Anda di halaman 1dari 13

MERANCANG RENCANA PELAKSANAAN PENDIDIKAN

( RPP )

1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) adalah rencana yang
menggabarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau
lebih kompetensi dasar yang ditetapkan oleh standar isidan dijabarkan dalam
silabus1. RPP merupakan komponen penting dari kurikulum tingkat satuan
pendidikan ( KTSP ) yang pengembangannya harus dilakukan secara professional.
Dalam pengembangan RPP, guru diberikan kebebasan untuk mengubah,
memodifikasi, dan menyesuaikan silabus dan kondisi sekolah dan daerah, serta
dengan karakteristik peserta didik. Hal ini harus dipahami dan dilakukan guru,
terutama kalau sekolah tempatnya mengajar tidak mengembangkan silabus
sendiri, tetapi menggunakan silabus yang dikembangkan oleh Depdiknas atau
silabus dari sekolah lain.
Dalam KTSP, guru diberikan kewenangan secara leluasa untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik dan kondisi sekolah, serta
kemauan guru itu sendiri untuk menjabarkannya menjadi rencana pelaksanaan
pembelajaran yang siap dijadikan pedoman untuk pembentukan kompetensi
peserta didik. Agar guru dapat membuat RPP yang efektif, dan berhasil guna, guru
dituntut untuk memahami apa sesungguhanya RPP itu sendiri sehingga guru dapat
mengkaji komponen RPP, membuat format RPP, merumuskan standar kompetensi
mata pelajaran.
b. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan rencana pelaksanaan pembelajaran ?
2. Bagaimana prinsip pengembangan RPP ?
3. Bagaimana mengkaji komponen RPP ?
4. Langkah langkah yang patut dilakukan Guru dalam penyusunan
RPP?
5. Bagaimana membuat format RPP ?

2. PEMBAHASAN
a. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Hakikat Perencanaan Pembelajaran
1
Mukhtar, Desain Pembelajaran PAI,(Jakarta; Misaka galiza,1995), hal. 147.
Perencanaan pembelajaran berarti penyusunan langkah-langkah
pelaksanaan suatu kegiatan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu 2.
Komponen perencanaan pembelajaran terdiri dari kemampuan
mendeskripsikan kompetensi pembelajaran, memilih dan menentukan materi,
mengorganisasi materi, menentukan metode/strategi pembelajaran,
menentukan perangkat penilaian, menentukan teknik penilaian, dan
mengalokasikan waktu. Komponen-komponen itu merujuk pada apa yang
akan dilakukan guru dan siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan, sebelum kegiatan pembelajaran yang sesungguhnya dilaksanakan.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) adalah rencana yang
menggabarkan prosedur dan pengorganisasian untuk mencapai satu
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam
silabus. Lingkup RPP paling luas mencangkup satu kompetensi dasar yang
terdiri atas satu indicator atau beberapa indicator untuk satu kali pertemuan
atau lebih. Rencana pelaksanaan pembelajaran sekurang kurangnya memuat
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar. Rencana pelaksanaan pembelajaran KTSP akan
bermuara pada pelaksanaan pembelajaran, yang sedikitnya mencangkup tiga
kegiatan, yaitu; identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan
penyusunan program pembelajaran.
(1). Identifikasi kebutuhan
Kebutuhan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya
dengan kondisi yang sebenarnya, atau sesuatu yang harus dipenuhi untuk
mencapai tujuan. Identifikasi kebutuhan bertujuan antara lain untuk
melibatkan dan memotivasi peserta didik agar kegiatan pembelajaran
dirasakan oleh mereka sebagai bagian dari kehidupannya dan mereka
merasa memilikinya. Hal ini dapat dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut;
a. Peserta didik didorong untuk menyatakan kebutuhan belajar berupa
kompetensi tertentu yang ingin mereka peroleh dan mereka miliki
melalui kegiatan pembelajaran.
b. Peserta didik di dorong untuk mengenali dan mendayagunakan
lingkungan sebagai sumber belajar untuk memenuhi kebutuhan belajar.

2
Ngalim Purwanto,Administrasi Pendidikan(Jakarta;Mutiara Sumb Widya 1996)
hal.146.
c. Peserta didik dibantu untuk mengenal dan menyatakan kemungkinan
adanya hambatan dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan belajarnya,
baik yang dating dari dalam maupun dari luar.
(2). Identifikasi kompetensi
Kompetensi merupakan sesuatu yang ingin dimiliki oleh
peserta didik, dan merupakan komponen utama yang harus dirumuskan
dalam pembelajaran, yang memiliki peran penting dan menentukan
arah pembelajaran. Kompetensi yang harus dipelajari dan dimiliki
peserta didik perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai,
sebagai wujud pengalaman belajar yang mengacu pada pengalaman
langsung.
(3). Penyusunan program pembelajaran
Penyusunan program member arah kepada suatu program dan
membedakan dengan program lain. Penyusunan program pembelajaran
akan bermuara pada rencana pelaksanaan pembelajaran, sebagai
produk program pembelajaran jangka pendek, yang mencangkup
komponen program kegiatanbelajar dan proses pelaksanaan program.
b. Fungsi rencana pelaksanaan pembelajaran
Sedikitnya ada dua fungsi RPP dalam KTSP kedua fungsi tersebut adalah
a. Fungsi perencanaan
Fungsi perencanaan RPP dalam KTSP adalah bahwa rencana pelaksanaan
pembelajaran hendaknya dapat mendorong guru lebih siap melakukan
kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang.
b. Fungsi pelaksanaan
Dalam pengembangan KTSP, rencana pelaksanaan pembelajaran harus
disusun secara sistematis, utuh dan menyeluruh, dengan beberapa
kemungkinan penyesuaian dalam situasi pembelajaran yang actual. Dengan
demikian, rencana pelaksanaan pembelajaran berfungsi untuk mengafektifkan
proses pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan.
c. Manfaat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Adapun manfaat rencana pelaksanaan pembelajaran antara lain:
1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap
unsur yang terlibat dalam kegiatan.
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun
siswanya.
4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap
saat dapat diketahui ketepatan dan kelambatan kerjanya.
5. Sebagai bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
6. Perencanaan pembelajaran dibuat untuk menghemat waktu, tenaga,
alat, dan biaya.
d. Prinsip pengembangan RPP

Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan


pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing
guru. Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan
memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan
pembelajaran),dan evaluasi rencana pembelajaran. Landasan penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran terdapat pada: PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 20,
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Pengembangan
rencana pelaksanaan pembelajaran harus memperhatikan perhatian dan
karakteristik peserta didik terhadap materi standar yang akan dijadikan bahan
kajian. Dalam hal ini, harus diperhatikan agar guru jangan hanya berperan sebagai
transformator, tetapi juga harus berpera sebagai motivator yang dapat
membangkitkan gairah dan nafsu belajar, serta mendorong peserta didik untuk
belajar. Untuk kepentingan tersebut, terdapat beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran dalam
mnyukseskan implementasi KTSP, sebagai berikut3:

1. Kompetensi yang dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran jelas.


2. RPP harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran, dan pembentkan kompetensi peserta didik.
3. Kegiatan yang disusun atau dikembangkan dalam RPP harus menunjang dan
sesuai dengan kompetensi dasar yang akan diwujudkan.
4. RPP yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas
pencapaiannya.
5. Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program sekolah, terutama
apabila pembelajaran dilaksanakan secara bertim, atau dilaksanakan di luar
kelas agar tidak mengganggu jam jam mata pelajaran lain.

Cynthia mengemukakan bahwa proses pembelajaran yang dimulai


dengan pengembangan RPP, ketika kompetensi dan metodelogi telah
diidentifikasi, akan membantu guru dalam mengorganisasikan materi standar,
3
serta mengantisipasi peserta didik dan masalah masalah yang mungkin timbul
dalam pembelajaran. Sebaliknya, tampa RPP seorang guru akan mengalami
hambatan dalam proses pembelajaran yang dilakukannya

Sumantri menyatakan bahwa perencanaan yang baik sangat membantu


pelaksanaan pembelajaran, karena baik guru ataupun peserta didik mengetahui
dengan pasti tujuan yang ingin dicapai dan cara mencapainya, dengan demikian
guru dapat mempertahankan situasi agar peserta didik dapat memusatkan
perhatiannya pada pembelajaran yang telah diprogramkaan.

e. Komponen RPP
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar kompetensi pada dasarnya merupakan kualifikasi kemampuan


minimal siswa yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester
untuk mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar merupakan sejumlah ke-
mampuan yang harus dikuasai siswa dalam mata pelajaran tertentu sebagai
rujukan penyusunan indikator kompetensi. Standar kompetensi dan kompe-tensi
dasar ini berlaku secara nasional, ditetapkan oleh BSNP. Mengkaji standar
kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada
Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal beriku4t:

a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan

materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi;

b. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata

pelajaran;

c. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata

pelajaran.

2. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang


ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
4
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta; Rineka Cipta, 2007), hal.101.
pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah
dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

3. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran

Materi pokok atau pembelajaran ini merupakan pokok pokok materi


pembelajaran yang harus dipelajari siswa untuk mencapai kompetensi dasar
dan indikator. Jenis jenis materi pokok bisa berupa fakta, konsep, prinsip,
prosedur, atau keterampilan. Untuk mengidentifikasi materi
pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan
mempertimbangkan5:

a. potensi peserta didik;


b. relevansi dengan karakteristik daerah,
c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual
peserta didik;
d. kebermanfaatan bagi peserta didik;
e. struktur keilmuan;
f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
h. alokasi waktu.
4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajara pada dasarnya merupakan bentuk atau pola uum


kegiatan yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran ini dapat berupa kegiatan tatap muka ataupun bukan tatap muka.
Kegiatan tatap muka berupa kegiatan pembelajaran dalam bentuk interaksi
langsung antara guru dengan siswa. Kegiatan non tatap muka, berupa kegiatan
pembelajaran bukan interaksi langsung guru dengan siswa.

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman


belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta

5
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta: Raja Grafindo
Persada,2009), hal.61
didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang
dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat
kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai
berikut.

a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada


para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki
konsep materi pembelajaran.
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal
mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan
pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.

5. Penentuan Jenis Penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan


berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non
tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan
portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,


menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam penilaian.

a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.


b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan
bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan
yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak
lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program
remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah
kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang
telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi
harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya
teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi
lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
6. Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada


jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang
beragam.

7. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan


untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi.

f. Langkah langkah yang patut dilakukan Guru dalam penyusunan RPP

Adapun langkah yang patut dilaksanakan oleh guru dalam penyusunan RPP
adalah:
1. Ambilah satu unit pembelajaran (dalam Silabus) yang akan diterapkan
dalam pembelajaran.
2. Tulis standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam
unit tersebut.
3. Tentukan indicator untuk mencapai kompetensi dasar tersebut.
4. Rumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapaidalam
pembelajaran tersebut.
5. Tentukan materi pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
6. Pilihlah metode pembelajaran yang dapat mendukung tujuan
pembelajaran.
7. Susunan langkah langkah kegiatan pembelajaran pada setiap satuan
rumusan pembelajaran, yang bisa dikelompokkan menjadi kegiatan
awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
8. Jika alokasi waktu untuk mencapai satu kompetensi dasar lebih dari
dua jam pelajaran, bagilah langkah langkah pembelajaran menjadi
lebih dari satu kali pertemuan
9. Sebutkan sumber/ media belajar yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
10. Tentukan tehnik penilaian, bentuk dan contoh instrumenspenilaian
yang akan digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi
dasaratau tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
g. Format RPP

Ada beberapa alternative format rencana pembelajaran rencana


pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang bisa dikembangkan. Format yang dipilih
guru sangat bergantung pada sifat materi pembelajaran dan selera atau kehendak
kurikulumyang sedang berlaku. Yang penting adalah ketika memutuskan
penggunaan format tertentu harus dilakukan secara sadar dan rasional.

Berikut ini dicantumkan format RPP yang biasa digunakan oleh Guru:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP)

Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran :
Kelas/ Semester :..
Standar Kompetensi :.
Kompetensi Dasar :..
Indikator :.
Alokasi Waktu :Menit (.Pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
.
B. Materi Pembelajaran
.

C. Metode Pembelajaran
..
D. Langkah Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Awal ( Dilengkapi dengan alokasi waktu)
..
Kegiatan Inti ( Dilengkapi dengan alokasi waktu)
..
Kegiatan Penutup ( Dilengkapi dengan alokasi waktu)
..

Pertemuan 2

Dan seterusnya
E. Sumber Belajar

F. Penilaian
Tehnik

Bentuk Instrumen
.
Contoh Instrumenn ( soal / tugas)
Ditambah Kunci Jawaban

Mengetahui, ..,..
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
.
3. PENUTUP

a. Kesimpulan.
Perencanaan pembelajaran berarti penyusunan langkah-langkah
pelaksanaan suatu kegiatan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu. RPP
Menurut fungsinya yaotu berfungsi sebagai Perencanaan dan Pelaksaan
pembelajaran.
Manfaat dari RPP ini yaitu Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam
mencapai tujuandan juga sebagai pola dasar dari pembelajarn selain itu juga
RPP ini mempunyai beberapa prinsip yaitu Pertama Kompetensi yang
dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran jelas. Kedua RPP harus
sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran, dan pembentkan kompetensi peserta didik. Ketiga Kegiatan
yang disusun atau dikembangkan dalam RPP harus menunjang dan sesuai
dengan kompetensi dasar yang akan diwujudkan. Ke-Empat RPP yang
dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya. Ke-
Lima Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program sekolah.
Komponen dalam yaitu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi
dasar, Merumuskan indikator pencapaian kompetensi , Mengidentifikasi
materi pokok/pembelajaran , Mengembangkan kegiatan pembelajaran,
penentuan jenis penilaian, Menentukan alokasi waktu, Menentukan sumber
belajar.
Melihat begitu banyak fungsi dan manfaatnya dapat disimpulkan
bahwa RPP sangatlah penting dimana sebagai salah satu untuk menentukan
arah dan keberlangsungan dari pada pemebelaaran yang aktif dan kreatif di
dalam kelas dan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Mukhtar, Desain Pembelajaran PAI, Misaka galiza,Jakarta, 1995.


Purwanto, Ngalim, Administrasi Pendidikan, Mutiara Sumber Widya,Jakarta, 1996
Darajat, zakiah, Methodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Bumi aksara, Jakarta,2004
Daryanto, evaluasi pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta,2007
Suharsimi Arikunto, dasar-dasar evaluasi pendidikan, bumi aksara,2009
Anas sudijono, pengantar evaluasi pendidikan, raja grafindo persada, jakarta,2009
Purwanto, Ngalim, Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran, remaja rosda karya,
bandung 2009

Anda mungkin juga menyukai