Dosen :
Ahmad Saeful Rahman, MPd.
Latar Belakang
Bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk berkomunikasi baik
secara lisan maupun tulisan. Dalam penggunaan bahasa tersebut,
diperlukannya kesepakatan yang dilakukan agar berkomunikasi
dapat saling dimengerti.
Dalam mempelajari bahasa Indonesia terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan tata cara penggunaan nya yang
disepakati melalui EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) dan yang
terbaru ditetapkan pada tahun 2015 yaitu EBI (Ejaan Bahasa
Indonesia).
Pada kesempatan kali ini akan mempelajari pemahaman
pemakaian huruf dan tanda baca dengan menggunakan aturan
EBI, sehingga dengan mengetahui pemakain huruf dan tanda baca
yang baik dan benar diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan.
PERUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana pemakaian
huruf bahasa Indonesia
dengan menggunakan
pedoman EBI?
2. Bagaimana pemakaian
tanda baca bahasa Indonesia
dengan menggunakan
pedoman EBI?
BATASAN MASALAH
1. Pemakaian huruf
mengikuti pedoman EBI
Nomor 50 Tahun 2015.
2. Pemakaian tanda baca
mengikuti pedoman EBI
Nomor 50 Tahun 2015.
TUJUAN
1. Mengetahui pemakaian huruf bahasa
Indonesia sesuai dengan pedoman terbaru
yang telah disepakati yaitu EBI.
menggantikan EYD
HURUF
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
huruf adalah tanda aksara dalam tata tulis yang
merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi
bahasa.
Terdapat dua jenis, huruf vokal (hidup) dan huruf
konsonan (mati).
konsonan terdiri dari 21 huruf. vokal terdiri dari 5
huruf.
TANDA BACA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
tanda baca dapat dibagi menjadi tanda dan baca,
tanda yaitu yang menjadi alamat atau menyatakan
sesuatu dan baca yaitu tanda yang dipakai dalam
sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua).
Dapat disimpulkan bahwa tanda baca adalah simbol
yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau
kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan
beperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi
suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang
dapat diamati sewaktu pembacaan.
PEMAKAIAN HURUF
HURUF MIRING
Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama
Aa a Jj je Ss es
Bb be Kk ka Tt te
Cc ce Ll el Uu u
Dd de Mm em Vv fe
Ee e Nn en Ww we
Ff ef Oo o Xx eks
Gg ge Pp pe Yy ye
Hh ha Qq ki Zz zet
Ii i Rr er - -
Huruf Vokal Awal Tengah Akhir
oi - Boikot Amboi
Tanda seru
Titik ( . ) (!)
setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan
melainkan.
Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena
itu, jadi, lagi pula,meskipun begitu, akan tetapi. Contoh: Oleh karena itu, kamu
harus datang.
TANDA KOMA (2)
Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh,
kasihan, yang terdapat pada awal kalimat. contoh: O, begitu.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari
bagian lain dalam kalimat. Contoh: Kata adik, "Saya sedih sekali".
Tanda koma dipakai di antara, nama dan alamat, bagian-bagian
alamat, tempat dan tanggal, dan nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis berurutan. Contoh : Medan, 18 Juni 1984.
Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik
pemerian. Misalnya:
Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : Siti Aryani
Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan
ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d) nama
kota dan penerbit dalam daftar pustaka. Misalnya: Horison, XLIII, No. 8/2008: 8.
TANDA HUBUNG
Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal
oleh pergantian baris. Misalnya:
Di samping cara lama, diterapkan juga ca- ra baru.
Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang. Misalnya:
anak-anak.
Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun