Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM

Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan


Kurikulum

Dosen Pengampu: Dr. Nur Asiah, M. AG.

Disusun Oleh :

Kelompok 7
Desti Kartika (1911100057)

Verawati Munafiroh (1911100433)

Yuni Sagita Sari (1911100441)

KELAS C

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum,wr,wb...

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SAW, atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah berjudul “ORGANISASI DAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami meminta keritik dan saran pembaca guna sempurnanya makalan
ini. Kami juga menyadari penyelesaian penulisan makalah ini bukan semata-mata
atas usaha sendiri, melainkan karena bantuan, bimbingan, serta petunjuk berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami menyampaikan ucapan terima atas segala bantuan,
bimbingan, serta petunjuk yang diberikan.

Wassalamualaikum,wr,wb.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan ................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3

A. Pengertian organisasi Kurikulum.......................................................3


B. Bentuk-bentuk organisasi kurikulum..................................................5
C. Implementasi Organisasi Kurikulum
Di Suatu Lembaga Pendidikan...........................................................7
BAB III KESIMPULAN..............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan sesuatu yang sangat diperlukan dalam dunia
pendidikan. Tanpa adanya kurikulum, dipastikan proses pendidikan tidak
akan terarah dan pada endingnya tidak tercapai tujuan yang diharapkan.
Kurikulum lebih luas daripada sekedar rencana pelajaran, tetapi meliputi
segala pengalaman atau proses belajar siswa yang direncanakan dan
dilaksanakan dibawah bimbingan lembaga pendidikan. Sebagaimana yang
dikemukakan Nana Sudjana yang mengartikan kurikulum sebagai program
dan pengalaman belajar serta hasil-hasil belajar yang diharakan, yang
diformulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan yang tersusun secara
sistematis, diberikan kepada peserta didik dibawah tanggungjawab sekolah
untuk membantu pertumbuhan atau perkembangan pribadi pada
kompetensi sosial peserta didik.
Artinya, kurikulum bukan hanya berupa dokumen bahan cetak,
melainkan rangkaian aktifitas siswa yang dilakukan di dalam kelas, luar
kelas, laboratorium, lapangan, maupun di lingkungan masyarakat yang
direncanakan serta dibimbing oleh sekolah. Salah satu aspek yang perlu
dipahami dalam pengembangan kurikulum adalah aspek yang berkaitan
dengan organisasi kurikulum. Organisasi kurikulum berkaitan dengan
pengaturan bahan pelajaran, yang selanjutnya memiliki dampak terhadap
masalah administratif pelaksanaan proses pembelajaran. Selain itu
organisasi kurikulum sangat terkait dengan pengaturan bahan pelajaran
yang ada dalam kurikulum, sedangkan yang menjadi sumber bahan
pelajaran dalam kurikulum adalah nilai budaya, nilai sosial, aspek siswa
dan masyarakat serta ilmu pengetahuan dan teknologi.Organisasi
kurikulum juga terkait dengan peranan guru dan siswa dalam pembinaan
kurikulum.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi kurikulum?
2. Bagaimana bentuk-bentuk organisasi kurikulum?
3. Sebutkan apa saja jenis-jenis organisasi kurikulum!
4. Bagaimana contoh implementasi organisasi kurikulum di suatu
lembaga pendidikan?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dengan organisasi kurikulum
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk organisasi kurikulum
3. Untuk mengetahui jenis-jenis organisasi kurikulum
4. Untuk mengetahui contoh implementasi organisasi kurikulum disuatu
lembaga pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian organisasi Kurikulum

Organisasi Kurikulum merupakan struktur program kurikulum yang


berupa kerangka umum pendidikan atau pembelajaran yang hendak
disampaikan kepada peserta didik guna tercapainya tujuan pendidikan atau
pembelajaran yang ditetapkan.Organisasi kurikulum merupakan pola atau
desain bahan kurikulum yang tujuannya untuk mempermudah siswa dalam
mempelajari bahan pelajaran serta mempermudah siswa dalam melakukan
kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif. kurikulum biasannya dimaknai sebagai seperangkat kegiatan yang
berisi materi pembelajaran yang akan dipakai, strategi belajar-mengajar
yang akan diterapkan serta model evaluasi yang akan digunakan
berdasarkan kurikulum yang ditetapkan pemerintah.

Hal yang sama juga dikemukakan Burhan bahwa organisasi


kurikulum merupakan struktur program kurikulum yang berupa kerangka
umum program-program pembelajaran yang disampaikan kepada peserta
didik guna tercapainya tujuan penidikan atau pembelajan yang ditetapkan
Struktur program kurikulum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
vertical dan horizontal. Dimensi horizontal berkaitan dengan penyusunan
dari lingkup isi kurikulum, sedangkan dimensi vertical berkenaan dengan
penyusunan sequens bahan berdasarkan urutan tingkat
kesukaran.Pengorganisasian arah vertical berkaitan dengan pengaturan
materi pembelajaran secara kontinuitas pendalaman materi pelajaran, dan
materi dasar secara sekuensial menuju materi lanjutan sesuai kurikulum
yang diajarkan.1

1Nur Ali. Pengorganisasian Kurikulum dan Pembelajaran pada Sekolah Kejuruan di Lingkungan Pesantren.
Vol. 4 No. 1, 2019, h. 110.

3
Organisasi kurikulum merupakan asas yang sangat penting bagi
proses pengembangan kurikulum dan berhubungan erat dengan tujuan
pembelajaran, sebab menetukan isi bahan pembelajaran, menentukan cara
penyampaian bahan pembelajaran, menentukan bentuk pengalaman yang
akan di sajikan kepada terdidik dan menentukan peranan pendidik dan
terdidik dalam implementasi kurikulum. Organisasi kurikulum terdiri dari
mata pelajaran tertentu yang secara tradisional bertujuan menyampaikan
kebudayaan atau sejumlah pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang harus
diajarkan kepada anak-anak.Setiap organisasi kurikulum memiliki
keunggulan dan kelemahan masing-masing baik yang bersifat teoritis
maupun praktis.Implementasi kurikulum di pengaruhi dan bergantung
kepada beberapa factor terutama guru, kepala sekolah, sarana belajar dan
orang tua murid.Ada beberapa factor yang perlu dipertimbangkan dalam
organisasi kurikulum diantaranya:

1. Ruang lingkup (scope) dan urutan bahan (sequence)


Setiap pola kurikulum memiliki ruan lingkupa materi pelajaran
yang berbeda.Organisasi kurikulum berdasarkan mata pelajaran lingkup
materi pelajarannya cenderung menyajikan bahan pelajaran yang
bersumber dari kebudayaan dan informasi atau pengetahuan hasil
temuan masa lalu yang telah tersusu secara logis dan
sistematis.Sementara itu, organisasi kurikulum integritas lingkup materi
pelajarannya diambil dari masyarakat maupun dari aspek siswa (minat,
bakat, dan kebutuhan).Tidak hanya lingkup materi pelajaran yang harus
diperhatikan dalam organisasi kurikulum, tetapi bagaimana urutan bahan
tersebut harus disajikan dalam kurikulum.
2. Kontinuitas Kurikulum
Yang perlu diperhatikan aalah substansi bahan yang dipelajari
siswa, jangan sampai terjadi pengulangan ataupun loncat-loncat yang
tidak jelas tingkat kesukarannya.Salah satu pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan spiral, artinya materi yang dipelajari siswa semakin
lama semakin mendalam yang dikembangkan berdasar keluasan secara
vertical maupun horizontal.

4
3. Keseimbangan bahan pelajaran
Semakin dinamis perubahan dan perkembangan dalam ilmu
pengetahuan, sosial budaya, maupun ekonomi akan berpengaruh
terhadap dimensi kurikulum. Ada dua aspek yang perlu diperhatikan
dalam keseimbangan pada organisasi kurikulum, yait keseimbangan
terhadap substansi bahan atausis kurikulum, dan keseimbangan yang
berkaitan dengan cara atau proses belajar.
4. Alokasi waktu
Hal yang tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan dalam
organisasi kurikulum adalah tentang alokasi waktu.

B. Bentuk-bentuk organisasi kurikulum


Di dalam studi kurikulum dikenal beberapa bentuk organisasi
kurikulum yang memiliki ciri tersendiri, dan tampaknya mengalami proses
perkembangan secara berurutan sejalan dengan berbagai penemuan baru
dalam ilmu kurikulum. Bentuk yang paling dikenal dan sangat meluas
pemakaiannya adalah subject ciriculum. Subject berarti mata
pelajaran. Subject jangan dikacaukan dengan subject matter yang berarti
bahan pelajaran.Setiap kurikulum mempunya subject matter/ mempunyai
bahan pelajaran tertentu. Jadi subject curriculum berarti kurikulum yang
terdiri atas sejumlah mata pelajaran. Atau dalam bahasa lain
disebut subject centered curiculum artinya kurikulum yang berpusat pada
mata pelajaran. Karena mata pelajaran umumnya disampaikan secara
terpisah-pisah, maka disebut juga dengan separate subject curriculum.
Bentuk kurikulum tersebut banyak mendapat kritikan dari para
ahli. Diantara beberapa kritikannya adalah subject curriculum memberi
pengalaman kepada siswa yang lepas-lepas, atomistis, fragmentaris,
peserta didik hanya pasif, dan ada juga yang mengkritik
bahwa subject curriculum terlampau mengutamakan pengalaman umat
manusia yang lampau, yakni kebudayaan yang diwariskan oleh nenek
moyang yang dituangkan dalam bentuk mata pelajaran sehingga
pengetahuan peserta didik hanya bersifat verbalistik. Dari berbagai

5
kritikan tersebut, kemudian lahirlah bentuk-bentuk kurikulum baru yang
dirumuskan oleh para ahli diantaranya integrated curriculum, activity
curriculum, experience curriculum, life curriculum, core curriculum, dan
lain sebagainya. Bentuk dari oraganisasi kurikulum yaitu;
1. Mata Pelajaran Terpisah (Subject Curriculum)
Kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam
berbagai macam mata pelajaran yang terpisah-pisah satu sama lain,
terlepas, dan tidak mempunyai kaitan sama sekali sehingga banyak jenis
mata pelajaran menjadi sempit ruang lingkupnya. Tujuan bentuk
kurikulum ini adalah agar generasi muda mengenal hasil-hasil
kebudayaan dan pengetahuan umat manusia yang telah dikumpulkan
selama berabad-abad, agar mereka tak perlu mencari dan menemukan
kembali apa yang telah diperoleh generasi sebelumnya.
2. Mata Pelajaran Gabungan (Correlated Curricuum)
Correlated curriculum adalah kurikulum yang menekankan
perlunya hubungan diantara satu pelajaran dengan mata pelajaran
lainnya tetapi tetap memperhatikan cirri atau karakteristik tiap bidang
studi tersebut.Pada kurikulum ini, mata pelajaran tidak disajikan secara
terpisah-pisah.Akan tetapi mata pelajaran yang memiliki kedekatan atau
yang sejenis dikelompokkan sehingga menjadi suatu bidang studi
(broadfield), misalnya mata pelajaran biologi, kimia, fisika,
dikelompokkan menjadi bidang studi IPA.Demikian juga dengan mata
pelajaran geografi, sejarah, ekonomi, dikelompokkan dalam bidang
studi IPS.2
Prinsip berhubungan satu sama lain/ korelasi ini dapat
dilaksanakan dengan beberapa cara: pertama, antara dua mata pelajaran
diadakan hubungan secara incidental. Kedua, memperbincangkan
masalah-maalah tertentu dalam berbagai macam
pelajaran.Ketiga mempersatukan beberapa mata pelajaran dengan

2Aset Sugiana. Proses Pengembangan Organisasi Kurikulum Dalam Meningkatkan


Pendidikan Di Indonesia. Jurnal Pedagogik, Vol. 05 No. 2018, h. 120.

6
menghilangkan batas masing-masing.Penggabungan menjadi satu
kesatuan ini dimaksudkan untuk mengurangi kekurangan yang terdapat
dalam bentuk mata pelajaran.Dari bahan kurikulum yang terlepas-lepas
diupayakan disatukan dengan bahan kurikulum atau mata pelajaran yang
sejenis sehingga dapat memperkaya wawasan siswa dari berbagai
disiplin ilmu.
3. Kurikulum Terpadu (Integrated Curriculum)
Integrasi berasal dari kata integer yang berarti unit.Dengan
integrasi dimaksud perpaduan, koordinasi, harmoni, kebulatan
keseluruhan.Kurikulum terpadu adalah kurikulum yang menyajikan
bahan pembelajaran secara unit dan keseluruhan tanpa mengadakan
batas-batas antara satu mata pelajaran dengan yang lainnya. integrated
curriculum meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan
menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit. Yang penting bukan
hanya bentuk kurikulum ini, akan tetapi juga tujuannya. Dengan
kebulatan bahan pelajaran diharapkan kita membentuk anak-anak
menjadi pribadi yang integrated, yakni manusia yang sesuai atau selaras
hidupnya dengan sekitarnya. 

C. Implementasi Organisasi Kurikulum Di Suatu Lembaga Pendidikan


Kurikulum selalu mengalami perkembangan sebagai konsekuensi
logis dari kritik, pandangan, paradigma, atau pola pikir dalam melihat
ketercapaian kurikulum-kurikulum yang telah dijalankan. Untuk
memberikan gambaran tentang bagaimana perubahan kurikulum tersebut,
dalam pembahasan ini akan penulis paparkan contoh organisasi/desain
kurikulum. Lahirnya pola pikir yang kemudian berkonsekuensi terhadap
bentuk kurikulum tersebut setidaknya dilatarbelakangi oleh tiga
faktor.Pertama, adanya dikotomi keilmuan, kedua, perilaku manusia yang
tidak semestinya dan ketiga, krisis global.Dari pola pikir tersebut
kemudian lahi teori yang dikemukakan Ami Abdullah yaitu teori jaring
laba-laba bercorak teoantrofosentris-integralistik. Di sana tergambar suatu
horizon keilmuan integralistik yang begitu luas sekaligus terampil.

7
Al-Quran dan hadis difahami secara baru selalu menjadi landasan
yang menyatu dalam satu tarikan nafas keilmuan dan keagamaan. Dalam
pada itu, di sana tergambar sosok manusia beragama yang terampil dalam
menangani dan menganalisis isu-isu yang menyentuh problem
kemanusiaan dan keagamaan di era moderen dan pascamoderen dengan
dikuasainya berbagai pendekatan baru yang diberikan oleh natural-science,
social-science dan humanisties. Di atas segalanya dalam setiap langkah
yang ditempuh, selalu dibarengi landasan etika-moral keagamaan objektif
dan kokoh.Semua ini diabdikan untuk kesejahteraan manusiasecara
bersama-sama tanpa pandang latar belakang etnisitas, agama, ras maupun
golongan.
Paradigma pemikiran integrasi-interkoneksi yang dapat dijelaskan
dalam tiga perspektif.Pertama, dilihat dari perspektif filosofis yang
didalamnya terdapat kajian ontologis, aksiologis, dan epistimologis.Kajian
secara filosofis telah dirumuskan bangunan keilmuan dasar berbasis
integrasi-interkoneksi.Dilihat dari perspektif tataran kurikulum yang
didalamnya menyangkut aspek struktur kurikulum universitas, fakultas,
dan jurusan program studi. Kurikulum yang dikembangkan dirumuskan
bukan hanya sebaran mata kuliah, namun juga deskripsi integrasi-
interkoneksi antar mata kuliah pendukung kompetensi dan proses
pembelajaran.3

3Sandi Aji Wahyu Utomo dan Wida Nurul Azizah 1Dosen Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG)
Cil.Analisis Organisasi Kurikulum dan Struktur Kurikulum Anak Usia.Jurnal PANCAR Vol. 2, No. 1, 2018. H. 96.

8
BAB III

KESIMPULAN

Organisasi Kurikulum merupakan struktur program kurikulum yang berupa


kerangka umum pendidikan atau pembelajaran yang hendak disampaikan kepada
peserta didik guna tercapainya tujuan pendidikan atau pembelajaran yang
ditetapkan.Organisasi kurikulum merupakan pola atau desain bahan kurikulum
yang tujuannya untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran
serta mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif.

Di dalam studi kurikulum dikenal beberapa bentuk organisasi kurikulum yang


memiliki ciri tersendiri, dan tampaknya mengalami proses perkembangan secara
berurutan sejalan dengan berbagai penemuan baru dalam ilmu kurikulum. Bentuk
yang paling dikenal dan sangat meluas pemakaiannya adalah subject ciriculum.

9
DAFTAR ISI

Ali Nur. Pengorganisasian Kurikulum dan Pembelajaran pada Sekolah Kejuruan


di Lingkungan Pesantren.Vol. 4 No. 1, Juni 2019.

Sugiana Aset. Proses Pengembangan Organisasi Kurikulum Dalam


Meningkatkan Pendidikan Di Indonesia. Jurnal Pedagogik, Vol. 05 No.
02, Juli-Desember 2018

Sandi Aji Wahyu Utomo dan Wida Nurul Azizah 1Dosen Institut Agama Islam
Imam Ghozali (IAIIG) Cil.Analisis Organisasi Kurikulum dan Struktur
Kurikulum Anak Usia.Jurnal PANCAR Vol. 2, No. 1, April 2018.

10

Anda mungkin juga menyukai