paragraf
terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang dan kalimat
penegas.

1. Paragraf terdiri atas transisi , kalimat utama, kalimat penjelas dan kalimat
penegas
2. Paragraf terdiri atas transisi, kalimat utama, dan kalimat penegas
3. Paragraf terdiri atas kalimat utama, kalimat penjelas dan kalimat penegas.
4. Paragraf terdiri atas kalimat utama dan kalimat penjelas
5. Paragraf yang hanya terdiri atas kalimat-kalimat

E. Syarat-syarat Pembentukan Paragraf


1. Kesatuan
Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok. Fungsi paragraf adalah
untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut. Untuk itu, di dalam
pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak boleh
menyimpang dari gagasan pokok tersebut. Dengan kata lain, uraian-uraian
dalam sebuah paragraf diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu
kesatuan. Semua kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus
pada gagasan pokok.

2. Kepaduan
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh suatu paragraf ialah koherensi atau
kepaduan. Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan atau tumpukan
kalimat-kalimat yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri, tetapi dibangun
oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Urutan pikiran

12
yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan, dan pembaca pun dapat
dengan mudah memahami/mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan
karena adanya perloncatan pikiran yang membingungkan.

3. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang
cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik/gagasan utama. Sebaliknya
suatu paragraf dikatakan tidak lengkap, jika tidak dikembangkan atau
diperluas dengan pengulangan-pengulangan.
Contoh :
Suku Dayak tidak termasuk suku yang suka bertengkar. Mereka tidak suka
berselisih atau bersengketa.

Paragraf di atas merupakan contoh paragraf yang hanya diperluas dengan


pengulangan.

F. Teknik Penulisan Paragraf

Setiap jenis paragraf tidak terlepas dari tautannya dalam sebuah karangan.
Bagaimana menulis dan merangkai paragraf tersebut secara baik dan benar,
sehingga menjadi karangan yang saling berkesinambungan dalam mewujudkan
paragraf yang menjadi satu kesatuan. Sehingga pembaca mudah memahami apa
yang disajikan penulis dalam mengemukakan gagasan yang disampaikan. Dan
karangan tersebut tidak pendek, melainkan karangan tersebut tidak berboros kata
dan tidak mengulang – ulang butir ide yang sama serta tidak berputar- putar dalam
menyampaikan gagasan.

Dibawah ini adalah hal – hal yang perlu diperhatikan dalam sistem penulisan
paragraf:

a) Hendaknya menentukan terlebih dahulu ide pokok sebelum menulis paragraf


apabila tidak membuat rencana terlebih dahulu, maka paragraf tidak sempurna.

b) Menguraikan ide pokok dengan kalimat penjelas yang akan dikembangkan


dalam penulisan paragraf.

13
c) Mengembangkan paragraf dengan menggunakan teknik pengembangan
paragraf sehingga tercipta sebuah paragraf yang baik.

d) Memilih kata atau penyeleksian kata yang akan dibuat dalam penulisan
paragraf dalam karya ilmiah.

Ketepatan dalam menyampaikan pengetahuan kepada pembaca sangat


diperlukan. Sehingga dapat membentuk koherensi yang saling kait antar
kalimat dalam paragraf dan antar paragraf, agar tidak sampai ada kata yang
tidak jelas rujukannya. Untuk menjadikan karangan yang benar – benar
berbobot, harus diterapkan pula pengembangan yang benar- benar memadai.
Setiap karangan mencakup unsur yang pokok berupa gagasan , komunikasi,
tatanan, dan bahasa sebagai medium penyampaian dalam mengemukakan
sebuah karangan.

G. Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf adalah pemberian keterang-keterangan tambahan
dalam bentuk kalimat-kalimat penjelas atau kalimat pengembang terhadap ide
pokok yang terdapat pada kalimat pokok. Dengan kata lain,pengembangan
paragraf adalah cara yang digunakan penulis dalam menyampaikann gagasannya
dalam membuat paragraf.
Salah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan
membuat kerangka paragraph dahulu sebelum menulis suatu paragraf. Sebagai
contoh dapat dilihat paparan di bawah ini.
Kerangka paragraf:

Pikiran utama : Keindahan alam di Tawangmangu makin surut

Pikiran penjelas :
1. manusia telah mengubah segala-galanya
2. hutan, sawah, dan ladang tergusur
3. pohon-pohon tidak ada lagi
4. pagar bunga sudah diganti
5. gedung-gedung mewah dibangun
Pengembangan paragraf:

14
Bernostalgia tentang indahnya alam di Tawangmangu hanya akan
menimbulkan kekecewaan saja. Dalam kurun waktu 25 tahun, dinamika
kehidupan manusia telah mengubah segala-galanya. Hutan, sawah, dan ladang
telah tergusur oleh berbagai bentuk bangunan. Ranting dan cabang pohon
telah berganti dengan jeruji besi. Pagar tanaman dan bunga yang dulu
bermekaran dengan indahnya telah diterjang tembok beton yang kokoh. Batu-
batu gunung telah menghadirkan gedung plaza megah yang menelan biaya
triliunan rupiah. Arus modernisasi dengan angkuhnya telah menelan
kemesraan dan indahnya alam ini.

Pengembangan paragraf dapat dibedakan berdasarkan teknik dan isi paragraf.


1. Berdasarkan teknik
a. Secara alamiah
Dalam hal ini penulis sekadar menggunakan pola yang sudah ada pada
objek atau kejadian yang di bicarakan. Susunan logis ini mengenal dua
macam urutan :
1. Urutan ruang (spesial) yang membaca dari satu titik ke titik
berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang.
Miasalnyagambaran dari depan ke belakang, dari luar ke dalam, dari
atas ke bawah dari kanan ke kiri, dan sebagainya.
2. Urutan waktu (urutan kronologis) yang menggambarkan urutan
terjadinya peristiwa, perbuatan atau tindakan.

b. Klimaks dan antiklimaks


Pikiran utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan
bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian
berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga gagasan yang paling
tinggi kedudukan/kepentingannya

c. Umum ke khusus, khusus ke umum (deduktif, induktif)

15
Cara pengungkapan paragraf yang paling banyak digunakan
adalah cara deduktif dan induktif. Dan karya ilmiah umunya berbentuk
deduktif artinya dari umum ke khusus.
2. Berdasarkan Isi
a. Perbandingan dan pertentangan
Untuk menambah kejelasan sebuah paparan, kadang-kadang
penulis berusaha membandingkan atau mempertentangkan. Dalam hal
ini penulis berusaha menunjukkan persamaan dan berbedaan antara dua
hal. Syarat perbandingan/pertentangan adalah dua hal yang
tingkatannya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan sekaligus
perbedaan.
b. Analogi
Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu
yang sudah dikenal umum dengan hal yang belum dikenal. Analogi ini
dimaksudkan untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut.
c. Contoh-contoh
Sebuah karangan generalisasi yang terlalu umum sifatnya agar
dapat memberikan penjelasan kepada pembaca, kadang-kadang
memerlukan contoh-contoh yang konkret.
d. Sebab-Akibat
Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab
akibat. Dalam hal ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan
akibat sebagai pikiran penjelas; atau sebaliknya.
e. Definisi Luas
Untuk memberikan batasan tentang sesuatu, kadang-kadang
penulis terpaksa menguraikan dengan beberapa kalimat, bahkan
beberapa alinea.

f. Klasifikasi
Dalam pengembangan karangan, kadang-kadang kita
mengelompokan hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokan

16
ini biasanya diperinci lagi lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok
yang lebih kecil.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Macam paragraf dibedakan menjadi dua. Paragraf berdasarkan sifat dan
tujuan meliputi paragraf pembuka, paragraf penghubung dan paragraf
penutup. Paragraf berdasarkan isinya meliputi narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi dan persuasi. Kegunaan paragraf yaitu untuk menandai
pembukaan topik baru dan untuk memerinci apa yang sudah diutarakan
dalam paragraf sebelumnya.
2. Unsur-unsur atau truktur paragraf meliputi transisi kalimat, kalimat topik,
kalimat pengembang dan kalimat penegas.
3. Syarat penulisan paragraf adalah memiliki kesatuan, kepaduan,
kelengkapan.
4. Teknik penulisan paragraf meliputi menentukan ide pokok, menguraikan
ide pokok dengan kalimat penjelas, mengembangkan paragraf dengan
menggunakan teknik pengembangan paragraf, dan memilih kata atau
penyeleksian kata yang tepat dalam penulisan paragraf.
5. Pengembangan paragraf dibedakan berdasar teknik dan isi. Berdasar isi
secara meliputi alamiah, klimaks-antiklimaks, deduktif-induktif. Berdasar
isi meliputi analogi, contoh-contoh, klasifikasi, perbandingan-
pertentangan, sebab-akibat, definisi luas.

18
DAFTAR PUSTAKA

Hermansyah, Rizky N. 2010. Penyusunan Paragraf dan Karangan. Padang:


Universiatas Negeri Padang.

Nasucha, Yakub M. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Yogyakarta: Media Perkasa.

Rahardi, Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:


Erlangga

Ramlan, M. 1993. Paragraf : Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa


Indonesia. Yogaykarta: Andi Offset

Wijayanto, Asul. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grassiondo.

Suryati, Maria M. 2017. Unsur Paragraf, Jenis Paragraf, dan Pola Pengembangan
Paragraf pada Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas. Yogyakarta:
Universiatas Sanata Dharma.

19

Anda mungkin juga menyukai