Anda di halaman 1dari 2

Pada dasarnya di dalam morfologi

ada tiga ruang lingkupyang harus


dipahami di dalam ilmu linguistic Ruang Lingkup
yaitu morfem, morf, dan alomorf Morfem adalah suatu gramatika terkecil yang memiliki makna
dengan kata terkecil, berarti satuan itu tidak dapat dianalisis
menjadi lebih kecil lagi tanpa merusak makna. Umpamanya
1. Morfem Bebas bentuk membeli dapat dianalisis menjadi dua bentuk terkecil
Morfem bebas adalah morfem yang dapat yaitu (me-) dan (beli). Bentuk beli adalah morfem, yakni
Pengertian Morfem
berdiri sendiri dan mempunyai arti tanpa morfem afiks yakni yang secara gramatika memiliki sebuah
harus dihubungkan dengan morfem lain. makna dan bentuk (beli) juga sebuah morfem, yakni morfem
Semua kata dasar tergolong sebagai morfem dasar yang secara leksikal memiliki makna kalau bentuk beli
bebas. Misalnya buku, pensil, meja, rumah dianalisis menjadi lebih kecil lagi menjadi be- dan li, keduanya
dan sebagainya. Contoh-contoh di atas jelas tidak memiliki makna apa-apa, jadi keduanya bukan
dikatakan morfem karena merupakan morfem.
bentuk terkecil yang dapat berdiri sendiri
dan mempunyai arti.
Kata Morfologi berasal dari kata morphologie.Kata morphologie
berasal dari bahasaYunani morphe yang digabungkan dengan
2. Morfem Terikat logos. Morphe berarti bentuk dan dan logos berarti ilmu. Bunyi [o]
Morfem terikat adalah morfem yang tidak dapat yang terdapat diantara morphe dan logos ialah bunyi yang biasa
berdiri sendiri dan tidak mempunyai arti. Makna muncul diantara dua kata yang digabungkan.
morfem terikat baru jelas setelah morfem itu Menurut Ramlan (1987:21),morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa
dihubungkan dengan morfem yang lain. Semua yang membicarakan atau yang mempelajari seluk beluk bentuk
imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta kombinasi kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap
awalan dan akhiran) tergolong sebagai morfem golongan dan arti kata. Dengan kata lain morfologi mempelajari
terikat. MORFEM DAN Hakikat Morfologi seluk beluk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata
Selain itu, unsur-unsur kecil seperti partikel –ku, -lah, - dan Morfem itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.Menurut
kah, dan bentuk lain yang tidak dapat berdiri sendiri, RUANG LINGKUP
juga tergolong sebagai morfem terikat.
Morfem berasal dari kata “morphe” yang berarti bentuk kata dan “ema” yang
berarti membedakan arti. Jadi sederhananya, morfem itu suatu bentuk terkecil
3. Morfem Utuh, yaitu morfem yang dapat membedakan arti. Para ahli juga berpendapat tentang pengertian
yang merupakan satu yakni Morfem adalah satuan gramatikal terkecil yang mempunyai makna (Chaer,
kesatuan 1994: 146). Morfem adalah satuan bahasa terkecil yang maknanya secara relatif
yang utuh. stabil dan yang tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil; misalnya
Misalnya, meja, kursi, rumah, (ter-), (di-), (pensil), dan sebagainya adalah morfem (Kridalaksana, 1993:
henti, juang, dan sebagainya. 141).Morfem adalah kesatuan yang ikut serta dalam pembentukan kata dan yang
dapat dibedakan artinya (Keraf, 1984: 52).

4. Morfem Terbagi, yaitu morfem


yang merupakan dua bagian yang Sebuah morfem dasar dapat menjadi sebuah bentuk dasar atau dasar
terpisah atau terbagi. Misalnya, (base) dalam suatu proses morfologi. Artinya, bisa diberi afiks tertentu
pada kata satuan (satu) merupakan dalam proses afiksasi, bisa diulang dalam suatu proses reduplikasi,
morfem utuh dan (ke-/-an) adalah Morfem Dasar, atau bisa digabung dengan morfem lain dalam suatu proses morfologi.
morfem terbagi. Semua afiks dalam Istilah pangkal (stem) digunakan untuk menyebut bentuk dasar
Pangkal dan Akar
bahasa Indonesia termasuk morfem dalam proses infleksi, atau proses pembubuhan afiks infleksi. Misalnya,
terbagi. dalam bahasa Inggris kata books pangkalnya adalah book. Dalam
bahasa Indonesia, kata menangisi pangkalnya adalah tangisi. Akar
atau (root) digunakan untuk menyebut bentuk yang tidak dapat
5, Morfem segmental adalah dianalisis lebih
morfem yang dibentuk oleh jauh lagi. Misalnya, kata Inggris untouchables akarnya adalah touch.
Jenis-Jenis/Klasifikasi
fonem- fonem segmental seperti
morfem
Morfem
{lihat}, {lah}, {sikat}, dan {ber}. Jadi
semua morfem yang berwujud bunyi
adalah morfem segmental.

6. Morfem suprasegmental adalah


morfem yang dibentuk oleh unsur-unsur
suprasegmenntal seperti tekanan, nada,
durasi, dan sebagainya. Misalnya, dalam
bahasa Ngbaka di Kongo Utara di benua
Afrika, setiap verba selalu disertai
dengan petunjuk kala (tense) yang
berupa nada.

7. Dalam linguistik deskriptif, ada


konsep mengenai morfem beralomorf
zero atau nol (lambangnya berupa Ø),
yaitu morfem yang salah satu
alomorfnya tidak berwujud bunyi
segmental maupun berupa prosodi
(unsur suprasegmental), melainkan
berupa ”kekosongan”.

8. Morfem Bermakna Leksikal, yaitu morfem-


morfem yang secara inher telah memiliki
makna
pada dirinya sendiri, tanpa perlu berproses
dengan morfem lain. Misalnya, morfem-
morfem seperti (kuda), (pergi), (lari), dan
sebagainya adalah morfem bermakna leksikal.
Morfem- morfem seperti itu sudah dapat
digunakan secara bebas dan mempunyai
kedudukan yang otonom dalam pertuturan.

9. Morfem Tak Bermakna Leksikal, yaitu


morfem-morfem yang tidak
mempunyai
makna apa-apa pada dirinya sendiri
sebelum bergabung dengan morfem
lainnya dalam proses morfologis. Misalnya,
morfem-morfem afiks (ber-), (me-), (ter-),
dan sebagainya

Anda mungkin juga menyukai