Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

MAKALAH KETERAMPILAN MENYIMAK..................................................1


KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB 1......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................4
C. MAKSUD DAN TUJUAN..............................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Aneka pengalaman audio pemertinggi kemampuan menyimak......................6
B. Aneka kegiatan peningkat daya simak............................................................7
C. Upaya menigkatkan daya simak....................................................................10
D. Penyimak yang baik......................................................................................11
E. Mengatasi kendala dalam kegiatan menyimak..............................................12
F. faktor yang memengaruhi perhatian menyimak.............................................12
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP..............................................................................................................14
A. Kesimpulan....................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang


lisan dengan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi
untuk memperoleh informasi, menagkap isi atau pesan, serta memahami makna
komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui melalui ujaran atau
bahasa lisan

Untuk meningkatkan daya simak tersebut banyak sekali kegiatan-kegiatan


yang dapat menunjang meningkatnya keterampilan menyimak bagi para siswanya.
Kita dapat mengunakan aneka pengalaman audio untuk mempertinggi
kemampuan menyimak dan aneka kegiatan meningkatkan daya simak.Tidak
hanya dari kegiatan dan pengalaman saja untuk meningkatkan saya simak para
siswa tetapi sikap guru juga turut mempertinggi daya simak siswa.Seorang guru
khususnya guru menyimak harus mempunyai kualifikasi yang baik tentunya
dengan beberapa tuntutan yang dapat membantu kita dalam melakukan
pengajaran.

B. RUMUSAN MASALAH

Berawal dari latar belakang tersebut, kita akan membahas hal apa saja yang
termasuk kedalam peningkatan daya simak, sebagai berikut :

1. Aneka kegiatan peningkat daya simak.


2. Upaya peningakatan daya simak
3. Penyimak yang baik.
4. Cara mengatasi kendala dalam kegiatan menyimak.
5. Factor yang memengaruhi perhatian menyimak
C. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan disusunnya makalah ini yaitu diharapkan para


pembaca dapat memahami dan menguasai , diantaranya sebagai berikut :
1. Dapat menerapkan aneka kegiatan peningkatan daya simak.
2. Dapat meningkatkan upaya daya simak.
3. Dapat menjadi Penyimak yang baik bagi mereka yang sudah tergolong
penyimak yang baik.
4. Dapat mengatasi kendala dalam menyimak
5. Faktor yang dapat memengaruhi perhatian kita untuk menyimak.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Aneka pengalaman audio pemertinggi kemampuan menyimak

Tidak dapat disangkal lagi bahwa pengalaman-pengalaman audio pun dapat


meningkatkan daya simak seseorang. Diantara pengalaman-pengalaman serta
kegiatan-kegiatan yang akan turut mempertinggi daya simak para siswa adalah:

1. Meyimak pada guru apabila dia:


a) Memperkenalkan bunyi-bunyi, urutan-urutan bunyi, pola-pola intonasi,
dan ucapan-ucapan dengan tekanan-tekanan serta jeda-jeda yang
kontrastif.
b) Memberikan petunjuk-petunjuk yang ada hubungannya dengan kegiatan
kelas sehari-hari, misalnya: mencatat kehadiran, memberikan pekerjaan
rumah, atau tugas-tugas lainnya.
c) Memberikan kalimat-kalimat contoh berdasarkan beberapa ciri
gramatikal atau ciri leksikal bahasa.
d) Memberikan isyarat-isyarat atau mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
untuk memancing responsi, reaksi yang tepat dalam kegiatan-kegiatan
latihan pola bahasa.
e) Menceritakan suatu kisah, dongeng, atau fiksi lainnya.
f) Membacakan suatu paragraf, puisi, atau sebabak drama secara lisan.
g) Memperagakan atau menirukan suatu dialog.
h) Bercerita mengenai suatu kejadian yang terjadi pada dirinya sendiri atau
orang lain.
i) Menentukan suatu situasi bagi suatu dialog, film, atau siaran radio dan
televisi, dan sebagainya.
j) Mengadakan suatu imla atau dikte.
k) Memberikan suatu latihan menyimak pemahaman.
l) Memberikan suatu ceramah mengenai beberapa aspek kebudayaan.
m) Mempersiapkan mereka bagi penulisan suatu komposisi.
n) Menyambut para tamu dan mengajak mereka turut serta dalam
percakapan.
o) Meminta mereka turut serta dalam kegiatan-kegiatan praktis tertentu.
2. Menyimak pada para siswa lainnya memberi petunjuk-petunjuk,
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan, memberikan rangkuman-
rangkuman, menceritakan aneka kejadian atau insiden (misalnya: apa yang
mereka lihat atau apa yang terjadi dalam perjalanan mereka menuju
sekolah).
3. Turut serta mengambil bagian atau peranan dalam suatu dramatisasi atau
dialog tertentu.
4. Menyimak pada para pembicara yang diundang dari luar atau pada
personalia sekolah lain.
5. Menyimak pada rekaman-rekaman fonograf pelajaran-pelajaran yang sama
berulang-ulang sehingga mereka mendapat isi keseluruhan, dapat
mendahului atau “menambah” apa kira-kira yang ingin mereka dengarkan.
6. Menyimak pada rekaman-rekaman fonograf pelajaran-pelajaran yang sama
berulang-ulang (termasuk rekaman-rekaman nyanyian, drama, puisi,
pidato).
7. Meyimak pada film-film bicara beberapa kali – ini terutama sekali
disiapkan pada para pelajar bahasa – dan acara-acara radio dan televisi
yang terpilih.
8. Ikut serta dalam percakapan-percakapan melalui telepon.
9. Mewawancarai, mengadakan tanya jawab dengan orang-orang tertentu.
10. Menghadiri kuliah, ceramah, konferensi, dan pertemuan-pertemuan
perkumpulan bahasa asing.
11. Turut berpartisipasi dalam suatu kegiatan spontan, yang tidak dipersiapkan
terlebih dahulu, yang memaksa mereka menyimak secara atentif untuk
membuat suatu reaksi yang tepat terhadap suatu pernyataan atau
pertanyaan yang diajukan oleh pasangan mereka.
12. Turut berpartisipasi dalam kelompok-kelompok diskusi.

B. Aneka kegiatan peningkat daya simak

Para guru yang arif dan bijaksana yang telah berpengalaman bertahun-
tahun dimuka kelas dengan mudah dapat menemukan beraneka ragam kegiatan
yang akan turut meningkatkan kegiatan menyimak .para anak didik mereka
berikut ini kita temukan beberapa saran.beberapa dari situasi tersebut mungkin
dapat dimanfaatkan dalam bentuk yang disajikan disini. Pembicara kita disini
terbatas pada kegiatan kegiatan peningkatan daya menyimak konversasif,
apresiasif, eksplorasif, dan konsentratif.

A. Menyimak Konversasif

Peningkatan serta kemajuan bagi kegiatan menyimak konservatif maka


prosedur-prosedur berikut ini dapat kita manfaatkan :
a. Menyiagakan, menyeluruh anak-anak bersiap-siap untuk keperluan
perbaikan serta peningkatan dengan jalan mendiskusikan tanda-tanda atau
ciri-ciri kurangnya perhatian para penyimak yang telah diperhatikan oleh
para siswa pembicara dari waktu kewaktu.
b. Mengadakan norma-norma atau standar bagi menyimak yang sopan santun
dan untuk menjadikan seorang konversionalis yang pandai dan lincah
bercakap atau berbicara dengan menarik, terlebih-lebih dalam diskusi.
c. Membuat rekaman percakapan kelas serta menerapkan norma-norma yang
telah ditetapkan.
d. Membuat suatu daftar norma-norma bagi penyimak sopan santun yang
tumbuh secara berangsur-angsur.
e. Mengevaluasi percakapan-percakapan kelas berdasarkan daftar norma
menyimak sopan santun diatas.
f. Mendorong para siswa untuk mengevaluasi dirisendiri dengan
mempergunakan norma diatas.
g. Dan akhirnya memberi kesempatan kepada wakil-wakil kelas untuk
mengadakan evaluasi atas kegiatan menyimak berdasarkan norma-
normayang telah ditetapkan itu.

B. Menyimak apresiatif

Menyimak apresiatif sangat berkaitan dengan aspek keresponsifan misalnya


membaca bersuara sering yang merupakan latar belakang bagi menyimak
apresiatif dalam menyimak responsive apabila para menyimak:
a. Membuat sketsa atau bagan suatu kartun asli seseorang tokoh atau situasi
yang dilukiskan dalam suatu cerita.
b. Memantonimkan, memainkan boneka atau wayang, atau
mendramatisasikan secara spontan sebagai suatu responsi terhadap suatu
cerita yang baru saja dimaknya.
c. Secara individual menceritakan atau menulis suatu kesimpulan atau akhir
yang original bagi suatu cerita yang berkualiats tinggi
d. Membuat latar belakang suara/bunyi-bunyian dengan ritme instrument-
instrumen orkes pada saat guru membacakan suatu puisi atau cerita yang
melukiskan berbagai jenis suara atau kecepatan gerakan. Begitu pula pada
halnya dengan bercerita kita memberi kesempatan kepada anak-anak untuk
belajar menyimak secara apresiatif dan kreatif misalnya pada saat mereka:
1. Menceritakan kisah-kisah berantai yang setiap peserta harus
menyambungnya mulai dari saat pembicara awal sampai berhenti.
2. Menyaksikan adegan pertama suatu lakon yang direncanakan dan
disajikan oleh suatu panitia, lalu secara spontan menyusun dan
menyipkan adegan berikutnya.
3. Menyimak pada petunjuk-petunjuk dalam cerita-cerita yang telah
dipersiapkan yang diceritakan oleh para anggota suatu panitia
atau komite khusus yang menimbulkan serta menyarankan cerita-
cerita spontan pada pihak para penyimak.
4. Bagi para siswa lanjutan siswa memperhatikan serta mencatat ide-
ide yang disarankan oleh puisi-puisi dan ceritacerita yang
disajikan oleh guru atau teman-teman sekelas meraka.

C. Menyimak eksplorasif

Peningkatan serta kemajuan dalam bidang menyimak eksplorasif atau


menyimak penjelajah ini dapat timbul dari kegiatan kegiatan.Cara yang paling
baik untuk membatu para siswa menyimak informasi ialah melihat pakah mereka
menyimak dengan suatu pertanyaan atau masalah dalam hati. Juga apakah mereka
mempunyai suatu maksud eksplisit bagi kegiatan menyimak yang akan mereka
lakukan itu.

Informasi adalah penentuan ide pokok dalam suatu pilihan yang baru saja
didengar.Agar memiliki bahan-bahan yang tersedia bagi pembuatan latihan-
latihan guru hendaknya membuat klipingkliping pidato, laporan, pemerian, atau
deksripsi rekamanrekaman pita yang dapat dipergunakan setiap tahun.

Kegiatan kegiatan tunggal dalam latihan menuntut para siswa: a. Memilih


topic pusat yang sebenarnya dari suatu daftar pilihan berganda. b. Cara yang sama
memilih kalimat topic paragraph tersebut topic-topik atau pernyataan-pernyataan
pilihan berganda itu hendaknya ditulis dipapan tulis atau pada kertas sehingga
para siswa mempunyai waktu untuk memikirkan serta mempertimbangkannya
secara evaluative. c. Menuliskan dalam urutan yang wajar. d. Menulis suatu
pernyataan masing-masing siswa. e. Memilih topic-topik inti. f. Memilih kalimat
yang baik untuk mengekspresikan tematersebut. g. Menuliskan tema tersebut
secara bebas.

D. Menyimak konsentratif

Bentuk lain dari menyimak konsentratif yang menuntut para siswa untuk
memerhatikan urutan atau ide-ide sebagai berikut :
a. Permainan sedehana yang mengikut sertakan anak-anak mengulangi apa yang
telah dikatakan dengan pernyataan kumulatif pada siswa terdahulu,Contoh:
Mereka pergi kepasar membeli buah-buahan.
Ani : “saya membeli jeruk”
Ana : “saya membeli jeruk dan pisang”
Ina : “saya membeli jeruk,pisang,dan manga”
Ida : “saya membeli jeruk,pisang,manga,dan durian”
b. Tugas kedua yang menarik adalah memantomimkan sustu cerita (yang terdiri
atas tiga atau empat adegan) yang telah disajikan secara lisan.
c. Suatu tugas alternativ adalah penceritaan kembali cerita tersebut dalam urutan
yang wajar.
d. Alternative lain adalah membuat gambar-gambar yang sesuai dengan adegan-
adegan cerita tersebut.

Mengiringi pengalaman penting dalam menganalisis kuliah tertulis, Para


siswa hendaknya menganalisis pula cuplikan rekaman singkat atau pidato-pidato
tertulis yang dibicarakan secara lisan oleh guru.
a. Mereka akan memerhatiakn tipe pendahuluan.
b. Mereka akan mengamati atau mengawasi kata-kata trasisional yang menuju
kearah pokok penting.
c. Mereka akan bersiap-siap terhadap rencana pembicara untuk mengulangi
pokok-pokok yang telah dibuatnya sebelum mengemukakan pokok
berikutnya.
d. Mereka akan memerhatikan tipe kesimpulan, seperti rangkuman atau cerita
ilustratif yang menunjukan pokok yang telah dibuat oleh pembicara.
e. Dalam latihan lainnya yang menarik, para siswa yang lebih tua akan
menyimak pendahuluan suatu pidato seorang pembicara terkenal dan
mencoba meramalkan poko-pokok yang akan dikemukakannya.

C. Upaya menigkatkan daya simak

Untuk meningkatkan daya simak diri banyak cara yang dapat Pertama ,kita
harus memperhatikan dan menerapkan faktor-faktor yang menjadi penentu
keberhasilan menyimak. Kedua, hindari hal-hal yang dapat memperburuk hasil
dari kegiatan menyimak, berusaha menjadi penyimak yang baik. Ada lima cara
dalam berlatih mempertajam daya simak sebagai berikut:
a. Simak ucap ulang
Cara ini merupakan cara latihan menyimak yang sangat sederhana. Jika
latihan ini menggunakan kaset rekaman, akan jelas instruksi yang ada
dalam kaset rekaman tersebut.
b. Identifikasi kata kunci
Kata kunci merupakan unsur inti suatu kalimat. Identifikasi kata kunci
dalam latihan menyimak dilakukan dengan cara menyimak wacana anda
menangkap isi simakan/wacana dan menentukan kata kunciyang terdapat
dalam bahan simakan.
c. Membuat parafrase
Parafrase berarti menceritakan kembali isi simakan dengan kata-kata
sendiri. Bahan simakan dapat berupa puisi atau wacana yang lain, seperti
cerita atau berita.
d. Merangkum Merangkum atau meringkas
Hasil simakan yang anda peroleh , anda susun menjadi sebuah
ringkasan yang walaupun jauh lebih sedikit dari bahan simakan, namun
tetap dapat mewakili bahan simakan yang sangat panjang sekalipun. Cara
melatih keterampilan ini sama dengan latihan-latihan sebelumnya.
Mengunakan kaset, radio, atau meminta bantuan teman anda.
e. Menjawab pertanyaan
Latihan ini biasanya menggunakan bahan simakan yang berupa wacana
yang cukup panjang dibandingkan dengan jenis-jenis latihan sebelumnya.
Sebagai bahan latihan dirumuskan pertanyaanpertanyaan seputar isi
wacana.pertanyaan dapat beriisi tentang apa yang dibicarakan?, apa
manfaatnya?, bagaimana caranya?, dan sebaginya. Latihan-latihan seperti
diuraikan diatas dijelaskan dibeberapa buku yang ada sampai saat ini, tidak
menutup bagi anda untuk mengembangkan cara-cara berlatih menyimak
yang lain.

D. Penyimak yang baik

Setiap manusia yang lahir dengan keadaan normal sudah mempunyai potensi
menyimak.Potensi ini perlu dipupuk dan dikembangkan melalui latihan secara
sistematis dan berkesinambungan.Pengetahuan tentang ciriciri penyimak yang
baik sangat berguna baik bagi mereka yang sudah tergolong penymak yang baik,
apalagi bagi mereka yang tergolong penyimak yang kurang baik. Pengetahuan ini
dapat menyempurnakan dan mengembangkan keterampilan menyimaknya. Bagi
golongan kedua hal ini sangat berguna untuk memperbaiki dan meningkatkan
daya simaknya dengan cara menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk atau
menerapkan pengetahuan-pengetahuan yang belum pernah dilakukannya. Ciri-ciri
penyimak yang baik:

a. Sikap fisik dan mental.


b. Konsentrasi.
c. Motivasi.
d. Objektif.
e. Menyeluruh.
f. Selektif.
g. Bersungguh-sungguh
h. Tidak mudah terganggui.
i. Cepat menyesuaikan diri
j. Mengenal arah pembicaraan
k. Kontak dengan pembicara
l. Merangkumm.
m. Mengevaluasin.
n. Merespon

E. Mengatasi kendala dalam kegiatan menyimak

Kurangnya perhatian kepada pembicara merupakan kendala bagi penyimak


efektif.Selain itu terdapat pula sejumlah faktor kendala yang berasal dari dalam
diri penyimak. Jangan biarkan kendala tersebut secara terusmenerus.sebagai
berikut: a. Jauhkan dari sifat keegosentris dalam kegiatan menyimak karena
mengurangi perhatian kepada pembicara. b. Jangan enggan untuk turut
berpartisipasi dan terlibat dengan orang lain dalam kegiatan diskusi. c. Jangan
takut dan khawatir bahwa komunikasi lisan dapat mengubah pendapat dan pikiran
kita. d. Jangan malu-malu dalam meminta penjelasan dari pembicara mengenal
hal yang belum paham. e. Jangan terlalu lekas merasa puas dengan penampilan
luar pembicara yang perlu diperhatikan , pendapat, gagasan dan konsep mengenai
suatu hal. f. Jangan membuat pertimbangan yang gegabah dan ceroboh terhadap
makna yang dikemukakan oleh pembicara. g. Hindarilah sebisa mungkin
kebingungan semantik dengan cara bertanya kepada orang lain atau mencari
makna suatu kata baru atau asing didalam kamus.

F. faktor yang memengaruhi perhatian menyimak

Keterampilan yang baik sangat penting bagi komunikasi lisan yang efektif
kita harus mulai sedini mungkin menentukan cara-cara khusus untuk
meningkatkan keterampilan ini. Akan tetapi, sebelumnya kita melakukan hal ini,
kita harus mencoba memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perhatian
menyimak.kita harus memperhitungkan pengalaman, pembawaan, sikap, dan
motivasi yang dapat menunjang penyimakan yang baik sebelum kita menelaah
aneka metode bagi penigkatatan keterampilan ini. Ada beberapa faktor yang
mempengarui perhatian menyimak yaitu:
a. Faktor pengalaman Faktor yang sangat menentukan besar tidaknya
perhatian seseoranguntuk menyimak sesuatu. Pengalaman yang
dimaksudkan dapat berasal dari pembicara ataupun dari penyimak. Setiap
orang tentu menaruh perhatian terhadap pembicaraan yang disajikan oleh
orang yang banyak pengalaman dan banyak pengetahuan. Orang ingin
mengetahui masalah baru apa yang akan diceritakan oleh pembicara. Rasa
ingin tahu merupakan akar dari perhaatian yang besar.
b. Faktor pembawaan. Seseorang yang turut berperan, apakah perhatian
menyimak sesuatu itu besar atau tidak.Ada orang yang berpembawaan
baik da nada pula berpembawaan jelek.Orang yang berpembawaan baik
dapat menyesuaikan diri pada situasi dan kondisi, sedangkan orang yang
berpembawaan jelek justru sebaliknya.Baik pembawaan pembicara
maupun pembicaraan penyimak turut menentukan taraf perhatian seorang
untuk menyimak.
c. Faktor sikap. Faktor yamh tidak boleh kita abaikan terhadap perhatian
menyimak.Sikap terbuka memang sangat dibutuhkan dalam kegiatan
menyimak. Sebaliknya, sikap tertutup atau sikap curiga akan mengurangi
minat perhatian seorang untuk menyimak.
d. Faktor motivasi. Dorongan, atau alas an sangat menentukan besar atau
tidaknya perhatian seseorang untuk menyimak ceramah, kuliah, khotbah,
atau pembicaraan yang dibawakan oleh seorang pembicara.
e. Faktor jenis kelamin. Faktor yang dapat menentukan kadar perhatian untuk
menyimak. Minat dan perhatian pria dan wanita memperlihatkan
perbedaan , walaupun tidak dapat disangkal adanya persamaan.

Ada hal-hal khusus yang menarik perhatian wanita.Ada hal-hal khusus yang
menarik perhatian pria.Pembicara yang berpengalaman tentu mempertimbangkan
hal-hal ini.Tema bahan pembicaraan dapat berbeda kalau para penyimak terdiri
tadi kaum wanita saja, atau terdiri dari kaum pria saja, ataupun campuran pria dan
wanita.Memang harus diingat bahwa ada hal-hal yang tidak pantas disimak.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahwa meningkatkan daya simak itu butuh proses yang tidaklah mudah bagi
para penyimaknya. Dapat menerapkan aneka kegiatan peningkatan daya simak
yang dapat memahami maksud pembicara, memperhatikan perbedaan pemakaian
bahasa,memanfaatkan waktu menyimak sebaik-baiknya.meningkatkan upaya daya
simak bagi para siswa tentunya seorang guru bahasa harus memenuhi kualitasnya
yang telah ditetapkan sebagai guru.dan dapat pula melakukan menyimak dengan
deskripsirekaman-rekaanpita

B. Saran

Semua orang pasti ingin meningkatkan daya simaknya agar lebih baik lagi,
ada banyak cara yang dapat membuat daya simaknya menjadi lebih baik dengan
meningkatkan suatu daya simak yang baik dengan melakukan suatu kegiatan
menyimak dengak baik dan disiplin.
DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, Henry Guntur. (2015). Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa.


Bandung. Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai