Disusun Oleh:
(0310192022)
TBIO1
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah Swt yang telah memberikan nikmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Adapun
makalah ini mengenai “Strategi Pembelajaran Aktif”. Kami juga berterima kasih kepada ibu
Indayana Febriani Tanjung, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran
Biologi yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada saya dalam menyelesaikan
tugas ini.
Makalah ini kami susun sebagai tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Biologi dan
menjadikan penambahan wawasan sekaligus pemahaman bagi pembaca. Harapan saya,
semoga setelah penyelesaian penyusunan makalah ini saya semakin memahami tentang
bagaimana penulisan makalah yang baik dan benar.
Saya menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan baik dari segi penulisan, tata
bahasa, serta penyusunannya. Oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran agar
di kemudian hari dapat mengurangi kesalahan.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................
A. Simpulan...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada hakekatnya guru merupakan tenaga kependidikan yang memikul beban berat
tanggung jawab kemanusiaan, khususnya berkaitan proses pendidikan generasi penerus
bangsa menuju gerbang pencerahan dalam melepaskan diri dari kebodohan. Begitu berat
beban seorang guru sehingga dituntut profesionalitas dalam pembelajaran. Melalui
kompetensi profesional guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang aktif dan
inovatif, sehingga pembelajaran dapat bermakna.
Mutu pendidikan harus dijamin dan dipertahankan serta ditingkatkan secara
berkelanjutan. Kunci utama terjaminnya mutu pendidkan adalah proses pembelajaran.
Pendidikan akan menghasilkan keluaran (output dan outcome) yang bermutu bila proses
pembelajarannya bermutu. Proses pembelajaran yang bermutu dapat dilaksanakan dalam
berbagai pendekatan. Pendekatan pembelajaran yang diyakini sebagai efektif dan efisien saat
ini adalah pendekatan pembelajaran aktif. Sistem pengajaran yang baik seharusnya dapat
membantu siswa mengembangkan diri secara optimal dan mampu mencapai tujuan-tujuan
belajarnya. Proses belajar mengajar perlu berorientasi pada kebutuhan dan kemampuan siswa.
Pada kegiatan belajar aktif, para siswalah yang melakukan kegiatan belajar, merekalah yang
harus mencari dan memecahkan masalah sendiri, menemukan contoh-contoh, mencoba
keterampilan-keterampilan, dan melakukan tugas- tugas pembelajaran yang harus dicapai.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep dasar pembelajaran aktif bermuatan karakter?
2. Apa saja nilai-nilai karakter yang ada dalam pembelajaran aktif?
3. Bagaimana peran guru dalam implementasi pembelajaran berorientasi aktif siswa?
C. TUJUAN
1. Agar dapat mengetahui bagaimana konsep dasar pembelajaran aktif bermuatan
karakter.
2. Agar dapat mengetahui nilai-nilai karakter yang ada dalam pembelajaran aktif.
3. Dapat mengetahui peran guru dalam implementasi pembelajaran berorientasi aktif
siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
Strategi pembelajaran aktif ini dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh
hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognotif, afektif, dan psikomotor secara
berkembang. Dari konsep diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tujuan dari strategi
pembelajaran aktif ini adalah untuk membantu peserta didik agar bisa belajar mandiri dan
kreatif, sehingga ia dapat memmperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat
menunjang terbentuknya kepribadian yang mandiri. Jika dihubungkan dengan tujuan
pendidikan nasional maka strategi pembelajaran aktif adalah pendekatan yang paling sesuai
untuk dikembangkan.
Dipandang dari proses belajar, strategi ini menekankan kepada aktifitas siswa secara
optimal, artinya strategi ini menghendaki keseimbangan antara aktifitas fisik, mental,
termasuk emsional dan intelektual. Sementara itu jika dipandang dari sisi hasil belajar.
Pembelajaran aktif ini sebagai salah satu bentuk inovasi dalam memperbaiki mutu proses
pembelajaran bertujuan untuk membantu peserta didik agar bisa belajar madiri dan kreatif,
sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dapat
menunjang terbentuknya kepribadian yang mandiri.2
1
Husniyatus Salamah Zainiyati, Model Dan Strategi Pembelajaran Aktif (Teori Dan Praktek Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam), Surabaya: Putra Media Nusantara Surabaya & IAIN PRESS
Sunan Ampel, 2010). Hlm. 176.
2
Darmansyah, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: UNP PRESS,2010). Hlm. 91-92.
Atmosfer pembelajaran mendukung/kondusif. Dosen mengembangkan keterbukaan
dan penghargaan terhadap semua gagasan oleh guru. Peserta didik juga merasa
nyaman mengemukakan pendapat atau menanggapi pendapat orang lain karena lebih
banyak berinteraksi antar peserta didik.
Peserta didik tidak hanya mendengarkan ceramah secara pasif melainkan
mengerjakan berbagai hal (membaca, melihat, mendengar, melakukan eksperimen
dan berdiskusi) yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
Peserta didik dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan kooperatif yang membutuhkan
tanggung jawab individual sekaligus ketergantungan positif antar anggota kelompok.
Peserta didik dirangsang untuk menggunakan kemampuan berfikir kritis, analisa dan
evaluasi.
Peserta didik terlibat dengan pemanfaatan berbagai sumber belajar baik di dalam
maupun di luar kelas.
Guru mendapatkan umpan balik yang lebih cepat tentang proses dan hasil
perkuliahan.3
A. Konsep Dasar Pembelajaran Aktif Bermuatan Karakter
Konsep dasar aktive learning bermuatan karakter mencakup dua hal. Pertama, aktive
learning dikaji atau digali nilai-nilai karakter yang terkandung di dalamnya untuk di
aktualisasikan dalam pembelajaran, sehingga nilai-nilai karakter tersebut dapat ditanamkan
atau diinternalisasikan ke dalam diri peserta didik. Dalam hal ini, aktif learning di anggap
seolah-olah telah ada muatan nilai karakter di dalamnya, misalnya, dalam active learning
terdapat metode "membangun tim". Metode dalam active learning ini jelas telah memuat
nilai- nilai karakter seperti kerja sama, kepedulian sosial, komunikatif, tanggung jawab,
toleransi dan seterusnya. Tanpa nilai-nilai ini, sebuah tim tidak akan mampu menjalankan
funsinya secara optimal. Kedua Active learning dapat dimodifikasi dan dikembangkan secara
kreatif agar memuat nilai-nilai karakter lebih variatif. Artinya, pada active learning dapat di
tambah muatan nilai karakter "dari luar" sesuai kepentingan guru dalam pembelajaran. Dalam
hal ini, active learning diperlakukan sebagai strategi pembelajaran yang "netral" dan dapat
diisi dengan muatan nilai-nilai karakter sesuai kepentingan guru dan peserta didik. Sekedar
contoh, dalam active learning terdapat metode "membangun tim". Metode ini dapat di isi
dengan muatan karakter diinginkan, religius misalnya. Caranya, nilai karakter religius
3
Husniyatus Salamah Zainiyati, Model Dan Strategi Pembelajaran Aktif (Teori Dan Praktek Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam), Surabaya: Putra Media Nusantara Surabaya & IAIN PRESS
Sunan Ampel, 2010). Hlm. 187
dimasukkan dalam penyusunan rencana praktik pembelajaran, sehingga nilai religius dapat
diaktualisasikan.
Namun demikian, tidak semua metode dalam active learning dapat diisi dengan nilai
karakter asal-asalan sesuai kehendak guru. Sebab, masing-masing metode dalam active
learning mempunyai karakter masing-masing. Oleh karena itu, penanaman nilai karakter
tertentu dapat disesuaikan dengan karakteristik metode pembelajaran yang tepat. Misalnya,
jika guru ingin menanamkan nilai karakter toleransi, maka metode dalam active lerning yang
paling tepat adalah diskusi atau debat aktif. Dalam metode tersebut, peserta didik secara tidak
langsung dituntut untuk menghargai pendapat orang lain dan bersikap damai dalam
perbedaan. Inilah nilai-nilai esensi dari toleransi. Demikian seterusnya, sehingga upaya
menanamkan nilai karakter tertentu dapat dilakukan dengan memilih metode tertentu dalam
active learning.4
Strategi pembelajaran aktif atau yang lebih dikenal dengan istilah active learning,
mempunyai 101 metode pembelajaran bahkan lebih. Dalam praktiknya, berbagai bentuk
metode dalam active learning, ini dapat dimodifikasi dan dikembangkan lebih kreatif dan
inovatif. Dalam setiap metode active learning tersebut memuat nilai-nilai karakter yang
berbeda.
Nilai-nilai karekter yang termuat dalam setiap metode pada active learning ini akan
memiliki kesesuaian dengan metode pembelajaranya. Misalnya, pada metode the power of
two setidaknya memuat nilai-nilai karakter seperti gemar membaca, komunikatif, kepedulian
sosial, disiplin dan sebagainya. Sekadar contoh, dalam pelajaran biologi, peserta didik
diminta untuk mencari teman atau pasangan dengan kriteria "mempunyai buku biologi".
Kriteria ini akan memotivasi peserta didik untuk membeli dan membaca buku pelajaran
daripada membeli pulsa, misalnya.5
4
Indayana Febriani Tanjung, Strategi Pembelajaran Biologi, (Medan: CV. Widya Puspita, 2018).
Hlm. 29-30.
5
Indayana Febriani Tanjung, Strategi Pembelajaran Biologi, (Medan: CV. Widya Puspita, 2018).
Hlm. 30-31.
Dalam implementasi PBAS, guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar
yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa, tetapi yang lebih penting adalah
bagaimana memfasilitasi siswa agar belajar. Oleh karena itu, penerapan PBAS menuntut guru
untuk kreatif dan inovatif sehingga mampu menyesuaikan kegiatan mengajaranya dengan
gaya dan karakteristik belajar siswa. Untuk itu ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukun
guru, diantaranya adalah:
Dalam proses pembelajaran dalam kelas, guru merupakan ujung tombak yang sangat
menentukan keberhasilan peranan PBAS, karena guru orang yang berhadapan langsung
dengan siswa. Ada berapa hal yang harus memenuhi keberhasilan PBAS:
1. Kemampuan Guru
2. Sikap Propesional Guru
3. Latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru
1. Ruang kelas
2. Media dan sumber belajar
3. Lingkungan belajar
BAB III
6
Darmansyah, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: UNP PRESS,2010). Hlm. 94-95.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Darmansyah. 2010. Strategi Pembelajaran. Jakarta: UNP PRESS.
Tanjung, Indayana Febriani. 2018. Strategi Pembelajaran Biologi. Medan: CV. Widya
Puspita.
Zainiyati, Husniyatus Salamah. 2010. Model Dan Strategi Pembelajaran Aktif (Teori Dan
Praktek Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Surabaya: Putra Media
Nusantara Surabaya & IAIN PRESS Sunan Ampel.