PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rencana Detail Tata Ruang adalah rencana secara terperinci tentang tata ruang wilayah
Kabupaten/Kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi Kabupaten/Kota.Pentingnya
menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sebagai nilai atau kualitas terukur yang akan
dicapai sesuai dengan arahan pencapaian yang dilengkapi konsep pencapaian sebagaimana
ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota. Rencana Detail
Tata Ruang dijadikan pula sebagai acuan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
menyusun keterangan rencana kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan peraturan zonasi kabupaten/kota sesuai kebutuhan.
Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Magelang Tahun 2011-2031, Kota
Magelang berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang berperan sebagai Kota
Jasa bertaraf regional yang berbudaya, maju dan berdaya saing dalam masyarakat madani dan
mampu menyejahterakan masyarakat, aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan maka
diperlukan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang sesuai untuk mengembangkan potensi
serta meminimalisir permasalahan yang ada di setiap Bagian Wilayah Kota (BWK).
Salah satu Bagian Wilayah Kota (BWK) yang mempunyai isu strategis dan harus segara
disiapkan dan diarahkan adalah Bagian Wilayah Kota (BWK) IV, menurut Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kota Magelang Tahun 2011-2031 BWK IV sebagai sub pusat
pelayanan kota yang berfungsi sebagai pusat pelayanan pemerintahan kota, industri kecil dan
menengah, simpul pergerakan barang, jasa dan orang, dan permukiman kepadatan tinggi
sedangkan menurut Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Magelang Tahun
2005-2025, pada BWK IV terdapat Kawasan Soekarno-Hatta,Kawasan Canguk dan Kawasan
Metroyudan yang sangat potensial untuk mewadahi kegiatan perdagangan skala menengah
dan besar. Kawasan tersebut diperkirakan akan menjadi dominan di masa yang akan datang
karena adanya kegiatan perdagangan dan perkantoran, serta terdapat simpul-simpul kawasan
yang merupakan gerbang pintu masuk kota dari arah selatan dan timur.
Isu strategis di BWK IV mengenai masalah aspek sarana dan prasarana yang harus segera
dikembangkan karena Bagian Wilayah Kota (BWK) IV sebagai kawasan simpul pergerakan
barang antara Kota dan Kabupaten serta aspek ekonomi terkait semakin berkurangnya
aktivitas ekonomi dan adanya perubahan fungsi lahan. Isu tersebutharus segera diminimalisir
melalui perencanaan yang berkelanjutan dan terpadu supaya tidak berdampak negatif
terhadap perekembangan Kota Magelang. Upaya meminimalisir isu dilakukan melalui
penataan ruang di BWK IV karena pengembangan kawasan-kawasan strategis di BWK IV
tersebut apabila tidak disiapkan melalui infrastruktur untuk menunjang kegiatan-kegiatan
yang baru berkembang maka akan memunculkan dampak negatif dan dampak positif. Upaya
dalam mencengah dampak negatif seperti ketidakteraturan, kekumuhan, tidak tertatanya
bangunan serta kesemerawutan wajah kota tersebut perlu dibutuhkan pemanfaatan ruang serta
pengendalian yang sesuai dengan perencanaan agar mampu memberikan kontribusi yang
positif bagi pertumbuhan Kota Magelang. Maka dari itu pentingnya menyusun Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi sebagai upaya menjaga kualitas ruang kota
dan dapat memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi Kota Magelang.
1.3.1 Tujuan
Adapun Tujuan dalam Penelitian ini adalah Agar Tercapainya Analisis Untuk Kebutuhan
perencanaan dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ)
1.3.2 Sasaran
Tujuan dicapai melalui sasaran, berikut adalah sasaran dalam penelitian ini yaitu:
1. Analisis sistem penggunaan lahan dilakukan untuk mendetailkan pola ruang dari
bencana.
pola ruang.
C Analisis Kedudukan dan Peran BWP dalam Wilayah yang Lebih Luas
Analisis BWP pada wilayah yang lebih luas, dilakukan untuk memahami
kedudukan dan keterkaitan BWP dalam sistem regional yang lebih luas dalam
aspek sosial, ekonomi, lingkungan, sumber daya buatan atau sistem prasarana,
sistem kota, wilayah lainnya, kabupaten atau kota yang berbatasan, pulau,
Oleh karena itu, dalam analisis regional ini dilakukan analisis pada aspek berikut:
2. analisis kedudukan dan keterkaitan ekonomi BWP pada wilayah yang lebih luas;
dengan wilayah yang lebih luas. Sistem prasarana yang diperhatikan dalam
N Ruang Lingkup Substansi
o
BWP; dan
1. gambaran pola ruang dan sistem jaringan prasarana BWP yang berhubungan
2. gambaran fungsi dan peran BWP pada wilayah yang lebih luas (BWP sekitarnya
wilayah yang lebih luas terkait dengan kedudukan dan hubungan BWP dengan
yang meliputi:
1. penetapan fungsi dan peran BWP dalam wilayah yang lebih luas yang akan
wilayah/lintas kawasan atau yang mengemban fungsi layanan dengan skala yang
2. pembentukan pola ruang BWP yang serasi dengan kawasan berdekatan terutama
pemanfaatan ruang antar BWP dalam rangka perwujudan tujuan penataan ruang.
serta batasan dan potensi alam BWP dengan mengenali karakteristik sumber daya
Secara umum analisis fisik/lingkungan dan SDA ini, memiliki keluaran sebagai
berikut:
1. gambaran daya dukung lingkungan fisik dalam menampung kegiatan yang ada
dalam menampung kegiatan sampai waktu yang melebihi masa berlakunya RDTR;
4. gambaran potensi dan hambatan pembangunan keruangan dari aspek fisik; dan
ada di BWP.
Keluaran analisis fisik atau lingkungan BWP ini digunakan sebagai bahan dalam
sintesa analisis holistik dalam melihat potensi, masalah, peluang penataan ruang BWP
Analisis sumber daya alam dan fisik/lingkungan wilayah yang perlu dilakukan
dan pola kerjasama pemanfaatan sumber daya air yang ada dan yang
serta air permukaan (sungai dan/atau danau) yang mengalir dalam BWP yang
membutuhkan sumber daya air. Analisis ini menjadi dasar dalam menetapkan
menghasilkan rekomendasi bagi peruntukan zona budi daya dan zona lindung.
dan kemiringan lahan. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui daya dukung
serta kesesuaian lahan bagi peruntukan kawasan budi daya dan lindung.
BWP berdasarkan potensi dan kendala dari aspek geologi lingkungan. Analisis ini
5. Analisis klimatologi
dalam menunjang fungsi hutan/sumber daya alam hayati lainnya, baik untuk
untuk menilai kesesuaian lahan bagi penggunaan hutan produksi tetap dan
terbatas, hutan yang dapat dikonversi, hutan lindung, dan kesesuaian fungsi
hutan lainnya.
7. Analisis sumber daya alam dan fisik wilayah lainnya (zona budi daya)
Selain analisis tersebut di atas, perlu juga dilakukan analisis terhadap sumber
daya alam lainnya sesuai dengan karakteristik BWP yang akan direncanakan,
Catatan : perlu dilengkapi dengan analisis yang mendukung dalam proses penyusunan
E Sosial Budaya
yang memiliki nilai historis dan budaya yang tinggi (urban heritage, langgam
arsitektur, landmark kota) serta modal sosial dan budaya yang melekat pada
2. Analisis ini akan digunakan sebagai bahan masukan dalam penentuan bagian dari
F Kependudukan
karakteristik penduduk. Hal ini berhubungan erat dengan potensi dan kualitas
2. Selain itu analisis terhadap penyebaran dan perpindahan penduduk dari daerah
batasan daya dukung dan daya tampung BWP dalam jangka waktu rencana.
peraturan zonasi.
Analisis diharapkan dapat membaca potensi ekonomi lokal terhadap pasar regional,
H Transportasi
zona.
lintas.
struktur ruang.
1. Sumber daya buatan merupakan sumber daya alam yang telah/akan ditingkatkan
buatan akan mengurangi eksploitasi sumber daya alam sehingga tetap dapat
BWP.
3. Analisis didasarkan pada luas wilayah dan perhitungan penduduk per unit
kegiatan dari sebuah BWP atau perhitungan rasio penduduk terhadap kapasitas
4. Dalam analisis sumber daya buatan perlu dianalisis cost benefit ratio terhadap
peraturan zonasi.
sosial.
ruang.
K Kelembagaan
peraturan zonasi.
L Pembiayaan Pembangunan
N Ruang Lingkup Substansi
o
Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Magelang Tahun 2011-2031
1.6 Jadwal Rencana Kerja
Tabel 1.2 Rencana Kerja Selama 1 Semester
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Laporan Pendahuluan
Persiapan
Outline Laporan
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan
Sasaran
Kerangka Pemikiran
Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kerangka Pemikiran PZ
Metode Penelitian
Metode Analisis
Penggunaan Lahan
Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Sosial Budaya
Kependudukan
Transportasi
Pembiayaan Pembangunan
Kelembagaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pelaksanaan Survey
Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Latar Belakang
Tujuan
Sasaran
Kerangka Pemikiran
Kerangka Pemikiran PZ
Metode
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Analisis Kependudukan
Analisis Kelembagaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kesimpulan
Rekomendasi
15,
Presentasi Laporan Progres 18
13,
Presentasi Laporan Akhir 16
27,2
Ujian Lisan 8
BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, ruang lingkup wilayah
dan substansi,kerangka pemikiran, jadwal rencana kerja kelompok dan sistematika penyajian
laporan