KELOMPOK :3 (TIGA)
NAMA ANGGOTA : FATHONA SAPTARA
FATMA CAHYANI
HERLIFIA
NURUL KOMARIAH
KELAS : : 3.EG.A ( 3 ENERGI A)
1. Pengertian topik
2. Kriteria pemilihan topik
3. Cara membatasi topik
4. Hubungan topik dan judul
1. Pengertian Topik
Tulisan ilmiah, seperti makalah, tidak dapat dilakukan sekali jadi, tetapi
melalui tahap (1) prapenulisan,(2) penulisan, dan (3) pascapenulisan. Kegiatan
prapenulisan terdiri atas (1) menentukan topik,(2) menentukan tujuan,dan memilih
bahan.
Topik adalah berasal dari bahasa Yunani topoi yang berarti tempat,
dalam tulis menulis bearti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan
penulisan suatu artikel.Secara sempit topik dapat disebut sebagai hal pokok yang
dibicarakan.Secara luas dapat dinyatakan sebagai hal pokok yang dituliskan atau
diungkapkan dalam karangan.Topik biasanya dikembangkan menjadi sebuah
tulisan yang sebelumnya harus di identifikasi terlebih dahulu, agar maksud yang
ingin disampaikan dibalik topik yang kita pilih dapat tersampaikan dengan
baik.Kita harus memilih salah satu pokok pembicaraan, agar kita bisa mengontrol
dan membatasi topik agar tidak keluar dari jalur diskusi yang sedang di
perbincangkan dalam suatu paragraf.
Kalimat topik dibagi menjadi dua bagian yaitu topik tunggal dan topik
ganda.Apabila topik yang di bicarakan hanya mencakup satu masalah saja, disebut
topik tunggal.Sedangkan topik yang membahas suatu masalah yang kemudian
dikembangkan lagi sehingga mengacu kepada masalah lainnya disebut multi topik
atau topik ganda.
3. Membatasi Topik
Topik harus terbatas. Pembatasan sebuah topik mencangkup: konsep,
variabel, data, lokasi(lembaga) pengumpulan data, dan waktu pengumpulan data.
Topik yang terlalu luas menghasilkan tulisan yang dangkal, tidak mendalam, dan
tidak tuntas.Selain itu, pembahasan menjadi tidak fokus pada masalah utama yang
ditulis atau dibaca.Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun tidak
berisi.Sebaliknya, topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak
(kurang) bermanfaat bagi pembacanya.Selain itu, karangan menjadi sulit
dikembangkan, hubungan variabel kurang jelas, tidak menarik untuk dibahas atau
dibaca. Oleh Karena itu, pembahasan topik harus dilakukan secara cermat, sesuai
dengan kemampuan dana, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat
siterima oleh pembacanya.
Cara Membatasi Topik
1) Menggunakan diagram jarum jam
Diagram ini disebut diagram jarum karena bentuk pembatasannya
menyeruoai jarum jam. Cara ini dilakukan dengan menempatkan topik yang
menyerupai jarum jam. Cara ini dilakukan dengan menempatkan topic yang
masih luas sebagai pusatnya.Di sekelilingnya ditempatkan topik-topik yang
merupakan pembatasan topic itu ditinjau dari berbagai sudut.
Ilmu kelautan
Diagram Pohon
Lautan
Lautan sebagai
lapangan kerja yang Kekayaan di lautan
Laut sebagai
potensial
sumber energi
Fauna mineral
flora
Udang
Ikan Kerang mutiara
Pemasarannya
Pembudidayanya
Laut
Lautan Indonesia
Fauna
Kerang
Pembudidayaan
kerang mutiara
Di Maluku
Selatan
a. Berdasarkan Perincian
Berdasarkan perincian yang di lakukan pada suatu kerangka karangan, maka dapat
di bedakan kerangka karangan sementara ( informal ) dan kerangka karangan
formal.
Kerangka karangan informal ( sementara ) biasanya hanya terdiri dari tesis dan
pokok pokok utama, paling tinggi dua tingkat perincian. Alasan untuk
menggarap sebuah kerangka karangan semntara dapat berupa topik yang tidak
kompleks, atau karena penulis segera menggarap karangan itu.
Supaya tingkatan tingkatan yang ada jelas kelihatan hubungannya satu sama
lain, maka di pergunakan pula simbol simbol dan tipografi yang konsisten bagi
tingkatan yang sederajat. Pokok pokok utama yang merupakan perincian
langsung dari tesis di tandai dengan angka angka Romawi : I, II, III, IV, dst.
Tiap topik utama ( Tingkat I ) dapat di perinci menjadi topik tingkat II, yang
dalam hal ini di tandai dengan huruf huruf capital : A, B, C, D, dst. Topik
tingkat II dapat di perinci masing masingnya menjadi topik tingkat III yang di
tandai dengan angka : 1, 2, 3, 4, 5 dst. Pokok bawahan tingkat IV di tandai dengan
: a, b, c, d, dst., pokok tingkat lima di tandai dengan ( 1 ), ( 2 ), ( 3 ), dst.
Sedangkan pokok bawahan tingkat VI, kalau ada, akan di tandai dengan huruf
kecil dalam kurung ( a ), ( b ), ( c ), ( d ), dst.
Sesuai dengan cara merumuskan teks dalam tiap unit dalam sebuah kerangka
karangan, maka dapat di bedakan kerangka karangan atas kerangka karangan
kalimat dan kerangka karangan topik.
Kerangka Kalimat
Kerangka kalimat mempergunakan kalimat berita yang lengkap untuk
merumuskan tiap unit, baik untuk merumuskan tesis maupun untuk merumuskan
unit unit utama dan unit unit bawahannya. Perumusan tesis dapat
mempergunakan kalimat majemuk bertingkat, sebaliknya untuk merumuskan tiap
unit hanya boleh mempergunakan kalimat tunggal. Penggunaan kerangka kalimat
mempunyai beberapa manfaat antara lain :
1.Memaksa penulis untuk merumuskan dengan tepat topic yang akan di uraikan.
2.Perumusan topic topic dalam unit akan tetap jelas, walaupun telah lewat
bertahun-tahun.
3.Kalimat yang di rumuskan dengan baik dan cermat akan jelas bagi siapa pun,
seperti bagi pengarangnya sendiri.
Kerangka Topik
Kerangka topic di mulai dengan perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang
lengkap. Sesudah itu semua pokok, baik pokok pokok utama maupun pokok
pokok bawahan, di rumuskan dengan mencantumkan topiknya saja, dengan tidak
mempergunakan kalimat yang lengkap. Kerangka topic di rumuskan dengan
mempergunakan kata atau frasa. Sebab itu kerangka topic tidak begitu jelas dan
cermat seperti kerangka kalimat. Kerangka topic manfaatnya kurang bila di
bandingkan dengan kerangka kalimat, terutama jika tenggang waktu antara
perencanaan kerangka karangan itu dengan penggarapannya cukup lama.
Setiap butir penilaian memiliki skor yang berbeda sebagaimana yang tercantum
dalam tabel aspek penilaian kesatuan, aspek penilaian kepaduan, aspek penilaian
ketepatan diksi, aspek penilaian urutan isi karangan dan aspek penilaian ketepatan
Ejaan Yang Disempurnakan yang menjadi prioritas dalam butir penilaian karena
kelima butir penilaian ini menjadi kunci utama dalam menilai keberhasilan suatu
karangan.
http://blogkublogku.blogspot.com/2009/11/syarat-topik-yang-baik-
pembatasan.html)
http://arie5758.blogspot.com/2012/06/pembatasan-topik-untuk-karangan-
tulisan.html#ixzz2MirS4klQ
(http://rororizky.blogspot.com/2012/11/tugas-bahasa-indonesia-topik-judul-
dan.html)
http://pyia.wordpress.com/2010/11/06/tematopikjudul-dalam-bahasa-
indonesia/http://shintaambarwaty.blogspot.com/2010/10/topiktema-dan-
judul_31.html
http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/struktur-karangan-ilmiah/