Anda di halaman 1dari 1

Nama: Maimunah (2114016101)

Kelas: Sasindo C

Sejarah dan Perkembangan Ilmu Semantik

Mulanya semantik merupakan bagian dari ilmu semiotika, yang mengkaji sign (tanda).
istilah semantik dalam bahasa Indonesia dikenal dan dipahami sebagai kata ‘makna’
semantik berasal dari bahasa Yunani yang berarti makna to signify atau memaknai.
Pengertian makna baru muncul pada abad ke-19, munculnya ilmu ini didorong oleh
beberapa faktor, diantaranya: Pertama, karena munculnya ilmu filologi perbandingan
yang lebih umumnya lagi sebagai ilmu linguistik dalam istilah modern. Kedua,
pengaruh dari gerakan romantik dalam sastra, disebutkan bahwa peminat aliran
Romantik punya ketertarikan yang intens dan umum terhadap ‘kata’. pada masa awal
filsafat Yunani, dapat dijumpai di dalam buku karya Plato yang berjudul Cratylus.
Masa perkembangan kajian semantik, dibagi menjadi tiga fase menurut Stephen
Ullman. Yakni: (1) Underground Period (periode bawah tanah) meliputi masa
kira-kira setengah abad, dimulai sejak 1923. Di tahun 1825 C. Chr Reisig
mengemukakan konsep baru mengenai bahasa yang dikenal sebagai grammar atau
tata bahasa, yang meliputi tiga unsur utama, yakni 1) semasiologi (ilmu tentang tanda),
2) sintaksis (studi tentang kalimat), 3) etimologi (tentang asal-usul kata yang
sehubungan dengan perubahan makna). pada fase ini istilah semantik belum
digunakan walaupun kajian semantik sendiri sudah dilakukan. (2) Dalam sejarah, ilmu
semantik dimulai pada awal1800-an sampai kira-kita setengah abad kemudian. Fase
ini ditandai dengan munculnya karya Michel Breal (1883) yang berjudul Les Lois
Intellectuelles du langage. Di masa itu Breal telah menyebutkan semantik sebagai
kajian ilmu yang baru, namun sama seperti Reisig, Breal juga menyebut semantik
sebagai ilmu yang murni-historis. Pada masa ini semantik diwarnai pandangan seperti
itu dan menjadi ciri khas dalam kajian semantik di fase kedua ini. (3) Pada fase ketiga
ini barulah semantik mulai melakukan studi makna secara empiris. Ditandai dengan
munculnya karya seorang filolog asal Swedia Gustav Stren dengan bukunya yang
berjudul Meaning and Change of Meaning Reference to The English Language (1931)
dalam bukunya tersebut Stren melakukan studi makna terhadap bahasa Inggris.

Anda mungkin juga menyukai