Samsuri, 1988: 11
ALIRAN SWISS
Samsuri, 1988: 11
ALIRAN SWISS
Samsuri, 1988: 11
Catatan Ia tidak setuju dengan gagasan
de kaum Junggrammatiker yang
Saussure hanya membatasi studi bahasa
pada aspek kesejarahan saja.
Aliran neo-Firthian
Aliran Firthian (Pengembangan
dari aliran Firthian)
Tokoh
Aliran
Aliran
Aliran Aliran
Prosodic
Firth London
Phonology
Chaer, 2007
ALIRAN FIRTH (LONDON)
Chaer, 2007
ALIRAN FIRTH (LONDON)
1. komponen sosiologi,
2. teori makna,
3. analisis makna dalam bahasa level,
struktur, sistem,
4. teori fonologi
Busri, 2008
TITIK BERAT TEORI FIRTH
1. Komponen Sosiologi
Busri, 2008
TITIK BERAT TEORI FIRTH
1. Komponen Sosiologi
Busri, 2008
TITIK BERAT TEORI FIRTH
1. Komponen Sosiologi
Busri, 2008
TITIK BERAT TEORI FIRTH
2. Teori Makna
2. Teori Makna
Busri: 2008
TITIK BERAT TEORI FIRTH
Busri: 2008
TITIK BERAT TEORI FIRTH
Busri: 2008
TITIK BERAT TEORI FIRTH
4. Teori Fonologi
Busri: 2008
TITIK BERAT TEORI FIRTH
4. Teori Fonologi
Busri: 2008
ALIRAN NEO-FIRTHIAN
Busri: 2008
ALIRAN NEO-FIRTHIAN
Busri: 2008
ALIRAN NEO-FIRTHIAN
Empat Gagasan penting sebagai kategori umum
dalam bahasa:
1. Unit
2. Struktur
3. Kelas
4. Sistem
Busri: 2008
ALIRAN NEO-FIRTHIAN
1. Unit 2. Struktur
suatu segmen
pembawa pola pada klausa: subjek-
segala level, misalnya predikator-
kalimat terdiri pola- komplementer-ajung”.
pola.
Busri: 2008
ALIRAN NEO-FIRTHIAN
3. Kelas 4. Sistem
Busri: 2008
ALIRAN NEO-FIRTHIAN
Halliday menguraikan pula tentang linguistik
sebagai studi atau kajian “bagaimana kita
mempergunakan bahasa untuk hidup”.
Ia menolak “mentalis” maupun “mekanis” yang ekstrim, dan
menolak konsep tentang bahasa yang terdiri atas “bentuk”
dan “makna”. Dalam hal ini yang menjadi penekanan aliran
Neo-Firthian adalah bahwa makna adalah milik dari segala
jenis pola yang ada dalam bahasa; kita tidak dapat
memberikan bahasa tanpa memberikan makna. Akan
tetapi untuk memberikan secara mendalam kita harus
mengenal berbagai level bahasa-tata bahasa, fonologi, dan
seterusnya.
Busri: 2008