a. Prinsip I
c. Prinsip III
Sebagai contoh, misalnya satuan bel— pada belajar, be— pada bekerja,
dan ber— pada berjalan. Ber— dan be—, berdasarkan prinsip 2, jelas merupakan
satu morfem, karena perbedaan struktur fonologiknya dapat dijelaskan secara
fonologik. Adanya be— disebabkan oleh kondisi satuan yang mengikutinya, ialah
diikuti oleh satuan yang suku pertamanya berakhir dengan er, misalnya bekerja,
beserta, beternak. Berbeda halnya dengan bel— yang hanya terdapat pada
belajar. Pada satuan-satuan lain selalu dipakai ber— atau be—, dan sebaliknya
ajar tidak pernah digunakan ber— atau be—. Karena itu, bel— merupakan satu
morfem dengan ber—, atau dengan kata lain merupakan alomorf morfem ber—,
karena meskipun struktur fonologiknya berbeda, dan perbedaannya tidak dapat
dijelaskan secara fonologik, tetapi mempunyai makna yang sama, dan
mempunyai distribusi yang komplementer dengan morfem ber—.
d. Prinsip IV
1. Ia membeli sepeda
2. Ia menjahit baju
3. Ia membaca buku
4. Ia menulis surat
5. Ia makan roti
6. Ia minum es
e. Prinsip V
Sebaliknya kata mulut pada Mulut gua itu lebar merupakan morfem
berbeda dengan kata mulut pada Mulut orang itu lebar karena keduanya
mempunyai distribusi yang sama.
Demikian pula kata kursi pada Ia membeli kursi merupakan morfem yang
berbeda dengan kata kursi pada Ia mendapat kursi di DPR karena keduanya
mempunyai distribusi yang sama.
1. Ia tinggal di rumah
2. Ia tinggal di kota
3. Ia tinggal di kampus
4. Ia tinggal di kampung
Kata-kata rumah, kota, kampus, dan kampung pada kalimat-kalimat tersebut di
atas mempunyai distribusi yang sama. Demikian pula kata-kata tinggal, ada, dan
tidur pada kalimat-kalimat ;
1. Ia tinggal di rumah
2. Ia ada di rumah
3. Ia tidur di rumah
1. Ia tinggal di rumah
2. Aku tinggal di rumah
3. Mereka tinggal di rumah
1. Ia lari
2. Larinya cepat
1. Ia sakit
2. Sakitnya belum sembuh
f. Prinsip VI
Satuan renta yang berarti ‘sekali’ hanya terdapat pada tua renta, tetapi di
samping tua renta terdapat tua bangka, sudah tua, ketua, tertua. Maka jelas
bahwa tua merupakan satu morfem, dan renta, yang hanya dapat bergabung
dengan tua, juga merupakan morfem tersendiri. Demikian pula satuan-satuan
bangka, sudah, ke—, dan ter—. Suatu morfem yang hanya dapat berkombinasi
dengan satu morfem saja disebut morfem unik. Demikianlah renta itu dapat
disebut morfem unik.