Anda di halaman 1dari 17

Prosedur Pengembangan Perencanaan

Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu : Dra. Farida Jaya, M. Pd

Disusun Oleh :
Nurjannah (0301162114)
Sem V/ PAI 2

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM - 2


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah tentang “Prosedur Pengembangan Perencanaan Pembelajaran Berbasis
Pencapaian Kompetensi”

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang “Prosedur


Pengembangan Perencanaan Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi”
dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Medan, 09 Oktober 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Penghantar···································································· 1

Daftar Isi ············································································· 2

BAB I Pendahuluan ································································ 3

A. L:atar Belakang ····························································· 3


B. Rumusan Masalah ·························································· 3
C. Tujuan Penulisan ···························································· 3

BAB II Pembahasan ······························································· 4

A. Prosedur Pengembangan Perencanaan


Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi ······················· 4
B. langkah-langkah Penyusunan Perencanaan Pembelajaran ············ 6
C. Prosedur Pengembangan PP-PK dalam Kurikulum 20113 ··········· 11

BAB III Penutup ···································································· 15

A. Kesimpulan ·································································· 15

Daftar Pustaka ······································································ 16

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengembangan
kemampuan untuk melakukan tugas-tugas tertentu yang sesuai dengan standar
performasi yang tekag ditetapkan. Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk
memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
diharapkan. Kegiatan pembelajaran mengembangkan kemampuan untuk
mengetahui, memahami, melakukan sesuatu, hidup dalam kebersamaan dan
mengaktualisasikan diri. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran perlu berpusat
pada peserta didik, mengembangkan kreatifitas peserta didik, menciptakan kondisi
yang menyenangkan dan menantang, bermuatan, nilai, etika, logika dan kinestika
dan menyediakan pengalaman belajar yang beragam.1
Dalam kerangka itu, pengembangan program dilakukan berdasarkan
pendekatan kompetensi. Penggunaan pendekatan ini memungkinkan desain
program dapat dilaksanakan secara efektif, efesien dan tepat. Hasil-dail
pembelajaran dinilai dan dijadikan umpan balik untuk mengadakan perubahan
terhadap tujuan pembelajaran dan prosedur pembelajaran yang dilaksanakan
sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur Pengembangan Perencanaan Pembelajaran Berbasis
Pencapaian Kompetensi?
2. Apa langkah-langkah Penyusunan Perencanaan Pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui prosedur Pengembangan Perencanaan Pembelajaran
Berbasis Pencapaian Kompetensi
2. Untuk mengetahui langkah-langkah Penyusunan Perencanaan
Pembelajaran

1
Majid. Abdul. Perencanaan Pembelajaran PT Remaja Rosdakarya: Bandung,2007) hlm
24

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prosedur Pengembangan Perencanaan Pembelajaran Berbasis


Pencapaian Kompetensi

Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan


orientasi pencapaian kompetensi peserta didik yang pada hasil akhir
pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kompetensi peserta didik, hal ini
dapat diukur dalam pola sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa. Definisi dari
kompetensi sendiri ialah spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan, sikap serta
penerapan dari pengetahuan dan keterampilan tersebut. Pendidikan berbasis
kompetensi menitikberatkan pada pengembangan kemampuan untuk melakukan
tugas-tugas tertentu. Suatu program pendidikan berbasis kompetensi harus
mengandung empat unsur pokok, yaitu meliputi: pemilihan kompetensi yang
sesuai,spesifikasi indicator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan
pencapaian kompetensi, kemudian pengembangan system pembelajaran, dan
penilaian. Kompetensi merupakan target, sasaran, standar sebagaimana yang telah
digariskan oleh Benyamin S. Bloom, dan Gagne dalam Martinis Yamin, dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa penekanannya adalah
sasaran/tujuan pembelajran yang cakupan materi yang terkandung pada setiap
kawasan kompetensi cukup luas.2

Pembelajaran Berbasis Kompetensi akan menitik beratkan kepada


pengembangan kemampuan untuk melakukan kompetensi sesuai dengan yang
telah direncanakan. Adapun langkah-langkah dalam pengembangan pembelajaran
sebagaimana yang dikemukakan oleh Elam dalam Majid meliputi:

1. Spesifikasi Asumsi
Pengembangan pembelajaran harus didasarkan kepada asumsi yang
benar, sebab siswa akan belajar dengan baik apabila mereka memahami

2
Martinis Yamin. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Gaung Persada: Jakarta, 2010).
Hlm 127

4
apa yang mereka pelajari berhubungan dengan apa yang telah mereka
ketahui
2. Mengidentifikasi Kompetensi
Penyusunan rencana pembelajaran perlu memperhatikan kompetensi
dasar yang akan diajarkan. Cakupan dan keluasan kompetensi dasar
digunakan jaringan topik/tema/konsep. Ketika cakupan materi dalam
kompetensi dasar terlalu luas perlu dijabarkan dalam lebih dari satu
pembelajaran
Kompetensi harus dijabarkan secara khusus dan telah divalidasi serta tes
sejauh mana konstribusinya terhadap keberhasilan dan efektivitas belajar
mengajar. Identifikasi kompetensi dapat dilakukan melalui: analisis
tugas dan sebagainya
3. Menggambarkan Kompetensi Secara Spesifik
Spesifikasi kompetensi biasanya lebih khusus, dapat diamati,dan lebih
oprasional.
4. Menentukan Kriteria Jenis Asesmen
Langkah ini ditempuh guna mengukur ketercapaian kompetensi, dan ini
sangat penting dalam pengembangan pembelajaran. Karena ketersediaan
alternative penilaian yang disiapkan oleh guru menunjukkan kesiapan
guru dalam melaksanakan proses pembelajran
5. Pengelompokkan tujuan dan penyusunan tujuan pembelajaran
Pengelompokkan tujuan merupakan deskripsi logis dari program yang
didalamnya memuat kompetensi minimal.
6. Desain strategi pembelajaran
Desain ini dibuat sesuai dengan kompetensi yang telah dirumuskan dan
dikembangkan setelah kompetensi ditetapkan.
7. Menorganisasikan sistem pengelolaan
Sistem pengelolaan dalam lebih bersifat individual sesuai dengan
kebutuhan siswa, yang dalam implementasinya memerlukan layanan
multidisipliner dan mengutamakan suasana real.

5
8. Melaksanakan uji coba program
Program yang telah dibuat, hendaknya dilakukan uji coba dengan tujuan
untuk mengevaluasi efektivitas strategi instruksional, tuntutan program,
ketepatan alat atau jenis penilaian yang digunakan, dan efektivitas
sistem pengelolaan.
9. Menilai desain pembelajaran
Terdapat empat aspek penting dalam menilai desain pembelajaran anata
lain:
a) Validasi tujuan
b) Tingkat kiteria dan bentuk asesmen
c) Sistem instruksional
d) Pelaksanaan dan pengelolaan sesuai dengan tujuan.
Penilaian hendaknya dilakukan seawal mungkin, kontinuitas, sebab
merupakan bagian integral dalam pengembangan program.
10. Memperbaiki program
Perbaikan program ghendaknya dilaksanakan berdasarkan umpan balik
dari pengalalman belajar yang telah dimiliki oleh setiap siswa dan guru.3
Salah satu prinsip pembelajaran berbasis kompetensi adalah bahwasannya
kegiatan belajar berpusat pada peserta didik agar dapat mencapai kompetensi yang
diharapkan

B. Langkah-Langkah Penyusunan Perencanaan Pembelajaran


1. Merumuskan Tujuan Khusus
Dalam merancang pembelajaran, tugas pertama guru adalah merumuskan
tujuan pembelajaran khusus beserta materi pelajarannya. Tugas guru adalah
menerjemahkan tujuan umum pembelajaran menjadi tujuan yang spesifik. Tujuan
yang spesifik itu dirumuskan sebagai indikator belajar. Fungsi rumusan
pembelajaran khusus adalah sebagai teknik untuk mencapai tujuan pembelajaran
umum. Dengan demikian, maka pencapaian tujuan-tujuan khusus dalam proses
pembelajaran, merupakan indikator pencapaian tujuan umum.

3
Ibid. Majid Abdul.hlm 25-32

6
Rumusan tujuan pembelajaran, harus mencakup 3 aspek penting yang
diistilahkan oleh Bloom yang di kutip dalam buku Wina Sanjaya, merupakan
domain kognitif, afektif dan psikomotorik.
a. Domain kognitif
Domain kognitif adalah tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan
pengembangan aspek intelektual siswa, melalui penguasaan pengetahuan dan
informasi. Penguasaan pengetahuan dan informasi seperti penguasaan mengenai
data dan fakta, konsep, generalisasi dan prinsip merupakan materi pelajaran yang
akan membantu bahkan merupakan hal yang penting untuk proses pembelajaran
pada tahap yang lebih tinggi. Semakin kuat seseorang dalam menguasai
pengetahuan dan informasi, maka semakin mudah orang tersebut dalam
melaksanakan aktivitas belajar.
b. Sikap dan Apresiasi
Domain sikap afektif) adalah domain yang berhubungan dengan
penerimaan dan apresiasi seseorang terhadap suatu hal. Domain afektif
bersentuhan dengan aspek psikologis yang sulit, untuk didefinisikan pada bentuk
tigkah laku yang dapat diukur spesifik). Hal ini disebabkan aspek sikap dan
apresiasi berhubungan dengan perkembangan mental yang ada dalam diri
seseorang, sehingga yang muncul dalam aspek perilaku belum tentu
menggambarkan sikap seseorang.
c. Keterampilan dan Penampilan
Domain keterampilan adalah domain yang menggambarkan
kemampuan atau keterampilan skill) seseorang yang dapat dilihat dari unjuk kerja
atau performance. Keterampilan merupakan tujuan pembelajaran khusus yang
berhubungan dengan kemampuan motorik dmain psikomotorik). Ketrampilan
bisa berupa keterampilan fisik dan keterampilan nonfisik. Keterampilan fisik
adalah keterampilan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan menggunakan
otot atau tenaga, sedangkan nonfisik adalah keterampilan seseorang dalam
menggunakan orak sebagai alat utama dalam mengerjakan dan memecahkan suatu
persoalan4

4
Wina Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Kencana: Jakarta, 2010)
hlm 22-25

7
2. Pengalaman Belajar
Langkah yang kedua dalam merancakan pembelajaran adalah memilih
pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Belajar bukan hanya sekedar mencatat dan menghafal, akan tetapi
proses berpegalaman. Oleh sebab itu, siswa harus didorong secara aktif
melakukan kegiatan tertentu. Walaupun tujuan pembelajaran hanya sebatas
memahami data atau fakta, akan tetapi sebaiknya hal itu tidak cukup hanya
diberikan saja oleh guru, akan tetapi siswa didorong untuk mencari dan
menemukan sendiri fakta tersebut, misalnya melalui wawancara, observasi, dan
lain sebagainya. Aktivitas pembelajaran semacam ini sangat baik untuk
memberikan pengalaman kepada siswa agar mampu bersosialisasi atau mampu
berhubungan sosial dengan orang lain. Hal ini juga sangat penting, sebab pada
akhirnya manakala siswa sudah kembali ke masyarakat, mereka membutuhkan
kemampuan itu untuk hidup bersama dengan orang lain.
3. Kegiatan Belajar Mengajar
Langkah ketiga dalam menyusun perencanaan pembelajaran dengan
pendekatan sistem adalah menentukan kegiatan belajar mengajar. Menentukan
kegiatan belajar mengajar. Menentukan kegiatan belajar mengajar yang sesuai,
pada dasarnya kita dapat merancang melalui pendekatan kelompok atau
pendekatan individual. Pendeketan kelompok adalah pembelajaran yang
dirancang dengan menggunakan pendekatan klasikal, yakni pembelajaran di mana
setiap siswa belajar secara keompok baik dalam keompok besar maupun
kelompok kecil, sedangkan pembelajaran individu adalah pembelajaran di mana
siswa belajar secara mandiri melalui bahan belajar yang dirancang sedemikian
rupa, sehingga siswa dapat belajar menurut kecepatan dan kemampuan masing-
masing. Ketiga jenis tujuan pembelajaran seperti tujuan kognitif, afektif dan
psikomotorik, yang pada dasarnya dapat menggunakan pendekatan pembelajaran
klasikal, pembelajaran melalui kelompok atau pembelajaran secara individual, hal
ini sangat tergantung pada tujuan khusus yang ingin dicapai.
4. Orang-orang Yang Terlibat
Perencanaan pembelajaran dengan pendekatan sistem juga bertanggung
jawab dalam menentukan orang yang akan membantu dalam proses pembelajaran.

8
€Orang-orang yang akan terlibat dalam proses pembelajaran khususnya yang
berperan sebagai sumber belajar meliputi instruktur atau guru, atau juga tenaga
profesional.
Peran guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai pengelola
pembelajaran. Dalam pelaksanaan peran tersebut di antaranya guru berfungsi
sebagai penyampai informasi. Agar guru dapat melaksanakan fungsi dan tugasnya
secara baik, maka guru harus memiliki kemampuan untuk berbicara serta
berkomunikasi, menggunakan berbagai media seperti OHP, LCD, papan tulis dan
lain sebagainya. Kemampuan-kemampuan ini sangat diperlukan dalam
memerankan sebagai penyampai informasi.
Peran lain sebagai guru adalah mengatur lingkungan belajar untuk
memberikan pengalaman belajar yang memadai bagi setiap siswa. Kemampuan
yang dimiliki guru untuk hal itu menggambarkan tingkat profesional dan
keterampilan guru. Guru dituntut untuk dapat mendesain dan mengatur
lingkungan agar siswa dapat belajar dengan penuh semangat sesuai dengan gaya
belajarnya masing-masing
5. Bahan dan Alat
Penyeleksian bahan dan alat juga merupakan bagian dari sistem
perencanaan pembelajaran. Penentuan bahan dan alat dapat mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut:
a. Keberagaman kemampuan intelektual siswa
b. Jumlah dan keberagaman tujuan pembelajaran khusus yang harus
dicapai siswa
c. Tipe-tipe media yang diproduksi dan digunakan secara khusus
d. Berbagai alternatif pengalaman belajar untuk mencapai yujuan
pembelajaran
e. Bahan dan alat yang dapat dimanfaatkan
f. Fasilitas fisik yang tersedia
6. Fasilitas fisik
Fasilitas fisik merupakan faktor yang akan berpengaruh terhadap
keberhasilan proses pembelajaran. Fasilitas fisik meliputi ruangan kelas, pusat
media, laboratorium, atau ruangan untuk kelas yang berukuran besar aula). Guru

9
dan siswa akan bekerja sama, menggunakan bahan pelajaran, memanfaatkan alat,
berdiskusi, dan lain sebagainya. Kesemuanya itu, hanya dapat digunakan melalui
proses perencanaan yang matang melalui pengaturan secara profesional termasuk
adanya sokongan finansial sesuai dengan kebutuhan.
7. Perencanaan Evaluasi dan Pengembangan
Prosedur evaluasi merupakan faktor penting dalam sebuah sistem
perencanaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat melihat keberhasilan
pengelolaan pembelajaran dan keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Manakala berdasarkan evaluasi seluruh elemen telah bersedia dengan lengkap,
maka kita dapat menentukan tahap berikutnya. Evaluasi terhadap hasil belajar
siswa akan memberikan informasi tentang:
a. Kelemahan dalam perencanaan pembelajaran, yakni mengenai isi
pelajaran, prosedur pembelajaran dan juga bahan-bahan pelajaran yang
digunakan
b. Kekeliruan mendiagnosis siswa tentang kesiapan mengikuti
pengalaman belajar.
c. Kelengkapan tujuan pembelajaran khusus.
d. Kelemahan-kelemahan instrumen yang digunakan untuk mengukur
siswa mencapai tujuan pembelajaran.5

5
Ibid. Wina Sanjaya. Hlm 40-45

10
C. Prosedur Pengembangan PP-PK dalam Kurikulum 20113
Berdasarkan Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses 6 ,
bahwa perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana
pelaksanaan Pembelajaran RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan
pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan
menyiapkan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan
skenario pembelajaran. Penyusunan silabus dan RPP disesuaikan dengan
pendekatan pembelajaran yang digunakan.
1. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap
bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
a. Identitas mata pelajaran (khususSMP/MTs/SMPLB/Paket B
dan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan);
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran;
d. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
e. Tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A);
f. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi;
g. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta
didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
h. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
i. Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur
kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan

6
Permendikbud No 65 tahun 2013, Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Hlm 5

11
j. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.

Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan


Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola
pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu.Silabus digunakan sebagai acuan
dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya
mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtemayang
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Komponen RPP terdiri atas:
a. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
b. Identitas mata pelajaran atau tema/sub tema;
c. Kelas/semester;
d. Materipokok;
e. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD
dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;

12
h. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi;
i. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai;
j. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
k. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
l. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,
inti, dan penutup; dan
m. Penilaian hasil pembelajaran.

3. Prinsip Penyusunan RPP


Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut.
a. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal,
tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan
sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi,
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjutRPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

13
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.7

7
Ibid, Permendikbud No 65 tahun 2013, Hlm 6

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat saya simpulkan bahwa dalam pengembangan
pembelajaran harus memiliki beberapa langkah yaitu, Spesifikasi
Asumsi;Mengidentifikasi Kompetensi;Menggambarkan Kompetensi Secara
Spesifik;Menentukan Kriteria Jenis Asesmen;Pengelompokkan tujuan dan
penyusunan tujuan pembelajaran;Desain strategi pembelajaran;Menorganisasikan
sistem pengelolaan;Melaksanakan uji coba program;Menilai desain pembelajaran
dan Memperbaiki program. Kemudian adapun langkah-langkah dalam
Penyusunan Perencanaan Pembelajaran yaitu Merumuskan Tujuan Khusus;
Pengalaman Belajar; Kegiatan Belajar Mengajar; Orang-orang Yang Terlibat;
Bahan dan Alat; Fasilitas fisik dan Perencanaan Evaluasi dan Pengembangan.
Pada kurikulum 2013 termuat pada Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses, bahwa perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus
dan Rencana pelaksanaan Pembelajaran RPP) yang mengacu pada Standar Isi.
Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran dan menyiapkan media dan sumber belajar, perangkat penilaian
pembelajaran, dan skenario pembelajaran.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdul. Majid. 2007. Perencanaan Pembelajaran PT Remaja Rosdakarya:


Bandung.
Permendikbud No 65 tahun 2013, Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan
Menengah.
Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Kencana:
Jakarta.
Yamin, Martinis. 2010. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Gaung
Persada: Jakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai