PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat.Dalam upaya menghimpun beberapa
kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan
kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan
satu gagasan (gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam
paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
1
B. Rumusan Masalah
C. TujuanPenulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, paragraf adalah bagian bab dalam
suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya
dimulai dengan garis baru).
3
B. Ciri - Ciri Paragraf
1. Klimaks-Antiklimaks
a. Klimaks adalah perincian gagasan cerita dari bawah menuju gagasan
cerita yang paling puncak. Bisa juga diartikan sebagai bagian dalam
cerita yang mendeskripsikan peristiwa sampai pada konflik yang paling
tinggi.
Contoh :
Setelah cobaan bertubi-tubi menimpa Arifin dalam pencarian Istrinya,
akhirnya ia mengetahui istrinya berada di kamp. Tahanan politik di
pulau Buru. Tak terhitung tetesan air mata dan darah yang mengucur.
Pengorbanannya terbayar sudah. Ia bisa bertemu dengan Nurbaya, istri
tercintanya. Ia pun segera berlari tanpa alas kaki menuju kamp.
Tahanan itu. Begitu kagetnya ketika arifin mendapati istrinya tergeletak
lemas dengan bekas tikaman pisau di dada kirinya. Ia tak kuasa
menahan tangis dan menjerit sejadi-jadinya.
4
b. Antiklimaks adalah variasi gagasan yang dimulai dari gagasan cerita
yang paling tinggi kemudian diikuti dengan gagasan yang lebih rendah
secara perlahan-lahan. Bisa juga diartikan sebagai penurunan masalah
dalam cerita dari konflik tertinggi kemudian berangsur-angsur menuju
ke konflik terendah.
Contoh :
“Kini ia menjadi salah satu mafia kelas kakap di daerahnya. Ia sudah
memiliki daerah kekuasaannya sendiri. Tak ada yang bakal menyangka
kalau penjahat itu dulunya adalah seorang anak yang pintar dan sholeh.
Entah apa yang membuatnya begini. Satu hal yang pasti adalah, anak
itu telah mengalami tahun-tahun yang buruk sehingga membuatnya
menjadi seperti ini.”
2. Sudut Pandang
Pola sudut pandang ialah pola pengembangan paragraf yang
didasarkan pada persepsi berkaitan dengan posisi atau tempat penulis
pada sebuah teks.
Contoh :
“Aku dilahirkan di kota tapis berseri ini. Ketika aku berumur dua tahun,
ayah dan ibuku membawaku ke sebuah kerajaan tambak udang di
kabupaten tulang Bawang. Disinilah aku pertama kalinya merasakan
kehidupan sejauh yang kuingat. Karena aku tak ingat bagaimana aku
dilahirkan dan bagaimana orang tuaku membawaku ke sini.”
Contoh :
5
Pemerintah telah menyediakan gas epigi 3kg dan 12 kg. Sama halnya
dengan minyak tanah, gas elpigi juga dapat digunakan untuk kegunaan
rumah tangga dengan harga yang murah. Pemerintah memandang perlu
untuk mengonversikan keterbutuhan minyak tanah ke gas elpigi karena
produksi minyak tanah saat ini sangat mahal. Disamping itu, penggunaan
gas elpigi dianggap lebih praktis dan ekonomis.
4. Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan
dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan.
Contoh :
Dalam hal belajar manusia perlu mencontoh ilmu padi. Semakin berisi
maka ia akan semakin merunduk. Begitulah seharusnya, semakin kita
berilmu hendaknya diikuti dengan kerendahan hati. Tidak sepatutnya
manusia sombong atas kepintaran yang dimilikinya. Ilmu yang
sebenarnya pada hakikatnya ialah ilmu yang dapat berguna bagi banyak
orang. Kecerdasan yang sebenarnya adalah ketika kecerdasan itu dapat
memberikan manfaat bagi orang lain.
5. Contoh
Sebuah gagasan dalam paragraf menjadi terang benderang ketika
diperkuat dengan beberapa contoh atau ilustrasi. Contoh dapat diuraikan
dalam bentuk narasi atau deskripsi.
Contoh :
Sudah sepuluh hari setelah bantuan terakhir datang. Warga konban banjir
di pinggiran kali Code membutuhkan bahan makanan dan pakaian.
Mereka bertahan hidup dengan mengandalkan daun-daunan yang
direbus, jika beruntung mereka makan dengan umbi-umbian dan ikan
hasil tangkapan sungai. Pakaian mereka hanya sebatas yang mereka
6
pakai saat ini. Banyak diantara mereka yang menderita penyaki kulit
karena tidak pernah mencuci dan mengganti pakaian.
6. Pola Klausalitas
Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan
akibat sebagai rincian pengembangannya. Namun demikian, susunan
tersebut biasanya juga terbalik. Akibat dapat berperan sebagai gagasan
utama, sedangkan sebab menjadi rincian pengembangannya.
a. Pola Sebab–Akibat
Contoh :
Batu akik saat ini sedang menjadi primadona. Bukan hanya
dikalangan bapak-bapak saja, bahkan ibu-ibu dan anak-anak pun juga
menyukai batu permata ini. Tak heran harga batu akik untuk jenis
tertentu sangat mahal dan pedagang batu akik mendapatkan untung
yang tinggi.
b. Akibat-Sebab
Contoh :
Banyak pedagang batu akik yang meraup keuntungan yang luar biasa.
Hal ini dikarenakan kepopuleran batu akik setahun terakhir ini. Batu
akik saat ini sedang menjadi primadona. Bukan hanya dikalangan
orang tua saja, bahkan ibu-ibu dan anak-anak pun juga menyukai batu
permata ini.
7. Generalisasi
Generalisasi adalah menarik kesimpulan dengan cara penalaran
secara umum berdasarkan referensi data, atau peristiwa khusus secara
representatif.
a. Umum-Khusus
Contoh :
7
Dalam melakukan sesuatu hal butuh perencanaan yang matang.
Seperti menulis agenda pada buku catatan kecil. Selanjutnya membuat
daftar agenda dari yang paling mendesak untuk dilakukan. Berikutnya
memulai dari yang paling mudah ke agenda yang tersulit. Konsisiten
terhadap agenda yang dibuat. Insya Allah agenda yang sudah
terencana dapat dilakukan dengan baik.
b. Khusus-Umum
Contoh :
Ikan cupang terkenal dengan kegesitannya dalam bertarung dan
bentuknya yang mungil dan indah. Ikan Lauhan terkenal dengan motif
menyerupai huruf mandari di tubuhnya. Ikan mas koki identik dengan
corak keemasannya yang indah. Memelihara ikan hias sungguh
merupakan keasyikan tersendiri bagi para pencintanya.
8. Klasifikasi
Klasifikasi adalah usaha mengelompokkan berbagai hal yang
dianggap memiliki kesamaan ke dalam satu kategori. Dengan demikian
hubungan di antara berbagai hal itu menjadi satu kesatuan yang utuh.
Contoh :
Fi’il (kata kerja) dalam bahasa arab terbagi menjadi tiga. Yakni fi’il
madhi (lampau), fi’il mudharek (sekarang dan yang akan datang), dan
fi’il amar (kata kerja perintah). Masing-masing kata kerja dari ketiganya
memiliki bentuk dasar yang sama dan akan berubah mengikuti kaidah
yang berlaku dalam bahasa arab.
9. Definisi Luas
Paragraf ini menguraikan sebuah gagasan yang abstrak atau istilah yang
menimbulkan kontroversi yang membutuhkan penjelasan.
Contoh:
8
Sejatinya sebuah pergerakan mahasiswa terlahir dengan adanya sebuah
cita-cita yang luhur, visi- misi yang jelas, serta kemauan kuat
membangun bangsa ini dari keterpurukan. Namun, yang terjadi saat ini
sangat jauh berbeda dari tujuan berdirinya sebuah pergerakan tersebut.
Pola pengkaderan yang salah atau melencengnya ideologi pergerakan
membuat arah dan tujuan berubah, langkah menjadi tidak pasti, tidak
tegas dan cenderung mementingkan kepentingan kelompok. Kampus
dijadikan sebuah ladang garapan banyak pihak yang mengaku peduli
akan cita-cita revolusioner, peduli akan nasib bangsa, pendidikan, dan
lain-lain. Namun pada kenyataanya, pergerakan mahasiswa saat ini lebih
cenderung memikirkan bagaimana visi kelompok terwujud lebih cepat.
Bahkan beberapa pergerakan saat ini dijadikan sebuah sarana
pengkaderan dan perpanjangan partai politik yang mengatasnamakan
gerakan peduli rakyat, demokrasi, anti korupsi dan lain sebagainya.
1. Eksposisi
Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan
dan menerangkan kembali sesuatu permasalahan kepada pembaca agar
pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu
permasalahan yang dimaksud pengarang.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan
dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal.Sebab, hampir
9
seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70
persen.Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini
melejit sehingga harganya meningkat.
2. Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi mengenai argumen
atau pendapat yang disertai alasan-alasan kuat dan meyakinkan.Dalam
paragraf argumentatif, penulis bermaksud untuk mempengaruhi pembaca
melalui penjelasan yang disertai alasan yang kuat sesuai dengan fakta.
3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca
seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
10
Karakteristik paragraf deduktif
Paragraf deduktif memiliki ciri – ciri yaitu:
a. Menggambarkan atau melukiskan obyek tertentu
b. Menceritakan sebuah obyek dari hasil pengindraan
c. Bermaksud agar pembaca menyaksikan atau mengalami sendiri
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama.Hati Doni semakin gencar
memuji gadis yang mempesona di hadapanya.Ya, karena memang gadis
didepannya itu sangat cantik.Rambutnya hitam lurus hingga melewati
garis pinggang.Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan
pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu
lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Paragraf persuasif atau paragraf ajakan adalah paragraf yang
berisitentang suatu gagasan mengenai suatu permasalahan dengan maksud
untuk meyakinkan dan mengajak pembaca melakukan seperti yang
diharapkan penulis.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap
sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-
nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia
11
sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang
rasa dan nilai-nilai kemanusiaan.Sebagai sesama anggota masyarakat, kita
harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling
mencintai.Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh
suasana kemanusian dan saling mencintai.
5. Narasi
Paragraf narasi atau paragraf kisahan adalah paragraf yang
mengisahkan atau memaparkan suatu kejadian secara berurutan atau
kronologis.Karangan ini berusaha menyampaikan serangkaian kejadian
menurut urutan terjadinya (kronologis), dengan maksud memberi arti
kepada sebuah atau serentetan kejadian, sehingga pembaca dapat memetik
hikmah dari cerita itu.
12
a. Macam-macam Paragraf berdasarkan tujuannya
1) Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan
bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan
diuraikan.
2) Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak
disampaikan kepada pembaca.Secara fisik, paragraf ini lebih
panjang dari pada paragraf pembuka.Sifat paragraf-paragraf
penghubung bergantung pola dari jenis karangannya.Dalam
karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis,
paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu
perkembangan yang logis.Bila uraian itu mengandung pertentangan
pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau
landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf
yang menekankan pendapat pengarang.
3) Paragraf Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi)
atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang
dianggap penting.
13
Contoh paragraf penutup:
Demikian proposal yang kami buat.Semoga usaha kafe yang kami
dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi
sesame.Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
2) Paragraf Induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di
akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat
khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif:
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana
pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan
lemah. Komunikasi tidak lancer.Informasi tersendat-
sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting,
efektif dan efisien.
3) Paragraf Campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama
di awal dan akhir paragraph.Kalimat utama yang terletak diakhir
merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.
14
Contoh paragraf campuran:
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari
komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti
menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang
sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban
manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya
sarana komunikasi.
2) Paragraf Proses
Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama
dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang
memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu,
ruang, klimaks dan antiklimaks.
3) Paragraf Efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf
yang baik.Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari
satu pikiran penjelas.Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada
koherensi antar kalimat.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam membuat suatu paragraph yang terdiri dari beberapa kalimat harus
mengetahi dahulu kalimat yang akan disusun yang akan menjadi paragraph
tersebut,harus memiliki hubungan yang erat dan memenuhi syarat- syarat
yang telah penulis uraikan di bab sebelumnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Balai Pustaka
17