Anda di halaman 1dari 21

Pengantar Linguistik Umum

Grafem
Pada hakikatnya bahasa merupakan perwujudan bunyi. Dengan kata lain, manusia dapat
berkomunikasi tanpa tulisan. Tulisan hanyalah representatif dari bahasa lisan yang sifatnya
sekunder. Sedang bahasa primernya adalah bahasa lisan, karena bahasa lisan lebih dahulu ada
dari pada bahasa tulis. Bahkan sampai saat ini tidak semua bahasa memilki tulisan. Masih ada
beberapa bahasa pada suku tertentu tidak mengenal ragam bahasa tulis, namun yang ada hanya
bahasa lisan (Chaer, 1994:82). Namun demikian para penggunanya masih dapat berkomunikasi
walau terbatas pada kapasitas lingkungan suku tersebut.
Bahasa tulis sebenarnya merupakan dokumentasi bahasa lisan sebagai usaha manusia
agar dapat menyampaikan maksud dari bahasanya kepada orang lain secara lebih mudah dalam
kondisi ruang dan waktu yang berbeda. Namun pada perkembangannya manusia kemudian mulai
mengenal tulisan, karena peran dan fungsi bahasa tulis dalam kehidupan modern sekarang
sangatlah besar. Dapat dibayangkan jika dalam dunia literasi tidak ada tulisan, maka manusia
harus menggambar untuk menyampaikan maksudnya.
Jika bahasa lisan berkaitan dengan bunyi, maka bahasa tulis tentu berkaitan dengan huruf.
Keduanya memiliki hubungan yang saling berkaitan, yaitu terletak pada bagaimana nantinya
bunyi yang diucapkan dilambangkan dengan huruf. Pembahasan mengenai huruf ini dipelajari
dibidang grafologi.
Grafologi adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf yang berasal dari graf, yaitu
satuan terkecil dalam aksara yang belum ditentukan statusnya. Sedangkan grafem adalah satuan
terkecil aksara yang menggambarkan fonem. (Chaer, 1994:93). Menurut Nurhadi (1995:332)
grafem adalah bagian dari garapan ortografi (segala sesuatu yang berhubungan dengan tulisan).
Ia mendefinisikan grafem adalah pelambang dari fonem yang berbentuk huruf. Selanjutnya
Kridalaksana (1993:66) mengungkapkan bahwa grafem berasal dari kata graf yaitu huruf dan
pengertian grafem itu sendiri adalah lambang dari fonem. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia grafem/grafem/ /grafm/ n Ling satuan terkecil sebagai pembeda dalam sebuah
sistem aksara.
Pada kesimpulannya pendapat mengenai apa itu grafem adalah sama. Grafem adalah
satuan terkecil dalam sebuah sistem aksara yang melambangkan suatu fonem sebagai pembeda
makna. Untuk lebih jelas, grafem harus terlebih dahulu dibedakan dengan fonem. Fonem
merujuk pada bunyi bahasa atau bagaimana suatu bunyi diucapkan. Sedangkan pembahasan kali
ini mengenai grafem yang merujuk pada huruf yang melambangkan fonem tersebut. Fonem
dituliskan dengan tanda /.../ dan grafem dituliskan dengan tanda <..>. Misalnya pada kata Baju
terdiri atas 4 fonem yaitu /b/,/a/,/j/,/u/ dan juga kebetulan memiliki 4 grafem yaitu <b>, <a>, <j>,
<u>. Namun pada kata pirang dapat diperhatikan bahwa dalam kata ini terdapat 5 fonem
yaitu /p/,/i/,/r/,/a/,// sedangkan grafemnya terdiri atas 6 grafem yaitu <p>,<i>,<r>,<a>,<n>,<g>.
Satu grafem biasanya dipetakan tepat pada satu fonem, meskipun cukup banyak sistem ejaan

Pengantar Linguistik Umum


yang memetakan beberapa grafem untuk satu fonem seperti contoh sebelumnya dan atau
sebaliknya, satu grafem untuk beberapa fonem. Misalnya grafem <e> untuk fonem /e/ dan //
pada kata meja dan emas. (Drs. Fauziah, 2008)
Menurut analisa keterangan dari Chaer (1994: 93-95) bagian dari grafem yaitu ada 3
unsur-unsur grafem yang sama dengan fonem. Yaitu grafem yang terbentuk dengan adanya
fonem segmental dan suprasegmental, kemudian bentuk-bentuk penulisannya yang disebut
dengan alograf, serta penggunaaan huruf menurut jumlahnya.
Unsur-Unsur Grafem
1. Fonem segmental dan suprasegmental
Seperti yang kita ketahui bahwa dalam fonem dikenal unsur segmental dan unsur
suprasegmental. Fonem segemental yaitu merupakan fonem yang dibagi dalam segmensegmen yang membentuk arus ujaran, umumnya berupa bunyi vokal dan konsonan (Ayu
Trihardini, 2014:15) sedang fonem suprasegmental yaitu ditandai dengan ada tidaknya
perbedaan makna dalam suatu segmen ketika didalamnya terdapat unsur suprasegmental
tertentu, missal dalam Bahasa Mandari memiliki unsur suprasegmental berupa 4 ton yang
jika dibunyikan pada satu kata dengan 4 ton yang berbeda maka akan memiliki arti yang
berbeda. Pada grafem, unsur-unsur tersebut yang secara keseluruhan adalah vokal,
konsonan, stress, nada, dan jeda maka penulisan grafemnyapun akan disesuaikan seperti
bunyi yang dihasilkan oleh fonem. Dalam Bahasa Indonesia misalnya fonem vokal /a/
maka grafemnya adalah <a>.
2. Alograf
Alograf adalah anggota dari satuan aksara yang merupakan grafem yang berbedabeda menurut posisinya atau berbagai bentuk dari huruf tulis. (Kridalaksana, 1993:10)
Kemudian menurut Chaer (1994:93) mengatakan bahwa alograf adalah varian dari
grafem. Alograf merupakan bagian dari grafem atau huruf yang bentuk dari grafemnya
dapat berbeda-beda sesuai dengan posisinya. Salah satu contohnya yaitu dalam bahasa
Jepang. Huruf hiragana (tsu) bila dalam suatu kata posisinya sebagai pembentuk kata
dasar seperti (Matsu = menunggu) maka penulisannya atau bentuk hurufnya
standar penulisan biasa dalam huruf hiragana, namun jika posisinya sebagai konsonan
rangkap atau suara kembar, maka penulisannya akan berbeda, yaitu berubah menjadi
sedikit kecil dalam segi ukurannya. Misalnya (Gatsukou dibaca Gakkou =
Sekolah). Contoh lain dalam Bahasa Indonesia yaitu misal huruf <b> yang bilamana
digunakan di awal kalimat menjadi huruf kapital <B> sedang dalam huruf sambung pada
tengah kata menjadi <b.>
3. Penggunaan Huruf/Grafem Menurut Jumlah
Tidak selalu grafem memiliki jumlah yang sama dengan fonemnya pada suatu
bahasa atau sebaliknya. Dalam Bahasa Turki, satu huruf atau grafem hanya

Pengantar Linguistik Umum


melambangkan satu fonem. Sedang dalam Bahasa Indonesia terdapat beberapa fonem
yang dilambangkan oleh gabungan dua huruf atau satu huruf yang sama. Misalnya
gabungan huruf <ny> untuk melambangkan fonem // atau fonem /e/ dan // yang
dilambangkan dengan grafem /e/. Perbedaan-perbedaan jumlah huruf dengan fonem tidak
hanya dimiliki oleh Bahasa Indonesia. Terutama bahasa yang dituliskan secara sylabis
seperti Bahasa Mandarin, misalnya pada kata chi = makan dituliskan dengan aksara atas
satu grafem namun terdiri atas dua fonem, yaitu fonem konsonan /ch/ dan fonem
vokal /i/. Namun Bahasa Mandarin adalah Bahasa yang lebih diperikan sebagai Bahasa
yang morfemis (tulisan yang setiap hurufnya memiliki makna) sedangkan yang umumnya
disebut sebagai Bahasa silabis (tulisan berdasarkan sylabel) adalah Bahasa Jepang salah
satunya, contoh sylabel [hi] pada [hi]+[ra]+[ga]+[na] dilambangkan dengan grafem
yang jumlah fonemnya dua yaitu /h/ dan /a/.

Menurut pedoman EYD grafem-grafem untuk fonem-fonem Bahasa Indonesia adalah sebagai
berikut.
Grafem Fonem Vokal
Contoh

Fone
m

Alofo
n

Grafe
m

Awal

Tengah

Akhir

/i/

[i]
[I]

<i>

i.kan

a.pik

ta.li

/e/

[e]
[]

<e>

e.kor

be.bek

le.le

//

[]

<e>

e. mas

be.li

ko. de

/u/

[u]
[U]

<u>

un.ta

bu.ta

ba.tu

/o/

[o]
[]

<o>

o.bat

bo.la

so.to

/a/

/a/

<a>

a.ir

pa.sar

lu.ka

Grafem Fonem Diftong

Pengantar Linguistik Umum

Fone
m

Grafe
m

/aw/

Contoh
Awa
l

Tenga
h

Akhi
r

<au>

au.
ra

ga.la
u

/ay/

<ai>

pan.t
ai

/oy/

<oi>

se.ko
i

/ey/

<ei>

sur.
vei

Grafem Fonem Konsonan


Contoh
Fonem

Alofon

Grafem
Awal

Tengah

Akhir

/b/

[b]
[p]

<b>

ba.ca

si.buk

ja.wab

/p/

[p]

<p>

pa.lu

la.pang

ba.lap

/m/

[m]

<m>

mu.lus

mak.mur

si.ram

/w/

[w]

<w>
<u>

wa.ca.na
-

der.ma.wan
-

li.mau

/f/

[f]

<f>
<v>

fil.sa.fat
vak.sin

fi.lo.so.fi
av.tur

fil.suf
-

/d/

[d]
[t]

<d>

da.lang

ka.dal

a.bad

/t/

[t]

<t>

to.pi

ba.tu

ce.pat

Pengantar Linguistik Umum

/n/

[n]

<n>

nam.pan

se.nang

a.la.sa
n

/l/

[l]

<l>

la.ci

la.lat

ga.tal

/r/

[r]

<r>

ru.sak

ba.ru

ge.lar

/z/

[z]

<z>

za.kat

ra.zia

a.ziz

/s/

[s]

<s>

sa.pu

a.sin

ke.las

//

[]

<sy>

sya.hid

a.syar

a.rasy

//

[]

<ny>

nya.li

a.nyam

/j/

[j]

<j>

ja.la

a.jal

/c/

[c]

<c>

cin.ta

ca.car

/y/

[y]

<y>
<i>

ya.tim
-

a.yun
-

la.lai

/g/

[g]
[k]

<g>
<k>

gu.la
-

la.gi
-

gu.deg

/k/

[k]

<k>

ku.sam

su.ka

le.pek

Pengantar Linguistik Umum

//

[]

<ng>

nga.nga

a.ngan

u.sang

/x/

[x]

<kh>

Khas

a.khir

ta.rikh

/h/

[h]

<h>

hi.lang

ba.has

te.lah

/?/

[?]

<k>
<>

nik.mat
sa.at

ba.pak
-

Jenis Aksara
Mempelajari grafem berarti juga membahasa mengenai huruf atau tulisan. Seperti
yang sudah diketahui bahwa negara-negara di dunia, bahkan daerah-daerah, suku-suku
dari setiap negara di dunia memiliki ciri khas bahasanya masing-masing. Salah satunya
adalah pada grafem. Grafem menjadi salah satu unsur yang paling mencolok dalam
membedakan perbedaan bahasa satu dengan bahasa yang lainnya setelah fonem atau
bunyi bahasa. Ragam bahasa di dunia tentunya memiliki sistem penulisan atau
pelambangan dari setiap fonem yang diucapkan dengan cara yang berbeda sesuai dengan
konvensi bahasa yang disepakati penggunannya.
Dalam sejarahnya, memang manusia dulu tidak mengenal tulisan, karena tanpa
tulisanpun pada hakikatnya manusia tetap dapat berkomunikasi. Namun dalam
perkembangan hidup manusia, manusia mulai mengenal tulisan agar dapat dengan mudah
menyampaikan segala sesuatu yang dituturkan. Tulisan yang menjadi lambang dari
penuturan tersebut pada setiap bahasa di dunia tentunya berbeda. Setiap bahasa di dunia
memang memiliki keunikannya tersendiri. Salah satunya dalam sistem tulis dari fonem
atau huruf yang digunakan.
Dalam kehidupan manusia, masing-masing bahasa dapat memilih kemudian
mengkonvensikan abjad yang sama namun dalam realisasinya memiliki perbedaan.
Misalnya, dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang sama-sama menggunakan
aksara Latin, namun dalam pengujaran setiap huruf maupun penstrukturannya dalam
mewakili bunyi suara berbeda.

Pengantar Linguistik Umum


Dalam sistem penulisan, mencakupi huruf namun ada juga yang menggunakan
lambang terpadu, dan adapula kumpulan huruf yang mewakili bunyi suara. Sistem
penulisan ini merupakan salah satu istilah yang mendefinisikan aksara. Sedang aksara
menurut Wikipedia Bahasa Indonesia adalah suatu sistem simbol visual yang tertera
pada kertas maupun media lainnya (batu, kayu, kain, dll) untuk mengungkapkan unsurunsur yang ekspresif dalam suatu bahasa. Sedang alfabet dan abjad merupakan istilah
yang berbeda karena merupakan tipe aksara berdasarkan klasifikasi fungsional. Alphabet
adalah sebuah sistem tulisan yang berdasarkan lambang fonem vokal dan konsonan. Kata
alphabet sendiri bersasal dari Bahasa Yunani, dari dua huruf pertama yaitu alfa dan beta.
Alphabet berbeda dengan abjad yang biasanya tidak memiliki lambang vokal.
Aksara atau sistem-sistem penulisan di dunia dapat dikategorikan kepada
beberapa jenis, yaitu logogram, tulisan suku kata, abjad konsonan, abjad konsonan dan
vokal, abjad suku kata.
1. Logogram
Logogram disebut juga degan logograf. Logogram adalah grafem yang mewakili
perkataan atau morfem, atau dalam arti lain setiap unit bahasa mempunyai arti.
Logogram berlawanan dengan fonogram yang sistem aksaranya mewakili fonem atau
gabungan fonem. Mudahnya, logogram mewakili simbol-simbol. Berikut bahasabahasa yang sistem penulisannya berupa logogram.
a. Aksara Cina
Menurut lagenda yang diterangkan di Wikipedia Bahasa Melayu, tulisan
Cina telah ditemukan oleh Cangjie (c. 2650 SM), seorang bangsawan yang telah
berkhidmat dengan Raja Huangdi. Pada saat itu, Cangjie sedang berburu di
Gunung Yangxu (kini Shanxi), dan terkejut ketika melihat seekor penyu dan
sangat kagum dengan urat saraf yang terdapat di penyu tersebut. Dia mendapat
ilham bahwa bentuk urat saraf itu mengandungi makna tersembunyi yang logis
dan karena itu Cangjie mempelajari mengenai hewan-hewan di dunia, susunan
bentuk bumi dan tumbuhan dan bintang-bintang di langit. Dengan ini semua, dia
berhasil menghasilkan sebuah sistem tulisan simbolik yang disebut dengan zi ()
atau biasa kita kenal dengan Aksara Cina.

Pengantar Linguistik Umum


Aksara Cina adalah sejenis tulisan logogram yang digunakan untuk
melambangkan atau menulis bahasa Cina, Jepang (Kanji), Korea (Hanja), dan
dulu bahkan sempat digunakan oleh Bahasa Vietnam (Hn T). Penggunaan
dalam menulis aksara Cina berbeda pada masing-masing daerah di Cina
tergantung dari budaya yang dimiliki. Di Negara Cina menggunakan aksara yang
sudah disederhanakan, sedangkan di Taiwan dan Hongkong masih menggunakan
aksara tradisional yang sifatnya lebih sulit dalam cara penulisannya dibandingkan
dengan aksara yang sudah disederhanakan. Dibawah ini merupakan beberapa
contoh perbedaannya.
Purba

Perubaha Tradisiona Sederhan


Pinyin Makna
n
l
a

shu

Air

hujan

zh

buluh

pokok

kuda

nio

burung

gu

penyu

lng

naga

Pengantar Linguistik Umum


Dalam Wikipedia Bahasa Melayu dijelaskan bawah sebenarnya hanya 4%
aksara Cina diperoleh dari piktograf atau gambar yang bermakna sedang pada
Cina modern sekrang ini 96% nya berupa agregat logik piktofonetik, yaitu aksara
memiliki 2 bagian, bagian pertama adalah makna dari kata yang ingin
disampaikan atau biasa kita kenal dengan radikal (penanda maksud) , kemudian
bagian yang kedua yaitu sebutan perkataan tersebut.
Kemudian dapat diperhatikan pada contoh dibawah ini:
Chi=Makan
He=Minum
Pada kedua kata tersebut terdapat guratan atau huruf yang sama yaitu radikal atau
penanda Kou=Mulutyang berarti menandakan bahwa kata-kata tersebut
pasti beruhubungan dengan mulut, yaitu makan dan minum menggunakan mulut.
Aksara ini termasuk kategori piktofonetik. Kemudian aksara kategori agregat
logik yang menggabungkan piktograf, contohnya seperti dibawah ini:
Ri=Matahari
Yue=Bulan
Jika keduanya digabung, maka akan membentuk aksara

Ming=Terang yang umumnya ditafsir bahwa gabungan cahaya matahari


dengan bulan akan sangat terang.
b. Hieroglif Mesir
Istilah "hieroglif" berasal dari kata sifat Yunani
(hieroglyphik), iaitu kata majmuk yang terdiri dari (hiers 'suci') dan
(glph 'mengukir'; merujuk pada glif). Glif-glif ini sendiri dipanggil
(t hieroglyphik grmmata, 'huruf-huruf ukiran suci').
Istilah "hieroglif" sudah menjadi kata nama, baik dalam bahasa Inggris maupun
Melayu. Tulisan hieroglif ini mula-mula ditemukan oleh orang Mesir sekitar
tahun 3200 SM. Terdapat lebih 700 aksara hieroglif yang sudah diketahui. Tidak
semua aksara ini melambangkan huruf, malah ada yang melambangkan perkataan
penuh. Tidak banyak orang Mesir purba yang pandai membaca dan menulis; yang
pandai biasanya yang bergelar katib.
Batu Rosetta merupakan penemuan hieroglif termahsyur dalam sejarah
modern yang ditemukan sekitar tahun 1799. Tokoh yang diberi penghargaan
kerana mentafsir batu bersurat tersebut ialah Jean-Francois Champollion.
Penemuan Batu Rosetta mencetuskan banyak penemuan catatan hieroglif.
Hieroglif Mesir merupakan tulisan formal yang digunakan oleh orangorang Mesir Purba yang merangkum gabungan unsur-unsur gabungan logogram
dan abjad. Sedangkan tulisan yang tidak formalnya disebut dengan hieroglif
kursif. Pada hakikatnya hierogrif Mesir ini berupa bentuk nyata atau gambar nyata
dari bentuk aslinya, sehingga mudah untuk dikenal maksud dari aksaranya.
Namun bagaimanapun, kembali kepada konteks kalimatnya, karena ada yang
sifatnya fonogram, logogram, dan ideogram, maka satu aksara dapat di ditafsir

Pengantar Linguistik Umum


dengan cara tertentu sesuai dengan konteksnya. Namun kebanyakan aksara
heiroglif Mesir ini ditulis berdasarkan fonemnya. Contoh dalam Bahasa Mesir
untuk melambangkan itik berbunyi s (konsonan-konsonan yang membentuk kata
itik).
aksara s;
Tulisan hieroglif ditulis dari kanan ke kiri, kirik ke kanan, ataupun atas ke bawah,
tetapi biasanya kanan ke kiri.

c. Aksara Kanji
Kanji (?) secara harfiah adalah "huruf-huruf Han" yaitu tulisan Cina yang
digunakan dalam bahasa Jepang. Merupakan satu dari empat sistem penulisan yang
terdapat di dalam bahasa Jepang sedang yang lainnya adalah Hiragaran, Katakana,
dan Romaji. Yang memiliki dua sistem cara baca, yaitu Onyomi (berdasarkan Bahasa
Cina), dan Kunyomi (Sebutan dalam Bahasa Jepang). Dalam sejarahnya terdapat
perbedaan pendapat mengenai asal penggunaan huruf Cina di Jepang, namun pakar
bahasa sepakat menerima pendapat bahwa sami Buddha membawa tulisan Cina ke
Jepang sekitar abad ke-5, dan ia dibaca dalam bahasa Cina. Kemudian dalam
perkembangannya, sistem yang dikenali sebagai kanbun ( ) muncul: ini
merupakan teks Cina dengan tanda diacritical untuk membenarkan penutur bahasa
Jepang untuk membacanya menurut peraturan tata bahasa Jepang.
Bahasa Jepang itu sendiri tidak mempunyai bentuk tulisan. Akhirnya sistem
tulisan yang dikenali sebagai manyogana (digunakan dalam anthologi sastra dulu
Manyoshu) berubah yang menggunakan bentuk kanji untuk nilai phonetik, bukannya
untuk nilai semantik, yang diperlukan untuk menulis sastra Jepang. Manyogana yang
ditulis dalam gaya kursif menjadi hiragana, sistem tulisan yang digunakan oleh. Hasil
karya kesastraan wanita era Heian ditulis menggunakan hiragana. Katakana muncul
melalui laluan yang sama: pelajar monasteri memudahkan manyogana kepada unsur
kandungan constituent tunggal. Kemudaian hiragana dan katakana dirujuk bersama
sebagai kana.
Sistem penulisan Jepang matang mulai berkembang, kanji mulai digunakan
untuk menulis bagian pertuturan tertentu seperti kata benda, kata sifat dan kata kerja
sementara kana digunakan untuk akhiran kata kerja.

Pengantar Linguistik Umum

2. Tulisan suku kata


Tulisan suku kata ini jika dibahasa Inggriskan dikenal dengan istilah syllabary
yaitu suatu jenis sistem penulisan yang merupakan suku kata, atau gabungan
konsonan dengan vokal pada tiap unit tulisan dan jika digabungkan satu suku kata
dengan suku kata yang lain maka akan membentuk sebuah arti atau perkataan.
Berikut contoh penulisan suku kata:
a. Hiragana
Hiragana merupaakan salah satu sistem penulisan Bahasa Jepang standar
yang pada setiap satu unit hurufnya merupakan sebuah suku kata. Bahasa Jepang
memang memiliki 3 sistem penulisan, yaitu hiragana, katakana, dan kanji. Kanji
merupakan aksara Cina namun dalam sistem pengucapan dan penggunaannya
berbeda dan ditentukan, sehingga kanji menjadi salah satu jenis aksara logogram.
Hiragana dikenal dengan istilah onna de yaitu tulisan wanita, karena pada
jamannya dahulu huruf hiragana ini digunakan oleh kaum wanita, sedangkan
kaum laki-lakinya menggunakan kanji dan katakana. Namun sekarang hiragana
sudah digunakan secara luas. Huruf hiragana terdiri atas 46 huruf standar yang
bila dimodifikasi atau ditambah tanda tertentu akan menghasilkan bunyi fonem
lain. Berikut huruf-huruf hiragana yang melambangkan suku kata.

Pengantar Linguistik Umum

Contoh hasil penulisan :


Ohayougozaimasu= Selamat Pagi

b. Katakana
Huruf katakana merupakan bagian dari sistem penulisan Bahasa Jepang
berupa tulisan suku kata yang digunakan untuk menuliskan kata-kata serapan atau
kata asing Bahasa Jepang. Sedangkan kata-kata asli Bahasa Jepang tidak dapat
ditulis menggunakan huruf ini, namun selain itu juga huruf ini berfungsi untuk
menuliskan nama orang. Huruf katakana juga memiliki huruf standar seperti huruf
hiragana. Berikut huruf-huruf katakana:

Pengantar Linguistik Umum

Contoh penulisannya:
(Toire= Toilet)
Selain hiragana dan katakana, Bahasa Ethiopia juga menggunakan sistem
penulisan tulisan suku kata.
3. Abjad Konsonan
Abjad konsonan merupakan salah satu jenis tulisan yang terdiri dari huruf-huruf
yang mewakili bunyi konsonan. Dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah
consonantary atau consonantal alphabet. Sedangkan kata abjad nya sendiri berasal
dari bahasa Arab yaitu alif, ba, jim dan dai (ABJD) oleh Petter T. Daniels. Dibawah
ini bahasa-bahasa yang menggunakan sistem penulisan abjad konsonan yaitu:
a. Abjad Arab
Abjad Arab dikenal sebagi Abjad Nabatea yang digunakan untuk menulis
dialek Nabatea dari Aramia, Phoenicia. Teks pertama dikenali dalam abjad Arab
adalah inskripsi lewat abad keempat dari Jabal Ramm (50 km timur dari Aqaba).
Merupakan skrip yang digunakan untuk menulis atau melambangkan Bahasa
Arab. Berasal dari Al-Quran, yaitu kitab suci umat Islam. Karena pengaruhnya
sangat besar terhadap peradaban melalui agama Islam, maka Bahasa Arab
digunakan untuk menulis berbagai bahasa lain. Abjad Arab ditulis dari kanan ke
kiri dan terdiri dari 28 abjad. Sedangkan dalam bahasa lain selai Bahasa Arab
maka disesuaikan dengan cara penambahan huruf. Abjad ini juga menjadi salah
satu bentuk alograf karena memiliki varian bentuk grafem yang berbeda sesuai
dengan penempatannya.
Berikut abjad Arab:

Pengantar Linguistik Umum


Abjad Arab





Abjad Arab memiliki banyak alograf atau varian grafem yang cukup
banyak dalam abjadnya. Dibawah ini adalah beberapa alograf Abjad Arab.
Unikod
Umum
0627

Bentuk kontekstual
Sendiri

Akhir

FE8D

FE8E

0628

FE8F

FE90

Nama

Fonem

Nilai Fonetik (IPA)

alif

pelbagai, termasuk []

[b]

[t]

[]

(juga j, g)

[] / [] / []

Tengah Mulaan

FE92

FE91

062A

FE95

FE96

FE98

FE97

062B

FE99

FE9A

FE9C

FE9B

062C

FE9D

FE9E

FEA0

FE9F

Pengantar Linguistik Umum

062D

FEA1

FEA2

FEA4

FEA3
h

062E

FEA5

FEA6

FEA8

FEA7

[]

(juga kh, x)

[x]

b. Abjad Ibrani
Dalam sejarahnya, bukti arkeologikal menunjukkan bahwa skrip Ibrani
berhubungan erat dengan skrip Phoenicia yang meluas yang digunakan di
kawasan Timur Tengah pada akhir abad ke-2 SM. Skrip Phoenicia dipinjam oleh
Ibrani semasa abad abad ke-11 SM, dan sekitar abad ke-10 SME. Kemudian, di
Eropa, huruf ini berkembang menjadi huruf Greek dan Rom.
Abjad Ibrani merupakan abjad yang terdiri dari 22 huruf yang digunakan
untuk menuliskan Bahasa Ibrani. 5 dari hurufnya akan berubah bentuk jika
menjadi huruf akhir dalam perkataan. Bahasa Ibrani juga digunakan untuk
menulisa Bahasa Yahudi denang penyesuaian penulisan. Berikut abjad-abjad
Ibrani:
Alef

Bet/Ve
t

Gime
l

Dalet

He

Vav

Zayin

Het

Tet

Yod

Kaf/Chaf

Lame
d

Mem

Nun

Samek
h

Ayi
n

Pe/F
e

Tsad
i

Co
f

Res
h

Shin/Si
n

Tav

Pengantar Linguistik Umum

c. Abjad Phoenicia
Abjad Phoenicia adalah keterusan dari huruf Proto-Kanaan. Ia telah
digunakan oleh orang Phoenicia untuk menulis Phoenicia, satu bahasa Semitik
Utara. Phoenicia adalah huruf konsonantal (suatu abjad), dan tidak ada simbol
untuk bunyi vokal, dimana perlu disimpulkan dari konteks. Huruf asal ProtoSinaitik merupakan perolehan dari hieroglif Mesir
Inskripsi Phoenicia telah dijumpai pada tapak arkeologikal pada beberapa
bekas bandar Phoenicia dan koloni sekitar Mediterranean, seperti Byblos (pada
Lubnan masa-kini) dan Carthage di Afrika Utara., Berikut adalah beberapa Abjad
Phoenicia.

Huruf jajaran dalam


Huruf

Unikod

Nama

Makna

Bunyi
Ibrani Arab Greek

Latin

Cyrillic

leph

sapi

Aa

bth

rumah

Bb

gmel

unta

Cc, Gg

dleth

pintu

Dd

4. Abjad Konsonan dan Vokal


Abjad Konsonan danVokal ini merupakan sistem tulisan yang terdiri atas hurufhuruf yang mewakili bunyi konsonan dan bunyi vokalnya. Dalam Bahasa Inggris
disebut dengan alphabet yang berasal dari Bahasa Latin alphabetum yang dipinjam
dari Bahasa Yunani yaitu (alphabtos). Kata alphabet secara umum
digunakan oleh ahli bahasa yang merujuk kepada abjad secara umum. Berikut contoh
bahasa-bahasa yang mengguankan sistem penulisan abjad konsonan-vokal.
a. Abjad Rumi
Abjad Rumi juga disebut Abjad Latin yang meupakan sistem penulisan yang
paling banyak digunakan didunia. Sedangkan menurut Wikipedia Bahasa

Pengantar Linguistik Umum


Melayu, Rumi berasal dari bahasa Arab. Abjad Rumi memiliki 26 huruf yaitu AZ.
Abjad Latin Lama
A B C D E F Z
Abjad Rumi Klasik
Huruf
A
B
Nama

B
Sebutan /a/
/
(IPA)
be/

C
c
/
ke
/

D
E
d

/ /e/
de
/

L M N

F
ef
/ef/

Huruf
Nama
Sebutan
(IPA)

/i/

K
K
/
ka/

L
el
/el/

M
em
/
em/

N
en
/en/

Huruf
Nama

R
er

S
Es

T
t

X
ex

Sebutan
(IPA)

/
er/

/es/

/te/

/u/

/
eks/

/
o/

O P Q R S T V

G
g
/
ge/

H
h
/ha/

P
p
/
pe
/

Graeca
/i
graika/

Q
q
/ku/

Z
zta
/
zeta
/

b. Huruf Yunani
Disebut juga Huruf Greek. Digunakan untuk menulis Bahasa Greek.
Sistem tulisan ini menggunakan simbol terasing untuk setiap vokal dan konsonan
dengan sama. Huruf ini juga digunakan sebagai simbol dalam matematika dan
sains. Berikut huruf Yunani:

Alfabet

Huruf besar

Huruf kecil

Transliterasi

Alpha

Beta

Gamma

Delta

Pengantar Linguistik Umum

Epsilon

Zeta

Eta

Theta

th

Theta (simbol)

Iota

Kapa

Lambda

Mu

Nu

Xi

Omikron

Pi

Rho

Sigma

Selain kedua Bahasa diatas, Abjad konsonan dan vokal juga di gunakan
dalam sistem penulisan Bahasa Slavia yang dikenal dengan Abjad Cyril.
5. Abjad Suku Kata
Abjad suku kata disebut dengan istilah abugida. Yaitu suatu jenis sistem tulisan
yang setiap hurufnya mewakili satu bunyi konsonan dan diiringi oleh satu bunyi
vokal. Dalam Bahasa Inggris dikenal dengan syllabic alphabet dan semi-syllabires.
Sedang nama abugida sendiri diungkapkan oleh Peter T. Daniels yaitu 4 huruf
pertama dalam Abjad Geez, aleph, bet, gimel, dan dalet (ABGD).
a. Tulisan Brahmi
Brahmi adalah nama modern yang diberikan kepada ahli-ahli tertua dalam silsilah
tulisan India. Brahmi ini merupakan tulisan abugida, huruf-hurufnya disusun
mengikuti prinsip fonetik. Tulisan ini merupakan nenek moyang bagi kebanyakan
tulisan di Asia Selatan, Asia Tenggara, Tibet.

Pengantar Linguistik Umum

b. Aksara Dewanagari
Devangar ( ) ialah sejenis skrip abugida yang digunakan untuk menulis
bahasa-bahasa India, termasuk bahasa Sanskrit, Bangla, Hindi, Marathi, Sindhi,
Bihari, Bhili, Marwari, Konkani, Bhojpuri, bahasa-bahasa Nepal seperti bahasa
Nepal, Tharu Nepal Bhasa dan kadang-kala bahasa Kashmir. Devangar ditulis
dan dibaca dari kiri ke kanan.

Kesimpulan

Pengantar Linguistik Umum


Sejarah manusia tidak terlepas dari tulisan. Tulisan sangat bermanfaat dala perkembangan
sejarah manusia, dengan tulisan manusia dapat menggambarkan kejadian yang pernah terjadi di
masa lampau. Bahkan menurut ilmuan, sebuah peradaban manusia dikatakan meninggalkan
zaman pra sejarah dan maju ketika peradaban tersebut telah mengenal tulisan.Tulisan berkaitan
dengan aksara atau huruf. Kedua kata tesebut sering diartikan sama, namun sebenarnya
memiliki perbedaan. Pengertian dari Aksara adalah adalah suatu sistem simbol visual yang
tertera pada kertas maupun media lainnya (batu, kayu, kain, dll) untuk mengungkapkan unsurunsur yang ekspresif dalam suatu bahasa atau disebut Sistem Tulisan. Sedangkan Huruf adalah
suatu grafem dari sebuah sistem tulisan atau aksara. Grafem sendiri adalah satuan unit terkecil
sebagai pembeda dalam sebuah sistem aksara (Wikipedia).
Tulisan juga berpengaruh pada penyebaran suatu bahasa tertentu dan perkembangan
bahasa tersebut. Saat ini terdapat kurang lebih 6000 bahasa yang dituturkan di seluruh dunia, dan
sekitar 100 bahasa memiliki aksara tulis sendiri (Wikipedia). Diantaranya Bahasa Cina dengan
aksara, Bahasa Korea dengan Aksara Hangeul, dan Bahasa Jepang dengan Aksara Kanji dan
Kana (Hiragana, Katakana, Manyongana), dan lain-lain. Namun ada sebuah aksara yang dapat
digunakan untuk menulis bahasa lain, sebagai contoh Bahasa Jawa bisa ditulis dengan aksara
Jawa, bisa juga ditulis dengan Aksara Arab dengan berbagai penyesuaian. Sedangkan sisanya
menggunakan aksara latin untuk aksara tulisnya.
Dan dari sekitar 100 aksara tulis yang ada, dapat dibagi kedalam 5 kategori yaitu
logogram, tulisan suku kata, abjad konsonan, abjad konsonan vokal, abjad suku kata. Dari
kategori sistem penulisan tersebut, abjad Latin atau abjad rumi menjadi salah satu sistem
penulisan terbanyak digunakan didunia, karena selain terdiri dari 26 huruf penggunannya dalam
tulisan pun mudah. Namun walau begitu tidak berarti para pengguna kelompok sosial hanya
terfokus pada satu sistem penulisan tanpa memperhatikan atau keingintahuan mengenai bahasa
lainnya, karena dalam kehidupan modern ini huruf-huruf lain tersebut mulai dilirik masyarakat
dunia untuk dipelajari, guna untuk mendukung kemudahan berkomunikasi dalam bidang
ekonomi, politk, dan lain sebagainya.

Daftar Pustaka

Pengantar Linguistik Umum


Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2009. Fonologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Kridalaksana, Harimurti. 2006. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
.
Soeparno. 2002. Dasar-Dasar linguistic umum. Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya.
Kridalaksana, Harimurti. 2009. Sejarah kebudayaan Indonesia: Bahasa, sastra, dan
aksara. Jakarta: Rajawali Pers.
Sumber Internet
Wikibuku Bahasa Melayu http://Sistem tulisan - Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia
bebas.html. Diunduh pada tanggal 26 November 2015 Pukul 21.00
Wikipedia Bahasa Indonesia Alfabet - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas.html. Diunduh pada tanggal 26 November 2015 21.00

Anda mungkin juga menyukai