Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah : Perbandingan Pendidikan
Dosen pengampu : Dr. H. Muhlisin, M.Ag
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Kelas C
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Potret Sistem Pemerintahan
3
B. Kondisi Demografi dan Potensi Income Negara
4
C. Filsafat Pendidikan dan Orientasi Pendidikan
7
D. Kebijakan di Bidang Pendidikan Agama
LAMPIRAN....................................................................................... 16
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB I
PEMBAHASAN
3
Semenjak konstitusi 1947, Jepang mempunyai badan legislatif dengan
sistem dua kamar (bicameral) yang anggotanya dipilih dengan pemilihan
langsung. Sebelumnya, konstitusi kerajaan tahun 1980 menetapkan Tenno
(Emperor) atau raja sebagai kepala negara didukung oleh parlemen kerajaan
yang terdiri dari dewan nobles dan Dewan Perwakilan Rakyat.
4
tidak aktif lagi, tidak kurang 67 buah gunung api yang aktif. Itu sebabnya,
Jepang merupakan wilayah yang rawan dari gempa bumi.3
Negara Jepang terdiri dari hampir 4000 pulau besar dan kecil yang
terbentang sepanjang timur laut pantai benua asia. Luas area seluruhnya
378,000 Km2 atau sama dengan 145,882 mil persegi. Penduduk Jepang
saat ini kurang lebih 126,182,077 jiwa4 Pada tahun 1980, 57% penduduk
tinggal di 2,2% dari total daerah Jepang. Penduduk yang berusia di atas 60
tahun jumlahnya 12,8% dari seluruh penduduk Jepang, sedangkan yang
berusia di bawah 14 tahun berjumlah 23,6%. Dahulunya pada tahun 1950
perbandingan itu adalah 8% dan 35%. Data terakhir menunjukkan
kecenderungan yang sama, yaitu 16,5% dan 15%. Dengan kata lain,
jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat jumlahnya, sementara
jumlah penduduk remaja menurun. Diperkirakan jumlah penduduk Jepang
akan terus meningkat mencapai 140 juta pada tahun 2020.
Perubahan pola demografis yang terjadi di Jepang menimbulkan
berbagai masalah dan mempengaruhi sistem pendidikan Jepang. Dampak
perubahan itu antara lain perlunya mencari lokasi baru untuk sekolah,
peningkatan dana pembangunan sekolah yang semakin mahal,
pengangkatan dan penggajian guru-guru di daerah perkotaan, kelebihan
suplai guru, dan program-program pendidikan yang terisolasi di daerah-
daerah pedalaman Jepang. Ditinjau dari segi etnis, Jepan berpendudukan
homogen yang terdiri dari 99,4% orang Jepang, sedangkan bahasa Jepang
3
Syahbuddin Mangandaralam, Op. Cit., hlm. 1-6.
4
Agustiar Syah Nur, Perbandingan Sistem Pendidikan, (Bandung: Lubuk Agung, 2001),
hlm. 141.
5
dipakai sebagai bahasan resmi, dan dipakai mulai dari prasekolah sampai
ke perguruan tinggi.
2. Potensi Income Negara
Pertumbuhan dan kemajuan Jepang dalam bidang perekonomian
terutama setelah PD II, dipandang sebagai sesuatu yang sangat
menakjubkan. Perekonomian negeri ini merupakan suatu perpaduan dari
kemajuan-kemajuan yang dicapai pada sektor industry, perdagangan,
perbankan, pertanian, serta semua unsur yang mendukung.
Jepang berada pada suatu tahap maju dari industrialisasi modern
yang didukung oleh penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan
teknologi maju. Jepang termasuk 10 besar dunia dalam kemampuan dan
kemajuan ekonomi. Sukses ini didukung oleh semangat patriotisme rakyat
yang kalah perang dan berkompensasi dengan tekad membangun
negaranya untuk melangkah maju ke depan. Kini Jepang sudah setingkat
dengan para penakluknya.5
a. Sumber daya alam Jepang
Jepang sebenarnya hanya sebuah negara kepulauan kecil yang
miskin akan sumber daya alam, dibatasi oleh penduduk sebanyak lebih
dari 114 juta orang pada tahun 1977. Walaupun, sumber daya alam di
Jepang sangat minim, justru kekuatan Jepang terletak pada sumber
daya manusianya “rakyat” yang ulet, mau bekerja keras, suka meniru
kemajuan negara-negara lain untuk menciptakan sendiri produk-
produk yang lebih maju dan royal dalam penyediaan dana pemerintah
atau masyarakat bagi proyek-proyek penelitian. Hasil cipta dan kreasi
baru dalam segala bidang sangat dihargai di Jepang. Karena miskinnya
akan sumber daya alam bagi keperluan industrinya, negeri-negeri itu
terpaksa harus mengimpor sebagian dari hasil tambang. Tiap tahun
Jepang membutuhkan komoditi seperti minyak bumi, biji besi, kokas
dan biji logam non besi, seperti tembaga nikel, bauksit dan lain-lain.
6
Berdasarkan situasi sumber daya alam yang sangat minim,
sedangkan keperluan energi sepenuhnya bergantung kepada ke luar
negeri, maka perekonomian Jepang memusatkan diri pada sektor
perdagangan luar negeri. Jepang memasarkan barang-barang hasil
industrinya ke negara lain. Barang-barang Jepang bahkan merajai
pasaran Amerika Serikat dan Eropa Barat
6
Ibid., hlm. 72.
7
Ibid., hlm. 75.
7
C. Filsafat Pendidikan dan Orientasi Pendidikan
Sesudah perang , mulai 3 November 1946, yaitu pada Maret 1947,
berlaku Hukum Dasar Pendidikan (Fundamental Law of Education) yang
berbunyi “the objective of education for the development of personality
should be to help people acquire the abilities for building a satisfactory and
spontaneous life , for adapting to social reality and for the creative solution
of difficulties . the japanese people showing tolerance for the values of
others., should realize their national identify and on the basis of the rules of a
democratic society and national tradition , should contribute to the peace of
the world and to the welfare of mankind through the development of a district
but universal culture”.
8
Dalam imperial Rescript on Education bahwa tujuan pendidikan
adalah untuk meningkatkan keserasian dan ketaatan bagi kaisar agar dapat
memperoleh persatuan masyarakat di bawah kaisar. Adapun tujuan
pendidikan menurut Fundamental Law of education adalah untuk
meningkatkan perkembangan kepribadian secara utuh, menghargai nilai-nilai
individual, dan menanamkan jiwa yang bebas.
8
Abd. Rahman Assegaf, Op. Cit., hlm. 189-190.
9
high school (upper-secondary school) and four years for university. there are
also kindergarten and nursery schools for pre-school children9.
Japanese law requires all children between the ages of six and 15 to
receive education, either in an elementary school and a middle school or in a
special school for the blind, the deaf or the otherwise handicapped. all
children receive a general education appropriate to their level physical and
mental development. high schools, which provide both general and
specialized education, are not compulsory but admission to higher
educational institutions is limited to students who has completed high school
education. colleges of technology admit middle school graduates and require
five years of study ( five and a half years for the merchant marine course) ,
graduates are awarded the title of associate.
9
Yasuhiro Nemoto, The Japanese Education System, (Florida USA: Universal Publisher,
1999), hlm. 12.
10
Serikat, merupakan bentuk ”revisi” dari struktur pendidikan lama yang sudah
ada sebelum Perang Dunia II.10
1. Pendidikan Pra-Sekolah
2. Pendidikan Dasar
Pada usia enam tahun, anak-anak mulai masuk sekolah dasar yang
wajib bagi semua orang. Jumlah jam pelajaran per tahun adalah 1015,
bervariasi dari 850 jam pelajaran bagi grade 1 sampai 1015 bagi grade 4-
6. Kenaikan kelas dari grade 1 ke grade berikutnya berlangsung secara
otomatis. Hampir seluruh anak umur sekolah terdaftar mengikuti
pendidikan tingkat dasar ini, dan 97% berada di sekolah Negeri.11 Di
tingkat sekolah dasar, keputusan untuk kenaikan kelas anak-anak, dan
soal ketentuan tamat atau tidak, seluruhnya ditentukan oleh ujian-ujian
yang diselenggarakan sendiri oleh sekolah itu.
3. Pendidikan Menengah
11
menengah tingkat pertama ini, mata pelajaran pendidikan vokasional juga
diberikan. Pelajaran bahasa asing juga menjadi salah satu mata pelajaran
yang bersifat elektif, tetapi hampir semua siswa di Jepang belajar bahasa
Inggris, yakni sejak tahun pertama mereka di SLTP dan mempelajarinya
paling tidak selama 6 tahun. Dan bahasa Jepang juga merupakan bagian
yang sangat penting dalam pelajaran mereka. Mata pelajaran wajib di
SLTP adalah bahasa jepang, ilmu sosial, matematika, sains, musik, seni
rupa, pendidikan jasmani, dan pendidikan kesejahteraan keluarga. Jumlah
jam pelajaran yang diberikan pada sekolah menengah tingkat pertama ini
adalah 1050.
5. Pendidikan Tinggi
12
Ibid., hlm 143-145.
12
mereka yang ingin masuk ke universitas nasional (negeri), pertama mereka
harus mengambil ujian masuk yang sama berupa achievement test,
kemudian mengikuti ujian masuk yang terdiri dari interview, tes esai, dan
ujian-ujian lainnya yang diatur oleh masing-masing universitas, serta hasil
pendidikan di sekolah menengah tingkat atas yang dinyatakan dalam
transkip sekolah.13 Kuliah di Daigaku diselenggarakan selama empat tahun
kecuali pada program-program kedokteran dan kedokteran gigi. Kuliah di
Tanki-daigaku berlangsung selama 2-3 tahun.
The ministry's "enforcement regulations for the school education law "
determine the minimum number of weeks of school per year and the subjects
to be offered. the course of study (Gakushu Shidoyoryo) presents guidelines
for objectives and standard content of each school subject, it specifies the
names of elective subjects, and regulates the content of the curriculum in
detail. the course of study has recently been revised and improved to promote
education based on respect for the individual.
13
Ibid., hlm. 145-148.
14
Yasuhiro Nemoto, Op. Cit., hlm. 15.
13
Pada sekolah menengah tingkat pertama, mata pelajaran terbagi dalam dua
kategori wajib dan elektif.
Tahun ajaran dimulai bulan April dan berakhir bulan Maret tahun
berikutnya, dan satu tahun ajaran terdiri dari tiga "term". Term pertama mulai
bulan April-Juli, yang kedua dari September-Desember, dan yang ketiga dari
Januari-Maret. The japanese school year runs from april to march. there are
three terms, spring, fall and winter. the spring term starts in early april and
usually ends on july 20, after 40 days of summer vacation, the fall term starts
on september 1 and finishes in mid december, winter term begins in early
january and ends in mid march. student living in the northern part of japan
have shorter summer holiday and a longer winter break because of the heavy
snow in that area. summer vacations are not completely free, teachers and
children have to attend several days of school during the break15.
15
Ibid., hlm. 19.
14
dengan sistem penggajian yang baik. dedikasinya yang luar biasa terhadap
tugasnya sebagai guru.
H. Pembiayaan Pendidikan
Sistem administrasi keuangan Jepang menyediakan dana secara
bersama-sama bagu institusi-institusi pendidikan pemerintah, yaitu oleh
pemerintah pusat, yaitu oleh pemerintah pusat, distrik, maupun ķotapraja.
Dana-dana ini berasal dari berbagai jenis pajak, dan dari sumber-sumber lain.
Dalam tahun 1980, 16.7 triliun yen (kurang lebih US$72,600 juta)
dibelanjakan untuk keperluan pendidikan. Dari dana pemerintah tercatat
US$64,800 juta yang berarti 19,7% dari keseluruhan belanja pemerintah
Jepang.
Dari 14.9 triliun yen (pemerintah dan swasta) yang dibelanjakan untuk
pendidikan, dari Taman Kanak-kanak sampai perguruan tinggi, 54.4%
dialokasikan untuk wajib belajar, 17.9% untuk pendidikan menengah, dan
21.1% untuk pendidikan tinggi. Pada tahun 1992 dan 1994, pemerintah
Jepang mengeluarkan dana sebesar 3,6% dari GNP-nya untuk pendidikan,
dan apabila dihitung dari total pengeluaran pemerintah, jumlah itu adalah
10,4% dalam tahun 1992, dan 9,9% dalam tahun 1994 (UNESCO Statistical
Yearbook 1999).16 pendidikan gratis hanya merujuk kepada wajib belajar
sembilan tahun dan gratis didefinisikan secara sempit hanya untuk
menghindari pemungutan uang sekolah.17
16
Agustiah Syah Nur., Op. Cit., hlm. 146.
17
Hamzah Nur, Op. Cit., hlm. 3.
15
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Ada empat pokok struktur baru yang dikembangkan Amerika Serikat
dalam Cummings(1984), yaitu: Pertama, Sekolah Dasar (SD) wajib selama
enam tahun. Bertujuan untuk menyiapkan anak menjadi warga yang sehat,
aktif menggunakan pikiran, dan mengembangkan kemampuan
pembawaannya. Kedua, sesudah SD ada Sekolah Lanjutan Pertama selama
tiga tahun, punya tujuan untuk mementingkan perkembangan kepribadian
siswa, kewargaannegaraan, dan kehidupan dalammasyarakat serta mulai
diberikan kesempatan bekerja. Ketiga, setelah Sekolah Lanjutan Pertama, ada
sekolah lanjutan selama tiga tahun. Bertujuan untuk menyiapkan siswa masuk
perguruan tinggi dan memperoleh keterampilan kerja. Keempat, Universitas
harus berperan secara potensial dalam mengembangkan pikiran liberal dan
terbuka bagi siapa saja, bukan pada sekelompok orang.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN-LAMPIRAN
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29