Anda di halaman 1dari 4

GRAFEM FONEM BAHASA INDONESIA

Grafem <p> dan <b> sangat berdekatan. Dengan perbedaan dan kemiripan seperti itu maka dalam percakapan telepon, perkataan "pula" dan "gula" tidak akan keliru ditangkap, sedangkan "pola" dan "bola" dapa dengan mudah membingungkan kita. fonem adalah bunyi bahasa yang berbeda atau mirip kedengarannya. Dalam ilmu bahasa fonem itu ditulis di antara dua garis miring: /..././p/ dan /b/ adalah dua fonem karena kedua bunyi itu membedakan arti. Contoh:
pola /pola/ parang /para/ peras /pras/ : bola /bola/ : barang /bara/ : beras /bras/

Fonem dalam bahasa dapat mempunyai beberapa macam lafal yang bergantung pada tempatnya dalam kata atau suku kata. Fonem /p/ dalam bahasa Indonesia, misalnya, dapat mempunyai dua macam lafal. Bila berada pada awal suku kata, fonem itu dilafalkan secara lepas. Pada kata /pola/, misalnya, fonem /p/ itu diucapkan secara lepas untuk kemudian diikuti oleh fonem /o/. Bila berada pada akhir kata, fonem /p/ tidak diucapkan secara lepas; bibir kita masih tetap rapat tertutup waktu mengucapkan bunyi ini. Dengan demikian, fonem /p/ dalam bahasa Indonesia mempunyai dua variasi. Variasi suatu fonem yang tidak membedakan arti dinamakan alofon. Alofon dituliskan di antara dua kurung siku [...]. Kalau [p] yang lepas kita tandai dengan [p] saja, sedangkan [p] yang tak lepas kita tandai dengan [p>], maka kita dapat berkata bahwa dalam bahasa Indonesia fonem /p/ mempunyai dua alofon, yakni [p] dan [p>]. Grafem berbicara tentang huruf, sedangkan fonem berbicara tentang bunyi. Seringkali represenasi tertulis kedua konsep ini sama. Misalnya untuk menyatakan benda yang dipakai untuk duduk yang bernama "kursi", kita menulis kata kursi yang terdiri dari grafem <k>, <u>, <r>, <s>, dan <i>, dan mengucapkannya pun /kursi/ - dari segi grafem ada alima satuan, dan dari segi fonem juga ada lima satuan. Akan tetapi, hubungan satu-lawansatu seperti itu tidak selalu kita temukan. Kata "ladang" mempunyai enam grafem, yakni <l>, <a>, <d>, <a>, <n>, dan <g>. Dari segi bunyinya perkaatan yang sama itu hanya mempunyai lima fonem, yakni /l/, /a/, /d/, /a/, dan // karena grafem <n> dan <g> hanya mewakili satu fonem // saja. Bunyi yang dinyatakan oleh grafem <p> dan <g> dalam bahasa Indonesia jelas sangat berbeda. Sebaliknya, bunyi yang dinyatakan oleh grafem dan sangat berdekatan.

Dengan perbedaan dan kemiripan seperti itu maka dalam percakapan telepon, perkataan "pula" dan "gula" tidak akan keliru ditangkap, sedangkan "pola" dan "bola" dapa dengan mudah membingungkan kita. Dalam hal bahasa indonesia tentu menurut aturan yang disepakati dalam Pedoman Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Menurut pedoman EYD grafem-grafem untuk fonem-fonem bahasa indonesia adalah sebagai berikut : a. Grafem Fonem Vokal
Contoh Tengah a.pik mo.nyet ke.ra da.pur e.kor pi.sah

Fonem /i/ /e/ // /u/ /o/ /a/

Alofon [i] [I] [e] [] [] [u] [U] [o] [ ] /a/

Grafem <i> <e> <e> <u> <o> <a>

Awal i.tu e.kor e.mas u.ji o.bat a.pi

Akhir a.pi sa.te ma.de la.gu bak.so lu.pa

b. Grafem Fonem Diftong


Contoh Tengah laut kain poin -

Fonem /aw/ /ay/ /oy/ /ey/

Grafem <au> <ai> <oi> <ei>

Awal au.la ai.r -

Akhir pul.au lant.ai se.koi sur.vei

c. Grafem fonem konsonan


Contoh Tengah re.but a.da ma.lam a.sap ba.hu

Fonem /b/ /d/ /l/ /s/ /h/

Alofon [b] [p] [d] [t] [l] [S] [h]

Grafem <b> <d> <l> <s> <h>

Awal ba.ku da.ta la.ri sa.kit ha.kim

Akhir ja.wab a.bad kap.al ba.las ba.sah

KAIDAH GRAFEM
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing Ainiyah Ekowati, S.Pd

Di susun oleh : 1. 2. 3. 4. Tidy Yulistina .A 0321 10 156 Yuli Praditha .M 0321 10 145 Aditya Rina Simbolon

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2011

Anda mungkin juga menyukai