Anda di halaman 1dari 5

Linguistik dan Bidang Cakupannya

Linguistik atau ilmu bahasa adalah disiplin ilmu yang mempelajari bahasa secara luas dan umum.
Secara luas berarti cakupannya meliputi semua aspek dan komponen bahasa. ​Secara umum berarti
sasarannya tidak hanya terbatas pada salah satu bahasa saja (misal bahasa Indonesia saja), akan tetapi
semua bahasa yang ada di dunia.
Secara garis besar cakupan linguistik meliputi dua lingkup, yaitu lingkup mikrolinguistik dan
lingkup makrolinguistik.

A.​ ​MIKROLINGUISTIK

Mikrolinguistik adalah lingkup linguistik yang mempelajari bahasa dalam rangka kepentingan
ilmu bahasa itu sendiri, tanpa mengaitkan dengan ilmu lain dan tanpa memikirkan bagaimana
penerapan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Mikrolinguistik ini meliputi bidang dan subdisiplin
berikut.

1. Teori-teori Linguistik

a. Teori Tradisional

b. Teori Struktural

c. Teori Transformasi

d. Teori Tagmemik

2. Linguistik Historis/Historis-Komparatif

3. Perbandingan Bahasa (Linguistik Komparatif dan Kontrastif)

4. Deskripsi Bahasa (Linguistik Deskriptif):

a. Fonetik

b. Fonemik

c. Morfologi

d. Sintaksis

e. Semantik

f. Morfosintaksis

g. Leksikokologi
B.​ ​MAKROLINGUISTIK
Makrolinguistik adalah lingkup linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan
dunia di luar bahasa, yang berhubungan dengan ilmu lain dan bagaimana penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Makrolinguistik meliputi ​bidang linguistik interdisipliner dan ​bidang linguistik
terapan​.

1. Bidang Linguistik Interdisipliner

Bidang linguistik interdisipliner meliputi beberapa subdisiplin/ subbidang berikut.

a. Fonetik Interdisipliner

b. Sosiolinguistik

c. Psikolinguistik

d. Etnolinguistik

e. Antropolinguistik

f. Filologi

g. Stilistik

h. Semiotik

i. Epigrafi

j. Paleografi

k. Etologi

l. Etimologi

m. Dialektologi

2. Bidang Linguistik Terapan

Bidang linguistik terapan meliputi beberapa subbidang/subdisiplin berikut.

a. Fonetik Terapan

b. Perencanaan bahasa

c. Pembinaan Bahasa

d. Pengajaran bahasa

e. Penerjemahan

f. Grafonomi atau Ortografi


g. Grafologi

h. Leksikografi

i. Mekanolinguistik

j. Medikolinguistik

k. Sosiolinguistik Terapan (Pragmatik)

Beberapa Istilah yang Perlu Dijelaskan:

1) Teori Linguistik​ : subdisiplin linguistik yang membahas bahasa dan ilmu bahasa dari sudut
pandang teori tertentu. Misal, teori tradisional, struktural, transformasional, dan tagmemik.
2) Linguistik Historis​ : subdisiplin linguistik yang membahas bahasa secara diakronis. Oleh karena
telaah bahasa secara historis ini biasanya disertai dengan memperbandingkan bahasa-bahasa
tersebut pada masa yang berlainan, maka subdisiplin linguistik ini sering juga dinamakan
linguistik historis komparatif.
3) Linguistik Komparatif​ : subdisiplin linguistik yang memperbandingkan bahasa satu dengan
bahasa yang lain dalam rangka untuk menentukan perkerabatan bahasa-bahasa tersebut.
Apabila tujuan memperbandingkan bahasa-bahasa tersebut dimaksudkan untuk mencari
perbedaan-perbedaan, maka subdisiplin linguistik tersebut dinamakan Linguistik Kontrastif.
4) Linguistik Deskriptif​ : subdisiplin linguistik yang menelaah bahasa berdasarkan kenyataan yang
ada saat ditelaah. Deskripsi bahasa meliputi bidang : fonetik, fonemik, morfologi, sintaksis,
semantik dan leksikokologi.
5) Fonetik​ : subdisiplin linguistik yang menelaah bunyi bahasa tanpa menghiraukan bermakna atau
tidaknya bunyi tersebut.
6) Fonemik​ : subdisiplin linguistik yang menelaah bunyi bahasa yang bermakna saja atau lebih
tepatnya bunyi bahasa yang mendukung makna saja. Menurut aliran Amerikan, fonetik dan
fonemik keduanya tergabung menjadi satu yang dinamakan fonologi. Menurut aliran Eropa
(Kontinental) bidang fonetik berdiri sendiri, sedangkan istilah fonologi dipakai sebagai sinonim
fonemik.
7) Morfologi​ : subdisiplin linguistik yang menelaah bentuk, proses, dan prosede pembentukan
kata.
8) Sintaksis​ : subdisiplin linguistik yang menelaah struktur bahasa dari tatanan frasa sampai
dengan kalimat. Biasanya morfologi dan sintaksis digabung menjadi satu dengan istilah grammar
atau gramatika.
9) Morfosintaksis​ : subdisiplin linguistik yang menelaah struktur bahasa yang ada di persimpangan
antara morfologi dan sintaksis.
10) Semantik​ : subdisiplin linguistik yang mempelajari bidang makna atau arti.
11) Leksikokologi​ : subdisiplin linguistik yang mempelajari bidang leksikon. Leksikokologi berbeda
dengan leksikografi. Leksikografi mempelajari teknik dan cara menyusun kamus, dengan
demikian termasuk makrolinguistik bidang terapan, sedangkan leksikokologi termasuk dalam
cakupan mikrolinguistik.
12) Fonetik Interdisipliner ​: subdisiplin linguistik yang mempelajari bunyi bahasa dalam
kaitannya dengan ilmu yang lain, misal fisika dan musik.
13) Sosiolinguistik​ : subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan
faktor-faktor kemasyarakatan atau faktor sosial.
14) Psikolinguistik ​: subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan
faktor-faktor kejiwaan si penutur dan lawan tuturnya.
15) Etnolinguistik ​:subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan
faktor-faktor etnis.
16) Antropolinguistik ​: subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan
faktor-faktor antropologis.
17) Filologi ​: subdisiplin linguistik yang mempelajari naskah-naskah lama dalam rangka untuk
mengetahui latar belakang kebudayaan masyarakat pemakainya.
18) Stilistik ​: subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan faktor seni.
19) Semiotik ​: subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan lambang dan
simbol.
20) Epigrafi ​: subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan tulisan kuno
pada prasasti-prasasti. Dengan demikian erat kaitannya dengan ilmu sejarah.
21) Paleografi ​: subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan
pendeskripsian tulisan-tulisan kuno terutama yang berasal dari abad pertengahan.
22) Etologi ​: subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan alat komunikasi
yang dipergunakan oleh binatang. Dengan demikian erat kaitannya dengan biologi, khususnya
tentang tingkah laku hewan.
23) Etimologi ​: subdisiplin linguistik yang mempelajari sejarah dan asal-usul kata.
24) Dialektologi ​: subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan faktor
geografi.
25) Fonetik Terapan ​: subdisiplin linguistik yang mempelajari bunyi bahasa dan penggunaannya di
dalam praktik (misal olah vokal di dalam seni drama dan seni musik, dan untuk pembetulan
ucapan anak-anak yang pelat lidah).
26) Perencanaan Bahasa ​: subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam rangka untuk
mengarahkan perkembangan bahasa. Pembakuan bahasa termasuk juga di dalam lingkup
subdisiplin ini.
27) Pembinaan Bahasa ​: subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam rangka mengarahkan
agar pemakai bahasa sadar dan patuh terhadap kaidah yang berlaku.
28) Pengajaran bahasa :​ subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa untuk kepentingan proses
belajar mengajar bahasa, baik bahasa ibu maupun kedua/bahasa asing.
29) Penerjemahan : ​subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa untuk kepentingan
mengalihbahasakan bahasa tertentu ke bahasa yang lain.
30) Grafonomi (​disebut juga​ Ortografi):​ subdisiplin linguistik yang mempelajari cara-cara
mewujudkan bahasa dalam bentuk tulisan. Grafonomi atau Ortografi disebut juga ilmu ejaan.
Harap dibedakan dengan Grafologi.
31) Grafologi :​ subdisiplin linguistik yang mempelajari tulisan dengan tujuan untuk mengetahui sifat,
nasib, jodoh, dan peruntungan si penulis. Subdisiplin ini sangat erat kaitannya dengan ilmu
klenik. Oleh karena itu, tidak salah pula apabila subdisiplin ini dikelompokkan ke dalam lingkup
linguistik interdisipliner.
32) Leksilogi :​ subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam rangka untuk menuliskan
leksikon dalam bentuk kamus, ensiklopedi, dan thesaurus. Secara ringkas dapat juga
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari cara penyusunan kamus (ilmu perkamusan).
33) Mekanolinguistik :​ subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa yang dipergunakan di dalam
menyusun program-program mekanik.
34) Medikolinguistik :​ subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa untuk diterapkan di dalam
pengobatan. Misal untuk pengobatan bagi orang yang sedang stress dan terapi medis untuk
anak autis.
35) Sosiolinguistik Terapan :​ subdisiplin linguistik yang mempelajari penerapan/penggunaan
bahasa dalam komunikasi sosial. Penerapan/penggunaan bahasa dalam komunikasi sosial ini
harus selalu memperhatikan faktor-faktor situasi, maksud pembicaraan, dan status lawan
tutur. Penerapan/penggunaan bahasa semacam itu selanjutnya lebih dikenal dengan istilah
“pragmatik”.

Anda mungkin juga menyukai