Dosen Pengampu :
FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
hidayah dan taufiknya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah
ini. Shalawat beserta salam kepada nabi Muhammad SAW, yang telah membawa
mukjizat dan banyak perubahan terhadap umat manusia.
Penulis
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
A. Kesimpulan ................................................................................................ 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Fasilitas fisik adalah segala sesuatu yang berupa benda atau yang
mempunyai peranan dapat memudahkan dan melancarkan suatu usaha.
Fasilitas fisik dapat disebut juga dengan fasilitas materiil. Karena fasilitas
ini dapat memberi kemudahan dan kelancaran bagi suatu usaha dan
biasanya diperlukan sebelum suatu kegiatan berlangsung maka dapat pula
disebut sebagai sarana materiil. Apabila dikaitkan dengan pendidikan
maka fasilitas materiil meliputi: perabot ruang kelas, perabot kantor TU,
perabot laboratorium, perpustakaan dan ruang praktek, alat pelajaran,
media pendidikan, dll.
2. Fasilitas Uang adalah segala sesuatu yang dapat memberi kemudahan
suatu kegiatan sebagai akibat dari “nilai uang”.
2
Wahyuningrum berpendapat bahwa sarana pendidikan adalah segala
fasilitas yang diperlukan dalam suatu kegiatan/aktivitas untuk mencapai suatu
tujuan, yang dapat meliputi barang yang bergerak maupun barang yang tidak
bergerak.
3
2. Mengupayakan pemakaian sarana dan prsarana secara hati-hati dan efisien.
3. Mengupayakan pemeliharaan serana prasarana agar siap pakai apabila
diperlukan.
4. Membantu personiul dalam memberi layanan secara profesional dalam
bidang sarana dan prasarana.
5. Dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja personil.
PENGADAAN
Pengadaan adalah kegiatan menyediakan semua keperluaan
barang/benda/jasa bagi keperluaan pelaksanaan tugas. Sebelum kegiatan
pengadaan dilakukan, terlebih dahulu dilakukan kegiatan perencanaan dan
prakualifikasi fasilitas pendidikan.
a. Perencanaan fasilitas
Perencanaan pengadaan fasilitas adalah rencana kebutuhan yang meliputi
semua barang yang diperlukan, baik yang bergerak maupun tidak bergerak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perencanaan pengadaan
fasilitas adalah sebagai berikut:
1) Cara melakukan perencanaan fasilitas pendidikan
2) Kapan perencanaan fasilitas pendidikan dilakukan?
3) Prosedur perencanaan fasilitas pendidikan
4) Analisis kebutuhan fasilitas
b. Jenis-Jenis Pengadaan Fasilitas
Meliputi : tanah, bangunan, perabot, alat kantor/buku dan kendaraan.
c. Cara Pengadaan fasilitas pendidikan dengan lelang (dengan
prakualifikasi), penunjukan langsung (prakualifikasi/pasca kualifikasi),
membeli, membuat sendiri, menerima hibah.
PENDAYAGUNAAN
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, maka setiap alat
perlengkapan perlu diatur penggunaannya seoptimal mungkin. Khususnya buku-
buku, alat peraga dan/atau alat pelajaran lain. Guru mata pelajaran agar menyusun
program penggunaan alat dikaitkan dengan program pengajaran. Dalam upaya
4
meningkatkan proses belajar mengajar guru dan/atau pengguna lain di sekolah,
perlu membuat program penggunaan alat pelajaran secara efisien dan efektif di
samping juga ikut aktif dalam perencanaan pengadaannya.
Sarana dan prasrana yang sudah harus dirawat dan dipelihara agar dapat
dimanfaatkan dengan optimal, efektif dan efesien. Prinsip efektivitas berarti
semua pemakaian perlengkapan pendidikan di sekolah harus ditujukan semata-
mata dalam memperlancar pencapaian tujuan pendidikan sekolah, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Adapun, prinsip efisiensi berarti, pemakaian
semua perlengkapan pendidikan secara hemat dan hati-hati sehingga semua
perlengkapan yang ada tidak mudah habis, rusak, atau hilang.
PEMELIHARAAN
5
3) Membedakan pemanfaatan barang yang masih bisa dipakai dan barang
yang sudah rusak
e. Usaha-usaha yang dapat dilakukan pada proses pemeliharaan
1) Melakukan pencegahan kerusakan
2) Menyimpan, disimpan diruang/rak agar terhindar dari kerusakan
3) Membersihkan dari kotoran/debu atau uap air
4) Memeriksa mengecek kondisi sarana dan prasarana secara rutin
5) Mengganti komponen-komponen yang rusak
6) Melakukan perbaikan jika terjadi kerusakan pada sarana atau
prasarana pendidikan
f. Pemeliharaan terhadap keamanan fisik barang
Ruang lingkupnya dapat ditinjau dari 2 segi yaitu gangguan alam dan
gangguan dari manusia. Pengertian gangguan adalah unsur penyebab yang
menimbulkan kemacetan atau penyimpangan, sehingga barang tersebut
tidak dapat digunakan secara normal
g. Petugas Pemeliharaan
Petugas di sini adalah:
1) Karyawan yang ditunjuk pimpinan untuk mengelola/memelihara
barang perlengkapan yang dimaksud
2) Unit yang ditugaskan untuk mengelola pemeliharaan barang
3) Pihak ke 3 yang ditunjuk untuk pemeliharaan fasilitas
PENGHAPUSAN
a. Pengertian
Menurut Wahyuningrum (2004), Penghapusan ialah proses
kegiatan yang bertujuan untuk menghapuskan barang-barang milik
negara/kekayaan negara dari daftar inventaris berdasarkan perundang-
undangan yang berlaku.
b. Tujuan Penghapusan
6
1) Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian atau
pemborosan biaya untuk pemeliharaan/perbaikan, pengamanan
barang-barang yang semakin buruk kondisinya, barang-barang
berlebih, dan/atau barang-barang lainnya yang tidak dapat
dipergunakan lagi.
2) Meringankan beban kerja dan tanggungjawab pelaksana inventaris.
3) Membebaskan ruang/pekarangan kantor dari barang-barang yang tidak
digunakan lagi.
4) Membebaskan barang dari pertanggungjawaban administrasi satuan
organisasi yang mengurus.
c. Syarat-syarat penghapusan
1) Keadaan rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki atau
dipergunakan lagi.
2) Perbaikan akan menelan biaya yang besar sekali sehingga merupakan
pemborosan uang negara.
3) Secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang dengan
besarnya biaya pemeliharaan.
4) Hilang akibat susut diluar kekuasaan pengurus barang.
5) Tidak sesuai dengan kebutuhan masa kini atau tidak mutakhir.
6) Kelebihan persediaan yang apabila disimpan lebih lama akan
bertmbah rusak dan akhirnya tidak dapat dipergunakan lagi.
7) Hilang karena dicuri/ dirampok/ diselewengkan/ bencana alam.
d. Jenis-jenis pengahapusan
Dalam pelaksanaab penghapusan dikenal 2 jenis cara, yaitu :
1) Menghapus dengan menjual barang-barang melalui kantor lelang
negara.
2) Pemusnahan yang dilakukan oleh unit kerja yang bersangkutan
dengan disaksikan oleh perabot pemerintah daerah setempat serta
mengikuti tata cara yang pemusnahan berlaku (dibakar, dikubur,dll).
e. Tahap-tahap penghapusan
7
1) Pemilihan barang yang dilakukan tiap tahun bersamaan dengan waktu
memperkirakan kebutuhan
2) Memperhatikan faktor-faktor penyingkiran dan penghapusan ditinjau
dari segi nilai uang
3) Membuat perencanaan
4) Membuat surat pemberitahuan kepada yang akan diasakan
penyingkiran dengan menyebut barang-barang yang akan disingkirkan
5) Melaksanakan penyingkiran, dengan cara: a. Mengadakan lelang b.
Menghibahkan kepada badan orang lain c. Membakar d. Penyingkiran
disaksikan oleh atasan
6) Membuat berita acara tentang pelaksanaan penyingkiran.
PELAPORAN
8
badan perlengkapan pendidikan di sekolah, terutama yang tergolong sebagai
barang inventaris. Kode barang adalah sebuah tanda yang menunjukkan pemilikan
barang. Kode tersebut ditulis pada barang yang sekiranya mudah dilihat dan
dibaca. Tujuan pembuatan dan penulisan kode adalah untuk memudahkan semua
pihak dalam mengenal kembali semua perlengkapan pendidikan di sekolah.
c. Laporan triwulan mutasi barang inventaris
1) Tiap sekolah dan unit pelaksana teknis wajib membuat daftar laporan
triwulan mutasi barang inventaris rangkap 2 (dua), untuk disampaikan 1
(satu) set (asli) kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat
dan 1 set untuk arsip sendiri. Laporan tersebut harus sudah disampaikan
paling lambat 7 hari setelah berakhirnya triwulan tahun anggaran berjalan.
2) Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membuat rekapitulasi laporan
triwulan yang berasal dari sekolah/UPT/Dinas Pendidikan Kecamatan.
Selanjutnya Kantor Depdik Kabupaten/Kota sendiri menyampaikan kepada
Dinas Pendidikan Propinsi setempat u.p Kepala Bagian Perlengkapan.
d. Laporan tahunan inventaris
1) Tiap sekolah wajib mengisi Daftar Isian Inventaris dan Rekapitulasi Barang
Inventaris rangkap 2 (dua). Laporan Tahunan Inventaris (yang membuat
Daftar Isian Inventaris dan Rekapitulasi Barang Inventaris) disampaikan 1 set
(asli) kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat.
2) Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota wajib mengisi Daftar Isian
Inventaris dan Daftar Rekapitulasi Laporan Tahunan Inventaris yang berasal
dari sekolah/UPT di lingkungannya. Laporan Tahunan Inventaris tersebut
disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Propinsi u.p Kepala Bagian
Perlengkapan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
11