Anda di halaman 1dari 3

KONSEP PENYUSUNAN PENILAIAN PADA KURIKULUM MERDEKA

Pemerintah menetapkan capaian pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun, CP
tidak cukup konkret untuk mengarahkan kegiatan sehari-hari. CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan
pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh peserta didik hingga
mereka mencapai akhir fase.
Pendidik menentukan pilihan tersebut berdasarkan kemampuan masing-masing. Dalam platform
merdeka mengajar, pemerintah menyediakan contoh alur tujuan pembelajaran, rencana pelaksanaan
pembelajaran atau RPP, dan modul ajar. Proses perancangan kegiatan pembelajaran dalam panduan
dibuat asumsi bahwa pendidik akan mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan rencana
pembelajaran secara mandiri, tidak menggunakan contoh yang disediakan pemerintah. Apabila
pendidik menggunakan contoh proses ini perlu disesuaikan dengan kebutuhan.
A. Memahami Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian pembelajaran merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada
setiap fase, dari fase fondasi pada paud. Beberapa contoh fase capaian pembelajaran dalam
perencanaan pembelajaran:

 Pembelajaran yang fleksibel


Proses belajar berjalan lebih lambat pada suatu periode yang dibutuhkan waktu lebih panjang
untuk mempelajari suatu konsep.
 Pembelajaran yang sesuai dengan kesiapan peserta didik
Peserta didik menunjukkan kompetensinya yang berkaitan dengan mekanisme kenaikan kelas
yang telah disampaikan.
 Pengembangan rencana pembelajaran yang kolaboratif
Guru mendapatkan informasi tentang sampai mana proses belajar peserta didik dan juga
berkolaborasi dengan guru lainnya untuk menyampaikan bahwa rencana pembelajaran kelas
hingga akhir suatu topik atau materi tertentu. Sehingga guru kelas dapat merencanakan
pembelajaran berdasarkan informasi tersebut.

B. Merumuskan Tujuan Pembelajaran


Setelah memahami CP, pendidik mulai mendapatkan ide tentang apa yang akan atau yang harus
dipelajari oleh peserta didik dalam suatu fase. Dalam tahap merumuskan tujuan pembelajaran,
pendidik belum mengurutkan tujuan tersebut, cukup merancang tujuan belajar yang operasional dan
konkret terlebih dulu.
Ada 2 komponen utama dalam merumuskan tujuan pembelajaran
1. Kompetensi
Kemampuan atau keterampilan yang perlu ditunjukkan oleh peserta didik.
2. Lingkup materi
Konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran.

C. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran


Setelah menyusun tujuan pembelajaran, dalam perencanaan pembelajaran adalah menyusun alur
tujuan pembelajaran yang memiliki fungsi yang serupa dengan silabus. Perencanaan dan pengaturan
pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka waktu satu tahun. Pendidik dapat
menggunakan alur tujuan pembelajaran dan alur tujuan dapat diperoleh pendidik dengan merancang
sendiri berdasarkan CP, mengembangkan dan memodifikasi contoh yang disediakan, dan
menggunakan contoh yang disediakan pemerintah.

D. Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen


Rencana pembelajaran dirancang untuk mengarahkan pengajar melaksanakan pembelajaran sehari-
hari untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Rencana pembelajaran yang digunakan pengajar
berdasarkan alur tujuan pembelajaran sehingga bentuknya lebih rinci dibandingkan alur tujuan
pembelajaran. Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan
proses pembelajaran mencapai CP. Rencana pembelajaran berupa:
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP
2. Dalam bentuk modul ajar
Rencana asesmen dalam rencana pelaksanaan pembelajaran atau modul ajar.
Dalam modul ajar rencana asesmen ini dilengkapi dengan instrumen serta cara melakukan
penilaiannya. Dalam dunia pedagogi dan asesmen terdapat banyak teori pedagogi dan pendekatan
asesmen.
Assessment adalah aktivitas yang menjadi kesatuan dalam proses pembelajaran asesmen dilakukan
untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran.
Ada beberapa asesmen yang dilakukan oleh pendidik yaitu:
1. Assessment formatif
Yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk
memperbaiki proses belajar.
2. Asesmen sumatif
Asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen
ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau juga disebut dengan dilakukan sekaligus untuk dua
kali atau lebih tujuan pembelajaran.
Merencanakan asesmen
Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan, maka ia tidak perlu membuat
perencanaan asesmen. Namun pengajar yang mengembangkan sendiri rencana pelaksanaan
pembelajaran dan atau modul ajar ia perlu merencanakan asesmen formatif yang akan dilakukan.
Ada beberapa asesmen yang dilakukan yaitu:
1. Asesmen praktik kerja lapangan atau PKL
Assessment yang dilakukan oleh pembimbing atau instruktur dari dunia kerja dan atau bersama
dengan guru pendamping.
2. Uji kompetensi kejuruan
Hasil dari uji kompetensi adalah predikat capaian kompetensi sebagaimana ditetapkan oleh
penyelenggara dan sertifikat keahlian untuk menghadapi dunia kerja atau yang disebut dengan PPG.
3. Ujian unit kompetensi
Asesmen terhadap pencapaian satu atau beberapa unit kompetensi untuk mencapai kemampuan
melaksanakan satu bidang pekerjaan yang spesifik.
Menentukan ketercapaian tujuan pembelajaran
Pendidik atau pengajar perlu menetapkan kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran
yang akan dikembangkan saat pendidik merencanakan asesment yang dilakukan saat mendidik
menyusun perencanaan pembelajaran baik dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran ataupun
modul ajar. Ketercapaian ini menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih instrumen asesment
karena belum tentu suatu asesment sesuai dengan tujuan dan keterkaitan tujuan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai