Anda di halaman 1dari 18

A.

Latar Belakang

Investasi berasal dari kata invest yang berarti menanam atau

menginvestasikan uang atau modal. Secara umum, investasi dapat diartikan

sebagai suatu kegiatan yang dilakukan baik oleh orang pribadi (natural

person) maupun badan hukum (juridicial person), dalam upaya meningkatkan

dan/atau mempertahankan nilai modalnya, baik yang berbentuk uang tunai

(cash money), peralatan (equipment), aset tak bergerak, hak atas kekayaan

intelektual, maupun keahlian. Dan biasanya dilakukan perusahaan yang pada

dasarnya bertujuan mendapatkan profit atau laba (hasil keuntungan

maksimum) dalam jangka panjang perusahaan dapat mengoptimalkan nilai

perusahaan. Perusahaan yang sudah go public biasanya perusahaan yang

sudah besar atau mampu meningkatkan nilai perusahaan dan laba yang

diinginkan oleh perusahaan itu. Perusahaan biasanya mengeluarkan saham

sebagai cara untuk menarik minat investor untuk melakukan investasi pada

perusahaan tersebut.1

Namun saat ini praktik investasi ilegal atau yang sering disebut

investasi bodong juga berkembang ditengah masyarakat. Permasalahannya

adalah banyak masyarakat yang masih kurang memahami bagaimana cara

berinvestasi yang baik dan benar sehingga banyak dari mereka yang tertipu

1
Putu Mahendra Dananjaya, I Ketut Mustanda, “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur”,E-journal Ekonomi Dan Bisnis, Vol.5 No.10, (2016)
oleh investasi dengan tawaran keuntungan bunga yang tak masuk akal dan

pengelolaan investasi yang tidak jelas.2

Tabel 1.1
Investasi Ilegal

Tahun Investasi Ilegal Investasi yang


dihentikan

2017 80 entitas

2018 180 entitas 177 entitas

2019 263 entitas

Jenis Investasi yang Telah Dihentikan Jumlah

Trading forex 117 entitas

Multilevel marketing 13 entitas

Investasi uang 11 entitas

Cryptocurrency 5 entitas

Investasi lainnya 31 entitas

Sumber: Satgas Waspada Investasi 2020

Dilihat dari data diatas bahwa investasi ilegal dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan, angka terendah didapat pada tahun 2017 sebesar 80

entitas dan tertinggi pada tahun 2019 sebesar 263 entitas.

Mengenai investasi  yang berbasis online, saat ini OJK bekerjasama

dengan Kominfo untuk mengawasi peredaran entitas ilegal tersebut. Dengan

2
Citra Khairiyati, Astrie Krisnawati, “ Analisis Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Keputusan
Investasi Pada Masyarakat Kota Bandung”. Jurnal Manajemen dan Bisnis, vol.3 no.2, (Agustus
2019)
banyaknya kasus penipuan yang berlatar belakang investasi bodong, OJK

mengajak seluruh media untuk membantu menyebarluaskan informasi

informasi penting yang berkaitan investasi ilegal ini kepada masyarakat luas.

Otoritas Jasa Keuangan, sebagai lembaga negara yang independen dan

bebas dari campur tangan pihak lain yang mempunyai fungsi

menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi

terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan di Indonesia,

mempunyai peranan yang penting dalam penanganan kasus dugaan investasi

Ilegal yang sedang berkembang saat ini di Indonesia.

Tanpa adanya izin terlebih dahulu oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai

lembaga tinggi dalam pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan

Kegiatan Investasi Illegal dilakukan dengan cara melakukan penghimpunan

dana masyarakat luas dengan menyimpang bahkan menghindari dari aturan

perbankan, merupakan kegiatan yang menggunakan fasilitas publik untuk

menjalankan kegiatan usahanya.

Dengan demikian perlu dilihat kewenangan yang dimiliki Otoritas Jasa

Keuangan dalam memberikan perlindungan bagi masyarakat terhadap

kegiatan Investasi Illegal, praktik moral hazard pada kegiatan Investasi Illegal

terjadi karena lemahnya sistem pengawasan lembaga keuangan yang

disebabkan beberapa faktor, yaitu: (a) lemahnya sistem arsitektur pengawasan


keuangan Indonesia (b) tidak adanya pertukaran informasi antar lembaga

pengawas keuangan (c) masih tingginya egosentris lembaga keuangan.3

Adapun data perusahaan investasi Ilegal yang pernah ditangani sejak tahun

2017-2019 adalah sebagai berikut :

No. Nama Perusahaan Status

1 PT Crown Indonesia Makmur Sudahtidakberopersional,


pengurus DPO

2 Koperasi AmanahSentosaAbadi Lokasi Lampung Timur,


Koperasi sudahtidakberoperasi,
sedangditanganikepolisianPolda
Lampung

3 PT Amoeba Internasional dan PT sedangditanganikepolisian


Qnet Indonesia

Dalam ajaran islam investasi merupakan bagian dari fikih muamalah,

maka berlaku kaidah “hukum asal dalam semua bentuk muamalah adalah

boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya”

Dalam penangan investasi OJK melibatkan berbagai Instansi yang

tergabung dalam SATGAS Waspada Investasi, hal ini dapat mempermudah

dalam pengawasan Investasi Legal maupun Investasi yang bermasalah atau

Ilegal.

Maka berdasarkan penjelasan diatas peneliti ingin membahas tentang

analisis peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengawasi investasi di

Provinsi Lampung dalam perspektif ekonomi islam dengan judul penelitian

“Analisis Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam Mengawasi


3
Sufmi Dasco Ahmad”Peranan Otoritas Jasa Keuangan Dalam penanggulangan Investasi Ilegal
di Indonesia”. Jurnal Privat law, Vol.6, No.1, 2018
Investasi di Provinsi Lampung Dalam Perspektif Ekonomi Islam”.

B. Batasan Masalah

Fokus Penelitian dalam penelitian ini adalah pada peran yang dilakukan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengawasi dan mencegah investasi di

lampung, bagaimana cara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2017

sampai dengan tahun 2019 dalam melakukan pengawasan tersebut dan

bagaimana perspektif ekonomi islam tentang investasi yang dilakukan

dimasyarakat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi perhatian dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berpengaruh terhadap

pencegahan investasi ilegal di provinsi lampung?

2. Bagaimana upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengawasi

dan mencegah investasi ilegal di provinsi Lampung?

3. Bagaimana perspektif ekonomi islam tentang adanya investasi

ilegal?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan sesuatu yang diharapkan dapat tercapai, tujuan yang ingin

dicapai dalam penelelitian ini anatar lain sebagi berikut:


1. Untuk mengetahui peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam

mengawasi dan mencegah investasi.

2. Untuk mengetahui tinjauan ekonomi islam terhadap Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) dalam melakukan pengawasan dan investasi.

E. Manfaat Penelitian

Dengan adanya masalah maka manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a) Manfaat Teroritis

1) Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai peran lembaga

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengawasi investasi.

2) Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai investasi legal dan

ilegal.

3) Menambah wawasan dan pengetahuan bagaimana Ekonomi Islam

memandang peran yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

dalam mengawasi investasi.

b) Manfaat Praktis

1) Bagi peneliti: dapat menambah pengetahuan penulis mengenai peran

yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengawasi

investasi, dan lebih mengetahui perbedaan investasi legal dan ilegal.

2) Bagi akademik: sebagai bahan pengetahuan dan pemikiran tentang

Ekonomi Islam mengenai investasi.


3) Bagi masyarakat: memberikan ilmu dan pengetahuan tentang investasi

agar tidak mudah terlibat dalam investasi ilegal.

F. Tinjauan Pustaka

Berikut beberapa penelitian terdahulu yang mendukung dalam proses

penelitian ini:

1. Agus Anita Sari, dalam penelitiannya berjudul “Analisis Peran Otoritas

Jasa Keuangan dalam Mengawasi Investasi di Provinsi Lampung dalam

Perspektif Ekonomi Islam” disimpulkan bahwa peran Otoritas Jasa

Keuangan dalam mengawasi investasi diprovinsi lampung sudah

dilakukan dengan baik, namun dalam melakukan peran preventif yaitu

sosialisasi dan informasi terhadap investasi ilegal belum dilakukan secara

maksimal dan menyeluruh ke seluruh daerah di Lampung.

2. Rizky Arisandi, dalam penelitiannya yang berjudul “Kedudukan Otoritas

Jasa Keuangan Dalam Perlindungan Hukum Bagi Masyarakat Terhadap

Kegiatan Investasi Ilegal Di Tasikmalaya” disimpulkan bahwa investasi

ilegal yang dilakukan perusahaan dalam perkara ini dikategorikan

melakukan pengimpunan dana masyarakat tanpa izin dari Otoritas Jasa

Keuangan. Otoritas Jasa Keuangan memiliki kewenangan perlindungan

hukum bagi masyarakat berdasarkan pada pasal 28, 29, dan 30 Undang-

Undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan dengan

melakukan edukasi kepada masyarakat, memberikan fasilitas pengaduan


nasabah, serta menangani investasi ilegal dengan mencabut izin usaha,

atau ganti rugi dan atau mengajukan gugatan ke pengadilan.

3. TaniaThresia Siregar, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengawasa

Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Koperasi Simpan Pinjam Ilegal Terkait

Investasi Ilegal Dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Dalam

Mencegah Praktek Pengumpulan Dana Masyarakat Secara Ilegal”

disimpulkan bahwa invetasi ilegal merupakan penipuan berkedok

investasi, dimana agar kita mau untuk berinvestasi serta menjanjikan

kepada pihak yang berinvestasi akan mendapat untung yang besar dalam

waktu yang singkat dan instan. Bentuk kegiatan investasi ilegal

menyerupai instrumen perbankan, dengan ciri utama penipuan berkedok

investasi adalah tidak dimiliknya dokumen perizinan yang sah dari

regulator (pengawas) terkait seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank

Indonesia, Kementrian Koperasi dan UKM, dan lain-lainnya.

G. Landasan Teori

1. Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara yang dibentuk

berdasarkan pada Undang-Undang No.21 Tahun 2011 yang berfungsi

menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi

terhadap keseluruhan kegiatan didalam sektor jasa keuangan. Otoritas Jasa

Keuangan merupakan lembaga yang independen dan bebas dari campur

tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang


pengaturan,pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan. Secara umum dapat

dikatakan bahwa Otoritas Jasa Keuangan ini didirikan untuk menggantikan

peran Bapepam-LK untuk melakukan pengawasan secara ketat terhadap

lembaga keuangan seperti perbankan, pasar modal, reksadana, perusahaan

pembiayaan, dana pensiun dan asuransi.4

Memiliki peran penting dalam penanganan kasus pada lembaga

keuangan yang sedang berkembang saat ini seperti investasi- investasi

bodong. Peningkatan penipuan investasi fiktif disebabkan oleh kurangnya

pengetahuan publik tentang sektor keuangan dan keinginan masyarakat untuk

mendapatkan keuntungan yang sangat tinggi, meskipun didalamnya terdapat

orang-orang yang berpendidikan juga menjadi korban dari penipuan investasi.

Oleh karena itu, OJK sangat dibutuhkan untuk memberikan perlindungan

hukum bagi investor dalam investasi fiktif. Perlindungan bagi calon investor

maupun investor yang dilakukan oleh OJK dengan langkah-langkah preventif

dan represif. Tindakan prefentif yang dilakukan oleh OJK untuk mencegah

orang terjebak dalam investasi fiktif. Sementara itu, tindakan represif oleh

OJK dapat dilakukan dengan proses hukum ke perusahaan investasi fiktif

oleh tim investasi hati-hati karena perlindungan hukum represif ditujukan

untuk menyelesaikan sengketa.5

Salah satu tujuan dibentuknya Otoritas Jasa Keuangan adalah untuk

melakukan perlindungan Konsumen dan masyarakat. Dalam menjalankan

4
Totok Budisantoso dan Nuritomo, Bank dan Lembaga Keuangan lain (Jakarta: Salemba
Empat,2017), hal.47
5
Abd. Kadir Arno, A Ziaul Assad, “Peran Otoritas Jasa keuangan Dalam Mengawasi Resiko
Pembiayaan Dalam Investasi Bodong”E-Journal of islamic economic, Vol.2 No.1. (2017)
tugasnya ini maka Otoritas Jasa Keuangan berwenang melakukan tindakan

pencegahan kerugian Konsumen dan masyarakat, yang meliputi:

1) Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat atas karakteristik

sektor jasa keuangan, layanan ,dan produknya

2) Meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk menghentikan kegiatannya

apabila kegiatan tersebut berpotensi merugikan masyarakat

3) Tindakan lain yang dianggap perlu sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

Menurut Pasal 34 UU OJK, anggaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan pungutan dari

pihak yang melakukan kegiatan disektor jasa keuangan. Misalnya, dengan

pungutan ke Pelaku Industri Keuangan. Rencananya Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) akan menarik pungutan dari lembaga-lembaga keuangan di Indonesia.

Mekanisme pungutan itu sendiri tengah digodok oleh Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) dan pemerintah.6

2. Investasi

Investasi berasal dari bahasa Inggris investment dari kata dasar invest

yang berarti menanam, atau istathmara dalam bahasa Arab, yang berarti

menjadikan berbuah, berkembang dan bertambah jumlahnya. Secara istilah,

investasi adalah barang tidak bergerak atau barang milik perseorangan atau

perusahaan yang dimiliki dengan harapan untuk mendapatkan pendapatan

6
https://www.ojk.go.id/id/FAQ Diakses pada 2 April 2020, Pukul 23:00 WIB
periodik atau keuntungan atas penjualan dan pada umumnya dikuasai untuk

periode yang relatif panjang.

Kegiatan investasi memiliki manfaat dan dampak yang luas bagi

perekonomian suatu Negara. Investasi sejatinya terbagi menjadi dua, yaitu

investasi langsung (direct investment) seperti berwirausaha/mengelola usaha

sendiri pada sektor riil (riil sector) dan investasi tidak langsung (indirect

investment) investasi pada sektor non-riil seperti investasi di perbankan

syariah (deposito) dan pasar modal syariah melalui bursa saham syariah,

reksadana syariah, sukuk, SBSN, dan lain-lain.

Investasi juga menjadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang sudah sangat pesat ternyata tidak

terlepas dari investasi, yaitu pembentukan modal. Dimana antara investasi

dan pertumbuhan ekonomi adalah positif, jika investasi tinggi maka

pertumbuhan ekonomi cenderung meningkat.7

Namun saat ini praktik investasi ilegal atau yang sering disebut

investasi bodong juga berkembang ditengah masyarakat. Investasi Bodong

ialah penipuan, penipuan berkedok investasi, dimana agar kita mau untuk

berinvestasi biasanya pihak yang menawarkan kepada kita untuk berinvestasi

dan menjanjikan kepada pihak yang berinvestasi akan mendapat untung yang

besar dalam waktu singkat dan instan.

7
Yesika Resianna Barimbing, Ni Luh Karmini, “Pengaruh PAD, Tenaga Kerja, dan Investasi
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi diProvinsi Bali”, E-journal Ekonomi dan Bisnis,Vol.4 No.5 (2015)
Ciri-ciri investasi bodong menurut OJK:

1. Imbal hasil yang di luar batas kewajaran dalam waktu singkat

2. Penekanan utama pada perekrutan;

3. Tidak dijelaskan bagaimana cara mengelola investasinya;

4. Tidak dijelaskan underlying usaha yang memenuhi asas kewajaran

dan kepatutan di sektor investasi keuangan;

5. Tidak jelasnya struktur kepengurusan, struktur kepemilikan,struktur

kegiatan usaha dan alamat domisili usaha;

6. Kegiatan yang dilakukan menyerupai money game dan skema ponzi.

Menyebabkan terjadinya kegagalan untuk mengembalikan dana

masyarakat yang diinvestasikan;

7. Bila ada barang, kualitas barang tidak sebanding dengan harganya.

8. Bonus dibayar hanya bila ada perekrutan.

Masyarakat Provinsi Lampung harus waspada saat melakukan investasi

atau menanam saham di suatu lembaga. Pasalnya, masih marak entitas

(perusahaan) yang diduga melakukan kegiatan usaha tanpa izin dari pihak

berwenang dan berpotensi merugikan masyarakat.

3. Investasi berdasarkan perspektif ekonomi Islam

Investasi merupakan bagian dari fikih muamalah, maka berlaku

kaidah “hukum asal dalam semua bentuk muamalah adalah boleh dilakukan

kecuali ada dalil yang mengharamkannya”. Aturan ini dibuat karena ajaran

Islam menjaga hak semua pihak dan menghindari saling menzalimi satu sama

lain. Hal ini menuntut para investor untuk mengetahui batasan- batasan dan
aturan investasi dalam Islam, baik dari sisi proses, tujuan, dan objek dan

dampak investasinya. Namun demikian, tidak semua jenis investasi

diperbolehkan syariah seperti kasus bisnis yang diungkapkan di atas yaitu

mengandung penipuan dan kebohongan atau mengandung unsur-unsur

kegiatan yang dilarang syariat Islam.

Definisi investasi syariah adalah kegiatan investasi yang berlandaskan

prinsip-prinsip syariah, baik itu investasi pada sektor keuangan ataupun

sektor rill. Di mana dalam hal ini Islam mengajarkan investasi yang

menguntungkan bagi semua pihak dan melarang manusia untuk mencari dan

mendapatkan rizki melalui spekulasi atau berbagai cara lainnya yang sifatnya

merugikan orang lain. (Muhammad Nafik H.R : 2009)

‫ٰۤيـاَيُّهَا الَّ ِذ ۡي َن ٰا َمنُ ۡۤوا اَ ۡوفُ ۡوا بِ ۡال ُعقُ ۡو ِد‬


"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu …” (QS. Al-
Ma`idah [5]: 1) Ayat ini bermaksut agar setiap dari yang berinvestasi itu
memperjelas akad di awal, sehingga tidak ada kesalahpahaman atau
kerugian dari salah satu pihak.
QS. Al-Baqarah : 261

‫َمثَ ُل الَّ ِذ ۡي َن ي ُۡنفِقُ ۡو َن اَمۡ َوالَهُمۡ فِ ۡى َسبِ ۡي ِل هّٰللا ِ َك َمثَ ِل َحبَّ ٍة اَ ۡۢنبَتَ ۡت َس ۡب َع َسنَابِ َل‬
‫هّٰللا‬ ٰ ‫فِ ۡى ُكلِّ س ُۡۢنبُلَ ٍة ِّمائَةُ َحبَّ ٍة‌ؕ َوهّٰللا ُ ي‬
ِ ‫ف لِ َم ۡن يَّ َشٓا ُ‌ء ؕ َو ُ َو‬
‫اس ٌع َعلِ ۡي ٌم‬ ُ ‫ُض ِع‬
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan
tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah Maha luas (karunia-Nya)
lagi Maha Mengetahui.

Ayat itu juga merupakan informasi tentang pentingnya investasi meskipun

tidak secara kongkrit berbicara investasi, karena yang termaktub

menyampaikan tentang betapa beruntungnya orang yang menginfaqkan

hartanya dijalan Allah. Ayat ini kalau dibaca dari perspektif ekonomi jelas akan
mempengaruhi kehidupan kita didunia. Bayangkan saja jika banyak orang yang

melakukan infaq maka sebenarnya ia menolong ratusan, ribuan, jutaan bahkan

milyaran orang miskin di dunia untuk berproduktifitas ke arah yang

lebih baik.

H. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.8 Metode penelitian

atau metode ilmiah adalah prosedur atau langkah-langkah dalam

mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Jadi metode penelitian adalah

cara sistematis untuk menyusun ilmu pengetahuan. Sedangkan teknik

penelitian adalah cara untuk melaksanakan metode penelitian.9

1) Jenis dan Sifat Penelitian

a) Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian

lapangan atau field research yang merujuk pada penelitian yang berusaha

menjelaskan kondisi secara langsung dan berupaya memberikan solusi

terhadap suatu permasalahan yang ada ada dalam realistis.

b) Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu pengumpulan data pada suatu

latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dimana

8
Yulianto Kadji, Metode Penelitian Administrasi, (Yogyakarta: Deepublish, 2016), hlm.3
9
Amelia Zulianti Siregar, Strategi dan Teknik Penulisan Karya Ilmiah dan Publikasi,
(Yogyakarta: Deepublish, 2019), hlm. 34
peneliti adalah sebagai instrument kunci. Penelitian kualitatif tidak

menggunakan statistik, tetapi melalui pengumpulan data analisis.10 Dalam

penelitian ini penulis mengumpulkan data guna menganalisis dan

menggambarkan tentang Peran Otoritas Jasa Keuangan dalam Mengawasi

Investasi di Provinsi Lampung

2) Sumber Data

a) Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data

pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian. Dalam penelitian ini

sumber data primer diperoleh secara langsung melalui wawancara dengan

staff pengawas lembaga keuangan Otoritas Jasa Keuangan di Provinsi

Lampung.

b) Data Sukender

Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan

dilaporkan oleh instansi diluar dari penelitian sendiri, walaupun yang

dikumpulkan ini sesungguhnya adalah data asli. 11 Artinya data yang

diperoleh berasal dari tangan kedua atau bukan dari sumber langsung.

Data sekunder meliputi data yang didapatkan melalui perpustakaan, data

statistik online atau dari penelitian-penelitian terdahulu.

4) Teknik Pengumpulan Data


10
Ali Anggito dan Johan Setiawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Sikabumi: CV Jejak,
2018), hlm. 8-9
11
Moh. Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm.57
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

melakukan penelitian.

a) Observasi

Teknik observasi ilmiah adalah kegiatan mengamati dan

mencermati serta melakukan pencatatan data atau informasi yang sesuai

dengan konteks penelitian. Teknik pengumpulan data dengan observasi

dilakukan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusuia, proses

kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu

besar.12

b) Wawancara

Teknik wawancara atau interview adalah teknik pencaraian data atau

informasi mendalam yang diajukan kepada responden/informan dalam

pentuk pertanyaan susulan setelah teknik angket dalam bentuk lisan.13

12
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2011), hlm. 145
13
Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra,
hlm. 79
DAFTAR PUSTAKA

Abd. Kadir Arno, A Ziaul Assad, Peran Otoritas Jasa keuangan Dalam
Mengawasi Resiko Pembiayaan Dalam Investasi Bodong. E-Journal of
islamic economic, Vol.2 No.1. (2017)
Ali Anggito dan Johan Setiawan, Metode Penelitian Kualitatif, Sikabumi: CV
Jejak, 2018.
Amelia Zulianti Siregar, Strategi dan Teknik Penulisan Karya Ilmiah dan
Publikasi, Yogyakarta: Deepublish, 2019.

Agus Anita Sari, 2014. “Analisis peran otoritas jasa keuangan dalam mengawasi
investasi diprovinsi lampung” UIN, Bandar Lampung.
Citra Khairiyati, Astrie Krisnawati, Analisis Pengaruh Literasi Keuangan
Terhadap Keputusan Investasi Pada Masyarakat Kota Bandung. Jurnal
Manajemen dan Bisnis, vol.3 no.2, (Agustus 2019)
Made Dwi Mahendra Putra, I Putu Yadnya, Penerapan Metode Capital Asset
Pricing Model sebagai Pertimbangan dalam Pengambilan Keputusan Investasi
Saham, E-Jurnal Manajemen, Vol.5, No.12, 2016.
Moh. Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan


Sastra, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Otoritas Jasa Keuangan. “Investasi”. (On-line), : https://www.ojk.go.id/id/FAQ (2
April 2020)
Putu Mahendra Dananjaya, I Ketut Mustanda, Pengaruh Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan
Pada Perusahaan Manufaktur, E-journal Ekonomi Dan Bisnis, Vol.5 No.10,
(2016)
Redaksirltv. “OJK Basmi Investasi Bodong” (On-line),
https://www.radartvnews.com/ojk-basmi-investasi-bodong (7 Agustus 2019).
Sufmi Dasco Ahmad, Peranan Otoritas Jasa Keuangan Dalam penanggulangan
Investasi Ilegal di Indonesia, Jurnal Privat law, Vol.6, No.1, 2018.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2011.
Totok Budisantoso dan Nuritomo, Bank dan Lembaga Keuangan lain, Jakarta:
Salemba Empat,2017.
Tania Thresia Siregar, 2018. “Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap
Koperasi Simpan Pinjam Ilegal Terkait Investasi Ilegal dan Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM) Dalam Mencegah Praktek Pengumpulan Dana
Masyarakat Secara Ilegal” USU, Medan.
Yesika Resianna Barimbing, Ni Luh Karmini, “Pengaruh PAD, Tenaga Kerja, dan
Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi diProvinsi Bali”, E-journal
Ekonomi dan Bisnis,Vol.4 No.5, 2015.
Yulianto Kadji, Metode Penelitian Administrasi, Yogyakarta: Deepublish, 2016.

Anda mungkin juga menyukai