OLEH:
KELOMPOK 9
HANAN 180101040059
FELIA ASTUTI 180101040070
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..................................................................................................... 13
B. Saran............................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan?
2. Bagaimana konsep pendidikan yang Islami?
3. Bagaimana klasifikasi lingkungan pendidikan?
1
C. Tujuan
1. Memahami konsep lingkungan
2. Memahami konsep pendidikan yang Islami
3. Mengetahui klasifikasi lingkungan pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah sesuatu yang berada di sekitar manusia (peserta
didik). Lingkungan dapat berupa manusia dan nonmanusia, seperti tumbuhan,
hewan, gunung, sungai, laut dan udara. Bahkan ada juga yang di luar diri
manusia atau tidak nampak (alam ghaib). Diantara lingkungan tersebut ada
yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan peserta didik.1
1
Duma Mayasari, “Membentuk Lingkungan Pendidikan Islami Menurut Hadits Nabi Muhammad
saw.”, dalam Jurnal Almufida Universitas Dharmawangsa, Vol. II No. 02 Juli-Desember, 2017, h.
40.
2
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 291.
3
malah merusak perkembangannya.
Menurut Saratain yang dikutip oleh Purwanto (1996:29) lingkungan itu
dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1) lingkungan alam atau luar (external
enviroment), 2) lingkungan dalam (internal enviroment), dan 3) lingkungan
sosial atau masyarakat (social enviroment). Lingkungan alam atau lingkungan
luar ialah sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia, seperti
rumah, tumbuh-tumbuhan, air, iklim, hewan dan sebagainya. Sedangkan
lingkungan dalam ialah segala sesuatu yang termasuk lingkungan luar atau
alam akan tetapi makanan yang sudah di dalam perut, kita katakan berada
antara eksternal dan internal environment, karena makanan yang sudah dalam
perut itu sudah atau sedang dalam pencernaan dan peresapan dalam
pembuluh-pembuluh darah. Makanan dan air yang telah berada di dalam
pembuluh- pembuluh darah atau di dalam cairan limpa mereka mempengaruhi
tiap-tiap sel di dalam tubuh, dan benar-benar termasuk ke dalam internal
lingkungan dalam. Jadi sangat sukar menurutnya untuk menarik batas yang
tegas antara diri kita sendiri dengan lingkungan kita.
3
Hasbullah, “Lingkungan Pendidikan dalam Al-Qur’an dan Hadits”, dalam Jurnal Tarbawi: Jurnal
Keilmuan Manajemen Pendidikan. Vol. 4 No. 01, Juni 2018, h. 15
4
yang bersifat social, adat istiadat, dan juga kondisi alam sekitarnya. 4
Lingkungan itu dapat mencakup iklim geografis, tempat tinggal, adat istiadat,
dan segala sesuatu yang tampak dalam alam kehidupan yang senantiasa
berkembang sepanjang masa.5
4
Duma Mayasari, “Membentuk Lingkungan Pendidikan Islami Menurut Hadits Nabi Muhammad
saw.”..., h. 41
5
Hasbullah, “Lingkungan Pendidikan dalam Al-Qur’an dan Hadits... h. 15
6
Suhada, “Linkungan Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an”, dalam Jurnal HIKMAH
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Vol. XIII, No. 1, 2017, h. 6
7
Tasnim Idris, “Konsep Pendidikan Islami di Daerah Aceh”, dalam Jurnal Pendidikan PIONIR.
Vol. 5, No. 2, 2016, h. 2 - 6
8
Dedeng Rosidin, “Konsep Pendidikan Islami”, dalam Artikel Direkori File UPI, h. 1
5
Mengenai prinsip pendidikan Islam, al-Syaibani sebagaimana dikutip
oleh Mujib, menyatakan bahwa prinsip utama pendidikan Islam adalah:
1. berorientasi pada Islam;
2. prinsip menyeluruh (šumuliyah) baik dalam tujuan maupun isi kandungan-
nya;
3. prinsip keseimbangan (tawazun) antara tujuan dan kandungan kurikulum;
4. prinsip interaksi (ittišaliyah) antara kebutuhan siswa dan kebutuhan
masyarakat
5. prinsip pemeliharaan (wiqayah) antara perbedaan-perbedaan individu
6. prinsip perkembangan (tanmiah) dan perubahan (tagayyur) seiring dengan
tuntutan yang ada dengan tidak mengabaikan nilai-nilai absolut ilahiah;
dan
7. prinsip integritas (muwahhidah) antara mata pelajaran, pengalaman, dan
aktivitas kurikulum dengan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan
tuntutan zaman, tempat peserta didik berada. (Al-Syaibani, dalam Abdul
Mujib dan Yusuf Mudzakkir, 2006:134).9
9
Ibid, h. 2 -2
10
Hasbullah, “Lingkungan Pendidikan dalam Al-Qur’an dan Hadits... h. 16 - 17
6
bagi menjadi di rumah, di masyarakat, dan di sekolah 11 serta di tempat
ibadah12
7
Artinya: “Dan seorang istri adalah penanggung jawab (pemimpin) di
dalam rumah suaminya dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya
atas tugas dan kewajiban itu.”(HR. Bukhori dan Muslim).
8
mereka karena mereka meninggalkan sholat ketika berumur sepuluh
tahun. Dan pisahlah mereka (anak laki-laki dan perempuan) dari tempat
tidur.” (H.R. Abu Dawud).
9
muallim, muaddib, mursyid, mudarris, mutli, dan muzakki. Sebagaiman
terdapat dalam hadits Nabi SAW:
10
Lingkungan masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang
setelah keluarga dan sekolah. Corak ragam pendidikan yang diterima anak
didik dalam masyarakat banyak sekali, meliputi segala bidang baik
pembentukan kebiasaan, pembentukan pengetahuan, sikap, minat, maupun
pembentukan kesusilaan dan keagamaan. Pendidikan dalam masyarakat
boleh dikatakan merupakan pendidikan secara tidak langsung, pendidikan
yang dilaksanakan dengan tidak sadar oleh masyarakat. Anak secara sadar
atau tidak mendidik dirinya sendiri, mencari pengetahuan dan pengalaman
sendiri, mempertebal keimanan serta keyakinan sendiri akan nilai-nilai
kesusilaan dan keagamaan di dalam masyarakat. Lembaga-lembaga di
masyarakat dapat ikut serta melaksanakan pendidikan.
13
Duma Mayasari, “Membentuk Lingkungan Pendidikan Islami Menurut Hadits Nabi Muhammad
saw.”... h. 44-49
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
merupakan tempat terjadinya proses pendidikan. Secara umum lingkungan
tersebut dapat dilihat dari tiga hal, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Keluarga yang ideal dalam perspektif Islam adalah keluarga yang sakinah,
mawaddah, dan rahmah. Profil keluarga semacam ini sangat diperlukan
pembentukannya sehingga ia mampu mendidik anak-anaknya sesuai dengan
prinsip-prinsip ajaran Islam. Kemudian orang tua harus menyadari pentingnya
sekolah dalam mendidik anaknya secara profesional sehingga orang tua harus
memilih pula sekolah yang baik dan turut berpartisipasi dalam peningkatan
sekolah tersebut.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
13
Mayasari, Duma, 2017, Membentuk Lingkungan Pendidikan Islami Menurut
Hadits Nabi Muhammad saw., Jurnal Almufida Universitas
Dharmawangsa, II(02)
Nata, Abuddin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2010.
14