Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

“KONSEP DASAR, PROSES DAN RUANG LINGKUP

ADMINISTRASI PENDIDIKAN”

Dosen Pengampu:

Nelfia Adi, M. Pd

Oleh Kelompok 1:

Fuadi Imam 18018057

Tiwi Afwanni 18022213

Sisri Wahyuni 18046099

Verra Irzinia 18022215

Ainun Qholbi 18018040

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kelompok penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep Dasar,
Proses Dan Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentangKonsep Dasar, Proses Dan Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibuk Nelfia Adi, M. Pd selaku dosen yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang penulis tekuni.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Padang, 24 Agustus , 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB 1..............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..........................................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................................4

B. Rumusan masalah.................................................................................................................4

C. Tujuan Masalah....................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.............................................................................................................................6

A. Konsep Dasar Administrasi Pendidikan...............................................................................6

B. Fungsi Administrasi pendidikan.........................................................................................10

C. Ruang lingkup administrasi pendidikan.............................................................................13

BAB III.........................................................................................................................................19

PENUTUP....................................................................................................................................19

A. KESIMPULAN...................................................................................................................19

B. SARAN...............................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................20

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Administrasi pendidikan itu adalah suatu lembaga pendidikan yang merupakan suatu
sumber utama manajemen dalam mengatur proses belajar mengajar dengan tertib sehingga
tercapainya suatu tujuan terpenting pada lembaga pendidikan tersebut. Memperhatikan
pengertian tersebut nampak bahwa administrasi pendidikan pada prinsipnya merupakan suatu
bentuk penerapan, administrasi dalam mengelola, mengatur dan mengalokasikan sumber daya
yang terdapat dalam dunia pendidikan. Fungsi administrasi pendidikan merupakan alat untuk
mengintegrasikan peranan seluruh sumberdaya guna tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu
konteks sosial tertentu, ini berarti bahwa bidang-bidang yang dikelola mempunyai kekhususan
yang berbeda dari manajemen dalam bidang lain. Wilayah kerja administrasi pendidikan meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan kepengawasan. Dengan bidang garapan yakni sumber Daya
manusia (SDM), Sumber Belajar, dan Sumber Fasilitas dan Dana, sehingga terlihat apa yang
sedang dikerjakan dalam konteks adminitrasi pendidikan dalam upaya untuk mencapai tujuan
pendidikan secara produktif baik untuk perorangan maupun kelembagaan.

Kita dapat mengetahui bagaimana prosesproses berjalanya suatu administrasi pendidikan


yang sebenarya harus dilakukan sebagai seorang pendidik. Karna dalam Administrasi Pendidikan
itu tidak hanya membahas tentang catat-mencatat, keuangan, melainkan bagaimana kita dapat
melaksanakan proses organisasi itu sesuai dengan apa yang telah kita rencanakan secara efektif
dan efisien. Dengan demikian diharapkan kita dapat termotifasi untuk memberi sesuatu yang
berbeda yang mengarah pada proses perbaikan dalam dunia pandidikan, setelah kita mempelajari
administrasi pendidikan. Hal ini dikarenakan seorang guru selain menjadi pelaksana administrasi
pendidikan juga bertanggung jawab agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep dasar Administrasi Pendidikan ?
2. Apa fungsi Administrasi pendidikan ?
3. Apa saja ruang lingkup Administrasi pendidikan ?
4
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Bagaimana konsep dasar Administrasi Pendidikan
2. Untuk mengetahui Apa fungsi Administrasi pendidikan
3. Untuk mengetahui Apa saja ruang lingkup Administrasi pendidikan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep dasar Administrasi Pendidikan

Administrasi pendidikan yaitu usaha pengendalian rangkaian kegiatan kependidikan


yang terarah untuk mencapai tujuan kependidikan oleh kelompok kerjasama dalam usaha
kependidikan. Dengan demikian administrasi pendidikan bukanlah kegiatan
kependidikan, akan tetapi adalah kegiatan pengendalian rangkaian kegiatan kependidikan
agar berlangsung secara efektif dan efesien dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Administrasi berasal dari bahasa latin Administrare yang artinya membantu
atau melayani. Dalam bahasa inggris perkataan administrasi berasal dari kata
administration, yang memiliki arti melayani atau mengelola suatu organisasi dalam
mencapai tujuannya secara intensif (Hadjaya, 2012). Jadi Administrasi pendidikan adalah
segenap teknik dan prosedur yang digunakan dalam penyelenggaraan hubungan
pendidikan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan guna untuk mencapai tujuan
pendidikan. Dalam jurnal (Al-irsyad, 2017)(Sutisna, 1989) menyatakan bahwa
administrasi pendidikan hadir dalam tiga bidang perhatian dan kepentingan yaitu :

a. Setting Administrasi pendidikan (geografi, demograpi, ekonomi, ideologi,


kebudayaan, dan pembangunan);
b. Pendidikan (bidang garapan Administrasi); dan
c. Substansi administrasi pendidikan (tugastugasnya, prosesnya, asas-asasnya, dan
perilaku administrasi), hal ini makin memperkuat bahwa manajemen/ administrasi
pendidikan mempunyai bidang dengan cakupan luas yang saling berkaitan,
sehingga pemahaman tentangnya memerlukan wawasan yang luas serta antisipatif
terhadap berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat disamping pendalaman
dari segi perkembangan teori dalam hal manajemen/administrasi.

1. Pengertian administrasi menurut para ahli

6
a. Menurut Drs.M.Ngalim Parwanto, administrasi pendidikan adalah segenap
proses pengarahan dan segala sesuatu baik personal, spiritual dan material
yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan.
b. Departemen pendidikan dan kebudayaan RI administrasi pendidikan adalah
suatu proses keseluruhan,kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang
meliputi perencanaan pengorganisasian,pengarahan,pengkoornasian,penga
wasan,pembiayaan dan pelaporan menggunakan fasilitas yang tersedia untuk
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien,
c. Hadari nawawi menjelaskan bahwa administrasi penididikan adalah kegiatan
proses pengendalian usaha kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan
secara berencana yang diselenggarakan dilingkungan tertentu,terutama berupa
lembaga pendidikan.
d. Engkoswa mengatakan bahwa administrasi pendidikan adalah ilmu yang
mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dikemukakan oleh para ahli di
atas, maka dapat dipahami bahwa administrasi pendidikan adalah sikap
manusia dalam menanggapi pendidikan,bertujuan untuk lebih menggunakan
sumber daya dengan baik agar tercapainya pendidikan yang sesuai dengan
konsep administrasi pendidikan

2. Pentingnya administrasi pendidikan

Pentingnya administrasi pendidikan (Sutisna, 2002) Sebagian orang beranggapan


bahwa pendidikan berjalan dengan sendirinya, sehingga sering mengabaikan pentingnya
administrasi di dalam menyelengarakan pendidikan atau istilah yang lebih dikenal adalah
administrasi pendidikan. Contoh ketika memasuki tahun ajaran baru maka sekolah akan
membuat satu rencana yang berkaitan dengan penerimaan siswa baru. Misalnya dengan
membentuk kepanitiaan, batas waktu penerimaan siswa baru, jumlah siswa yang akan
diterima, apakah diterima dengan melakukan test tertulis atau cukup dengan menetapkan
raport/hasil UAN. Kita dapat mengetahui bahwa Administrasi itu adalah suatu lembaga
pendidikan yang merupakan suatu sumber utama manajemen dalam mengatur proses
belajar mengajar dengan tertib sehingga tercapainya suatu tujuan terpenting pada

7
lembaga pendidikan tersebut.Kita dapat mengetahui bagaimana prosesproses berjalanya
suatu administrasi pendidikan yang sebenarya harus dilakukan sebagai seorang pendidik.
Karna dalam Administrasi Pendidikan itu tidak hanya membahas tentang catat-mencatat,
keuangan, melainkan bagaimana kita dapat melaksanakan proses organisasi itu sesuai
dengan apa yang telah kita rencanakan secara efektif dan efisien.Dengan demikian
diharapkan kita dapat termotifasi untuk memberi sesuatu yang berbeda yang mengarah
pada proses perbaikan dalam dunia pandidikan, setelah kita mempelajari administrasi
pendidikan.karena seorang guru selain menjadipelaksana administrasi pendidikan juga
bertanggung jawab agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik.

Ahmad Sabri dalam bukunya administrasi pendidikan menyebutkan manfaat


administrasi pendidikan bagi seorang tenaga kependidikan yang mempelajari administrasi
pendidikan adalah:

1) Dapat mengetahui dan menyadari akan tugas-tugas dan kewenangan yang mesti
dipikulnya serta mengetahui bagaimana caracara melaksanakan tugas-tugas dan
kewenangan masing-masing.
2) Dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan kerja atau overlapping kerja/ tugas.
3) Mengetahui bagaimana melaksanakan sesuatu kegiatan kependidikan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan supaya tercapai efektif serta secara tepat.
4) Mengetahui batas-batas hak dan kewajiban masing-masing tenaga kependidikan.

Pentingnya administrasi pendidikan menurut Prof. Dr. H. Asnawir adalah sebagai


berikut:

1) Mengangkat derajat kinerja pekerja dan menolong mensukseskan dan memperbaiki


kinerja tersebut.
2) Menciptakan iklim kerja yang baik untuk menerapkan prinsip-prinsip hubungan
kemanusiaan yang sehat dengan menekankan penghargaan kepada setiap orang pada
lembaga pendidikan yang bersangkutan.
3) Mendorong menterjemahkan, merobah pikiran-pikiran dan teori-teori pendidikan
menjadi kurikulum, program, metode, media, prosedur dan berbagai aktivitas

8
pendidikan lainnya untuk menempuh jalan yang tepat dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan.
4) Berusaha menghubungkan/mempertemukan lembaga pendidikan dengan masyarakat
kea rah pengembangan, kemajuan dan kestabilan
3. Tujuan Administrasi Pendidikan

Tujuan administrasi pendidikan dapat dikelompokkan kepada tujuan jangka


pendek, tujuan jangka menengah, dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek dari
administrasi pendidikan adalah agar tersusun dan terlaksana suatu system pengelolaan
komponen instrumental dari proses pendidikan yang meliputi komponen siswa, pegawai
guru, sarana/ prasarana, organisasi, pembiayaan, tata usaha dan hubungan sekolah dengan
masyarakat, agar terlaksananya proses pendidikan di sekolah secara efektif yang
menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Tujuan jangka
menengah administrasi pendidikan mengarah kepada pencapaian tujuan institusional
setiap jenis dan jenjang serta program pendidikan.Sedangkan tujuan jangka panjang
administrasi pendidikan adalah tujuan yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.

Menurut Gunawan (2002), Tujuan administrasi pendidikan adalah memberikan


sistematika kerja dalam mengelola pendidikan. Sehingga tugas-tugas operasional
kependidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien menuju sasaran atau tujuan
yang telah ditetapan. Dengan demikian, para kepala sekolah dapat mengelola pendidikan
dengan mudah dan menguasai bidang tugasnya. (Sutisna, 2002) Setiap kegiatan di adakan
proses administrasi pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Adanya
unsur tujuan ini menimbulkan perlunya pengadministrasian pelaksanaan kurikulum yang
menjadi tugas dan tanggung jawab kepala sekolah bersama guru-guru dan pegawai
sekolah lainnya. Tujuan administrasi pada umumnya adalah agar semua kegiatan
mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang
digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sergiovanni dan Carver (1975 dalam (Burhanuddin, 2005) menyebutkan empat tujuan
administrasi:

1) Efektifitas produksi;

9
2) Efesiensi;
3) Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes);
4) Kepuasan Kerja. Konsep Dasar, Proses dan Ruang Lingkup Administrasi
Pendidikan.

Disamping itu secara operasional administrasi pendidikan bertujuan untuk:

 Memudahkan pekerjaan administrasi dalam bidang pendidikan, memudahkan proses


pelaksanaannya, memanfaatkan potensi manusia dan material yang diharapkan akan
dapat menghasilkan keputusan-keputusan administrasi dalam bidang pendidikan yang
sifatnya realistis, kolektif, dan sehat untuk mencapai penyelesaian masalah administrasi
dalam bidang pendidikan yang dihadapi.
 Menciptakan iklim ruhaniah, psikologis dan sosial dengan memperhatikan dan memupuk
kejujuran, amanah, keikhlasan dalam bekerja.
 Meningkatkan moral dan semangat kesetiakawanan di antara individu yang terlibat dalam
kegiatan-kegiatan administrasi pada lembaga pendidikan.
 Meningkatkan produktivitas kerja para pekerja, serta memperbaiki kualitas, metode dan
media dalam kaitannya untuk mencapai tujuan pendidikan.
 Meningkatkan kemampuan pekerja dan mempertinggi pengetahuan, keterampilan dan
sikap secara terus menerus dalam melakukan pekerjaan yang diemban.
 Mengadakan perubahan yang diinginkan dalm proses pendidikan dengan seluruh
aspeknya dan mendorong peserta didik dalam mencapai pertumbuhan yang menyeluruh
dan utuh, serta dapat melakukan penyesuaian dalam masyarakat yang selalu mengalami
perubahan.
 Menghubungkan antara proses pendidikan dan tujuan-tujuan pembangunan dalam
masyarakat, serta mempererat hubungan pendidikan dengan masyarakat/ lingkungan.

B. Fungsi administrasi pendidikan


(Nawawi, 2003) Administrasi pendidikan tersebut juga mempunyai fungsi sebagai
berikut:

10
a. Fungsi perencanaan merupakan sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya
untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
b. Fungsi pengorganisasian, merupakan proses penentuan pekerjaan yang harus
dilakukan pengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada
setiap personalia.
c. Fungsi pelaksanaan merupakan usaha menggerakkan anggota kelompok
sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai
sasaran organisasi.
d. Fungsi pengawasan merupakan proses pemantauan, penilaian, dan pelaporan
rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

(Prihatinin, 2011) Fungsi-fungsi pokok administrasi pendidikan yaitu sebagai


berikut:

1) Perencanaan Perencanaan merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan


pada permulaan dan selama kegiatan administrasi itu berlangsung dan
merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan administrasi. Tanpa
perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kegagalan dan
kesulitan dalam mencapai tujuan. Di setiap perencanaan ada dua faktor sarana,
baik sarana material maupun personel. Langkah langkah dalam perencanaan
meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Merumuskan dan Menentukan tujuan yang ingin dicapai
b. Meneliti masalah atau pekerjaan yang akan dilakukan
c. Data dan informasi-informasi yang diperlukan harus di cari dan
dikumpulkan
d. Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan
e. Merumuskan bagaimana pekerjaan itu akan diselesaikan dan bagaimana
masalah-masalah itu akan dipecahkan.
2) Pengorganisasian Pengorganisasian sebagai fungsi administrasi pendidikan
menjadi tugas utama bagi para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah
.Yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah bahwa

11
pembagian tugas, wewenang, dan taggung jawab, hendaknya disesuaikan
dengan pengalaman, bakat, minat, pengetahuan, dan kepribadian masing-
masing orang yang yang diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas tersebut.
Fungsi organisasi dapat diartikan berrmacam-macam :
a. Organisasi dapat diartikan sebahai memberi struktur, terutama dalam
penyusunan/ penempatan personal, pekerjaan-pekerjaan, material, dan
pikiran di dalam struktur itu.
b. Organisasi dapat pula ditafsirkan sebagai menetapkan hubungan antara
orang-orang, kewajiban, hak, dan tanggung jawab masing-masing anggota
disusun menjadi pola-pola kegiatan yang tertuju pada pencapaian tujuan
atau maksud kegiatan pendidikan dan pengajaran
c. Organisasi dapat pula diartikan semata-mata mengingat maksudnya, yakni
sebagai alat untuk mempersatukan usaha-usaha untuk menyelesaikan
pekerjaan.
3) Pengkoordinasian Adanya bermacam-macam tugas atau pekerjaan yang
dilakukan oleh banyak orang, memerlukan adanya koordinasi yang baik dapat
mengindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan
kesimpangsiuran dalam tindakan. Dengan adanaya koordinasi yang baik,
semua bagian dan personel dapat bekerja sama menuju ke satu arah tujuan
yang telah ditetapkan. Koordinasi ini perlu untuk mengatasi batas-batas
perencanaan maupun batas-batas personel seperti untuk mengatasi
kemungkinan adanya duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan tanggung
jawab, ketidakseimbangan dalam berat-ringannya pekerjaan, kesimpangsiuran
dalam menjalankan tugas dan kewajiban.
4) Pengkomunikasian Yaitu suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan
perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi. Di dalam kegiatan
komunikasi diperlukan adanya motivasi, terutama motivasi intrinsik. Oleh
karena itu, pemberian motivasi dalam rangka
5) Supervisi, Dalam pelaksanaan program pendidikan tentu harus disertai dengan
adanya pengawasan dan pembinaan. Pembinaan itu berupa tuntunan atau
bimbingan ke arah situasi pendidikan pada perbaikan umumnya. Proses

12
pengawasan program pendidikan harus dilakukan dengan teliti agar tujuan
pendidikan dapat tercapai.
6) Kepegawaian, Kepegawaian merupakan dari proses perencanaan dan
pengorganisasian yang sudah di mulai di dunia pendidikan. kepegawaian yang
di angkat harus memiliki kesanggupan dan kecakapan yang sesuai dengan
jabatan diembatnya. Sehingga, administrasi pendidikan dapat diupayakan
jabatan yang akan diduduki itu adalah mereka yang punya kemampuan dan
kapabilitas sesuai dengan jabatan yang diberikan dan bertanggung jawab.
7) Pembiayaan Yaitu proses biaya pendidikan dengan pengelolaannya mulai dari
tingkat perencanaan sampai ke tingkat pada pengukuran efisiensi, sehingga
perencanaan administrasi pendidikan. Kebutuhan di setiap organisasi, baik
personel maupun material, semuanya memerlukan biaya tertentu. Itulah
sebabnya pembuatan planning sampai dengan pelaksanaan perlu kita fikirkan
soal pembiayaanya. Dalam pembiayaan ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam fungsinya,yaitu : a. Perencanaan tentang beberapa biaya
yang diperlukan b. Darimana dan bagaimana biaya itu dapat
diperoleh/diusahakan c. Bagaimana pengunaanya d. Siapa yang akan
melaksanakan e. Bagaimana pembukuan dan pertanggungjawaban f.
Bagaimana pengawasan, dll
8) Penilaian Bertujuan untuk meneliti dan mengetahui efektivitas pelaksanaan
proses keseluruhan organisasi dalam upaya pencapaian hasil sesuai program
yang ditetapkan dalam kaitannya untuk pencapaian tujuan pendidikan. Jadi
kegiatan evaluasi sangat diperlukan.

C. Ruang Lingkup administrasi pendidikan

Ruang lingkup yang terdapat di dalam administrasi pendidikan dapat


dikelompokan sebagai berikut:

a. Administrasi material adalah kegiatan administrasi yang menyangkut


bidangbidang materi/benda-benda seperti: sekolah, administrasi keuangan,
dan lain sebagainnya.

13
b. Administrasi personel, mencakup di dalamnya administrasi personel guru dan
pegawai sekolah, dan juga administrasi peserta didik.
c. Administrasi kurikulum yang mecakup didalamnya penyusuna kurikulum,
pembinaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum seperti pembagian tugas
mengajar.
d. pada guru-guru, penyusunan silabus, dan lain sebagainya. (Tsauri: 2007:13-
16).

Menurut (Prihatinin, 2011) Lembaga pendidikan seperti organisasi sekolah


merupakan kerangka kelembagaan dimana administrasi pendidikan dapat berperan dalam
mengelola organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari
tingkatan-tingkatan suatu organisasi dalam sekolah, administrasi pendidikan dapat dilihat
dalam tiga tingkatan yaitu tingkatan institusi (instutional level). Tingkatan manajerial
(manajerial level), dan tingkatan teknis (technical level) (murphy dan louis, 1999).
Tingkatan institusi berkaitan dengan hubungan antara lembaga pendidikan (sekolah)
dengan lingkungan eksternal, tingkatan manajerial berkaitan dengan kepemimpinan, dan
orgasnisasi lembaga sekolah (sekolah). Dan tingkatan teknis berkaitan dengan proses
pembelajaran. Dengan demikian manajemen pendidikan dalam konteks kelembagaan
pendidikana mempuntai cakupan yang luas, disamping itu bidang-bidang yang harus
ditanganinya juga cukup banyak dan kompleks dari mulai sumber daya fisik, keuangan,
dan manusia yang terlibat dalam kegiatan proses pendidikan di sekolah.

Consurtium on renewing education berpendapat sekolah (lembaga pendidikan)


mempunyai lima bentuk modal yang perlu dikelola untuk keberrhasilan pendidikan yaitu:

a. Integrative capital
b. Human capital
c. Financial capital
d. Social capital
e. Political capital

Modal intefratif adalah modal yang dengan pengintegrasial empay modal lainnya
untuk dapat dimanfaatkan bagi pencapaian program/tujuan pendidikan. Modal manusia

14
adalah sumberrdaya manusia yang kemampuan untuk menggunakan pengetahuan bagi
kepentingan proses pendidikan/ pembelajaran, model keuangan adalah dana yang
diperlukan untuk menjalankan dan memperbaiki proses pendidikam, model sosial adalah
ikatan keperccyaan dan kebiasaan yang menggambarkan sekolah sebagai komunitas, dan
modal politik adalah dasar otoritas legal yang dimiliki untuk melakukan proses
pendidikan/pembelajaran.

Ruang lingkup Menurut (Daryanto, 2011)Bidang-bidang yang tercakup dalam


administrasi pendidikan adalah sangat banyak dan luas. Tetapi yang sangat penting dan
perlu diketahui oleh para kepala sekolah dan guru-guru pada umumnya ialah sebagai
berikut:

A. Bidang tata usaha sekolah, ini meliputi :

1. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha


2. Anggaran belanja keuangan sekolah
3. Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
4. Keuangan dan pembukuannya
5. Koresponden/surat menyurat
6. Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian
buku induk, raport, dan sebagainya.
B. Bidang personalia murid, yang mmeliputi antara lain:
1. Organisasi murid
2. Masalah kesehatan murid
3. Masalah kesejahteraan muridEvaluasi kemajuan murid
4. Bimbingan dan penyuluhan bagi murid
C. Bidang personalia guru, meliputi antara lain:
1. Pengangkayan dan penempatan tenaga guru
2. Organisasi personel guru
3. Masalah kepegawaian
4. Masalah kindite dan evaluasi kemajuan guru
5. Refreshing dan up-grading guru-guru
D. Bidang pengawasan (supervisi), yang meliputi atara lain

15
1. Upaya meningkatkan semangat guru dan pegawai tata usaha.
2. Mengupayakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru,
murid, dan pegawai tata usaha sekolah.
3. Mengupayakan dan membuat pedoman caracara menilai hasil-hasil
pendidikan dan pengajaran.
4. Upaya untuk meningkatkan mutu dan pengalaman guru
E. Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
1. Berpedoman dan mengetrapkan apa yang tercantum dalam kurikulum
sekolah yang bersangkutan, dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan
pendidikan dan pengajaran
2. Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode-metodenya,
disesuaikan dengan pembaruan oendidikan dan lingkungan masyarakat.

Konsep profesi pendidik

Profesi pendidik merupakan profesi yang sangat penting dalam kehidupan suatu
bangsa, hal ini tidak lain karena posisi pendidikan yang sangat penting dalam konteks
kehidupan bangsa. Pendidik merupakan unsur dominan dalam suatu proses pendidikan,
sehingga kualitas pendidikan banyak ditentukan oleh kualitas pendidik dalam
menjalankan peran dan tugasnya di masyarakat.Dengan mengingat hal tersebut, maka
jelas bahwa upaya-upaya untuk terus mengembangkan profesi pendidik (Guru) menjadi
suatu syarat mutlak bagi kemajuan suatu bangsa, meningkatnya kualitas pendidik akan
mendorong pada peningkatan kualitas pendidikan baik proses maupun hasilnya. Dalam
konteks Indonesia dewasa ini, nampak kecenderungan makin menguatnya upaya
pemerintah untuk terus mengembangkan profesi pendidik sebagai profesi yang kuat dan
dihormati sejajar dengan profesi lainnya yang sudah lama berkembang, hal ini terlihat
dari lahirnya UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Undang-undang ini jelas
menggambarkan bagaimana pemerintah mencoba mengembangkan profesi pendidik
melalui perlindungan hukum dengan standard tertentu yang diharapkan dapat mendorong
pengembangan profesi pendidik.

a. Ciri-Ciri Profesi

16
Dari definisi yang telah dikemukakan di atas, dapat diangkat beberapa kriteria untuk
menentukan ciri-ciri suatu profesi, yaitu sebagai berikut.
1. Ada standar untuk kerja yang baku dan jelas.
2. Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelakunya dengan program
dan jenjang pendidikan yang baku serta memiliki standar akademik yang
memadai dan yang bertanggung jawab tentang pengembangan ilmu pengetahuan
yang melandasi profesi itu.
3. Ada organisasi profesi yang mewadahi para pelakunya untuk mempertahankan
dan memperjuangkan eksistensi dan kesejahteraannya.
4. Ada etika dan kode etik yang mengatur perilaku etik para pelakunya dalam
memperlakukan kliennya
5. Ada sistem imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan baku.
6. Ada pengakuan masyarakat (profesional, penguasa, dan awam) terhadap
pekerjaan itu sebagai suatu profesi (Rochman Natawidjaja, 1989).
b. Kode Etik Profesi Pendidik Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang
dijadikan pedoman oleh setiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugas
profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Norma-norma tersebut berisi
petunjuk-petunjuk bagi para anggota profesi tentang bagaimana mereka
melaksanakan profesinya dan larangan-larangan, yaitu ketentuan-ketentuan tentang
apa yang tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka, bukan hanya dalam
menjalankan tugas profesi mereka, melainkan juga menyangkut tingkah laku anggota
profesi dalam pergaulan sehari-hari di masyarakat.
Menurut Hermawan(1979),tujuan umum kode etik profesi adalah:
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.Diharapkan kode etik dapat
menjaga pandangan dan kesan dari pihak luar atau masyarakat,agar mereka
tidak memandang rendah atau remeh profesi yang bersangkutan.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya. Kesejahteraan
yang dimaksud meliputi kesejahteraan lahir (material) maupaun kesejahteraan
bathin(spiritual/mental).
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.Hal ini berkaitan
dengan peningkatan kegiatan pengabdian profesi,sehingga anggota profesi

17
dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.Untuk itulah kode etik memuat norma-
norma atau anjuran agar anggota profesi selalu berusaha untuk meningkatkan
mutu pengabdian para anggotanya.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.Setiap anggota profesi
diwajibkan secara aktif berpartisifasi dalam membina organisasi profesi dan
kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh organisasi.

Berikut adalah kode etik Guru Indonesia setelah disempurnakan dalam


Kongres PGRI XVI tahun 1989 di Jakarta:

1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia


Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar-mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama
terhadap pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya.

18
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Administrasi pendidikan adalah segenap teknik dan prosedur yang digunakan
dalam penyelenggaraan hubungan pendidikan sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan guna untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam rangka operasionalisasi
konsep adminitrasi pendidikan tersebut , Sekolah sebagai organisasi pendidikan harus
mengelola tiga hal yakni material, SDM dan kurikulum. Proses dari administrasi
pendidikan terdiri dari Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
Administrasi yang baik dan teratur akan membuat jalannya pendidikan dan tujuan
pendidikan tercapai secara efektif dan efesien. Dalam konteks Indonesia dewasa ini,
nampak kecenderungan makin menguatnya upaya pemerintah untuk terus
mengembangkan profesi pendidik sebagai profesi yang kuat dan dihormati sejajar dengan
profesi lainnya yang sudah lama berkembang, hal ini terlihat dari lahirnya UU No 14
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Undang-undang ini jelas menggambarkan
bagaimana pemerintah mencoba mengembangkan profesi pendidik melalui perlindungan
hukum dengan standard tertentu yang diharapkan dapat mendorong pengembangan
profesi pendidik. Dengan demikian diharapkan kita dapat termotivasi untuk memberi
sesuatu yang berbeda yang mengarah pada proses perbaikan dalam dunia pandidikan,
setelah kita mempelajari administrasi pendidikan ini.

B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan baik dalam segi
materi maupun sumber buku yang tidak mudah untuk ditemukan, sehingga penulis masih
belum mampu memaparkan materi secara lengkap. Untuk itu, penulis berharap untuk
penulisan makalah selanjutnya mampu memenuhi kekurangan yang ada pada makalah ini,
agar makalah dengan judul “Konsep Dasar, Proses Dan Ruang Lingkup Administrasi
Pendidikan ” ini dapat menjadi referensi yang lengkap bagi pembaca.

19
DAFTAR PUSTAKA

Asnawir. 2005. Administrasi Pendidikan. Padang: IAIN IB Press

Manulang. 2005. Dasar-dasar Managemen. Yogyakarta : UGM Press

Maryono. 2010. Dasar-dasar dan teknik menjadi supervisor pendidikan. Yogyakarta : Ar.Ruz

Mulyasa. H. C. 2o14 guru dalam implementasi kurikulum. Bandung : Remaja Rosdakarya

Sabri, Ahmad. 2000. Administrasi Pendidikan. Padang: IAIN IB Press.


Burhanudin, Yusak. (2005). Administrasii Pendidikan. Bandung. IKIP Bandung.
Sagala.Syaiful. 2009. Kemampuan tenaga professional dan tenaga kependidikan. Bandung :
Alfabeta

Daryanto. (2011). Administrasi pendidikan. Jakarta: Rineka cipta.

Sutisna Oteng. 2004. Administrasi Pendidikan: Dasar Teori Dan Praktek Profesional. Bandung:
Andi Offset

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan


Nasional.

Sutisna, O. (1989). Administrasi pendidikan. Bandung: Angkasa.

Hadjaya, Y. (2012). Administrasi pendidikan. Medan: Perdana Publishing.

Prihatinin, E. (2011). Teori Administrasi Pendidikan. bandung: ALFABETA.

20

Anda mungkin juga menyukai