MATA KULIAH
EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
(Penilaian Unjuk Kerja)
OLEH KELOMPOK 3
SUPRATMAN
(G2 I1 12 009)
HERLINA
(G2 I1 12 007)
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala rahmat dan hidayah yang
diberikan kepada sehingga kami dapat menyusun makalah penilaian unjuk kerja
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah evaluasi dalam
pembelajaran matematika
Pascasarjana Universitas Halu Oleo Kendari Tahun 2013, yang dibimbing oleh Bapak Dr.
Busnawir, M.Si.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kelemahan dalam hal kedalaman
teoritis dan analisis empirisnya. Karena itu, kami mengharapkan saran dan kriktik konstruktif
dari Bapak Dosen dan juga rekan-rekan mahasiswa, serta khalayak pada umumnya demi
kesempurnaan makalah ini.
Kendari,
Desember 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
PENGANTAR ..........................................................................................
ii
DAFTAR ISI.............................................................................................
iii
1
1
2
2
BAB II
A.
B.
C.
PEMBAHASAN.......................................................................
Definisi penilaian unjuk kerja.....................................................
Contoh penilaian unjuk kerja......................................................
Tehnik penilaian unjuk kerja ......................................................
3
3
4
11
17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian dalam Kurikulum 2004 mempunyai kedudukan yang penting. Siswa
4
dan juga
Kurikulum 2004 dan Kurikulum 1994 adalah ranah penilaian. Dalam Kurikulum 2004
siswa dinilai ranah kognitif, afektif dan psikomotorik
1994 siswa hanya dinilai ranah kognitifnya
pelajaran matematika siswa hanya dinilai dalam ranah kognitif dan afektif.
Penilaian dalam ranah kognitif pada pembelajaran matematika menuntut guru
untuk melakukan variasi jenis-jenis penilaian, karena tuntutan Kurikulum 2004 mata
pelajaran matematika menghendaki siswa untuk mempunyai kemampuan dalam:
1. Pemahaman
2.
konsep.
Dalam
hal
ini
siswa
mampu
mendefinisikan
konsep, mengidentiftkasi dan memberi contoh atau bukan contoh dari konsep.
Prosedur. Siswa mampu mengenali prosedur atau proses menghitung yang
ini merupakan
profesional guru. Hal ini bisa disebabkan karena guru tidak mempunyai cukup waktu
untuk mendesainnya atau bisa saja karena guru tidak mempunyai cukup pengetahuan
untuk membuatnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penilaian unjuk kerja dalam pembelajaran matematika?
2. Bagaimana penilaian unjuk kerja beserta rubrik mata pelajaran matematika untuk
jenjang SD, SMP dan SMA dilakukan?
3. Bagaimanakah contoh-contoh tersebut diterapkan dengan kondisi sekolah dan
siswa?
C. Tujuan Penelitian
5
Tulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan guru untuk mendesain penilaian
unjuk kerja. Tulisan ini juga memberikan beberapa contoh instrumen penilaian unjuk kerja
beserta rubriknya untuk jenjang SD, SMP, dan SMA yang dapat digunakan guru. Contohcontoh itu dapat langsung diterapkan atau dimodifikasi dulu sesuai dengan kondisi sekolah
dan siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja adalah suatu prosedur penugasan kepada siswa yang
bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang sejauh mana siswa telah belajar.
Berbeda dengan bentuk tes klasik, instrumen penilaian unjuk kerja menghendaki
siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam beberapa
6
ini, sebab keduanya mempunyai penekanan yang berbeda. Karena secara khusus
pengetahuan yang berhubungan dengan prosedur tidak dapat diukur dengan
bentuk tes klasik, maka dianjurkan untuk meningkatkan penggunaan penilaian
unjuk kerja dalam pendidikan untuk melengkapi bentuk tes yang biasa digunakan
3)
: Matematika
: IV
: melakukan dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan
dalam pemecahan maasalah
: memecahkan masalah yang melibatkan ruang
: menentukan banyak barang yang dibeli dengan uang tertentu
: operasi hitung campuran
Berbelanja
Kamu diberi uang Rp 20.000,00 oleh ibumu dan kamu ingin membelanjakan
uang itu untuk keperluan sekolah. Kamu ingin membeli buku tulis, pensil, penghapus
pensil dan penggaris, tetapi kamu ingin membeli buku tulis yang terbanyak
jumlahnya dibandingkan barang-barang lain. Harga 1 buku tulis Rp 2500, 00; 1 pensil
RpI500,00; penghapus pensil
uangkamu belanjakan, berapa banyak masing-masing barang yang dapat kamu peroleh?
Jelaskan dan tunjukkan semua perhitungan sehingga kamu sampai pada keputusan itu.
Konsep Matematika
Dalam tugas ini siswa harus menentukan
uang yang sudah tertentu. Siswa harus menghitung harga barang-barang yang dibeli
dan jumlahnya Rp 20.000,00
Penyelesaian
Ada beberapa penyelesaian, antara lain:
a. 6 buku tulis, harganya = 6 x Rp 2.500,00 = Rp 15.000,00
2 pensil, harganya
= 2 x Rp 1.500,00 = Rp 3.000,00
1 penghapus pensil
= 1 x Rp 1.000,00 = Rp 1.000,00
1 penggaris
= 1 x Rp 1.000,00 = Rp 1.000,00
Junlah
= Rp. 200.000,00
= 3 x Rp 1.500,00 = Rp 4.500,00
1 penghapus pensil
= 2 x Rp 1.000,00 = Rp 2.000,00
1 penggaris
= 1 x Rp 1.000,00 = Rp 1.000,00
Junlah
= Rp. 200.000,00
Rubrik
Kriteria
Pendekatan
pemecahan
masalah
1
Tidak terorganisir,
tidak sistematik
2
Ada usaha untuk
mengorganisir
tetapi tidak
dilakukan dengan
baik
Ketepatan
perhitungan
Banyak kesalahan
perhitungan, dan
tidak memperhatikan
jumlah soal yang
ditentukan
Tidak jelas, sukar
diikuti dan tidak
memahami masalah
Beberapa
perhitungna
masih salah,
sehingga jumlah
total tidak tepat
Agak jelas, tetapi
kurang
menunjukkan
memahami
masalah
Penjelasan
prosedur
3
Terorganisir,
diikuti dengan
penyelesaian
yang benar
4
Sangat
terorganisir dan
sistematik
dengan
perencanaan
yang baik
Hanya sedikit Tidak ada
kesalahan dalam kesalahan
perhitungan
perhitungan
Jelas dan
menunjukkan
memahami
masalah
Jelas dan
menunjukkan
memahami
masalah serta
disajikan
dengan baik
: Matematika
: VII
: menyelesaiakan operasi bilangan bulat dan mengenal sifat
operasi bilangan bulat
9
Indikator
Materi pokok
Anda
seberapa
menyelesaikan
masalah
ini, siswa
diminta
untuk
mengorganisasi
10
Jam
Shift
Jumlah
Pekerja
Hari
Sabtu
Jumlah
Pekerja
Hari
Mingg
u
Jumla
h Jam
Kerja
Upah Hari
Sabtu Dan
Minggu
Upah 2 Hari
Sabtu Dan 2
Hari Minggu
Rp. 17.000,00
Rp. 68.000,00
Rp. 136.000,00
12
Rp. 17.000,00
Rp. 204.000,00
Rp. 408.000,00
Rp. 17.000,00
Rp. 136.000,00
Rp. 272.000,00
10
Rp. 17.000,00
Rp. 170.000,00
Rp. 340.000,00
Rp. 17.000,00
Rp. 102.000,00
Rp. 204.000,00
13
40
Rp. 85.000,00
Rp. 680.000,00
Rp. 1.360.000,00
11
11
13
13
15
15
17
17
19
Total
Rubrik
Kriteria
Pengorganisasia
n dan
perencanaan
1
Tidak terorganisir
atau tidak ada bukti
perencanaan
Ketepatan
perhitungan
Banyak kesalahan
perhitungan
Penjelasan
2
Ada perencanaan
kasar atau tetapi
tidak cukup
untuk
mengorganisir
informasi yang
kompleks
Ada beberapa
kesalahan, tetapi
bisa
menghasilkan
kesimpulan yang
benar.
3
Terorganisir dan
ada
perencanaan
untuk membuat
jadwal dan
anggaran
Tidak ada
kesalahan dan
mendapatkan
kesimpulan
yang benar
Ada penjelasan,
Sangat jelas,
tetapi sukar
hanya proswes
untuk dimengerti. berfikir kadangkadang tidak
mudah diikuti
4
Sangat
terorganisir dan
sistematik
dalam
menyususn
jadwal dan
anggaran
Seperti tingkat
3, ditambah
jadwal dan
rencana
anggaran
mencerminkan
asumsi situasi
yang bagus
Sangat jelas dan
proses berfikir
mudah diikuti
11
: Matematika
: XI/Ilmu Alam, Ilmu Sosial dan Bahasa
: merumuskan dan menentukan peluang kejadian dari berbagai
situasi serta tafsirannya
: menentukan peluang kejadian dari berbagai situasi
: Peluang
Koin Keberuntungan
Sebuah koin yang setimbang dilambungkan ke atas. Jika koin itu jatuh ke
tanah maka bagian sisi koin yang terlihat akan berupa gambar (G) atau angka (A).
a. Jika koin dilambungkan 3 kali, berapa peluang:
1) paling sedikit terdapat dua gambar
2) paling sedikit terdapat dua gambar tetapi satu lambungan koin sudah
dipastikan adalah gambar.
b. Jika koin dilambungkan
jumlah
lambungan
koin
Konsep matematika
Diagram pohon membuat siswa dapat mengorganisasi ruang sampel yang
diperoleh untuk pertanyaan sehingga dapat menentukan anggota ruang sampel
yang memenuhi pertanyaan a. Untuk menyelesaikan pertanyaan b, siswa harus
menemukan pola.
Penyelesaian:
Lambungan I
Lambungan II
Lambungan III
G
A
G
12
G
A
A
G
A
A
G
A
Siswa mungkin akan menggunakan diagram pohon seperti di atas atau mereka
mungkin langsung menggunakan teori peluang. Ruang Sampel S = {GGG, GGA,
GAG, GAA, AGG, AGA, AAG, AAA}.Anggota ruang sampel n(S) = 8
al) Paling sedikit 2 gambar ada 4 kemungkinan,
Dengan
sampel
1
225
kemungkinan
Dari
yang
1
225
semua
kemungkinan
tersebut
hanya
ada satu
1
n
2
= 0,002 =
1
500
13
2n = 500
2 log 500 = n
n=
log500
log2
8, 96
9
Jadi, supaya peluang menang 0,002 maka jumlah lambungan koin minimal 9 kali
Rubrik
Tingkat 4: jawaban jelas dan menunjukkan alasan berdasarkan pengetahuan
matematika yang mendalam yang berhubungan dengan tugas ini.
Ciri-ciri:
Semua jawaban benar ditunjukkan dengan metode yang sesuai. Sedikit kesalahan
perhitungan dapat diterima.
Tingkat 3: jawaban menunjukkan pengetahuan matematika mendasar yang
berhubungan dengan tugas ini.
Ciri-ciri:
Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu jawaban yang
salah. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima.
Atau:
Salah satu bagian a atau kedua-duanya dijawab salah. Siswa tidak membuat diagram
pohon tetapi jawaban lain benar. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima.
Atau:
Bagian a dijawab benar, tetapi bagian b atau c salah atau tidak dijawab tetapi metode
yang digunakan sesuai.
Tingkat 2: jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurangnya pengetahuan
matematika yang berhubungan dengan masalah ini.
Ciri-ciri:
Dua bagian pertanyaan dijawab salah atau tidak selesai dikerjakan tetapi satu
pertanyaan dijawab dengan tepat menggunakan prosedur yang benar.
Tingkat 1: jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada
pengetahuan matematika yang berhubungan dengan masalah ini.
Ciri-ciri:
14
kriteria umum
Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap
konsep-konsep
Diagram/tabel/grafik
tepat
(sesuai
dengan
permintaan)
3. Menemukan
dengan sedikit
kekurangan
2. Cukup
memuaskan
dengan banyak
kekurangan
Penjelasan efektif
diinginkan
Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian besar
konsep-konsep
1. Tidak memuaskan
Penjelasan memuaskan
yang diinginkan
Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman
terhadap konsep-konsep
Tidak
memenuhi
pemecahan
masalah
yang
diinginkan
3. Rubrik Analitik
Rubrik analitik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan beberapa kriteria yang
ditentukan.
Jenjang SD
Kriteria yang dinilai adalah pendekatan pemecahan masalah, ketepatan perhitungan,
dan penjelasan prosedur. Skala penilaian adalah skala 4 dengan penyebutan tingkat 1,
tingkat 2, tingkat 3, dan tingkat 4. Misalnya kriteria penilaian hasil belajar siswa.
Misalkan dianggap bahwa ketepatan perhitungan adalah kriteria yang terpenting
dalam penilaian hasil belajar siswa, sehingga ketepatan perhitungan diberi skor 3
sedangkan yang lainnya diberi skor 2. Misalkan seorang guru yang bernama Pak
David ingin menilai hasil belajar salah seorang muridnya yang bernama Candra kelas
IV SD, maka tehnik analitiknya sebagai berikut.
Skala
Kriteria
1. Pendekatan pemecahan masalah
Sistematika pemecahan
masalah
Bentuk penyelesaian masalah
Skor
6
6
16
2. Ketepatan perhitungan
Ketepatan perhitungan dalam
penggunaan rumus
Disajikan dengan rapi dan baik
3. Penjelasan prosedur
Kejelasan penulisan
Pemahaman terhadap aspek
hubungan
Jumlah Skor
Skor Maksimum
Nilai
9
9
8
8
46
56
82,14
Penjelasan:
Skor yang diperoleh = tingkat x bobot
Skor untuk kriteria pendekatan pemecahan masalah = (3 x 2) + (3 x 2) = 12
Skor untuk kriteria ketepatan perhitungan = (3 x 3) + (3 x 3) = 18
Skor untuk kriteria penjelasan prosedur = (4 x 2) + (4 x 2) = 16
Skor total = 40
Skor maksimum = 56
Nilai Candra jika dikonversikan ke skala 0 100 =
Skor total
x 100
Skor maksimum
46
x 100
56
4600
56
= 82,14
Jadi, nilai Candra adalah 82.
Jenjang SMP
Kriteria yang dinilai adalah pendekatan pemecahan masalah, ketepatan perhitungan,
dan penjelasan prosedur. Skala penilaian adalah skala 4 dengan penyebutan tingkat 1,
tingkat 2, tingkat 3, dan tingkat 4. Misalnya kriteria penilaian hasil belajar siswa.
Misalkan dianggap bahwa pendekatan pemecahan masalah adalah kriteria yang
terpenting dalam penilaian hasil belajar siswa, sehingga pendekatan pemecahan
masalah diberi skor 3 sedangkan yang lainnya diberi skor 2. Misalkan seorang guru
yang bernama Pak Imran ingin menilai hasil belajar salah seorang muridnya yang
bernama Wilyan kelas VII SMP, maka tehnik analitiknya sebagai berikut.
17
Skala
1
Kriteria
1. Pendekatan pemecahan masalah
Sistematika pemecahan
masalah
Bentuk penyelesaian masalah
2. Ketepatan perhitungan
Ketepatan perhitungan dalam
penggunaan rumus
Disajikan dengan rapi dan baik
3. Penjelasan prosedur
Kejelasan penulisan
Pemahaman terhadap aspek
hubungan
Jumlah Skor
Skor Maksimum
Nilai
Skor
12
12
6
6
8
8
52
56
92,86
Penjelasan:
Skor yang diperoleh = tingkat x bobot
Skor untuk kriteria pendekatan pemecahan masalah = (4 x 3) + (4 x 3) = 24
Skor untuk kriteria ketepatan perhitungan = (3 x 2) + (3 x 2) = 12
Skor untuk kriteria penjelasan prosedur = (4 x 2) + (4 x 2) = 16
Skor total = 52
Skor maksimum = 56
Nilai Wilyan jika dikonversikan ke skala 0 100 =
Skor total
x 100
Skor maksimum
52
x 100
56
5200
56
= 92,86
18
Jenjang SMA
Kriteria yang dinilai adalah pendekatan pemecahan masalah, ketepatan perhitungan,
dan penjelasan prosedur. Skala penilaian adalah skala 4 dengan penyebutan tingkat 1,
tingkat 2, tingkat 3, dan tingkat 4.misalnya kriteria penilaian hasil belajar siswa.
Misalkan dianggap bahwa penjelasan prosedur adalah kriteria yang terpenting dalam
penilaian hasil belajar siswa, sehingga penjelasan prosedur diberi skor 3 sedangkan
yang lainnya diberi skor 2. Misalkan seorang guru yang bernama Pak Yasir ingin
menilai hasil belajar salah seorang muridnya yang bernama Indah SMA kelas
XI/Ilmu Alam, maka tehnik analitiknya sebagai berikut.
Skala
Kriteria
Skor
6
6
4
4
6
6
6
6
9
9
62
88
70,45
Penjelasan:
19
Skor total
x 100
Skor maksimum
62
x 100
88
6200
88
= 70,45
Jadi, nilai Indah adalah 71.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penilaian yang dilakukan terhadap siswa harus bervariasi bentuknya, salah satu
diantaranya adalah penilaian unjuk kerja. Penilaian unjuk kerja adalah suatu prosedur
penugasan kepada siswa yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang sejauh mana
siswa telah belajar.
Beberapa contoh penilaian unjuk kerja untuk SD, SMP dan SMA yang diambil
dari berbagai sumber dapat digunakan sewaktu guru mengajar untuk materi yang sesuai.
Jika kita mengambil contoh penilaian unjuk kerja, maka sebelum diterapkan dapat
dilakukan perubahan baik instrumen maupun rubriknya agar sesuai dengan kondisi siswa.
Rubrik yang digunakan bisa rubrik analitik atau rubrik holistik atau kombinasi keduanya.
21
DAFTAR PUSTAKA
Ahiri,
Jafar.
2008.
Teknik
penilaian
kelas
dalam
pembelajaran.
22