Anda di halaman 1dari 34

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Metodologi Penelitian SD/MI Imaniah Elfa Rachmah, M.Pd.I

PENGERTIAN PENELITIAN KUALITATIF DAN


PENGERTIAN TINDAKAN KELAS

Disusun Oleh:
Rif’an : 19.01.21.1513

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL FALAH


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH
BANJARBARU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah, shalawat dan salam semoga selalu disampaikan
kepada Muhammad SAW, Nabi dan Rasul akhir zaman, manusia teladan yang
selalu menginspirasi pengikutnya untuk berbuat yang terbaik kepada sesama
manusia. Aamin. Alhamdulillah dengan menghayati semangat pengabdian Rasul
dan Nabi Akhir zaman Muhammad SAW untuk kemaslahatan umatnya, saya
dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul “Pengertian Penelitian
Kualitatif dan Pengertian Tindakan Kelas”.
Penulisan makalah ini merupakan tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
SD/MI Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah, Fakultas Tarbiyah,
Sekolah Tinggi Agama Islam Al Falah Banjarbaru.
Dalam penyelesaian makalah ini, saya menyadari akan keterbatasan
kemampuan yang dimiliki. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun
senantiasa saya harapkan dari berbagai pihak demi peningkatan kualitas penulisan
makalah ini.

Banjarbaru, 22 September 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

A. Latar Belakang...........................................................................................4

B. Rumusan Masalah......................................................................................5

C. Tujuan Penulisan........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6

A. Pengertian Penelitian Kualitatif.................................................................6

B. Fungsi dan pemanfaatan penelitian kualitatif............................................9

C. Jenis Penelitian Kualitatif........................................................................10

1. Etnografi..............................................................................................11

2. Grounded theory..................................................................................11

3. Studi kasus...........................................................................................11

4. Fenomenologi......................................................................................11

5. Naratif..................................................................................................12

D. Karakteristik Penelitian Kualitatif...........................................................12

1. Latar Alamiah......................................................................................12

2. Manusia Sebagai Alat (instrumen)......................................................12

3. Metode Kualitatif.................................................................................13

4. Analisis Data Secara Induktif..............................................................13

5. Teori dari Dasar (grounded theory).....................................................14

6. Deskriptif.............................................................................................14

7. Lebih Mementingkan Proses dari pada Hasil......................................14

ii
8. Adanya Batas yang Ditentukan oleh Fokus.........................................14

9. Adanya Kriteria Khusus Untuk Keabsahan Data................................15

10. Desain Yang Bersifat Sementara.........................................................15

11. Hasil Penelitian Dirundingkan dan Disepakati Bersama.....................16

E. Orientasi Hasil Dan Dampak Penelitian Kualitatif Terhadap


Pengembangan Teoritik Dan Dampak Dalam Kehidupan.................................18

F. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas.....................................................19

G. Tujuan Dan Manfaat Melakukan Penelitian Tindakan Kelas..................21

H. Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas..............................................25

I. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas.................................................26

J. Makna Kolaborasi Dalam Penelitian Tindakan Kelas.............................29

BAB III PENUTUP...............................................................................................31

Simpulan............................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................33

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak sekali fenomena-fenomena yang berkaitan dengan perilaku, tingkah

laku, kebiasaan, pola fikir, kecerdasan, dan bahkan kejadian alam yang sering sekali

muncul seketika tanpa adanya sebuah penjelasan nyata dimana untuk beberapa kasus

tersebut dapat menimbulkan suatu permasalahan ataupun sebaliknya. Oleh sebab itu,

dipandang penting untuk melakukan sebuah penelitian guna menemukan jawaban

yang sebenarnya atas hal-halyang terjadi tersebut.

Penelitian adalah suatu proses di mana kita melakukan susunan langkah-

langkah logis. Proses itulah yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan

reliabel yang nantinya menghasilkan kesimpulan yang benar dan tepat. Data yang

dimaksud memiliki dua jenis yaitu data kuantitas yang direpresentasikan dalam

bentuk

numerik dan data kualitas.Untuk mendapatkan masingmasing jenis data tersebut

digunakan pendekatan yang berbeda pula yaitu pendekatan penelitian kuantitatif

(quantitative research) untuk mencari data kuantitas, dan pendekatan penelitian

kualitatif (qualitative research) untuk mencari data kualitas.1

1
Umar Sidiq, Moh. Miftachul Choiri, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan,
(Ponorogo: CV. Nata Karya, 2019), h. 1

4
5

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Penelitian Kualitatif?


2. Apa Fungsi Dan Pemanfaatan Penelitian Kualitatif?
3. Apa Jenis Penelitian Kualitatif ?
4. Apa Karakteristik Penelitian Kualitatif?
5. Apa Pengertian Penelitian Tindakan Kelas?
6. Apa Tujuan Dan Manfaat Melakukan Penelitian Tindakan Kelas?
7. Apa Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas?
8. Apa Saja Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas?
9. Apa Makna Kolaborasi Dalam Penelitian Tindakan Kelas?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Penelitian Kualitatif.


2. Untuk Mengetahui Fungsi Dan Pemanfaatan Penelitian Kualitatif.
3. Untuk Mengetahui Jenis Penelitian Kualitatif.
4. Untuk Mengetahui Karakteristik Penelitian Kualitatif.
5. Untuk Mengetahui Penelitian Tindakan Kelas.
6. Untuk Mengetahui Tujuan Dan Manfaat Melakukan Penelitian Tindakan Kelas.
7. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas.
8. Untuk Mengetahui Saja Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas.
9. Untuk Mengetahui Makna Kolaborasi Dalam Penelitian Tindakan Kelas.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Kualitatif

Konsep dasar penelitian kualitatif istilah-istilah penelitian kualitatif

merupakan penelitian untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang

oleh sejumlah individu atau kelompok orang dianggap berasal dari

masalah social atau kemanusiaan. Lebih lanjut Creswell menjelaskan

bahwa proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting,

seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur,

mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data

secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum,

dan menafsirkan makna data. Menurut Mukhadis, Ibnu, dan dasna, dalam

penalaran induktif pencarian pengetahuan dimulai dengan observasi

terhadap hal-hal yang khusus yaitu fakta-fakta konngkrit. Laporan akhir

untuk penelitian ini memiliki struktur atau kerangka yang fleksibel. Siapa

pun yang terlibat dalam bentuk penelitian ini harus menerapkan cara

pandang penelitian yang bergaya induktif, berfokus terhadap makna

individual, dan menerjemahkan kompleksitas suatu persoalan.2

Penelitian kualitatif berkaitan dengan fenomena kualitatif.

Misalnya, ketika kita tertarik untuk menyelidiki alasan perilaku manusia

(yaitu, mengapa orang berpikir atau melakukan hal-hal tertentu), kita

2
Ahdi Kusumastuti, Ahmad Mustamil Khoiron, Metode Penelitian Kualitatif, (Semarang:
Presindo 2019)., h. 2

6
7

cukup sering berbicara tentang 'Penelitian Motivasi', jenis penelitian

kualitatif yang penting. Penelitian kualitatif sangat penting dalam ilmu

perilaku di mana tujuannya adalah untuk menemukan motif yang

mendasari perilaku manusia.

Pendekatan kualitatif untuk penelitian berkaitan dengan penilaian

subyektif dari sikap, pendapat dan perilaku. Penelitian dalam situasi

seperti itu adalah fungsi dari wawasan dan kesan peneliti. Pendekatan

penelitian semacam itu menghasilkan hasil baik dalam bentuk non-

kuantitatif atau dalam bentuk yang tidak dikenai analisis kuantitatif yang

ketat. Umumnya, teknik wawancara kelompok fokus, teknik proyektif dan

wawancara mendalam digunakan.

Menurut Brewer dan Hunter Penelitian kualitatif secara inheren

merupakan fokus perhatian dengan beragam metodemetode. Harus disadari

bahwa penggunaan metode yang beragam atau tringulasi mencerminkan upaya

untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai suatu fenomena yang

sedang dikaji. Realita objektif tidak akan pernah dapat dipahami. Triangulasi

bukanlah alat atau strategi validasi, namun merupakan alternative bagi validasi.

Dengan demikian, Flick menjelaskan bahwa gabungan beragam metode, data

empiris, sudut pandang dan peneliti/pengamat dalam satu kajian tunggal

sebaiknya dipahami sebagai strategi yang menambah kekuatan, keluasan, dan

kedalaman ke dalam jenis penyelidikan apa saja. 3

3
Ibid., h. 4
8

Lebih lanjut Densin dan Lincoln menjelaskan, tahap pemanasan

atau periode penentuan desain pada awal penelitian kualitatif mencakup

pilihanpilihan barikut:

1. Pertanyaan pertanyaan yang menuntun arah penelitian.

2. Pemilihan lokasi dan partisipan.

3. Akses dan entri ke lokasi penelitian dan beberapa kesepakatan dengan para

partisipan.

4. Durasi waktu penelitian.

5. Pemilihan strategi-strategi penelitian yang sesuai; mencakup strategi-strategi

berikut:

a. Etnografi (ethnography)

b. Riwayat hidup (life history)

c. Sejarah lisan (oral history)

d. Etnometodologi (ethnomenthodology)

e. Studi kasus (case study)

f. Observasi partisipan (participant observation)

g. Riset lapangan atau studi lapangan (field research or field study)

h. Penelitian naturalistic (nnaturalistic study)

i. Penelitian fenomenologis (phenomenological studi)

j. Penelitian ekologi deskriptif (descriptive study)

k. Penelitian deskriptif (descriptive study)


9

l. Kajian interaksionis simbolik (symbolic interactionist study).

m. Etnografi-mikro (micro ethnography)

n. Penelitian interpretif (interpretive research)

o. Penelitian tindakan (action research)

p. Penelitian naratif (narrative research)

q. Historiografi (historiography)

r. Kritik sastra (literary criticism)

6. Posisi teori dalam penelitian.

7. Identifikasi bias-bias dan ideologi peneliti.

8. Identifikasi prosedur-prosedur pernyataan kesediaan (informend consent) dan

keinginan untuk mematuhi prinsip-prinsip etis.

Berdasarkan kajian tersebut penelitian kualitatif adalah penelitian

yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur

analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya.4

B. Fungsi dan pemanfaatan penelitian kualitatif

Antara lain adalah sebagai berikut:

1. Pada penelitian awal dimana subjek penelitian tidak didefinisikan secara baik

dan kurang dipahami.

2. Pada upaya pemahaman penelitian perilaku dan penelitian motivasional.

4
Ibid., h. 6
10

3. Untuk penelitian konsultatif.

4. Memahami isu-isu rumit suatu proses.

5. Memahami isu-isu rinci tentang situasi dan kenyataan yang dihadapi

seseorang.

6. Untuk memahami isu-isu yang sensitif.

7. Untuk keperluan evaluasi.

8. Untuk meneliti latar belakang fenomena yang tidak dapat diteliti melalui

penelitian kuantitatif.

9. Digunakan untuk meneliti tentang hal-hal yang berkaitan dengan latar

belakang subjek penelitian.

10. Digunakan untuk lebih dapat memahami setiap fenomena yang sampai

sekarang belum banyak diketahui.

11. Digunakan untuk menemukan perspektif baru tentang hal-hal yang sudah

banyak diketahui.

12. Digunakan oleh peneliti bermaksud meneliti sesuatu secara mendalam.

13. Dimanfaatkan oleh peneliti yang berminat untuk menelaah sesuatu latar

belakang misalnya tentang motivasi, peranan, nilai, sikap, dan persepsi.

14. Digunakan oleh peneliti yang berkeinginan untuk menggunakan hal-hal yang

belum banyak diketahui ilmu pengetahuan.

15. Dimanfaatkan oleh peneliti yang ingin meneliti sesuatu dari segi prosesnya.
11

C. Jenis Penelitian Kualitatif

Para peneliti hendaknya jangan hanya memilih penelitian

kualitatif, penelitian kuantitatif atau penelitian dan pengembangan untuk

diterapkan; mereka juga harus menentukan jenis penelitian dalam tiga

pilihan tersebut. Strategi-strategi penelitian merupakan jenis-jenis

rancangan penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif, dan penelitian dan

pengembangan yang menetapkan prosedur-prosedur khusus penelitian.5

Lebih lanjut Creswell menjelaskan beberapa strategi-strategi dalam

penelitian kualitatif, antara lain yaitu:

1. Etnografi
Merupakan penelitian kualitatif yang di dalamnya peneliti menyelidiki suatu

kelompok kebudayaan di lingkungan yang alamiah dalam periode waktu yang cukup

lama dalam pengumpulan data utama, data observasi, dan data wawancara.

2. Grounded theory
Merupakan strategi penelitian yang di dalamnya peneliti

memproduksi teori umum dan abstrak dari suatu proses, aksi, atau interaksi

tertentu yang berasal dari pandangan-pandangan partisipan.

3. Studi kasus
Merupakan strategi penelitian di mana di dalamnya peneliti menyelidiki

secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok

individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti

mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai

prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan.6

5
Ibid., h. 7
6
Ibid., h. 8
12

4. Fenomenologi
Merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti

mengidentifikasi hakikat pengalaman manusia tentang suatu fenomena

tertentu. Memahami pengalaman-pengalaman hidup manusia menjadikan

filsafat fenomenologi sebagai suatu metode penelitian yang prosedur-

prosedurnya mengharuskan peneliti untuk mengkaji sejumlah subjek dengan

terlibat secara langsung dan relative lama di dalamnya untuk mengembangkan

pola-pola dan relasi-relasi makna.

5. Naratif
Merupakan strategi penelitian di mana di dalamnya peneliti

menyelidiki kehidupan individu-individu dan meminta seorang atau

sekelompok individu untuk menceritakan kehidupan mereka. Informasi ini

kemudian diceritakan kembali oleh peneliti dalam kronologi naratif.

D. Karakteristik Penelitian Kualitatif

Karakteristik Penelitian Kualitatif memiliki sejumlah ciri-ciri yang

membedakannya dengan penelitian jenis lainnya. Menurut Lincoln dan

Guba mengulas sebelas buah ciri penelitian kualitatif, antara lain sebagai

berikut:

1. Latar Alamiah
Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada

konteks dari suatu keutuhan. Hal ini dilakukan, menurut Lincoln dan Guba.
13

Karena ontology ilmiah menghendaki adanya kenyataankenyataan sebagai

keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya.7

2. Manusia Sebagai Alat (instrumen)


Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang

lain merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu dilakukan karena, jika

memanfaatkan alat yang bukan manusia dan mempersiapkan dirinya terlebih

dahulu sebagai yang lazim digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat

tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan

yang ada di lapangan.

3. Metode Kualitatif
Penelitian kualitatif, menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan,

wawancara, atau penelaah dokumen. Metode kualitatif ini digunakan karena

beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah

apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan

secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden. Ketiga,

metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak

penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

4. Analisis Data Secara Induktif


Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif. Analisis

induktif ini digunakan karena beberapa alas an. Pertama, proses induktif lebih

dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak sebagai yang terdapat dalam

data. Kedua, analisis data induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti-

responden-responden menjadi eksplisit, dapat dikenal, dan akuntabel. Ketiga,

7
Ibid., h. 9
14

analisis demikian lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat

membuat keputusan-keputusan tentang dapat tidaknya pengalihan pada suatu

latar lainnya. Keempat, analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh

bersama yang mempertajam hubunganhubungan. Kelima, analisis demikian

dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari struktur

analitik.8

5. Teori dari Dasar (grounded theory)


Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan

teori substantive yang berasal dari kat. Hal ini disebabkan oleh bebrapa hal.

Pertama, tidak ada teori apriori yang dapat mencakupi kenyataan-kenyataan

jamak yang mungkin akan dihadapi. Kedua, penelitian ini mempercayai apa

yang dilihat sehingga ia berusaha untuk sejauh mungkin menjadi netral. Ketiga,

teori daridasar lebih dapat responsive terhadap nilai-nilai kontekstual.

6. Deskriptif
Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif.

Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap

apa yang sudah diteliti.

7. Lebih Mementingkan Proses dari pada Hasil


Penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses dari pada

hasil. Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti

akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses.

8
Ibid., h. 10
15

8. Adanya Batas yang Ditentukan oleh Fokus


Penelitian kualitatif menghendaki ditetapkan adanya batas dalam

penelitian atas dasar focus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian. Hal

tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, batas menentukan kenyataan

jamak yang kemudian mempertajam focus. Kedua, penetapan fokus dapat lebih

dekat dihubungkan oleh interaksi antara peneliti dan fokus.9

9. Adanya Kriteria Khusus Untuk Keabsahan Data


Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, reliabilitas, dan

sbjektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam

penelitian klasik. Menurut lincoln dan guba hal itu disebabkan beberapa hal.

a. validitas internal cara lama telah gagal karena hal itu menggunakan

isomorfisme antara hasil penelitian dan kenyataan tunggal di mana

penelitian dapat dikonvergensikan.

b. validitas eksternal gagal karena tidak taat-asas dengan aksioma dasar dari

generalisasinya.

c. kriteria reliabilitas gagal karena mempersyaratkan stabilitas dan

keterlaksanaan secara mutlak dan keduanya tidak mungkin digunakan

dalam paradigma yang didasarkan atas desain yang dapat berubah-ubah.

d. kriteria objektivitas gagal karena penelitian kuantitatif justru memberi

kesempatan interaksi antara peneliti-responden dan peranan nilai. Karena

itu maka pemeriksaan keabsahan data ada kriteria khususnya.

9
Ibid., h. 11
16

10. Desain Yang Bersifat Sementara


Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terusmenurus

disesuaikan dengan kenyataan di lapangan. Jadi tidak menggunakan desain

yang telah disusun secara ketat dan kaku sehingga tidak dapat diubah lagi. Hal

itu disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, tidak dapat dibayangkan

sebelumnya tentang kenyataan-kenyataan jamak di lapangan. Kedua, tidak

dapat diramalkan sebelumnya apa yang akan berubah karena hal itu akan

terjadi dalam interaksi antara peneliti dengan kenyataan. Ketiga, bermacam-

macam system nilai yang terkait berhubungan dengan cara yang tidak dapat

diramalkan. Dengan demikian, desain khusunya masalah yang telah ditetapkan

terlebih dahulu apabila peneliti ke lapangan dapat saja diubah.10

11. Hasil Penelitian Dirundingkan dan Disepakati Bersama


Penelitian kualitatif lebih menghendaki agar pengertian dan hasil

interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang

dijadikan sebagai sumber data. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama,

susunan kenyataan dari merekalah yang akan diangkat oleh peneliti. Kedua,

hasil penelitian bergantung pada hakikat dan kualitas hubungan antara pencari

dengan yang dicari. Ketiga, konfirmasi hipotesis kerja akan menjadi lebih baik

verifikasinya apabila diketahui dan dikonfirmasikan oleh orang-orang yang ada

kaitannya dengan yang diteliti.

Pada dasarnya landasan teoritis penelitian kualitatif itu bertumpu sacara

mendasar pada fenomenologi. Karena itu pada bagian fenomenologi dijadikan

sebagai dasar teoritis utama sedang yang lainnya yaitu interaksi simbolik,

10
Ibid., h. 13
17

kebudayaan, dan etnometodologi dijadikan sebagai dasar tambahan yang

melatar belakangi secara teoritis penelitian kualitatif.

Seorang peneliti yang mengadakan penelitian kualitatif biasanya

berorientasi pada teori yang sudah ada. Lebih lanjut Bogdan dan Biklen (dalam

Moleong, 2010) menjelasakan, pada penelitian kualitatif teori dibatasi pada

pengertian: suatu pernyataan sistematis yang berkaitan dengan seperangkat

proporsi yang berasal dari data uji kembali secara empiris dengan

menggunakan istilah paradigm. Paradigm diartikan sebagai kumpulan longgar

tentang asumsi yang secara logis dianut bersama, konsep, atau proporsi yang

mengarahkan cara berfikir dan cara penelitian. Orientasi atau perspektif teoritis

adalah cara memandang dunia, asumsi yang dianut orang tentang sesuatu yang

penting, dan apa yang membuat dunia bekerja. Dalam suatu penelitian, apakah

dinyatakan secara eksplisit atau tidak, biasanya peradigma peneliti atau

orientasi teoritis tertentu mengarah pelaksanaan penelitian itu. Peneliti yang

baik menyadari dasar orientasi teoritisnya dan memanfaatkanya dalam

pengumpulan dan analisis data. Teori membantu menghubungkannya dengan

data.11

Sebagai penguat bagi pemilihan desain penelitian yang telah ditetapkan

sejak awal, maka sangat bermanfaat kiranya bagi kita untuk

mempertimbangkan beberapa. Karakteristik desain kualitatif, meliputi:

a. Desain kualitatif bersifat holistic. Desain ini menyoroti gambaran yang

lebih besar atau bahkan keseluruhan gambar, dan mulai dengan penelitian

kecil untuk memahami keseluruhan tersebut.


11
Ibid., h. 14
18

b. Desain kualitatif menyoroti relasi-relasi dalam sebuah system dan

kebudayaan.

c. Desain kualitatif terfokus pada upaya untuk memahami setting sosial

tertentu, dan tidak perlu membuat prediksi-prediksi sebelumnya.

d. Desain kualitatif merujuk pada pengalaman dan interaksi langsung dengan

partisipan.

e. Desain kualitatif menuntut seorang peneliti untuk menetap di lokasi

penelitian selama waktu yang diperlukan.

f. Desain kualitatif menuntut waktu analisis yang sama waktu dilapangan.

g. Desain kualitatif menuntut seorang peneliti untuk mampu

mengembangakan sebuah model dari peristiwa baru yang terjadi di

lapangan.

h. Desain kualitatif juga mengandaikan seorang peneliti sekaligus menjadi

instrument penelitian; artinya seorang peneliti harus memiliki kemampuan

untuk mengobservasi perilaku dan harus mempertajam keahlian yang

diperlukan bagi observasi dan wawancara face-to-face secara langsung.

i. Desain kualitatif mensyaratkan pengajuan permohonan kesediaan dan

mematuhi prinsip etis dalam penelitian.

j. Desain kualitatif mensyaratkan adanya ruang terbuka bagi peran peneliti

dan penjelasan tentang bias dan ideology peneliti sendiri.

k. Desain kualitatif mengandaikan sebuah proses analisis data yang terus-

menerus. 12
12
Ibid., h. 15
19

E. Orientasi Hasil Dan Dampak Penelitian Kualitatif Terhadap Pengembangan

Teoritik Dan Dampak Dalam Kehidupan

Orientasi hasil dari penelitian kualitatif adalah Hasil penelitian

berupa deskripsi, interepertasi dan tentative-situasional. Dari hasil

penelitian kualitatif juga akan menemukan teori-teori dasar baru. Dampak

dalam kehidupan adalah untuk mengatasi suatu masalah yang spesifik dan

terfokus.

F. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Istilah dalam bahasa inggris adalah Classroom Action Research.

Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung didalamnya,yaitu

sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga

kata yang membentuk pengertian tersebut.

1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan

menggunakan cara dan aturan yang berman$aat dalam meningkatkan mutu

suatu halyang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan, menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengantujuan tertentu.

3. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam

pengertianyang lebih spesifik. yang dimaksud dengan istilah kelas adalah

sekelompok siswayang dalam "aktu yang sama, menerima pelajaran yang sama

dan dari guru yang sama pula.


20

Dengan menggabungan bahasa pengertian tiga kata inti, yaitu:

penelitian, tindakan,dan kelas. Dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelasmerupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimun!ulkandan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersama 13

Dalam PTK, peneliti/guru dapat melihat sendiri praktik

pembelajaran atau bersamaguru lain ia dapat melakukan penelitian

terhadap siswa dilihat dari segi aspek interaksinya dalam proses

pembelajaran. Dalam PTK guru se!ara reflektif dapat

menganalisis,mensintesis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas.

Dalam hal ini berarti dengan melakukan PTK, pendidik dapat

memperbaiki praaktik-praktik pembelajaran sehingga menjadi lebih

efektif.

Pada intinya, PTK merupakan suatu penelitian yang akar

permasalahannya muncul dikelas, dirasakan langsung oleh guru yang

bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa

permasalahan penelitian tindakan kelas diperoleh dari persepsi atau

lamunan seorang peneliti. jadi, agak sulit di terima jika dosen meneliti

tanpa kolaborasidengan guru melakukan PTK di SD/SMP/SMA. Maka

dari itu dapat diartika bahwa penelitian tindakan sebagai suatu bentuk

investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif, dan spiral, yang

13
Suharmisi Arikunto.Suhardjono.Supardi. Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2007), h. 2
21

memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan sistem, metodekerja, proses,

isi, kompetensi, dan situasi.

Berikut beberapa hal yang perlu dipahami tentang penelitian

tindakan kelas:

1. PTK adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan

melakukan perubahan ke arah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan

pembelajaran.

2. PTK adalah partisitori, melibatkan orang yang melakukan kegiatan untuk

meningkatkan praktiknya sendiri.

3. PTK dikembangkan melalui self-reflective spiral; a spiral of cycles of

planning,acting, observing, reflecting, the re-planning.

4. PTK adalah kolaboratif, melibatkan partisipan bersama-sama bergabung untuk

mengkaji praktik pembelajaran dan, mengembangkan pemahaman tentang

makna tindakan.

5. PTK menumbuhkan kesadaran diri mereka untuk berpartisipasi dan

berkolaborasi dalam seluruh tahapan PTK.

6. PTK adalah proses belajar yang sistematis, dalam proses tersebut

menggunakan kecerdasan kritis membangun komitmen melakukan tindakan.

7. PTK memerlukan orang untuk membangun teori dengan praktik mereka (guru).

8. PTK memerlukan gagasan dan asumsi ke dalam praktik untuk mengkaji secara

(sistematis bukti yang menantangnya )memberikan hipotesis tindakan.


22

9. PTK memungkinkan kita untuk memberikan rasional justifikasi tentang

pekerjaan kitaterhadap orang lain dan membuat orang menjadi kritis dan

analisis.14

G. Tujuan Dan Manfaat Melakukan Penelitian Tindakan Kelas

Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata

yang terjadi didalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal

tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan yang akan dilakukan. PTK

juga bertujuan untuk meningkatkan kegiatan nyata guru dalam

pengembangan profesinya15

Menurut sukardi, secara umum, penelitian tindakan kelas

mempunyai tujuan pentingsebagai berikut:

1. Salah satu cara strategi guna memperbaiki layanan, maupun hasil kerja dalam

suatulembaga pendidikan.

2. Mengembangkan rencana tindakan guna meningkatkan apa yang telah

dilakukan oleh seorang guru.

3. Mewujudkan proses penelitian yang mempunyai manfaat ganda, yaitu bagi

penelitimemperoleh informasi terkait dengan permasalahan yang hendak

dipecahkan, dan pihak subjek yang diteliti mendapatkan manfaat langsung dari

tindakan nyata yangdiberikan.

4. Ter!apainya konteks pembelajaran dari pihak yang terlibat dalam kegiatan

penelitian,yaitu peneliti dan para subjek yang diteliti.

14
Ibid.,h.102
15
Didik komaidi,DDK., Panduan Lengkap PTK ,(Yogyakarta : Sabda Media 2011), h. 47
23

5. Timbulnya budaya meneliti yang terkait dengan prinsip sambil tetap bekerja,

dapatmelakukan penelitian di bidang yang ditekuninya.

6. Timbulnya kesadaran pada subjek yang diteliti, sebagai akibat adanya tindakan

nyataguna meningkatkan kualitas.

7. Diperolehnya pengalaman nyata yang berkaitan erat dengan dengan usaha

peningkatan kualitas se!ara pro$essional maupun akademik.16

Tujuan khusus PTK adalah untuk mengatasi berbagai persoalan

nyata guna memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran

di kelas. secara lebih rinci tujuan PTK antara lain:

1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan

pembelajaran disekolah.

2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah

pembelajaran dan pendidikan didalam dan luar kelas.

3. Meningkatkan sikap pro$esional pendidik dan tenaga kependidikan.

4. Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga

tercipta sikap proaktif didalam melakukan perbaikan mutu

pendidikan/pembelajaran secara berkelanjutan.

Output atau hasil yang diharapkan melalui PTK adalah peningkatan

atau perbaikankualitas proses dan hasil pembelajaran yang meliputi hal-hal

sebagai berikut:

1. Peningkatan atau perbaikan kinerja siswa di sekolah.

2. Peningkatan atau perbaikan mutu proses pembelajaran di kelas.

16
Sukardi, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:Bumi aksara 2015)., h.21
24

3. Peningkatan atau perbaikan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar,

dansumber belajar lainnya.

4. Peningkatan atau perbaikan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan

untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.

5. Peningkatan atau perbaikan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah.

6. Peningkatan dan perbaikan kualitas dalam penerapan kurikulum dan


pengembangankompetensi siswa di sekolah.17
Dapat dikatakan bahwa tujuan utama PTK adalah untuk mengubah

perilaku pengajaran anda, perilaku murid-murid anda di kelas, dan

mengubah kerangka kerjamelaksanakan pembelajaran kelas anda. Jadi,

PTK lazimnya dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan atau

pendekatan baru pembelajaran dan untuk meme!ahkan masalah dengan

penerapan langsung di ruang kelas.18

Dengan memperhatikan tujuan dan hasil yang dapat di!apai melalui

PTK, terdapat sejumlah manfaat PTK antara lain sebagai berikut:

1. Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan bagi

para pendidik (guru). untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. selain itu

hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat dijadikan sebagai bahan artikel ilmiah

atau makalah untuk berbagai kepentingan, yaitu untuk disajikan dalam forum

ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah.

2. Menumbuh kembangkan kebiasaan, budaya, dan tradisi meneliti dan menulis

artikelilmiah di kalangan pendidik. Hal ini ikut mendukung pro$esionalisme

dan karir pendidik.


17
Didik komaidi,DDK., Panduan Lengkap PTK , h.48
18
Ibid., h. 50
25

3. Mewujudkan kerjasama, kolaborasi, dan sinergi antar pendidik dalam satu

sekolahatau beberapa sekolah untuk sama-sama meme!ahkan masalah dalam

pembelajarandan meningkatkan mutu pembelajaran.

4. Meningkatkan kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum atau

program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan

kelas.Hal ini turut memperkuat relesansi pembelajaran bagi kebutuhan peserta

didik.

5. Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, keterkaitan,

kenyamanan dankesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di

kelas. Disamping itu, hasil belajar siswa pun dapat meningkat.

6. Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang,

nyaman,menyenangkan, serta melibatkan siswa karena strategi, metode,

tekhnik, dan mediayang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi

dan dipilih secara sungguh-sungguh.

PTK dapat memberikan manfaat sebagai inovasipendidikan yang

tumbuh dari bawah,karena guru adalah ujung tombak pelaksana lapangan.

Dengan PTK 2uru menjadi lebihmandiri yang ditopang oleh rasa percaya

diri, sehingga secara keilmuan menjadi lebih berani mengambil prakarsa

yang patut diduganya dapat memberikan manfaat perbaikan. Rasa percaya

diri tersebut tumbuh sebagai akibat guru semakin banyak

mengembangkansendiri pengetahuannya berdasarkan pengalaman praktis.


26

H. Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas

Berikut adalah prinsip-prinsip dalam PTK: 19

1. Tindakan dan pengamatan yang dilakukan tidak boleh mengganggu atau

menghambat kegiatan utama.

2. Metode dan teknik yang digunakan tidak boleh terlalu menuntut baik dari segi

kemampuan maupun waktunya.

3. Metodologi yang digunakan harus terencana secara hermat.

4. Permasalahan yang dipilih harus benar-benar nyata, menarik, mampu

ditangani, dan berada dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan

perubahan.

5. Memperhatikan etika dan tatakrama penelitian serta rambu-rambu pelaksanaan

yang biasa berlaku umum dalam setiap penelitian ilmiah.

6. Penelitian pada dasarnya harus merupakan gerakan yang berkelanjutan (on-

going process).

7. Penelitian tindakan kelas dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan

sampai memperoleh informasi yang mantap tentang pelaksanaan metode atau

cara yangdigunakan dalam pembelajaran.

I. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Dengan memahami karakteristik ini akan membantu para mahasiswa sebagai

peneliti dalam menyusun penelitiannya sendiri dengan lebih baik atau membaca,

mengevaluasi,dan menggunakan suatu hasil dari penelitian tindakan yang telah

diterbitkan. Karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

19
M. Djunaydi Ghoni ,Penelitian Tindakan Kelas,(Malang:UIN-Malang press, 2008)
h.10-11
27

1. fokus Penelitian Tindakan yang Praktis

Tujuan dari penelitian tindakan ialah untuk menangani suatu

problema aktual pada setting pendidikan. Dengan demikian, para peneliti

penelitian tindakan mengkajiisu-isu praktis yang akan menghasilkan

keuntungan bagi pendidikan. 5su-isu ini dapatmerupakan permasalahan

dari seorang guru di dalam ruang kelas atau sebuah problemayang

melibatkan banyak pendidik dalam gedung lembaga pendidikan.

2. Pendidik-Peneliti Memiliki Kegiatan Praktis

Ketika para peneliti penelitian tindakan terlibat dalam suatu kajian,

merekamerasa tertarik pada pengujian kegiatan praktik mereka sendiri,

bukan mengkaji praktik-kegiatan orang lain. Dalam hal ini, para peneliti

penelitian tindakan terjun kedalam penelitian partisipatori atau penelitian

self-reflective di mana merekamengalihkan pandangan pengamatan

mereka pada ruang kelas, sekolah, atau praktik- praktik pendidikan mereka

sendiri.

3. Kolaboratif

Para peneliti tindakan berkolaborasi dengan orang lain, seringkali

melibatkan ko- partisipan di dalam penelitian. Para ko-partisipan ini bisa

individu di dalam sekolah atau personal dari luar sekolah, seperti misalnya

para peneliti dari universitas ataukelompok asosiasi profesional.

4. Suatu Proses yang Dinamis

Para peneliti tindakan yang terjun ke dalam suatu proses yang

dinamis meliputi pengulangan kegiatan, seperti misalnya suatu spiral dari


28

beberapa kegiatan. Ide penting ialah bahwa peneliti spiral kembali maju

mundur di antara refleksi atau merenungkan suatu problema, pengumpulan

data, dan tindakan suatu team school-based.

5. Suatu Rencana Tindakan

Langkah selanjutnya ialah mengidentifikasi suatu rencana

tindakan. Pada beberapa poin di dalam proses kegiatan penelitian tersebut,

peneliti penelitian tindakan merumuskan suatu rencana tindakan untuk

merespon terhadap problema.

Perencanaan ini mungkin penting karena penyajian data kepada

para penyandang dana, membangun suatu program sebagai perintis,

menyelia beberapa progran yang sifatnya berkompetisi, atau

mengimplementasikan suatu agenda penelitian yang sedang berjalan untuk

menyelidiki praktik kegiatan yang baru.

6. Penelitian Bersama

Tidak seperti penelitian tradisional bahwa para investigator

melaporkan dan dipublikasikan dalam jurnal dan buku-buku, para peneliti

penelitian tindakan melaporkan hasil kegiatan penelitian mereka kepada

para pendidik, yang selanjutnya segera dapat menggunakan hasilnya.

Meskipun para peneliti tindakan kelas menerbitkan jurnal

kesarjanaan, secara tipikal mereka lebih tertarik pada berbagi informasi

dengan individu yang dapat mempromosikan perubahan dan

memberlakukan perencanaan di dalam kelas atau gedung-gedung lembaga


29

pendidikan. Para peneliti berbagi hasilnya dengan para guru,kepala

sekolah, dan personil di kantor wilayah pendidikan.20

Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa penelitian tindakan kelas

(classroomaction research) memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata dalam pembelajaran nya

tayang cukup merisaukan guru yang memegang bidang studi tertentu atau

dosen pengampu matakuliah tertentu.

2. Kolaborasi antara guru dengan guru atau guru dengan siswa untuk

menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas dan melakukan perbaikan

yang berkelanjutan.

3. Motivasi untuk peningkatan pembelajaran bidang studi atau mata kuliah yang

harus muncul atau tumbuh dari dalam diri pribadi guru (instrinsic motivation)

4. Objektifitas, faliditas dan reliabilitas proses, data, dan hasil tetap dipertahankan

selama kegiatan penelitian itu berlangsung.

5. Proses dan hasil pembelajaran harus didokumentasikan dan dilaporkan secara

sistematik sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah.21

J. Makna Kolaborasi Dalam Penelitian Tindakan Kelas

Salah satu ciri khas PTK adalah adanya kolaborasi kerja sama

antara praktisi guru,kepala sekolah, siswa, dan lain-lain dan peneliti

(dosen), dalam pemahamanm kesepakatan tentang permasalahan,

pengambilan keputusan yang akhirnyamelahirkan kesamaan tindakan

20
Ibid., h.20
21
Ibid., h.28
30

(action). Dalam pelaksanaan tindakan kelas, maka kerjasama (kolaborasi)

antara guru dengan peneliti menjadi hal yang sangat penting. Melalaui

kerja sama, mereka secara bersama menggali dan mengkaji permasalaah

nyata yang dihadapi guru atau siswa di sekolah.

Sebagai peneliti yang bersifat kolaboratif, maka harus secara jelas

diketahui peranan dan tugas yang harus dilakukan antara guru dengan

peneliti.

Kerja sama peneliti (kolaborasi) antara guru dengan peneliti sangat

penting dalam bersama menggali dan mengkaji permasalah nyata yang

dihadapi. Terutama pada kegiatan mendiagnosisi masalah, menyusun

usulan, melaksanakan tindakan, menganalisis data,menyeminarkan hasil,

dan meyusun laporan akhir.

Dalam PTK, kedudukan peneliti (dosen) setara dengan guru dalam

arti masing-masing mempunyai peran dan tanggung jawab yang saling

membutuhkan dan salingmelengkapi unuk men!apai tujuan. Peran kerja

sama ( kolaborasi ) sangat menentukankeberhasilan PTK terutama pada

kegiatan mendiagnosis masalah, menyusun usulan,melaksanakan

penelitian )melaksanakan tindakan, observasi, merekam data evaluasi dan

refleksi, menganalisis data, menyeminarkan hasil, dan menyusun laporan

akhir.
BAB III

PENUTUP

Simpulan

Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif. Penelitian

kualitatif berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia

sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, mengadakan analisis

data secara induktif, mengarah sasaran penelitiaannya pada usaha menemukan

teori dari dasar-dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada

hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk

memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat sementara, dan

hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak: peneliti dan subjek

penelitian.

Lebih lanjut Moleong menjelaskan, dasar teoritis penelitian kualitatif

bertumpu pada pendekatan fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan dan

etnometodologi. Pendekatan fenomenologis berusaha memahami subjek dari

segi pandangan mereka sendiri. Interaksi simbolik mendasarkan diri pada

pengalaman manusia yang ditengahi oleh penafsiran: segala sesuatu tidak

memiliki pengertian sendiri-sendiri, sedangkan pengertian itu dikenakan padanya

oleh seseorang sehingga dalam hal ini penafsiran menjadi esensial. Di pihak lain,

kebudayaan dipandang sebagai kerangka teoritis untuk memahami pengalaman

yang menimbulkan perilaku. Terkhir, etnometodologi merupakan studi tentang

bagaimana individu menciptakan dan mencapai kehidupannya seharihari.

Berdasarkan kajian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif

meliputi analisis dan pemahaman mengenai perilaku dan proses social

31
32

masyarakat yang spesifik dan teratur sebagai misinya, penelitian kualitatif juga

menyiratkan penekanan pada proses dan makna yang tidak dikaji secara ketat

dari sisi kuantitas, jumlah, intensitas, atau frekuensinya .

Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan

suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Pada

intinya, PTK merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya

muncul dikelas, dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga

sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan penelitian

tindakan kelas diperoleh dari persepsi atau lamunan seorang peneliti. jadi,

agak sulit di terima jika dosen meneliti tanpa kolaborasidengan guru

melakukan PTK di SD/SMP/SMA. Maka dari itu dapat diartika bahwa

penelitian tindakan sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif

partisipatif, kolaboratif, dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan

perbaikan sistem, metodekerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharmisi.Suhardjono.Supardi. Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta: PT


Bumi Aksara, 2007).
Ghoni M. Djunaydi,Penelitian Tindakan Kelas,(Malang:UIN-Malang press,
2008).
Kusumastuti Ahdi, Ahmad Mustamil Khoiron, Metode Penelitian Kualitatif,
(Semarang: Presindo 2019).
Sidiq Umar, Moh. Miftachul Choiri, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang
Pendidikan, (Ponorogo: CV. Nata Karya, 2019).
Sukardi, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:Bumi aksara 2015).

33

Anda mungkin juga menyukai