Grafem
Pada hakikatnya bahasa merupakan perwujudan bunyi. Dengan kata lain, manusia dapat
berkomunikasi tanpa tulisan. Tulisan hanyalah representatif dari bahasa lisan yang sifatnya
sekunder. Sedang bahasa primernya adalah bahasa lisan, karena bahasa lisan lebih dahulu ada
dari pada bahasa tulis. Bahkan sampai saat ini tidak semua bahasa memilki tulisan. Masih ada
beberapa bahasa pada suku tertentu tidak mengenal ragam bahasa tulis, namun yang ada hanya
bahasa lisan (Chaer, 1994:82). Namun demikian para penggunanya masih dapat berkomunikasi
walau terbatas pada kapasitas lingkungan suku tersebut.
Bahasa tulis sebenarnya merupakan dokumentasi bahasa lisan sebagai usaha manusia
agar dapat menyampaikan maksud dari bahasanya kepada orang lain secara lebih mudah dalam
kondisi ruang dan waktu yang berbeda. Namun pada perkembangannya manusia kemudian mulai
mengenal tulisan, karena peran dan fungsi bahasa tulis dalam kehidupan modern sekarang
sangatlah besar. Dapat dibayangkan jika dalam dunia literasi tidak ada tulisan, maka manusia
harus menggambar untuk menyampaikan maksudnya.
Jika bahasa lisan berkaitan dengan bunyi, maka bahasa tulis tentu berkaitan dengan huruf.
Keduanya memiliki hubungan yang saling berkaitan, yaitu terletak pada bagaimana nantinya
bunyi yang diucapkan dilambangkan dengan huruf. Pembahasan mengenai huruf ini dipelajari
dibidang grafologi.
Grafologi adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf yang berasal dari graf, yaitu
satuan terkecil dalam aksara yang belum ditentukan statusnya. Sedangkan grafem adalah satuan
terkecil aksara yang menggambarkan fonem. (Chaer, 1994:93). Menurut Nurhadi (1995:332)
grafem adalah bagian dari garapan ortografi (segala sesuatu yang berhubungan dengan tulisan).
Ia mendefinisikan grafem adalah pelambang dari fonem yang berbentuk huruf. Selanjutnya
Kridalaksana (1993:66) mengungkapkan bahwa grafem berasal dari kata graf yaitu huruf dan
pengertian grafem itu sendiri adalah lambang dari fonem. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia grafem/grafem/ /grafm/ n Ling satuan terkecil sebagai pembeda dalam sebuah
sistem aksara.
Pada kesimpulannya pendapat mengenai apa itu grafem adalah sama. Grafem adalah
satuan terkecil dalam sebuah sistem aksara yang melambangkan suatu fonem sebagai pembeda
makna. Untuk lebih jelas, grafem harus terlebih dahulu dibedakan dengan fonem. Fonem
merujuk pada bunyi bahasa atau bagaimana suatu bunyi diucapkan. Sedangkan pembahasan kali
ini mengenai grafem yang merujuk pada huruf yang melambangkan fonem tersebut. Fonem
dituliskan dengan tanda /.../ dan grafem dituliskan dengan tanda <..>. Misalnya pada kata Baju
terdiri atas 4 fonem yaitu /b/,/a/,/j/,/u/ dan juga kebetulan memiliki 4 grafem yaitu <b>, <a>, <j>,
<u>. Namun pada kata pirang dapat diperhatikan bahwa dalam kata ini terdapat 5 fonem
yaitu /p/,/i/,/r/,/a/,// sedangkan grafemnya terdiri atas 6 grafem yaitu <p>,<i>,<r>,<a>,<n>,<g>.
Satu grafem biasanya dipetakan tepat pada satu fonem, meskipun cukup banyak sistem ejaan
Menurut pedoman EYD grafem-grafem untuk fonem-fonem Bahasa Indonesia adalah sebagai
berikut.
Grafem Fonem Vokal
Contoh
Fone
m
Alofo
n
Grafe
m
Awal
Tengah
Akhir
/i/
[i]
[I]
<i>
i.kan
a.pik
ta.li
/e/
[e]
[]
<e>
e.kor
be.bek
le.le
//
[]
<e>
e. mas
be.li
ko. de
/u/
[u]
[U]
<u>
un.ta
bu.ta
ba.tu
/o/
[o]
[]
<o>
o.bat
bo.la
so.to
/a/
/a/
<a>
a.ir
pa.sar
lu.ka
Fone
m
Grafe
m
/aw/
Contoh
Awa
l
Tenga
h
Akhi
r
<au>
au.
ra
ga.la
u
/ay/
<ai>
pan.t
ai
/oy/
<oi>
se.ko
i
/ey/
<ei>
sur.
vei
Alofon
Grafem
Awal
Tengah
Akhir
/b/
[b]
[p]
<b>
ba.ca
si.buk
ja.wab
/p/
[p]
<p>
pa.lu
la.pang
ba.lap
/m/
[m]
<m>
mu.lus
mak.mur
si.ram
/w/
[w]
<w>
<u>
wa.ca.na
-
der.ma.wan
-
li.mau
/f/
[f]
<f>
<v>
fil.sa.fat
vak.sin
fi.lo.so.fi
av.tur
fil.suf
-
/d/
[d]
[t]
<d>
da.lang
ka.dal
a.bad
/t/
[t]
<t>
to.pi
ba.tu
ce.pat
/n/
[n]
<n>
nam.pan
se.nang
a.la.sa
n
/l/
[l]
<l>
la.ci
la.lat
ga.tal
/r/
[r]
<r>
ru.sak
ba.ru
ge.lar
/z/
[z]
<z>
za.kat
ra.zia
a.ziz
/s/
[s]
<s>
sa.pu
a.sin
ke.las
//
[]
<sy>
sya.hid
a.syar
a.rasy
//
[]
<ny>
nya.li
a.nyam
/j/
[j]
<j>
ja.la
a.jal
/c/
[c]
<c>
cin.ta
ca.car
/y/
[y]
<y>
<i>
ya.tim
-
a.yun
-
la.lai
/g/
[g]
[k]
<g>
<k>
gu.la
-
la.gi
-
gu.deg
/k/
[k]
<k>
ku.sam
su.ka
le.pek
//
[]
<ng>
nga.nga
a.ngan
u.sang
/x/
[x]
<kh>
Khas
a.khir
ta.rikh
/h/
[h]
<h>
hi.lang
ba.has
te.lah
/?/
[?]
<k>
<>
nik.mat
sa.at
ba.pak
-
Jenis Aksara
Mempelajari grafem berarti juga membahasa mengenai huruf atau tulisan. Seperti
yang sudah diketahui bahwa negara-negara di dunia, bahkan daerah-daerah, suku-suku
dari setiap negara di dunia memiliki ciri khas bahasanya masing-masing. Salah satunya
adalah pada grafem. Grafem menjadi salah satu unsur yang paling mencolok dalam
membedakan perbedaan bahasa satu dengan bahasa yang lainnya setelah fonem atau
bunyi bahasa. Ragam bahasa di dunia tentunya memiliki sistem penulisan atau
pelambangan dari setiap fonem yang diucapkan dengan cara yang berbeda sesuai dengan
konvensi bahasa yang disepakati penggunannya.
Dalam sejarahnya, memang manusia dulu tidak mengenal tulisan, karena tanpa
tulisanpun pada hakikatnya manusia tetap dapat berkomunikasi. Namun dalam
perkembangan hidup manusia, manusia mulai mengenal tulisan agar dapat dengan mudah
menyampaikan segala sesuatu yang dituturkan. Tulisan yang menjadi lambang dari
penuturan tersebut pada setiap bahasa di dunia tentunya berbeda. Setiap bahasa di dunia
memang memiliki keunikannya tersendiri. Salah satunya dalam sistem tulis dari fonem
atau huruf yang digunakan.
Dalam kehidupan manusia, masing-masing bahasa dapat memilih kemudian
mengkonvensikan abjad yang sama namun dalam realisasinya memiliki perbedaan.
Misalnya, dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang sama-sama menggunakan
aksara Latin, namun dalam pengujaran setiap huruf maupun penstrukturannya dalam
mewakili bunyi suara berbeda.
shu
Air
hujan
zh
buluh
pokok
kuda
nio
burung
gu
penyu
lng
naga
c. Aksara Kanji
Kanji (?) secara harfiah adalah "huruf-huruf Han" yaitu tulisan Cina yang
digunakan dalam bahasa Jepang. Merupakan satu dari empat sistem penulisan yang
terdapat di dalam bahasa Jepang sedang yang lainnya adalah Hiragaran, Katakana,
dan Romaji. Yang memiliki dua sistem cara baca, yaitu Onyomi (berdasarkan Bahasa
Cina), dan Kunyomi (Sebutan dalam Bahasa Jepang). Dalam sejarahnya terdapat
perbedaan pendapat mengenai asal penggunaan huruf Cina di Jepang, namun pakar
bahasa sepakat menerima pendapat bahwa sami Buddha membawa tulisan Cina ke
Jepang sekitar abad ke-5, dan ia dibaca dalam bahasa Cina. Kemudian dalam
perkembangannya, sistem yang dikenali sebagai kanbun ( ) muncul: ini
merupakan teks Cina dengan tanda diacritical untuk membenarkan penutur bahasa
Jepang untuk membacanya menurut peraturan tata bahasa Jepang.
Bahasa Jepang itu sendiri tidak mempunyai bentuk tulisan. Akhirnya sistem
tulisan yang dikenali sebagai manyogana (digunakan dalam anthologi sastra dulu
Manyoshu) berubah yang menggunakan bentuk kanji untuk nilai phonetik, bukannya
untuk nilai semantik, yang diperlukan untuk menulis sastra Jepang. Manyogana yang
ditulis dalam gaya kursif menjadi hiragana, sistem tulisan yang digunakan oleh. Hasil
karya kesastraan wanita era Heian ditulis menggunakan hiragana. Katakana muncul
melalui laluan yang sama: pelajar monasteri memudahkan manyogana kepada unsur
kandungan constituent tunggal. Kemudaian hiragana dan katakana dirujuk bersama
sebagai kana.
Sistem penulisan Jepang matang mulai berkembang, kanji mulai digunakan
untuk menulis bagian pertuturan tertentu seperti kata benda, kata sifat dan kata kerja
sementara kana digunakan untuk akhiran kata kerja.
b. Katakana
Huruf katakana merupakan bagian dari sistem penulisan Bahasa Jepang
berupa tulisan suku kata yang digunakan untuk menuliskan kata-kata serapan atau
kata asing Bahasa Jepang. Sedangkan kata-kata asli Bahasa Jepang tidak dapat
ditulis menggunakan huruf ini, namun selain itu juga huruf ini berfungsi untuk
menuliskan nama orang. Huruf katakana juga memiliki huruf standar seperti huruf
hiragana. Berikut huruf-huruf katakana:
Contoh penulisannya:
(Toire= Toilet)
Selain hiragana dan katakana, Bahasa Ethiopia juga menggunakan sistem
penulisan tulisan suku kata.
3. Abjad Konsonan
Abjad konsonan merupakan salah satu jenis tulisan yang terdiri dari huruf-huruf
yang mewakili bunyi konsonan. Dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah
consonantary atau consonantal alphabet. Sedangkan kata abjad nya sendiri berasal
dari bahasa Arab yaitu alif, ba, jim dan dai (ABJD) oleh Petter T. Daniels. Dibawah
ini bahasa-bahasa yang menggunakan sistem penulisan abjad konsonan yaitu:
a. Abjad Arab
Abjad Arab dikenal sebagi Abjad Nabatea yang digunakan untuk menulis
dialek Nabatea dari Aramia, Phoenicia. Teks pertama dikenali dalam abjad Arab
adalah inskripsi lewat abad keempat dari Jabal Ramm (50 km timur dari Aqaba).
Merupakan skrip yang digunakan untuk menulis atau melambangkan Bahasa
Arab. Berasal dari Al-Quran, yaitu kitab suci umat Islam. Karena pengaruhnya
sangat besar terhadap peradaban melalui agama Islam, maka Bahasa Arab
digunakan untuk menulis berbagai bahasa lain. Abjad Arab ditulis dari kanan ke
kiri dan terdiri dari 28 abjad. Sedangkan dalam bahasa lain selai Bahasa Arab
maka disesuaikan dengan cara penambahan huruf. Abjad ini juga menjadi salah
satu bentuk alograf karena memiliki varian bentuk grafem yang berbeda sesuai
dengan penempatannya.
Berikut abjad Arab:
Abjad Arab memiliki banyak alograf atau varian grafem yang cukup
banyak dalam abjadnya. Dibawah ini adalah beberapa alograf Abjad Arab.
Unikod
Umum
0627
Bentuk kontekstual
Sendiri
Akhir
FE8D
FE8E
0628
FE8F
FE90
Nama
Fonem
alif
pelbagai, termasuk []
[b]
[t]
[]
(juga j, g)
[] / [] / []
Tengah Mulaan
FE92
FE91
062A
FE95
FE96
FE98
FE97
062B
FE99
FE9A
FE9C
FE9B
062C
FE9D
FE9E
FEA0
FE9F
062D
FEA1
FEA2
FEA4
FEA3
h
062E
FEA5
FEA6
FEA8
FEA7
[]
(juga kh, x)
[x]
b. Abjad Ibrani
Dalam sejarahnya, bukti arkeologikal menunjukkan bahwa skrip Ibrani
berhubungan erat dengan skrip Phoenicia yang meluas yang digunakan di
kawasan Timur Tengah pada akhir abad ke-2 SM. Skrip Phoenicia dipinjam oleh
Ibrani semasa abad abad ke-11 SM, dan sekitar abad ke-10 SME. Kemudian, di
Eropa, huruf ini berkembang menjadi huruf Greek dan Rom.
Abjad Ibrani merupakan abjad yang terdiri dari 22 huruf yang digunakan
untuk menuliskan Bahasa Ibrani. 5 dari hurufnya akan berubah bentuk jika
menjadi huruf akhir dalam perkataan. Bahasa Ibrani juga digunakan untuk
menulisa Bahasa Yahudi denang penyesuaian penulisan. Berikut abjad-abjad
Ibrani:
Alef
Bet/Ve
t
Gime
l
Dalet
He
Vav
Zayin
Het
Tet
Yod
Kaf/Chaf
Lame
d
Mem
Nun
Samek
h
Ayi
n
Pe/F
e
Tsad
i
Co
f
Res
h
Shin/Si
n
Tav
c. Abjad Phoenicia
Abjad Phoenicia adalah keterusan dari huruf Proto-Kanaan. Ia telah
digunakan oleh orang Phoenicia untuk menulis Phoenicia, satu bahasa Semitik
Utara. Phoenicia adalah huruf konsonantal (suatu abjad), dan tidak ada simbol
untuk bunyi vokal, dimana perlu disimpulkan dari konteks. Huruf asal ProtoSinaitik merupakan perolehan dari hieroglif Mesir
Inskripsi Phoenicia telah dijumpai pada tapak arkeologikal pada beberapa
bekas bandar Phoenicia dan koloni sekitar Mediterranean, seperti Byblos (pada
Lubnan masa-kini) dan Carthage di Afrika Utara., Berikut adalah beberapa Abjad
Phoenicia.
Unikod
Nama
Makna
Bunyi
Ibrani Arab Greek
Latin
Cyrillic
leph
sapi
Aa
bth
rumah
Bb
gmel
unta
Cc, Gg
dleth
pintu
Dd
B
Sebutan /a/
/
(IPA)
be/
C
c
/
ke
/
D
E
d
/ /e/
de
/
L M N
F
ef
/ef/
Huruf
Nama
Sebutan
(IPA)
/i/
K
K
/
ka/
L
el
/el/
M
em
/
em/
N
en
/en/
Huruf
Nama
R
er
S
Es
T
t
X
ex
Sebutan
(IPA)
/
er/
/es/
/te/
/u/
/
eks/
/
o/
O P Q R S T V
G
g
/
ge/
H
h
/ha/
P
p
/
pe
/
Graeca
/i
graika/
Q
q
/ku/
Z
zta
/
zeta
/
b. Huruf Yunani
Disebut juga Huruf Greek. Digunakan untuk menulis Bahasa Greek.
Sistem tulisan ini menggunakan simbol terasing untuk setiap vokal dan konsonan
dengan sama. Huruf ini juga digunakan sebagai simbol dalam matematika dan
sains. Berikut huruf Yunani:
Alfabet
Huruf besar
Huruf kecil
Transliterasi
Alpha
Beta
Gamma
Delta
Epsilon
Zeta
Eta
Theta
th
Theta (simbol)
Iota
Kapa
Lambda
Mu
Nu
Xi
Omikron
Pi
Rho
Sigma
Selain kedua Bahasa diatas, Abjad konsonan dan vokal juga di gunakan
dalam sistem penulisan Bahasa Slavia yang dikenal dengan Abjad Cyril.
5. Abjad Suku Kata
Abjad suku kata disebut dengan istilah abugida. Yaitu suatu jenis sistem tulisan
yang setiap hurufnya mewakili satu bunyi konsonan dan diiringi oleh satu bunyi
vokal. Dalam Bahasa Inggris dikenal dengan syllabic alphabet dan semi-syllabires.
Sedang nama abugida sendiri diungkapkan oleh Peter T. Daniels yaitu 4 huruf
pertama dalam Abjad Geez, aleph, bet, gimel, dan dalet (ABGD).
a. Tulisan Brahmi
Brahmi adalah nama modern yang diberikan kepada ahli-ahli tertua dalam silsilah
tulisan India. Brahmi ini merupakan tulisan abugida, huruf-hurufnya disusun
mengikuti prinsip fonetik. Tulisan ini merupakan nenek moyang bagi kebanyakan
tulisan di Asia Selatan, Asia Tenggara, Tibet.
b. Aksara Dewanagari
Devangar ( ) ialah sejenis skrip abugida yang digunakan untuk menulis
bahasa-bahasa India, termasuk bahasa Sanskrit, Bangla, Hindi, Marathi, Sindhi,
Bihari, Bhili, Marwari, Konkani, Bhojpuri, bahasa-bahasa Nepal seperti bahasa
Nepal, Tharu Nepal Bhasa dan kadang-kala bahasa Kashmir. Devangar ditulis
dan dibaca dari kiri ke kanan.
Kesimpulan
Daftar Pustaka