Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KAIDAH FONOTAKTIK BAHASA INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fonologi

Dosen pengampu: Ade Anggraini Kartika Devi, M.Pd

DISUSUN OLEH

Kelompok 10 :

Yulia Safitri ( 2222180016 )

Eva Nurpadilah ( 2222180022 )

Vidya Sary Manullang ( 2222180029 )

Rani ( 2222180037 )

PENDIDIKAN BAHASA INONESIA

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho
Allah SWT. Karena tanpa Rahmat dan Ridhonya, kita dapat menyelesaikan makalah
makalah ini dengan dengan baik dan tepat waktu. Kami mengucapkan terimakasih
kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mngumpulkan data-
data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang
berbicara keterampilan. Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan
yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-
teman maupun dosen. Demi tercapainya makalah sempurna.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………… i

DAFTRA ISI …………………………………………... ii

BAB I

PENDAHULUAN …………………………………………... 1

A. LatarBelakang …………………………………………... 1.1


B. RumusanMasalah …………………………………………... 1.2
C. Tujuan …………………………………………... 1.3
D. Manfaat …………………………………………... 1.4

BAB II

PEMBAHASAN ……………………………………........... 2

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kaidah fonotaktik merupakan kaidah-kaidah yang mengatur urutan atau
hubungan antara fonem-fonem suatu bahasa. Fonotaktik mempunyai pola yang terkait
dengan pola penyukuan kata dan pergeseran bunyi yang menimbulkan variasi bunyi
satu fonem yang sama. Bahasa Indonesia mempunyai kaidah semacam itu. Kaidah
fonotaktik itulah yang menyebabkan kita dapat merasakan secara itu inti bentuk yang
berterima (kelihatanseperti kata Indonesia), meskipun belum pernah kita dengar /
lihat sebelumnya dan mana yang tidak berterima.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian kaidah fonotaktik


2. Kelompok kata yang mengalami perubahan pelafalan dan pola suku kata dari
segi fonotaktik pada tuturan guru dan siswa kelas XI IPB,
3. Jenis fonem dan pola suku bahasa Indonesia yang paling banyak mengalami
perubahan pola secara fonotaktik ,
4. Penyebab terjadinya perubahan pola suku kata secara fonotaktik dalam diskusi
antar kelompok pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas XI IPB.

1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kelompok kata yang
mengalami perubahan pelafalan dan pola suku kata dari segi fonotaktik pada tuturan
guru dan siswa kelas XI IPB, (2) Jenis fonem dan pola suku bahasa Indonesia yang
paling banyak mengalami perubahan pola secara fonotaktik , (3) penyebab terjadinya
perubahan pola suku kata secara fonotaktik dalam diskusi antar kelompok pada
pembelajaran bahasa Indonesia kelas XI IPB.

1.4 Manfaat
Manfaat Praktis Peneliti meneliti tentang fonotaktik gugus konsonan kata-kata
bahasa Indonesia yang bersuku dua. Manfaat praktis dari penelitian ini dapat
dijadikan sebagai informasi bagi para peneliti bahasa Indonesia pada khususnya. Di

samping itu bermanfaat pula bagi masyarakat Indonesia sebagai pemilik Bahasa.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Fonotaktik

Setiap bahasa mempunyai ketentuan sendiri yang berkaitan dengan kaidah


kebahasaannya, termasuk di dalamnya kaidah deretan fonem. Kaidah yang mengatur
deretan fonem mana yang terdapat dalam bahasa dan mana yang tidak dinamakan
fonotaktik.  (Moeliono, 1993 : 52).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia fonotaktik adalah urutan fonem
yang dimungkinkan dalam suatu bahasa atau deskripsi urutan fonem. Sedangkan
menurutKamus Linguistik fonotaktik adalah urutan fonem yang dimungkinkan dalam
suatu bahasa atau gramatika stratifikasi sistem dalam pengaturan stratum fonemik.
Gramatika stratifikasi adalah tingkatan gramatikal dimana gramatikal hanya terdapat
pada morfologi dan sintaksis, sedangkan fonotaktik hanya terdapat pada fonologi.

Ada pula yang mengatakan bahwa Fonotaktik adalah bidang fonologi atau


fonemik yang mengatur tentang penjejeran fonem dalam kata. Contohnya, kata
pertandingan memiliki 12 fonem. Jejeran fonem dari kata tersebut adalah
/p,e,r,t,a,n,d,i,n,g,a,n/. Maka dapat disimpulkan bahwa Fonotaktik ialah cabang
fonologi yang berkenaan dengan gabungan fonem yang dibenarkan dalam sebuah
bahasa.
Fonotaktik ialah cabang fonologi yang berkenaan dengan pengehadan
terhadap gabungan fonem yang dibenarkan dalam sebuah bahasa. Menurut Djoko
kentjono, kaidah fonotaktik yakni aturan dalam merangkai fonem untuk membentuk
satuan fonologis yang lebih besar, misalnya suku kata. Pola fonotaktik adalah kaidah
pergeseran bunyi dalam pelafalan kata, baik kata dasar atau kata turunan akibat
pengaruh bunyi yang ada di lingkungannya (baik sebelum dan sesudahnya).
Pergeseran ini menimbulkan variasi bunyi dari satu fonem yang sama.
Fonotaktik antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain memiliki
kekhasan, misalnya bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, bahasa Indonesia pada
mulanya tidak memiliki gugus konsonan /str-/ sedangkan bahasa Inggris memiliki
gugus konsonan /str-/, karena fonotaktik memiliki perkembangan gugus konsonan
/str-/ yang pada umumnya tidak terdapat dalam bahasa Indonesia, karena kontak
antara bahasa yang terus-menerus memungkinkan gugus konsonan /str-/ ini ada
dalam bahasa Indonesia.
Umumnya, peraturan fonotaktik berkisar pada hierarki kenyaringan yang
menetapkan bahawa nukleus mempunyai kenyaringan yang maksimum, dengan
kenyaringan menyusut selaras dengan jaraknya daripada nukleus. Geseran aveolat tak
bersuara [s] adalah lebih rendah dalam hierarki kenyaringan, berbanding dengan
malaran tak geser sisian aveolar [l] dan justera itu, gabungan /sl/ dibenarkan untuk
onset dan /ls/ dibenarkan untuk koda, tetapi /ls/ tidak dibenarkan dalam onset dan /sl/
dibenarkan dalam koda. Oleh itu, slips /slɪps/ dan pulse /pʌls/ adalah perkataan
Inggeris yang mungkin, manakala *lsips dan *pusl tidak.
Dalam sesetengah kes, /s/ bersifat "tidak dapat dilihat" kepada hierarki
kenyaringan. Sebagai geseran, ia lebih nyaring berbanding dengan letupan /t/.
Sebaliknya, gabungan seperti [stil] yang mencabuli hierarki kenyaringan pernah
dilihat, malahan amat biasa, dalam bahasa Inggris. Sifat ini juga dilihat untuk /s/
dan /z/ dalam banyak bahasa yang lain dan justera, merupakan sesuatu unsur sejagad
manusia.
Deretan fonem yang terdapat dalam bahasa Indonesia cukup bervariasi seperti
halnya deretan fonem bahasa-bahasa lain yang ada di dunia ini. Deretan fonem
tersebut meliputi deretan vokal, deretan konsonan, dan deretan vokal dan konsonan
dalam satu suku kata.

1. Deretan vokal dalam bahasa Indonesia


Deretan vokal biasa merupakan dua vokal yang masing-masing mempunyai satu
hembusan napas dan karena itu masing-masing termasuk dalam suku kata yang
berbeda. Deretan dua vokal yang terdapat dalam bahasa Indonesia adalah sebagai
berikut:
/iu/ : tiup, iur, nyiur
/io/ : kios, radio, biola
/ia/ : tiap, dia, giat
/ei/ : mei
/ea/ : beasiswa, kreasi
/eo/ : feodal, beo, pemeo
/ae/ : daerah
Deretan vokal di atas adalah deretan vokal yang lazim dan berterima dalam
bahasa Indonesia. Apabila ada bentuk/bunyi yang di dalamnya menggunakan deretan
vokal tersebut tidak akan terasa asing kita.
2. Deretan konsonan dalam bahasa Indonesia

Seperti halnya deretan vokal, deretan konsonan dalam bahasa Indonesia juga
cukup bervariasi. Adapun variasi dari deretan konsonan tersebut adalah :

a. Deretan konsonan dalam satu suku kata

1). Jika dua konsonan berderet dalam satu suku kata yang sama, maka
konsonan yang pertama hanyalah /p/, /b/, /t/, /k/, /g/, /f/, /s/, dan /d/,
sedangkan konsonan yang kedua hanyalah /l/, /r/, /w/, atau /s/, /m/, /n/,
dan /k/
/pl/ : pleonasme, pleno, taplak
/bl/ : blangko, gamblang
/kl/ : klinik, klasik
/gl/ : global, gladi
/fl/ : flamboyan, flu
/sl/ : slogan, Slip
/br/ : brantas, obral, ambruk
/tr/ : tragedi, mitra
/dr/ : drama, drastis, adres
/kr/ : kriminal, akrab, krupuk
/gr/ : gram, granat
/fr/ : fragmen, diafragma, frustasi

2). Jika tiga konsonan berderet dalam satu suku kata, maka konsonan pertama
selalu /s/, yang kedua /t/ atau /p/, dan yang ketiga /r/ atau /l/.
/str/ : strategi, instruksi
/spr/ : sprei
/skr/ : skripsi, manuskrip
/skl/ : sklerosis
b. Deretan dua konsonan dalam suku yang berbeda adalah sebagai berikut :

/mp/ : empat, pimpin


/mb/ : ambil, gambar
/nt/ : untuk, ganti
/nd/ : indah, pandang
/ňc/ : lancar, kunci
/ňj/ : janji, banjir
/ŋk/ : engkau, mungkin
/ŋg/ : angguk, tinggi
/ŋs/ : bangsa, angsa, mangsa
/ns/ : insaf, insan, insang
/rb/ : kerbau, terbang, korban
/rd/ : merdu, merdeka, kerdil
/rg/ : harga, pergi, sorga
/rj/ : kerja, terjang, sarjana

Dua variasi deretan konsonan tersebut di atas adalah deretan konsonan yang lazim
dan berterima dalam bahasa Indonesia.

3. Deretan vokal dan konsonan dalam satu suku kata

Kata dalam bahasa Indonesia terdiri atas satu suku kata atau lebih. Betapapun
panjangnya suatu kata, wujud suku kata yang membentuknya mempunyai struktur
dan kaidah. Suku kata dalam bahasa Indonesia terdiri atas vokal dan konsonan .
Berikut adalah deretan vokal (V) dan konsonan (K) yang membentuk suku kata
dalam bahasa Indonesia beserta contoh katanya:
a. V : a-mal, su-a-tu, tu-a
b. VK : ar-ti, ber-il-mu, ka-il
c. KV : pa-sar, sar-ja-na, war-ga
d. KVK : pak-sa, ke-per-lu-an, pe-san
e. KKV : slo-gan, kop-pra
f. KKVK : trak-tor, a-trak-si
g. KVKK : teks-til, kon-teks-tual, mo-dern
h. KKKV : stra-te-gi, stra-ta
i. KKKVK : struk-tur, in-struk-tur
j. KKVKK : kom-pleks
k. KVKKK : korps.

Deretan vokal dan konsonan yang membentuk satu suku kata seperti tersebut
di atas itulah yang berterima dalam bahasa Indonesia, selain itu tak berterima.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Fonotaktik adalah cabang ilmu fonologi yang mempelajari tentang gabungan
fonem yang dibenarkan dalam sebuah bahasa. Pasti mempunyai fonotaktik yang
berbeda dan kekhasan masing-masing.
DaftarPustaka

Alisjahbana, S. Takdir. 1993. ”Bahasa Indonesia”. Salam Poedjangga Baroe 1:129-


-178
Amando, M. 1962. Uraian Kalimat dan kata-kata. Djakarta: Pusat Rakjat.
Amienoedin, A, et al. 1984. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.
Asja’ri, Abd. Rachman. 1960. Perkembangan dan Tatabahasa Indonesia. Surabaja:
Amir Hamzah.
Antunsuhono. 1965. Uraian Kalimat Bahasa Indonesia. Jogjakarta. Hien Hoo Sing.

Anda mungkin juga menyukai