Oleh:Yenny Puspita,M.Pd.
Abstrak
Kata kunci:morfem,alomorf,morfologi
II.PEMBAHASAN
2.2 Satuan Gramatik
2.1 Pengertian Morfem
Satuan gramatik ialah satuan-
Kata morfem (berpadanan dengan satuan yang mengandung arti, baik arti
morpheme dalam bahasa Yunani morphe leksikal maupun arti gramatikal
yang berarti “bentuk” form) dan ema (Ramlan,1987:27). Satuan-satuan itu ialah
(sebagai akhiran) yang berarti ‘yang wacana, kalimat, klausa, frasa, kata dan
mengandung arti’. Jadi, morfem, jika morfem. Jika di urutkan dari atas kebawah
secara hirarkis, keenam satuan gramatik itu 2.3.1 Deretan Morfologik
dapat dilihat pada gambar di bawah ini Yang dimaksud dengan deretan
morfologik ialah suatu daftar yang memuat
Wacana
kata-kata yang saling berhubungan, baik
Kalimat
dalam bentuk maupun artinya (Ramlan
Klausa
1987:34). Sebagai contoh, kata
Frasa
berdatangan. Terdapat pula kedatangan,
Kata
didatangkan, mendatangkan, didatangi,
Morfem
mendatangi, datangkan, datangi,
pendatang, dan datang. Jadi, deretan
Dari hirarki itu tampak jelas bahwa morfologiknya adalah sebagai berikut
morfem merupakan satuan gramatik Berdatangan
terkecil. Artinya, satuan gramatik yang Kedatangan
paling kecil yang diselidiki dalam tataan Didatangkan
morfologi, sedangkan satuan terbesar nya Mendatangkan
ialah kata. Satuan gramatik yang lain Didatangi
dibicarakan dalam tataran sintakis. Mendatangi
Datangkan
2.3 Identifikasi Morfem
Datangi
Chaer (1994:147-149) menjelaskan Pendatang
cara mengidentifikasi sebuah bentuk Datang
adalah morfem atau bukan dengan.
Berdasarkan perbandingan kata-
1) Melihat kesamaan arti dan
kata yang tertera dalam deretan morfologik
kesamaan bentuknya.
di atas, dapatlah disimpulkan adanya
2) Mengetahui atau mengenal
bentuk yang sama dan mempunyai arti
maknanya.
yang sama, yaitu bentuk datang. Olrh
Cara itu dikenal istilah deretan karena itu, bentuk datang adalah sebuah
morfologik (Ramlan,1987:34-36). Selain morfem sehingga dapat dipastikan bahwa:
itu mengidentifikasi morfem juga dapat
dilakukan melalui hirarki bahasa (Ramlan, Kata berdatangan terdiri dari morfem
1987:44-49) atau hirarki kata (Tarigan, {datang} dan morfem {ber-an}
1988:21-23). Kata kedatangan terdiri dari morfem
{datang} dan morfem {ke-an}
Kata didatangkan terdiri dari morfem {di}, dibandingkan dengan lantaran seolah-olah
{datang} dan morfem {kan} dapat ditetukan adanya morfem lantar.
Kata mendatangkan terdiri dari morfem Terlantar
{meN-}, {datang}, dan {-kan} Lantaran
Kata didatangi terdiri dari morfem {di-}, Lantar
{datang}, dan {-i}
Kata mendatangi terdiri dari morfem Namun, secara deskriptif, kedua
{meN-}, {datang}, dan {-i} kata itu hanya memiliki pertalian bentuk,
Kata datangkan terdiri dari morfem tidak memiliki pertalian arti. Meskipun
{datang} dan morfem {-kan} bentuk berulang-ulang dalam deretan
Kata datangi terdiri dari morfem {datang} diatas, tetapi bentuk lantatar itu bukanla
dan morfem {-i} sebuah morfem karena tidak ada
Kata pendatang terdiri dari morfem {peN-} maknanya (Chaer,1994:149). Oleh karena
dan morfem {datang} itu, sesuai dengan apa yang dimaksud
dengan dereetan morfologik, kedua kata
Deretan morfologik sangat berguna itu tidak pula diperbandingkan. Banyak
dalam penentuan morfem-morfem. Kata kata yang kelihatanya terdiri dari dua
terlantar misalnya, apakah terdiri dari satu morfem atau lebih, tetapi setelah benar-
morfem atau dia morfem, kata terlantar benar diteliti, pada hakikatnya kata itu
haruslah dibandingkan dengan kata-kata hanya terrdiri dari satu morfem saja,
yang dihubungkan dalam bentuk artinnya, miasalnya segala, telentanng, perangai,
seperti terlihat dalam deretan morfologik pengaruh,selamat, pura-pura, alun-alun,
berikut kura-kura, jembatan, dan masih banyak
lagi.
Terlantar
Menelatarkan 2.3.2 Hirarki
Ditelantarkan
Ketelantaran terlantar Bila dalam deretan morfologik
dapat ditentukan morfem-morfem dalam
Dari deretan morfologik diatas, satuan, dalam hirarki kata (Ramlan
dapat disimpulkan bahwa kata terlantar menyebutnya Hirarki Bahasa) pada
hanya terdiri dari satu morfem. Adalah prinsipnya dibicarakan mengenai unsur
benar dalam peristiwa berbahasa dijumpai langsung yang membentuk kata itu.
kata lantaran, dan jika terlantar Sebagai contoh kata berdatangan terbentuk
dari unsure langsung me- dan rayakan daripadanya ialah pemikir atau pikiran.
terbentu dari unsure langsung k-an kata Berdasarkan taraf pertama, kata pemikiran
mengadili terbentuk dari unsure meN- dan mungkin terdiri dari pemikiran dan –an,
–I Bila dibuat dalam bentuk diagram, satu- mungkin pula terdiri dari pemikir dan –an
satunya itu terlihat seperti berikut ini. dan mungkin pula terdiri dari pem- dan
pikiran akan tetapi dari taraf kedua yaitu
Berdatangan merayakan factor arti , jelaslah bahwa pemikiran
terbentuk dari peN- dan –an dan piker
ber-an me sebsb pemikirran mengandung arti
datangan rayakan abstrraksi dari cara memikir Contoh lain
yang berbeda ialah kata mengembalikan.
raya kan Di samping mengembalikan terdapat
mengabil dan mengembalikan berdasarkan
mengadili taraf kedua, yaitu factor arti,
memungkinkan pula kita berpendapat
meN demikian jadi, kata mengembalikan
adili mungkin terdiri dari unsure langsung
mengambil dan –kan mungkin pula
Dalam kenyataannya, menentukan terbentuk dari unsur langsung meN- dan
unsure langsung itu tidaklah semudah yang ambilkan. Dengan demikian, satuan yang
dibayangkan, apabila satuan yang diselidki satu tingkat lebih kecil daripadanya ialah
itu hanya terdiri dari dua satuan, dengan mengambil dan ambilkan.
mudah dapat ditentukan bahwa kedua
2.4 pengenalan morfem
satuan itu merupakan unsure langsungnya.
Akan tetapi, apabila satuan itu terdiri dari Ramlan (1987:36-44)
tiga satuan atau lebih. Haruslah mengemukakan enam prinsip yang saling
diperhatikan dua taraf berikut ini. melengkapi untuk memudahkan
Taraf 1: dicari kemungkinan adanya satuan pengenalan morfem.tarigan (1988:11)
yang satu tingkat lebih kecil daripada bahkan memuji prinsip-prinsip itu karena
satuan yang sedang diselidiki. dapat memberikan jawaban yang sangat
Taraf 2: diselidiki arti leksial dan arti baik dan terperinci untuk mengetahui
tramatik satuan itu. bagaimana cara mengenal morfem dengan
Sebagai contoh, kata pemikiran. mudah.aneka prinsip pengenalan morfem
Satuan yang satu tingkat lebih kecil
yang di kemukakan itu ialah sebagai Prinsip 3
berikut.
Satuan-satuan yang mempunyai struktur
Prinsip 1 fonologik yang berbeda,sekalipun
perbedaan nya tidak dapat dijelaskan
Satuan-satuan yang mempunyai struktur
secara fonologik,masih dapat dianggap
fonologik dan arti atau makna yang sama
sebagai satu morfem apabila mempunyai
merupakan satu morfem.
arti atau makana yang sama, dan
Contoh: mempunyai distribusi yang komplementer.
DAFTAR PUSTAKA
Be- /r/suku
pertama Alwi, Hasan dkk. 1999. Tata bahasa buku
berakhir Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Bel- dengan /r/ Pustaka.
Sangat
Alwasilah, A. Chaeder. 1993. Linguistik
tidak
suatu pengantar. Bandung:
produktif
Angkasa.