Anda di halaman 1dari 24

STATISTIKA PENDIDIKAN

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Statistik Pendidikan yang diampu
Oleh Dosen Pembimbing Linda Dwi Nurmasyanti, M.Pd

Disusun Oleh :
Silvia Melinda ( 044.14.0310.18 )
III A

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
RIYADHUL JANNAH
SUBANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Statistika
Pendidikan ini dengan lancar. Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan dan pengetahuan kita terhadap pendekatan Statistika Pendidikan.
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh pembaca. Sebelumnya saya mohon maaf
apabila terjadi kesalahan dalam penulisan. Serta saya menerima kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan ke arah yang lebih baik.

PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................I

DAFTAR ISI............................................................................................................................. II

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

3. Tujuan................................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3

1. Pengertian Statistik ........................................................................................................ 3

2. Penggolongan Statistik.................................................................................................... 4

3. Ciri Khas Statistik ........................................................................................................... 4

4. Permasalahan Statistik .................................................................................................... 4

5. Pengertian Statistik Pendidikan ...................................................................................... 5

6. Fungsi Dan Kegunaan Statistik Dalam Dunia Pendidikan ............................................. 6

7. Pengertian Data Statistik ................................................................................................. 6

8. Macam-macam data ........................................................................................................ 9

9. Sifat Data Statistik ........................................................................................................ 11

10. Beberapa Macam Contoh Data Statistik Dalam Dunia Pendidikan .......................... 16

11. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................ 16

12. Prinsif Pengumpulan Data Statistik Kependidikan ................................................... 15

13. Alat Atau Instrumendata Statistik Pendidikan .......................................................... 16

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 19

1. Kesimpulan ................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 20


BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Data dan statistik mempunyai hubungan yang sangat erat. Selain itu, keduanya juga
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kehidupan manusia sehari-hari, dengan
bidang ilmu pengetahuan, baik yang eksakta, sosial, ekonomi, bisnis dan lain-lain. Data dan
statistik serta fungsi keduanya, banyak memberikan kegunaan yang sangat tidak ternilai bagi
manusia, bagi kita semua.
Dengan data, kita mengetahui gambaran perusahaan sekarang, masalah apa yang
sedang dihadapi, mengapa terjadi masalah-masalah tersebut, serta bagaimana cara
pemecahannya. Dengan data, kita dapat meramal atau memperkirakan, apa yang kira-kira
bakal terjadi di masa mendatang. Dengan data, kita pun bisa membuat perencanaan,
peramalan, mengontrol pelaksanaan, mengevaluasi target apakah tercapai atau tidak, dan
sebagainya. Dengan adanya data, kita dapat banyak mengetahui tentang berbagai hal. Dengan
data, kita bisa mengambil keputusan-keputusan, kebijakan-kebijakan perusahaan, dan
sebagainya.Pendeknya, fungsi dan manfaat data sangat penting dan banyak sekali. Sering
kali, akan berbahaya jika kita mengambil kesimpulan dan keputusan tanpa didukung oleh
data. Orang bilang ”Speak with data”, berbicaralah dengan data agar objektif dan lebih
akurat.

2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa itu statistik ?
2. Bagaimana penggolongan statistik ?
3. Sebutkan ciri khas statistik ?
4. Jelaskan permasalahan statistik !
5. Jelaskan pengertian statistik pendidikan !
6. Jelaskan fungsi dan kegunaan statistik dalam dunia pendidikan !
7. Apa itu data statistik ?
8. Sebutkan macam-macam data !
9. Jelaskan sifat data statistik !
10. Sebutkan beberapa macam contoh data statistik dalam dunia pendidikan !
11. Jelaskan teknik pengumpulan data !
12. Jelaskan prinsif pengumpulan data statistik kependidikan !
13. Sebut dan jelaskan alat atau instrumendata statistik pendidikan !

3. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu :
1. Mengetahui apa itu statistik.
2. Mengetahui bagaimana penggolongan statistik.
3. Mengetahui ciri khas statistik.
4. Mengerti akan permasalahan statistik.
5. Memahami pengertian statistik pendidikan.
6. Mengetahui fungsi dan kegunaan statistik dalam dunia pendidikan.
7. Mengerti apa itu data statistik.
8. Mengetahui akan macam-macam data.
9. Memahami sifat data statistik.
10. Dapat menyebutkan beberapa macam contoh data statistik dalam dunia pendidikan.
11. Mengetahui teknik pengumpulan data.
12. Memahami prinsif pengumpulan data statistik kependidikan.
13. Mengetahui alat atau instrumendata statistik pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Statistik
Secara etimologi kata “statistik“berasal dari kata status (bahasa latin) yang
mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris) atau kata staat (belanda), dan
yang dalam bahasa indonesianya diterjemakaan menjadi negara. Dalam kamus bahasa inggris
akan kita jumpai kata statistiks sebagai “ilmu statistik“. Kata statistik diartikan sebagai
“ukuran yang diperolehkan atau berasal dari sample,”yaitu sebagai lawan dari kata
“parameter”yang berarti”ukuranyang diperoleh atau berasal dari populasi .”
Dalam buku karangan Narr Herrhyanto dan H.M Akib Hamid (2007), kata statistik
dapat diartikan sebagai kumpulan angka-angka mengenai suatu masalah, sehingga dapat
memberikan gambaran mengenai masalah tersebut.
Ditinjau dari segi termologi ,istilah “statistik” mengandung berbagai macam
pengertian, yaitu:
· Pertama,
Istilah “statistik’ kadang diberi pengertian sebagai data statistik yaitu kumpulan bahan
keterangan yang berupa angka atau bilangan atau dengan istilah lain, “statistik “adalah
deretan atau kumpulan angka yang menunjukan keterangan cabang kegiatan hidup tertentu.
· Kedua,
Istilah “statistik” juga sering diberi pengertian sebagai kegiatan “perstatistikan” atau
kegitan penstatistikan.
· Ketiga,
Statistika adalah metode yang mempelajari pengumpulan, pengaturan, perhitungan,
penggambaran, dan penganalisaan data, serta penarikan kesimpulan yang valid berdasarkan
penganalisaan yang dilakukan dan pembuatan keputusan yang rasional, sehingga kumpulan
bahan keterangan yang berupa angka itu “dapat berbicara”atau dapat memberikan pengertian
dan makna tertentu.
· Keempat,
Istilah “statistik” dewasa ini dapat diberi pengertian sebagai “ilmu statistik”. llmu
statisitk tidak lain adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan mengembangkan secara
ilmia.
2. Penggolongan Statistik
Berdasarkan fungsinya, statistik sebagai ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi
dua golongan, yaitu:
1. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif atau yang dikenal pula dengan istilah deduktif, ialah statistik yang
tingkat perkerjaanya mencakup cara-cara menghimpun , menyusun atau mengatur,
mengelolah, menyajikan dan menganalisis data angka agar dapat memberikan gambaran
teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan.
Statistika Deskriptif hanya menggambarkan dan menganalisis kelompok data yang
diberikan tanpa penarikan kesimpulan mengenai kelompok data yang lebih besar.
2. Statistik inferensial
Statistik inferensial atau dengan istilah statistik induktif, merupakan statistik
lanjutan atau statistik mendalam yaitu statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat
dipergunakan sebagai alat dalam rangka menarik kesimpulan yang bersifat umum,dari
kesimpulan data yang telah di susun dan diolah. Dalam statistika inferensial biasanya
memasukan unsur peluang dalam menarik kesimpulannya.

3. Ciri Khas Statistik


Pada dasar-nya statistik sebagai ilmu pengetahuan memiliki tiga ciri khusus yaitu:
A. Statisitik selalu bekerja dengan angka atau bilangan (dalam hal ini adalah data
kuantitatif).
B. Statistik bersifat objektif, Ini mengandung pengertian bahwa statistik selalu bekerja
menurut objeknya atau bekerja apa adanya.
C. Statistik bersifat universal, ini mengandung pengertian bahwa ruang lingkup atau
ruang gerak dan bidang garapan statisitk tidaklah sempit.

4. Permasalahan Statistik
Hanartanto Sigit,B.st, dalam bukunya statistik suatu pengantar (1996) mengemukakan
ada tiga permasalahan dasar dalam statistik, yaitu:
1. Permasalahan tentang rata-rata(average).
Betapa tidak, kita sering mengunakan pengertian “rata-rata” (average) dalam
kehidupan kita sehari-sehari. Semua telah mengenal konsep ”rata rata” ini baik digunakan
untuk hal yang sepele atau sederhana.

2. Permasalahan tentang pemencaran atau penyebaran (variability atau dispersion),


Dengan sederhana disini kita telah mengenal kata yang sudah diindonesiakan ,yaitu ”variasi”
yang artinya ”banyak ragamnya”. Dalam statistik justru kita
biasanya
mengusahakan supaya sesuatu itu tidak banyak variasinya supaya varibilitasnya kecil.
3. Permasalah tentang saling-hubungan (korelasi).
Tiga persoalan statistik: ”rata-rata”, “varibilitas” dan “korelasi” inilah yang
merupakan persoalan dasar statistik-suatu persoalan yang sudah pasti tidak asing lagi.

5. Pengertian Statistik Pendidikan


Pada setiap lapangan pekerjaan, baik pemerintah, pendidikan pertanian, perdagangan,
maupun lapangan pekerjaan lain, setiap pimpinan instansi (manajer) selalu berhadapan
dengan masalah atau persoalan yang antara lain dinyatakan dengan angka-angka. Dari
kumpulan angka ini, ia berusaha menarik kesimpulan yang dianggap atau diharapkan cukup
beralasan untuk memberikan gambaran atau penjelasan inilah mengenai persoalan itu.
Untuk memberikan kesimpulan itu, Pemimpin menyusun dan menyajikan angka-
angka tersebut dalam sebuah daftar atau table yang disebut dengan statistik. Untuk
memperoleh sekumpulan informasi yang menjelaskan masalah menarik kesimpulan yang
benar tentu saja harus melalui beberapa proses, yaitu meliputi proses pengumpulan informasi,
pengelolahan informasi, dan proses penarikan kesimpulan. Dan keseluruhan itu memerlukan
pengetahuan tersendiri yang disebut statistika.
Begitupun dalam dunia pendidikan yang dikenal dengan istilah statistik pendidikan
yang merupakan cabang dari ilmu statistika. Di dalam statistik pendidikan banyak dibahas
dan dikembangkan prinsip-prinsip, metode, dan prosedur yang digunakan sebagai cara
pengumpulan, menganalisis, serta menginterpretasikan sekumpulan data yang berkaitan
dengan dunia pendidikan. Wujudnya bisa berupa kegiatan mengumpulkan data-data yang
berkaitan dunia pendidikan, seperti kegiatan mengolah dan menganalisis data-data
pendidikan untuk kemudian dintrepetasikan dalam diagram grafik yang menggambarkan
kondisi suku suatu data statistic pendidikan.
Kata statistik dalam istilah statistik pendidikan diartikan sebagai ilmu pengetahuan
yaitu ilmu pengetahuan yang membahas atau mempelajari atau mengembangkan prisip-
prinsip atau metode dan prosedur yang ditempuh atau dipergunakan,dalam rangka
pengumpulan,penyusunan penyajian,penganalisaan bahan keterangan yang berwujud
angka, mengenali hal-hal yang bekaitan dengan pendidikan dan penarikan
kesimpulan, serta perkiraan.

6. Fungsi Dan Kegunaan Statistik Dalam Dunia Pendidikan

Fungsi yang dimiliki oleh statistik dalam dunia pendidikan adalah menjadi
alatbantu,maka berlandasan pada data eksak itu ia akan dapat:
a. Memperoleh gambaran baik gambaran secara khusus maupun gambaran
secara umum tentang suatu gejala, dan keadan suatu peristiwa.
b. Mengikuti perkembangan atau pasang surut mengenai gejala.
c. Melakukan pengujian.
d. Mengetahui.
e. Menyusun laporan yang berupa data kuantitatif dengan teratur, ringkas, dan
jelas.
f. Menarik kesimpulan secara logis, mengambil kesimpulan secara tepat dan
mantap.
7. Pengertian Data Statistik
Data adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu
keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka (golongan) maupun yang berbentuk
kategori, seperti, baik, buruk, tinggi, rendah dan sebagainya. Dalam menarik suatu
kesimpulan atau membuat sutu keputusan seorang peneliti memerlukan data yang benar.
Apabila data yang salah digunakan untuk membuat keputusan, keputusan yang dihasilakan
menjadi tisak tepat atau dengan istilah yang lain data yang salah akan menyesatakan, begitu
halnya dengan data statistic pendidikan.
Misalnya berdasarkan penelitian, mata pelajajaran matematika siswa SMU adalah 4,5.
Kemudian dilaporkan kepada pihak yang hendak membuat sutu keputusan atau kesimpulan
bahwa rata – rata mata pelajaran matematika SMU adalah 5 sehingga kesimpulan maupun
kebijakan yang ditetapkan menjadi salah.
Agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan kerugian besar, data yang baik
harus memenuhi beberapa persyaratan berikut ini:
Ø Objektif
Data yang diperoleh dari hasil penelitian harus menggambarkan keadaan sebenarnya.
Misalnya apabila dalam sebuah penelitian, jumlah lulusan SLTP yang melanjutkan ke SLTA
60%, data yang akan diperoleh harus 60%.
Ø Relevan
Data yang diperoleh harus ada kaitannya dengan permaslahan yang akan diteliti.
Misalnya kita ingin mengetahui penyebab hasil penjualan barang menurun maka data yang
dianggap relevan untuk dikumpulakan adalah mutu barang, daya beli, pesaing, barang
lain yang sejenis, harga barang, biaya advertensi, dll.
Ø Sesuai zaman (Up to Date)
Data tidak boleh tertinggal zaman (usang) sebab adanya perkembangan waktu dan
teknologi ,emeybabkan suatu kejadian dapta mengalami perubahan dengan cepat.
Ø Representetif
Data yang diperoleh dari hasil penelitian smapel harus memiliki atau menggambarka
keadaa populasinya.Misalnya kita ingin mengetahui minat baca masyarata yang haru diteliti
siswa.SD, siswa SMP, siswa SMA, mahasiswa, dan umumnya.
Ø Dapat dipercaya
Sumber data (narasumber) harus diperoleh dari sumber yang tepat. Misalnya data
tentang harga sayur diambil dari tukang sayur, data tentang pencari diambil dari Depnaker,
dan sebagainya.
Statistik dalam dunia pendidikan dapat dirasakan manfaatnya oleh para pemakai
(seperti peserta didik, mahasiswa, peneliti, dll) apabila banyak para menunjang kelancaran
tugas para “petugas” pendidikan tadi. Misalnya dipakai dalam kegiatan evaluasi, statistic
menjadi alat bantu untuk menganalisis dan menyimpulakn data hasil evaluasi. Sebagai
contoh, ketika para guru mengevaluasi ketercapaian hasil pendidikan, biasaynya data yang
terkumpul berbentuk data kuantitatif sebelum diinterpretasikan menjadi data kualitatif.
Data statistic yang ditemukan/dianalisi dalam dunia pendidikan biasanya berupa:
a. Data prestasi siswa (misalnya, nilai hasil tes, nilai raport, nilai intelegensi dan
kepribadian)
b. Data tentang peserta didik, tenaga pengajar, pegawai dan lulusan (misalanya,
jumlah siswa, guru berkualifikasi tertentu, lulusan yang melanjutkan/tidak melanjutakan,
presensi)
c. Data tentang anggaran pendidikan (misalnya, belanja rutin pegawai, dana
kesiswaan)
d. Data tentang kepustakaan, administrative, danperlengkapan (misalnya, jumlah
buku menurt kategori tertentu, jumlah alat sekolah)
Dalam sebuah penelitian, data statistika yakni berupa populasi maupun
sampel.Peneliti dapat melaksanakan penelitian yang bersifat penelitian populsia maupun
penelitian sampel.
Secara sederhana, populasi dapat diartikan sebagai berikut:
a. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 1998)
b. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta denga ciri-ciri
yang ditetapkan (Nazir, 1983)
c. Sekumpulan objek yang lengkap dan jelas (Vincent, 1980).
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulakn bahwa populasi adalah
keseluruhan objek penelitian yan dapat terdiri dari manusai, benda, hewan, dan tumbuhan,
gejala, nilai tes, atau peristiwa sebgai sumber data yang mewakili karakteristik tetentu dalam
suatu penelitian (Nawawi, 1983).
Ada beberapa jenis populasi yang perlu diketahui beradasarkan penggolangan, yaitu
sebgai berikut.
Berdasarkan jumlahnya populsi dapat digolongkan menjadi populasi terbatas dan
populasi tidak terbatas.
a. Populasi terbatas
Populasi terbatas adalah sumber data yang jelas batasnya secra kuantitatif sehingga
relative dapat dihitungkan jumlahnya.
b. Populasai tak terbatas
Populasi tak terbatas adalah sumber data yang tidak dapat ditentukan batasnya
sehingga realtif tidak dinyatakan dalam bentuk jumlah.
Berdasarkan sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi homogen dan
populasi heterogen.
a. Populasi homogen
Populasi homogen adalah sumber data yang unsunrnya memiliki sifat yang sama sifat
yang sam sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya yang kuantitatif.
b. Populasi heterogen
Populasi heterogen adalah sumber datanya yang memiliki sifat atau keadaan yang
bervariasi sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitaif.
Hasil dari objek pada populasi yang diteliti harus dianalisis untuk ditarik kesimpulan
itu berlaku untuk seluruh pola.
Dalam melaksanakan penelitian, walaupun tersedia populasi yang terbatas dan
homogeny adakalanya peneliti tidak melakuka pengumpulan data secara populasi, teatapi
mengambil sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi (reprenstatif). Hal ini
berdasarakn pertimbangan yang logis, sperti kepraktisan, keterbatasan biaya, waktu , dan
adanya percobaan yang bersifat merusak, misalnya untuk mengetahui daya tahan lampu pijar
kemudian mencatat lamanya waktu hidup.
Dengan meneliti sebagian dari populasi (sampel) dapat diharapkan bahwa hasil yang
diperoleh akan memberikan gambaran yang sesuai dengansifat populasi yang bersangkutan.
Jadi, penelitian hanya dilakukan terhadap sampel, tetapi kesimpulan yang diperoleh
akan digeneralisasikan terhadap populasi.

8. Macam-macam data
Dalam menyelidiki suatu masalah selalu diperlukan data. Data dapat diartikan sebagai
keterangan yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah.
Berikut ini diberikan macam-macam data ditinjau dari beberapa segi.
1. Menurut Sifatnya,
a. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka. Misalnya penjualan merosot,
mutu barang naik, karyawan resah, harga daging naik, dan sebagainya atau data yang
berbentuk kategori atau atribut.
Contoh 1:
§ Harga emas hari ini, mengalami kenaikan.
§ Sebagian dari produksi barang “A” pada perusahaan “x” rusak.
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif ialah data yang berbentuk bilangan (angka).
Contoh 2:

§ Luas bangunan hotel itu 5700 .


§ Tinggi badan Sandy mencapai 170 cm
Data kuantitatif dibagi menjadi dua bagian yaitu, :
1. Data Diskrit
adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung atau membilang.Data yang
diperoleh tidak mungkin berbentuk pecahan.
Contoh 3:
· Banyaknya kursi yang ada di ruangan ini ada 75 buah
· Jumlah siswa yang mengikuti mata kuliah ini mencapai 110 orang
2). Data Kontinu
adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur.Pada data ini, angka-angkanya
merupakan deretan angka yang sambung menyambung.

Contoh 4:
· Panjang benda itu adalah 15 cm.
· Jarak antara kota Bandung dengan kota Cirebon adalah 130 km
2. Menurut Cara Memperolehnya
Dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Data Primer
Adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi serta
diperoleh langsung oleh objeknya atau bersumber dari tangan pertama (first hand data).
Contoh 5.
Pemerintah melalui Biro Pusat Statistik (BPS) ingin mengetahui jumlah penduduk
Indonesia, maka BPS mengirimkan petugas-petugasnya untuk mendatangi secara langsung
rumah tangga-rumah tangga yang ada di Indonesia.
b. Data Sekunder
adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah
oleh pihak lainatau bersumber dari tangan kedua(scond hand data).Biasanya data itu dicatat
dalam bentuk publikasi-publikasi.
Contoh 6:
Misalkan seorang peneliti memerlukan data mengenai jumlah penduduk di sebuah
kota dari tahun 1960 sampai 1970, maka orang itu dapat memperolehnya di BPS.
3. Menurut cara menyusun angka.
Ditinjau dari segi cara menyusun angkanya data statistik dapat dibagi menjadi tiga
macam,yaitu:
1. Data nominal, ialah data statistik yang cara menyusun angkanya didasarkan
atas pengolongan atau klasifikasi tertentu..
Contoh :
Data statistik tentang jumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri dalam tahun ajaran
1984/1985, dilihat dari segi tingkat kelas dan jenis kelaminnya, seperti terterah pada tabel di
bawah ini,
Kelas Jenis kelamin Jumlah
Pria Wanita
III 50 34 84
II 48 44 92
I 72 52 124
jumlah 170 130 300

2. Data ordinal, juga disebut data urutan, yaitu data statistik yang cara menyusun
angkanya berdasarkan urutannya.
Contoh :
Misalkan dari sejumlah 5 orang finalis dalam lomba baca puisi diperoleh skor hasil
penilaian dewan juri, sebagaimana tertera pada tabel. Angka 1,2,3,4,5 yang tercantum pada
kolom terakhir kita sebut data ordinal ( urutan 1 = juara pertama, urutan 2 = juara kedua dst)

Nomo Nomo Nama Skor Urutan


r urut r undian kedudukan
1 031 451 4
2 115 497 2
3 083 427 5
4 024 568 1
5 056 485 3

3. Data interval, ialah data statistik dimana terdapat jarak yang sama diantara hal-
hal yang sedang diselidiki atau dipersoalkan.
4. Menurut bentuk angkanya,
Ditinjau dari segi angkanya,data statistik dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. Data tunggal,
ialah data statistik yang masing-masing angka merupakan satu unit, dengan kata lain
data tungal adalah data statistik yang angka-angkanya tidak dikelompok-kelompokan.
Contoh :
Data hasil nilai ulangan harian 10 orang siswa :
78, 80, 87, 68, 79, 85, 83, 91, 84, 76
Nilai tersebut angkanya merupakan satu unit, masing-masing angka tersebut berdiri
sendiri dan tidak dikelompokan
b. Data kelompokan
ialah data statistik yang tiap-tiap unit terdiri dari kelompok angka.
Contoh :
Data hasil nilai ulangan harian 10 siswa, tetapi angkanya dikelompokkan misalnya :
Nilai :
95-91
90-86
85-81
80-76

5. Menurut waktu pengumpulannya,


Ditinjau dari segi waktu pengumpulannya data statistik dapat dibedakan menjadi dua
golongan,yaitu:
a. Data seketika,
ialah data statistik yang mencerminkan keadaan pada suaktu waktu (at a poin of time).
Contoh :
Data statistik tentang jumlah tenaga pengajar di sebuah SMA tahun ajaran 2011/2012
( hanya 1 tahun ajaran saja ).
b. Data urutan waktu,
data statistik yang mencerminkan keadaan atau perkembangan suatu hal, dari satu
waktu kewaktu lain secara berurutan.
Contoh :
Data statistik tentang jumlah tenaga pengajar di sebuah SMA tahun ajaran 2004/2005
sampai dengan tahun 2012/2013.

9. Sifat Data Statistik


Data statisttik adalah data yang berwujud angka. Sebagai data angka,data statistik
memiliki beberapa sifat tertentu yaitu:
a. Data statistik memiliki nilai relatif atau nilai semu.
b. Data statistik memiliki nilai nyata atau nilai sebenarnya.
c. Data statistik memiliki batas bawah relatif, batas atas relatif batas bawah nyata dan
batas atas nyata.
d. Data statistik yang berbentuk data kelompokan memiliki nilai tengah atau titik tengah
(midpoint).
e. Data statistik sebagai data angka, dalam proses penghitungannya tidak menggunakan
sistem desimal (sistem perpuluhan)
f. Data statistik sebagai data angka dalam proses penghitungan menggunakan sistem
pembulatan angka tertentu.

10. Beberapa Macam Contoh Data Statistik Dalam Dunia Pendidikan


Dalam dunia pendidikan dapat dijumpai bermacam-macam dasar statistik yang dapat
dianalisis dengan tekhnik statistik. Diantaranya dapat dikemukakan sebagai contoh disini
misalnya:
a. Data statistik yang berkaitan dengan prestasi belajar anak didik,
Ø Nilai hasil ulangan harian ( nilai hasil tes formatif )
Ø Hasil ulangan umum ( nilai hasil tes sumatif ).
Ø Nilai hasil ujian semester dan mid semester
b. Data statistik yang berkaitan dengan keadaan anak didik,
Ø Jumlah anak didik secara keseluruhan dari tahun ke tahun.
Ø Jumlah luusan / abiturient / alumnus
c. Data statistik yang berkaitan dengan staf pengajar
d. Data statistik yang berkaitan dengan staf administrasi
e. Data statistik yang berkaitan dengan anggaran pendapatan dan belanja
f. Data statistik yang berkaitan dengan bidang perlengkapan
g. Data statistik yang berkaitan dengan bidang perpustakaan
h. Data statistik tentang angka prestasi anak didik, staf pengajar dan staf administrasi.

11. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan teknik pengambilan sampel dari sebuah
populasi yang menjadi sebuah objek teliti.
- Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu teknik atau cara
mengambil smpel yang reprsentetif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan
sdemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar berfungsi sebagai contoh atau
dapat menggambarkan keadaan opulasi yang sebenarnya.
Beberapa cara pengambilan sampel penelitian yang lazim dilakukan adalah berikut
ini:
a) Sensus
Cara pengumpulan data, jika setiap anggota populasi diteliti satu persatu.Sensus
adalah pencatatan data secara menyeluruh (complete enumenation) terhadap elemen yang
menjadi objek penelitian, tanda perkecualian keuntungan menggunakan hasil yang diperoleh
merupakan nilai karateristik yang sebenarnya (true value) karena sasaran penelitian
mencakup keseluruhan objek yang berada dalam populasi.
Adapun kelemahannya ialah, sensus merupakan cara pengumpulan data yang
memakan waktu, tenaga, biaya dan peralatan.
Contoh 7:
Misalkan Kepala SMA “X” ingin mengetahui rata-rata tingi badan siswa-siswa di
sekolahnya yang berjumlah 600 orang. Apabila setiap siswa diukur tinggi badannya,
kemudian dicatat, maka cara pengumpulan data seperti ini dinamakan sensus.
b) Cara Random
Cara pengambilan sampel dengan teknik random disebut dengan random sampling,
dan sampel yang diperoleh disebut sampel random. Teknik random sampling memungkinkan
peneliti dapat mengambil sampel secara objektif karena setiap unit dalam yang menjadi
anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Random yang digunakan dalam teknik ini bisa dalam bentuk undian, ordinal, dan
randomisasi dari table bilangan random.
Cara undian dilakukan dengan memberikan nomor pada unit sampling dalam
populasi, kemudian dilakukan pengundian satu persatu sampai diperoleh jumlah yang sesuai
dengan ukuran sampel yang ditentukan.
Cara ordinal dilakukan dengan membuat daftar secara berurutan dari unit sampling
yang pertama sampai yang terakhir, kemudian diambil satu per satu dengan pola tetentu,
misalnya diambil yang bernomor genap atau yang bernomor ganjil atau menggunakan
kelipatan lima, sepuluh, lima belas, dan sebagainya.
Cara ketiga yaitu dengan menggunakan table bilangan random. Penggunaan tabel
bilangan random untuk mencari sampel dari populasi dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Berilah nomor pada semua unit yang menjadi anggota populasi. Misalnya untuk
populasi sebesar 500, diberi nomor dari 000 sampai 500. Sampel yang akan
diambil misalnya 20.
2. Pilihlah secara random baris dan kolom dari daftar bilangan random yang akan
digunakan, misalnya baris 2 kolom 10-14. Dari baris kedua pada kolom 10-14,
pilih secara berurutan ke bawah digit yang ketiga pertamanya sesuai dengan nomor
populasi.
3. Bialangan yang terambil dengan table random, adalah 414, 268, 164, 364, 243,
460, dan seterusnya smapai diperoleh jumlah sampel yang diinginkan.
Sampling ialah cara pengumpulan data dengan jalan mencatat atau meneliti
sebagian kecil saja dari seluruh element yang menjadi objek penelitian. Dengan kata lain,
sampling adalah cara mengumpulkan data dengan mencatat atau meneliti sampelnya saja.
Kebaikan sampling ialah, pekerjaan dan pengumpulan data akan dapat dilaksanakan
dengan waktu, tenaga, biaya dan alat yang relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan
sensus.
Kelemahannya ialah jika sampel tersebut tidak bersifat representatif, maka
kesimpulan yang dikenakan terhadap populasi akan tidak sesuai dengan kenyataan yang
terdapat pada populasi.
Tidak semua anggota populasi yang diteliti, tetapi hanya sebagian anggota populasi
saja yang diteliti.Akan tetapi yang sebagian itu harus menggambarkan keadaan populasi yang
sebenarnya.Dengan demikian sebagian dari anggota populasi itu dikatakan bersifat
representatif.
Contoh:
Apabila jumlah siswa yang diukur tinggi badannya hanya 60 orang saja, dengan
perincian:
Kelas I diambil 20 orang siswa,
Kelas II diambil 20 orang siswa,
Kelas III diambil 20 orang siswa,
Maka cara pengumpulan data seperti ini dinamakan sampling.
c) Cara strata
Penarikan secara strata ini terutama ditujukan untu yang berkelompok (memiliki
stratum), dengan tujuan agar anggota populasi terpilih secara acak dan setiap kelompok yang
ada paada populasi dapat tewakili. Pada sampling itu, banyaknya sampel pada setiap strata itu
sama.
Misalnya kiat akan meneliti penugasan siswa terhadap matematika. 30.000 siswa
disebuah kabupaten, yang terdiri dari 15.000 siswa SD, 10.000 siswa SMP, dan siswa SMA,
samp[el yang dibuthkan misalnya 600 orang.
Perhitungan sampelnya dapat dilakukan sebagai berikut:
Anggota sampel sebanyak 600 siswa dari 30.000 siswa adalah 1/50. Maka untum
siswa SD diambil 1/50 x 15.000= 300 siswa, untuk siswa SMP diambil 1/50 x 10.000 = 200
siswa, dan untuk siswa SMA diambi 1/50 x 5.000= 100 siswa.
d) Cara Quota
Pengambialn data denga cara quota (quota sampling) didasari pada pertimbanagan-
pertimbangan tertentu dari peneliti. Jika peneliti mengambil sampel dari suatu penelitian
denga cara menentukan sejumlah anggota sampel secara quantum atau jatah, tekni sampling
semacam itu disebut dengan quota sampling.
Langkah-langkah pengambilan sampel adalah menetapkan besarnya jumlah sampel
yang diperlukan, kemudian menetapaka jumlah atau banyaknya jatah, maka jatah atau
quantum itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlakan.
e) Cara sistematik
Cara sistematik hampir sama dengan cara random, anmaun dilakuakan secara
sistematik, yaitu mengikuti suatu pola tertentu dari momor anggota polpulasi yang dipilih
secara random, berdasarakan jumlah sampel yang sudah ditetapakan sbelumnya.
Misalakan kiat menghendaki sebuah sampel yang berukuran dari 60 ari sebuah
populasi yang berukuaran 600. Setelah setiap individu dari populasi diberi nomor urut 001
sampai 600, bagilah individu out menjadi 60 kelompok (subpopulasi), yang setaiap
kelompoknya trdiri dari 10 individu. Subpopulasi pertama beris individu bernomor 001
sampai dengan 010, subpopulasi kedua berisi individu bernomor 011 sampai dengan 020, dan
seterusnya sampai subpopulasi yang ke-60 berisi individu yang bernomor 591 sampai dengan
600.

12. Prinsif Pengumpulan Data Statistik Kependidikan


Prinsip umum yang harus dipegang oleh siapa saja yang bermaksud menghimpun data
statistik ialah “ dengan waktu, tenaga, biaya dan alat yang sehemat mungkin,
dapatmenghimpun data yng lengkap, tepat dan dapat dipercaya.
a. Lengkap Datanya
“Lengkap” di sini mengandung pengertian bahwa volume data sebagaimana yang
direncanakan, dapat dicapai dengan sebaik-baiknya; tidak ada dat atercecer atau terlupakan
untuk dihimpun sehingga mengakibatkan kesulitan dalam pnganalisisannya.Sudah tentu agar
hal tersebut dapat dic
b. Tepatnya Data
Yakni tepat dalam hal :
1. Jenis atau macam datanya dengan sebaik-baiknya, diperlukan adanya
perencanaan yang tuntas.
2. Waktu pengumpulannya,
3. Kegunaan sesuai dengan tujuan pengumpulan data,
4. Alat atau instrumen untuk menghimpun data.
c. Kebenaran Data yang Dihimpun
Di samping data itu merupakan dat yang benar, juga merupakan data yang bersumber
dari pihak yang memeng berkompeten untuk dimintai datanya. Jika tidak, kesimpulan yang
akan ditarik dengan mendasarkan diri pada data tersebut, akan menjadi jauh menyimpang
dari keadaan yang sebenarnya atau kurang sesuai dengan kenyataan yang ada.
a. Ditilik dari segi bentuk pelaksanaan kegiatan pengumpulan datanya,
pengumpulan data statistik kependidikan dapat berbentuk:
b. Pengamatan mendalam, yaitu pengamatan terhadap objek yang akan dicatat
datanya dengan persiapan yang matang, dilengkapi dengan instrumen tertentu.
c. Wawancara mendalam, yaitu pengumpulan data berbentuk pengajuan
pertanyaan secara lisan.
d. Angket, yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis
melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
e. Pemeriksaan dokumentasi yang ada dan mempunyai relevansi dengan tujuan
penelitian.
f. Tes, seperti: tes belajar, tes kepriabdian, tes kecerdasan, tes minat dan
perhatian.

13. Alat Atau Instrumendata Statistik Pendidikan


Data yang dikumpulakan dalam penelitian digunakan untuk menguji hipotesis atau
menjawab pertanyaan-pertanyaan telah dirumuskan. Karena data yang diperoleh akan
dijadikan landasan dalam mengambil kesimpulan, data yang dikumpulaka haruslah data yang
benar.
Agar data yang dikumpulkan baik dan benar, instrument atau alat pengumpulannya
haruslah yang baik.
Ada beberapa instrument atau alat pengumpualan data yang akan dibahas berikut ini
sesuai dengan teknik pengumpulan data.
a. Tes
Tes sebagai alat pengumpul dta adlah serangkaian pertanyaan-pertnyaaan atau latihn
yang digunakan untuk mengukur keterampilanpengeytahuan, intelegensi, kemampuan atau
individu yang dimilki oleh individu atau kelompok.
Ada beberapa macam tes instrument pengumpul data, antara lain:
Ø Tes kepribadian
Tes kepribadian adalah tes yang digunakan untuk mengungkapkan kepribaidan orang.
Ø Tes bakat
Tes bakat atau talent adalah tes yang digunakan untuk mengukur atau untuk
mengetahui bakat seseorang.
Ø Tes prestasi
Tes prestasi atau achievement test adalah tes yang digunakan untuk mengukur
pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
Ø Tes intelegensi
Tes intelengensi adalah tes yang digunakan untuk membuat penaksiran atau
perikiraan terhadap tingkat intelektual seseorang denga cara memberikan tugas kepada orang
yang di ukur intelegensinya.
Ø Tes sikap
Tes sikap atau attitude test adalah tes yang digunakan untuk mengadakan pengukuran
terhadap berbagai sikap seseorang.
b. Wawancara
Wawancara adalah instrument pengumpul data yang digunakan untuk memperoleh
informasi langsung dari sumbernya. Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus
informasi dalam wawancara, yaitu: pewawancara, responden, pedoman wawancara, dan
situasi wawancara.
Pewawancara adalah petugas pengumpul imformasi yang diharapan dapat
menyampaiakan pertanyaan dengan jelas dan merangsang responden untuk menjawab semua
pertanyaan dan mencatat semua informasi yang dibutuhkan dengan benar.
Responden adalah pemberi informasi yang diharapakan dapat menjawab pertanyaan
dengan jelas dan lengakap.Dalam pelaksanaaan wawancara, diperlukan kesediaan dari
responden dan pewawancara.
Situasi wawancara ini berhubungan dengan waktu dam tempat wawancara. Waktu
dan tempat wawanara yang tidak tepat dapat menjadikan pewawancara akan merasa
canggung dan responden pun merasa enggan untuk menjawab pertanyaan.
Berdasarkan sifat pertanyaan, wawancara dapat dibedakan menjadi:
1. Wawancara terpimpin
Dalam wawancar ini, pertanyaan diajukan menurut daftar pertanyaan yang
telah disusun.
2. Wawancara bebas
Pada wawancara ini terjadi tanya-jawab bebas antara pewawancara dan
responden, tetapi pewawancara mnggunakan tuhiuan penelitian sebagai pedoman.
Kebalikan wawancara ini adalah respomden tidak menyadari sepenuhnya bahwa ia
sedang diwawancarai.
3. Wawancara bebas terpimpin
Wawancara ini merupakan gabungan dari wawancara bebas dan wawancara
terpimpin. Dalam pelaksanaanya, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan
garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan.
c. Angket
Angket atau kuisioner adalah instrument pengumpul data yang digunakan dalam
teknik komunikasi tak langsung, artinya responden secara tidak langsung menjwab daftar
pertanyaan tertulis yang dikirim melalui media tertentu.
Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu
masalah adri esponden tanpa merasa khwatir bila responden memberikan jawaban yang tidak
sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.
Ada beberapa angket yang sering digunakan:
4. Angket berstruktur
Dalam angket berstruktur jawaban yang diajaukan sudah di sediakan. Responden
diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan dirinya (pertanyaan bersifat
tertutup)
5. Angket tak berstruktur
Pada angket ini, pertanyaan yang diajukan dalam bentuk pertanyaan terbuka.Jadi,
responden diberikan kebebasan untuk menjwab pertanyaan sesuai pendapatnya sendiri.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Statistik adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan
data, pengolahan data,penganalisisan data,penarikan kesimpulan, pembuatan keputusan yang
cukup beralasan berdasarkan fakta yang ada. Sedangkan klasifikasi statistik berdasarkan
metode pengolahannya ada dua macam yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Statistik deskriptif atau statistik deduktif adalah bagian dari statistik yang mempelajari cara
pengumpulan dan penyajian data sehingga mudah dipahami, sedangkan Statistik inferensial
atau statistik induktif adalah bagian dari statistik yang mempelajari mengenai penafsiran dan
penarikan kesimpulan yang berlaku secara umum dari data yang telah tersedia.
Fungsi statistik sebagai berikut :

Statistik menggambarkan data dalam bentuk tertentu dan juga dapat


menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah dimengerti.

Kegunaan statistik sebagai berikut :

- Membantu peneliti dalam menggunakan sampel sehingga peneliti dapat


bekerja efisien dengan hasil yang sesuai dengan objek yangingin diteliti
- Membantu peneliti untuk membaca data yang telah terkumpul sehingga peneliti dapat
mengambil keputusan yang tepat.

Sedangkan ciri-cirinya diantaranya Statistik bekerja dengan angka, Statistik bersifat


objektif, Statistik bersifat universal.

Kata statistik dalam istilah statistik pendidikan diartikan sebagai ilmu


pengetahuan yaitu ilmu pengetahuan yang membahas atau mempelajari atau mengembangkan
prisip-prinsip atau metode dan prosedur yang ditempuh atau dipergunakan,dalam rangka
pengumpulan,penyusunan penyajian,penganalisaan bahan keterangan yang berwujud
angka, mengenali hal-hal yang bekaitan dengan pendidikan dan penarikan
kesimpulan, serta perkiraan.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Iqbal. 2010. Analisis Data Penelitian Dengan Statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara
Herryanto, Narr &Akib Hamid. 2007. Statika dasar. Jakarta:Universitas Terbuka
http://tp.jurnal.unesa.ac.id/info/2/jurnal -tp diakses tgl 24 Sepetember 2013
http://www.emkalah .com/2013/01/statiska-pendidikan.html?m=1 diakses pada tgl 22
Seeptember 2013
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Sudijono, Anas.2008. Pengantar Statiska Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Supranto, Johanes. 2008. Statistika : Teori Dan Aplikasi, jilid 1, Edisi Ketujuh. Jakarta: PT
Erlangga
Usman, Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2011. Pengantar Statistika. Jakarta : Bumi
Aksara

Anda mungkin juga menyukai