Anda di halaman 1dari 5

CIRI PEMBEDA

Dalam Generatif, fonem bukan sebagai satuan bahasa terkecil. Setiap fonem dapat
dipilah-pilah lagi ke dalam beberapa ciri pembeda. Artinya, setiap segmen fonetis bahasa
Indonesia dapat dianalisis ke dalam ciri-ciri pembeda. Berdasarkan ciri-ciri pembeda dapat
diketahui perbedaan dan persamaan suatu ruas bahasa Indonesia. Misalnya, fonem vokal /i/
dan /e/ sama-sama memiliki ciri [-rendah], [-belakang], dan [-bulat], sedangkan yang
membedakannya adalah ciri tinggi, yakni fonem vokal /i/ memiliki ciri [+tinggi] dan fonem
vokal /e/ mempunyai ciri [-tinggi]. Contoh lain, fonem konsonan /p/ dan /b/ sama-sama
merupakan fonem bilabial hambat yang berbeda dari segi penyuaraannya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ciri-ciri pembeda adalah seperangkat ciri-ciri
pembeda fonetik yang digunakan untuk membedakan bunyi-bunyi fungsional (fonem) dalam
suatu bahasa (Lapoliwa, 1988:93). Dengan definisi itu, fonem dapat dikatakan sebagai
kumpulan seperangkat ciri pembeda yang tidak memiliki status linguistik tertentu. Simbol
abjad yang digunakan sebagai wakil segmen fonem hanyalah merupakan konvensi supaya
mudah dibaca. Misalnya, fonem /u/ memiliki seperangkat ciri pembeda yang cukup
kompleks, seperti berikut.
/u/ /u/
+sil +sil
-kon +ting
+ting lebih sederhana +bel
-ren
+bel
+bul
Cermati klausa berikut.

Ciri Pembeda

KL

FB FB

KT KT KT KT

Orang itu guru saya

o r a ŋ
Silabis + - + -
Konsonantal - + - +
Sonoran + + + +
Tinggi - - - +
Belakang + - + +
Rendah - - + -
Anterior - + - -
Koronal - + - +
Bersuara + + + +
Malar + + + -
Nasal - - - +
Kasar/Striden - - - -
PTS - - - -
Bulat + - - -
Lateral - - - -
Ciri-ciri pembeda mendeskripsikan ciri-ciri fonetik secara artikulatoris, yakni
mengacu pada bunyi-bunyi yang dihasislkan oleh artikulator dan secara akustis menyangkut
kenyaringan suatu bunyi. Secara ideal ciri-ciri pembeda yang memadai harus memenuhi tiga
fungsi.
(1) Ciri-ciri itu mampu memerikan fonetik sistem atas fungsi fonetik
(2) Pada tataran yang lebih abstrak, ciri-ciri itu berguna untuk membedakan unsur-
unsur leksikal fungsi fonemis
(3) Ciri-ciri itu menetapkan golongan seciri, yakni segmen-segmen yang berbeda
yang mengalami proses fonologis yang mirip (Schane, 1973:24—34)
Berdasarkan kriteria tersebut, Schane membedakan dua jenis ciri (plus dan minus)
yang dikenal dengan sistem biner.
(1) Ciri-ciri yang berpasangan dan mewakili kehadiran atau ketidakhadiran suatu
atribut: bersuara-tak bersuara, tegang-kendur, nasal-oral dll.
(2) Ciri-ciri yang mewakili nilai-nilai pada skala, seperti tinggi, sedang, dan rendah
untuk vokal.
Jadi sistem biner menunjukkan sifat-sifat yang berlawanan, apakah sifat itu ada atau
tidak, mewakili kehadiran atau ketidakhadiran suatu ciri tertentu. Kegunaan sistem biner
adalah untuk memperlihatkan dengan tegas, bagaimana ciri-ciri yang berpasangan (bersuara-
tak bersuara, nasal-oral) yang berhubungan satu dengan yang lainnya.

Lima Pembagian Dasar Ciri Pembeda


1. Fitur Golongan Utama
(1) [silabis] : Vokal
(2) [konsonantal]: konsonan, semi vokal, dan glotal
(3) [sonoran] : Vokal, semi vokal, nasal, alir

2. Fitur Cara Artikulasi


(4) [malar] : frikatif, alir, vokal, semi vokal
(5) [p t s] : afrikat
(6) [nasal] : nasal
(7) [lateral] : lateral
(8) [striden/kasar]: frikatif, afrikat

3. Fitur Tempat Artikulasi


(9) [anterior ] : bilabial, dental, alveolar
(10) [koronal] : dental, alveolar, retropleks, palato-palatal
4. Fitur Batang Lidah
(11) [tinggi] : alveo-palatal, palatal, velar, vocal tinggi
(12) [rendah] : vokal rendah, faringal, dan glotal
(13) [bulat] : vokal bulat
(14) [belakang] : vokal belakang, velar, uvular, faringal

5. Fitur Tambahan
(15) [bersuara] : vokal, konsonan bersuara
(16) [tegang] : vokal tegang
(17) [aspirasi] : aspirat
(18) [glotalisasi] :

6. Fitur Prosodi
(19) [tekanan] :
(20) [panjang] :

Beberapa Definisi Ciri Pembeda

1. Silabis >< Nonsilabis: [+sil] >< [-sil] : Bunyi silabis bersangkutan dengan inti suku kata
dan dapat berdiri sendiri sebagai suku kata: vokal, konsonan silabis >< luncuran, semi
vokal, konsonan lainnya.
2. Konsonantal >< nonkonsonantal: [+kons] >< [-kons]: Bunyi bahasa yang dihasilkan
dengan menghambat aliran udara pada salah satu tempat di saluran suara di atas glotis dan
dapat berada pada tepi suku kata dan tidak sebagai inti suku kata: obstruen, nasal, alir,
semi vokal >< vokal dan luncuran.
3. Sonoran><Obstruen: [+son] >< [-son]: bunyi sonoran adalah bunyi yang dihasilkan di
tengah saluran suara dan tidak berbeda tekanan udara di dalam mulut dengan yang ada di
luar (artinya hampir sama), yaitu bunyi yang nyaring, merdu dan resonan, sedangkan
bunyi obstruen dihasilkan dengan menghambat aliran udara supaya udara di dalam mulut
lebih ditekankan daripada yang bertentangan: vokal, semi vokal, luncuran, alir, nasal ><
hambat, letup, frikatif, afrikat, glotal.
4. Koronal >< nonkoronal: [+kor]>< [-kor]: bunyi koronal dibuat dengan daun lidah atau
ujungnya: dental, alveolar, alveo-palatal >< bilabial, labiodental, velar, uvular, faringal.
5. Anterior >< Posterior: [+ant]>< [-ant]: bunyi anterior dibentuk di bagian mulut paling
depan, dari bibir ke belakang sampai tempat alveolar (gusi di belakang gigi atas). Bunyi
posterior dibentuk di bagian mulut belakang dari tempat alveolar itu: labial, dental,
alveolar >< alveopalatal, palatal, velar, uvular, faringal.
6. Tinggi ><Tidak Tinggi: [+ting]><[-ting]: bunyi tinggi adalah bunyi yang dihasilkan
dengan posisi lidah yang tinggi, berdekatan dengan palatum. Bunyi yang bukan tinggi
adalah semua bunyi lain yang tidak berbentuk seperti itu. (Konsonan palatal atau
dipalatalisasikan, velar, vokal tinggi atau luncuiran yang tinggi >< semua bunyi lainnya.
7. Belakang ><Nonbelakang: [+bel]><[-bel]: bunyi belakang adalah bunyi yang dihasilkan
dengan posisi lidah agak belakang: velar, uvular, faringal, konsonan yang divelarisasi atau
difaringalisasi, vokal dan luncuran sentral, vokal dan luncuran belakang >< semua bunyi
lainnya.
8. Rendah >< Tidak Rendah: [+ren] >< [-ren]: bunyi yang dihasilkan dengan posisi lidah
yang rendah, yaitu lidah menjauhi palatum: vokal rendah, faringal >< bunyi lainnya.
9. Bulat >< Tidak Bulat: [+bul] >< [-bul]: bunyi yang dihasilkan dengan bibir berbentuk
bulat: vokal bulat, konsonan yang dilabialisasikan>< bunyi yang lain.
10. Malar >< Tidak Malar: [+mal]>< [-mal]: semua bunyi yang tidak mengalami
hambatan di dalam secara lisan: vokal, semi vokal, luncuran, alir, frikatif >< nasal,
hentian, dan afrikat.
11. Lateral><Tidak Lateral: [+lat]><[-lat]: bunyi lateral dihasilkan dengan penutupan
sebagian lidah pada tengah saluran suara supaya udaranya terpaksa keluar lewat
sebelahnya: bunyi lateral >< tril.
12. Nasal>< Oral: [+nas] >< [-nas]: bunyi nasal dihasilkan ketika velum diturunkan lalu
udara dikeluarkan lewat hidung. Bunyi oral dihasilkan ketika aliran nasal itu ditutupi
dengan velum. (Hambat nasal, konsonan dan vokal yang dinasalkan >< bunyi lainnya.
13. Striden/kasar [+strid/+kasar] >< [-strid/-kasar]: bunyi striden dihasilkan dengan
pergesekan yang intensif, yaitu konsonan yang berbunyi pluit. Ciri kasar ini ditemukan
pada bunyi frikatif dan afrikat (sibilan, labiodental, alveopalatala, uvular, frikatif, dan
afrikat >< bunyi lainnya.
14. Bersuara >< Tidak bersuara: [+bersuara] >< [-bersuara]: bunyi bersuara dihasilkan ketika
pangkal tenggorokan gemetar: vokal, konsonan bersuara >< konsonan tidak bersuara
15. Pelepasan tak Segera (p t s): [+pts] >< [-p t s]: bunyi pelepasan tak segera meliputi bunyi
afrikat >< bunyi lainnya.

Nilai-nilai ciri pembeda (+ atau –) segmen/ruas vokal bahasa Indonesia berikut.

Segmen Vokal BI i e ə a o u
Silabis + + + + + +
Konsonantal - - - - - -
Sonoran + + + + + +
Tinggi + - - - - +
Belakang - - + + + +
Rendah - - - + - -
Anterior - - - - - -
Koronal - - - - - -
Bersuara + + + + + +
Nasal - - - - - -
Bulat - - - - + +
Nilai-nilai ciri pembeda (+ atau –) segmen/ruas konsonan bahasa Indonesia berikut.

segmen/ruas BI p b t d k g Ɂ c j f s z ŝ x h m n ñ ŋ l r w y
Silabis - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Konsonantal + + + + + + - + + + + + + + - + + + + + + - -
Sonoran - - - - - - - - - - - - - - - + + + + + + + +
Tinggi - - - - + + - + + - - - + - - - - + + - - + +
Belakang - - - - + + - - - - - - - + - - - - + - - + -
Rendah - - - - - - + - - - - - - - + - - - - - - - -
Anterior + + + + - - - - - + + + - - - + + - - + + - -
Koronal - - + + - - - + + - + + + - - - + + - + + - -
Bersuara - + - + - + - - + - - + - - - + + + + + + + +
Malar - - - - - - - - - + + + + + + - - - - + + + -
Nasal - - - - - - - - - - - - - - - + + + + - - - -
striden/kasar - - - - - - - + + + + + + + - - - - - - - - -
p t s - - - - - - - + + - - - - - - - - - - - - - -
Bulat - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - + -
Lateral - - - - - - - - - - - - - - - - - - - + - - -

Buatlah nama Saudara dengan memberi Ciri


Pembeda

Anda mungkin juga menyukai