Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis
ucapkan atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayahnya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Implementasi
Administrasi Pendidikan (Konvensional dan Digital) , sebagai salah satu tugas mata kuliah
Administrasi Pendidikan penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
turut berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, segala
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah kami di masa yang akan datang. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan...................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan.....................................................................................................4
Bab II Pembahasan..................................................................................................................5
A. Sistem Administrasi Sekolah.......................................................................................5
B. Tujuan dan Peranan Administrasi Pendidikan............................................................6
C. Asas Administrasi Pendidikan.....................................................................................7
D. Pelaksana Administrasi Pendidikan............................................................................7
E. Implementasi Administrasi Pendidikan Di Indonesia.................................................8
F. Permasalahan Administrasi Sekolah Di Indonesia.......................................................12
Bab III Penutup......................................................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................................13
Daftar Pustaka........................................................................................................................14
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Administrasi pendidikan baru diperkenalkan melalui IKIP sejak tahun 1960 dan baru
dimasukkan sebagai mata pelajaran ujian di SGA/SPG sejak tahun ajaran 1965/1966.
Sehingga tidak mengherankan banyak para pendidik yang belum memahami akan
pentingnya administrasi pendidikan dalam penyelenggaraan dan pengembangan
pendidikan. Disamping administrasi pendidikan sebagai Ilmu, terus mengalami
perkembangan sesuai dengan perkembangan pendidikan negara masing-masing.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat, maka
kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme sistem informasi manajemen berbasis
teknologi informasi atau digital menjadi tidak terelakkan lagi (Cobantoro, 2016).
Penggunaan sistem informasi manajemen sekolah berbasis teknologi informasi bertujuan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sekolah menjadi sebuah
kebutuhan, termasuk didalamnya adalah pengembangan dan peningkatan penggunaan
perangkat/peralatan sekolah (Angga Anugrah & Teddy Prihantara, 2018; Wardani, 2013).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan sistem administrasi sekolah di Indonesia?
2. Apa peran penting teknologi dalam sistem administrasi sekolah?
3. Bagaimana efektifitas sistem administrasi sekolah dalam proses Pendidikan?
4. Mengapa sistem administrasi sekolah harus mengikuti perkembangan teknologi?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui perkembangan penerapan sistem administrasi sekolah di Indonesia
2. Memahami peran penting teknologi dalam perkembangan sistem administrasi
3. Mengetahui efektifitas sistem administrasi sekolah dalam proses Pendidikan
4. Mengetahui proses perkembangan sistem aministrasi sekolah
Bab II
Pembahasan
A. Sistem Administrasi Sekolah
Administrasi diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu,
melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan.
Fungsi administrasi adalah perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, komunikasi,
supervise dan evaluasi. Administrasi dapat dipandang sebagai proses dan dapat pula
dipandang sebagai tugas (kewajiban). Administrasi sebagai proses sama dengan
administrasi dalam arti luas. Administrasi sebagai tugas (kewajiban) dalam konteks
pendidikan disebut juga administrasi sekolah yang antara lain meliputi enam hal, yaitu:
1) administrasi peserta didik
2) administrasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta struktur organisasinya,
3) administrasi keuangan
4) administrasi sarana prasarana
5) administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat
6) administrasi layanan khusus (bimbingan konseling, unit kesehatan siswa, unit
koperasi sekolah, dan kegiatan ekstra kurikuler)
Administrasi dalam pendidikan yang tertib dan teratur, sangat diperlukan untuk
meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan bagi Kepala Sekolah dan Guru.
Peningkatan kemampuan tersebut akan berakibat positif, yaitu makin meningkatnya
efisiensi, mutu dan perluasan pada kinerja di dunia pendidikan tersebut. Untuk
memperlancar kegiatan di atas agar lebih efektif dan efisien perlu informasi yang
memadai. Sistem informasi di dunia pendidikan ini menyangkut dua hal pokok yaitu
kegiatan pencatatan data (recording system) dan pelaporan (reporting system).
Sistem Informasi Sekolah adalah salah satu dari penyedia fasilitas pendukung
pendidikan untuk menunjang kegiatan surat menyurat dengan memanfaatkan teknologi
informasi. Penggunaan sistem informasi administrasi sekolah berbasis web akan sangat
membantu sekolah dalam mengelola manajemen sekolah secara terstruktur (Litanianda,
2016; Masykur & Setyawan, 2019).
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat pada saat ini menuntut
manusia untuk dapat bekerja secara cepat, akurat dan efisien. Dalam dunia pendidikan
baik negeri maupun swasta, semakin menyadari pentingnya kehadiran sistem informasi di
tengah-tengah lingkungan kerja mereka, yang merupakan salah satu alternatif pemecahan
masalah yang dihadapi pada saat ini khususnya dalam tata kelolah administrasi sekolah.
Oleh karena itu, diperlukan peningkatkan pengetahuan guru-guru akan pengunaan TIK
dalam Proses pembelajaran di sekolah dan mengoptimalkan fungsi manajemen tata usaha
sekolah dengan mengunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sehingga
kedepannya pelayanan yang diberikan dapat lebih optimal lagi.
Tata kelola administrasi sekolah telah mengalami kemajuan dan mengikuti
perkembangan zaman. Namun masih terdapat beberapa sekolah yang masih menggunakan
sistem manual atau konvensional. Permasalahan tata kelola administrasi sekolah tidak
hanya pada kesiapan sistem tata kelola tetapi juga terkait Sumber Daya Manusia (SDM)
atau pengelolanya. Untuk peningkatan tata kelola TI disarankan agar instansi menyiapkan
sumber daya manusia yang kompeten, serta mendokumentasikan setiap kegiatan evaluasi,
mengarahkan, dan memantau pengelolaan sistem informasi akademik.
Menelaah fakta di lapangan, tidak semua staf tata usaha sekolah memiliki kualitas
yang baik dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Hasil penelitian Elviera et al. (2019)
menunjukkan bahwa staf tata usaha sekolah belum cukup baik dalam memberikan
pelayanan administrasi.
Untuk menjalankan sebuah pendidikan bukan hal yang mudah, karena membutuhkan
banyak unsur dan elemen yang terintegrasi serta berkaitan satu sama lain. Bahkan banyak
struktur yang harus dilibatkan guna mencapai pendidikan secara nasional karena berkaitan
dengan pemerintahan dan dunia pendidikan.
Secara praktis dan psikis efek dari penggunaan metode administasi digital ialah:
1) Guru \'dipaksa\' menerapkan komputer untuk membuat Agenda Pendidikan,
penentuan indikator kompetensi, Standar Kompetensi Minimal setiap indikator,
tuntutan belajar ,hingga dengan mengentry skor siswa. Kebijakan ini adalah
motivator tepat sasaran bagi guru untuk melakukan fungsinya sebagai evaluator
dan administrator kemajuan belajar siswa yang selama ini belum berfungsi
maksimal.
2) Siswa merubah pola belajarnya menjadi lebih tekun, serius, dan bersungguh-
sungguh. Perolehan prestasi akademik siswa sekarang merujuk pada Criteria
Reference dan Domain Reference Non Norm Reference seperti sebelumnya.
Prestasi yang diperolehnya merupakan benar-benar hasil belajar di kelas yang
senantiasa dilaporkan ketercapaiannya secara detail dan transparan. Cara ini
berdampak bagi siswa, sebab ini merupakan motivator belajar. Keberhasilan dan
kegagalan belajar siswa menjadi reward dan punishment yang akan senantiasa
bisa dipantau secara mendetail.
3) Sistem administrasi membuat posisi orang tua sebagai pengarah, pembimbing dan
pengawas kemajuan belajar siswa bisa berkembang sebab kemajuan belajar si
anak bisa diakses secara kontinu. Komunikasi orang tua dan guru bisa lebih
terjalin harmonis sebab keberhasilan dan kegagalan siswa per indikator setiap
mata pelajaran bisa terekam dengan bagus. Sistem administrasi terdiri dari
komponenkomponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri
dari bagian input, bagian contoh, bagian output, bagian teknologi, bagian
hardware, bagian software, bagian basis data, dan bagian kontrol. Seluruh bagian
hal yang demikian saling berinteraksi satu dengan yang lain menyusun suatu
kesatuan untuk menempuh target/tujuan.
Di Indonesia terdapat 148.863 sekolah dasar yang tersebar diseluruh Indonesia
dengan total 25,2 juta siswa yang terdaftar pada sistem kemendikbud. Data tersebut adalah
salah satu keunggulan dari sistem administrasi pendidikan, hanya dengan melakukan
pendataan kita dapat mengetahui jumlah sekolah dan jumlah peserta didik Sekolah Dasar
di Indonesia dengan mudah.
Dapat kita ketahui jika tidak adanya administrasi pendidikan maka jumlah data yang
kita dapatkan akan simpang siur dan tidak sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan,
administrasi sangat penting dalam lembaga pendidikan, Berikut contoh penerapan
administrasi pendidikan di Sekolah
a. Urusan Administrasi Kurikulum
Keberadaan kurikulum sangat penting karena fungsi kurikulum berkaitan erat
dengan pelaksanaan pendidikan. Pelaksana urusan ini biasanya dipegang langsung
oleh WaKa Kurikulum.
Pada Administrasi Kurikulum, perlu menyiapkan dan/atau membuat:
Perangkat guru, agenda ekskul, agenda kerja MGMP, formulir penilaian, jadwal
kegiatan selama 1 semester, perlengkapan tes semesteran, program kerja tahunan,
buku jurnal pembelajaran, buku agenda mengajar.
b. Urusan Administrasi Kesiswaan
Seluruh hal yang berkaitan dengan siswa diurus oleh bagian ini. Mulai dari
penerimaan siswa baru, selama belajar, hingga siswa kemudian tamat.
Dalam Administrasi Kesiswaan, pelaksanaan tugasnya berkaitan dengan:
Pencatatan data siswa, pencatatan rapor, pembuatan surat untuk panggilan orang tua
atau skors, penerimaan siswa baru, bantuan untuk siswa, pembuatan data peserta
ujian rekomendasi siswa ke perguruan tinggi.
c. Urusan Administrasi Kepegawaian
Administrasi Kepegawaian berkaitan dengan pengelolaan urusan guru dan
karyawan.
Adapun pelaksanaan administrasinya misalnya seperti:
1) Membuat blangko absen guru & pegawai.
2) Membuat laporan keadaan guru, jabatan di sekolah, pengawas dan tenaga.
3) Membuat pengusulan kenaikan pangkat bagi guru maupun pegawai.
4) Membuat analisis tentang apa yang dibutuhkan guru dan pegawai.
5) Membuat usulan pensiun guru atau pegawai.
6) Membuat usulan untuk pembuatan Karpeg, Karsu, Karir, Taspen.
7) Membuat usulan asuransi bagi pegawai.
8) Membuat penilaian terhadap kinerja Pegawai.
9) Membuat Daftar Urut Kepangkatan
d. Urusan Administrasi Keuangan
Pada Administrasi keuangan, hal-hal yang dikerjakan berkaitan dengan:
1) Pengelolaan keuangan penggunaan jasa atau pembelian barang untuk keperluan
sekolah.
2) Pencatatan seluruh keuangan sekolah.
3) Pengelolaan dan pelaporan dana bantuan (BOS & BOP).
4) Pengurusan pajak.
5) Penyusunan RKAS.
e. Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan
Dalam institusi formal seperti sekolah, surat menyurat pasti jadi hal lazim.
Pada bidang ini, hal-hal yang perlu dilakukan berkaitan dengan: Pencatatan surat
masuk dan keluar, mengklasifikasikan surat, pengarsipan surat, pembuatan surat-
surat sekolah, dll.
f. Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana
Administrasi sarana dan prasarana ini berkaitan dengan pengelolaan berbagai
barang dan juga infrastruktur penunjang pelaksanaan pendidikan di sekolah. Hal
yang dikelola berkaitan dengan: Perencanaan, pengadaan, penyimpanan,
inventarisasi, pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan sarana dan prasarana.
g. Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Sebagai institusi pendidikan, sekolah akan banyak berhubungan dengan
berbagai pihak dari luar institusi. Hubungan antara pihak sekolah dan pihak lain dari
luar sekolah juga perlu dikelola. Dalam pelaksanaan administrasinya, biasanya
meliputi: Pembuatan MOU, melaksanakan kegiatan sesuai MOU, mengusahakan
kerjasama dengan suatu pihak, dll.
h. Urusan Administrasi Layanan Khusus
Pada suatu sekolah, biasanya terdapat beberapa pekerja yang mengisi posisi-
posisi non strategis. Tugas mereka bersifat membantu melaksanakan hal-hal di luar
kegiatan utama institusi pendidikan.
Instrumennya meliputi: Penjaga Sekolah, Driver, Tukang Kebun, Satpam, dan
Operator Dapodik. Meskipun tugasnya membantu melaksanakan hal-hal di luar
kegiatan utama institusi pendidikan, namun peran mereka tetap sangatlah penting
demi menjaga keefektifan dan keutuhan fasilitas institusi.
Pengelolaan administrasi pekerja layanan khusus ini biasanya jadi satu dengan
administrasi pegawai. Sehingga untuk menjalankan opersional institusi pendidikan
tentu membutuhkan dana yang besar.