Disusun Oleh :
Kelompok 7
Desti Kartika (1911100057)
KELAS C
2020/2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum,wr,wb...
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SAW, atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah berjudul “ORGANISASI DAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami meminta keritik dan saran pembaca guna sempurnanya makalan
ini. Kami juga menyadari penyelesaian penulisan makalah ini bukan semata-mata
atas usaha sendiri, melainkan karena bantuan, bimbingan, serta petunjuk berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami menyampaikan ucapan terima atas segala bantuan,
bimbingan, serta petunjuk yang diberikan.
Wassalamualaikum,wr,wb.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan ................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan sesuatu yang sangat diperlukan dalam dunia
pendidikan. Tanpa adanya kurikulum, dipastikan proses pendidikan tidak
akan terarah dan pada endingnya tidak tercapai tujuan yang diharapkan.
Kurikulum lebih luas daripada sekedar rencana pelajaran, tetapi meliputi
segala pengalaman atau proses belajar siswa yang direncanakan dan
dilaksanakan dibawah bimbingan lembaga pendidikan. Sebagaimana yang
dikemukakan Nana Sudjana yang mengartikan kurikulum sebagai program
dan pengalaman belajar serta hasil-hasil belajar yang diharakan, yang
diformulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan yang tersusun secara
sistematis, diberikan kepada peserta didik dibawah tanggungjawab sekolah
untuk membantu pertumbuhan atau perkembangan pribadi pada
kompetensi sosial peserta didik.
Artinya, kurikulum bukan hanya berupa dokumen bahan cetak,
melainkan rangkaian aktifitas siswa yang dilakukan di dalam kelas, luar
kelas, laboratorium, lapangan, maupun di lingkungan masyarakat yang
direncanakan serta dibimbing oleh sekolah. Salah satu aspek yang perlu
dipahami dalam pengembangan kurikulum adalah aspek yang berkaitan
dengan organisasi kurikulum. Organisasi kurikulum berkaitan dengan
pengaturan bahan pelajaran, yang selanjutnya memiliki dampak terhadap
masalah administratif pelaksanaan proses pembelajaran. Selain itu
organisasi kurikulum sangat terkait dengan pengaturan bahan pelajaran
yang ada dalam kurikulum, sedangkan yang menjadi sumber bahan
pelajaran dalam kurikulum adalah nilai budaya, nilai sosial, aspek siswa
dan masyarakat serta ilmu pengetahuan dan teknologi.Organisasi
kurikulum juga terkait dengan peranan guru dan siswa dalam pembinaan
kurikulum.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi kurikulum?
2. Bagaimana bentuk-bentuk organisasi kurikulum?
3. Sebutkan apa saja jenis-jenis organisasi kurikulum!
4. Bagaimana contoh implementasi organisasi kurikulum di suatu
lembaga pendidikan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dengan organisasi kurikulum
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk organisasi kurikulum
3. Untuk mengetahui jenis-jenis organisasi kurikulum
4. Untuk mengetahui contoh implementasi organisasi kurikulum disuatu
lembaga pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1Nur Ali. Pengorganisasian Kurikulum dan Pembelajaran pada Sekolah Kejuruan di Lingkungan Pesantren.
Vol. 4 No. 1, 2019, h. 110.
3
Organisasi kurikulum merupakan asas yang sangat penting bagi
proses pengembangan kurikulum dan berhubungan erat dengan tujuan
pembelajaran, sebab menetukan isi bahan pembelajaran, menentukan cara
penyampaian bahan pembelajaran, menentukan bentuk pengalaman yang
akan di sajikan kepada terdidik dan menentukan peranan pendidik dan
terdidik dalam implementasi kurikulum. Organisasi kurikulum terdiri dari
mata pelajaran tertentu yang secara tradisional bertujuan menyampaikan
kebudayaan atau sejumlah pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang harus
diajarkan kepada anak-anak.Setiap organisasi kurikulum memiliki
keunggulan dan kelemahan masing-masing baik yang bersifat teoritis
maupun praktis.Implementasi kurikulum di pengaruhi dan bergantung
kepada beberapa factor terutama guru, kepala sekolah, sarana belajar dan
orang tua murid.Ada beberapa factor yang perlu dipertimbangkan dalam
organisasi kurikulum diantaranya:
4
3. Keseimbangan bahan pelajaran
Semakin dinamis perubahan dan perkembangan dalam ilmu
pengetahuan, sosial budaya, maupun ekonomi akan berpengaruh
terhadap dimensi kurikulum. Ada dua aspek yang perlu diperhatikan
dalam keseimbangan pada organisasi kurikulum, yait keseimbangan
terhadap substansi bahan atausis kurikulum, dan keseimbangan yang
berkaitan dengan cara atau proses belajar.
4. Alokasi waktu
Hal yang tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan dalam
organisasi kurikulum adalah tentang alokasi waktu.
5
kritikan tersebut, kemudian lahirlah bentuk-bentuk kurikulum baru yang
dirumuskan oleh para ahli diantaranya integrated curriculum, activity
curriculum, experience curriculum, life curriculum, core curriculum, dan
lain sebagainya. Bentuk dari oraganisasi kurikulum yaitu;
1. Mata Pelajaran Terpisah (Subject Curriculum)
Kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam
berbagai macam mata pelajaran yang terpisah-pisah satu sama lain,
terlepas, dan tidak mempunyai kaitan sama sekali sehingga banyak jenis
mata pelajaran menjadi sempit ruang lingkupnya. Tujuan bentuk
kurikulum ini adalah agar generasi muda mengenal hasil-hasil
kebudayaan dan pengetahuan umat manusia yang telah dikumpulkan
selama berabad-abad, agar mereka tak perlu mencari dan menemukan
kembali apa yang telah diperoleh generasi sebelumnya.
2. Mata Pelajaran Gabungan (Correlated Curricuum)
Correlated curriculum adalah kurikulum yang menekankan
perlunya hubungan diantara satu pelajaran dengan mata pelajaran
lainnya tetapi tetap memperhatikan cirri atau karakteristik tiap bidang
studi tersebut.Pada kurikulum ini, mata pelajaran tidak disajikan secara
terpisah-pisah.Akan tetapi mata pelajaran yang memiliki kedekatan atau
yang sejenis dikelompokkan sehingga menjadi suatu bidang studi
(broadfield), misalnya mata pelajaran biologi, kimia, fisika,
dikelompokkan menjadi bidang studi IPA.Demikian juga dengan mata
pelajaran geografi, sejarah, ekonomi, dikelompokkan dalam bidang
studi IPS.2
Prinsip berhubungan satu sama lain/ korelasi ini dapat
dilaksanakan dengan beberapa cara: pertama, antara dua mata pelajaran
diadakan hubungan secara incidental. Kedua, memperbincangkan
masalah-maalah tertentu dalam berbagai macam
pelajaran.Ketiga mempersatukan beberapa mata pelajaran dengan
6
menghilangkan batas masing-masing.Penggabungan menjadi satu
kesatuan ini dimaksudkan untuk mengurangi kekurangan yang terdapat
dalam bentuk mata pelajaran.Dari bahan kurikulum yang terlepas-lepas
diupayakan disatukan dengan bahan kurikulum atau mata pelajaran yang
sejenis sehingga dapat memperkaya wawasan siswa dari berbagai
disiplin ilmu.
3. Kurikulum Terpadu (Integrated Curriculum)
Integrasi berasal dari kata integer yang berarti unit.Dengan
integrasi dimaksud perpaduan, koordinasi, harmoni, kebulatan
keseluruhan.Kurikulum terpadu adalah kurikulum yang menyajikan
bahan pembelajaran secara unit dan keseluruhan tanpa mengadakan
batas-batas antara satu mata pelajaran dengan yang lainnya. integrated
curriculum meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan
menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit. Yang penting bukan
hanya bentuk kurikulum ini, akan tetapi juga tujuannya. Dengan
kebulatan bahan pelajaran diharapkan kita membentuk anak-anak
menjadi pribadi yang integrated, yakni manusia yang sesuai atau selaras
hidupnya dengan sekitarnya.
7
Al-Quran dan hadis difahami secara baru selalu menjadi landasan
yang menyatu dalam satu tarikan nafas keilmuan dan keagamaan. Dalam
pada itu, di sana tergambar sosok manusia beragama yang terampil dalam
menangani dan menganalisis isu-isu yang menyentuh problem
kemanusiaan dan keagamaan di era moderen dan pascamoderen dengan
dikuasainya berbagai pendekatan baru yang diberikan oleh natural-science,
social-science dan humanisties. Di atas segalanya dalam setiap langkah
yang ditempuh, selalu dibarengi landasan etika-moral keagamaan objektif
dan kokoh.Semua ini diabdikan untuk kesejahteraan manusiasecara
bersama-sama tanpa pandang latar belakang etnisitas, agama, ras maupun
golongan.
Paradigma pemikiran integrasi-interkoneksi yang dapat dijelaskan
dalam tiga perspektif.Pertama, dilihat dari perspektif filosofis yang
didalamnya terdapat kajian ontologis, aksiologis, dan epistimologis.Kajian
secara filosofis telah dirumuskan bangunan keilmuan dasar berbasis
integrasi-interkoneksi.Dilihat dari perspektif tataran kurikulum yang
didalamnya menyangkut aspek struktur kurikulum universitas, fakultas,
dan jurusan program studi. Kurikulum yang dikembangkan dirumuskan
bukan hanya sebaran mata kuliah, namun juga deskripsi integrasi-
interkoneksi antar mata kuliah pendukung kompetensi dan proses
pembelajaran.3
3Sandi Aji Wahyu Utomo dan Wida Nurul Azizah 1Dosen Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG)
Cil.Analisis Organisasi Kurikulum dan Struktur Kurikulum Anak Usia.Jurnal PANCAR Vol. 2, No. 1, 2018. H. 96.
8
BAB III
KESIMPULAN
9
DAFTAR ISI
Sandi Aji Wahyu Utomo dan Wida Nurul Azizah 1Dosen Institut Agama Islam
Imam Ghozali (IAIIG) Cil.Analisis Organisasi Kurikulum dan Struktur
Kurikulum Anak Usia.Jurnal PANCAR Vol. 2, No. 1, April 2018.
10