Melani (Sekretaris) A1m1 18 043 Hani Fauziyyah A1M1 18 025 Rahmawati A1M1 18 093 2. Makna 1. Makna 1. Makna paduan dalam leksem kata bebas leksem
10. Makna 4. Makna bentuk yang yang dipelesetkan berimbuhan MAKNA
9. Makna 5. Makna kata
singkatan berulang
7. Makna kata 6. Makna
8. Makna terikat konteks kata akronim kalimat majemuk 2. Makna 1. Makna paduan Makna dalam dalamleksem leksem yang leksem dimaksud disini, yakni bentuk yang sudah dapat diperhitungkan sebagai kata. Paduan leksem adalah Dalam BI terdapat bentuk gabungan dua leksem atau seperti ini: kunci, lompat, lebih yang diperhitungkan makan, pagar, tidur. Bentuk sebagai kata. Menurut kunci dapat menghasilkan Harimurti paduan leksem dikunci, mengunci, dan kata menjadi calon kata pagar dapat diberi imbuhan majemuk, konsep paduan sehingga menjadi dipagari, leksem tidak sama dengan memagari, terpagar. Jadi kata majemuk. Makna makna leksem disini adalah paduan leksem dapat makna leksikal yang terdapat dirunut dari unsur yang dalam leksem yang berwujud membentuknya. kata, yang makna leksikal adalah makna unsure bahasa sebagai lambing benda, peristiwa, dsb (KBBI,2008:864). Yang dimaksud dengan kata bebas yaitu kata-kata yang dapat berdiri sendiri dalam ujaran tanpa mendapat imbuhan atau tanpa 4. Makna didampingi kata yang lain. yang Kata bebas pada umumnya berimbuha berkategori nomina. Contoh n kata arang bermakna bahan Imbuhan itu mengakibatkan bakar yang hitam warnanya munculnya makna. Telah dibuat atau terjadi dari bara diketahui, imbuhan terdiri kayu yang dipengap. Ingin dari prefiks, infiks, sufiks, diingatkan pula bahwa kata- konfiks dan gabungan. Jika kata bebas dapat saja imbuhan itu diletakkan, baik maknanya bergeser apabila pada leksem maupun pada kata-kata tersebut berada di kata, umumnya menghasilkan dalam kalimat. kata berimbuhan. Dalam BI terdapat kata berimbuhan 3. Makna berjauhan yang leksemnya kata bebas jauh, mendapat imbuhan ber- dan –an. Kata berjauhan bermakna tidak berdekatan, dalam jarak jauh, dan tidak dekat hubungan. Kata majemuk dalam segi 5. Makna leksikologis adalah gabungan kata morfem dasar yang Kata berulang atau reduplikasi berulang seluruhnya berstatus sebagai adalah pengulangan satuan kata yang mempunyai pola gramatik, baik seluruhnya fonologis, gramtikal, dan maupun sebagiannya, baik semantis yang khusus dengan variasi fonem maupun menurut kaidah bahasa yang tidak. Contoh pohon-pohon, bersangkutan. Ramlan berlari-lari, sayur-mayur, dan (1983:67) mengatakan kata sebaginya. Ada baiknya majemuk ialah kata yang diingatkan bahwa kata ulang terdiri dari dua kata sebagai tidak sama dengan ulang kata. unsurnya .” makna yang Ulangan kata adalah kata yang muncul bukanlah gabungan diulang-ulang, misalnya makna pada tiap unsur, bukan:” Suka, suka sekali melainkan makna lain dari dengan baju itu! Kata suka unsur membentuknya. yang diulang beberapa kali, disebut ulangan kata, 6. Makna sedangkan kata suka-suka kata dalam kalimat, “Suka-suka majemuk kamu mau pilih yang mana.” Adalah kata ulang. Makna kata suka-suka, yakni semaunya 7. Makna kata Akronim adalah pemendekan terikat konteks dua kata atau lebih menjadi Makna kata yang terikat kalimat satu kata saja. Dengan kata konteks kalimat dengan lain akronim merupakan sendirinya harus ditelusuri kata. Maknanya merupakan ketika kata itu telah berada kepanjangan kata tersebut. dalam kalimat. Beberapa kata Jadi, kalau kita ingin yang terikat konteks kalimat mengetahui makna akronim akan segera dikemukakan ADPEL maka harus diketahui maknanya berikut ini. lebih dahulu kepanjangan Kata adalah bermakna : (i) akronim ADPEL. Kepanjangan identik dengan, misalnya akronim ADPEL adalah dalam kalimat “harimau adalah administrasi pelabuhan. kucing ukuran besar” ; (ii) sama maknanya sama dengan, misalnya dalam 8. Makna akronim kalimat “Kata adalah satuan bahasa yang bermakna” ; (iii) termasuk dalam kelompok atau golongan, misalnya dalam kalimat, “saya adalah anggota MLI.” (Masyarakat Linguistik Indonesia). 10. Makna Berbeda 9. Makna dengan akronim, bentuk yang singkatan atau abreviasi teratur singkatan Dalam hubungan dengan istilah dipelesetkan cara memendekkan kata yang bentuk yang diplesetkan, menjadi unsurnya. Ambillah Heryanto (1995:6-9) membagi singkatan ABRI yang bentuk yang diplesetkan atas tiga kepanjangannya adalah Angkatan jenis. Jenis pertama, jenis plesetan Bersenjata Republik Indonesia. untuk beplesetan itu sendiri. Pada Pada singkatan ini diambil huruf jenis ini yang terjadi adalah pertama pada setiap unsur. kenikmatan bermain-main bahasa Makna sinkatan harus dicari pada didalam bahasa itu sendiri tanpa unsure yang membentuk mempedulikan kaitannya dengan singkatan. Dengan kata lain, dunia diluar bahasa. Plesetan jenis maknanya adalah kepanjangan kedua, yakni plesetan alternative, singkatan itu sendiri. yakni pelesetan yang mengajukan Singkatan digolongkan oleh sejumlah penalaran atau acuan Harimurti kedalam kependekan alternative terhadap yang sudah karena menurutnya atau sedang lazim dalam (Harimurti,1989:162-163) masyarakat. Plesetan jenis ketiga, kependekan terdiri dari : (i) yakni plesetan oposisi karena ia singkatan, misalnya ABRI;(ii) memberikan nalar dan acuan yang penggalan, misalnya prof. secara konfrontati bertubrukan (professor); (iii)akronim, misalnya atau menjungkirbalikkan apa yang asbun(asal bunyi) ; (iv) kontraksi, sudah atau sedang lazim dalam misalnya takkan(tidak akan) ; dan