dipahami di dalam ilmu linguistic Ruang Lingkup yaitu morfem, morf, dan alomorf Morfem adalah suatu gramatika terkecil yang memiliki makna dengan kata terkecil, berarti satuan itu tidak dapat dianalisis menjadi lebih kecil lagi tanpa merusak makna. Umpamanya 1. Morfem Bebas bentuk membeli dapat dianalisis menjadi dua bentuk terkecil Morfem bebas adalah morfem yang dapat yaitu (me-) dan (beli). Bentuk beli adalah morfem, yakni Pengertian Morfem berdiri sendiri dan mempunyai arti tanpa morfem afiks yakni yang secara gramatika memiliki sebuah harus dihubungkan dengan morfem lain. makna dan bentuk (beli) juga sebuah morfem, yakni morfem Semua kata dasar tergolong sebagai morfem dasar yang secara leksikal memiliki makna kalau bentuk beli bebas. Misalnya buku, pensil, meja, rumah dianalisis menjadi lebih kecil lagi menjadi be- dan li, keduanya dan sebagainya. Contoh-contoh di atas jelas tidak memiliki makna apa-apa, jadi keduanya bukan dikatakan morfem karena merupakan morfem. bentuk terkecil yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai arti. Kata Morfologi berasal dari kata morphologie.Kata morphologie berasal dari bahasaYunani morphe yang digabungkan dengan 2. Morfem Terikat logos. Morphe berarti bentuk dan dan logos berarti ilmu. Bunyi [o] Morfem terikat adalah morfem yang tidak dapat yang terdapat diantara morphe dan logos ialah bunyi yang biasa berdiri sendiri dan tidak mempunyai arti. Makna muncul diantara dua kata yang digabungkan. morfem terikat baru jelas setelah morfem itu Menurut Ramlan (1987:21),morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa dihubungkan dengan morfem yang lain. Semua yang membicarakan atau yang mempelajari seluk beluk bentuk imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta kombinasi kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap awalan dan akhiran) tergolong sebagai morfem golongan dan arti kata. Dengan kata lain morfologi mempelajari terikat. MORFEM DAN Hakikat Morfologi seluk beluk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata Selain itu, unsur-unsur kecil seperti partikel –ku, -lah, - dan Morfem itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.Menurut kah, dan bentuk lain yang tidak dapat berdiri sendiri, RUANG LINGKUP juga tergolong sebagai morfem terikat. Morfem berasal dari kata “morphe” yang berarti bentuk kata dan “ema” yang berarti membedakan arti. Jadi sederhananya, morfem itu suatu bentuk terkecil 3. Morfem Utuh, yaitu morfem yang dapat membedakan arti. Para ahli juga berpendapat tentang pengertian yang merupakan satu yakni Morfem adalah satuan gramatikal terkecil yang mempunyai makna (Chaer, kesatuan 1994: 146). Morfem adalah satuan bahasa terkecil yang maknanya secara relatif yang utuh. stabil dan yang tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil; misalnya Misalnya, meja, kursi, rumah, (ter-), (di-), (pensil), dan sebagainya adalah morfem (Kridalaksana, 1993: henti, juang, dan sebagainya. 141).Morfem adalah kesatuan yang ikut serta dalam pembentukan kata dan yang dapat dibedakan artinya (Keraf, 1984: 52).
4. Morfem Terbagi, yaitu morfem
yang merupakan dua bagian yang Sebuah morfem dasar dapat menjadi sebuah bentuk dasar atau dasar terpisah atau terbagi. Misalnya, (base) dalam suatu proses morfologi. Artinya, bisa diberi afiks tertentu pada kata satuan (satu) merupakan dalam proses afiksasi, bisa diulang dalam suatu proses reduplikasi, morfem utuh dan (ke-/-an) adalah Morfem Dasar, atau bisa digabung dengan morfem lain dalam suatu proses morfologi. morfem terbagi. Semua afiks dalam Istilah pangkal (stem) digunakan untuk menyebut bentuk dasar Pangkal dan Akar bahasa Indonesia termasuk morfem dalam proses infleksi, atau proses pembubuhan afiks infleksi. Misalnya, terbagi. dalam bahasa Inggris kata books pangkalnya adalah book. Dalam bahasa Indonesia, kata menangisi pangkalnya adalah tangisi. Akar atau (root) digunakan untuk menyebut bentuk yang tidak dapat 5, Morfem segmental adalah dianalisis lebih morfem yang dibentuk oleh jauh lagi. Misalnya, kata Inggris untouchables akarnya adalah touch. Jenis-Jenis/Klasifikasi fonem- fonem segmental seperti morfem Morfem {lihat}, {lah}, {sikat}, dan {ber}. Jadi semua morfem yang berwujud bunyi adalah morfem segmental.
6. Morfem suprasegmental adalah
morfem yang dibentuk oleh unsur-unsur suprasegmenntal seperti tekanan, nada, durasi, dan sebagainya. Misalnya, dalam bahasa Ngbaka di Kongo Utara di benua Afrika, setiap verba selalu disertai dengan petunjuk kala (tense) yang berupa nada.
7. Dalam linguistik deskriptif, ada
konsep mengenai morfem beralomorf zero atau nol (lambangnya berupa Ø), yaitu morfem yang salah satu alomorfnya tidak berwujud bunyi segmental maupun berupa prosodi (unsur suprasegmental), melainkan berupa ”kekosongan”.
8. Morfem Bermakna Leksikal, yaitu morfem-
morfem yang secara inher telah memiliki makna pada dirinya sendiri, tanpa perlu berproses dengan morfem lain. Misalnya, morfem- morfem seperti (kuda), (pergi), (lari), dan sebagainya adalah morfem bermakna leksikal. Morfem- morfem seperti itu sudah dapat digunakan secara bebas dan mempunyai kedudukan yang otonom dalam pertuturan.
9. Morfem Tak Bermakna Leksikal, yaitu
morfem-morfem yang tidak mempunyai makna apa-apa pada dirinya sendiri sebelum bergabung dengan morfem lainnya dalam proses morfologis. Misalnya, morfem-morfem afiks (ber-), (me-), (ter-), dan sebagainya