PENDAHULUAN
1
dasar bagi kata ulang itu harus sesuai dengan golongan kata
tersebut. Kedua bentuk dasar selalu berupa satuan yang terdapat dalam
penggunaan bahasa.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari reduplikasi atau proses
pengulangan
2. Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri reduplikasi atau proses
pengulangan
3. Untuk mengetahui bagaimana menentukan bentuk dasar kata
ulang
4. Untuk mengetahui bagaimana macam-macam proses
pengulangan
5. Untuk mengetahui bagaimana pembagian reduplikasi atau proses
pengulangan
2
1.4 Manfaat
Makalah ini penulis buat agar bermanfaat bagi diri penulis sendiri maupun
bagi pembaca. Semoga dengan membaca makalah ini dapat menambah
ilmu pengetahuan pembaca tentang pengertian proses pengulangan, ciri-
ciri, pembagian dan macam-macam proses pengulangan. Dan bagi
penulis semoga dengan adanya makalah yang penulis tulis,
maka makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis untuk mengetahui
berbagai macam proses pengulangan serta cara menentukan bentuk
dasar kata ulang, ciri-ciri proses pengulangan dan pembagian proses
pengulangan. Serta makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi
penulis.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
maupun tidak. Contoh: lari-lari, luntang-lantung, leluhur dan
sebagainya.
5
Berkata-kata (kata kerja) : bentuk dasarnya berkata (kata kerja)
Menari-nari (kata kerja) : bentuk dasarnya menari (kata kerja)
Tersenyum-senyum (kata : bentuk dasarnya tersenyum (kata kerja)
kerja)
Minum-minuman (kata : bentuk dasarnya minuman (ktaa nominal)
nominal)
Cepat-cepat (kata sifat) : bentuk dasarnya cepat (kata sifat)
Sepuluh-sepuluh (kata : bentuk dasarnya sepuluh (kata bilangaan)
bilangan)
Pukul-memukul (kata kerja) : bentuk dasarnya sepuluh (kata bilangaan)
Kemerah-merahan (kata : bentuk dasarnya merah (kata sifat)
nominal)
6
Kebaikan : kebaikan-kebaikan
2. Pengulangan sebagian
Yaitu pengulangan sebagian dari bentuk dasarnya. Disini bentuk
dasarnya tidak diulang seluruhnya. Hamper semua bentuk dasar
pengulangan golongan ini berupa entuk kompleks.
Misalnya:
a. Bentuk meN-
Mengambil : mengambil-ambil
Membaca : membaca-baca
Menjalankan : menjalan-jalankan
b. Bentuk di-
Diusai : diusai-usai
Ditarik : ditarik-tarik
Dikemasi : dikemas-kemasi
c. Bentuk ber-
Berjalan : berjalan-jalan
Bertemu : bertemu-temu
Bermain : bermin-main
d. Bentuk ter-
Terbatuk : terbatuk-batuk
Terbentur : terbentur-bentur
Terjatuh : terjatuh-jatuh
e. Bentuk ber-an
Berlarian : berlari-larian
Berjauhan : berjauh-jauhan
Berdekatan : berdekat-dekata
f. Bentuk –an
Minuman : minum-minuman
Makanan : makan-makanan
Sayuran : sayur-sayuran
7
g. Bentuk ke-
Kedua : kedua-dua
Ketiga : ketiga-tiga
3. Pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks
Dalam golongan ini bentuk dasar diulang seluruhnya dann
berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks maksudnya
pengulangan itu terjadi bersama- sama dengan proses pembubuhan
afiks dan bersama sama pula mendukung satu fungsi
Misalnya :
Lauk : lauk-pauk
Ramah : ramah-tamah
Sayur : sayur-mayur
4. Dwilingga salin suara
Kata ulang dwilingga salin suara adalah kata yang dibentuk dari
pengulangan bentuk dasar yang disertai perubahan salah satu
fonemnya (bisa berupa fonem vokal maupun fonem konsonan).
Contoh:
1. Perubahan vokal
Gerak = gerak-gerik
Balik = bolak-balik
2. Perubahan konsonan
Sayur = sayur-mayur
Cerai = cerai-berai
5. Dwipurwa
Kata ulang dwipurwa yaitu kata yang dibentuk dari pengulangan suku
pertama dari bentuk dasar.
Contoh:
Tamu-tetamu
Tangga-tetangga
Luhur-leluhur
Jaka-jejaka
8
6. Kata ulang berimbuhan
Yaitu kata ulang yang dibentuk dari pengulangan kata yang disertai
penambahan inbuhan(afiks).
Contoh:
Daun = daun-dedaunan
Ganti = ganti-bergantian
Merah = kemerah-merahan
7. Kata ulang semu
Kata ulang semu yaitu kata yang menurut bentuknya tergolong kata
ulang, tetapi sebenarnya bukan kata ulang sebab tidak ada dasar
yang diulang.
Contoh:
Kupu-kupu
Kura-kura
Anai-anai
Rawa-rawa
Alun-alun
9
2.5.1 Reduplikasi Fonologis
Reduplikasi fonologis berlangsung terhadap dasar yang bukan akar
atauterhadap bentuk yang statusnya lebih dari akar. Status bentuk yang
diulang tidak jelas dan reduplikasi fonogis ini tidak menghasilkan makna
gramatikal, melainkan makna leksikal. Yang termasuk reduplikasi
fonologis adalah bentuk-bentuk seperti:
1. Kuku, dada, pipi, cincin, dan sisi. Bentuk-bentuk tersebut bukan
berasal dari ku, da, pi, cin dan si. Jadi, bentuk bentuk tersebut
adalah sebuah kata yang bunyi kedua suku katanya sama.
2. Foya-foya, tubi-tubi, sema-sema, anai-anai dan ani-ani. Bentuk-
bentuk memang jelas sebagai bentuk ulang, yang diulang secara
utuh. Namun, bentuk dasarnya tidak berstatus sebagai akar yang
mandiri.
3. Laba-laba, kupu-kupu, paru-paru, onde-onde dan rama-rama.
Bentuk-bentuk ini juga jelas sebagai bentuk ulang dan dasar yang
diulang pun jelas ada, tetapi hasil reduplikasinya tidak melahirkan
makna gramatikal. Hasil reduplikasinya hanya menghasilkan
makna leksikal.
4. Mondar-mandir, luntang lantung, lunggang-langgang, kocar-kacir
dan teka-teki. Bentuk-bentuk ini tidak diketahui mana yang
menjadi bentuk dasar pengulangannya. Sedangkan maknanya
pun hanyalah makna leksikal, bukan makna gramatikal. Dalam
berbagai buku tata bahasa tradisional, bentuk-bentuk ini disebut
kata ulang semu.
10
Contoh:
- Jauh-jauh sekali negeri yang akan kita datangi
- Panas-panas memang rasanya hatiku.
11
gramatikal,baik seluruhnya maupun sebagian nya, baik dengan variasi
fonem maupun tidak.
Dari penulisan makalah ini penulis juga menemukan bahwa ciri-ciri proses
pengulangan atau reduplikasi adalah menimbulkan makna gramatis, terdiri
lebih dari satu morfem, selalu memiliki bentuk dasar, pengulangan pada
umumnya tidak mengubah golongan kata atau kelas kata, bentuk dasar
kata ulang selalu ada dalam pemakaian bahasa. Macam-macam
pengulangan antara lain: pengulangan seluruh, pengulangan sebagian,
pengulangan dengan proses pembubuhan afiks, dwilingga salin suara,
12
dwipurwa, kata ulang berimbuhan dan kata ulang semu. Selain itu penulis
juga menemukan pembagian dari proses pengulangan atau reduplikasi
antara lain: reduplikasi fonologis, reduplikasi sintaksis, reduplikasi
semantis dan reduplikasi morfologis.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembagian Proses Pengulangan atau Reduplikasi, Menurut Abdul Chaer
(2008:179) pembagian proses pengulangan atau reduplikasi antara lain
adalah: reduplikasi Fonologis adalah reduplikasi fonologis berlangsung
terhadap dasar yang bukan akar atau terhadap bentuk yang statusnya
lebih dari akar. Status bentuk yang diulang tidak jelas dan reduplikasi
fonogis ini tidak menghasilkan makna gramatikal, melainkan makna
leksikal, reduplikasi Sintaksis adalah proses pengulangan terhadap
sebuah dasar yang biasanya berupa akar, tetapi menghasilkan satuan
bahasa yang statusnya lebih tinggi daripada sebuah kata, reduplikasi
Semantis adalah pengulangan “makna” yang sama dari dua buah kata
yang bersinonim.
Misalnya ilmu pengetahuan, alim ulama dan cerdik cendakia. Kita lihat
kata ilmu dan kata pengetahuan memiliki makna yang sama; kata alim
dan ulama juga memiliki makna yang sama. Demikian juga kata cerdik
dan juga kata cendekia, reduplikasi Morfologis yaitu reduplikasi morfologis
dapat terjadi pada bentuk dasar yang berupa akar, berupa bentuk berafiks
dan berupa bentuk komposisi. Prosesnya dapat berupa pengulangan
utuh, pengulangan berubah bunyi, dan pengulangan sebagian.
14
Dwilingga/sempurna/murni/utuh, dwilingga salin suara, dwipurwa, kata
ulang berimbuhan, kata ulang sebagian, kata ulang semu.
3.2 Saran
Adapun saran yang diberikan pada akhir makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Mahasiswa
Dengan mengetahui pengertian proses pengulangan, pembagian
proses pengulangan atau reduplikasi, menentukan bentuk dasar
kata ulang, dan macam-macam pengulangan. Penulis harapkan
kepada mahasiswa hendaknya agar dapat menggunakan ilmu yang
di dapat dari makalah ini dengan sebaik-baiknya terutama dalam
mengajarkan serta mengaplikasikan pada siswa-siswinya nanti
pada saat menjadi seorang guru.
2. Penulis
Dengan makalah ini penulis hendaknya dapat mengaplikasikan
pembahasan makalah ini dengan sebaik-baikya agar ilmu-ilmu
yang didapat dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi dirinya maupun orang lain, amiin.
15
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi ke III.
Jakarta : Balai Pustaka.
16
MAKALAH
MORFOLOGI REDUPLIKASI
Dosen Pengampu :
Oleh
Kelompok 10
Desi Pratiwi 181210025
Inova Auliya Indriani 181210039
Eka Maulita 151210053
Dhafan Surya Hadyansa 181210028
17
KATA PENGANTAR
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Dosen Pembimbing yang
selalu memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga Makalah
Morfologi ini dapat disusun dengan baik.
Semoga Makalah Morfologi yang telah kami susun ini turut memperkaya
khazanah ilmu kebahasaan serta bisa menambah pengetahuan dan
pengalaman para pembaca.
Penyusun
18
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................
1.3 Tujuan ...........................................................................................
1.4 Manfaat .........................................................................................
1.5 Ruang Lingkup ..............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Proses Pengulangan atau Reduplikasi .......................
2.2 Ciri-Ciri Proses Pengulangan atau Reduplikasi .............................
2.3 Menentukan Bentuk Dasar Kata Ulang .........................................
2.4 Macam-Macam Pengulangan ........................................................
2.5 Pembagian Proses Pengulangan atau Reduplikasi ......................
2.5.1 Reduplikasi Fonologis ................................................................
2.5.2 Reduplikasi Sintaksis ................................................................
2.5.3 Reduplikasi Semantis ...............................................................
2.5.4 Reduplikasi Morfologis ..............................................................
2.6 Hasil Pembahasan .....................................................................
19