Anda di halaman 1dari 22

TUGAS : KELOMPOK

DOSEN: Dr. Busnawir, M.Si

MATA KULIAH
EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
(Penilaian Unjuk Kerja)

OLEH KELOMPOK 3

SUPRATMAN

(G2 I1 12 009)

HERLINA

(G2 I1 12 007)

WAODE NURLINA MBAY (G2 I1 12 019)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala rahmat dan hidayah yang
diberikan kepada sehingga kami dapat menyusun makalah penilaian unjuk kerja

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah evaluasi dalam
pembelajaran matematika

pada Program Studi Pendidikan Matematika Program

Pascasarjana Universitas Halu Oleo Kendari Tahun 2013, yang dibimbing oleh Bapak Dr.
Busnawir, M.Si.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kelemahan dalam hal kedalaman
teoritis dan analisis empirisnya. Karena itu, kami mengharapkan saran dan kriktik konstruktif

dari Bapak Dosen dan juga rekan-rekan mahasiswa, serta khalayak pada umumnya demi
kesempurnaan makalah ini.

Kendari,

Desember 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................

PENGANTAR ..........................................................................................

ii

DAFTAR ISI.............................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................


A.Latar Belakang............................................................................
B. Rumusan Masalah .....................................................................
C. Tujuan Penulisan Makalah..........................................................

1
1
2
2

BAB II
A.
B.
C.

PEMBAHASAN.......................................................................
Definisi penilaian unjuk kerja.....................................................
Contoh penilaian unjuk kerja......................................................
Tehnik penilaian unjuk kerja ......................................................

3
3
4
11

BAB III KESIMPULAN...........................................................................

17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................

18

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian dalam Kurikulum 2004 mempunyai kedudukan yang penting. Siswa
4

dinilai dari berbagai hal. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran


terhadap hasil pembelajaran.

dan juga

Selain itu perbedaan yang sangat mendasar antara

Kurikulum 2004 dan Kurikulum 1994 adalah ranah penilaian. Dalam Kurikulum 2004
siswa dinilai ranah kognitif, afektif dan psikomotorik
1994 siswa hanya dinilai ranah kognitifnya

sementara dalam Kurikulum

saja. Namun demikian, untuk mata

pelajaran matematika siswa hanya dinilai dalam ranah kognitif dan afektif.
Penilaian dalam ranah kognitif pada pembelajaran matematika menuntut guru
untuk melakukan variasi jenis-jenis penilaian, karena tuntutan Kurikulum 2004 mata
pelajaran matematika menghendaki siswa untuk mempunyai kemampuan dalam:
1. Pemahaman
2.

konsep.

Dalam

hal

ini

siswa

mampu

mendefinisikan

konsep, mengidentiftkasi dan memberi contoh atau bukan contoh dari konsep.
Prosedur. Siswa mampu mengenali prosedur atau proses menghitung yang

benar dan tidak benar.


3. Komunikasi. Siswa mampu menyatakan gagasan matematika secara lisan, tertulis
atau mendemonstrasikan.
4. Penalaran. Siswa mampu memberikan alasan induktif dan deduktif sederhana.
5. Pemecahan masalah. Siswa mampu memahami masalah, memilih strategi
penyelesaian, dan menyelesaikan masalah.
Salah satu jenis penilaian yang memenuhi tuntutan tersebut adalah penilaian
kinerja atau penilaian unjuk kerja. Mungkin banyak guru yang belum terbiasa untuk
melakukan jenis penilaian ini dikarenakan mereka tidak terbiasa untuk mendesain
penilaian unjuk kerja padahal pekerjaan

ini merupakan

salah satu bentuk aspek

profesional guru. Hal ini bisa disebabkan karena guru tidak mempunyai cukup waktu
untuk mendesainnya atau bisa saja karena guru tidak mempunyai cukup pengetahuan
untuk membuatnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penilaian unjuk kerja dalam pembelajaran matematika?
2. Bagaimana penilaian unjuk kerja beserta rubrik mata pelajaran matematika untuk
jenjang SD, SMP dan SMA dilakukan?
3. Bagaimanakah contoh-contoh tersebut diterapkan dengan kondisi sekolah dan
siswa?
C. Tujuan Penelitian
5

Tulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan guru untuk mendesain penilaian
unjuk kerja. Tulisan ini juga memberikan beberapa contoh instrumen penilaian unjuk kerja
beserta rubriknya untuk jenjang SD, SMP, dan SMA yang dapat digunakan guru. Contohcontoh itu dapat langsung diterapkan atau dimodifikasi dulu sesuai dengan kondisi sekolah
dan siswa.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja adalah suatu prosedur penugasan kepada siswa yang
bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang sejauh mana siswa telah belajar.
Berbeda dengan bentuk tes klasik, instrumen penilaian unjuk kerja menghendaki
siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam beberapa
6

bidang guna mendemonstrasikan penguasaan mereka terhadap tujuan belajar. Dengan


demikian, penilaian unjuk kerja menghendaki siswa untuk mengerjakan atau memberi
tanggapan terhadap suatu tugas tertentu misalnya penilaian unjuk kerja dalam menulis
menghendaki siswa untuk menulis secara benar.
Penilaian unjuk kerja adalah suatu pendekatan dalam pengukuran status siswa,
baik melalui pengamatan langsung oleh guru ataupun dengan cara menyuruh siswa
untuk menanggapi instrumen tertentu. Suatu instrument unjuk kerja mencakup dua
bagian, yaitu: butir-butir instrumen itu sendiri dan seperangkat krieria penskoran
yang dikenal dengan rubrik. Tugas yang harus dilengkapi siswa dapat berupa
penilaian proses, penilaian produk, penilaian hasil kerja, dan/atau pertanyaan yang
meminta siswa untuk menuliskan jawaban dengan menerapkan keterampilan berfikir
kritis. Beberapa contoh tugas dalam penilaian unjuk kerja adalah penulisan karangan,
praktek berpidato, beberapa jenis karya seni, proyek penelitian, proyek yang
berhubungan dengan sains, pemecahan masalah matematika serta analisis dan
interpretasi sejarah yang telah dibaca oleh siswa.
Menurut Nitko (1996), untuk menjamin kesahihan hasil penilaian maka kedua
bagian dari penilaian unjuk kerja (tugas dan rubrik) harus dipadukan yang berarti
bahwa: (1) harus mendaftarkan semua tugas-tugas, kemudian menentukan hasil
belajar yang akan dicapai oleh siswa. Contoh: jika tujuan belajar yang akan dicapai
adalah kemampuan siswa dalam menimbang bahan kimia di laboratorium, maka
tugas siswa adalah mengidentifikasi persyaratan menimbang, bukan penjelasan
bagaimana menggunakan skala, (2) tidak cukup bagi siswa jika hanya menampilkan
tujuan belajar, tetapi guru harus mengevaluasi secara adil kualitas penampilan siswa.
Misalnya, pada tugas menimbang bahan kimia bagi siswa SMP, guru harus melihat
seberapa benar prosedur pengukuran bahan kimia yang telah dilakukan, tidak hanya
melihat bahan-bahan kimia yang telah diukur. Beberapa alasan penggunaan penilaian
unjuk kerja adalah:
1) Ketidak puasan terhadap tes objektif; para ahli evalausi percaya bahwa tes pilihan
ganda dan tes benar salah hanya menuntut sebagaian dari pengetahuan siswa, tes
seperti ini kurang cocok digunakan untuk mengukur kemampuan berfikir tingkat
tinggi seperti memecahkan masalah dan kemampuan berfikir secara bebas.
2) Pengaruh aliran psikologi kognitif, para penganut psikologi kognitif percaya
bahwa dalam pembelajaran tercakup isi dan prosedur pengetahuan, mereka
menganjurkan agar tugas-tugas kognitif harus mencakup kedua jenis pengetahuan
7

ini, sebab keduanya mempunyai penekanan yang berbeda. Karena secara khusus
pengetahuan yang berhubungan dengan prosedur tidak dapat diukur dengan
bentuk tes klasik, maka dianjurkan untuk meningkatkan penggunaan penilaian
unjuk kerja dalam pendidikan untuk melengkapi bentuk tes yang biasa digunakan
3)

Pengaruh penggunaan bentuk tes klasik yang merugikan pembelajaran, guru


cenderung menekankan pembelajaran pada materi yang tercakup dalam tes,
akibatnya skor tes siswa meningkat kendatipun sebenarnya cakupan tes tidak
mewakili keseluruhan materi utama yang harus dikuasai siswa.

B. Contoh Penilaian Unjuk Kerja


1. Penilaian Unjuk Kerja Untuk SD
Mata pelajaran
Kelas
Kompetensi Dasar
Hasil belajar
Indikator
Materi pokok

: Matematika
: IV
: melakukan dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan
dalam pemecahan maasalah
: memecahkan masalah yang melibatkan ruang
: menentukan banyak barang yang dibeli dengan uang tertentu
: operasi hitung campuran
Berbelanja

Kamu diberi uang Rp 20.000,00 oleh ibumu dan kamu ingin membelanjakan
uang itu untuk keperluan sekolah. Kamu ingin membeli buku tulis, pensil, penghapus
pensil dan penggaris, tetapi kamu ingin membeli buku tulis yang terbanyak
jumlahnya dibandingkan barang-barang lain. Harga 1 buku tulis Rp 2500, 00; 1 pensil
RpI500,00; penghapus pensil

Rpl000,00 dan 1 penggaris Rp l000,00. Jika semua

uangkamu belanjakan, berapa banyak masing-masing barang yang dapat kamu peroleh?
Jelaskan dan tunjukkan semua perhitungan sehingga kamu sampai pada keputusan itu.
Konsep Matematika
Dalam tugas ini siswa harus menentukan

banyak barang yang dibeli dengan

uang yang sudah tertentu. Siswa harus menghitung harga barang-barang yang dibeli
dan jumlahnya Rp 20.000,00

Penyelesaian
Ada beberapa penyelesaian, antara lain:
a. 6 buku tulis, harganya = 6 x Rp 2.500,00 = Rp 15.000,00
2 pensil, harganya

= 2 x Rp 1.500,00 = Rp 3.000,00

1 penghapus pensil

= 1 x Rp 1.000,00 = Rp 1.000,00

1 penggaris

= 1 x Rp 1.000,00 = Rp 1.000,00

Junlah

= Rp. 200.000,00

b. 5 buku tulis, harganya = 5 x Rp 2.500,00 = Rp 12.500,00


2 pensil, harganya

= 3 x Rp 1.500,00 = Rp 4.500,00

1 penghapus pensil

= 2 x Rp 1.000,00 = Rp 2.000,00

1 penggaris

= 1 x Rp 1.000,00 = Rp 1.000,00

Junlah

= Rp. 200.000,00

Rubrik
Kriteria
Pendekatan
pemecahan
masalah

1
Tidak terorganisir,
tidak sistematik

2
Ada usaha untuk
mengorganisir
tetapi tidak
dilakukan dengan
baik

Ketepatan
perhitungan

Banyak kesalahan
perhitungan, dan
tidak memperhatikan
jumlah soal yang
ditentukan
Tidak jelas, sukar
diikuti dan tidak
memahami masalah

Beberapa
perhitungna
masih salah,
sehingga jumlah
total tidak tepat
Agak jelas, tetapi
kurang
menunjukkan
memahami
masalah

Penjelasan
prosedur

3
Terorganisir,
diikuti dengan
penyelesaian
yang benar

4
Sangat
terorganisir dan
sistematik
dengan
perencanaan
yang baik
Hanya sedikit Tidak ada
kesalahan dalam kesalahan
perhitungan
perhitungan

Jelas dan
menunjukkan
memahami
masalah

Jelas dan
menunjukkan
memahami
masalah serta
disajikan
dengan baik

2. Penilaian Unjuk Kerja Untuk SMP


Mata pelajaran
Kelas
Kompetensi Dasar

: Matematika
: VII
: menyelesaiakan operasi bilangan bulat dan mengenal sifat
operasi bilangan bulat
9

Indikator
Materi pokok

: menyelesaikan operasi perkalian bilangan bulat


: bilangan bulat
Jadwal Stand

Misalkan Anda diberi tugas untuk menjadwalkan orang-orang yang bekerja


dalam stand barang-barang antik di suatu pameran. Susunlah jadwal yang memenuhi
kriteria di bawah ini dan sajikan dengan cara yang baik dan terorganisir sehingga
mudah dimengerti baik oleh pemilik stand maupun oleh para penjaga stand.
Syarat-syarat penyusunan jadwal adalah sebagai berikut.
1. Stand buka pukul 9.00 - 19.00 hanya pada dua hari Sabtu dan dua hari Minggu
2. Akan ada satu, dua atau tiga penjaga stand dalarn suatu shift tergantung
pada ramainya pengunjung pada shift tertentu. Satu shift terdiri dari 2 jam.
3. Tiap-tiap penjaga stand dibayar Rp.17.000- per jarn dan setiap penjaga tidak boleh
. bekerja lebih dari satu shift per hari.
4. Total anggaran untuk membayar penjaga stand selarna empat hari adalah
Rp.1.400.000- tetapi Anda tidak harus menghabiskan uang tersebut.
5. Jika mungkin, untuk tiap-tiap shift yang berbeda, pasangan penjaga stand tidak
saran Penjaga stand tidak harus bekerja setiap hari,
Tugas Anda selengkapnya meliputi:
a. Jadwal untuk empat hari (dua Sabtu

dan dua Minggu) dengan identiftkasi

masing masing shift dan jumlah pekerja tiap-tiap shift.


b. Jumlah pekerja tiap-tiap shift menunjukkan
perkiraan

Anda

seberapa

ramainya pengunjung stand.


c. Jumlah penjaga stand yang Anda perlukan.
d. Rencana anggaran untuk membayar para penjaga stand.
e. Deskripsi tertulis mengapa Anda anggap bahwa jadwal tersebut adalah yang
terbaik.
Konsep Matematika
Dalam

menyelesaikan

masalah

ini, siswa

diminta

untuk

mengorganisasi

informasi yang kompleks dan mengerjakan rencana anggaran.


Penyelesaian
Akan ada banyak penyelesaian untuk masalah ini, salah satunya adalah sebagai berikut

10

Jam
Shift

Jumlah
Pekerja
Hari
Sabtu

Jumlah
Pekerja
Hari
Mingg
u

Jumla
h Jam
Kerja

Upah Per Jam

Upah Hari
Sabtu Dan
Minggu

Upah 2 Hari
Sabtu Dan 2
Hari Minggu

Rp. 17.000,00

Rp. 68.000,00

Rp. 136.000,00

12

Rp. 17.000,00

Rp. 204.000,00

Rp. 408.000,00

Rp. 17.000,00

Rp. 136.000,00

Rp. 272.000,00

10

Rp. 17.000,00

Rp. 170.000,00

Rp. 340.000,00

Rp. 17.000,00

Rp. 102.000,00

Rp. 204.000,00

13

40

Rp. 85.000,00

Rp. 680.000,00

Rp. 1.360.000,00

11
11
13
13
15
15
17
17
19
Total

Rubrik
Kriteria
Pengorganisasia
n dan
perencanaan

1
Tidak terorganisir
atau tidak ada bukti
perencanaan

Ketepatan
perhitungan

Banyak kesalahan
perhitungan

Penjelasan

Sedikit atau tidak


ada penjelasan, atau
tidak bisa diikuti.

2
Ada perencanaan
kasar atau tetapi
tidak cukup
untuk
mengorganisir
informasi yang
kompleks
Ada beberapa
kesalahan, tetapi
bisa
menghasilkan
kesimpulan yang
benar.

3
Terorganisir dan
ada
perencanaan
untuk membuat
jadwal dan
anggaran
Tidak ada
kesalahan dan
mendapatkan
kesimpulan
yang benar

Ada penjelasan,
Sangat jelas,
tetapi sukar
hanya proswes
untuk dimengerti. berfikir kadangkadang tidak
mudah diikuti

4
Sangat
terorganisir dan
sistematik
dalam
menyususn
jadwal dan
anggaran
Seperti tingkat
3, ditambah
jadwal dan
rencana
anggaran
mencerminkan
asumsi situasi
yang bagus
Sangat jelas dan
proses berfikir
mudah diikuti

11

3. Penilaian Unjuk Kerja Untuk SMA


Mata pelajaran
Kelas
Kompetensi Dasar
Indikator
Materi pokok

: Matematika
: XI/Ilmu Alam, Ilmu Sosial dan Bahasa
: merumuskan dan menentukan peluang kejadian dari berbagai
situasi serta tafsirannya
: menentukan peluang kejadian dari berbagai situasi
: Peluang

Koin Keberuntungan
Sebuah koin yang setimbang dilambungkan ke atas. Jika koin itu jatuh ke
tanah maka bagian sisi koin yang terlihat akan berupa gambar (G) atau angka (A).
a. Jika koin dilambungkan 3 kali, berapa peluang:
1) paling sedikit terdapat dua gambar
2) paling sedikit terdapat dua gambar tetapi satu lambungan koin sudah
dipastikan adalah gambar.
b. Jika koin dilambungkan

sebanyak 25 kali, berapa peluang bahwa

semua hasil yang muncul adalah gambar? Jelaskan jawaban Anda.


c. Seseorang dikatakan menang taruhan jika koin yang dilambungkan
menghasilkan gambar semua, Tentukan
minimum

jumlah

lambungan

koin

supaya peluang memenangkan taruhan adalah 0,002.

Konsep matematika
Diagram pohon membuat siswa dapat mengorganisasi ruang sampel yang
diperoleh untuk pertanyaan sehingga dapat menentukan anggota ruang sampel
yang memenuhi pertanyaan a. Untuk menyelesaikan pertanyaan b, siswa harus
menemukan pola.
Penyelesaian:
Lambungan I

Lambungan II

Lambungan III
G

A
G
12

G
A

A
G

A
A
G
A

Siswa mungkin akan menggunakan diagram pohon seperti di atas atau mereka
mungkin langsung menggunakan teori peluang. Ruang Sampel S = {GGG, GGA,
GAG, GAA, AGG, AGA, AAG, AAA}.Anggota ruang sampel n(S) = 8
al) Paling sedikit 2 gambar ada 4 kemungkinan,

yaitu GGG, GOA,

GAG, AGG Peluang paling sedikit terdapat 2 gambar = 4/8 =1/2


a2) Jika satu lambungan koin sudah pasti terjadi gambar maka mustahil
akan terjadi angka semua sehingga

AAA harus dihilangkan.

Dengan

demikian anggota ruang


sampel yang baru adalah n(S) = 7. Jadi peluang paling sedikit terdapat 2
gambar 4/7
b) Jika koin dilambungkan sebanyak 25 kali, maka anggota ruang sampel adalah
225. Dari semua kemungkinan tersebut hanya ada satu kemungkinan berupa

gambar semua. Jadi peluang yang muncul gambar semua =


c) Jika koin dilambungkan

sampel

1
225

kemungkinan

Dari

yang

1
225

sebanyak n kali maka banyak anggota ruang

semua

kemungkinan

tersebut

menghasilkan gambar semua. Jadi

hanya

ada satu

1
n
2

= 0,002 =

1
500

13

2n = 500
2 log 500 = n

n=

log500
log2

8, 96

9
Jadi, supaya peluang menang 0,002 maka jumlah lambungan koin minimal 9 kali
Rubrik
Tingkat 4: jawaban jelas dan menunjukkan alasan berdasarkan pengetahuan
matematika yang mendalam yang berhubungan dengan tugas ini.
Ciri-ciri:
Semua jawaban benar ditunjukkan dengan metode yang sesuai. Sedikit kesalahan
perhitungan dapat diterima.
Tingkat 3: jawaban menunjukkan pengetahuan matematika mendasar yang
berhubungan dengan tugas ini.
Ciri-ciri:
Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu jawaban yang
salah. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima.
Atau:
Salah satu bagian a atau kedua-duanya dijawab salah. Siswa tidak membuat diagram
pohon tetapi jawaban lain benar. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima.
Atau:
Bagian a dijawab benar, tetapi bagian b atau c salah atau tidak dijawab tetapi metode
yang digunakan sesuai.
Tingkat 2: jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurangnya pengetahuan
matematika yang berhubungan dengan masalah ini.
Ciri-ciri:
Dua bagian pertanyaan dijawab salah atau tidak selesai dikerjakan tetapi satu
pertanyaan dijawab dengan tepat menggunakan prosedur yang benar.
Tingkat 1: jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada
pengetahuan matematika yang berhubungan dengan masalah ini.
Ciri-ciri:

14

Semua jawaban salah


Atau:
Jawaban benar tetapi tidak ada bukti bahwa jawaban diperoleh melalui prosedur
yang benar.
C. Tehnik Penilaian Unjuk Kerja
1. Rubrik Holistik
Rubrik Holistik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan atau
kombinasi semua kriteria. Untuk rubrik seperti ini, salah satu contoh penyebutan
yang digunakan adalah tingkat 1 (tidak memuaskan), tingkat 2 (cukup memuaskan
dengan banyak kecurangan), tingkat 3 (memuaskan dengan sedikit kekurangan), dan
tingkat 4 (supervisor) atau tingkat 0, tingkat 1, tingkat 2, dan tingkat 3 (masingmasing dengan sebutan yang sama).
Contoh Rubrik Holistik Skala 4 Secara Umum.
Tngkat level
4. Supervisor

kriteria umum
Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap
konsep-konsep

Menggunakan strategi-strategi yang sesuai

Komputasinya (perhitungannya) benar

Penjelasan patut di contoh

Diagram/tabel/grafik

tepat

(sesuai

dengan

permintaan)
3. Menemukan
dengan sedikit
kekurangan

2. Cukup
memuaskan
dengan banyak
kekurangan

Melebihi pemecahan masalah yang diinginkan


Menunjukkan pemahaman terhadap konsep-konsep

Menggunakan strategi-strategi yang sesuai

Komputasi sebagian besar benar

Penjelasan efektif

Diagram/tabel/grafik sebagian besar tepat

Mememnuhi semua pemecahan masalah yang

diinginkan
Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian besar
konsep-konsep

Tidak menggunakan strategi-strategi yang sesuai


15

1. Tidak memuaskan

Komputasi sebagian besar benar

Penjelasan memuaskan

Diagram/tabel/grafik sebagian besar tepat

Memenuhi sebagian besar pemecahan masalah

yang diinginkan
Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman
terhadap konsep-konsep

Tidak menggunakan strategi-strategi yang sesuai

Komputasi tidak benar

Penjelasan tidak memuaskan

Diagram/tabel/grafik tidak tepat

Tidak

memenuhi

pemecahan

masalah

yang

diinginkan
3. Rubrik Analitik
Rubrik analitik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan beberapa kriteria yang
ditentukan.
Jenjang SD
Kriteria yang dinilai adalah pendekatan pemecahan masalah, ketepatan perhitungan,
dan penjelasan prosedur. Skala penilaian adalah skala 4 dengan penyebutan tingkat 1,
tingkat 2, tingkat 3, dan tingkat 4. Misalnya kriteria penilaian hasil belajar siswa.
Misalkan dianggap bahwa ketepatan perhitungan adalah kriteria yang terpenting
dalam penilaian hasil belajar siswa, sehingga ketepatan perhitungan diberi skor 3
sedangkan yang lainnya diberi skor 2. Misalkan seorang guru yang bernama Pak
David ingin menilai hasil belajar salah seorang muridnya yang bernama Candra kelas
IV SD, maka tehnik analitiknya sebagai berikut.
Skala
Kriteria
1. Pendekatan pemecahan masalah
Sistematika pemecahan
masalah
Bentuk penyelesaian masalah

Skor
6
6

16

2. Ketepatan perhitungan
Ketepatan perhitungan dalam
penggunaan rumus
Disajikan dengan rapi dan baik
3. Penjelasan prosedur
Kejelasan penulisan
Pemahaman terhadap aspek
hubungan
Jumlah Skor
Skor Maksimum
Nilai

9
9

8
8

46
56
82,14

Penjelasan:
Skor yang diperoleh = tingkat x bobot
Skor untuk kriteria pendekatan pemecahan masalah = (3 x 2) + (3 x 2) = 12
Skor untuk kriteria ketepatan perhitungan = (3 x 3) + (3 x 3) = 18
Skor untuk kriteria penjelasan prosedur = (4 x 2) + (4 x 2) = 16
Skor total = 40
Skor maksimum = 56
Nilai Candra jika dikonversikan ke skala 0 100 =

Skor total
x 100
Skor maksimum

46
x 100
56

4600
56

= 82,14
Jadi, nilai Candra adalah 82.
Jenjang SMP
Kriteria yang dinilai adalah pendekatan pemecahan masalah, ketepatan perhitungan,
dan penjelasan prosedur. Skala penilaian adalah skala 4 dengan penyebutan tingkat 1,
tingkat 2, tingkat 3, dan tingkat 4. Misalnya kriteria penilaian hasil belajar siswa.
Misalkan dianggap bahwa pendekatan pemecahan masalah adalah kriteria yang
terpenting dalam penilaian hasil belajar siswa, sehingga pendekatan pemecahan
masalah diberi skor 3 sedangkan yang lainnya diberi skor 2. Misalkan seorang guru
yang bernama Pak Imran ingin menilai hasil belajar salah seorang muridnya yang
bernama Wilyan kelas VII SMP, maka tehnik analitiknya sebagai berikut.
17

Skala

1
Kriteria
1. Pendekatan pemecahan masalah
Sistematika pemecahan
masalah
Bentuk penyelesaian masalah
2. Ketepatan perhitungan
Ketepatan perhitungan dalam
penggunaan rumus
Disajikan dengan rapi dan baik
3. Penjelasan prosedur
Kejelasan penulisan
Pemahaman terhadap aspek
hubungan
Jumlah Skor
Skor Maksimum
Nilai

Skor
12
12

6
6

8
8

52
56
92,86

Penjelasan:
Skor yang diperoleh = tingkat x bobot
Skor untuk kriteria pendekatan pemecahan masalah = (4 x 3) + (4 x 3) = 24
Skor untuk kriteria ketepatan perhitungan = (3 x 2) + (3 x 2) = 12
Skor untuk kriteria penjelasan prosedur = (4 x 2) + (4 x 2) = 16
Skor total = 52
Skor maksimum = 56
Nilai Wilyan jika dikonversikan ke skala 0 100 =

Skor total
x 100
Skor maksimum

52
x 100
56

5200
56

= 92,86
18

Jadi, nilai Wilyan adalah 93.

Jenjang SMA
Kriteria yang dinilai adalah pendekatan pemecahan masalah, ketepatan perhitungan,
dan penjelasan prosedur. Skala penilaian adalah skala 4 dengan penyebutan tingkat 1,
tingkat 2, tingkat 3, dan tingkat 4.misalnya kriteria penilaian hasil belajar siswa.
Misalkan dianggap bahwa penjelasan prosedur adalah kriteria yang terpenting dalam
penilaian hasil belajar siswa, sehingga penjelasan prosedur diberi skor 3 sedangkan
yang lainnya diberi skor 2. Misalkan seorang guru yang bernama Pak Yasir ingin
menilai hasil belajar salah seorang muridnya yang bernama Indah SMA kelas
XI/Ilmu Alam, maka tehnik analitiknya sebagai berikut.
Skala
Kriteria

1. Pendekatan pemecahan masalah


Sistematika pemecahan
masalah
Bentuk penyelesaian masalah
2. Ketepatan perhitungan
Ketepatan perhitungan dalam
penggunaan rumus
Disajikan dengan rapi dan baik
3. Gambar
Kejelasan gambar
Ketepatan gambar
Kesesuaian gambar dengan
ukuran
Kerapian dan penyajian
4. Penjelasan prosedur
Kejelasan penulisan
Pemahaman terhadap aspek
hubungan
Jumlah Skor
Skor Maksimum
Nilai

Skor

6
6

4
4

6
6
6
6

9
9
62
88
70,45

Penjelasan:
19

Skor yang diperoleh = tingkat x bobot


Skor untuk kriteria pendekatan pemecahan masalah = (2 x 3) + (2 x 3) = 12
Skor untuk kriteria ketepatan perhitungan = (2 x 2) + (2 x 2) = 8
Skor untuk kriteria gambar = (2 x 3) + (2 x 3) + (2 x 3) + (2 x 3) = 24
Skor untuk kriteria penjelasan prosedur = (3 x 3) + (3 x 3) = 18
Skor total = 62
Skor maksimum = 88
Nilai Indah jika dikonversikan ke skala 0 100 =

Skor total
x 100
Skor maksimum

62
x 100
88

6200
88

= 70,45
Jadi, nilai Indah adalah 71.

20

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penilaian yang dilakukan terhadap siswa harus bervariasi bentuknya, salah satu
diantaranya adalah penilaian unjuk kerja. Penilaian unjuk kerja adalah suatu prosedur
penugasan kepada siswa yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang sejauh mana
siswa telah belajar.
Beberapa contoh penilaian unjuk kerja untuk SD, SMP dan SMA yang diambil
dari berbagai sumber dapat digunakan sewaktu guru mengajar untuk materi yang sesuai.
Jika kita mengambil contoh penilaian unjuk kerja, maka sebelum diterapkan dapat
dilakukan perubahan baik instrumen maupun rubriknya agar sesuai dengan kondisi siswa.
Rubrik yang digunakan bisa rubrik analitik atau rubrik holistik atau kombinasi keduanya.

21

DAFTAR PUSTAKA

Ahiri,

Jafar.

2008.

Teknik

penilaian

kelas

dalam

pembelajaran.

Jakarta: Uhamka Press


Gunawan, Ali, Muhammad. 2009. Penilaian unjuk kerja matematika. Artikel
Iryanti, Puji. 2004. Paket pembinaan penataran (penilaian unjuk kerja).
Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar Dan Menengah PPPGM

22

Anda mungkin juga menyukai