Anda di halaman 1dari 10

ADMINISTRASI KEUANGAN DALAM PENDIDIKAN

MAKALAH
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Administrasi Pendidikan
Dosen Pengampu: Muhamad Januaripin,M.Pd.I

Disusun Oleh :
Suhartini
Wasiatul Ulfah

Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)


Jurusan Tarbiyah

SEKOLAH TINNGGI AGAMA ISLAM (STAI)


MIFTAHUL HUDA PAMANUKAN-SUBANG
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt.yang telah
memberikan kekuatan dan kemampuan,sehingga makalah yang berjudul “Administrasi
Keuangan Dalam Pendidikan” ini dapat diselesaikan.tak lupa juga Shalawat dan Salam
semoga senantiasa dilmpahkan kepada Nabi Muhammad Saw.para sahabat,keluarga,dan
sekalian umatnya hingga akhir zaman.

Penyusun,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................


DAFTAR ISI ...............................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................................
A.Latar Belakang ...........................................................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN .........................................................................................
A.Pengertian Administrasi Keuangan..................................................................
B. Konsep Dasar Administrasi Keuangan ...............................................................
C. Sumber Keuangan Pendidikan.......................................................................
D. Jenis-Jenis Pengeluaran Pendidikan .................................................................
E. Fungsi dan Contoh Teknik Penganggaran ...................................................
F. Prinsip Administrasi Keuangan .........................................................................
BAB II. PENUTUP............................................................................................
A. Kesimpulan .................................................................................................
B. Saran ...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam penyeleggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang
sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian administrasi
dan manajemen pendidikan. Komponen pembiayaan dan keuangan pada tingat satuan
pendidikan merupakn komponen produksi yang menentukan proses terlaksananya kegiatan-
kegiatan proses belajar-mengajar di sekolah bersama komponen-komponen lain. Dengan kata
lain, setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya, baik disadari maupun tidak.
Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya agar dana yang
ada dapat dimanfaatan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Hal
ini penting, terutama dalam rangka implementasi Manajemen Berbasis Sekolah, yang
memberikan kewenangan sekolah untuk mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana
sesuai dengan keperluan sekolah. Disebabkan pada umumnya dunia pendidikan selalu
dihadapkan pada masalah keterbatasan dana. Apalagi dalam berbagai kondisi pereokonomian
dunia yang sedag dilanda krisis.
Berdasarkan pemikiran di atas, pengelolaan keuangan pendidikan lebih difokuskan
dalam proses merencanakan alokasi secara teliti dan penuh perhitungan serta mengawasi
pelaksanaan dana, bak biaya operasional maupun biaya kapital, disertai bukti-bukti secara
administratif dan fisik (material) sesuai dengan dana yang dikeluarkan.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dipaparkan beberapa penjelasan mengenai
administrasi keuangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud adinistrasi dan konsep dasar administrasi keuangan ?
2. Apa saja sumber keuangan dan jenis-jenis pengeluaran pendidikan ?
3. Apa Prinsip dan contoh teknik penganggaran ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ADMINISTRASI KEUANGAN


Administrasi keuangan sekolah adalah langkah pengolahan keuangan sekolah mulai dari
penerimaan sampai dengan bagaimana mempertanggungjawabkan keuangan yang digunakan
secara obyektif dan sistematis. Langkah tersebut sangat penting sekali diperhatikan, karena
masalah pembiayaan adalah menjadi sarana vital bagi mati hidupnya suatu organisasi
sekolah.
Selain itu Mulyono, MA. berpendapat bahwa administrasi keuangan sekolah adalah
seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan atau diusahakan secara sengaja
dan sungguh-sungguh, serta pembinaan secara kontinu terhadap biaya operasional sekolah
sehingga kegiatan pendidikan lebih efektif dan efisien serta membantu pencapaian tujuan
pendidikan.
Unsur biaya adalah hal yang menentukan dalam mekanisme penganggaran. Penentu
biaya sangat mempengaruhi tingkat efektivitas dan efisiensi lembaga atau organisasi dalam
mencapai tujuan tertentu. Kegiatan yang dilaksanakan dengan biaya yang rendah dan
hasilnya mempunyai kualitas yang baik, maka kegiatan tersebut dapat dikatakan sebagai
kegiatan yang dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi keuangan adalah
sebuah analisis terhadap sumber-sumber pendapatan (revenue) dan penggunaan
biaya(expenditure) yang diperuntukkan sebagai pengelolaan pendidikan secara efektif dan
efisien dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.

B. KONSEP DASAR ADMINISTRASI KEUANGAN


Sebelum kita memaparkan tentang keuangan pendidikan, sebaiknya kita memahami
bahwa pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat penting dan menentukan
pembangunan suatu bangsa.
Menurut J. Hallak (1969) dalam Analisis Biaya Pendidikan biaya dalam arti yang umum
yaitu dalam bentuk moneter/uang. Sementara STEPPES, biro perencanaan, Depdikbud
(1989) menyatakan bahwa konsep biaya dalam pendidikan terdiri dari seluruh biaya yang
dikeluarkan dan dimanfaatkan dalam penyelenggaraan pendidikan baik oleh pemerintah,
perorangan dan masyarakat untuk mndapatkan pendidikan.
Ketersediaan dana merupakan salah satu syarat untuk dapat dilakukannya berbagai
kegiatan pendidikan. Bersama-sama dengan unsur-unsur adminitrasi pendidikan lainnya,
seperti manusia/personil, fasilitas, dan teknologi pendidikan, dana berfungsi untuk kemudian
menghasilkan keluaran tertentu yang menunjang keberhasilan tujuan penyelenggaraan
pendidikan. Apabila dana yang diperlukan sudah cukup tersedia, maka dituntut adanya
pengelolaan yang cermat terhadap sumber-sumber dana. Artinya selain memikirkan berapa
jumlah dana yang mencukupi kebutuhan pendidikan, perlu pula dipikirkan dana itu diperoleh.
Secara sederhana pengelolaan dana pendidikan itu mencakup 2 aspek, yaitu :
1) Dimensi penerimaan atau sumber dana
2) Dimensi pengeluaran atau alokasi dana
Dimensi penerimaan antara lain bersumber dari: penerimaan umum pemerintah,
penerimaan khusus pemerintah yang diperuntukkan bagi pendidikan, iuran sekolah, dan
sumbangan-sumbangan masyarakat. Sedangkan dimensi pengeluaran meliputi: pengeluaran
modal/kapital atau anggaran pembangunan (Capital outlay/ependiture).
Berdasarkan uraian di atas, pengelolaan keuangan pendidikan lebih difokuskan dalam
proses merencanakan alokasi secara teliti dan penuh perhitungan, serta mengawasi
pelaksanaan penggunaan dana, baik untuk biaya operasional maupun biaya kapital, disertai
bukti-bukti secara administratif dan fisik (material) sesuai dengan dana yang dikeluarkan.

C. SUMBER KEUANGAN PENDIDIKAN


Sumber penerimaan pendidikan meliputi sebagai berikut:
1. Hasil penerimaan pemerintah umum
Yang termasuk ke dalam golongan ini yaitu semua penerimaan pemerintah dari pajak,
pajak pendidikan dari perusahaan-perusahaan, dan iuran-iuran pembangunan daerah.

2. Penerimaan pemerintah khusus untuk pendidikan


Yang termasuk dalam golongan ini adalah antara lain bantuan atau pinjaman luar negeri,
seperti bantuan dari Badan Internasional PBB (UNICEP atau UNESCO), pinjaman bank
dunia. Bantuan yang bersumber dari luar negeri ini mencakup bantuan teknik dan bantuan
modal berupa pinjaman dan hibah. Dana yang diperoleh khusus untuk pendidikan ini
diberikan kepada pendidikan dasar, menengah, pendidikan tinggi, dan pendidikan luar
sekolah. Di samping itu juga diperlukan untuk kegiatan perencanaan pendidikan, kegiatan
penelitian, pengelolaan pendidikan, dan beasiswa untuk belajar di luar negeri.

3. Iuran sekolah
Termasuk dalam golongan ini adalah sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) atau BP3,
yaitu bantuan dana yang diterima dari peserta didik atau orang tua siswa pada setiap bulan
yang di setorkan ke kantor dinas pendidikan.

4. Sumbangan-sumbangan sukarela dari masyarakat


Termasuk dalam golongan ini adalah sumbangan-sumbangan swasta, perorangan atau
keluarga, badan-badan sukarela dan kelompok. Sumbangan perorangan atau keluarga siswa
tidak hanya dalam bentuk uang, tetapi juga tanah, tenaga dan bahan bangunan untuk
mendirikan sekolah.

D. JENIS-JENIS PENGELUARAN PENDIDIKAN


Dimensi alokasi secara garis besar digolongakn ke dalam dua jenis pengeluaran, yaitu
pengeluaran rutin yang sifatnya berulang (recurrent expenditure) atau aktiva lancar dan
pengeluaran kapital/modal (capital expenditure) atau aktiva tetap.
Pengeluaran rutin atau berulang adalah biaya yang digunakan secara berkala dalam suatu
masa tertentu (bulanan atau tahunan) seperti gaji guru, gaji pengelola, upah pegawai,,
pembelian bahan-bahan ATK, biaya pemeliharaan gedung, halaman sekolah, dan dana-dana
operasional. Dana yang dipergunakan dalam kegiatan rutin ini memrlukan pengelolaan yang
baik, terutama bagi lembaga pendidikan swasta (swadana) atau tidak terdapat bantuan
pemerintah.
Untuk ini perlu dikuasai prinsip-prinsip pengelolaan kas, pengelolaan utang, dan
pengelolaan barang/ fasilitas. Pengelolaan kas terutama menyangkut hal-hal sebagai berikut:
(1) penentuan jumlah uang tunai kas yang diperlukan agar tidak berlebihan dan juga tidak
terlampau kecil,
(2) pengendalian aliran-aliran uang tunai, baik yang masuk ke sekolah maupun yang
dikeluarkan oleh sekolah. Sedangkan pengelolaan utang menyangkut syarat-syarat dan
sanksi-sanksi yang dikenakan jika meminjam dana dari pihak luar baik jangka panjang
ataupun janga pendek. Dalam hal ini perlu diperhitungkan masak-masak berapa jumlah uang
yang layak/rasional untuk diinventarisasikan dalam pendidikan.
Demikian pula dengan biaya modal atau aktiva tetap yang dipergunakan untuk
mendirikan bangunan sekolah, pembelian tanah, sarana pendidikan lainnnya, kantin,
poliklinik, sarana olah raga (sport hall) yang relatif besar, memerlukan pengelolaan dengan
baik.

E. FUNGSI DAN CONTOH TEKNIK PENGANGGARAN


1. Fungsi Penganggaran
Disamping memberikan semacam kerangka operasional dalam biaya dan waktu kegiatan
yang dilaksanakan, anggaran berfungsi:
1) dapat dijadikan alat untuk mendelegasikan wewenang dalam pelaksanaan suatu rencana.
Anggaran dirancng dengan mencantumkan penanggung jawab suatu kegiatan
tertentu(penetapan pimpinan proyek). Jadi, jika anggaran disetujui oleh yang berwenang,
maka pendelegasian fungsi itu juga disetujui,
2) dapat menjadi alat pengawasan dan penilaian suatu penampilan (performnce). Dengan
membandingkan pengeluaran biaya suatu kegiatan dengan alokasi anggaran dan tingkat
penggunaannya, merupakan pedoman sederhana untuk mengetahui sampai dimana tingkat
efektifitas dan efisiensi kegiatan yang bersangkutan. Apabila anggaran dirancang dengan
benar, maka anggaran itu akan menjadi alat pengumpul data tentang hasil dan besarnya biaya
suatu program.

2. Contoh Bentuk-bentuk penganggaran


1. Bentuk penganggaran barang per barang (line item budget)
Bentuk ini paling banyak digunakan dan dikateorikan sebagai yang konvensional dan
tradisional. Meskipun memudahkan dalam pengawasan pengeluaran biaya. Tetapi sistem ini
tidak membantu dalalm pengambilan keputusan seperti dalam mengevaluasi harga dalam
hubungannya dengan pancapaian suatu program. Kelemahan lainnya yaitu ;
1) tidak dapat menunjukkan hubungan antara masukan program dan pengeluaran,
2) tidak dapat berfungsi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, karena
tidak memberikan analisis untung rugi(cost benefit analysis) dari berbagai alternatif, dan
3) lebih mengarahkan perhatian pada pembukuan, dan tidak terhadap tujuan suatu program.

2,Anggaran program (program budget)


Bentuk ini lebih menekankan pada hasil suatu program yang telah ditetapkan. Pada
penganggaran barang per barang, biaya dihitung berdasarkan jenis barang (items) yang akan
dibeli, sedangkan dalam program biaya dihitung berdasarkan jenis program. Misalnya dalam
anggaran barang per barang disebutkan “Gaji guru”, sedangkan dalam anggaran program
disebutkan “gaji guru untuk percobaan pengajaran IPA”. Keuntungan bentuk ini antara lain :
1) mengorganisasikan sejumlah besar pengeluaran menjadi rencana logis dan konkrit.
2) merangsang perencanaan tahunan ganda dan reevaluasi periodik dari pelaksanaan rencana,
dan
3) menghindari sentrlisasi yang berlebihan, dimana keputusan menumpuk di tingkat atas.

3. Anggaran berdasarkan hasil (parformance budget)


Sesuai dengan artinya anggaran ini menekankan hasil daripada keterincian alokasi
anggaran. Dalam bentuk ini pekerjaan dalam suatu program dipecah dalam bentuk beban
kerja dan unit penampilan yang dapat diukur. Hasil pengukuran ini dipergunakan untuk
menghitung masukan dana dan tenaga yang diperlukan untuk mencapai tujuan program.
Anggaran berdasarkan hasil ini merupakan alat manajemen yang dapat mengidentifikasi
secara jelas satuan dari hasil suatu program dan sekaligus merinci barang per barang (items)
kegiatan yang harus dibiayai. Bentuk ini menuntut akuntansi yang teliti dan pemroses data
yang akurat. Hal ini mengakibatkan sistem ini menjadi relatif mahal terutama bagi lembaga
yang kecil/belum berkembang.
F. PRINSIP ADMINISTRASI KEUANGAN
Menurut husnurdin (2005:187) dalam administasi keuangan pendidikan ada beberapa hal
yang dijadikan sebagai prinsip – prinsip diantaranya :
a) Hemat, tidak mewah, efisien sesuai dengan teknis yang disyaratkan
b) Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana program atau kegiatan.
c) Terbuka dan transparan dalam pengertian dari dan untuk apa keuangan lembaga tersebut
perlu dicatat dan dipertanggungjawabkan disertai bukti penggunaannya
d) Sedapat mungkin menggunakan kemampuan atau hasil produksi dalam negri.

BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa administrasi keuangan adalah sebuah analisis terhadap
sumber-sumber pendapatan (revenue) dan penggunaan biaya(expenditure) yang
diperuntukkan sebagai pengelolaan pendidikan secara efektif dan efisien dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dengan adanya pembiayaan pendidikan menurut zeymelman (1975) dalam bukunya
pengelolaan pendidikan (2005:141) mengatakan pembiayaan pendidikan tidak hanya
mencangkup analisis sumber dana, tetapi juga mencangkup dana itu secara efisien, makin
kecil efisiensi sistem pendidikan, semakin kecil dana yang diperlukan untuk pencapaian
tujuan–tujuan pendidikan itu. Oleh karena itu dengan adanya pengelolaan dana secara baik
dapat membantu meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan.

Disimpulkan pula bahwa pengelolaan keuangan pendidikan lebih difokuskan dalam


proses merencanakan alokasi secara teliti dan penuh perhitungan serta mengawasi
pelaksanaan dana, bak biaya operasional maupun biaya kapital, disertai bukti-bukti secara
administratif dan fisik (material) sesuai dengan dana yang dikeluarkan.
B. Saran
Alhamdulillah pada akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar dan tepat
waktu. Harapan kami sebagai penulis semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat
bermannfaat bagi kita semua khususnya bagi kita penulis dan umumnya bagi para pembaca.
Namun makalah ini tidak lepas dari segala kesalahan karena keterbatasan yang selalu ada
pada diri manusia.Oleh kaena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan,guna tercapainya kemaslahatan bersama. Terimakasih

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional.2002.Manajemen Keuanagn:Materi Pelatihan Terpadu


Untuk Kepala Sekolah.Jakarta:Dirjen Dikdasmen,Direktorat Pendidikan Lanjutan Tingkat
Pertama.
Manullang,M..1990.Dasar-Dasar Manajemen.Jakarta:Ghalia Indonesia.
Sutarsih,Cicih.Tanapa Tahun.Administrasi Keuanagn Sekolah.

Anda mungkin juga menyukai