ADMINISTRASI PENDIDIKAN”
Dosen Pengampu:
Nelfia Adi, M. Pd
Oleh Kelompok 1:
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kelompok penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep Dasar,
Proses Dan Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentangKonsep Dasar, Proses Dan Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibuk Nelfia Adi, M. Pd selaku dosen yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang penulis tekuni.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
B. Rumusan masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan Masalah....................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
BAB III.........................................................................................................................................19
PENUTUP....................................................................................................................................19
A. KESIMPULAN...................................................................................................................19
B. SARAN...............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................20
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Administrasi pendidikan itu adalah suatu lembaga pendidikan yang merupakan suatu
sumber utama manajemen dalam mengatur proses belajar mengajar dengan tertib sehingga
tercapainya suatu tujuan terpenting pada lembaga pendidikan tersebut. Memperhatikan
pengertian tersebut nampak bahwa administrasi pendidikan pada prinsipnya merupakan suatu
bentuk penerapan, administrasi dalam mengelola, mengatur dan mengalokasikan sumber daya
yang terdapat dalam dunia pendidikan. Fungsi administrasi pendidikan merupakan alat untuk
mengintegrasikan peranan seluruh sumberdaya guna tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu
konteks sosial tertentu, ini berarti bahwa bidang-bidang yang dikelola mempunyai kekhususan
yang berbeda dari manajemen dalam bidang lain. Wilayah kerja administrasi pendidikan meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan kepengawasan. Dengan bidang garapan yakni sumber Daya
manusia (SDM), Sumber Belajar, dan Sumber Fasilitas dan Dana, sehingga terlihat apa yang
sedang dikerjakan dalam konteks adminitrasi pendidikan dalam upaya untuk mencapai tujuan
pendidikan secara produktif baik untuk perorangan maupun kelembagaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep dasar Administrasi Pendidikan ?
2. Apa fungsi Administrasi pendidikan ?
3. Apa saja ruang lingkup Administrasi pendidikan ?
4
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Bagaimana konsep dasar Administrasi Pendidikan
2. Untuk mengetahui Apa fungsi Administrasi pendidikan
3. Untuk mengetahui Apa saja ruang lingkup Administrasi pendidikan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
a. Menurut Drs.M.Ngalim Parwanto, administrasi pendidikan adalah segenap
proses pengarahan dan segala sesuatu baik personal, spiritual dan material
yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan.
b. Departemen pendidikan dan kebudayaan RI administrasi pendidikan adalah
suatu proses keseluruhan,kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang
meliputi perencanaan pengorganisasian,pengarahan,pengkoornasian,penga
wasan,pembiayaan dan pelaporan menggunakan fasilitas yang tersedia untuk
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien,
c. Hadari nawawi menjelaskan bahwa administrasi penididikan adalah kegiatan
proses pengendalian usaha kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan
secara berencana yang diselenggarakan dilingkungan tertentu,terutama berupa
lembaga pendidikan.
d. Engkoswa mengatakan bahwa administrasi pendidikan adalah ilmu yang
mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dikemukakan oleh para ahli di
atas, maka dapat dipahami bahwa administrasi pendidikan adalah sikap
manusia dalam menanggapi pendidikan,bertujuan untuk lebih menggunakan
sumber daya dengan baik agar tercapainya pendidikan yang sesuai dengan
konsep administrasi pendidikan
7
lembaga pendidikan tersebut.Kita dapat mengetahui bagaimana prosesproses berjalanya
suatu administrasi pendidikan yang sebenarya harus dilakukan sebagai seorang pendidik.
Karna dalam Administrasi Pendidikan itu tidak hanya membahas tentang catat-mencatat,
keuangan, melainkan bagaimana kita dapat melaksanakan proses organisasi itu sesuai
dengan apa yang telah kita rencanakan secara efektif dan efisien.Dengan demikian
diharapkan kita dapat termotifasi untuk memberi sesuatu yang berbeda yang mengarah
pada proses perbaikan dalam dunia pandidikan, setelah kita mempelajari administrasi
pendidikan.karena seorang guru selain menjadipelaksana administrasi pendidikan juga
bertanggung jawab agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik.
1) Dapat mengetahui dan menyadari akan tugas-tugas dan kewenangan yang mesti
dipikulnya serta mengetahui bagaimana caracara melaksanakan tugas-tugas dan
kewenangan masing-masing.
2) Dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan kerja atau overlapping kerja/ tugas.
3) Mengetahui bagaimana melaksanakan sesuatu kegiatan kependidikan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan supaya tercapai efektif serta secara tepat.
4) Mengetahui batas-batas hak dan kewajiban masing-masing tenaga kependidikan.
8
pendidikan lainnya untuk menempuh jalan yang tepat dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan.
4) Berusaha menghubungkan/mempertemukan lembaga pendidikan dengan masyarakat
kea rah pengembangan, kemajuan dan kestabilan
3. Tujuan Administrasi Pendidikan
1) Efektifitas produksi;
9
2) Efesiensi;
3) Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes);
4) Kepuasan Kerja. Konsep Dasar, Proses dan Ruang Lingkup Administrasi
Pendidikan.
10
a. Fungsi perencanaan merupakan sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya
untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
b. Fungsi pengorganisasian, merupakan proses penentuan pekerjaan yang harus
dilakukan pengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada
setiap personalia.
c. Fungsi pelaksanaan merupakan usaha menggerakkan anggota kelompok
sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai
sasaran organisasi.
d. Fungsi pengawasan merupakan proses pemantauan, penilaian, dan pelaporan
rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
11
pembagian tugas, wewenang, dan taggung jawab, hendaknya disesuaikan
dengan pengalaman, bakat, minat, pengetahuan, dan kepribadian masing-
masing orang yang yang diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas tersebut.
Fungsi organisasi dapat diartikan berrmacam-macam :
a. Organisasi dapat diartikan sebahai memberi struktur, terutama dalam
penyusunan/ penempatan personal, pekerjaan-pekerjaan, material, dan
pikiran di dalam struktur itu.
b. Organisasi dapat pula ditafsirkan sebagai menetapkan hubungan antara
orang-orang, kewajiban, hak, dan tanggung jawab masing-masing anggota
disusun menjadi pola-pola kegiatan yang tertuju pada pencapaian tujuan
atau maksud kegiatan pendidikan dan pengajaran
c. Organisasi dapat pula diartikan semata-mata mengingat maksudnya, yakni
sebagai alat untuk mempersatukan usaha-usaha untuk menyelesaikan
pekerjaan.
3) Pengkoordinasian Adanya bermacam-macam tugas atau pekerjaan yang
dilakukan oleh banyak orang, memerlukan adanya koordinasi yang baik dapat
mengindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan
kesimpangsiuran dalam tindakan. Dengan adanaya koordinasi yang baik,
semua bagian dan personel dapat bekerja sama menuju ke satu arah tujuan
yang telah ditetapkan. Koordinasi ini perlu untuk mengatasi batas-batas
perencanaan maupun batas-batas personel seperti untuk mengatasi
kemungkinan adanya duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan tanggung
jawab, ketidakseimbangan dalam berat-ringannya pekerjaan, kesimpangsiuran
dalam menjalankan tugas dan kewajiban.
4) Pengkomunikasian Yaitu suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan
perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi. Di dalam kegiatan
komunikasi diperlukan adanya motivasi, terutama motivasi intrinsik. Oleh
karena itu, pemberian motivasi dalam rangka
5) Supervisi, Dalam pelaksanaan program pendidikan tentu harus disertai dengan
adanya pengawasan dan pembinaan. Pembinaan itu berupa tuntunan atau
bimbingan ke arah situasi pendidikan pada perbaikan umumnya. Proses
12
pengawasan program pendidikan harus dilakukan dengan teliti agar tujuan
pendidikan dapat tercapai.
6) Kepegawaian, Kepegawaian merupakan dari proses perencanaan dan
pengorganisasian yang sudah di mulai di dunia pendidikan. kepegawaian yang
di angkat harus memiliki kesanggupan dan kecakapan yang sesuai dengan
jabatan diembatnya. Sehingga, administrasi pendidikan dapat diupayakan
jabatan yang akan diduduki itu adalah mereka yang punya kemampuan dan
kapabilitas sesuai dengan jabatan yang diberikan dan bertanggung jawab.
7) Pembiayaan Yaitu proses biaya pendidikan dengan pengelolaannya mulai dari
tingkat perencanaan sampai ke tingkat pada pengukuran efisiensi, sehingga
perencanaan administrasi pendidikan. Kebutuhan di setiap organisasi, baik
personel maupun material, semuanya memerlukan biaya tertentu. Itulah
sebabnya pembuatan planning sampai dengan pelaksanaan perlu kita fikirkan
soal pembiayaanya. Dalam pembiayaan ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam fungsinya,yaitu : a. Perencanaan tentang beberapa biaya
yang diperlukan b. Darimana dan bagaimana biaya itu dapat
diperoleh/diusahakan c. Bagaimana pengunaanya d. Siapa yang akan
melaksanakan e. Bagaimana pembukuan dan pertanggungjawaban f.
Bagaimana pengawasan, dll
8) Penilaian Bertujuan untuk meneliti dan mengetahui efektivitas pelaksanaan
proses keseluruhan organisasi dalam upaya pencapaian hasil sesuai program
yang ditetapkan dalam kaitannya untuk pencapaian tujuan pendidikan. Jadi
kegiatan evaluasi sangat diperlukan.
13
b. Administrasi personel, mencakup di dalamnya administrasi personel guru dan
pegawai sekolah, dan juga administrasi peserta didik.
c. Administrasi kurikulum yang mecakup didalamnya penyusuna kurikulum,
pembinaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum seperti pembagian tugas
mengajar.
d. pada guru-guru, penyusunan silabus, dan lain sebagainya. (Tsauri: 2007:13-
16).
a. Integrative capital
b. Human capital
c. Financial capital
d. Social capital
e. Political capital
Modal intefratif adalah modal yang dengan pengintegrasial empay modal lainnya
untuk dapat dimanfaatkan bagi pencapaian program/tujuan pendidikan. Modal manusia
14
adalah sumberrdaya manusia yang kemampuan untuk menggunakan pengetahuan bagi
kepentingan proses pendidikan/ pembelajaran, model keuangan adalah dana yang
diperlukan untuk menjalankan dan memperbaiki proses pendidikam, model sosial adalah
ikatan keperccyaan dan kebiasaan yang menggambarkan sekolah sebagai komunitas, dan
modal politik adalah dasar otoritas legal yang dimiliki untuk melakukan proses
pendidikan/pembelajaran.
15
1. Upaya meningkatkan semangat guru dan pegawai tata usaha.
2. Mengupayakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru,
murid, dan pegawai tata usaha sekolah.
3. Mengupayakan dan membuat pedoman caracara menilai hasil-hasil
pendidikan dan pengajaran.
4. Upaya untuk meningkatkan mutu dan pengalaman guru
E. Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
1. Berpedoman dan mengetrapkan apa yang tercantum dalam kurikulum
sekolah yang bersangkutan, dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan
pendidikan dan pengajaran
2. Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode-metodenya,
disesuaikan dengan pembaruan oendidikan dan lingkungan masyarakat.
Profesi pendidik merupakan profesi yang sangat penting dalam kehidupan suatu
bangsa, hal ini tidak lain karena posisi pendidikan yang sangat penting dalam konteks
kehidupan bangsa. Pendidik merupakan unsur dominan dalam suatu proses pendidikan,
sehingga kualitas pendidikan banyak ditentukan oleh kualitas pendidik dalam
menjalankan peran dan tugasnya di masyarakat.Dengan mengingat hal tersebut, maka
jelas bahwa upaya-upaya untuk terus mengembangkan profesi pendidik (Guru) menjadi
suatu syarat mutlak bagi kemajuan suatu bangsa, meningkatnya kualitas pendidik akan
mendorong pada peningkatan kualitas pendidikan baik proses maupun hasilnya. Dalam
konteks Indonesia dewasa ini, nampak kecenderungan makin menguatnya upaya
pemerintah untuk terus mengembangkan profesi pendidik sebagai profesi yang kuat dan
dihormati sejajar dengan profesi lainnya yang sudah lama berkembang, hal ini terlihat
dari lahirnya UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Undang-undang ini jelas
menggambarkan bagaimana pemerintah mencoba mengembangkan profesi pendidik
melalui perlindungan hukum dengan standard tertentu yang diharapkan dapat mendorong
pengembangan profesi pendidik.
a. Ciri-Ciri Profesi
16
Dari definisi yang telah dikemukakan di atas, dapat diangkat beberapa kriteria untuk
menentukan ciri-ciri suatu profesi, yaitu sebagai berikut.
1. Ada standar untuk kerja yang baku dan jelas.
2. Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelakunya dengan program
dan jenjang pendidikan yang baku serta memiliki standar akademik yang
memadai dan yang bertanggung jawab tentang pengembangan ilmu pengetahuan
yang melandasi profesi itu.
3. Ada organisasi profesi yang mewadahi para pelakunya untuk mempertahankan
dan memperjuangkan eksistensi dan kesejahteraannya.
4. Ada etika dan kode etik yang mengatur perilaku etik para pelakunya dalam
memperlakukan kliennya
5. Ada sistem imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan baku.
6. Ada pengakuan masyarakat (profesional, penguasa, dan awam) terhadap
pekerjaan itu sebagai suatu profesi (Rochman Natawidjaja, 1989).
b. Kode Etik Profesi Pendidik Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang
dijadikan pedoman oleh setiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugas
profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Norma-norma tersebut berisi
petunjuk-petunjuk bagi para anggota profesi tentang bagaimana mereka
melaksanakan profesinya dan larangan-larangan, yaitu ketentuan-ketentuan tentang
apa yang tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka, bukan hanya dalam
menjalankan tugas profesi mereka, melainkan juga menyangkut tingkah laku anggota
profesi dalam pergaulan sehari-hari di masyarakat.
Menurut Hermawan(1979),tujuan umum kode etik profesi adalah:
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.Diharapkan kode etik dapat
menjaga pandangan dan kesan dari pihak luar atau masyarakat,agar mereka
tidak memandang rendah atau remeh profesi yang bersangkutan.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya. Kesejahteraan
yang dimaksud meliputi kesejahteraan lahir (material) maupaun kesejahteraan
bathin(spiritual/mental).
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.Hal ini berkaitan
dengan peningkatan kegiatan pengabdian profesi,sehingga anggota profesi
17
dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.Untuk itulah kode etik memuat norma-
norma atau anjuran agar anggota profesi selalu berusaha untuk meningkatkan
mutu pengabdian para anggotanya.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.Setiap anggota profesi
diwajibkan secara aktif berpartisifasi dalam membina organisasi profesi dan
kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh organisasi.
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Administrasi pendidikan adalah segenap teknik dan prosedur yang digunakan
dalam penyelenggaraan hubungan pendidikan sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan guna untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam rangka operasionalisasi
konsep adminitrasi pendidikan tersebut , Sekolah sebagai organisasi pendidikan harus
mengelola tiga hal yakni material, SDM dan kurikulum. Proses dari administrasi
pendidikan terdiri dari Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
Administrasi yang baik dan teratur akan membuat jalannya pendidikan dan tujuan
pendidikan tercapai secara efektif dan efesien. Dalam konteks Indonesia dewasa ini,
nampak kecenderungan makin menguatnya upaya pemerintah untuk terus
mengembangkan profesi pendidik sebagai profesi yang kuat dan dihormati sejajar dengan
profesi lainnya yang sudah lama berkembang, hal ini terlihat dari lahirnya UU No 14
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Undang-undang ini jelas menggambarkan
bagaimana pemerintah mencoba mengembangkan profesi pendidik melalui perlindungan
hukum dengan standard tertentu yang diharapkan dapat mendorong pengembangan
profesi pendidik. Dengan demikian diharapkan kita dapat termotivasi untuk memberi
sesuatu yang berbeda yang mengarah pada proses perbaikan dalam dunia pandidikan,
setelah kita mempelajari administrasi pendidikan ini.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan baik dalam segi
materi maupun sumber buku yang tidak mudah untuk ditemukan, sehingga penulis masih
belum mampu memaparkan materi secara lengkap. Untuk itu, penulis berharap untuk
penulisan makalah selanjutnya mampu memenuhi kekurangan yang ada pada makalah ini,
agar makalah dengan judul “Konsep Dasar, Proses Dan Ruang Lingkup Administrasi
Pendidikan ” ini dapat menjadi referensi yang lengkap bagi pembaca.
19
DAFTAR PUSTAKA
Maryono. 2010. Dasar-dasar dan teknik menjadi supervisor pendidikan. Yogyakarta : Ar.Ruz
Sutisna Oteng. 2004. Administrasi Pendidikan: Dasar Teori Dan Praktek Profesional. Bandung:
Andi Offset
20