“ Konteks Kemasyarakatan TP ”
Dosen Pengampu
Disusun Oleh:
Kelompok 1
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
2020
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan
rahmad dan bimbingan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.Makalah ini
merupakan panduan bagi mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran. Selain itu,
makalah ini juga sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Profesi Teknologi Pendidikan dan
disusun sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan proses belajar mandiri, agar aktifitas
dan penguasaan materi dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Kritik dan saran
tetap kami harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Penulis Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A...LATAR BELAKANG............................................................................................. 4
B...RUMUSAN MASALAH........................................................................................ 4
C...TUJUAN.................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A...KESIMPULAN....................................................................................................... 17
B...SARAN.................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teknologi Pendidikan bekerja dalam suatu masyarakat, dan harus menghadapi semua
persoalan dalam masyarakat misalnya masalah rasial, perbedaan kelamin dan sebagainya.
Seperti halnya dengan bidang-bidang profesi lainnya, Teknologi pendidikan bergerak dan
bekerja dalam lapangan kependidikan. Jika teknologi pendidikan itu berkeinginan menjadi
satu dengan profesi lain, maka harus menerima isu-isu dan kemudian menentukan sikap.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konteks masyarakat TP ?
2. Bagaimana hubungan profesi TP dengan profesi lainnya ?
3. Apa saja sumber-sumber yang berpengaruh terhadap TP ?
4. Bagaimana peran TP terhadap masyarakat?
C. TUJUAN
1. Mengetahui konteks masyarkat TP.
2. Mengetahui hubungan profesi TP dengan profesi lainnya.
3. Mengetahui saja sumber-sumber yang berpengaruh terhadap TP.
4. Mengetahui peran TP terhadap masyarakat.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Profesi Memihak.
Teknologi Pendidikan ialah alat untuk mencapai tujuan. Dan tujuannya adalah
memudahkan manusia untuk belajar . Akan tetapi : Seringkali teknologi cenderung
membuat tujuan-tujuan atau hasil-hasil yang hendak dicapai itu menjadi kabur atau
bahkan hilang, dan diganti oleh teknologi yang berupa alat sebagai tujuan.
Teknologi pendidikan hendaknya berperan sebagai satu profesi memihak. Profesi
memihak mempunyai pandangan tentang tujuan dan mampu memutuskan apakah
pekerjaan yang akan dilakukan itu tercapai hasil positif ataukah negative
4. Tindakan Afirmatif
AECT juga telah menentukan sikap yang mendukung adanya tindakan
afirmatif. Dalam AECT terdapat sebuah komisi tindakan afirmatif yang bertugas ”
menyusun rencana untuk melibatkan wanita dan golongan minoritas dalam kegiatan
AECT serta bidang teknologi pendidikan umumnya.” selanjutnya usaha dari komisi
ini memberi petunjuk bagi keharusan penentuan sikap secara aktif dan ” haruslah
memperoleh dukungan dan kerjasama dari setiap anggota”.
5. Stereotip
AECT telah secara tegas menyatakan penolakannya atas bahan-bahan yang
mengandung stereotip. Kode Etik AECT menyatakan bahwa anggota-anggota
AECT haruslah : baik dalam membuat desain maupun mengadakan seleksi program
kependidikan atau media, hendaklah menghindari materi (isi) yang memperkuat
atau menganjurkan stereotip berkenaan dengan kesukuan, keagamaan. Anggota
harus berusaha mendorong pengembangan program dan media yang memberi
tekanan pada kenyataan kebhinekaan masyarakat sebagai satu persekutuan hidup
yang multi-kultural.
6
6. Penerapan Manusiawi Teknologi.
AECT menyadari bahwa, meskipun teknologi itu adalah alat, tetapi membawa
akibat-akibat. Apakah akibat tersebut berdampak positif atau negatif. Oleh karena
itu jika kita akan menggunakan teknologi pendidikan, maka AECT berkeyakinan
bahwa: Teknologi dapat dipakai guna mendukung tujuan kemanusiaan dan
kebutuhan hidup. Haruslah dibuktikan bahwa teknologi pendidikan berguna dan
penting dalam kaitannya dengan akibat-akibat yang lebih luas dari teknologi pada
masyarakat, bahwa bidang teknologi pendidikan itu dapat membantu masyarakat
mendayagunakan potensi-potensi mereka guna meningkatkan kemanusian tiap
individu.
b. Hubungan Teknologi Pendidikan Dengan Profesi-Profesi Lain
2. teknologi pendidikan dalam hal pengambilan keputusan berada diatas profesi lain
dan mengembang peranan yang menentukan dalam pengambilan keputusan
instruksional
Tema Konvensi AECT (1976) juga menekankan hubungan dengan profesi lain
yaitu hubungan yang kooperatif dan saling ketergantungan. Dengan saling
ketergantungan merupakan cara hidup yang sangat berarti karena kita mungkin
mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar nilainya daripada apa yang kita
sembunyikan apa yang kita capai.
Teknologi pembelajaran telah dipengaruhi teoridari berbagai bidang kajian. Akar teori
ini dapat ditemui dalam berbagai disiplin termasuk :
Psikologi
Rekayasa
Komunikasi
8
Ilmu Komputer
Bisnis; dan
Pendidikan secara umum
Sementara penelitian dan teori digunakan oleh para teknolog pembelajaran untuk
menuntun sebagian besar karyanya, prinsip-prinsip umum seringkali diterjemahkan
kedalam bentuk model-model yang memberikan rumusan prosedur yang direkomendasikan.
Model-model yang paling berpengaruh merupakan prosedur disain pembelajaran.
Berikut pemaparan sekilas mengenai dasar teori dan penelitian untuk setiap kawasan:
a. Desain (Design)
b. Pengembangan (Development)
c. Pemanfaatan (Utilization)
d. Pengelolaan (Management)
e. Penilaian (Evaluation)
a. Desain (Design)
Ciri utama desain pembelajaran adalah adanya dugaan bahwa prinsip-prinsip dan
prosedur-prosedurnya didasarkan pada hasil penelitian. Terdapat aliran-alirna
pemikiran utama yang memberi arahan pada perkembangan bidang ini, antara lain:
Teori sistem umum diterapkan dalam bidang bidang ini melalui aplikasi model-model
perancangan sistem pembelajaran (Instructional Design Model). Instructional Design
Model, sebagai teori, didukung oleh logika deduktif, praktek yang dinilai dan
pengalaman yang sukses.
9
Deasin pembelajaran berakar pada teori belajar. Secara tradisi para behaviourist
mendominasi dalam aplikasi perancangan pembelajaran. Saat ini perancangan
pembelajaran menekankan pada aplikasi psikologi kognitif (Polson;1993) dan banyak
juga berdasarkan pada prinsip-prinsip konstruktivisme dalam pengembangan
selanjutnya.
b. Pengembangan (Development)
c. Pemanfaatan (Utilization)
10
Utilisasi tergantung dari proses difusi. Roger (1962, 1983) dalam penelitiannya
telah membuktikan bahwa proses difusi dipengaruhi oleh pemahaman terhadap difusi
inovasi. Difusi inovasi merupakan hasil dari proses yang beragam. Sebagai contoh
difusi dapat berasal dari dari suatu akumulasi hasil-hasil penelitian atau hasil dari suatu
proses pemecahan masalah. Idlain pihak, pendekatan politis terhadap difusi
pengetahuan ini menghasilkan serangkaian kebijakan dan peraturan (Weiss seperti
dikutip dalam Keeves, 1989). Difusi semacam ini makin bertambah penting bagi para
praktisi, sementara penelitian dan teori merupoakan sarana yang sangat berarti dalam
membentuk dan memerankan berbagai peraturan. Contoh adanya usaha pembatasan
penayangan adegan kekerasan pada televisi dan pembatasan tayangan komersial pada
saat jam penayangan televisi untuk anak-anak.
Molenda (1993) menyimpulkan teori dan komponen utilisi kedalam tiga bentuk
tahapan, yaitu penggunaan (usage), instalasi (installation) dan institusionalisasi
(institutionalization).
d. Pengelolaan (Management)
Metodologi dan teori pengelolaan telah banyak diaplikasikan baik pada berbagai
bidang pengelolaan dan koordinasi proyek atau sumber maupun secara lebih luas
dalam mengelola perubahan. Terdapat beberapa jenis pengelolaan antara lain :
e. Penilaian (Evaluation)
11
Analisis, asesmen dan penilaian memainkan peranan penting dalam proses desain
pembelajaran dan teknologi pembelajaran. Olehkarena itu penilaian pembelajaran
diartikan sebagai suatu bentuk disiplin pengkajian dengan orientasi :
Sistematik
Beracu pada patokan (Criterion-referenced)
Cenderung positivistic
a. Nilai-Nilai Umum
Pada umumnya nilai-nilai yang ada akan berfungsi sebagai landasan berfikir dan
berbuat. Nilai-nilai ini berasal dari : pelatihan dan pengalaman kerja yang sama,
pembudayaan yang berasal dari teori-teori, atau karakteristik pribadi orang yang
tertarik pada suatu disiplin ilmu.
Nilai-nilai disiplin ilmu terbentuk oleh aspek lain dari budaya seperti penelitian
dan teori, keberadaan filosofis yang dominant, hakekat latar dimana aplikasi
dilaksanakan dan pandangan alternative lain yang ikut membentuk karya para teknolog
pembelajaran.
b. Perspektif alternative
Perancang yang terampil dan kreatif dapat menghasilkan produk pembelajaran yang
dapat memberikan keunggulan dalam :
Mengintegrasikan media
Barbara B. Seels & Rita C. Richey (1994 : 25) devinisi tahun 1994
dirumuskan pada lima bidang garapan (domain) bagi teknolog pembelajaran, yaitu :
Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian. Barbara B. Seels
& Rita C. Richey (1994 : 27-28) menyatakan bahwa hubungan antar kawasan
dalam Teknologi Pendidikan bersifat sinergistik. Antara kawasan yang satu dengan
kawasan yang lain memiliki hubungan yang erat dan bersifat saling melengkapi.
13
Pembahasan mengenai pendidikan multicultural dalam teknologi pendidikan
merupakan bagian dari domain desain, dalam hal ini maksudnya adalah pendidikan
multikultur merupakan proses untuk mendesain pembelajaran yang dapat diterima
oleh semua kalangan dan tidak menyebabkan perpecahan.
Perlu disadari bersama teknologi pendidikan yang memiliki lima kawasan dan
sebagai pusat adalah teori dan praktek ini, tidak mampu mekerja sendiri dalam
mengembangkan pendidikan multikultural. Peranan semua pihak sangat membantu
untuk proses perjalanan dilapangan. Karena sebagai bidang ilmu yang didasari
denagn teori, teknologi pendidikan kontribusi terbesarnya adalah memberikan ide
15
melalui kajian-kajian intens terhadap permasalahan- permasalahan yang terjadi
dalam pendidikan, memberikan ide media atau sumber belajar apa yang dapat
mendukung tercapainya tujuan.
Jelas sebenarnya teknologi pendidikan yang merupakan suatu bidang ilmu yang
sangat erat hubungannya dengan pembelajaran dapat memberikan kontribusi lebih
dalam menerapkan pendidikan multikultur di Indonesia, terutama dalam hal teori
dan mendesain model-model pembelajaran serta pengembangan yang dapat
dilakukan
16
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
A.Landasanpenelitiandanteorinya
B.Nilaidanprespektifyangdiyakininya,dan
C.Kemampuanteknologiitusendiri
B. Saran
Demikian pembahasan dari makalah kami. Kami berharap semoga pembahasan dalam
makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca. Dan kami pun berharap pula
kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan dalam tugas kami selanjutnya. Sekian dan
terima kasih.
17
DAFTAR PUSTAKA
3) http://candilaras.blogspot.com/2008/05/konteks-kemasyarakatan-profesi-memihak.ht
ml
18