Anda di halaman 1dari 4

6.

4 Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika 

Kegiatan Belajar 1

Konsep Dasar
Perencanaan Pembelajaran

S ejauh ini kita telah mengalami beberapa kali pergantian kurikulum,


namun perlu diingat bahwa keberhasilan implementasi kurikulum sangat
dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam menerapkan dan
mengaktualisasikan kurikulum tersebut. Kemampuan guru tersebut, terutama
berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan memahami tugas-tugas yang
harus dilaksanakannya. Merencanakan kegiatan pembelajarannya merupakan
salah satu tugas guru, di samping melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan
menilai prestasi belajar siswa.
Dalam modul ini, acuan untuk mengembangkan silabus adalah
kurikulum berbasis kompetensi. Dalam kurikulum tersebut telah termuat
kompetensi dan indikator yang harus dikuasai siswa. Agar dapat
merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan KBK Anda perlu
mempelajari konsep dasar perencanaan pembelajaran.
Dalam Kegiatan Belajar 1 ini Anda akan mempelajari secara lebih
terperinci mengenai konsep perencanaan pembelajaran yang mencakup
pengertian, manfaat, dan komponen perencanaan pembelajaran. Setelah
mempelajari Kegiatan Belajar 1 ini Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan pengertian perencanaan pembelajaran;
2. menjelaskan manfaat perencanaan pembelajaran;
3. menjelaskan komponen perencanaan pembelajaran;
4. menjelaskan pengertian silabus dan rencana pembelajaran untuk setiap
pertemuan;
5. mengembangkan silabus untuk setiap semester dan rencana
pembelajaran untuk setiap pertemuan.

A. PENGERTIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Abdul Majid (2005) menyatakan bahwa dalam konteks pengajaran,


perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran,
penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode
 PEMA4303/MODUL 6 6.5

pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan
pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Sedangkan Sagala (2005) menuliskan pengertian perencanaan
pembelajaran sebagai suatu program bagaimana mengajarkan apa yang
sudah dirumuskan dalam kurikulum. Jadi acuan utama dalam penyusunan
perencanaan pembelajaran adalah kurikulum.
Jika kita menyimpulkan beberapa pengertian perencanaan pembelajaran
di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran berarti
penyusunan langkah-langkah pelaksanaan suatu kegiatan yang terarah pada
pencapaian tujuan tertentu. Lebih lanjut Majid (2005) menuliskan bahwa isi
perencanaan sebaiknya merujuk pada hal-hal yang direncanakan.
Perencanaan yang baik perlu memuat rumusan apa yang akan dilakukan guru
dan siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, sebelum
kegiatan pembelajaran yang sesungguhnya dilaksanakan.
Indikator dari kompetensi penyusunan rencana pembelajaran yang perlu
dikuasai guru meliputi kemampuan mendeskripsikan kompetensi
pembelajaran, memilih dan menentukan materi, mengorganisasi materi,
menentukan metode/strategi pembelajaran, menentukan perangkat penilaian,
menentukan teknik penilaian, dan mengalokasikan waktu (Ditentik,
Depdiknas, 2004 dalam Majid 2005).
Untuk itu, Hidayat (1990, dalam Majid, 2005) menyatakan bahwa
perangkat yang harus disiapkan dalam perencanaan pembelajaran adalah:
1. memahami kurikulum,
2. menguasai bahan ajar,
3. menyusun program pengajaran,
4. melaksanakan program pengajaran,
5. menilai program pengajaran dan hasil proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan.

KBK menghendaki proses pembelajaran yang memberdayakan semua


siswa untuk menguasai kompetensi yang diharapkan dengan cara
menerapkan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan,
berpusat pada siswa, mengembangkan kreativitas siswa, bermuatan nilai,
etika, estetika, logika, kinestetika, kontekstual, efektif dan efisien, bermakna,
dan menyediakan pengalaman belajar yang beragam.
6.6 Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika 

Konsep pembelajaran berbasis kompetensi mensyaratkan dirumuskannya


secara jelas kompetensi yang harus dimiliki siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran. Dengan tolok ukur pencapaian kompetensi, maka dalam
kegiatan pembelajaran siswa akan terhindar dari mempelajari materi yang
tidak menunjang tercapainya penguasaan kompetensi.
Pencapaian setiap kompetensi tersebut terkait erat dengan sistem
pembelajaran. Dengan demikian komponen minimal pembelajaran berbasis
kompetensi adalah:
1. pemilihan dan perumusan kompetensi yang tepat,
2. spesifikasi indikator penilaian untuk menentukan pencapaian
kompetensi,
3. pengembangan sistem penyampaian yang fungsional dan relevan dengan
kompetensi dan sistem penilaian.

B. MANFAAT PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Mengapa guru perlu membuat perencanaan pembelajaran? Apa


manfaatnya bagi guru? Menjawab pertanyaan tersebut Abdul Majid (2005)
menuliskan beberapa manfaat perencanaan pembelajaran sebagai berikut.
1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap
unsur yang terlibat dalam kegiatan.
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun
muridnya.
4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
dapat diketahui ketepatan dan kelambatan kerjanya.
5. Sebagai bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
6. Perencanaan pembelajaran dibuat untuk menghemat waktu, tenaga, alat
dan biaya.

Dalam membuat perencanaan pembelajaran, perlu diterapkan konsep-


konsep dan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Penerapan
konsep dan prinsip pembelajaran berbasis kompetensi diharapkan bermanfaat
untuk:
1. Menghindari duplikasi dalam memberikan materi pembelajaran. Dengan
menyajikan materi pelajaran yang benar-benar relevan dengan
kompetensi yang ingin dicapai, dapat dihindari terjadinya duplikasi dan
pemberian materi pelajaran yang terlalu banyak.
 PEMA4303/MODUL 6 6.7

2. Mengupayakan konsistensi kompetensi yang ingin dicapai dalam


mengajarkan suatu mata pelajaran. Dengan kompetensi yang telah
ditentukan secara tertulis, siapa pun yang mengajarkan mata pelajaran
tertentu tidak akan bergeser atau menyimpang dari kompetensi dan
materi yang telah ditentukan.
3. Meningkatkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, kecepatan dan
kesempurnaan siswa.
4. Membantu mempermudah pelaksanaan. Pelaksanaan akreditasi akan
lebih dipermudah dengan menggunakan tolok ukur standar kompetensi.
5. Memperbaharui sistem evaluasi dan laporan hasil belajar siswa. Dalam
pembelajaran berbasis kompetensi, keberhasilan siswa diukur dan
dilaporkan berdasarkan pencapaian kompetensi atau sub-kompetensi
tertentu, bukan didasarkan atas perbandingan dengan hasil belajar siswa
yang lain.
6. Memperjelas komunikasi dengan siswa tentang tugas, kegiatan, atau
pengalaman belajar yang harus dilakukan, dan cara yang digunakan
untuk menentukan keberhasilan belajarnya.
7. Meningkatkan akuntabilitas publik. Kompetensi yang telah disusun
kemudian divalidasikan dan dikomunikasikan kepada publik, sehingga
dapat digunakan untuk mempertanggungjawabkan kegiatan
pembelajaran kepada publik.
8. Memperbaiki sistem sertifikasi. Dengan perumusan kompetensi yang
lebih terperinci, sekolah dapat mengeluarkan sertifikat atau transkrip
yang menyatakan jenis dan aspek kompetensi yang dicapai.

1) Jelaskanlah konsep perencanaan pembelajaran menurut pendapat Anda!


2) Bandingkanlah konsep tersebut dengan cara Anda merencanakan
pembelajaran yang selama ini Anda lakukan. Diskusikanlah jawaban
Anda dengan teman sejawat!

Anda mungkin juga menyukai