Anda di halaman 1dari 10

Pentingnya Keterampilan Menyimak (Listening) Bagi Para

Pemula Pelajar Bahasa Inggris


Karya Ilmiah: Artikel



Oleh
Nama: Sella Safitri
NIM: 13-530-0149



UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris
2014
Abstrak: Langkah awal dalam belajar bahasa adalah mendengar dan menyimak.
Tidak ada bedanya dengan belajar bahasa Inggris. Menyimak juga penting bagi
para pemula yang baru belajar bahasa Inggris. Dalam menyimak perlu
diperhatikan bunyi-bunyi dalam bahasa Inggris yang berbeda dengan bunyi-bunyi
dalam bahasa Indonesia. Agar terampil dalam menyimak dibituhkan media-media
yang mendukung serta metode-metode menarik yang akan membuat para pemula
lebih giat dalam belajar bahasa Inggris.

Kata kunci: Keterampilan menyimak, listening skill.

I. Pendahuluan
Keterampilan menimak merupakan keterampilan awal ketika anak mulai
belajar bahasa. Anak memahami bahasa lisan dari lingkungan yang terdekat,
yaitu dari ayahnya, ibunya, atau saudaranya yang ada di rumah. Dengan
menyimak, anak-anak belajar bahasa dari bahasa lisan yang mereka dengar
berulang-ulang.
Anak belajar menyimak dan berbicara bahasa ibu atau bahasa pertama
dengan waktu yang tidak terbatas dan dia selalu mendengar di mana saja dan
dengan siapa saja. Sedangkan belajar bahasa Inggris hanya satu kali seminggu
selama 35 menit saja. Karena itu, untuk mendapatkan hasil yang cukup
berarti, pembelajaran bahasa Inggris lisan untuk siswa sekolah dasar perlu
direncarakan dengan baik.
Salah satu kondisi penting yang harus diperhatikan oleh guru EYL
(English for Young Learners) adalah mereka hendaknya dapat menjadi model
yang baik, artinya guru harus memiliki kamampuan berbahasa Inggris lisan
yang memadai. Apa yang diucapkan guru akan disimak anak didiknya dan
kemudian ditirukan. Karena itum bahasa Inggris yang diucapkan guru harus
benar.
Banyak orang berpendapat bahwa keterampilan menyimak harus
mendengarkan rekaman kaset berisi pelajaran bahasa Inggris yang diucapkan
oleh penutur asli (native speaker) atau orang yang ahli dalam berbahasa
Inggris. Hal itu dimaksudkan agar siswa menyimak dan menirukan bahasa
yang benar, namun yang lebih penting gurulah yang mempunyai peran utama.
Dengan kondisi saat ini, sebagian besar sekolah dasar belum memiliki
fasilitas rekaman seperti ini.
Guru EYL merupakan sumber belajar yang penting sebab siswa dapat
mendengarkan suara guru langsung. Dengan nada suara yang berbeda-beda,
bila dia dapat member perintah dan penjelasan dengan gerakan dan ekspresi
wajah yang jelas dan ramah, akan banyak membantu siswa belajar bahasa
Inggris. Hal itu juga dinyatakan oleh Philips (1993; 15)
you are also able to interact with the children while they listen, which
is after all how we listen in real life
Menyimak merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipelajari anak
pertama ali sebelum mereka belajar membaca. Bila mereka belajar bahasa
asing, apa yang disimak merupakan sumber utama bahasa asing yang akan
mereka pelajari. Karena itu, bahan yang disimak harus benar, jelas dan perlu
diulang-ulang.
Tujuan pembelajaran menyimak antara lain:
o Mendengarkan petunjuk menyimak atau perintah untuk melakukan
sesuatu;
o Mendapat informasi atau jawaban yang diperlukan;
o Memperolah pesan, berita, dan cerita yang disampaikan secara lisan.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru selalu member petunjuk atau
perintah di kelas untuk dipahami dan dilakukan siswa, misalnya:
Listen, students
Come here and bring
Dont be noisy!
Can you close the door, please
Stand up
Sit down
Look at page 8
Read and answer the questions
Anak-anak akan senang sekali mendapat informasi atas pujian tentang
dirinya, apabila jika mereka melakukan sesuatu dengan benar. Untuk itu, guru
perlu memberikan pujian, misalnya:
Olla, you did a good job
Thank you for cleaning the board
Untuk mendapatkan informasi dan mamahami hal baru, guru perlu
member latihan yang cukup agar siswa terampil menyimak dalam proses
memahami bahan yang diberikan. Dalam hal ini, keterampilan menyimak
tidak dapat diberikan tanpa dipadukan dengan keterampilan berbahasa lain.
Memperkenalkan bahasa Inggris secara lisan perlu dilakukan guru sebelum
anak-anak belajar membaca dan manulis. Sehubungan dengan tersedianya
waktu dan memilih bahan apa yang memang dibutuhkan dalam latihan
menyimak.
Anak yang duduk di sekolah dasar akan senang sekali jika gurunya
bercerita atau mendongeng tentang binatang dan tentang kegiatan anak lain
seusianya. Semua ini dapat merumakan bahan aja menyimak yang menarik
bila dipilih dan disajikan dengan tepat. Banyak kemungkinan terjadi bahwa
guru merupakan satu-satunya sumber bahan, terutama di sekolah dasar yang
terpencil dan jauh dari kota, di mana bahan ajar tidak mudah diperoleh.
Walaupun saat ini sudah banyak kemajuan teknologi dengan adanya TV,
radio, dan internet, pada kenyataannya masih banyak sekolah yang kurang
beruntung sehingga kegiatan sangat tergantung pada guru. Seperti apa yang
dinyatakan oleh Moon (2000: 14)
in a foreign language situation, children will depend almost entirely on
the school environment for input. So you, as their teacher, may be the only
source of language, which makes your role in childrens language learning
very important.
Untuk dapat melakukan peran yang penting ini, guru harus memiliki
keterampilan bahasa Inggris yang baik. Sebagai model, guru EYL harus
mengucapkan kata-kata, kalimat, dan wacana dengan tekanan, intonasi, dan
ucapan yang benar. Guru sering kali merupakan satu-satunya sumber bahasa
Inggris bagi siswa.
II. Pembahasan
2.1 Pengertian Menyimak
Taringan (2009) menyebutkan menyimak sabagai suatu proses
kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi, serta interprestasi, untuk memperoleh informasi,
menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang telah
disampaikan oleh pembicara yang disampaikan melalui ujaran atau
bahasa lisan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahawa
keterampilan menyimak adalah kecakapan mendengarkan lambang-
lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apersiasi serta
interprestasi untuk memperoleh informasi.
Comprehension berarti pemahaman menyeluruh yang mencakup
aspek isi atau pesan, detil, tata bahasa, kosa kata dan lafal kosa kata yang
terdapat dalam suatu teks pada satu materi. Dengan demikian Listening
Comprehension adalah kegiatan menyimak untuk memahami isi atau
pesan teks secara keseluruhan dengan persyaratan memahami detil, tata
bahasa, kosa kata dan lafal kosa kata yang terdapat dalam suatu teks
tersebut.
Listening is a skill that tends to get neglected. One of the reasons
for this is the feeling among language teachers that this skill is
automatically acquired by the learner as he learns to speak the language.
Another reason why this skill is not given serious attention is the fact than
incompetence in it is easy to hide through nodding and shaking of the
head.
Like reading, listening is an internal process that cannot be
directly observed. Jack C. Richards model of the listening process
includes the following steps:
1. The listener takes in raw speech and holds an image of it in short-
term memory.
2. The type of interactional act or speech event in which the listener
is involved is determined.
3. An attempt is made to organize what was heard into constituents,
identifying their content and function.
4. As constituents are identified, they are used to construct
propositions, grouping the proposition together to form a coherent
message.
5. Scripts relevant to the particular situation are recalled.
6. The goals of the speaker are inferred through reference to the
situation, the script, and the sequential position of the utterance.
7. An illocutionary meaning is assigned to the message.
8. This information is retained and acted upon, and the form in
which it was originally received is deleted.
2.2 Memahami Bunyi Dalam Bahasa Inggris
Agar kita lebih bisa memahami bahasa Inggris, kita erlu belajar
sistim bunyi yang disebut phones atau speech sound. Katamba (1989)
merumuskan bahwa Phonology is the branch of linguistics, which
investigates the way in which sounds are used systematically in different
languages to form words and utterance. Dengan kata lain bahwa fonologi
sebagai cabang linguistik membahas cara-cara bunyi suatu bahasa
digunakan sehingga dapat menghasilkan kata dan ujaran.
Untuk memahami fonologi, kita perlu mempelajari fonetik atau
phonetics. Phonetics is the study of the inventory of all speech sound
which humans are capable of producing. Dengan kata lain fonetik
mengkaji ranah semua bunyi bahasa yang dihasilkan alat ujar atau speech
organs manusia.
Bahasa Inggris mempunyai empat puluh empat bunyi yaitu dua
puluh empat konsonan, dua belas vocal murni dan Sembilan diftong. IPA
(International Phonetic Alphabet) yang didirikan pada tahun 1888
mengembangkan symbol transkripsi [ ] untuk menunjukkan bahwa
transkripsinya bersifat fonetik seperti pada this []. Symbol ini disebut eth.
Selain itu pentinglah mempelajari porosodi dan bentuk lemah dan kuat
fonem-fonem bahasa Inggris.

2.3 Media Pembelajaran Menyimak
Media merupakan alat bantu yang diperlukan untuk pembelajaran
bahasa Inggris terutama untuk anak-anak. Media dapat dimanfaatkan
antara lain untuk:
1. Membantu menyederhanakan proses pembelajaran bahasa dan
menyempurnakannya;
2. Mengurangi penggunaan bahasa ibu atau bahasa pertama;
3. Membangkitkan motivasi atau minat belajar siswa;
4. Menjelaskan konsep baru agar siswa dapat memahami tanpa
kesulitan dan salah pengertian;
5. Menyamakan presepsi, apalagi kalu konsep baru tersebut
mempunyai arti lebih dari satu;
6. Meningkatkan ualitas pembelajaran bahasa Inggris;
7. Membuat proses belajr lebih menarik dan interaktif.
Dalam listening media yang diperlukan adalah media dengar atau
audio media. Media dengar (audio media) untuk keterampilan menyimak
adalah media yang wacana atau isinya direkam dan dapat didengarkan.
Media dengar digunakan untuk menyimak dan memahami wacana lisan,
misalnya radio dan cassette recorder. Saat ini compact disk (CD) sudah
merupakan media rekam yang mudah didapat selain rekaman kaset.
Keterampilan menyimak memang membutuhkan bahan rekaman
yang berupa dialog, lagu, dan cerita. Dalam hal ini, guru dapt merekam
suara native speaker atau diri sendiri yang membacakan suatu dialog,
puisi, atau wacana dengan suara jelas dan benar.
Salah satu media audio yang erat hubungannya dengan
pembelajaran bahasa asalah tape recorder dengan reaman berupa kaset.
Banyak keuntungan dengan media ini, antara lain keluwesannya kerana
tape recorder dapat dibawa atau dipindahkan dari kelas yang satu ke kelas
lain dengan mudah. Selain itu, bila tidak ada aliran listri, tape recorder
masih dapat digunakan dengan menggunakan baterai.
Kaset rekaman juga terdapt di laboratorium bahasa, namun sampai
saat ini masih banyak sekolah dasar yang tidak atau belum memiliki
laboratorium bahasa. Guru dapat melatih ucapan, pola-pola kalimat, dan
intonasi dengan kaset yang rekamannya dapat dipersiapkan sebelumnya.
Selain itu, bila seorang guru merasa kurang mampu menyanyikan sendiri
suatu lagu maka dengan media kaset remakam dapt diperdengarkan lebih
dahulu. Siswa menyimak beberapa kali kemudian anak-anak dapt
menirukan lagu tersebut bersama-sama sambil mengikuti kaset.
2.4 Petunjuk dan Metode Mengembangkan Keterampilan Menyimak
Berikut beberapa petunjuk yang mungkin dapat dimanfaatan guru
atau calon guru EYL untuk selalu mengembangkan keterampilan
berbahasa lisan antara lain:
o Pastikan anda menguasai bahan yang akan dibacakan atau
diperdengarkan di kelas;
o Ucapkan bahan ajar dengan benar, yaitu dengan melihat cara
mengucapkan di kamus bahasa Inggris;
o Bila ada kesulitan, jangan malu bertanya kepada pakar atau orang
yang menguasai bahasa Inggris;
o Sempatkan diri untuk membiasaan mendengar wacana atau berita
dalam bahasa Inggris di radio, TV, dan bahan rekaman yang
dibacakan oleh penutur asli atau orang yang ahli.
Beberapa metode yang sudah dibuktikan mempu meningkatkan
keterampilan menyimak atau listening yaitu metode whisper race dan
mendengarkan lagu.
Metode pertama dalah whisper race. Dalam melakukan permainan
whisper race ini siswa yang telah terbagi dalam satu tim harus berdiri
berbaris. Siswa yang berdiri di baris paling belakang diberi daftar
kosakata. Siswa yang berdiri di urutan paling belakang kemudian diberi
waktu untuk membaca kata-kata yang ada didaftarnya, untuk kemudian
berbisik kepada teman di depannya sesuai kosa kata dalam daftar.
Kegiatan berbisik ini berlangsung secara berurutan hingga sampai
pada siswa terakhir dalam tim, yaitu siswa yang berdiri di urutan paling
depan. Selanjutnya siswa yang terakhir dibisiki tersebut harus melingkari
kata/kalimat dalam daftar yang diberikan oleh guru tadi sesuai dengan
apa yang didengarnya. Daftar kata/kalimat yang telah dilingkari siswa
kemudian dibandingkan antara kelompok satu dengan kelompok yang
lain. Bagi kelompok yang paling tepat melingkari daftar kata tersebut
akan diberikan reward sehingga siswa jadi lebih termotivasi.
Metode kedua adalah dengan mendengarkan lagu berbahasa
Inggris. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa pengaruh minat
pada lagu bahasa Inggris terhadap kemahiran mendengarkan tinggi.
Minat pada lagu bahasa Inggris yang ada pada responden membuat
dirinya melakukan aktifitas-aktifitas yang berkenaan dengan lagu bahasa
Inggris dengan berulang-ulang, dengan disertai perasaan senang,
sehingga wawasan-wawasan atau pengetahuan-pengetahuan baru terus
bertambah. Dan pengetahuan inilah yang membantu responden dalam
memahami apa yang didengarnya.
Minat pada lagu bahasa Inggris juga sangat membantu proses
mendengarkan, karena sesuai dengan apa yang dikemukakan Slameto
(2010: 109-110) bahwa apabila disertai minat, maka perhatian seseorang
akan semakin besar, sehingga proses mendengarkan menjadi lebih
efektif. Selain itu, dengan adanya pengaruh musik terhadap
perkembangan otak seperti yang dikemukakan Lang (2010), proses
mendengarkan akan menjadi lebih efektif lagi karena jika perkembangan
otak seseorang baik, maka ia akan dapat melakukan proses analisis,
memahami, dan menghafal, yang merupakan bagian-bagian dari proses
mendengarkan (Slameto, 2010: 108-109).
III. Simpulan
Dari artikel ini bisa disimpulkan bahwa keterampilan menyimak adalah
keterampilan pertama yang dibutuhkan dalam belajar bahasa Inggris. Untuk
meningkatkan kemampuan menyimak dibutuhkan pengetahuan akan bunyi-
bunyi dalam bahasa Inggris yang biasa dikenal dengan fonologi. Untuk
memahami fonologi, kita perlu mempelajari fonetik-fonetik. Media yang
mendukung juga diperlukan untuk meningkatkan kemampuan atau
keterampilan menyimak, seperti tape recorder. Kurangnya sarana media di
beberapa sekolah menyebabkant siswa sulit untuk latihan menyimak.
Metode-metode juga diperlukan untuk meningkatkan keterampilan siswa
dalam menyimak. Contohnya adalah metode whisper race dan metode
mendengarkan lagu berbahasa Inggris. Dengan metode-metode tersebut,
terbukti banyak siswa yang antusias dalam belajar bahasa Inggris.

Daftar Pustaka
Muhammad. 2004. Belajar Bunyi Bahasa Inggris Tanpa Dosen. Yogyakarta:
Liebe Book.
Persulessy, George Herman. 1988. Listening Improvement Exercises For Students
Of English As A Foreign Language. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Suyanto, Kasihani K. E. 2010. English for Young Learners. Jakarta: Bumi Aksara
Angmalisang, Helen Yuliana. 2013. Pengaruh Minat Pada Lagu Bahasa Inggris
terhadap Kemahiran Mendengarkan Siswa, (Online),
(http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jefs/article/download/1805/1417,
diakses 05 Juli 2014).
Bunau, Eusabinus. 2012. Kesulitan Mentranskipsi Teks Pada Mata Kuliah
Listening Comprehesion Di Laboratorium Bahasa, (Online),
(http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jckrw/article/view/292/298, diakses 05
Juli 2014).
Isnaeni dkk. 2012. Metode Permainan Whisper Race Dalam Peningkatan
Keterampilan Menyimak Bahasa Inggris, (Online),
(http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/viewFile/422/204,
diakses 05 Juli 2014).

Anda mungkin juga menyukai